Вы находитесь на странице: 1из 34

SECURITY AWARENESS

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Program Airline Staff


NASA Airline Education Center

Disusun Oleh:
CITRA MUTIARA
NA-BDOatau080517atau006atauAS

LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN


NASIONAL AVIATION
AIRLINE EDUCATION CENTER
Jalan Cihampelas No. 186 Kav 2-5, Lantai 2-5 Bandung
2017
SECURITY AWARENESS

Disusun Oleh:
Citra Mutiara
NA-BDOatau080517atau006atauAS

Tugas akhir ini disidangkan pada tanggal 9 September 2017

Penguji,

Mengetahui

Wali Kelas Direktur Utama

Mustofa, S.Pd R. Gntur Sunarko Putro, S.E

CITRA MUTIARA/AS82/SECURITY AWARENESS/ 2017 Page i


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH

SWT yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Skripsi ini dengan judul : “Security Awarness “. Tugas akhir ini disusun untuk memenuhi salah

satu syarat dalam menyelesaikan Program Program Airline Staff NASA Airline Education

Center.

Kami sangat berharap laporan materi ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan

serta pengetahuan kita dan juga bagaimana ruang lingkupnya. Saya juga menyadari sepenuhgnya

bahwa didalam laporan materi ini terdapat kekurangan dan jauh dari jata sempurna. Oleh sebab

itu, saya berharap adanmya kritik, saran dan usulan demi perbaikan laporan materi yang telah

kami buat dimasa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarean

yang membangun.

Semoga laporan materi ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya apa

yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang membacanya.

Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan

kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dimasa depan.

Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi

pembaca sekalian.

CITRA MUTIARA/AS82/SECURITY AWARENESS/ 2017 Page ii


Bandung, Agustus 2017

OTOBIOGRAFI PENULIS

Penulis dilahirkan di Solok, Sumatera Barat pada tanggal 02 April 1998 dari ayah yang

bernama Jasrul dan ibu bernama Yanti. Penuilis merupakan anak ke lima dari 5 bersaudara.

Penulis menyelesaikan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri 36 Salayo pada tahun 2006 dan

lulus tahun 2011. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan SMP N 6 Kota Solok, Sumatera

Barat dan lulus tahun 2014. Penulis melanjutkan pendidikannya dio SMA N 3 Kota Solok,

Sumatera Barat dan Lulus tahun 2017. Setelah tamat SMA, penulis melanjutkan studinya ke

Bandung dan diterima di NASA Airline Education Center.

CITRA MUTIARA/AS82/SECURITY AWARENESS/ 2017 Page iii


MOTTO

HANYA ORANG-ORANG YANG BERANI GAGAL YANG MAMPU


MERAIH KEBERHASILAN

CITRA MUTIARA/AS82/SECURITY AWARENESS/ 2017 Page iv


PERSEMBAHAN

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat

dan karunianya sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan. Tak lupa pula penulis mengirimkan

salam dan salawat kepada Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa umat islam

kejalan yang di ridhoi Allah SWT.

Laporan materi yang berjudul “security awareness” merupakan salah satu syareat tugas akhir

program Airline staff Nasa Airline Education Center. Terwujudnya laporan amteri ini tidak lepas

dari partisipasi dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan

ucapan terimaksih yang setulus-tulusnya kepada:

1. Kedua orang tua saya Bapak Jasrul beserta Ibu Yanti yang telah memberikan bantuan baik

secara moril maupun materil.

2. Bapak R. Guntur Sunarko Putro, S. E selaku pemimpin NASA Airline Education Center

yang senantiasa memberikan motivasinya guna terselesaikannya laporan materi ini.

3. Bapak Mustofa, S.Pd selaku wali kelas sekaligus pembimbing yang senantiasa memberikan

pengarahan dalam penulisan tugas akhir ini

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan materi ini dapat terselesaikan atas bantuan dari

beberapa pihak. Oleh karena itu, untuk semua pihak yang telah berpartisipasi dalam pembuatan

tugas akhir ini, semoga Allah SWT membahas segala kebaikan kita semua.

aamiin...

CITRA MUTIARA/AS82/SECURITY AWARENESS/ 2017 Page v


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... ii

OTOBIOGRAFI PENULIS............................................................................................................ iii

MOTTO .......................................................................................................................................... iv

PERSEMBAHAN ............................................................................................................................v

DAFTAR ISI .................................................................................................................................. vi

DAFTAR GAMBAR.................................................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................................................1

1.1 Latar Belakang .................................................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................. 2

1.3 Tujuan ............................................................................................................................... 2

1.4 Manfaat Penulisan ............................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................ Error! Bookmark not defined.

2.1 Pengertian Pengamanan (Security) ................................................................................... 4

2.2 Prosedur Pemeriksaan Keamanan di Bandara .................................................................. 7

2.3 Pengertian Security Awareness ....................................................................................... 10

2.4 Macam-Macam Ancaman dalam Dunia Penerbangan dan B

CITRA MUTIARA/AS82/SECURITY AWARENESS/ 2017 Page vi


agaimana tindakannya................................................................................................................ 12

2.2.1 Ancaman pesawat udara di wilayah darat ..................................................................... 16

2.2.2 Ancaman pesawat udara di wilayah udara .................................................................... 19

2.5 Manajemen Pengamanan Bandara .................................................................................. 21

BAB III PENUTUP ........................................................................................................................24

3.1 Simpulan .............................................................................................................................. 24

3.2 Saran .................................................................................................................................... 24

CITRA MUTIARA/AS82/SECURITY AWARENESS/ 2017 Page vii


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Prosedur Pemeriksaan di Bandara .............................................................................................7

Gambar 2. 2 Security Awareness .................................................................................................................10

CITRA MUTIARA/AS82/SECURITY AWARENESS/ 2017 Page viii


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Security Awareness adalah bagian dari program kerja dalam mengimplementasikan

pentingnya keselamatan. Resiko dan ancaman yang terdapat dalam ruang lingkup penerbangan

sangat tinggi baik untuk staff bandara ataupun penumpang. Oleh karena itu, kesadaran akan

keselamatan sangat penting diketahui oleh semua pihak.

