Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
oleh
Kelompok 2
Miftakhul Sa’adah
NIM 162310101159
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2018
ASUHAN KEPERAWATANULKUS KAKI DIABETIK
oleh
Kelompok 2
Miftakhul Sa’adah
NIM 162310101159
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2018
i
PRAKATA
Puji syukur ke hadirat Allah Swt. atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan makalah yang bertemakan “Ulkus Diabetik”. Makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah keperawatan medical pada Program Studi
Ilmu Keperawatan Universitas Jember.
Kami menyadari bahwa makalah ini belum sempurna, maka kami menerima
kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
PRAKATA ........................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii
BAB 1.. Asuhan Keperawatan ........................................................................... 1
1.1 Pengkajian ............................................................................................. 1
a. Identitas Klien ....................................................................................... 1
b. Riwayat Kesehatan .............................................................................. 1
c. Pengkajian Keperawatan .................................................................... 4
d. Pemeriksaan Fisik ............................................................................. 12
e. Terapi .................................................................................................. 15
f. Pemeriksaan Hasil Laboratorium .................................................... 16
g. Analisa Data ....................................................................................... 17
1.2 Diagnosa Keperawatan ....................................................................... 25
1.3 Intervensi Keperawatan .................................................................... 26
1.4 Implementasi Keperawatan ................................................................ 31
1.5 Evaluasi Keperawatan ........................................................................ 39
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 41
LAMPIRAN ....................................................................................................... 42
iii
1
KASUS
I. Identitas Klien
1. Diagnosa Medik:
Diabetes mellitus tipe II + komplikasi gangrene pedis (D)
2. Keluhan Utama:
Pasien mengeluh batuk-batuk, kembung, sakit pinggang, mual dan tidak nafsu
makan
3. Riwayat penyakit sekarang:
Pasien mengatakan mengetahui bahwa mengalami DM sejak ±5 tahun yang
lalu karena kakaknya yang juga mengalami peyakit DM pulang membawa alat
2
GDA tes. ±1 bulan yang lalu kaki pasien menginjak pasir yang terselip di
dalam sepatu proyek saat bekerja, pasien tidak mengetahui dan tidak merasa
jika ada pasir di dalam sepatu, kemudian setelah dibuka ternyata kaki sudah
mengalami luka-luka. Awalnya pasien menjalani perawatan di klinik dekat
rumahnya. Menurut keluarga pasien selama masa pengobatan pasien sering
lupa tidak meminum obatnya, sampai akhirnya luka semakin parah. Pasien
sempat mengalami penurunan kesadaran selama 3 hari, pasien di bawa ke RS
kaliwates. Kemudian pasien di rujuk ke RSD dr. Soebandi dengan keluhan
badan berwarna kuning sejak 5 hari sebelum MRS, badan lemas kurang lebih
selama 2 minggu sebelum MRS, nyeri perut sebelah kanan atas.
4. Riwayat kesehatan terdahulu:
a. Penyakit yang pernah dialami:
Pasien mengatakan bahwa memiliki riwayat patah tulang femur dan pernah
menjalani operasi ORIF ±10 tahun yang lalu, operasi tidak berjalan dnegan
lancar karena penyembuhan luka berjalan lambat dan mengalami infeksi
pada luka. Terdapat kassa yang tertinggal di dalam luka post op, sehingga
luka menjadi infeksi dan harus mendapat perawatan kembali
b. Alergi (obat, makanan, plester, dll):
Pasien mengatakan tidak memiliki alergi obat, makanan ataupun plester
c. Imunisasi:
Pasien mengatakan lupa tentang imunisasi yang sudah didapatkan
d. Kebiasaan/pola hidup/life style:
Pasien mengatakan bahwa suka merokok, suka mengkonsumsi yang manis-
manis, suka mengkonsumsi teh. Terkait makan-makanan, karena pasien
bekerja di proyek bangunan luar kota, pasien tidak bisa mengatur pola
makannya dengan baik, sehingga pasien makan apapun yang disuguhkan
oleh pemilik proyek. Suguhan makanan yang sering diberikan seperti soto,
rawon, daging sapi ayam.
