Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
FREKUENSI
DATA KELOMPOK”
Mata Kuliah :
Statistik I
Dosen :
Ahmad Rif’an, M.Si
Di susun oleh :
KELOMPOK 6
1. Oky Arianto Putra 1662072
2. Lelin Afrina Rozi 1662111
3. Syilvy Anggita Sari 1662083
4. Anisa Rahmawati 1662074
5. Dwi wulandari 1662160
FAKULTAS EKONOMI
PROGAM STUDI AKUNTANSI
STIE PGRI DEWANTARA JOMBANG
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Distribusi Frekuensi Data Kelompok”.
Makalah ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Statistik I. Dalam Makalah Ini
Membahas Tentang mengetahui dan memahami konsep tentang apa yang dimaksud dengan
konsep statistika pada data kelompok, beserta jenis-jenis dan perhitungannya. Perhitungannya
dilengkapi dengan contoh soal.
Kami Menyadari Bahwa Makalah Kami Ini Masih Jauh Dari Sempurna, Oleh Karena
Itu Kritik Dan Saran Dari Semua Pihak Yang Bersifat Membangun Selalu Kami Harapkan
Demi Kesempurnaan Makalah Ini. Akhir Kata, Kami Sampaikan Terima Kasih Kepada
Semua Pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.
Semoga Allah SWT selalu meridhai segala usaha kita. Amin.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
3
BAB II
PEMBAHASAN
Kelas f
60 – 62 5
63 – 65 18
66 – 68 42
69 – 71 27
72 – 74 8
Pengelompokan data dalam bentuk distribusi sebagaimana diperjelaskan pada bab 2, akan
mempermudah untuk memahami dan menyederhanakan data. Data-data yang sudah dikelompokkan
dalam satukelas akan memiliki karakteristik yang sama,dan dalam satu kelas dicerminkan oleh nilai
4
tengah kelasnya, oleh sebab itu, rata-rata hitung untuk data berkelompok baik populasi maupun
sampel dirumuskan sebagai berikut :
∑fX
𝑋̅ =
n
𝑋̅ : rata rata hitung data kelompok
fX : hasil perkalian antara frekuensi dan nilai tengah masing masing kelas
∑ fX : jumlah dari seluruh hasil perkalian antara frekuensi dan nilai tengah masing masing kelas
CONTOH 3-5
Berikut adalah data yang sudah dikelompokkan dari 20 saham pilihan pada bulan Juni 2007 . Buatlah
nilai rata rata untuk harga saham pilihan tersebut !
Interval Nilai Tengah (x) Jumlah frekuensi (f)
160 –303 231,5 2
304 – 447 375,5 5
448 – 591 519,5 9
592 – 735 663,5 3
736 – 879 807,5 1
Penyelesaian :
∑f X (2x231,5)+(5x375,5)+(9x519,5)+(3x663,5)+(1x807,5)
𝑋̅ = =
n 20
= 9,814 / 20 = 490,7
Jadi rata rata harga saham pilihan untuk 20 perusahaan adalah Rp 490,7 per lembar
Modus merupakan salah satu ukuran pemusatan di samping rata-rata hitung dan median.
Modus adalah suatu nilai pengamatan yang paling sering muncul. Sebagai contoh modus
sepertii merk mobil apa yang banyak dibeli konsumen, berapa tingkat inflasi yang sering
5
terjadi selama tahun 2003-2007, dan apa tingkat pendidikan yang paling umum di Indonesia.
Jawaban pertanyan tersebut adalah modus.
Kasus
Tidak ada krisis dalam bisnis otomotif. Ketika krisis terjadi penjualan mobil meningkat 5%
dan tahun 2007 diperkirakan mencapai 525.000 unit. Bila dibandingkan dari jenisnya,
konsumen lebih senang jenis non- sedan dibandingkan sedan. Alasan konsumen adalah non-
sedan lebih irit bahan bakar dan ruangnnya lega.