Beberapa jenis gangguan keamanan terhadap bandara antara lain berupa ancaman bom

melalui telepon. Bahkan pada tanggal 27 April 2003 di terminal 2F Bandar udara Soekarno-Hatta

terjadi ledakan bom yang menimbulkan tidak kurang dari 8 orang korban luka-luka berat. Selain

itu juga terjadi aksi unjuk rasa yang dilakukan serombongan tukang ojek dan menutup beberapa

pintu utama jalur masuk ke arah bandar udara Internasional Soekarno – Hatta. Peristiwa tersebut

terjadi pertengahan tahun 2004 penyebabnya adalah kegagalan negosiasi pengelola bandar udara

dengan perwakilan tukang ojek. Pengelola bermaksud mengurangi jumlah pengojek dengan

memberi stiker khusus pada tukang ojek resmi bandar udara. Duduk perkaranya tergolong

sederhana tetapi dampaknya bisa sangat luar biasa dan hampir terasa bagi kepentingan nasional

maupun internasional.

Selain keamanan bandara yang berkaitan langsung dengan keselamatan penerbangan,

keamanan yang berkaitan dengan ancaman kekerasan dan terorisme juga harus menjadi fokus

perhatian keamanan bandara. Peristiwa penyerangan gedung WTC (World Trade Center) dan

instalasi vital Amerika Serikat pada tanggal 11 September 2001 oleh sekelompok teroris

terorganisir telah menimbulkan tewasnya ribuan nyawa manusia dan kerugian material serta

CITRA MUTIARA/AS82/SECURITY AWARENESS/ 2017 Page 1


finansial yang sangat besar. Kejadian ini menjadi catatan penting dalam sejarah penerbangan

sipil, yang menunjukkan bahwa bandar udara telah dipergunakan oleh teroris sebagai landasan

untuk menyerang dan menghancurkan sasaran yang dikehendaki.

1.2 Rumusan Masalah

Untuk mempermudah membahas materi ini, maka penulis perlu membatasi masalah ini agar

pembahasan materi yang dimaksud beserta kesimpulan tidak akan menyimpang dari proforsi

yang ada dalam laporan materi ini. Adapun masalah yang akan dibahas dapat penulis

identifikasikan sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan Security?

2. Bagaimana prosedur pemeriksaan keamanan di bandara?

3. Apa yang dimaksud dengan Security Awareness?

4. Apa saja macam-macam ancaman dalam dunia penerbangan dan bagaimana menanggapi

ancaman-ancaman ketika terjadi ancaman dalam dunia penerbangan.

1.3 Tujuan

Untuk menemukan jawaban atas masalah yanh telah penulis identifikasikan dalam makalah

ini, adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut.

1. Untuk menegetahui pengertian dari Security

2. Untuk mengetahui prosedur pemeriksaan keamanan di bandara

3. Untuk menegetahui pengertian dari Security Awareness

4. Untuk mengetahu macam-macam ancaman dalam dunia penerbangan dan untuk mengetahui

Bagaimana menanggapi ancaman-ancaman ketika terjadi ancaman dalam dunia penerbangan.

1.4 Manfaat Penulisan

CITRA MUTIARA/AS82/SECURITY AWARENESS/ 2017 Page 3


Dalam penulisan laporan materi ini dikemukakan beberapa manfaat, yaitu:

1. Untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama menempuh pendidikan di NASA dengan

membuat laporan materi secara ilmiah dan sistematis.

2. Untuk memperluas wawasan dan pandangan calon airline staff terhadap perkembangan

informasi mengenai pelayanan

3. Bagi penulis sebagai sarana pembelajaran dan pengembangan ilmu yang telah di dapat selama

dibangku kuliah, dan penulis berharap dapat memberikan ilmu pengetahuan dan teknologi

bagi pembacanya.

4. Sebagai referensi untuk penulis selanjutnya.

CITRA MUTIARA/AS82/SECURITY AWARENESS/ 2017 Page 3


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pengamanan (Security)

Pengertian Pengamanan Berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 54 tahun

2004 tanggal 21 Mei 2004 Pengamanan (security) adalah gabungan sumber daya manusia,

fasilitas dan materil serta prosedur untuk melindungi penerbangan dari tindakan gangguan

melawan hukum. Sedangkan upaya pengamanan (security control) adalah upaya pencegahan

terhadap penyusupan senjata, bahan peledak atau bahan – bahan lain yang mungkin digunakan

untuk melakukan tindakan gangguan melawan hukum. Upaya Pengamanan adalah upaya

pencegahan terhadap penyusupan senjata, bahan peledak atau bahan – bahan lain yang mungkin

digunakan untuk melakukan tindakan melawan hukum.

Tujuan Sistem Pengamanan Bandar Udara UU Nomor 15 tahun 1992 tertanggal 25 Mei 1992

tentang penerbangan, yang terkait dengan pengamanan (security) bandar udara yaitu Bab VIII

pasal 3, yang berbunyi: ” Penyelenggara bandar udara bertanggung jawab terhadap keamanan dan

keselamatan penerbangan serta kelancaran pelayanannya”. Menurut Keputusan Menteri

Perhubungan Nomor: KM 54 tahun 2004 tanggal 21 Mei 2004 setiap penyelenggara bandar udara

dan operator pesawat udara wajib membuat program pengamanan bandar udara dan program

pengamanan operator pesawat udara disesuaikan dengan kondisi perkembangan yang

mempengaruhi keamanan dan keselamatan penerbangan sipil pada bandar udara dan perusahaan

angkutan udara dan mengacu kepada Program Nasional Pengamanan Penerbangan Sipil. Program

nasional pengamanan penerbangan sipil bertujuan untuk melindungi keselamatan, keteraturan

dan efisiensi penerbangan sipil di Indonesia dengan memberikan perlindungan terhadap

penumpang, awak pesawat udara, para petugas di darat, masyarakat, pesawat udara dan instalasi
CITRA MUTIARA/AS82/SECURITY AWARENESS/ 2017 Page 4
di bandar udara dari tindakan melawan hukum serta memberikan perlindungan terhadap operator

pesawat udara.

