Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun Oleh:
CITRA MUTIARA
NA-BDOatau080517atau006atauAS
Disusun Oleh:
Citra Mutiara
NA-BDOatau080517atau006atauAS
Penguji,
Mengetahui
SWT yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Skripsi ini dengan judul : “Security Awarness “. Tugas akhir ini disusun untuk memenuhi salah
satu syarat dalam menyelesaikan Program Program Airline Staff NASA Airline Education
Center.
Kami sangat berharap laporan materi ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita dan juga bagaimana ruang lingkupnya. Saya juga menyadari sepenuhgnya
bahwa didalam laporan materi ini terdapat kekurangan dan jauh dari jata sempurna. Oleh sebab
itu, saya berharap adanmya kritik, saran dan usulan demi perbaikan laporan materi yang telah
kami buat dimasa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarean
yang membangun.
Semoga laporan materi ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya apa
yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang membacanya.
Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan
kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dimasa depan.
Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi
pembaca sekalian.
OTOBIOGRAFI PENULIS
Penulis dilahirkan di Solok, Sumatera Barat pada tanggal 02 April 1998 dari ayah yang
bernama Jasrul dan ibu bernama Yanti. Penuilis merupakan anak ke lima dari 5 bersaudara.
Penulis menyelesaikan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri 36 Salayo pada tahun 2006 dan
lulus tahun 2011. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan SMP N 6 Kota Solok, Sumatera
Barat dan lulus tahun 2014. Penulis melanjutkan pendidikannya dio SMA N 3 Kota Solok,
Sumatera Barat dan Lulus tahun 2017. Setelah tamat SMA, penulis melanjutkan studinya ke
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat
dan karunianya sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan. Tak lupa pula penulis mengirimkan
salam dan salawat kepada Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa umat islam
Laporan materi yang berjudul “security awareness” merupakan salah satu syareat tugas akhir
program Airline staff Nasa Airline Education Center. Terwujudnya laporan amteri ini tidak lepas
dari partisipasi dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan
1. Kedua orang tua saya Bapak Jasrul beserta Ibu Yanti yang telah memberikan bantuan baik
2. Bapak R. Guntur Sunarko Putro, S. E selaku pemimpin NASA Airline Education Center
3. Bapak Mustofa, S.Pd selaku wali kelas sekaligus pembimbing yang senantiasa memberikan
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan materi ini dapat terselesaikan atas bantuan dari
beberapa pihak. Oleh karena itu, untuk semua pihak yang telah berpartisipasi dalam pembuatan
tugas akhir ini, semoga Allah SWT membahas segala kebaikan kita semua.
aamiin...
MOTTO .......................................................................................................................................... iv
PERSEMBAHAN ............................................................................................................................v
PENDAHULUAN
pentingnya keselamatan. Resiko dan ancaman yang terdapat dalam ruang lingkup penerbangan
sangat tinggi baik untuk staff bandara ataupun penumpang. Oleh karena itu, kesadaran akan
Beberapa jenis gangguan keamanan terhadap bandara antara lain berupa ancaman bom
melalui telepon. Bahkan pada tanggal 27 April 2003 di terminal 2F Bandar udara Soekarno-Hatta
terjadi ledakan bom yang menimbulkan tidak kurang dari 8 orang korban luka-luka berat. Selain
itu juga terjadi aksi unjuk rasa yang dilakukan serombongan tukang ojek dan menutup beberapa
pintu utama jalur masuk ke arah bandar udara Internasional Soekarno – Hatta. Peristiwa tersebut
terjadi pertengahan tahun 2004 penyebabnya adalah kegagalan negosiasi pengelola bandar udara
dengan perwakilan tukang ojek. Pengelola bermaksud mengurangi jumlah pengojek dengan
memberi stiker khusus pada tukang ojek resmi bandar udara. Duduk perkaranya tergolong
sederhana tetapi dampaknya bisa sangat luar biasa dan hampir terasa bagi kepentingan nasional
maupun internasional.