Apabila dilihat dari persaingan antar merk, maka untuk mobil non- sedan didominasi
oleh Mitsubishi diikuti oleh Toyota, Suzuki, Isuzu ,dan Daihatsu. Pengembangan mistsubishi
kuda rupanya bersaing dengan Toyota kijang inova yang laris di pasaran. Untuk kelas sedan ,
Toyota sangatlah dominan dalam pasar dibandingkan dengan Honda, Suzuki, Hyundai, dan
BMW. Kejutan Toyota dengan new-vios-nya mampu mendongkrak penjualan mobil sedan
Toyota .
Sumber:Indonesia Corp:II (4)
Dari kasus di atas dapat disimpulkan bahwa modus untuk jenis mobil adalah jenis non-
sedan. Untuk merek mobil non- sedan, maka Mitsubishi adalah modus, sedang untuk mobil
sedan modusnya adalah Toyota.
Modus sebagai ukuran pemusatan mempuntai kelebihan dan kekurangan. Kelebihan
modus adalah mudah di temukan, dpat digunakan untuk semua skala pengukuran, serta tidak
dipengaruhi nilai ekstrem. Namun modus juga mempunyai kelemahan diantaranya kadang kala
sekumpulan data tidak mempunyai modus, sehingga semua data dianggap modus. Kelemahan
lain kadangkala sekumpulan data memiliki modus lebih dari satu. Oleh sebab itu, sebagai salah
satu alat ukur, modus relative jarang digunakan dibandingkan dengan rata-rata hitungan dan
median.
Bagaimana mencari nilai modus?
1. Untuk data tidak berkelompok, maka modus adalah nilai yang sering muncul atau
frrekuensi yang paling banyak.
2. Untuk data berkelompok, maka modus diperoleh dari rumus sebagai berikut:
d1
Mo = L + .i
d1 + d2
Di mana:
6
Mo : nilai modus
L : batas bawah atau tepi kelas dimana modus berada
d1 : selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya
d2 : selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sesudahnya
i : besarnya interval kelas
CONTOH 3.10
Hitunglah modus dari data yang sudah dikelompokkan pada kasus 20 saham pilihan bulan
juni 2007 di BEJ!
Penyelesaian:
1. Menentukan kelas modus yaitu kelas atau interval dengan frekuensi yang paling
sering muncul. Frekuensi paling banyak adalah 9, maka nilai modus berada pada kelas
448-591.
Interval Frekuensi Tepi Kelas
160-303 2 159,5
304-447 5 303,5
447,5
d1
448- 591 Letak
9
modus
d2
592- 735 591,5
3
735,5
736-878 1
878,5
d1
Mo = L + .i
d1 + d2
Di mana:
Mo : nilai modus yang dicari
L : 447,5 yaitu batas bawajh/ tepi kelas bawah kelas modus
7
d1 : 4 yaitu (9-5) selisih antara frekuensi kelas (9) dengan fekuensi kelas sebelumya (5)
d2 : 6 yaitu (9-3) selisih antara frekuensi kelas (9) dengan fekuensi kelas sesudahnya (3)
i : 143 yaitu jarak interval dalam kelas
Jadi, nilai modusnya adalah 504,7 yaitu nilai saham pilihan yang paling sering
muncul.
Pengertian median untuk data berkelompok tetaplah sama yaitu nilai yang letaknya ada
di tengah data, sehingga data berada setengah di atas dan setengahnya di bawah. Yang
membedakan median data berkelompok dan median data tidak berkelompok adalah pada data
berkelompok nilai informasinya atau karekteristik dari masing-masing data tidak dapat
diidentifikasi lagi, yang dapat diketahui hanya karakter dari kelas atau intervalnya. Akibatnya
akan terdapat kesulitan dalam menentukan nilai modus yang tepat pada suatu interval kelas.
Oleh sebab itu, pendugaan dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Menentukan letak kelas dimana nilai median berada. Letak median untuk data
berkelompok adalah n/2, dimana n adalah jumlah frekuensi.
2. Melakukan interpolasi di kelas median untuk menndapatkan nilai median dengan
rumus sebagai berikut:
n
−Cf
Md = L + 2 ×i
f
Di mana:
Md : Nilai median
8
L : Batas bawah atau tepi kelas di mana median berada
CONTOH 3.8
Lihat kembali data contoh 3.5, yaitu 20 harga saham pilihan bulan juni 2007 di BEJ yang
sudah di buat distribusi frekuensinya. Hitunglah median untuk data berkelompok tersebut!
Penyelesaian:
1. Menentukan letak kelas median yaitu n/2. Karena ada 20 harga saham pilihan bulan
juni 2007, maka letak median 20/2=10
2. Berdasarkan pada kolom frekuensi kumulatif nilai 10 terletak antara frekuensi
kumulatif 7 dan 16. Jadi Median terletak pada kelas ke-3 dengan interval 448-591.
Interval Frekuensi Tepi Kelas Frek. Kumulatif
159,5
160-303 2 0
303,5
304-447 5 2
447,5
448-591 9 7
591,5
592-735 3 16 letak median
735,5 19
736-878 1
878,5 20
n
− Cf
Md = L + 2 ×i
f
9
Di mana:
i : 143, yaitu interval kelas, jarak antara batas atas kelas dengan batas bawah kelas
20
( 2)−7
Md = 447,5 + . 143
9
= 447,5 + (3/9).143
= 447,5 + 47,67
= 495,17
Jadi nilai median dari 20 harga saham pilihan bulan juni 2007 di BEJ adalah 495,17
1. Nilai median bersifat unik,untuk sekelompok data hanya ada stu nilai median.
2. Untuk menentukan nilai median harus dilakukan pengurutan data dari yang terkecil ke
terbesar atau sebaliknya
3. Nilai median tidak dipengaruhi oleh nilau ekstream seperti halnya nilai rata-rata
hitung
4. Median dapat dihitung untuk sebuah ditribusi frekuensi dengan kelas interval yang
terbuka
5. Semua skala pengukuran baik rasio, interval,dan ordinal dapat digunakan untuk
mencari nilai median.
10
2.3 UKURAN LETAK DATA
2.3.1 Kuartil
Kuartil adalah ukuran pemusatan data yang membagi data menjadi empat bagian data
menjadi empat bagian yang dipisahkan oleh Quartil 1 , quartil 2, dan quartil 3. Unutk data
kelompok, kuartil dapat dicari menggunakan rumus sebagai beirkut :
𝑖𝑥𝑛
−𝑓
4
Ki = b + p ( )
𝑓
Dengan I = 1,2,3
Dengan :
f = frekuensi kelas Ki
contoh :
kembali pada hasil ujian 80 mahasiswa seperti dalam tabel dibawah ini;maka untuk
menentukan kuartil ketiga K3, kita perlu ¾ x 80 = 60 data. Dengan demikian K3 terletak dalam kelas
interval keenam, dan kelas ini merupakan kelas K3. dari kelas K3 inididapatlah b = 80,5 p=10; f = 20
f= 1+2+5+15+25 =48 dengan i = 3 dan n =80, dari rumus IV(17) diperoleh ;
3 𝑥 80
− 48
𝐾3 = 80,5 + 10 ( 4 )
20
𝐾3 = 86,5
DAFTAR IV(4)
NILAI UJIAN Fi
31-40 1
41-50 2
51-60 5
61-70 15
71-80 25
81-90 20
91-100 12
JUMLAH 80
11
Ini berarti ada 75% mahasiswa yang mendapat nilai ujian paling tinggi 86,5 sedangkan 25% lagi
mendapatkan nilai paling rendah 86,5.
2.3.2 Desil
Desil adalah nilai yang menandai batas interval dari sebaran frekuensi yang berderet
dalam sepuluh bagian sebaran yang sama.
