Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PEMBEBANAN GEMPA
Setelah itu pilih Analyze kembali – Set Active Degrees of Freedom – pilih
Full 3D – OK. Pilih kembali menu Analyze – Set Load Cases to Run – beri tanda
ceklis pada Calculate Diaphragm Centers of Rigidity – Run Now.
Pada mode ke-3 ini gerak struktur sudah menunjukan rotasi karena telah
mengalami puntir terhadap sumbu lokal Z.
Selain dari animasi layar komputer, kita juga dapat melihat pola gerak
ragam dari hasil output analisis ETABS dengan cara pilih menu Display – Show
Tables – klik kotak kecil paling kiri dari pilihan Analysis – klik kotak kecil paling
kiri Results – klik kotak kecil paling kiri Modal Results – beri tanda ceklis pada
bagian Modal Participating Mass Ratios dan Modal Load Participation Ratios –
maka pada jendela ETABS akan tampil pilihan tabel tersebut.
Jika ingin mendapatkan output dalam bentuk Microsoft Excel, klik kanan
pada tabel, kemudian pilih Export to Excel. Sehingga hasilnya dapat dilihat pada
tabel dibawah ini.
Table 2.1. Modal Load Participation Ratios
Dari hasil tabel 2.1 dapat dilihat bahwa untuk analisis statik partisipasi
massa sudah mencapai 100% di kedua arah orthogonal dan untuk analisis
dinamik partisipasi massa telah mencapai lebih dari 90%, hal ini sudah sesuai
dengan persyaratan. Jika tidak tercapai tambahkan jumlah mode yang
berkontribusi.
Dari hasil tabel 2.2 dapat dilihat bahwa pada mode 1 nilai faktor translasi
UX memberikan angka yang paling besar/dominan yaitu 78,65% hal ini
menunjukan bahwa gerak translasi arah X terjadi pada mode ini sesuai dengan
animasi layar komputer. Pada mode 2 nilai faktor translasi UY memberikan
angka yang paling besar/dominan yaitu 77,82 % hal ini menunjukan bahwa gerak
translasi arah Y terjadi pada mode ini sesuai dengan animasi layar komputer.
Pada mode 3 nilai RZ dominan yaitu 79,86 % hal ini menunjukan bahwa pada
mode ini gerak struktur sudah dominan dalam rotasi. Persyaratan gerak ragam
sudah sesuai.
Pada bagian Jenis Input pilih Nama Kota, kemudian ketik kalimantan lalu
klik kotak Hitung dan klik Lihat Hasil.
Gambar 2.7. Parameter kelas situs SD (Tanah Lunak)
Penentuan klasifikasi jenis tanah diatur pada SNI 1726 – 2012 Pasal 5.3.
klasifikasi kelas situs tanah dibagi menjadi 5, yaitu SA (batuan keras), SB
(batuan), SC (tanah keras), SD (tanah sedang), SE (tanah lunak), dan SF (tanah
khusus) yang didapat berdasarkan perhitungan 3 parameter yaitu kecepatan
rata-rata gelombang geser, tahanan penetrasi standar lapangan rata-rata dan
tahanan penetrasi standar rata-rata untuk lapisan tanah non-kohesif, serta kuat
geser niralir rata-rata. Pada perancangan ini diasumsikan gedung berdiri di atas
tanah lunak di wilayah kalimantan.
Parameter spektral tanah lunak Kalimantan berdasarkan web Desain
Spektra Indonesia adalah :
- PGA (g) 0.056
- SS (g) 0.125
- S1 (g) 0.089
- CRS 1.029
- CR1 1.281
- FPGA 2.500
- FA 2.500
- FV 3.500
- PSA (g) 0.141
- SMS (g) 0.313
- SM1 (g) 0.312
- SDS (g) 0.209
- SD1 (g) 0.208
- T0 (detik) 0.199
- TS (detik) 0.997
Dengan menggunakan web tersebut kita langsung secara otomatis
mendapatkan data lengkap dari parameter spektral yang dibutuhkan untuk
perencanaan gempa. Untuk perhitungan manual, penentuan parameter desain
spektral dijelaskan dalam SNI 1726 – 2012 Pasal 6.1 – Pasal 6.3.
melebihi
daripada nilai Cs berikut ini :
S D1 0.208
CS 0.0209 , nilai Cs harus tidak kurang dari:
R 7
T 1.417
Ie 1
Jadi Csx = Csy = 0.009196 (koefisien gaya geser untuk arah x dan y)
Cat : Perbedaan dari SNI 1726 – 2002 sebelumnya dengan SNI 1726 – 2012
yang digunakan sekarang adalah dengan adanya penetapan gaya geser
dasar minimum, peraturan sebelumnya tidak menetapkan nilai gaya geser
minimum suatu bangunan sehingga gedung-gedung dengan perioda panjang
dapat memiliki gaya geser dasar yang kecil, namun tidak pada SNI 1726 –
2012 yang menetapkan gaya geser dasar minimum suatu gedung yang
memiliki perioda panjang, sehingga perlu ada “koreksi darurat” tentang desain
gaya geser gedung-gedung tinggi dengan peraturan terdahulu jika
dibandingkan dengan peraturan sekarang.