keamanan yang berkaitan dengan ancaman kekerasan dan terorisme juga harus menjadi fokus
perhatian keamanan bandara. Peristiwa penyerangan gedung WTC (World Trade Center) dan
instalasi vital Amerika Serikat pada tanggal 11 September 2001 oleh sekelompok teroris
terorganisir telah menimbulkan tewasnya ribuan nyawa manusia dan kerugian material serta
sipil, yang menunjukkan bahwa bandar udara telah dipergunakan oleh teroris sebagai landasan
Untuk mempermudah membahas materi ini, maka penulis perlu membatasi masalah ini agar
pembahasan materi yang dimaksud beserta kesimpulan tidak akan menyimpang dari proforsi
yang ada dalam laporan materi ini. Adapun masalah yang akan dibahas dapat penulis
4. Apa saja macam-macam ancaman dalam dunia penerbangan dan bagaimana menanggapi
1.3 Tujuan
Untuk menemukan jawaban atas masalah yanh telah penulis identifikasikan dalam makalah
4. Untuk mengetahu macam-macam ancaman dalam dunia penerbangan dan untuk mengetahui
1. Untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama menempuh pendidikan di NASA dengan
2. Untuk memperluas wawasan dan pandangan calon airline staff terhadap perkembangan
3. Bagi penulis sebagai sarana pembelajaran dan pengembangan ilmu yang telah di dapat selama
dibangku kuliah, dan penulis berharap dapat memberikan ilmu pengetahuan dan teknologi
bagi pembacanya.
PEMBAHASAN
2004 tanggal 21 Mei 2004 Pengamanan (security) adalah gabungan sumber daya manusia,
fasilitas dan materil serta prosedur untuk melindungi penerbangan dari tindakan gangguan
melawan hukum. Sedangkan upaya pengamanan (security control) adalah upaya pencegahan
terhadap penyusupan senjata, bahan peledak atau bahan – bahan lain yang mungkin digunakan
untuk melakukan tindakan gangguan melawan hukum. Upaya Pengamanan adalah upaya
pencegahan terhadap penyusupan senjata, bahan peledak atau bahan – bahan lain yang mungkin
Tujuan Sistem Pengamanan Bandar Udara UU Nomor 15 tahun 1992 tertanggal 25 Mei 1992
tentang penerbangan, yang terkait dengan pengamanan (security) bandar udara yaitu Bab VIII
pasal 3, yang berbunyi: ” Penyelenggara bandar udara bertanggung jawab terhadap keamanan dan
Perhubungan Nomor: KM 54 tahun 2004 tanggal 21 Mei 2004 setiap penyelenggara bandar udara
dan operator pesawat udara wajib membuat program pengamanan bandar udara dan program
mempengaruhi keamanan dan keselamatan penerbangan sipil pada bandar udara dan perusahaan
angkutan udara dan mengacu kepada Program Nasional Pengamanan Penerbangan Sipil. Program
penumpang, awak pesawat udara, para petugas di darat, masyarakat, pesawat udara dan instalasi
CITRA MUTIARA/AS82/SECURITY AWARENESS/ 2017 Page 4
di bandar udara dari tindakan melawan hukum serta memberikan perlindungan terhadap operator
pesawat udara.
Dasar Hukum Sistem Pengamanan Bandar Udara Peraturan perundang – undangan nasional
dan ketentuan internasional yang berkaitan dengan pengamanan bandar udara, antara lain adalah:
UU Nomor 15 tahun 1992 tertanggal 25 Mei 1992 tentang Penerbangan, yang terkait dengan
pengamanan (security) bandar udara yaitu Bab VIII pasal 3, dan Peraturan Pemerintah Republik
Berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan nomor KM. 54 Tahun 2004 Tindakan melawan
1. Tindakan kekerasan terhadap seseorang di atas pesawat udara dalam penerbangan yang
3. Menempatkan alat atau bahan di pesawat udara dengan cara apapun sehingga pesawat
udara tersebut tidak dapat terbang, hancur atau membahayakan keselamatan selama
penerbangan.
6. Melakukan tindakan melawan hukum yang disertai dengan penggunaan peralatan zat atau
bahan atau senjata. Bentuk ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan yang terjadi di
CITRA MUTIARA/AS82/SECURITY AWARENESS/ 2017 Page 5
daerah lingkungan kerja bandar udara, dapat berupa:
a) Ancaman bom.
b) Bencana alam.
d) Kebakaran.
g) Pemerasan.
barang yang masuk atau keluar gedung terminal penumpang dan terminal kargo.
pemeriksaan penumpang, bagasi, kargo dan pos sebelum dimuat atau di bongkar ke
3. Mengawasi dan memeriksa tanda pengenal atau pas orang dan kendaraan yang
mempunyai hubungan ke atau dari daerah steril dan kawasan sisi udara (air side)
air atau pompa air, fasilitas alat bantu navigasi udara (lampu landasan, stasiun pemancar atau
penerima, DVOR, NDB, ILS, Radar, dll), fasilitas bahan bakar minyak pesawat udara, dll.
di bandara. Keamanan di bandara akan berdampak terhadap keselamatan penerbangan. Maka dari
itu dalam rangka Keamanan di Bandara, perlu diadakan pemeriksaan secara prosedur sebagai
berikut
a. Setiap orang, barang, kendaraan yang memasuki sisi udara, wajib melalui pemeriksan
b. Personil pesawat udara, penumpang, bagasi, kargo dan pos yang diangkut dengan pesawat
c. Pemeriksaan keamanan dapat dilakukan dengan atau tanpa menggunakan alat bantu (PP
3atau2001 Ps 53 ayat 2)
bersama pemiliknya, wajib dilakukan pemeriksaan keamanan ulang untuk dapat diangkut
e. Kargo dan pos yang belum dapat diangkut oleh pesawat udara disimpan di tempat khusus
f. Tempat penyimpanan kargo dan pos harus aman dari gangguan yang membahayakan
g. Kantong diplomatik yang bersegel diplomatik, tidak boleh dibuka (PP 3atau2001 Ps. 57 ayat
1)
h. Pelaksanaan ketentuan dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) didasarkan pada peraturan
i. Dalam hal terdapat dugaan yang kuat kantong diplomatik dapat membahayakan keamanan
dan keselamatan penerbangan, perusahaan angkutan udara dapat menolak untuk mengangkut
j. Bahan danatauatau barang berbahaya yang akan diangkut dengan pesawat udara wajib
memenuhi ketentuan pengangkutan bahan danatau atau barang berbahaya (PP 3atau2001
Ps.58 ayat 1)
terdapat bahan danatau atau barang berbahaya yang diangkut dengan pesawat udara (PP
l. Bahan danatau atau barang berbahaya yang belum dapat diangkut, disimpan pada tempat
penyimpanan yang disediakan khusus untuk penyimpanan barang berbahaya (PP 3atau2001
Ps. 58 ayat 3)
marka, maka bahan danatau atau barang berbahaya dimaksud harus diturunkan dari pesawat
n. Agen pengangkut yang menangani bahan danatau atau barang berbahaya yang akan diangkut
dengan pesawat udara harus mendapatkan pengesahan dari perusahaan angkutan udara (PP
p. Penumpang pesawat udara yang membawa senjata wajib melaporkan dan menyerahkannya
q. Senjata yang diterima oleh perusahaan angkutan udara untuk diangkut, disimpan pada tempat
tertentu di pesawat udara yang tidak dapat dijangkau oleh penumpang pesawat udara (PP
r. Pemilik senjata diberi tanda terima sebagai tanda bukti penerimaan senjata oleh perusahaan
s. Perusahaan angkutan udara bertanggung jawab atas keamanan senjata yang diterima sampai
dengan diserahkan kembali kepada pemiliknya di bandar udara tujuan (PP 3atau2001 Ps.60
ayat 3)
t. Penyelenggara bandar udara atau perusahaan angkutan udara wajib melaporkan kepada
Kepolisian dalam hal mengetahui adanya barang tidak dikenal yang patut diduga dapat
Apabila dilihat dari Diagram diatas, Security Awareness adalah bagaimana merubah
kebiasaan atau perilaku pegawai atau pengguna sistem informasi dari insecure menjadi secure,
dari reflective menjadi intuitive. Dengan rasa kepedulian yang tinggi, diharapkan nantinya
keamanan (sistem informasi) sudah melekat didalam benak setiap pegawai atau pengguna sistem
informasi (Security is a State in Mind). Berikut ini adalah beberapa aspek tersebut.
1. Keamanan Fisik.
Keamanaan fisik sangat penting terkait dengan keamanan sistem informasi yang lain.
