Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun Oleh:
Ida Sanjaya
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kemajuan teknologi yang pesat di bidang komunikasi telah melahirkan banyak
inovasi dan gagasan baru, ide yang bertujuan untuk memudahkkan proses komunikasi
manusia menjadi lebih efektif. Salah satu inovasi yang mempermudah proses
komunikasi adalah telepon selular atau yang biasa disingkat dengan kata ponsel.
Munculnya berbagai smartphone seperti Blackberry, Android, Iphone, Windows
Phone serta Symbian S60 merupakan contoh kecanggihan teknologi dalam bentuk
ponsel. Dari berbagai jenis smartphone yang ada tersebut, banyak menawarkan fitur-
fitur aplikasi yang canggih seperti aplikasi layanan instant messenger yaitu
“WhatsApp Messenger”. Aplikasi WhatsApp Messenger sebagai salah satu alat untuk
berkomunikasi digunakan oleh semua kalangan, termasuk remaja yang tidak dapat
terlepas dari kebutuhan akan berkomunikasi.
a. Mulai bekerja
b. Memilih pasangan hidup
c. Belajar hidup dengan suami/istri
d. Mulai membentuk keluarga
e. Mengasuh anak
f. Mengelola/mengemudikan rumah tangga
g. Menerima/mengambil tanggung jawab warga negara
h. Menemukan kelompok sosial yang menyenangkan.
2.5 Komunikasi Antarpribadi
Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) adalah
komunikasi antara individu-individu (Littlejohn, 1999). Bentuk khusus
dari komunikasi antarpribadi ini adalah komunikasi yang melibatkan hanya
dua orang secara tatap-muka, yang memungkinkan setiap pesertanya
menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal ataupun
nonverbal, seperti suami-isteri, dua sejawat, dua sahabat dekat, seorang
guru dengan seorang muridnya, dan sebagainya.
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Adanya data yang
dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka, hal ini
disebabkan oleh adanya penerapan kualitatif. Selain itu data yang
dikumpulkan kemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang telah diteliti.
(Moleong, 2001: 6). Penelitian ini menggunakan pendekatan
fenomenologi. Penelitian ini berusaha untuk memahami makna peristiwa
serta interaksi pada orang-orang dalam situasi tertentu. Fenomenologis
berusaha bisa masuk kedalam dunia konseptual subjeknya agar dapat
memahami bagaimana dan apa makna yang disusun subjek tersebut dalam
kehidupan sehari-harinya.
1. Data Primer
Data Primer merupakan data yang didapat dari sumber informan
pertama yaitu individu atau perseorangan seperti hasil wawancara yang
dilakukan oleh peneliti. Dengan melakukan wawancara langsung dengan
remaja akhir usia 18-21 tahun pengguna WhatsApp Messenger selaku
subyek penelitian yang terhubung dalam kontak peneliti.
2. Data Sekunder
Data Sekunder merupakan data yang telah diolah oleh peneliti
sebelumnya. Data ini digunakan untuk mendukung infomasi primer
yang diperoleh baik dari dokumen, maupun dari observasi langsung ke
lapangan (Umar, 1999:99-100). Peneliti memperoleh data dengan
mengutip dari sumber lain yang bertujuan untuk melengkapi data primer
seperti kajian pustaka yang berkaitan dengan penelitian ini.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
PEMBAHASAN
a. Informan yang dijadikan sebagai sampel penelitian adalah tujuh orang
pengguna aplikasi WhatsApp Messenger aktif yang mewakili populasi
pengguna WhatsApp Messenger lain di kontak peneliti.
b. Berdasarkan hasil penelitian melalui wawancara terhadap 7 informan
menunjukkan bahwa WhatsApp Messengger sebagai media komunikasi
untuk sumber berbagi informasi. Pengguna tertarik memanfaatkan
aplikasi ini sebagai sumber informasi disebabkan karena aplikasi ini
dapat memberikan informasi, tampilannya yang sederhana dan lebih
kreatif serta mengikuti perkembangan teknologi. Sebagian besar
pengguna aplikasi ini tertarik memanfaatkan sebagai media untuk
hiburan karena aplikasi ini menyediakan banyak fasilitas yang menarik
seperti mudahnya proses untuk berbagi informasi dalam bentuk rupa
audio, video, gambar, maupun berbagi lokasi dimana pengguna berada.
c. Terciptanya sebuah proses komunikasi dalam media berupa WhatsApp
Messenger tersebut membuat komunikasi antarpribadi yang terjalin akan
sangat potensial untuk mempengaruhi atau membujuk orang lain, karena
dapat menggunakan kelima alat indra untuk mempertinggi daya bujuk
pesan yang kita komunikasikan.
d. WhatsApp cenderung digunakan untuk membentuk hubungan sosial
dengan orang-orang yang diinginkannya, serta untuk menemukan
teman-teman yang juga sama-sama menggunakan aplikasi tersebut
untuk bersosialisasi.
e. Jika dikaitkan dengan teori penetrasi sosial, dijelaskan bagaimana dalam
proses berhubungan dengan orang lain, terjadi berbagai proses gradual,
di mana terjadi semacam proses adaptasi di antara keduanya
f. Dalam komunikasi antarpribadi terdapat tiga aspek yang mendukung.
Pertama, komunikasi antarpribadi akan berhasil jika terdapat perhatian
yang positif terhadap diri seseorang. Kedua, komunikasi antarpribadi
akan terpelihara dengan baik jika suatu perasaan positif terhadap orang
lain itu dikomunikasikan. Ketiga, suatu perasaan positif dalam situasi
komunikasi umum, amat bermanfaat untuk mengefektifkan kerjasama.
g. Pemanfaatan WhatsApp dilihat dari segi promosi personal juga
tergolong rendah karena identitas diri yang ditampilkan tidak seluruhnya
dapat dibuktikan kebenarannya, hanya untuk mengekspresikan identitas
dirinya. Selain itu informasi diri yang ditampilkan ada yang jujur dan
ada yang tidak jujur tergantung dari tujuan yang ingin tercapai walau
dalam suasana saling terbuka.
h. Media aplikasi WhatsApp Messenger akan memberikan
kemudahan dalam interaksi sosial, cukup sederhana untuk
menambah teman, sehingga jaringan teman semakin banyak
dan meluas, mempermudah orang untuk saling mengenal
karena praktis, namun bisa membawa dampak negatif
apabila disalah gunakan oleh pengguna aplikasinya sendiri.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian, dapat ditarik kesimpulan yaitu: