Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah usia lanjut dan osteoporosis semakin menjadi perhatian dunia,
termasuk Indonesia. Hal ini dilatar belakangi oleh meningkatnya usia harapan
hidup. Keadaan ini menyebabkan peningkatan penyakit menua yang
menyertainya, antara lain osteoporosis (keropos tulang). Masalah osteoporosis di
Indonesia dihubungkan dengan masalah hormonal pada menopause. Menopause
lebih cepat dicapai wanita Indonesia pada usia 48 tahun dibandingkan wanita
barat yaitu usia 60 tahun. Mulai berkurangnya paparan terhadap sinar matahari.
Kurangnya asupan kalsium. Perubahan gaya hidup seperti merokok, alkohol dan
berkurangnya latihan fisik. Penggunaan obat-obatan steroid jangka panjang. Serta
risiko osteoporosis tanpa gejala klinis yang menyertainya.
Sejak penurunan massa tulang dihubungkan dengan terjadinya fraktur
yang akan datang, maka pemeriksaan massa tulang merupakan indikator untuk
memperkirakan risiko terjadinya fraktur. Pada dekade terakhir, fakta ini
menyebabkan kepedulian terhadap penggunaan alat diagnostik non invasif (bone
densitometry) untuk mengidentifikasi subyek dengan penurunan massa tulang,
sehingga dapat mencegah terjadinya fraktur yang akan datang, bahkan dapat
memonitoring terapi farmakologikal untuk menjaga massa tulang.
Diantara alat-alat yang ada di laboratorium adalah Densitometer, yang
akan dibahas dalam makalah ini.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, yaitu:
1
3. Apa bagian-bagian dari alat densitometer?
4. Bagaimana prinsip kerja alat Densiometer?
5. Bagaimana mekanisme kerja alat Densitometer?
6. Bagaimana cara perawatan alat Densitometer?
7. Apa jenis-jenis Densitometer?
8. Apa yang dimaksud dengan density (kerapatan)?
C. Tujuan
Adapun tujuan, sebagai berikut:
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Densitometer
3
B. Fungsi Densitometer
Densitometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur densiti
(kerapatan) zat cair secara langsung. Angka-angka yang tertera pada tangkai
berskala secara langsung menyatakan massa jenis zat cair yang permukaannya
tepat pada angka yang tertera. Keuntungan dari penggunaan densitometer yaitu
skala pada densitometer telah menunjukkan kerapatan dan bobot jenis zat
sehingga tidak serumit seperti pada piknometer sedangkan kerugian dari
penggunaan densitometer yaitu diperlukan sampel dengan volume yang banyak.
Kegunaan alat :
Untuk mengukur densitas bahan transparan (densitometer transmisi).
Untuk mengukur densitas cahaya yang dipantulkan dari permukaan
(densitometer refleksi).
Untuk mengukur saturasi warna cetak oleh para profesional, dan kalibrasi
peralatan pencetakan.
Untuk membuat penyesuaian warna sehingga output/hasil sesuai dengan
warna yang diinginkan dalam produk jadi.
Untuk pengendalian proses kepadatan, dot gain (TVI), dot area, dan tinta
perangkap (trap). Pembacaan densitometer akan berbeda untuk berbagai jenis
substrat.
C. Prinsip Kerja
4
ditunjukkan adalah skala yang tepat berada pada permukaan zat cair yang diukur
massa jenisnya.
D. Bagian-Bagian Densitometer
Densitometer adalah sebuah instrumen yang mengukur tingkat kegelapan
(yang kerapatan optik) dari bahan fotografi atau semitransparan atau permukaan
mencerminkan.
Ada beberapa komponen densitometer, yaitu:
Komponen optic, untuk memfokuskan sinar agar sinar jatuh tepat pada
sampel. Sensor Optikal dan Sensor Arm
Null Button
Read Button
Logarithmic Amplifier
Layar /display
5
busur Hg bertekanan tinggi. Sama seperti pada spektorfotometri, pada
densitometri juga dilakukan penentuan transmisi atau adsorpsi dan refleksi
pada panjang gelombang maksimal. Pada penetapan pendar fluor dan
pemadaman pedar fluor juga harus dilakukan pada panjang gelombang
dimana terjadi emisi atau intensitas realitif pendar fluor yang optimal.
6
Sumber cahaya menyinari sampel secara tegak lurus (sudut 90ᴼ) namun
sensor dipasang pada sudut 45ᴼ untuk menghindari efek glossy sehingga yang
tertangkap oleh sensor adalah benar-benar cahaya yang direfleksikan oleh
permukaan sampel.
F. Cara Penggunaan
Secara umum, penggunaan alat densitometer dalam penentuan bobot jenis
didasarkan pada pembacaan seberapa dalamnya tabung gelas yang tercelup dan
skala yang dibaca tepat pada miniskus cairan. Panjang tabung yang tercelup
dalam cairan menunjukkan bobot jenis cairan, semakin rendah bobot jenisnya,
semakin rendah pula bagian densitometer yang tercelup kedalam cairan. Untuk
itu alat densitometer harus bebas dan tegak lurus terapung dalam cairan.