e. Obat-obat yang digunakan:
3
Genogram:
Laki-laki
Perempuan
Meninggal
4
Pasien
Interpretasi :
Pasien memahami kondisi kesehatannya saat ini namun pasien belum dapat
mengambil keputusan tindakan kesehatan yang tepat saat mengalami
gangguan kesehatan. Pasien sudah mengetahui bahwa mengalami penyakit
DM akan tetapi tidak melakukan pengobatan secara teratur dan tidak
melakukan diit dengan baik. Pasien melakukan pengobatan ke pelayanan
kesehatan hanya jika kondisinya sudah dirasa cukup parah.
BB saat sakit : 60 kg
TB : 165 cm
IMT = 65 = 23,87
1,65 x 16,5
Interpretasi :
Pasien mengalami penurunan berat badan sejak sakit, IMT masih dalam
rentang normal (18,5-25)
- Biomedical sign :
Hemoglobin : 8,5 gr/dL
Leukosit : 14,2 109/L
Trombosit : 624 109/L
Hematocrit : 24,2 %
Albumin : 2,2 gr/dL
Bill rek : 6,76 mg/dL
Bilirirubin total : 8,67 mg/dL
Kalsium : 1,8 mmol/L
Interpretasi :
Pasien mengalami penurunan kadar Hb, hematocrit, kalsium, albumin
serta kenaikan kadar bilirubin, trombosit, dan leukosit.
- Clinical Sign :
Saat pengkajian pasien terlihat kurus, turgor kulit kering, elastisitas kulit
berkurang
Interpretasi :
Tanda klinis pasien menunjukkan bahwa pasien mengalami penurunan
status nutrisi sebelum dan setelah sakit
- Diet Pattern :
6
3. Pola eliminasi:
BAK
- Frekuensi :
Sebelum sakit : 8-10 kali/hari
Saat sakit :-
- Jumlah : 500cc (saat sakit)
- Warna : kuning keruh, pekat
- Bau :-
- Karakter : encer, tidak ada darah
7
- BJ : 1000 kg/m2
- Alat Bantu : menggunakan kateter
- Kemandirian : mandiri / dibantu
BAB
- Frekuensi :
Sebelum sakit : 1-2 kali/hari
Saat sakit : 2 hari yang lalu pasien mengalami BAB, akan tetapi
saat pengkajian pasien sudah bisa BAB namun tidak
bisa merasakan frekuensi BAB. Biasanya saat batuk
BAB tiba-tiba saja keluar
- Jumlah : ±50cc
- Konsistensi : cair
- Warna : kuning kecoklatan
- Bau :-
- Karakter : tidak ada darah atau pus
- BJ :-
- Alat Bantu : menggunakan alat bantu (pampers)
- Kemandirian : mandiri/dibantu
- Lain : BAB di pampers di bantu oleh keluarga, tidak nyeri
saat BAB, tidak memiliki riwayat wasir
Interpretasi :
Balance cairan shift pagi= CM-CK= 1011 - 876 = +135, volume cairan
tubuh pasien tidak seimbang (lebih)
Injeksi : 48 BAB : 50
Ma/mi : 400cc
Makan / minum √
Toileting √
Berpakaian √
Berpindah √
Ambulasi / ROM √
Keterangan
0 = mandiri
1 = dibantu sebagian oleh alat
2 = dibantu sebagian oleh orang
3 = dibantu alat dan orang lain
4 = ketergantungan penuh
9
Status Oksigenasi :
Jalan napas paten, mampu bernapas spontan, pasien tidak mengeluh sesak
nafas, RR=16 kali/menit, tidak menggunakan otot bantu pernafasan
Fungsi kardiovaskuler :
TD = 120/80 mmHg, nadi 80 kali/menit, BJ 1 dan BJ2 terdengar tunggal,
ictus cordis teraba di ICS 4-5
Terapi oksigen :
Pasien tidak mendapat terapi oksigenasi
Interpretasi :
Pasien mengalami kasulitan tidur dan saat tidur pasien mudah terbangun
6. Pola kognitif & perceptual
Fungsi Kognitif dan Memori :
Pasien tidak mengalami gangguan ingatan (demensia), ingatannya masih
baik yang ditandai saat ditanya tentang riwayat penyakit dan aktivitas di
masa lampau, pasien masih mengingatnya dengan baik