Keamanan fisik bisa berupa penggunaan kartu akses (acces door), finger scan, CCTV,
penggunaan badge. Adanya ruang khusus untuk Data Center dengan akses terbatas. Jadi
adanya badge untuk pegawai serta acces door adalah bagian dari pengamanan fisik, supaya
Penggunaan user id dan password adalah keamanan lojik yang selalu dilakukan oleh
pengguna sistem informasi. Namun perlu diingat juga bahwa penggunaan user id dan
password juga harus dengan baik dan benar. Menggunakan password yang baik atau strong
password adalah cara yang efisien; membuat password dengan mengkombinasikan huruf
besar, huruf kecil, angka dan karakter. Selalu menjaga kerahasiaan password. Selalu
mengganti password secara periodik. Log out apabila selesai menggunakan sistem informasi
3. Keamanan Personal.
Salah satu cara hacker untuk menembus keamanan sistem informasi adalah dengan
pendekatan personal dengan pegawai atau pengguna sistem. Hacker akan berpura-pura
sebagai karyawan Kantor Pusat yang menanyakan user id dan password pengguna. Apabila
pengguna tersebut percaya dia akan memberikan user id dan password nya. Dengan demikian
hacker tersebut dapat memperoleh password dari pengguna tadi. Cara tadi disebut Social
Engineering. Jadi hati-hati bila ada orang yang menanyakan user id dan password, jangan
4. Keamanan Data.
Data adalah bagian yang vital. Perlu ditambahkan prosedur kemanan untuk data tersebut,
yaitu prosedur backup atau replikasi. Backup data sangat diperlukan, sehingga bila terjadi
masalah dalam sistem, kita masih memiliki data yang tersimpan di tempat dan di media lain
yang aman. Gangguan dan perusakan terhadap data bisa terjadi karena banyak hal, misalnya:
pentingnya keselamatan. Resiko dan ancaman yang terdapat dalam ruang lingkup
penerbangan sangat tinggi baik untuk staff bandara ataupun penumpang. Oleh karena itu,
ICAO membagi tahapan dekade keselamatan pe nerbangan dalam tiga tahapan, yaitu fragile
system (1920-1970), safe system (1970-1990), dan ultrasafe system(1990 ke depan). Dalam
kecelakaan pesawat. Pada kurun waktu ini terjadi satu kecelakaan setiap seratus kegiatan
penerbangan.
pendekatan teknologi dan regulasi, yaitu teknologi penerbangan yang makin canggih dan regulasi
yang semakin ketat. Dalam periode itu pembelajaran diambil dari hasil-hasil investigasi insiden
di samping investigasi kecelakaan. Target kecelakaan ialah satu kecelakaan setiap sepuluh ribu
penerbangan. Dalam tahapan ultrasafe system pendekatan yang dilakukan ialah peningkatan
keselamatan dengan pola manajemen bisnis (safety management system). Pembelajaran bukan
hanya dari hasil-hasil investigasi kecelakaan dan insiden, melainkan juga dari hasil-hasil
observasi terha dap operasi normal penerbangan sehari-hari. Dalam kurun waktu itu diharapkan
kecelakaan fatal hanya terjadi satu kali dalam sejuta penerbangan. Sungguh sangat tragis, di celah
program ultrasafe system ICAO, dengan ban dar udara dan ATC serta maskapai penerbangan
harus secara bertahap melaksanakan SMS (safety management system) kita dihadapkan pada
CITRA MUTIARA/AS82/SECURITY AWARENESS/ 2017 Page 13
realitas tragis pesawat angkut komersial Sukhoi Superjet 100 (SSJ100) yang sedang
mempromosikan diri. Dalam dunia penerbangan kita tidak boleh bertanya siapa yang salah.
Pertanyaan siapa yang salah ialah pertanyaan pidana yang sangat tidak efektif dalam upaya
peningkatan keselamatan penerbangan. Pertanyaan yang benar ialah apa yang salah? Ketika ada
indikasi human error dalam suatu kecelakaan, investigasi justru baru dimulai, yaitu apa yang
salah dalam sistem penerbangan? Human error merupakan konsekuensi sistem yang kurang baik
dan sistem memang tidak pernah sempurna karena di dalamnya terdapat berbagai konflik dan
kontradiksi.