Batasan perioda untuk penggunaan nilai gaya geser minimum dapat
diturunkan dengan persamaan berikut ini :
S D1
0.044S DS I e
R
T
Ie
S D1
I e 0.044S DS I e
TxR
S D1
0.044 S DS
TxR
S D1 TS S
T , dengan T D1
0.044S DS R 0.044 R S DS
4.6 Berat Seismik Efektif
Berat Sesimik Efektif merupakan berat total desain hasil penjumlahan
dari beban mati struktur + beban mati tambahan + beban hidup yang
tereduksi. Berat Seismik per-lantai dapat langsung kita peroleh melalui
program ETABS dengan cara sebagai berikut : pilih menu Display – Show
Tables – Analysis – Results – Structure Results – beri tanda ceklis pada
Centers of Mass and Rigidity – OK – Export to Excel.
Pada tabel hasil output ETABS di atas, didapat data berat total per-lantai
dari mass source yang sudah dimasukkan sebelumnya. Berat keseluruhan
struktur juga dapat dilihat pada kolom Cumulative. Jadi total berat seismik efektif
untuk desain adalah :
WTOTAL = 1432146,6 Kg
Distribusi gaya gempa lateral (F) pada setiap lantai diatur dalam Pasal
7.8.3 dengan rumus seperti dibawah ini :
F= CV x V, dan
Interpolasi nilai k untuk nilai perioda desain pada rentang 0,5 < T < 2,5
adalah :
k= 0,5 T + 0,75
k = 0,5 (1.417) + 0,75
k = 1,4585
Story hi Wi K Wihi^k Cv Fx = Fy
(m) (Kg) (Kgf-m) (Kgf)
Story 13 52 72174,19 5473834,918 0,095955853 10874,77567
Story 12 48 113331,03 7934078,748 0,139083715 15762,50067
Story 11 44 113331,03 7272905,519 0,127493405 14448,95894
Story 10 40 113331,03 6611732,29 0,115903096 13135,41722
Story 9 36 113331,03 5950559,061 0,104312786 11821,8755
Story 8 32 113331,03 5289385,832 0,092722477 10508,33378
Story 7 28 113331,03 1,4585 4628212,603 0,081132167 9194,792055
Story 6 24 113331,03 3967039,374 0,069541857 7881,250333
Story 5 20 113331,03 3305866,145 0,057951548 6567,708611
Story 4 16 113331,03 2644692,916 0,046361238 5254,166889
Story 3 12 113331,03 1983519,687 0,034770929 3940,625167
Story 2 8 113331,03 1322346,458 0,023180619 2627,083444
Story 1 4 113331,03 661173,229 0,01159031 1313,541722
JUMLAH 1432146,55 57045346,78 1 113331,03
4.9 Gaya Geser Statik Tiap Lantai
Gaya geser tiap lantai akibat beban gempa desain dapat dihitung sesuai
pasal 7.8.4 dengan menggunakan persamaan :
Story Fx Vx Fy Vy
(Kgf) (Kgf) (Kgf) (Kgf)
Story 13 10874,77567 10874,77567 10874,77567 10874,77567
Story 12 15762,50067 26637,27634 15762,50067 26637,27634
Story 11 14448,95894 41086,23528 14448,95894 41086,23528
Story 10 13135,41722 54221,6525 13135,41722 54221,6525
Story 9 11821,8755 66043,528 11821,8755 66043,528
Story 8 10508,33378 76551,86178 10508,33378 76551,86178
Story 7 9194,792055 85746,65383 9194,792055 85746,65383
Story 6 7881,250333 93627,90417 7881,250333 93627,90417
Story 5 6567,708611 100195,6128 6567,708611 100195,6128
Story 4 5254,166889 105449,7797 5254,166889 105449,7797
Story 3 3940,625167 109390,4048 3940,625167 109390,4048
Story 2 2627,083444 112017,4883 2627,083444 112017,4883
Story 1 1313,541722 113331,03 1313,541722 113331,03
Contoh Perhitungan:
Gaya Geser Story Atap, VATAP =FATAP = 10874,775 Kgf
Gaya Geser Story 12, V12= VATAP + F12 = 26637,276 Kgf
Gaya Geser Story 11, V11= V12 + F11 = 41086,235 Kgf
Gaya Geser Story 10, V10= V11 + F10 = 54221,652 Kgf
Gaya Geser Story 9, V11= V10 + F9 = 66043,528 Kgf
Gaya Geser Story 8, V11= V9 + F8 = 76551,861 Kgf
Gaya Geser Story 7, V11= V8 + F7 = 85746,653 Kgf
Gaya Geser Story 6, V11= V7 + F6 = 93627,904 Kgf
Gaya Geser Story 5, V11= V6 + F5 = 100195,61 Kgf
Gaya Geser Story 4, V11= V5 + F4 = 105449,77 Kgf
Gaya Geser Story 3, V11= V4 + F3 = 109390,40 Kgf
Gaya Geser Story 2, V11= V3 + F2 = 112017,48 Kgf
Gaya Geser Story 1, V11= V2 + F1 = 103331,03 Kgf = VBASE SHEAR
Kemudian pilih menu Define – Load Patterns – Input Gaya Lateral Arah X
(EX) seperti gambar berikut ini – Click To Add New Load.
Sumber : ASCE 7 – 10
Berdasarkan tabel diatas, untuk All other structural systems nilai Ct = 0,02
dengan nilai metric ekuivalen (0,0488) dan x = 0,75. Maka untuk sistem ganda
dalam program, fungsi perioda pendekatannya adalah Ct (ft), x = 0,02; 0,75.