Dasar Hukum Sistem Pengamanan Bandar Udara Peraturan perundang – undangan nasional

dan ketentuan internasional yang berkaitan dengan pengamanan bandar udara, antara lain adalah:

UU Nomor 15 tahun 1992 tertanggal 25 Mei 1992 tentang Penerbangan, yang terkait dengan

pengamanan (security) bandar udara yaitu Bab VIII pasal 3, dan Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 3 Tahun 2001, tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan.

a. Prosedur Sistem Pengamanan Bandar Udara

Berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan nomor KM. 54 Tahun 2004 Tindakan melawan

hukum (act of unlawful interference) adalah tindakan yang dikategorikan:

1. Tindakan kekerasan terhadap seseorang di atas pesawat udara dalam penerbangan yang

dimungkinkan membahayakan keselamatan pesawat udara.

2. Menghancurkan atau merusak pesawat udara yang akan di operasikan sehingga

menyebabkan pesawat udara tersebut tidak dapat terbang atau membahayakan

keselamatan pesawat udara tersebut.

3. Menempatkan alat atau bahan di pesawat udara dengan cara apapun sehingga pesawat

udara tersebut tidak dapat terbang, hancur atau membahayakan keselamatan selama

penerbangan.

4. Menghancurkan atau merusak atau mengganggu operasi fasilitas navigasi penerbangan

yang berakibat membahayakan keselamatan penerbangan.

5. Komunikasi informasi palsu yang berakibat membahayakan keselamatan penerbanga.

6. Melakukan tindakan melawan hukum yang disertai dengan penggunaan peralatan zat atau

bahan atau senjata. Bentuk ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan yang terjadi di
CITRA MUTIARA/AS82/SECURITY AWARENESS/ 2017 Page 5
daerah lingkungan kerja bandar udara, dapat berupa:

a) Ancaman bom.

b) Bencana alam.

c) Demonstrasi atau unjuk rasa.

d) Kebakaran.

e) Pembajakan pesawat udara.

f) Penggelapan atau penyeludupan.

g) Pemerasan.

h) Pemalsuan atau penipuan.

b. Fungsi unit pengamanan atau petugas pengamanan bandar udara :

1. Mengawasi dan mengendalikan ketertiban dan keteraturan pergerakan penumpang dan

barang yang masuk atau keluar gedung terminal penumpang dan terminal kargo.

2. Bekerjasama dengan pertugas pengamanan perusahaan angkutan udara dan

perusahaan pelayanan darat (ground handling agent) dalam melaksanakan

pemeriksaan penumpang, bagasi, kargo dan pos sebelum dimuat atau di bongkar ke

atau dari pesawat udara.

3. Mengawasi dan memeriksa tanda pengenal atau pas orang dan kendaraan yang

mempunyai hubungan ke atau dari daerah steril dan kawasan sisi udara (air side)

lainnya, terutama di sekitar pesawat udara.

4. Melaksanakan survey pengamanan bandar udara dan melaporkan kepada Komite

pengamanan Bandar Udara.

5. Melakukan pengawasan atau pengendalian atau penjagaan atau pengamatan atau

Melakukan patroli di daerah batas bandar udara (perimeter)

CITRA MUTIARA/AS82/SECURITY AWARENESS/ 2017 Page 6


Menjaga instalasi atau bangunan penting seperti: VIP Room, gedung listrik, tempat penampungan

air atau pompa air, fasilitas alat bantu navigasi udara (lampu landasan, stasiun pemancar atau

penerima, DVOR, NDB, ILS, Radar, dll), fasilitas bahan bakar minyak pesawat udara, dll.

2.2 Prosedur Pemeriksaan Keamanan di Bandara

Gambar 2. 1 Prosedur Pemeriksaan di Bandara


Salah satu faktor terpenting dalam perjalanan dengan naik pesawat adalah keamanan

di bandara. Keamanan di bandara akan berdampak terhadap keselamatan penerbangan. Maka dari

itu dalam rangka Keamanan di Bandara, perlu diadakan pemeriksaan secara prosedur sebagai

berikut

a. Setiap orang, barang, kendaraan yang memasuki sisi udara, wajib melalui pemeriksan

keamanan (PP 3atau2001 Ps.52)

b. Personil pesawat udara, penumpang, bagasi, kargo dan pos yang diangkut dengan pesawat

udara wajib melalui pemeriksaan keamanan (PP 3atau2001 Ps 53 ayat 1)

c. Pemeriksaan keamanan dapat dilakukan dengan atau tanpa menggunakan alat bantu (PP

3atau2001 Ps 53 ayat 2)

CITRA MUTIARA/AS82/SECURITY AWARENESS/ 2017 Page 7


d. Terhadap bagasi dari penumpang yang batal berangkat danatau atau bagasi yang tidak

bersama pemiliknya, wajib dilakukan pemeriksaan keamanan ulang untuk dapat diangkut

dengan pesawat udara (PP 3atau2001 Ps. 55)

e. Kargo dan pos yang belum dapat diangkut oleh pesawat udara disimpan di tempat khusus

yang disediakan di bandar udara (PP 3atau2001 Ps. 56 ayat 1)

f. Tempat penyimpanan kargo dan pos harus aman dari gangguan yang membahayakan

keamanan dan keselamatan penerbangan (PP 3atau2001 Ps. 56 ayat 2)

g. Kantong diplomatik yang bersegel diplomatik, tidak boleh dibuka (PP 3atau2001 Ps. 57 ayat

