Вы находитесь на странице: 1из 7

F.1.

Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

Laporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Primer


(PMKP) dan Usaha Kesehatan Masyarakat (UKM)
F1. Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

PENYULUHAN CUCI TANGAN MENGGUNAKAN SABUN

Oleh:
dr. Sry Rahayu

Pendamping:
dr. Hj. Dahlia Abbas

PUSKESMAS BARA BARAYA


KOTA MAKASSAR
PROVINSI SULAWESI SELATAN
PERIODE JUNI - OKTOBER 2018

1
F.1. Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

HALAMAN PENGESAHAN

Nama : dr. Sry Rahayu


Judul Laporan : Penyuluhan Cuci Tangan Menggunakan Sabun

Laporan Penyuluhan Cuci Tangan Menggunakan Sabun telah disetujui guna


melengkapi tugas Dokter Internsip dalam Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Primer (PKMP) dan Usaha Kesehatan Masyarakat (UKM) di bidang Upaya
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.

Makassar, 28 Juli 2018

Mengetahui,
Pendamping Dokter Internsip

dr. Hj. Dahlia Abbas

2
F.1. Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

LAPORAN KEGIATAN USAHA KESEHATAN MASYARAKAT


PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

“Penyuluhan Cuci Tangan Menggunakan Sabun”

A. LATAR BELAKANG
Mencuci tangan dengan sabun adalah salah satu tindakan sanitasi
dengan membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan air dan sabun
oleh manusia untuk menjadi bersih dan memutuskan mata rantai kuman.
Mencuci tangan dengan sabun dikenal juga sebagai salah satu upaya
pencegahan penyakit. Hal ini dilakukan karena tangan seringkali menjadi
agen yang membawa kuman dan menyebabkan patogen berpindah dari satu
orang ke orang lain, baik dengan kontak langsung ataupun kontak tidak
langsung (menggunakan permukaan-permukaan lain seperti handuk, gelas).
Tangan yang bersentuhan langsung dengan kotoran manusia dan
binatang, ataupun cairan tubuh lain (seperti ingus, dan makanan/minuman
yang terkontaminasi saat tidak dicuci dengan sabun dapat memindahkan
bakteri, virus, dan parasit pada orang lain yang tidak sadar bahwa dirinya
sedang ditularkan). PBB telah mencanangkan tanggal 15 Oktober sebagai
Hari Mencuci Tangan dengan Sabun Sedunia. Ada 20 negara di dunia yang
akan berpartisipasi aktif dalam hal ini, salah satu di antaranya adalah
Indonesia.
Perilaku, khususnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS )
merupakan komponen penting dalam pembangunan kesehatan dimana
diperlukan adanya kesadaran, kemampuan, dan kemauan hidup sehat dari
setiap penduduk sehingga derajat kesehatan yang optimal dapat terwujud, dan
dengan demikian masyarakat diharapkan mampu berpartisipasi dalam
memelihara dan meningkatkan derajat kesehatannya sendiri. Sedangkan
pembangunan kesehatan mempunyai peran dalam menentukan peningkatan
kualitas Sumber Daya Manusia ( SDM ) yang merupakan fokus
pembangunan nasional. Oleh karena itu, PHBS tentang budaya cuci tangan

3
F.1. Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

ini perlu diselenggarakan sebaik-baiknya agar dapat memberikan sumbangan


yang nyata baik dalam pembangunan kesehatan maupun pembangunan
nasional.

B. PERMASALAHAN DI MASYARKAT
Tingkat kepatuhan yang kurang atau sangat rendah telah dilaporkan
oleh WHO terjadi pada negara berkembang maupun negara maju. Kebiasaan
masyarakat Indonesia dalam mencuci tangan pakai sabun hingga kini masih
tergolong rendah, indikasinya dapat terlihat dengan tingginya prevalensi
diare. Survei Departemen Kesehatan pada tahun 2006 menunjukkan rasio
penderita diare di Indonesia 423 per 1000 orang dengan jumlah kasus 10.980,
angka kematian 277 (CFR 2,52%). Penyakit diare menjadi penyebab
kematian nomor 2 pada balita, nomor 3 pada bayi, dan nomor 5 untuk semua
umur.
Penyebab rendahnya pelaksanaa PHBS dipengaruhi oleh beberapa
faktor antara lain faktor perilaku dan non perilaku (fisik, sosial ekonomi).
Oleh sebab itu peningkatan masalah kesehatan tersebut harus ditujukan
kepada dua faktor tersebut. banyak hal lain yang menjadi penyebab
menurunnya pelaksanaan PHBS seperti faktor teknis, faktor geografi, sosial
ekonomi, serta kurangnya upaya promotif tentang kesehatan khususnya
mengenai PHBS dari puskesmas dan instansi kesehatan lainnya.

C. PEMILIHAN INTERVENSI
Berdasarkan permasalahan yang telah disebutkan di atas, maka kami
bermaksud mengadakan penyuluhan kesehatan dengan materi “Cuci Tangan
6 langkah”. Adapun materi yang disampaikan pada penyuluhan ini
diantaranya pengertian cuci tangan, manfaat mencuci tangan, waktu mencuci
tangan dan langkah-langkah mencuci tangan.

4
F.1. Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

D. PELAKSANAAN
Penyuluhan kesehatan mengenai Cuci Tangan Menggunakan Sabun ini
dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 28 Juli 2018, bertempat di Puskesmas
Bara Barayya, Kota Makassar. Penyuluhan ini diikuti oleh kader dan warga
dari wilayah Bara Barayya.
Penyuluhan ini dibawakan dengan penjelasan secara lisan. Selama
penyuluhan, pemateri menyampaikan informasi mengenai pengertian cuci
tangan, manfaat mencuci tangan, waktu mencuci tangan dan langkah-langkah
mencuci tangan. Kemudian diakhir sesi, pemateri memberi kesempatan kepada
para audiense untuk bertanya.

E. EVALUASI
Kegiatan ini berjalan sebagaimana yang diharapkan. Warga yang hadir
meliputi kepala rumah tangga dan atau ibu rumah tangga. Dengan adanya
penyuluhan ini, meningkatkankepedulian dan kewaspadaan mengenai bahaya
penyakit yang dapat ditimbulkan akibat kurangnya menjaga kebersihan diri
sehingga penyakit yang dapat ditularkan akibat kurangnya higienitas diri dapat
dicegah.

Makassar, 28 Juli 2018


Mengetahui,
Peserta Pendamping,

dr. Sry Rahayu dr. Hj. Dahlia Abbas

5
F.1. Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

DOKUMENTASI

6
F.1. Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

LAPORAN KEGIATAN

Nama Peserta dr. Sry Rahayu Tanda tangan:

Nama Pendamping dr. Hj. Dahlia Abbas Tanda tangan:

Nama Wahana Puskesmas Bara Baraya


Tujuan Pelaksanaan Melakukan Penyuluhan Cuci Tangan Menggunakan
Sabun
Hari/Tanggal Sabtu / 28 Juli 2018
Waktu 08.00 WITA
Tempat Puskesmas Bara Baraya
Jumlah Peserta 30 orang

Вам также может понравиться