Sebelum digunakan untuk menetapkan bobot jenis suatu zat atau sampel,
maka densitometer harus dikalibrasi terlebih dahulu dengan cara mengukur bobot
jenis air, karena air memiliki bobot jenis yang pasti yaitu 1 (0,9999).
Densitometer yang sesuai dimasukkan pada bejana yang berisi air kemudian skala
dibaca tepat pada miniskus cekungan yang terjadi oleh air.
Sebelum digunakan, bersihkan dulu dari debu dengan menggunakan lap
atau tissue. Jika alat terlalu kotor, sebaiknya dicuci terlebih dahulu dengan air
dan sabun sampai bersih, kemudian dilap sampai kering. Sesudah digunakan, cuci
7
alat dengan air dan sabun sampai bersih, kemudian dilap sampai kering. Simpan
alat dalam wadah/kotak dan susun dengan rapi.
Pengukuran bobot jenis dengan densitometer
Pertama, digunakan dengan densitometer dengan skala terkecil terlebih
dahulu, apabila alat tersebut masih mengapung diatas cairan sampel, maka harus
diganti dengan densitometer yang memiliki skala lebih besar dan begitu
seterusnya. Namun, apabila ujung densitometer menyentuh dasar wadah harus
diganti dengan densitometer yang memiliki skala lebih kecil hingga didapatkan
densitometer yang sesuai untuk mengukur atau menetapkan bobot jenis sampel.
D. Kerapatan (Density)
Kerapatan (density) Kerapatan atau density dinyatakan dengan ρ (ρ adalah
huruf kecil Yunani yang dibaca “rho”), didefinisikan sebagai mass per satuan
volume. ρ = (2-1) dimana ρ = kerapatan (kg/m3) m = massa benda (kg) v =
volume (m3) Pada persamaan 2-1 diatas, dapat digunakan untuk menuliskan
massa, dengan persamaan sebagai berikut : M = ρ v [ kg ] (2-2) Kerapatan adalah
suatu sifat karakteristik setiap bahan murni. Benda tersusun atas bahan murni,
misalnya emas murni, yang dapat memiliki berbagai ukuran ataupun massa, tetapi
kerapatannya akan sama untuk semuanya. Satuan SI untuk kerapatan adalah
kg/m3. Kadang kerapatan diberikan dalam g/cm3. Dengan catatan bahwa jika
kg/m3 = 1000 g/(100 cm)3, kemudian kerapatan yang diberikan dalam g/cm3
harus dikalikan dengan 1000 untuk memberikan hasil dalam kg/m3. Dengan
demikian kerapatan air adalah 1,00 g/cm3, akan sama dengan 1000 kg/m3.
Berbagai kerapatan bahan diunjukkan pada tabel II-1. Dalam tabel II-1 tersebut
ditetapkan suhu dan tekanan karena besaranini akan dipengaruhi kerapatan bahan
(meskipun pengaruhnya kecil untuk zat cair).
8
Temperatur, dimana pada suhu yang tinggi senyawa yang di ukur berat
jenisnya dapat menguap sehingga mempengaruhi bobot jenisnya. Demikian
pula halnya pada suhu yang rendahdapat menyebabkan senyawa membeku
hingga sulit untuk menghitung bobot jenisnya. Oleh karena itu, digunakan
suhu dimana biasanya senyawa stabil yaitu pada suhu 25° (suhu kamar)
Massa zat, jika zat mempunyai massa besar maka kemungkinan bobot
jenisnya juga menjadi lebih besar
Volume zat, jika volume zat besar maka bobot jenisnya akan berpengaruh
tergantung pula dari massa jenis zat itu sendiri, dimana ukuran partikel dari
zat, bobot molekulnya serta kekentalan dari suatu zat dapat mempengaruhi
bobot jenisnya
Densiti dipengaruhi oleh suhu, dimana semakin naik suhu maka molekul-
molekul zat akan bergerak, mengembang dan akan menguap, sehingga densiti
akan berkurang. Namun apabila suhu turun, jarak antar molekulnya semakin
rapat, sehingga zat akan mengkerut yang menyebabkan densiti akan bertambah
atau semakin kental. Karena dipengaruhi oleh suhu maka diperlukan suatu faktor
koreksi untuk pengukuran suhu selain 20°C. faktor koreksi ini dihitung dengan
rumus sebagai berikut:
F = (t ukur - 20°C) x K
Keterangan:
F : faktor koreksi
Kerapatan (Density) adalah masa suatu bahan dibagi dengan isi (volume)
bahan tersebut.
9
Kerapatan = Masa/volume
dimensinya ML -3
satuannya kg/m-3
ps = 1
m1/ρ1 + m2/ρ2+…+mn/ρn
Keterangan:
ρs = kerapatan padat
Contoh:
10
Buah apel mempunyai komposisi kadar air 84,4%, gula 14,55%, lemak 0,62%
dan protein 0,2%. Maka kerapatan padat buah apel:
ps = 1
Jika dilihat dari hasil tersebut, maka apel akan tenggelam dalan air
karena masa jenisnya yang lebih besar dari air. Namun kenyataannya, apel
mengapung dalam air, hal ini dikerenakan jumlah udara yang terperangkap
juda diperhitungkan. Menurut Mohsenin ρ apel pada suhu 290 C adalah 845
kg/m3.