1)

h. Pelaksanaan ketentuan dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) didasarkan pada peraturan

perundang-undangan yang berlaku (PP 3atau2001 Ps.57 ayat 3)

i. Dalam hal terdapat dugaan yang kuat kantong diplomatik dapat membahayakan keamanan

dan keselamatan penerbangan, perusahaan angkutan udara dapat menolak untuk mengangkut

kantong diplomatik (PP 3atau2001 Ps. 57 ayat 2)

j. Bahan danatauatau barang berbahaya yang akan diangkut dengan pesawat udara wajib

memenuhi ketentuan pengangkutan bahan danatau atau barang berbahaya (PP 3atau2001

Ps.58 ayat 1)

k. Perusahaan angkutan udara wajib memberitahukan kepada Kapten Penerbang bilamana

terdapat bahan danatau atau barang berbahaya yang diangkut dengan pesawat udara (PP

3atau2001 Ps. 58 ayat 2)

l. Bahan danatau atau barang berbahaya yang belum dapat diangkut, disimpan pada tempat

penyimpanan yang disediakan khusus untuk penyimpanan barang berbahaya (PP 3atau2001

Ps. 58 ayat 3)

CITRA MUTIARA/AS82/SECURITY AWARENESS/ 2017 Page 8


m. Apabila pada waktu penempatan di pesawat udara terjadi kerusakan pada kemasan, label atau

marka, maka bahan danatau atau barang berbahaya dimaksud harus diturunkan dari pesawat

udara (PP 3atau2001 Ps. 58 ayat 4)

n. Agen pengangkut yang menangani bahan danatau atau barang berbahaya yang akan diangkut

dengan pesawat udara harus mendapatkan pengesahan dari perusahaan angkutan udara (PP

3atau 2001 Ps. 59 ayat 1)

o. Agen pengangkut, harus melakukan pemeriksaan, pengemasan, pelabelan dan penyimpanan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku (PP 30atau2001 Ps. 59 ayat 3)

p. Penumpang pesawat udara yang membawa senjata wajib melaporkan dan menyerahkannya

kepada perusahaan angkutan udara (PP 3atau2001 Ps.60 ayat 1)

q. Senjata yang diterima oleh perusahaan angkutan udara untuk diangkut, disimpan pada tempat

tertentu di pesawat udara yang tidak dapat dijangkau oleh penumpang pesawat udara (PP

3atau2001 Ps.60 ayat 2)

r. Pemilik senjata diberi tanda terima sebagai tanda bukti penerimaan senjata oleh perusahaan

angkutan udara (PP 3atau2001 Ps.60 ayat 3)

s. Perusahaan angkutan udara bertanggung jawab atas keamanan senjata yang diterima sampai

dengan diserahkan kembali kepada pemiliknya di bandar udara tujuan (PP 3atau2001 Ps.60

ayat 3)

t. Penyelenggara bandar udara atau perusahaan angkutan udara wajib melaporkan kepada

Kepolisian dalam hal mengetahui adanya barang tidak dikenal yang patut diduga dapat

membahayakan keamanan dan keselamatan penerbangan (PP 3atau2001 Ps.61 ayat 1)

CITRA MUTIARA/AS82/SECURITY AWARENESS/ 2017 Page 9


2.3 Pengertian Security Awareness

Gambar 2. 2 Security Awareness

Apabila dilihat dari Diagram diatas, Security Awareness adalah bagaimana merubah

kebiasaan atau perilaku pegawai atau pengguna sistem informasi dari insecure menjadi secure,

dari reflective menjadi intuitive. Dengan rasa kepedulian yang tinggi, diharapkan nantinya

keamanan (sistem informasi) sudah melekat didalam benak setiap pegawai atau pengguna sistem

informasi (Security is a State in Mind). Berikut ini adalah beberapa aspek tersebut.

1. Keamanan Fisik.

Keamanaan fisik sangat penting terkait dengan keamanan sistem informasi yang lain.

Keamanan fisik bisa berupa penggunaan kartu akses (acces door), finger scan, CCTV,

penggunaan badge. Adanya ruang khusus untuk Data Center dengan akses terbatas. Jadi

adanya badge untuk pegawai serta acces door adalah bagian dari pengamanan fisik, supaya

tidak sembarangan orang bisa masuk ke ruangan kerja.

CITRA MUTIARA/AS82/SECURITY AWARENESS/ 2017 Page 10


2. Keamanan Lojik.

Penggunaan user id dan password adalah keamanan lojik yang selalu dilakukan oleh

pengguna sistem informasi. Namun perlu diingat juga bahwa penggunaan user id dan

password juga harus dengan baik dan benar. Menggunakan password yang baik atau strong

password adalah cara yang efisien; membuat password dengan mengkombinasikan huruf

besar, huruf kecil, angka dan karakter. Selalu menjaga kerahasiaan password. Selalu

mengganti password secara periodik. Log out apabila selesai menggunakan sistem informasi

serta gunakan password yang berbeda untuk aplikasi yang berbeda.

3. Keamanan Personal.

Salah satu cara hacker untuk menembus keamanan sistem informasi adalah dengan

pendekatan personal dengan pegawai atau pengguna sistem. Hacker akan berpura-pura

sebagai karyawan Kantor Pusat yang menanyakan user id dan password pengguna. Apabila

pengguna tersebut percaya dia akan memberikan user id dan password nya. Dengan demikian

hacker tersebut dapat memperoleh password dari pengguna tadi. Cara tadi disebut Social

Engineering. Jadi hati-hati bila ada orang yang menanyakan user id dan password, jangan

sekali-sekalipun memberikan user id dan password ke orang lain.

4. Keamanan Data.

Data adalah bagian yang vital. Perlu ditambahkan prosedur kemanan untuk data tersebut,

yaitu prosedur backup atau replikasi. Backup data sangat diperlukan, sehingga bila terjadi

masalah dalam sistem, kita masih memiliki data yang tersimpan di tempat dan di media lain

yang aman. Gangguan dan perusakan terhadap data bisa terjadi karena banyak hal, misalnya:

virus atau worm, hacker, kerusakan sistem dll.