Fungsi dan keadaan indera :
10
Peran pasien terganggu sejak sakit namun hubungan dengan sanak saudara
masih terbina dengan baik
Interpretasi :
Interpretasi :
Keadaan umum:
Pasien terlihat lemah berbaring di tempat tidur, GCS 4-5-6 (kesadaran kompos
mentis), pasien sering batuk-batuk, pasien terkadang memegangi perutnya
karena merasa kembung, sesekali melihat kakinya yang terbalut oleh balutan
luka
Tanda vital:
1. Kepala
Inspeksi :
Kepala bentuk simetris, tampak lembab, warna rambut hitam
sebagian putih, penyebaran merata, mudah rontok, sedikit dan
jarang
wajah simetris, bentuk wajah oval, tidak ada gerakan abnormal
Palpasi :
tidak ada benjolan kepala, nyeri tekan (-)
wajah tidak ada nyeri tekan
tidak ada benjolan dan lesi
pipi terlihat cekung
2. Mata
13
5555 5555
4444 5555
11. Kulit dan kuku
Inspeksi : warna kulit jaundice, kuku kotor, kulit tangan pecah-pecah, kulit
tangan dan kaki menebal
kondisi luka : lokasi kaki kanan, tidak nyeri, balutan luka basah, panjang luka
3 cm sampai dengan 15 cm, kedalaman 1-2cm, terdapat luka
nekrotik 50%, luka memproduksi ±2-5ml, tepi luka merah sampai
merah gelap, edema sekitar luka, warna dasar luka (merah-kuning-
hitam), jaringan epitelisasi <25 %, luka bau, kulit sekitar luka
kemerahan, eksudat purulent, jari tulunjuk, tengah dan manis telah
di amputasi
Palpasi : turgor kulit kering, CRT ekstremitas atas <2 detik, CRT
ekstremitas bawah >2detik, akral dingin
12. Keadaan lokal
Pasien terlihat lemah, GCS 4-5-6 (kompos mentis), pasien sering batuk-batuk,
pasien terkadang memegangi perutnya karena merasa kembung, sesekali
melihat kakinya yang terbalut oleh balutan luka
15
V. Terapi
Infus actrapid 3 X 6 iu
Injeksi SNMC 1x 1
Hematologi
lengkap
Faal hati
Gula darah
Glukosa puasa 71
elektrolit
b. Data Obyektif
1. BB sebelum sakit: 65 kg
BB saat sakit : 60 kg
TB : 165 cm
IMT 23,87 masih dalam rentang normal
2. Tanda vital:
Tekanan Darah : 120/80 mm/Hg
Nadi : 80 X/mnt
RR : 16 X/mnt
Suhu : 36,3 C
Do: Hiperglikemi
1. Pasien terlihat kurus, turgor kulit kering,
elastisitas kulit berkurang Hiperosmolalitas
2. Warna kulit jaundice, turgor kulit kering,
kuku kotor, kulit tangan pecah-pecah
3. Kaki kanan tidak nyeri, balutan luka basah,
panjang luka 3 cm sampai dengan 15 cm,
kedalaman 1-2cm, terdapat luka nekrotik
50%, luka memproduksi ±2-5ml terdapat
luka nekrotik, tepi luka merah gelap, edema
sekitar luka, warna dasar luka (merah kuning
hitam), jaringan epitelisasi <25%,
23
Do:
1. Diabetes mellitus tipe II + komplikasi gangrene
pedis (D)
2. Klien mengalami kelemahan pada kaki kanan
(mengalami gangrene)
25
1.2 Diagnosa
Nama : Tn. F
Dx. Medis : Diabetes Melitus Tipe II dan Komplikasi Gangren Pedis (D)
No. Diagnosa Keperawatan
1. Kerusakan integritas jaringan ditandai dengan kulit sekitar luka kemerahan, edema, dan terdapat gangrene dan
ditandai dengan adanya gangrene
2. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer ditandai dengan edema pada luka , kulit jaundice berhubungan dengan
diabetes melitus, merokok dan ditandai dengan penurunan sirkulasi darah ke perifer, proses penyakit (DM).