- Story Range :
a. Top Story for Seismic Loads = atap (Lantai paling atas)
b. Bottom Story for Seismic Loads = Base (Lantai dasar penjepitan lateral)
- Factors :
Nilai faktor diisi sesuai dengan parameter jenis sistem struktur, dalam hal ini
adalah sistem ganda dan faktor keutamaan bangunan, yaitu:
a. Response Modification, R =7
b. System Overstrength, omega = 2,5
c. Deflection Amplification, Cd = 5,5
d. Occupancy Imoportant, Ie =1
- Seismic Coefficients:
a. 0.2 Sec Spectra; Accel, SS =0.1254
b. 1 Sec Spectra; Accel, S1 =0.089
c. Long Period-Transition Period = 8 sec, diambil dari peta Long
Period Transtition Period untuk wilayah Kalimantan*
d. Site Class = E (Situs SE, Tanah lunak)
Lakukan hal yang sama untuk membuat beban gempa statik arah-Y.
Vx = 105374 Kgf
Vy = 105374 Kgf
Pada metode kedua ini akan dijelaskan input beban gempa statik
ekivalen dengan Time Period User Defined.
Kembali pada jendela ETABS klik icon Unlock Model (Buka Kunci) – pilih
kembali menu Define – Load Patterns – pilih Loads EX – klik Modify Lateral Load
– pada bagian Time Period pilih User Defined dan isi nilai T = TDESAIN = 1,196 sec
– OK. Lakukan hal yang sama untuk memilih Loads EY.
Setelah itu lakukan analisis kembali dengan pilih menu Analyze – Set
Load Cases To Run – Run Now. Setelah proses run analysis selesai, pilih
Display – Show Tables – Analysis – Results – Reactions – beri tanda ceklis pada
Base Reactions – OK – klik kanan pada tabel output – Export To Excel.
Vx = 103640 Kgf
Vy = 103640 Kgf
NO METODE Vx Vy
Kgf Kgf
1 Perhitungan Manual 113331,03 113331,03
2 ASCR 7-10 Program Calculated 105374 104235
3 ASCR 710 User Defined 103640 103460
a. Untuk perioda yang lebih dari T0 ( T < T0 ), spectrum respons desain (Sa) :
T
S a S DS 0.4 0.6
T0
b. Untuk periode lebih besar dari atau sama dengan T 0 dan lebih kecil dari atau
sama dengan TS (T0 ≤ T ≤ TS) , spektrum respons desain (Sa) :
S a S DS
c. Untuk perioda yang lebih besar daripada TS (T > TS), spektrum respons
desain (Sa) :
T
SA (g)
(detik)
0,01 20,9
0,02 10,45
S DS 0,03 6,96
Sa
T
0,04 5,22
Keterangan: 0,05 4,18
S D1
T0 0.2 0,06 3,48
S DS
S D1 0,07 2,98
TS
S DS
0,08 2,61
Nilai SDS =0.209 detik
0,09 2,32
Nilai SD1 =0.208 detik
0,1 2,09
Nilai T0 =0.199 detik
Nilai TS =0,997 detik 0,11 1,90
0,12 1,74
Buat kolom T dan Sa di ms.excel
dengan interval 0,01 detik dimulai 0,13 1,60
0,16 1,30
Berikut ini akan ditampilkan kurva respons desain dengan SNI 1726 –
2012 dan sebagai perbandingan juga akan ditambahkan kurva respons spektrum
dengan wilayah dan jenis tanah yang sama menggunakan SNI 1726 – 2002.
Gambar 2.18. Kurva Spektrum Desain kalimantan dengan SNI 1726 – 2012
Dengan cara yang sama lakukan untuk mendefinisikan beban gempa dinamik
respons spektrum arah Y seperti tampak pada gambar di bawah ini.
Gambar 2.22. Load Case Data SPEC-Y
Setelah input beban gempa dinamik respons spektrum arah x dan arah y,
lakukan Run Analysis. Pilih menu Analyze – Set Load Cases to Run – Run Now.
Untuk melihat hasil gaya geser dinamik pilih menu Display – Show Tables –
Analysis – Results – Reactions – beri tanda ceklis pada Base Reactions – OK –
klik kanan pada tabel output pilih Export To Excel.
NO METODE Vx Vy
Kgf Kgf
1 Perhitungan Manual 84330,6237 81745,5848
2 Spektrum otomatis ASCE 7-10 84238,3916 81861,701
Dengan cara yang sama, maka output nilai gaya geser dinamik arah Y
tiap lantai dapat dilihat sebagai berikut.
Berdasarkan table diatas VDINAMIK < 85% VSTATIK, maka factor skala gaya yang
harus diberikan adalah:
96331,37
ScaleFactorX 1,14
84238,39
96331,37
ScaleFactorY 1,17
81861,701
Nilai faktor skala gaya yang telah didapat kemudian input ke load case
spectrum pada ETABS dengan cara : klik icon Unlock Model – pilih menu
Define– Load Cases – pilih SPEC-X (contoh untuk arah X) – Modify/Show Case
– pada kotak Scale Factor kalikan skala sebelumnya dengan faktor skala gaya
untuk arah X (2.52) – OK.
Dengan cara yang sama, input nilai skala gaya (scale factor) untuk
gempa dinamik arah Y seperti tampak pada gambar di bawah ini.