CITRA MUTIARA/AS82/SECURITY AWARENESS/ 2017 Page 11


Jadi Security Awareness adalah bagian dari program kerja dalam mengimplementasikan

pentingnya keselamatan. Resiko dan ancaman yang terdapat dalam ruang lingkup

penerbangan sangat tinggi baik untuk staff bandara ataupun penumpang. Oleh karena itu,

kesadaran akan keselamatan sangat penting diketahui oleh semua pihak.

2.4 Macam-Macam Ancaman dalam Dunia Penerbangan dan Bagaimana tindakannya

ICAO membagi tahapan dekade keselamatan pe nerbangan dalam tiga tahapan, yaitu fragile

system (1920-1970), safe system (1970-1990), dan ultrasafe system(1990 ke depan). Dalam

tahapan fragile system upayaupaya peningkatan keselamatan penerbangan diarahkan kepada

manajemen risiko individual dengan mengedepankan pelatihan-pelatihan yang intensif.

Pendekatan itu digabungkan dengan mengambil pembelajaran dari hasil-hasil investigasi

kecelakaan pesawat. Pada kurun waktu ini terjadi satu kecelakaan setiap seratus kegiatan

penerbangan.

Dalam tahapan safe system peningkatan keselamatan penerbangan dilakukan melalui

pendekatan teknologi dan regulasi, yaitu teknologi penerbangan yang makin canggih dan regulasi

yang semakin ketat. Dalam periode itu pembelajaran diambil dari hasil-hasil investigasi insiden

di samping investigasi kecelakaan. Target kecelakaan ialah satu kecelakaan setiap sepuluh ribu

penerbangan. Dalam tahapan ultrasafe system pendekatan yang dilakukan ialah peningkatan

keselamatan dengan pola manajemen bisnis (safety management system). Pembelajaran bukan

hanya dari hasil-hasil investigasi kecelakaan dan insiden, melainkan juga dari hasil-hasil

observasi terha dap operasi normal penerbangan sehari-hari. Dalam kurun waktu itu diharapkan

kecelakaan fatal hanya terjadi satu kali dalam sejuta penerbangan. Sungguh sangat tragis, di celah

program ultrasafe system ICAO, dengan ban dar udara dan ATC serta maskapai penerbangan

harus secara bertahap melaksanakan SMS (safety management system) kita dihadapkan pada
CITRA MUTIARA/AS82/SECURITY AWARENESS/ 2017 Page 13
realitas tragis pesawat angkut komersial Sukhoi Superjet 100 (SSJ100) yang sedang

mempromosikan diri. Dalam dunia penerbangan kita tidak boleh bertanya siapa yang salah.

Pertanyaan siapa yang salah ialah pertanyaan pidana yang sangat tidak efektif dalam upaya

peningkatan keselamatan penerbangan. Pertanyaan yang benar ialah apa yang salah? Ketika ada

indikasi human error dalam suatu kecelakaan, investigasi justru baru dimulai, yaitu apa yang

salah dalam sistem penerbangan? Human error merupakan konsekuensi sistem yang kurang baik

dan sistem memang tidak pernah sempurna karena di dalamnya terdapat berbagai konflik dan

kontradiksi.

Dalam tahapan safe system ICAO dikatakan bahwa pada bahwa pada kurun waktu 1970-

1990 pendekatan yang dilakukan ialah investigasi insiden. Pendekatan itu berdasarkan pada teori

yang mengatakan dari 600 insiden bisa terjadi satu kecelakaan fatal. Negara kita telah

mencantumkan kewajiban melaporkan setiap insiden dalam Undang-Undang Penerbangan No 1

Tahun 2009. Pelaksanaan wajib lapor dan analisisnya bukan pekerjaan mudah. Negara kita sangat

luas dengan ratusan bandar udara dan kemungkinan ribuan insiden per tahun. Pelaksanaan

investigasi insiden memerlukan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia dan perubahan

struktur organisasi.

Pelaksanaan investigasi insiden juga sangat berkaitan erat dengan budaya. ICAO membagi

negara dalam tiga tahapan budaya penerbangan, yaitu patologis, birokrasi, dan generatif.

Pelaksanaan wajib lapor dan investigasi insiden tidak dapat dilaksanakan di negara yang masih

dalam tataran patologis dan birokrasi. Di negara patologis laporan insiden selalu disembunyikan

dan kegagalan (failures) ditutupi. Di negara birokrasi laporan insiden diabaikan dan kegagalan

dimaafkan tanpa penelitian. Di negara generatif laporan insiden selalu dicari dan kegagalan

diteliti dengan cermat untuk kemudian diperbaiki.


CITRA MUTIARA/AS82/SECURITY AWARENESS/ 2017 Page 13
a. Situational Awareness

Salah satu hal yang harus diperhatikan dalam penerbangan ialah situational awareness,

yaitu faktor-faktor yang merupakan ancaman (threat) yang harus menjadi perhatian

penerbang. ICAO telah mengungkapkan beberapa faktor tersebut, yaitu passengers, terrain,

ATC, call sign, time pressure, flight diversion, system malfunction, missed approach,

automation, airport, heavy traffic, ground crew, maintenance, weather, cabin crew, dan

distraction.

Faktor-faktor tersebut harus diperhatikan penerbang, konsekuensi dan risikonya

dikalkulasi, dan diambil tindakan-tindakan yang diperlukan sehingga faktor-faktor tersebut

tidak membentuk human error. Pengelolaan ancaman (threat management) yang tidak benar

akan menumbuhkan human error dan pengelolaan kesalahan manusia (human error

management) yang tidak benar akan menumbuhkan gerakan pesawat yang tidak dikehendaki

(undesired state of aircraft). Pengelolaan yang tidak benar terhadap gerakan pesawat yang

salah itu akan menumbuhkan kecelakaan atau insiden.

