Вы находитесь на странице: 1из 2

Fantasy Farmasi

Be a good pharmacy :)
Rabu, 18 Desember 2013

Anti jamur (fungistatika)


Adalah obat-obat yang digunakan untuk menghilangkan infeksi yang disebabkan oleh jamur. Infeksi oleh jamur dapat
terjadi pada :
• Kulit oleh dermatofit (jamur yang hidup di atas kulit)
• Selaput lendir mulut, bronchi, usus dan vagina oleh sejenis ragi yang disebut candida albicans.
Salah satu sebab meluasnya infeksi oleh fungi ialah meningkatnya pemakaian antibiotik spektrum luas atau
pemakaian kortikosteroid yang kurang tepat. Faktor hygiene juga sangat mempengaruhi penyebaran infeksi oleh
fungi. Infeksi jamur sering berkaitan dengan gangguan daya tahan tubuh, bila daya tahan tubuh turun, maka
pengobatan jamur sering mengalami kegagalan.

Penggolongan
1. Antibiotika (griseofulvin, amfoterisin, nistatin)
2. Asam-asam organik (asam salisilat, asam benzoat, asam undesilinat)
3. Derivat imidazol (ketokonazol, klotrimazol, mikonazol)

Obat genetik, indikasi, kontra indikasi efek samping.


1. Griseofulvin
Dihasilkan oleh Penisillium griseofulvinum, berkhasiat fungistatik pada penggunaan oral terhadap banyak dermatofit.,
efektif untuk mengobati infeksi kulit dan kuku yang menahun, penyembuhan berlangsung sangat perlahan.
Indikasi Infeksi dermatofitosis kulit, kulit kepala, rambut dan kuku bila terapi topikal gagal
Kontra indikasi Gangguan fungsi hati, kehamilan
Efek samping Sakit kepala, mual, muntah
Sediaan Griseofulvin (generik) tablet 125 mg

2. Nistatin.
Berasal dari streptomyces moursei
Indikasi Kandidiasis (stomatitis, sariawan pada mulut, vaginitis pada vagina)
Kontra indikasi -
Efek samping Mual, muntah diare (diberikan peroral), iritasi lokal pada pemakaian topikal.
Sediaan Nistatin (generik) tabl 500.000 UI
C, terlindung dari sinar.Cara penyimpanan Wadah kedap udara, suhu dibawah 5

3. Amfoterisin B
Dihasilkan oleh Streptomyces nodosus
Indikasi Kandidiasis intestinal
Kontra indikasi -
Efek samping
Sediaan (generik)-

4. Asam Salisilat
Asam organik berkasiat fungsisida, dalam salep konsentrasi 3-6 % juga bersifat keratolitik (melarutkan lapisan tanduk
kulit, konsentrasi 5-10%)

5. Mikonazol
Merupakan derivat imidazol dengan kasiat fungisid kuat
Indikasi Terapi topikal tinea pedis, kandidiasis kulit.
Kontra indikasi Hipersesitivitas.
Efek samping Rasa terbakar, kemerahan. Bila efek samping sangat mengganggu pemakaian harus dihentikan.
Sediaan Mikonazole nitrat (generik), krim, serbuk warna putih.
Cara penyimpanan Pada suhu 15-30oC ,wadah kedap udara

6. Ketokonazol
Indikasi Kandidiasis mukosa resisten yang kronis, mukosa saluran cerna, kandidiasis vaginal, infeksi dermatofit pada
kulit atau kuku tangan.
Kontra indikasi Gangguan hati, kehamilan dan menyusui
Efek samping Mual, muntah nyeri perut,sakit kepala, ruam,urtikaria, pruritus.
Sediaan Ketokonazol (generik) tablet 200mg

Spesialite obat-obat anti jamur


NO GENERIK dan LATIN DAGANG PABRIK
1 Amfoterisin Amphotec Astra Zeneca Indonesia
Fungizone Squibb Indonesia
2 Nistatin/Nursein Candistatin Pharos
(Nystatinum DOEN) Flagystatin Rhone Poulenc
Mycostatin Squibb Indonesia.
3 Ketokonazol Mycoral Kalbe farma
(Ketoconazolum DOEN) Nizoral Johnson & Johnson Ind
4 Griseofulvin/Fulvicin Fulcin Zeneca
(Griseofulvinum) Grivin Phapros
5 Clotrimazole Canesten Bayer
Canesten UT
Canesten SD
6 Miconazole Daktarin Janssen
Mexoderm Konimex
7 Itraconazole Sporanox Janssen
Diposting oleh Trie Marcory di 06.06
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Tidak ada komentar:


Posting Komentar
Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Arsip Blog
)
)
3)
5)

Mengenai Saya

Trie Marcory
Lihat profil lengkapku

Google+ Badge
Tema PT Keren Sekali. Diberdayakan oleh Blogger.

Вам также может понравиться