Ps = V1 ρ1+V2 ρ2+…+V3 ρ3
V = Fraksi mol
ρ = Kerapatan konstituen
Kerapatan Curah
11
Kerapatan curah merupakan kerapatan bahan curah alam keadaan
volume seimbang. Kerapatan curah dipengaruhi oleh kerapatan padat, ukuran,
cara pengukuran, bentuk geomnetri dan sifat permukaan.
Total volume
Volume Curah
Volume curah
12
ε = V. curah - V. padat(V. sbnarnya)
Volume curah
= 1 - Volum padat
Volum curah
ε = 1 - ρb
ρs
ε = ρs -ρb
ρs
BJ = Massa cairan
ρ L = (BJ) T X ρw
13
perubahan berat jenis karena suhu lebih kecil dibandingkan perubahan
kerapatan
Botol Kerapatan
BJ cairan= W1 - W2
Ww -Wo
BJ padatan= Ws - Wo x W1 -Wo
W1 - Wo - (W1 - Ws) Ww - Wo
Keterangan:
berat cairan
14
Alat pecah : kumpulkan pecahannya, jangan dibiarkan berserakan, karena
dapat melukai. Kalibrasi alat menunjukkan densitometer kurang layak
digunakan : ganti dengan densitometer lain/baru dan lakukan kalibrasi lagi,
jika kalibrasi dengan air menunjukkan angka 1,000, berarti densitometer
tersebut layak digunakan.
Alat berdebu/kotor : Jika alat berdebu, cukup dilap dengan lap atau tissue
sampai bersih. Jika alat kotor, cuci terlebih dahulu dengan air dan sabun
sampai bersih, lalu dilap dengan lap kering bersih sampai alat kering.
G. Jenis-jenis densitometer
Terdapat dua macam densitometer, yang digunakan untuk tujuan yang
berbeda-beda:
1. Densitometer Digital
Densitometer Digital terdiri atas 2 jenis :
Densitometer Refleksi
15
Densitometer Transmisi
16
2. Densitometer manual
Bentuknya hampir mirip dengan urinometer, hanya saja densitometer
manual digunakan untuk mengukur massa jenis berbagai jenis zat cair.
Spesifikasi alat
Range : 600-1000Kg/m3
Length : 30cm
Division: 1
600-700 Kg/m3
700-800 Kg/m3
800-900 Kg/m3
900-1000 Kg/m3
Keterangan alat
Pada alat densitometer, angka-angka yang tertera pada tangkai
berskala secara langsung mrnyatakan massa jenis zat cair yang permukaannya
tepat pada angka yang tertera, angka-angka itu dibuat secara empiris
(berdasarkan percobaan-percobaan yang teliti). Jarak antara angka 0,5 ke 0,7
17
semakin kebawah angka-angka yang tertera semakin besar dan jaraknya
semakin rapat.
H. Perawatan alat
1. Tempatkan densitometer pada tempat/meja yang datar.
2. Jangan terlalu lama membiarkan foto-foto, gel, atau film pada kaca piring,
karena panas dari sumber cahaya di densitometer dapat merusak.
3. Jangan mengoperasikan densitometer ketika suhu lingkungan turun di bawah
5 ° C atau naik di atas 40 ° C.
4. Jangan mengoperasikan densitometer ketika kelembaban lingkungan turun di
bawah 25% atau naik di atas 85%.
18
5. Kalau perlu, setiap hari densitometer dibersihkan dari debu dengan
menggunakan lap atau tissue.
6. Jangan sampai alat terendam cairan/air, karena dapat merusak sistem listrik
dan komponen alat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan materi di atas dapat disimpilkan bahwa:
Densitometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur densiti
(kerapatan) zat cair secara langsung. Angka – angka yang tertera pada
tangkai berskala secara langsung menyatakan massa jenis zat cair yang
permukaannya tepat pada angka yang tertera. Dalam kimia sendiri,
densitometer merupakan salah satu komponen pendukung pada metode
kromatografi, yaitu kromatografi lempeng tipis dan kromatografi kertas.
19
Densitometer akan mengukur kerapatan titik pada daerah rambatan.
Adanya densitometer dapat menunjang dugaan komposisi dari sampel.
B. Saran
Adapun saran yang dapat kami berikan, adalah :
1. Alat-alat tersebut harus digunakan sesuai kegunaannya masing-masing.
Alat-alat tersebut harus dirawat agar dapat dipakai dalam jangka waktu
lama dan awet.
20
DAFTAR PUSTAKA
http://ashadisasongko.staff.ipb.ac.id/tag/densitometer/
http://endrah.blogspot.com/2010/04/turbidimeter.html
http://alamkun1.blogspot.com/
http://www.slideshare.net/faridrzanie/instrumentasi-35969861
21