Dalam penerbangan SSJ100, ancaman yang harus diwaspadai penerbang

ialahterrain (gunung, bukit yang tidak diketahui dengan baik oleh penerbang), heavy

traffic (lalu lintas udara yang padat di Jakarta Control Area dan Jakarta Control Zone), time

pressure (tekanan untuk melakukan demo berkali-kali), weather (cuaca di sekitar Jakarta

yang masih musim hujan, banyak pembentukan awan), dansystem malfunction (sistem

peringatan dini atau ground proximity warning systematauGPWS ketika terbang terlalu

rendah yang mungkin tidak berfungsi).

Tidak mengenal terrain (bukit, gunung) dengan baik akan menumbuhkan human error,

yaitu minta turun ke ketinggian 6.000 kaki. Bila human error ini tidak dikelola dengan baik

CITRA MUTIARA/AS82/SECURITY AWARENESS/ 2017 Page 14


(tidak dikoreksi teman sejawat), jadilah gerakan pesawat yang tidak benar, yaitu turun ke

ketinggian 6.000 kaki. Bila gerakan tidak benar itu tidak dikoreksi dengan baik melalui

GPWS, jadilah tragedi menabrak gunung.

Dalam dokumen Human Factors ICAO tentang Organisasi dan Manajemendiungkapkan

tentang kasus DC-10 yang menabrak Gunung Erebus di Kutub Selatan. Pesawat tersebut

dalam penerbangan wisata (joy flight) membawa penumpang yang ingin melihat gunung di

Kutub selatan. Dalam hasil investigasi diungkapkan bahwa salah satu faktor yang

berkontribusi dalam kecelakaan ialah keputusan manajemen yang memasang kapten pilot dan

kopilot yang sama-sama belum pernah terbang ke daerah tersebut sehingga ketika terjebak

fenomenawhite-out, pilot tidak menyadari pesawatnya menuju dan kemudian menabrak

gunung.

Informasi mengenai ancaman penguasaan pesawat udara yaitu barang siapa

yangmenerima atau mengetahui adanya ancaman agar segera memberitahu kepala cabang

bandar udara.

Ancaman • Menara pemandu LLU (ADC), Polsek,



Pesawat Udara •
Kepala cabang bandar udara, Kodim,
Petugas pengamanan bandar udara,
di Wilayah Darat • Stasiun PKP-PK husein, UGD.

Ancama Pesawat • Unit ATS,


• Kepala cabang bandar udara,
Udara di Wilayah • Petugas pengamanan bandar udara,
Udara • Stasiun PKP-PK husein, UGD.

Gambar 2. 3 Ancaman pesawat udara di wilayah darat dan udara

CITRA MUTIARA/AS82/SECURITY AWARENESS/ 2017 Page 15


2.2.1 Ancaman pesawat udara di wilayah darat

Salah satu ancaman bagi keamanan, keselamatan, dan kenyamanan penerbangan sipil saat ini

didominasi oleh terorisme dan turunanannya, termasuk ancaman bom baik secara verbal, melalui

media sosial, telepon, layangan surat, paket atau yang lainnya.

1. Menara pemandu LLU (ADC)

Setelah menerima berita adanya ancaman pada pesawat udara di darat, PTO, ADC

melakukan tindakan

a) Memberitahukan kepada kepala cabang bandar udara atau OIC

b) Mengarahkan pesawat udara menuju daerah parker yang telah ditentukan dan

melaksanakan full emergency

2. Kepala cabang bandar udara

Setelah menerima berita adanya ancaman pada pesawat udara di darat, kepala cabang

bandar udara melakukan tindakan

a) Memberitahukan:

1) Pangdam untuk mengirim tim jihandak

2) Polda

3) Menteri perhubungan

4) Dirjen perhubungan udara

5) Direksi PT Angkasa Pura II

6) Kakanwil X

b) Mengaktifkan crisis center dan menyiapkan petugas berikut peralatannya.

c) Memerintahkan agar semua penumpang pesawat udara swegera diturunkan.

d) Menggerakan:

CITRA MUTIARA/AS82/SECURITY AWARENESS/ 2017 Page 16


1) Divisi pelayanan operasi bandar udara.

2) Divisi teknik bandar udara.

3) Perusahan angkatan udara atau operator pesawat udara yang bersangkuan.

4) Perusahan ground handling.

e) Menyiapkan actiongroup yang terdiri dari:

1) Petugas pengamanan bandar udara.

2) Polsek.

3) Kodim.

4) Perusahan angkutan udara atau operator pesawat udara.

3. Petugas pengamanan bandar udara

Setelah menerima berita adanya ancaman pada pesawat udara di darat, petugas

pengamanan bandar udara melakukan tindakan:

a) Berkoordinasi dengan pengamanan terkait dan menggerakkan petugas keamanan dan

mobil patrol.

b) Menjaga dan mengawasi jalan masuk kedaerah PKP-PK dan melarang masuk orang

orang yang tidak berkepentingan.

c) Mengaman kan daerah isolasi dan melarang orang-orang yang tidak berkepentingan

masuk atau mendekat kurang lebih 100 meter dari pesawat udara.

d) Mengatur parker kendaraan-kendaraan ambulan dilokasi yang telah ditentukan.

e) Mengatur kendaran yang berada didekat pesawat udara, bila terjadi negosiasi.

f) Mengawak penumpang yang dibebaskan dari ancaman ketempat yang telah

ditentukan.

4. Stasiun PKP-PK Husein

CITRA MUTIARA/AS82/SECURITY AWARENESS/ 2017 Page 18


Setelah menerima berita adanya ancaman pada pesawat udara di darat, PKP-PK

melakukan tindakan:

a) Menggerakan kendaran operasi PKP-PK yang diperlukan.

b) Menggambil posisi pada jarak kurang lebih 100 meter dari pesawat udara, untuk siaga

apabila pesawat udara dibakar atau diledakkan.

c) Menyiapkan lampu lampu untuk operasi malam hari.