3. Resiko infeksi ditandai dengan klien proses penyembuhan luka lama, terdapat edema dan luka bau dan ditandai
dengan hiperosmolalitas
4. Gangguan pola tidur berhubungan dengan pasien sering terbangun karena batuk dan merasa pusing , merasa
tidak segar dan sakit pinggang karena kelamaan ditempat tidur dan ditandai dengan sering terjaga ketika malam
5. Ketidakefektifan performa peran ditandai dengan klien tidak bisa bekerja dengan adanya luka, kelemahan otot
dan berhubungan dengan diabetes melitus
26
1.3 Intervensi
No. Hari/ Diagnosa Tujuan Dan Kriteria Hasil Intervensi Paraf
Tanggal/ Keperawatan
Jam
26 Gangguan Setelah dilakukan tindakan Monitor tanda tanda vital (6680)
oktober integritas keperawatan selama 3 x 24 1. Monitor TD, nadi, suhu, RR
£
2015 jaringan jam, diharapkan kerusakan dengan tepat MS
integritas kulut tidak ada Perawatan luka (3660)
dengan kriteria hasil : 1. Monitor karakteristik luka,
Integritas jaringan:kulit dan termasuk drainase, warna, ukuran,
membran mukosa (1101) dan bau
1. Lesi pada kulit 2. Reposisi pasien setidaknya setiap
dipertahankan pada skala 2 jam dengan tepat
3 (sedang) dan 3. Ajarkan pasien atau anggota
ditingkatkan skala 5 keluarga pada prosedur perawatan
(tidak ada) luka
2. Nekrosis dipertahankan 4. Rawat luka dengan baik dan benar
pada poin 3 (sedang) dan :membersihkan luka secara
ditingkatkan pada poin 5 abseptik menggunakan larutan
(tidak ada). yang tidak iritatif, angkat sisa
3. Integritas kulit balutan yang menempel pada luka
27
1.4 Implementasi
No. Hari/ Jam Implementasi Respon Paraf
Diagnosa Tanggal/
Jam
1. 26 oktober 08.00 1. Melakukan Pengecekan TTV a. Tekanan Darah : 120/80
2015 mm/Hg
£
b. Nadi : 80 X/mnt MS
c. RR : 16 X/mnt
32
d. Suhu : 36,3 C
10.00
4. Membantu mengunah posisi Klien tampak meringis
pasien setidaknya setiap 2 jam
11.30
Klien tampak meringis ketika luka
6. Merawat luka dengan baik
di nekrotomi
33
4. 26 oktober 20.30 1. mengkaji pola tidur pasien Klien mengatakan sering terbsngun
2015 karena batuk
£
MS
21.00 2. mengkaaji adanya faktor Klien bersedia menjalankan pola
penyebab gangguan pola tidur tidur yang telah didiskusikan
yang lain seperticemas, efek
obat-obatan dan suasana ramai.
meningkatkan tidur
22.20
6. Memberikan obat sesuai
Klien tampak kooperatif
intsruksi dokter
Per oral aspilet 1x1
Per oral urdahex 2x1
Per oral CPG 75 mg 1x1
22.40
7. mengajarkan pasien bagaimana
Klien tampak lebih tenang
melakukan relaksasi nafas
dalam dan guided imagery
1.5 Evaluasi
Hari/ Diagnosa Evaluasi Paraf
Tanggal
P:intervensi dilanjutkan
40
P: Hentikan intervensi
DAFTAR PUSTAKA
Herdman, T.H. 2018. NANDA-I Diagnosis Keperwatan: Definisi dan Klasifikasi 2018-
2020, Ed. 11. Jakarta :EGC
LAMPIRAN