Setelah itu lakukan proses Run Analysis dan lihat hasil gaya geser
dinamik terkoreksi dengan menggunakan cara yang sama seperti melihat hasil
gaya geser dinamik awal.
Tabel 2.20. Gaya Geser Dinamik Terkoreksi (Dinamik Correction)
STATIK 85% STATIK DINAMIK SKALA GAYA DINAMIK CORRECTION
Story Vx Vy Vx Vy Vspec-X Vspec-y X - Div Y - Div Vspec-X Vspec-y
(Kgf) (Kgf) (Kgf) (Kgf) (Kgf) (Kgf) (Kgf) (Kgf)
Atap 10874,77567 10874,77567 9243,55932 9243,55932 10896,7322 10464,2519 12461,03091 12313,88753
Story12 26637,27634 26637,27634 22641,68489 22641,68489 22495,4937 21666,6088 25724,87211 25496,3457
Story11 41086,23528 41086,23528 34923,29999 34923,29999 32757,1381 31595,6746 37459,64412 37180,44894
Story10 54221,6525 54221,6525 46088,40463 46088,40463 41838,2979 40387,6111 47844,46508 47526,42668
Story9 66043,528 66043,528 56136,9988 56136,9988 49907,8652 48200,639 57072,47268 56720,46632
Story8 76551,86178 76551,86178 65069,08251 65069,08251 57089,8986 55154,1635 65285,53495 64903,07885
Story7 85746,65383 85746,65383 72884,65576 72884,65576 63479,7695 61351,2791 1,14 1,177 72592,71451 72195,58148
Story6 93627,90417 93627,90417 79583,71854 79583,71854 69124,6768 66850,6078 79047,98597 78666,9581
Story5 100195,6128 100195,6128 85166,27086 85166,27086 74027,3815 71658,6787 84654,50668 84324,89188
Story4 105449,7797 105449,7797 89632,31272 89632,31272 78132,6844 75716,9495 89349,15324 89100,49272
Story3 109390,4048 109390,4048 92981,84411 92981,84411 81323,7776 78905,245 92998,34919 92852,34355
Story2 112017,4883 112017,4883 95214,86504 95214,86504 83417,5515 81032,1821 95392,69832 95355,23286
Story1 113331,03 113331,03 96331,3755 96331,3755 84238,3916 81861,701 96331,3755 96331,3755
Nilai gaya geser dinamik terkoreksi tiap lantai juga dapat dihitung secara
langsung seperti tabel di atas dengan contoh perhitungan sebagai berikut :
Arah X :
V (dinamik terkoreksi) Atap = VDINAMIK x Skala Gaya Arah X
= 10896,73 x 1,14
= 12461,03
Arah Y :
V (dinamik terkoreksi) Atap = VDINAMIK x Skala Gaya Arah Y
= 10464,25 x 1,17
= 12313,88
14
12
10
8
6
4
2
0
0 20000 40000 60000 80000 100000 120000
14
12
10
0
0 20000 40000 60000 80000 100000 120000
Setelah mengganti Auto Lateral Load menjadi User Loads, klik Modify
Lateral Load di sebelah kanan kemudian masukkan nilai gempa FX desain ke
dalam kotak tabulasi atau gunakan copy – paste dari Excel yang dibuat.
Setelah mengganti Auto Lateral Load menjadi User Loads, klik Modify Lateral
Load di sebelah kanan kemudian masukkan nilai gempa FY desain ke dalam
kotak tabulasi atau gunakan copy – paste dari Excel yang dibuat.
Cd 14
12
Ie
5,5 18,6
12
1
12 102,3
Δ15 3,3 mm
Berdasarkan tabel 16 Simpangan antar lantai ijin SNI 1726 – 2012 untuk
jenis struktur yang masuk kedalam tipe semua struktur lainnya dan berada pada
kategori risiko II, batas simpangan antar lantai ijin adalah 0,020 hsx, dimana hsx
merupakan tinggi antar tingkat. Maka dari perhitungan diatas didapat :
Δ ijin 0,020 h sx
Δ ijin 80 mm
0,5
max 0,25
C d
0,5
max 0,25
1 5,5
max 0,0909 0,25
Karena nilai θ < 0,1 maka tidak disyaratkan untuk diperhitungkan
terhadap pengaruh P-Delta, dan nilai θ < θmax, sehingga struktur masih dalam
kondisi stabil.