Dalam tahapan safe system ICAO dikatakan bahwa pada bahwa pada kurun waktu 1970-
1990 pendekatan yang dilakukan ialah investigasi insiden. Pendekatan itu berdasarkan pada teori
yang mengatakan dari 600 insiden bisa terjadi satu kecelakaan fatal. Negara kita telah
Tahun 2009. Pelaksanaan wajib lapor dan analisisnya bukan pekerjaan mudah. Negara kita sangat
luas dengan ratusan bandar udara dan kemungkinan ribuan insiden per tahun. Pelaksanaan
investigasi insiden memerlukan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia dan perubahan
struktur organisasi.
Pelaksanaan investigasi insiden juga sangat berkaitan erat dengan budaya. ICAO membagi
negara dalam tiga tahapan budaya penerbangan, yaitu patologis, birokrasi, dan generatif.
Pelaksanaan wajib lapor dan investigasi insiden tidak dapat dilaksanakan di negara yang masih
dalam tataran patologis dan birokrasi. Di negara patologis laporan insiden selalu disembunyikan
dan kegagalan (failures) ditutupi. Di negara birokrasi laporan insiden diabaikan dan kegagalan
dimaafkan tanpa penelitian. Di negara generatif laporan insiden selalu dicari dan kegagalan
Salah satu hal yang harus diperhatikan dalam penerbangan ialah situational awareness,
yaitu faktor-faktor yang merupakan ancaman (threat) yang harus menjadi perhatian
penerbang. ICAO telah mengungkapkan beberapa faktor tersebut, yaitu passengers, terrain,
ATC, call sign, time pressure, flight diversion, system malfunction, missed approach,
automation, airport, heavy traffic, ground crew, maintenance, weather, cabin crew, dan
distraction.
tidak membentuk human error. Pengelolaan ancaman (threat management) yang tidak benar
akan menumbuhkan human error dan pengelolaan kesalahan manusia (human error
management) yang tidak benar akan menumbuhkan gerakan pesawat yang tidak dikehendaki
(undesired state of aircraft). Pengelolaan yang tidak benar terhadap gerakan pesawat yang
ialahterrain (gunung, bukit yang tidak diketahui dengan baik oleh penerbang), heavy
traffic (lalu lintas udara yang padat di Jakarta Control Area dan Jakarta Control Zone), time
pressure (tekanan untuk melakukan demo berkali-kali), weather (cuaca di sekitar Jakarta
yang masih musim hujan, banyak pembentukan awan), dansystem malfunction (sistem
peringatan dini atau ground proximity warning systematauGPWS ketika terbang terlalu
Tidak mengenal terrain (bukit, gunung) dengan baik akan menumbuhkan human error,
yaitu minta turun ke ketinggian 6.000 kaki. Bila human error ini tidak dikelola dengan baik
ketinggian 6.000 kaki. Bila gerakan tidak benar itu tidak dikoreksi dengan baik melalui
tentang kasus DC-10 yang menabrak Gunung Erebus di Kutub Selatan. Pesawat tersebut
dalam penerbangan wisata (joy flight) membawa penumpang yang ingin melihat gunung di
Kutub selatan. Dalam hasil investigasi diungkapkan bahwa salah satu faktor yang
berkontribusi dalam kecelakaan ialah keputusan manajemen yang memasang kapten pilot dan
kopilot yang sama-sama belum pernah terbang ke daerah tersebut sehingga ketika terjebak
gunung.
yangmenerima atau mengetahui adanya ancaman agar segera memberitahu kepala cabang
bandar udara.
Salah satu ancaman bagi keamanan, keselamatan, dan kenyamanan penerbangan sipil saat ini
didominasi oleh terorisme dan turunanannya, termasuk ancaman bom baik secara verbal, melalui
Setelah menerima berita adanya ancaman pada pesawat udara di darat, PTO, ADC
melakukan tindakan
b) Mengarahkan pesawat udara menuju daerah parker yang telah ditentukan dan
Setelah menerima berita adanya ancaman pada pesawat udara di darat, kepala cabang
a) Memberitahukan:
2) Polda
3) Menteri perhubungan
6) Kakanwil X
d) Menggerakan:
2) Polsek.