5. Unit gawat darurat

Setelah menerima berita adanya ancaman pada pesawat udara di darat, dokter jaga

unit darurat melakukan tindakan:

a) Menyiapkan tim darurat medis.

b) Menyiapkan kendaraan ambulan di tempat yang telah ditentukan pada jarak kurang

lebih 100 meter dari pesawat udara.

c) Menugaskan tim gawat darura medis untuk merawat penumpang yang dibebaskan

yang mengalami sakit atau goncangan jiwa.

d) Memberitahukan kepada pusat rumah sakit TNI-AU bila diperlukan.

6. Polsek

Setelah menerima berita adanya ancaman pada pesawat udara di darat, polsek

melakukan tindakan:

a) Mengirim segera personil kepusat komando.

b) Melakukan tugas sesuai komando dari crisis center.

7. Kodim

Setelah menerima berita adanya ancaman pada pesawat udara di darat, kodim melakukan

tindakan:

CITRA MUTIARA/AS82/SECURITY AWARENESS/ 2017 Page 18


a) Mengirim segera anggotanya untuk menuju kelokasi sesuai prosedur yang berlaku.

b) Melakukan tugas sesuai komando dari crisis center.

2.2.2 Ancaman pesawat udara di wilayah udara

Wilayah udara Indonesia yang luas, dengan banyaknya kegiatan penerbangan berpotensi

mengundang kerawanan terjadi kecelakaan udara dan ancaman pelanggaran wilayah udara

Indonesia. Ancaman pelanggaran wilayah udara nasional, selain mengganggu keamanan nasional

yang berkaitan dengan kegiatan penerbangan, juga berpengaruh terhadap kedaulatan wilayah

apabila ditinjau dari aspek pertahanan negara. Kemungkinan-kemungkinan yang terjadi pada saat

penerbangan antara lain; pesawat tidak teridentifikasi terdiri atas pesawat yang dianggap

menyimpang dari jalurnya atau pesawat yang dilaporkan beroperasi di daerah tertentu tetapi tidak

memberikan identitasnya kepada ATS (otoritas pelayanan lalu lintas udara)

1. Unit ATS

ATS adalah profesi yang memberikan layanan pengaturan lalu lintas di udara

terutama pesawat udara untuk mencegah antarpesawat terlalu dekat satu sama lain,

mencegah tabrakan antarpesawat udara dan pesawat udara dengan rintangan yang ada di

sekitarnya selama beroperasi. Setelah menerima berita adanya ancaman pada pesawat

udara di udara, coordinator ATS melakukan tindakan:

a) Meneruskan berita kepada bandar udara tujuan.

b) Memberitahu kepada kepala cabang bandar udara atau OIC

2. Kepala cabang bandar udara

Setelah menerima berita adanya ancaman pada pesawat udara di udara, kepada cabang

bandar udara melakukan tindakan:

a) Memberitahukan:
CITRA MUTIARA/AS82/SECURITY AWARENESS/ 2017 Page 19
1) Pangdam untuk mengirim tim jihandak

2) Polda

3) Menteri perhubungan

4) Dirjen perhubungan udara

5) Direksi PT Angkasa Pura II

6) Kakanwil X

b) Mengaktifkan crisis center dan menyiapkan peralatan beserta petugasnya

c) Menggerakan:

1) Divisi pelayanan operasi bandar udara.

2) Divisi teknik bandar udara.

3) Perusahan angkatan udara atau operator pesawat udara yang bersangkuan.

4) Perusahan ground handling.

3. Stasiun PKP-PK

Setelah menerima berita adanya ancaman pada pesawat udara di udara, Supervisor

PKP-PKmelakukan tindakan:

a) Menyiapkan petugas dan kendaraan operasi PKP-PK untuk siaga di tempat tugas

b) Menunggu berita perkembangan situasi lebih lanjut.

4. Petugas pengamanan bandar udara

Setelah menerima berita adanya ancaman pada pesawat udara di udara, Supervisor

pengamanan bandar udara melakukan tindakan:

a) Berkoordinasi dengan pengamanan terkait dan menggerakkan petugas keamanan dan

mobil patroli

b) Menunggu berita perkembangan situasi lebih lanjut

CITRA MUTIARA/AS82/SECURITY AWARENESS/ 2017 Page 20


5. Unit gawat darurat

Setelah menerima berita adanya ancaman pada pesawat udara di udara, komando

posko gawat darurat melakukan tindakan:

a) Menyiapkan petugas beserta kendaraan ambulan dan peralatan untuk siaga ditempat

tugas

b) Menunggu berita perkembangan situasi lebih lanjut

2.5 Manajemen Pengamanan Bandara

Bandar udara (airport) merupakan salah satu obyek vital yang memiliki risiko tinggi terhadap

berbagai bentuk ancaman dan gangguan keamanan. Untuk itu, manajemen pengamanan bandara

memiliki spesifikasi yang berbeda dengan manajemen pengamanan perusahaan lainnya.

Manajemen pengamanan bandara tidak hanya menyangkut pengamanan terhadap aset tetapi juga

pengamanan terhadap jiwa manusia. Terdapat 5 prinsip yang harus ditelaah pada saat

pengembangan sistem keamanan bandara dan keselamatan penerbangan, yakni: Kerahasiaan,

yakni memastikan bahwa informasi tentang penerbangan hanya dapat diakses oleh pihak yang

benar-benar berhak.

1. Integritas, berarti menjaga keakuratan dan kelengkapan informasi serta metode

pemrosesannya. Suatu sistem memiliki integritas yang baik apabila informasi yang tersedia

dalam lingkungan sistem akurat dan handal, serta apabila modifikasi data oleh pihak tak

berwenang dapat dicegah

2. Ketersediaan, yakni tindakan mencegah informasi atau sumberdaya disimpan di luar

ketentuan, sehingga mengakibatkan pengguna lain tidak bisa mengaksesnya. Ketersediaan

menjamin pihak yang berwenang dapat mengakses data atau sumberdaya yang akurat pada

saat dibutuhkan.