PENULANGAN STRUKTUR SISTEM GANDA (DUAL SYSTEM)
1. KOMBINASI PEMBEBANAN
Kombinasi Permbebanan untuk setiap elemen struktur diatur dalam SNI1726 –
2012 Pasal 7.4. Berikut ini adalah kombinasi pembebanan yang akan digunakan
untuk analisis struktur :
SDS (g) = 0,209 (Kalimantan, Tanah Sedang)
ρ = 1,3 (faktor redundansi, lihat pasal 7.3.4.2)
U1 = 1,4 DL
U2 = 1,2 DL + 1,6 LL
U3 = (1,2 + 0,2 SDS) DL + 1,0 LL + ρ Ex + 0,3 ρ Ey
U4 = (1,2 + 0,2 SDS) DL + 1,0 LL + ρ Ex – 0,3 ρ Ey
U5 = (1,2 + 0,2 SDS) DL + 1,0 LL – ρ Ex + 0,3 ρ Ey
U6 = (1,2 + 0,2 SDS) DL + 1,0 LL – ρ Ex – 0,3 ρ Ey
U7 = (1,2 + 0,2 SDS) DL + 1,0 LL + 0,3 ρ Ex + ρ Ey
U8 = (1,2 + 0,2 SDS) DL + 1,0 LL – 0,3 ρ Ex + ρ Ey
U9 = (1,2 + 0,2 SDS) DL + 1,0 LL + 0,3 ρ Ex – ρ Ey
U10 = (1,2 + 0,2 SDS) DL + 1,0 LL – 0,3 ρ Ex – ρ Ey
U11 = (0,9 – 0,2 SDS) DL + ρ Ex + 0,3 ρ Ey
U12 = (0,9 – 0,2 SDS) DL + ρ Ex – 0,3 ρ Ey
U13 = (0,9 – 0,2 SDS) DL – ρ Ex + 0,3 ρ Ey
U14 = (0,9 – 0,2 SDS) DL – ρ Ex – 0,3 ρ Ey
U15 = (0,9 – 0,2 SDS) DL + 0,3 ρ Ex + ρ Ey
U16 = (0,9 – 0,2 SDS) DL – 0,3 ρ Ex + ρ Ey
U17 = (0,9 – 0,2 SDS) DL + 0,3 ρ Ex – ρ Ey
U18 = (0,9 – 0,2 SDS) DL – 0,3 ρ Ex – ρ Ey
Comb. 1 = 1.4 DL
Comb. 2 = 1.2 DL + 1.6 LL
Comb. 3 = 1.2418 DL + 1 LL + 1.3 Ex + 0.39 Ey
Comb. 4 = 1.2418 DL + 1 LL + 1.3 Ex - 0.39 Ey
Comb. 5 = 1.2418 DL + 1 LL - 1.3 Ex + 0.39 Ey
Comb. 6 = 1.2418 DL + 1 LL - 1.3 Ex - 0.39 Ey
Comb. 7 = 1.2418 DL + 1 LL + 0.39 Ex + 1.3 Ey
Comb. 8 = 1.2418 DL + 1 LL - 0.39 Ex + 1.3 Ey
Comb. 9 = 1.2418 DL + 1 LL + 0.39 Ex - 1.3 Ey
Comb. 10 = 1.2418 DL + 1 LL - 0.39 Ex - 1.3 Ey
Comb. 11 = 0.8582 DL + 1.3 Ex + 0.39 Ey
Comb. 12 = 0.8582 DL + 1.3 Ex - 0.39 Ey
Comb. 13 = 0.8582 DL - 1.3 Ex + 0.39 Ey
Comb. 14 = 0.8582 DL - 1.3 Ex - 0.39 Ey
Comb. 15 = 0.8582 DL + 0.39 Ex + 1.3 Ey
Comb. 16 = 0.8582 DL - 0.39 Ex + 1.3 Ey
Comb. 17 = 0.8582 DL + 0.39 Ex - 1.3 Ey
Comb. 18 = 0.8582 DL - 0.39 Ex - 1.3 Ey
Pada bagian Combination Type pilih “Envelope” dan isikan load name
sesuai kombinasi – kombinasi yang telah dibuat sebelumnya dengan faktor skala
(scale factor) = 1, dengan kombinasi ini maka ETABS akan mencari otomatis
nilai/output maksimum dan minimum dari 18 kombinasi yang telah dibuat secara
cepat.
2. CONCRETE FRAME DESIGN – CODE
Berdasarkan SNI Beton 2847 – 2013 Pasal 9.3, Kekuatan desain yang
disediakan oleh suatu komponen struktur, sambungannya dengan komponen
strukturr lain, dan penampangnya, sehubungan dengan lentur, beban normal,
geser, dan torsi, harus diambil sebesar kekuatan nominal dihitung sesuai dengan
persyaratan dan asumsi dari standar yang dikalikan dengan faktor reduksi
kekuatan ϕ.
Cara input nilai faktor reduksi kekuatan ini pada ETABS adalah : pilih
menu Design – Concrete Frame Design – View/Revise Preferences.
3. DESIGN/CHECK STRUCTURE
Pilih menu Design – Concrete Frame Design – Select Design
Combinations – pindahkan kombinasi pada list combinations yang ingin dicek ke
kotak design combinations sebelah kanan – klik icon pada jendela atas –
tunggu proses design/check structure.
Gambar 3.5. Cek Struktur Akibat Kombinasi Beban Gravity (1,2 DL + 1,6 LL)
4. PENULANGAN LENTUR BALOK
Contoh perhitungan tulangan lentur balok induk B 35 x 70 akan diambil
sample balok pada As 2/B – C seperti gambar di bawah ini.
Hasil data momen envelope balok As 2/B – C di semua lantai pada kedua
pemodelan ini dapat dilihat pada tabel di berikut ini.