3) Kodim.
Setelah menerima berita adanya ancaman pada pesawat udara di darat, petugas
mobil patrol.
b) Menjaga dan mengawasi jalan masuk kedaerah PKP-PK dan melarang masuk orang
c) Mengaman kan daerah isolasi dan melarang orang-orang yang tidak berkepentingan
masuk atau mendekat kurang lebih 100 meter dari pesawat udara.
e) Mengatur kendaran yang berada didekat pesawat udara, bila terjadi negosiasi.
ditentukan.
melakukan tindakan:
b) Menggambil posisi pada jarak kurang lebih 100 meter dari pesawat udara, untuk siaga
Setelah menerima berita adanya ancaman pada pesawat udara di darat, dokter jaga
b) Menyiapkan kendaraan ambulan di tempat yang telah ditentukan pada jarak kurang
c) Menugaskan tim gawat darura medis untuk merawat penumpang yang dibebaskan
6. Polsek
Setelah menerima berita adanya ancaman pada pesawat udara di darat, polsek
melakukan tindakan:
7. Kodim
Setelah menerima berita adanya ancaman pada pesawat udara di darat, kodim melakukan
tindakan:
Wilayah udara Indonesia yang luas, dengan banyaknya kegiatan penerbangan berpotensi
mengundang kerawanan terjadi kecelakaan udara dan ancaman pelanggaran wilayah udara
Indonesia. Ancaman pelanggaran wilayah udara nasional, selain mengganggu keamanan nasional
yang berkaitan dengan kegiatan penerbangan, juga berpengaruh terhadap kedaulatan wilayah
apabila ditinjau dari aspek pertahanan negara. Kemungkinan-kemungkinan yang terjadi pada saat
penerbangan antara lain; pesawat tidak teridentifikasi terdiri atas pesawat yang dianggap
menyimpang dari jalurnya atau pesawat yang dilaporkan beroperasi di daerah tertentu tetapi tidak
1. Unit ATS
ATS adalah profesi yang memberikan layanan pengaturan lalu lintas di udara
terutama pesawat udara untuk mencegah antarpesawat terlalu dekat satu sama lain,
mencegah tabrakan antarpesawat udara dan pesawat udara dengan rintangan yang ada di
sekitarnya selama beroperasi. Setelah menerima berita adanya ancaman pada pesawat
Setelah menerima berita adanya ancaman pada pesawat udara di udara, kepada cabang
a) Memberitahukan:
CITRA MUTIARA/AS82/SECURITY AWARENESS/ 2017 Page 19
1) Pangdam untuk mengirim tim jihandak
2) Polda
3) Menteri perhubungan
6) Kakanwil X
c) Menggerakan:
3. Stasiun PKP-PK
Setelah menerima berita adanya ancaman pada pesawat udara di udara, Supervisor
PKP-PKmelakukan tindakan:
a) Menyiapkan petugas dan kendaraan operasi PKP-PK untuk siaga di tempat tugas
Setelah menerima berita adanya ancaman pada pesawat udara di udara, Supervisor
mobil patroli
Setelah menerima berita adanya ancaman pada pesawat udara di udara, komando
a) Menyiapkan petugas beserta kendaraan ambulan dan peralatan untuk siaga ditempat
tugas
Bandar udara (airport) merupakan salah satu obyek vital yang memiliki risiko tinggi terhadap
berbagai bentuk ancaman dan gangguan keamanan. Untuk itu, manajemen pengamanan bandara
Manajemen pengamanan bandara tidak hanya menyangkut pengamanan terhadap aset tetapi juga
pengamanan terhadap jiwa manusia. Terdapat 5 prinsip yang harus ditelaah pada saat
yakni memastikan bahwa informasi tentang penerbangan hanya dapat diakses oleh pihak yang
benar-benar berhak.
pemrosesannya. Suatu sistem memiliki integritas yang baik apabila informasi yang tersedia
dalam lingkungan sistem akurat dan handal, serta apabila modifikasi data oleh pihak tak
menjamin pihak yang berwenang dapat mengakses data atau sumberdaya yang akurat pada
saat dibutuhkan.
suatu lingkungan sistem keamanan perusahaan benar-benar sesuai dengan identitas yang
diklaimnya.umumnya dilakukan melalui user name dan password, atau yang lebih canggih
ádalah menggunakan smart card atau biometrik, termasuk pemindaian sidik jari atau retina
mata.
