Вы находитесь на странице: 1из 2

DAN PENCENDALAN MANA EMEN MENGAPA AKTIVITAS DIJADIKAN SEBAGAI FOKUS PENGELOLAAN?

Ada enam alasan mengapa aktivitas dijadikan fokus pengelolaan dalam ABM: (1) aktivitas
merupakan, penyebab biaya, (2) aktivitas memudahkan evaluasi terhadap alternatif, (3) aktivitas
mernfokuskan strategi perusahaan, (4) aktvitas memadukan ukuran kinerja keuangan dan
nonkeuangan, (5) aktivitas menggambarkan adanya saling ketergantungan, dan (6) aktivitas
memudahkan improvement berkelanjutan. Aktivitas Merupakan Penyebab Biaya ABC system
dilandasi oleh falsafah: "Cost is caused and the causes of cost can be managed. "Biaya ada
pernyebabnya dan penyebabbiaya dapat dikelola.Sebagaimana dilukiskan pada Gambar 27.1 Konsep
ABM, biaya merupakan nilai rupiah sumber daya yang dikonsumsi oleh aktivitas untuk menghasilkan
fitur produk/jasa bagi customer. Pada gambar tersebut jelas terlihat bahwa penyebab langsung
terjadinya biaya adalahaktivitas. Konsekuensi dari terungkapnya aktivitas sebagai penyebab biaya
adalah: (1) personel menggali informasi berlimpah tentang aktivitas untuk memampukan mereka
mengelola aktivitas melalui ABM, (2) fokus pengelolaan diletakkan pada aktivitas untuk
memampukan personel mengelola biaya (cost management) dengan mengurangi atau
menghilangkan aktivitas Aktivitas Memudahkan Evaluasi Terhadap Alternatif Sebelum aktivitas
disadari sebagai penyebab biaya, dalam manajemen tradisional manajer mengira bahwa penyebab
biaya adalah produk dan wewenang. Oleh kareña itu, dalam manajemen tradisional akuntansi biaya
hanya menghubungkan biaya dengan produk untuk penen tuan biaya produk (cost determination)
dan variance analysis untuk mengetahui penyebab penyimpangan biaya produk per unit menurut
standar dari biaya produk yang sesungguhnya terjadi. Penentuan biaya produk dan variance analysis
sama sekali tidak efektif untuk pengendalian biaya, apalagi untuk pengurangan biaya. Di satiping itu,
dalam manajemen tradisional, akuntansi biaya hanya metghubungkan biaya dengan wewenang
manajer fungsional dengan anggapan bahwa dengan wewenang, manajer tersebut dapat
mengendalikan biaya yang berada di bawah wewenangnya. Oleh karena itu, dalam manajemen
tradisional digunakan responsibility accounting system untuk memintai pertanggungjawaban para
manajer atas biaya yang berada di bawah wewenangnya. Variance analysis, selisih antara biaya yang
dianggarkan dengan biaya sebenarnya setiap pusat pertanggungjawaban, digunakan untuk meminta
pertanggungjawaban biaya kepada responsible mana ger yang bersangkutan. Responsibility
accounting juga tidak efektif untuk mengendalikan biaya, apalagi untuk mengurangi biaya, karena
secara sederhana manajer yang berwenang tidak memiliki informasi yang menjadi penyebab biaya
yang ada di bawah wewenangnya. Wewenang tidak cukup untuk mengelola biaya; tidak bernilai

tambah bagi customer.

edipelajari unituk menertukan praktik terbaik sebagai dasar untuk melakukan improvement terhadap
aktivitas yang membentuk proses tersebut. Aktivitas Memfokuskan Strategi Perusahaan ktivitas
adalah apa yang dikerjakanoleh perusahaan. Strategi adalah pengerahain dan pěngarahan
seluruhysumber daya penusaha an untuk mewujudkan visii organisasi. Agar strategi pilihan dapat
diwujudkan ke dalam tindakan nyata diperlukan serangkaian kegiatan p enerjemaharn dan
penjabaran. Pertama strategi harus diterjemahkan ke dalam inisiatif strategik pilihan untuk diarahkan
ke peržapaian sasaran strategik. Inisiatif strategik kemudian dijabärkan ke dalam program-kegiatan
berjangka panjang untuk mewujudkan sasaran strategik Program kemudian dijabarkan ke dalan
rencana aktivitas berjangka waktu tahunan dalam anggaran berbasis aktivitas. Dengan rencana-
aktivitas dalam anggaran berbasis aktivitas, strategi pilihan menjadi fokus setiap aktivitas pilihan yang
dicantumkan dalam anggaran. Strategi yang berbeda memerlukan pola pengerahan dan pengarahan
sumber daya yang berbeda, dan dengan dernikian memerlukan rangkaían aktivitas yang berbeda
pula. Perhatikan contoh dua strategi berikut ini yang memerlukan aktivitas yang berbeda satu dengan
fainnya: 737

a. Differentiation strategy merupakan pola pengerahan dan pengarahan sely sumber daya
organisasi untuk menjadikan perusahaan unggul dalan persaingan. Strategi ini diterjemahkan
ke dalam inisiatif strategik untik menjadikán perusahaan memiliki keunggulan dalam value
propositioru yang ditawarkan kepada customer, hubungan dengan customer, dan
perusahaan. Strategi ini juga diterjemahkan ke dalam inisiatif strategik unt membangun
keunggulan dalam proses yang digunakan untuk menghasikan value bagi customer
(operation management processes, customer management processes, innovation: processes,
regulatory and environmental processes). Di samping itu, strategi ini juga digunakan untuk
membangun keunggulan di dalam modal manusia, modal informasi, dan modal organisasi.
Insiatif strategik di berbagai perspektif tersebut (customer, proses, serta pembelajaran dan
pertumbuhan) kemudian dijabarkan ke dalam action plans: program dan anggaran. Dalam
proses penyusunan anggaran inilah dipilih aktivita aktivitas untuk menjabarkan program
dalam membangun keunggulan kompetitif. Aktivitas pilihan ini selanjutnya dilaksanakan dan
dipanta melalui sistem pengimplementasian dan sistem pemantauan. Keseluruhan proses
pemilihan inisiatif strategik, penyusunan program dan penyusunan anggaran diwarnai oleh
semangat untuk membangun keunggulan kompetitif berbasis differentiation strategy Low
cost strategy merupakan pola pengarahan dan pengarahan selurub b. engi untuk meniadikan
nerusahaan sebagai low cos

b. Low cost strategy merupakan pola pengarahan dan pengarahan selurulh sumber daya
organisasi untuk menjadikan perusahaan sebagai low cost producer di antara para pesaingnya.
Perusahaan yang menggunakan cost strategy menawarkan produk/jasa termurah dalam
persaingan melalu kompetensi intinya mendesain produk/jasa berbiaya rendah, mend low ésain
on management processes, customer mianagement processes, innovation processes, regulatory
and environmental processès yang produktif dan efectrue cost, membangun modal manusia;
modal informasi, dan modal organisasi untuk menjalankan value-creating process untuk
menghasilkan preduk/jasa dengan biaya terendah dalam persaingan. Low cost strategy tersebut
kemudian diterjemahkan ke dalam inisiatif strategik di perspektif customer, proses serta
pembelajaran dan pertumbuhan. Inisiatif strategik pilihan dijabarkan ke dalam program dap
anggaran. Dalam proses penyusunan ang8aran ini, dipilih aktivitas untuk menjabarkan program
dalam membangun kemampuan melakukan strategic cost reduction. Aktivitas pilihan ini
kemudian dilaksanakan dan dipantau melalui sistem pengimplementasian dan sistem
pemantauan. Keseluruhan proses pemilihan inisiatif strategik penyusunan program dan
penyusunan anggaran diwarnai oleh semangat untuk membangun keunggulan kompetitif
berbasis low cost strategy. tiuitas Memadukan Ukuran Kinerja

Вам также может понравиться