Tabel 3.2. Momen Ultimit Envelope Tumpuan – Lapangan B 35 x 70 As 2/B – C
Model 1
Story Momen Max (+) Momen Min (-)
Lapangan Tumpuan
(kgf- m) (kgf - m)
1 28220,34 42647,65
2 28213,44 48193,89
3 28292,37 50136,02
4 28341,12 51438,61
5 28389,54 52113,21
6 28429,55 52467,32
7 28464,47 52466,56
8 28492,83 52154,73
9 28517,56 51508,90
10 28529,36 50571,22
11 28567,94 49200,75
12 28464,15 48188,66
13 18199,75 33966,92
c d'
f s ' 0,003Es
c
Tulangan Tarik yang diperlukan untuk mengimbangi tekanan pada beton adalah :
M uc
As1
a
f y d mak
2
Dan tulangan tarik untuk mengimbangi tulangan tekan diberikan oleh rumus di
bawah ini :
M us
As 2
f y d d '
0,85.33,2.0,82 600
max 0,75 0,026
400 600 400
Karena, nilai 𝜌min < 𝜌 < 𝜌max maka yang digunakan adalah 𝜌 = 0,00564
A s 2086,8 mm 2
Gunakan tulangan D25 dengan As = 3,14 x 252/4 = 490,62 mm2
2086,8
n =490,62 = 4,25 maka digunakan 5D25 (As aktual = 2453,12 mm2)
0,85.33,2.0,82 600
max 0,75 0,026
400 600 400
Karena, nilai 𝜌min < 𝜌 < 𝜌max maka yang digunakan adalah 𝜌 = 0,00352
A s 1302,4 mm 2
Gunakan tulangan D22 dengan As = 3,14 x 222/4 = 379,94 mm2
1302,4
n= = 3,42 maka digunakan 4D22 (As aktual = 1519,76 mm2)
379,94
0,85.33,2.0,82 600
max 0,75 0,026
400 600 400
Karena, nilai 𝜌 < 𝜌min< 𝜌max maka yang digunakan adalah 𝜌min= 0,0035
A s 1295,5 mm 2
Gunakan tulangan D22 dengan As = 3,14 x 222/4 = 379,94 mm2
1295,5
n =379,94 = 3,41 maka digunakan 4D22 (As aktual = 1519,76 mm2)
1 M prkiri M prkanan
Ve .q.L
2 ln
Atau maksimum diperhitungkan berdasarkan gaya lintang yang timbul
akibat pembebanan : U = (1,2 + 0,2 SDS) DL + 1,0 LL ± ρ E (dipilih mana yang
lebih kecil). Pada pembebanan tetap harus diperhitungkan juga gaya lintang
akibat pembebanan : U = 1,2 DL + 1,6 LL untuk dipilih yang lebih besar. Step-
step perancangan tulangan geser adalah sebagai berikut :
1) Menentukan gaya geser desain
Veb max( Veb1, Veb 2 ) Vu
M pr ,l M pr ,l 1
Veb1 wu Ln
Ln 2
M pr ,l M pr ,l 1
Veb 2 wu Ln
Ln 2
2) Kuat geser beton Vc
Di daerah sendi plastis : Vc = 0 bilamana :
M pr ,l M pr ,l
Veb1 0,5Vu atau
Ln
M pr ,l M pr ,l
Veb 2 0,5Vu dan
Ln
Pu Ag f 'c / 20
Di luar daerah sendi plastis atau bilamana kondisi di atas tidak terpenuhi :
f 'c
Vc b d
6 w
a 1,25 As f y
M pr 1,25 As f y d pr , dimana a pr
2 0,85 f 'c d
a pr
M natas 1,25. As . f y d
2
83,64 4
M natas 1,25 3434,38 400 727,5 10
2
M natas 117744,28 kgf – m
a
M natas 1,25. As . f y d pr
2
47,80 4
M natas 1,25 1963 400 712,5 10
2
M natas 67586,1 kgf – m
(Kondisi Gravity)
(Gravity + Gempa)
(67586,1 117744,28)
Veb1 33663,72
11
Veb1 16815,50 kgf
(67586,1 117744,28)
Veb 2 33514,17
11
Veb 2 50362,39 kgf
(Kondisi Gravity)
(Gravity + Gempa)
(67586,1 117744,28)
Veb1 33514,17
11
(67586,1 117744,28)
Veb 2 33663,72
11
Veb 2 16815,50
kgf
Berdasarkan tabel 3.2 Gaya Geser ultimit balok terbesar akibat kombinasi
gempa/envelope minimum gempa dihasilkan oleh balok pada Story 12 dengan
VTump Kiri = 37074,85 Kgf dan VTump Kanan = 37515,19 Kgf.
Maka gaya geser desain adalah :
Veb > Vu
50362,39 > 37515,19
Jadi, Veb = 50362,39 kgf
Ambil nilai maksikum sebagai gaya geser desain, Veb = 50362,39 kgf
Vu = 37515,19 kgf
0,5Vu = 18757,6 kgf
Veb > 0,5 Vu , sehingga nilai Vc pada daerah sendi plastis (2d) = 0
Jadi pada daerah luar sendi plastis digunakan Sengkang D10 – 140
59,76 4
M natas 1,25 2454 400 727,5 10
2
M natas 8597,97 kgf – m
a
M natas 1,25. As . f y d pr
2
35,85 4
M natas 1,25 1471,88 400 727,5 10
2
M natas 52220,46 kgf – m
(Kondisi Gravity)
(Gravity + Gempa)
(8597,97 52220,46)
Veb1 25222,27
11
Veb1 19693,32 kgf
(8597,97 52220,46)
Veb 2 25016,87
11
Veb 2 30545,81 kgf
(Kondisi Gravity)
(Gravity + Gempa)
(8597,97 52220,46)
Veb1 25016,87
11
Veb1 30545,81 kgf
(8597,97 52220,46)
Veb 2 25222,27
11
Veb 2 19693,32
kgf
Berdasarkan tabel 3.2 Gaya Geser ultimit balok terbesar akibat kombinasi
gempa/envelope minimum gempa dihasilkan oleh balok pada Story 13 dengan
VTump Kiri = 25222,27 Kgf dan VTump Kanan = 25016,87 Kgf.