CITRA MUTIARA/AS82/SECURITY AWARENESS/ 2017 Page 21


3. Otentikasi, merupakan proses memverifikasi bahwa orang yang mengakses atau masuk ke

suatu lingkungan sistem keamanan perusahaan benar-benar sesuai dengan identitas yang

diklaimnya.umumnya dilakukan melalui user name dan password, atau yang lebih canggih

ádalah menggunakan smart card atau biometrik, termasuk pemindaian sidik jari atau retina

mata.

4. Otorisasi, yaitu hak yang diberikan lepada seorang individu atau suatu proses untuk

menggunakan suatu sistem dan data. Biasanya otorisasi ditentukan oleh administrator sistem

sesuai dengan ketentuan otorisasi keamanan dalam perusahaan terkait. Hal ini kemudian

diverifikasi oleh suatu komputer di sistem tersebut melalui suatu bentuk identifikasi

pengguna, seperti PIN (personal identification number), code number, atau password.

Sistem koordinasi pengamanan di bandar udara memiliki peran strategis dalam mewujudkan

situasi aman dan nyaman bagi kelangsungan usaha. Dalam bandara terdapat berbagai unit

pengamanan yang saling tergantung satu sama lainnya dan dengan berbagai perannya masing-

masing, namun memiliki tujuan sama yaitu mewudjudkan rasa aman dan nyaman. Dalam konteks

sistem koordinasi pengamanan bandar udara, maka saling ketergantungan antar unit pengamanan

memiliki arti penting bagi organisasi, karena menyangkut kelangsungan hidup Bandar Udara.

Dalam konteks itulah diperlukan adanya upaya pengamanan (security control) untuk mencegah

terjadinya penyusupan senjata, bahan peledak atau bahan-bahan lain yang mungkin digunakan

untuk melakukan gangguan melawan hukum terhadap bandara dan penerbangan.

Kejadian yang sangat luar biasa pernah menimpa Pesawat Batavia Air di Bandar Udara

Hassanudin Makassar, di mana hampir 97 % bahan bakar yang di masukan ke tangki

mengandung air, jelas di sini bukan avtur terkontaminasi air tetapi air terkontaminasi avtur.

Kejadian ini sangat membahayakan penumpang dan sekali lagi membuktikan bahwa standar

CITRA MUTIARA/AS82/SECURITY AWARENESS/ 2017 Page 23


keamanan bandar udara-bandar udara di Indondesia sangat lemah, termasuk pengamanan dan

identifikasi bagi orang atau pihak-pihak yang memang setiap hari bekerja dan berhubungan

dengan bandar udara.

Pada prinsipnya Bandar Udara harus steril dari berbagai ancaman, oleh karena itu Bandar

Udara harus di pagar. Memang mahal biaya pemagaran, karena itu harga keamanan Bandar

Udara termasuk tentunya adalah keamanan nasional. Bahan pagar harus memenuhi kriteria

rekomendasi dari organisasi penerbangan sipil internasional atau ICAO. Pagar terdiri dari pagar

yang berfungsi sebagai penghambat dan pelindung (profektif). Pagar penghambat seluas Bandara,

sedangkan pagar yang berfungsi sebagai pelindung dilakukan pada peralatan-peralatan vital dan

tempat-tempat strategis.

CITRA MUTIARA/AS82/SECURITY AWARENESS/ 2017 Page 23


BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Organisasi atau perusahaan sangat membutuhkan keamanan sistem informasi atauteknologi

informasi yang baik untuk melindungi aset-asetnya, berupa data dan informasipenting yang

sensitif. Untuk itu perlu kiranya agar setiap pengguna sistem informasi memiliki keperdulian

terhadap keamanan (Security Awareness) atas sistem informasi yangdigunakan.Security

awareness, adalah suatu kesadaran yang dimiliki dari seseorang atau kelompokdiikuti dengan

tindakan untuk melindungi diri dan asset, terutama data atau informasi yangdimiliki dari berbagai

macam ancaman, serangan, atau peristiwa yang merusak ataumerugikan secara fisik maupun non-

fisik. Security awareness berarti mengerti tentang:

1. Keamanan sistem informasi dan level keamanan sistem informasi

2. Pentingnya keamanan sistem dan konsekuensi atas kelemahan-kelemahankeamanan sistem.

3. Tanggung jawab masing-masing individu atas keamanan sistem informasi dantindakan untuk

mengamankan sistem informasiMencari tahu tentang pentingnya keamanan komputer dan

informasi yang kita miliki jugamerupakan salah satu bentuk kewaspadaan yang harus

dikembangkan

3.2 Saran

Dari pembahasan diatas mengenai security awareness, saya menyarankan kepada perusahaan

penerbangan khususnya indonesia agar dapat meningkatkan kedisiplinan, tanggung jawab

terhadap barang titipan orang agar tidak terjadi lagi pembobolan koper yang dilakukan oleh

oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab dalam bekerja.

CITRA MUTIARA/AS82/SECURITY AWARENESS/ 2017 Page 24


Daftar Pustaka

[1] https://id.wikipedia.org/wiki/Pemandu_lalu_lintas_udara

[2] http://nwynwynwynwy.blogspot.co.id/2015/01/ada-beberapa-pengertian-

pengamanan.html

[3] http://bandara.id/bandara-udara/prosedur-pemeriksaan-keamanan-di-bandara

[4] http://bandara.id/tag/keselamatan-penerbangan

[5] http://www.academia.edu/32080741/Security_Awareness

[6] https://lautanopini.wordpress.com/2012/05/11/ancaman-dalam-penerbangan/

[7] (2017, Maret 4). www.ilmuterbang.com: www.ilmuterbang.com

[8] (https://lautanopini.wordpress.com/2012/05/11/ancaman-dalam-penerbangan/)

CITRA MUTIARA/AS82/SECURITY AWARENESS/ 2017 Page 25

Вам также может понравиться