4. Otorisasi, yaitu hak yang diberikan lepada seorang individu atau suatu proses untuk
menggunakan suatu sistem dan data. Biasanya otorisasi ditentukan oleh administrator sistem
sesuai dengan ketentuan otorisasi keamanan dalam perusahaan terkait. Hal ini kemudian
diverifikasi oleh suatu komputer di sistem tersebut melalui suatu bentuk identifikasi
pengguna, seperti PIN (personal identification number), code number, atau password.
Sistem koordinasi pengamanan di bandar udara memiliki peran strategis dalam mewujudkan
situasi aman dan nyaman bagi kelangsungan usaha. Dalam bandara terdapat berbagai unit
pengamanan yang saling tergantung satu sama lainnya dan dengan berbagai perannya masing-
masing, namun memiliki tujuan sama yaitu mewudjudkan rasa aman dan nyaman. Dalam konteks
sistem koordinasi pengamanan bandar udara, maka saling ketergantungan antar unit pengamanan
memiliki arti penting bagi organisasi, karena menyangkut kelangsungan hidup Bandar Udara.
Dalam konteks itulah diperlukan adanya upaya pengamanan (security control) untuk mencegah
terjadinya penyusupan senjata, bahan peledak atau bahan-bahan lain yang mungkin digunakan
Kejadian yang sangat luar biasa pernah menimpa Pesawat Batavia Air di Bandar Udara
mengandung air, jelas di sini bukan avtur terkontaminasi air tetapi air terkontaminasi avtur.
Kejadian ini sangat membahayakan penumpang dan sekali lagi membuktikan bahwa standar
identifikasi bagi orang atau pihak-pihak yang memang setiap hari bekerja dan berhubungan
Pada prinsipnya Bandar Udara harus steril dari berbagai ancaman, oleh karena itu Bandar
Udara harus di pagar. Memang mahal biaya pemagaran, karena itu harga keamanan Bandar
Udara termasuk tentunya adalah keamanan nasional. Bahan pagar harus memenuhi kriteria
rekomendasi dari organisasi penerbangan sipil internasional atau ICAO. Pagar terdiri dari pagar
yang berfungsi sebagai penghambat dan pelindung (profektif). Pagar penghambat seluas Bandara,
sedangkan pagar yang berfungsi sebagai pelindung dilakukan pada peralatan-peralatan vital dan
tempat-tempat strategis.
PENUTUP
3.1 Simpulan
informasi yang baik untuk melindungi aset-asetnya, berupa data dan informasipenting yang
sensitif. Untuk itu perlu kiranya agar setiap pengguna sistem informasi memiliki keperdulian
awareness, adalah suatu kesadaran yang dimiliki dari seseorang atau kelompokdiikuti dengan
tindakan untuk melindungi diri dan asset, terutama data atau informasi yangdimiliki dari berbagai
macam ancaman, serangan, atau peristiwa yang merusak ataumerugikan secara fisik maupun non-
3. Tanggung jawab masing-masing individu atas keamanan sistem informasi dantindakan untuk
informasi yang kita miliki jugamerupakan salah satu bentuk kewaspadaan yang harus
dikembangkan
3.2 Saran
Dari pembahasan diatas mengenai security awareness, saya menyarankan kepada perusahaan
terhadap barang titipan orang agar tidak terjadi lagi pembobolan koper yang dilakukan oleh
[1] https://id.wikipedia.org/wiki/Pemandu_lalu_lintas_udara
[2] http://nwynwynwynwy.blogspot.co.id/2015/01/ada-beberapa-pengertian-
pengamanan.html
[3] http://bandara.id/bandara-udara/prosedur-pemeriksaan-keamanan-di-bandara
[4] http://bandara.id/tag/keselamatan-penerbangan
[5] http://www.academia.edu/32080741/Security_Awareness
[6] https://lautanopini.wordpress.com/2012/05/11/ancaman-dalam-penerbangan/
[8] (https://lautanopini.wordpress.com/2012/05/11/ancaman-dalam-penerbangan/)