Maka gaya geser desain adalah :
Veb > Vu
30545,81 > 25222,27
Jadi, Veb = 30545,81 kgf
Ambil nilai maksikum sebagai gaya geser desain, Veb = 30545,81 kgf
Vu = 25222,27 kgf
0,5Vu = 12611,14 kgf
Veb > 0,5 Vu , sehingga nilai Vc pada daerah sendi plastis (2d) = 0
33,2
Vc 500 727,5 101
6
Vc 34931,79 kgf
Berikut ini akan dijelaskan contoh penggunaan program PCACOL V3.63 untuk
desain tulangan kolom K 60 x 100 pada (Story 1 – 13).
Titik gaya dalam yang ditinjau tidak berada di dalam diagram interaksi sehingga
kolom belum mampu menahan beban ultimit yang terjadi. Maka kita redesign
ulang kembali dengan dimensi kolom yang berbeda.
Mengganti dimensi kolom menjad K 80X100
Asumsi rasio tulangan kolom akibat kombinasi gempa = 1,5% - 3%
As = 1,5% x 800 x 1000
As = 12000 mm²
Gunakan tulangan utama D25 (As = 3,14 x 25²/4 = 490,625 mm²)
12000
n
490,625
n 24,46 26 D 25
Titik gaya dalam yang ditinjau sudah berada di dalam diagram interaksi sehingga
kolom masih mampu menahan beban ultimit yang terjadi. Jadi untuk lantai 1
kolom K 60X100 diganti dengan K 80X100.
26 D25
K 80 x 100
Berikut ini akan diberikan contoh perhitungan cek strong column weak beam
untuk join balok – kolom di tengah-tengah bangunan akibat gempa arah ke
kanan :
Gambar 3.31 Potongan Portal As 2
Gambar 3.33 Momen Balok Akibat Gempa ke Arah Kanan // sb-x (+Ex)
Momen nominal kolom atas dan bawah harus dicek terhadap beban aksial
maksimum dan beban aksial minimum.
Kombinasi beban aksial maksimum :
U3 = (1,2 + 0,2 SDS) DL + 1,0 LL + ρ Ex + 0,3 ρ Ey
U4 = (1,2 + 0,2 SDS) DL + 1,0 LL + ρ Ex – 0,3 ρ Ey
Kombinasi beban aksial minimum :
U11 = (0,9 – 0,2 SDS) DL + ρ Ex + 0,3 ρ Ey
U12 = (0,9 – 0,2 SDS) DL + ρ Ex – 0,3 ρ Ey
Ve 1058,78 kN
87,07
0 1000 1000
0,75
Av
400 600
Av 483,7 mm²/m
N f 'c
V c 1 u b d
14 A 6
w
g
Dan tidak boleh lebih besar dari :
0,3N u
Vc (0,3 f ' c )bw d 1
Ag
Kolom Tarik :
0,3N u f 'c
V c 1 b d 0
Ag 6
w
Untuk nilai Nu adalah beban aksial terfaktor yang terjadi bersamaan dengan Vu.
Nilai Vu = 158,58 KN, maka Nu = 10368,71 KN (gaya dalam dari ETABS).
10368,7110 3 33,2
Vc 1 1000 600
6
14 1000 600
Vc 135,04 kN
87,07
135,04 1000 1000
0,75
Av
400 600
Av 78,94 mm²/m
Karena hasil sangat minimum maka pada daerah lapangan digunakan sengkang
D10 – 300 (Av pakai > Av hitung).
Cat : untuk daerah persambungan tulangan utama kolom (Tension Lap Splice)
pada daerah lapangan/pertengahan bentang kolom digunakan sengkang D10 –
150 sesuai persyaratan tulangan transversal – rectangular hoop reinforcement
pada Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK).
Hasil desain tulangan sengkang kolom K 60 x 100 :
Pada analisis ini akan digunakan metode ke-3, yaitu General Reinforcing.
Setelah itu gaya dalam tersebut di plot ke dalam diagram interaksi dinding dari
hasil analisis etabs dengan masing-masing arahnya yaitu Mu2 dan Mu3. Output
diagram interaksi dapat dilihat dengan cara klik icon Interaction Surface pada
kotak dialog Section Designer Shear Wall.
25000
20000
15000
10000
5000
0
-2000 0 2000 4000 6000 8000 10000 12000
-5000
-10000
-15000
20000
15000
10000
5000
0
-25000 -20000 -15000 -10000 -5000 0 5000 10000 15000
-5000
-10000
-15000
Pada gambar di atas tampak bahwa plot gaya – gaya dalam ultimit yang terjadi
berdasarkan kombo Enve Max dan Enve Min dari semua kombinasi pembebanan
yang diberikan, masih berada di dalam diagram interaksi kapasitas dinding,
sehingga dapat dikatakan bahwa shear wall tersebut masih mampu menahan
beban.
Setelah itu gaya dalam tersebut di plot ke dalam diagram interaksi dinding dari
hasil analisis etabs dengan masing-masing arahnya yaitu Mu2 dan Mu3. Output
diagram interaksi dapat dilihat dengan cara klik icon Interaction Surface pada
kotak dialog Section Designer Shear Wall.
25000
20000
15000
10000
5000
0
-2000 0 2000 4000 6000 8000 10000 12000
-5000
-10000
-15000
25000
20000
15000
10000
5000
0
-25000 -20000 -15000 -10000 -5000 0 5000 10000 15000
-5000
-10000
-15000
Pada gambar di atas tampak bahwa plot gaya – gaya dalam ultimit yang terjadi
berdasarkan kombo Enve Max dan Enve Min dari semua kombinasi pembebanan
yang diberikan, masih berada di dalam diagram interaksi kapasitas dinding,
sehingga dapat dikatakan bahwa shear wall tersebut masih mampu menahan
beban.
Setelah itu gaya dalam tersebut di plot ke dalam diagram interaksi dinding dari
hasil analisis etabs dengan masing-masing arahnya yaitu Mu2 dan Mu3. Output
diagram interaksi dapat dilihat dengan cara klik icon Interaction Surface pada
kotak dialog Section Designer Shear Wall.
25000
20000
15000
10000
5000
0
-2000 0 2000 4000 6000 8000 10000 12000
-5000
-10000
-15000
20000
15000
10000
5000
0
-25000 -20000 -15000 -10000 -5000 0 5000 10000 15000
-5000
-10000
-15000
Pada gambar di atas tampak bahwa plot gaya – gaya dalam ultimit yang terjadi
berdasarkan kombo Enve Max dan Enve Min dari semua kombinasi pembebanan
yang diberikan, masih berada di dalam diagram interaksi kapasitas dinding,
sehingga dapat dikatakan bahwa shear wall tersebut masih mampu menahan
beban.
Setelah itu gaya dalam tersebut di plot ke dalam diagram interaksi dinding dari
hasil analisis etabs dengan masing-masing arahnya yaitu Mu2 dan Mu3. Output
diagram interaksi dapat dilihat dengan cara klik icon Interaction Surface pada
kotak dialog Section Designer Shear Wall.
25000
20000
15000
10000
5000
0
-2000 0 2000 4000 6000 8000 10000 12000
-5000
-10000
-15000
25000
20000
15000
10000
5000
0
-25000 -20000 -15000 -10000 -5000 0 5000 10000 15000
-5000
-10000
-15000
Pada gambar di atas tampak bahwa plot gaya – gaya dalam ultimit yang terjadi
berdasarkan kombo Enve Max dan Enve Min dari semua kombinasi pembebanan
yang diberikan, masih berada di dalam diagram interaksi kapasitas dinding,
sehingga dapat dikatakan bahwa shear wall tersebut masih mampu menahan
beban.
Rebar Data
- Tie Bar (Tulangan Ties Geser) = D16
- Corner Bar 1 (Tulangan Pojok 1) = 1 D25
- Corner Bar 2 (Tulangan Pojok 2) = 1 D25
- Corner Bar 3 (Tulangan Pojok 3) = 1 D25
- Corner Bar 4 (Tulangan Pojok 4) = 1 D25
- Edge Bar 1 = 12 D25
- Edge Bar 2 = 0 D25
- Edge Bar 3 = 12 D25
- Edge Bar 4 = 0 D25
= 28 D25
Data nilai gaya dalam Envelope untuk shear wall P8 dapat dilihat pada tabel
dibawah ini.
Tabel 3.9 Gaya Dalam Envelope Max – Min Pier 8
Combo Pu Mu3
(kN) (kN-m)
ENVE MAX 12906,29 164,3479
ENVE MIN 12838,42 221,5869
Setelah itu gaya dalam tersebut di plot ke dalam diagram interaksi dinding dari
hasil analisis etabs dengan masing-masing arahnya yaitu Mu3. Output diagram
interaksi dapat dilihat dengan cara klik icon Interaction Surface pada kotak dialog
Section Designer Shear Wall.
14000
12000
10000
8000
6000
4000
2000
0
0 100 200 300 400 500 600 700 800
-2000
-4000
-6000
Pada gambar di atas tampak bahwa plot gaya – gaya dalam ultimit yang terjadi
berdasarkan kombo Enve Max dan Enve Min dari semua kombinasi pembebanan
yang diberikan, masih berada di dalam diagram interaksi kapasitas dinding,
sehingga dapat dikatakan bahwa shear wall tersebut masih mampu menahan
beban.
f) Desain Shear Wall P9
Bentuk dan ukuran shear wall P9 sama dengan shear wall P8, oleh
karena itu asumsi tulangan untuk shear wall P9 juga disamakan dengan shear
wall P8 sehingga akan menghasilkan diagram interaksi yang sama pula. Data
nilai gaya dalam Envelope untuk shear wall P9 dapat dilihat pada tabel d ibawah
ini.
Setelah itu gaya dalam tersebut di plot ke dalam diagram interaksi dinding dari
hasil analisis etabs dengan masing-masing arahnya yaitu Mu3. Output diagram
interaksi dapat dilihat dengan cara klik icon Interaction Surface pada kotak dialog
Section Designer Shear Wall.
14000
12000
10000
8000
6000
4000
2000
0
0 100 200 300 400 500 600 700 800
-2000
-4000
-6000