a. Menetukan letak desil dalam data yang sudah terbentuk distribusi frekuensi
b. Menetukan nilai desil dengan melakukan interpolasi dengan rumus sebagi berikut
:
(𝑖 + 𝑛)
− 𝐶𝑟
𝐷𝑖 = 𝐿 + 10 𝑥 𝐶𝑖
𝐹𝑘
Keterangan :
Di = nilai desik ke- i
L = tepi kelas dimana letak desil berada
N = jumlah data/ frekunsi total
Cr = frekunsi kumulatif sebelum kelas desil
Fk = frekunsi pada ekelas desil
Ci = interval kelas desil
Contoh :
Hitunglah D1 dan D5 dari data yang suadah dikelompokkan pada kasus 20 saham
pilihan di BEP
12
Penyelasaian :
a. letak desil
D1 = (1 x n)/10 = (1 x 20)/10 = 2
D5 = (5 x n)/10 = (5 x 20)/10 = 10
b. mencari nilai desil
(𝑖 + 𝑛)
− 𝐶𝑟
𝐷1 = 𝐿 + 10 𝑥 𝐶𝑖
𝐹𝑘
(20+10)
− 0𝑟
10
= 159,5 + 𝑥 143
2
2
= 159,5 + 𝑥 143
2
= 159,5 + 143
= 302,5
(𝑖 + 𝑛)
− 𝐶𝑟
𝐷5 = 𝐿 + 10 𝑥 𝐶𝑖
𝐹𝑘
100
−7
= 447,5 + 10 𝑥 143
9
3
= 447,5 + 9 x 143
= 447,6 + 4,67
= 495,17
2.3.3 Persentil
Persentil adalah tiap pembagi yang membagi kumpulan data menjadi 100 bagian yang
sama. Persentil dari data yang disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dihitung
dengan rumus berikut :
Untuk mncari nilai persentil data berkelompok ada beberapa langkah yang harus
dilakukan yaitu :
13
Keterangan :
Pi = ilai persentik ke i
Contoh :
Hitunglah P85 dan P22 dari data yang suadah dikelompokkan pada kasus 20 saham
pilihan di BEP
a. Letak persentil
85 𝑥 𝑛 85 𝑥 20 1700
𝑃85 = = = = 17 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 𝑘𝑒 𝑒𝑚𝑝𝑎𝑡
100 100 100
22 𝑥 𝑛 22 𝑥 20 440
𝑃22 = = = = 4,4 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 𝑘𝑒𝑑𝑢𝑎
100 100 100
b. Mencari nilai persentil
(𝑖 − 𝑛)
− 𝐶𝑟
𝑃85 = 𝐿 + 100 𝑥 𝐶𝑖
𝐹𝑘
1700
−16
100
= 591,5 + 𝑥 143
3
14
= 591,5 + 47,67
= 639,17
(𝑖 − 𝑛)
− 𝐶𝑟
𝑃22 = 𝐿 + 100 𝑥 𝐶𝑖
𝐹𝑘
440
−2
= 303,5 + 100 𝑥 143
5
2,4
= 303,5 + ( ) 𝑥 143
5
= 303,5 + 68,64
= 372,14
Range adalah selisih antara batas atas dari kelas tertinggi dengan batas bawah dari
kelas terendah
CONTOH :
Berikut adalah data yang sudah dikelompokkan dari harga saham pilihan pada bulan Juni 2007
di BEJ. Hitunglah range dari data tersebut!
Penyelesaian:
15
Range = batas atas kelas tertinggi – batas bawah kelas terendah
= 878 – 160
= 718
Di mana:
S2 : Varians sampel
̅
X : Nilai rata-rata hitung dalam sampel
CONTOH 4-8
Hitunglah varians dan standar deviasi dari data kelompok sebagaimana pada contoh 4-7.
Titik
Interval Tengah ̅
f.X ̅
X-X ̅)2
(X - X ̅)2
f(X - X
f
(X)
160 – 303 231,5 2 463,0 -259,2 67.185 134.369
304 – 447 375,5 5 1.877,5 -115,2 13.271 66.355
448 – 591 519,5 9 4.675,5 28,8 829 7.465
592 – 735 663,5 3 1990,0 172,8 29.860 89.580
736 – 878 807,0 1 807,0 316,3 100.046 100.046
Penyelesaian:
a. Langkah pertama menemukan nilai rata-rata hitung data (X ̅), dan kemudian mencari
̅i) dengan nilai rata-rata hitung data (Xi - ̅
deviasi antara nilai tengah kelas (X X).
16
b. Langkah kedua menguadratkan deviasi nilai tengah kelas dengan nilai rata-rata hitung
̅) 2 .
(Xi - X
̅)2 = 397,815
∑ f (X − X
̅) dari contoh 4-7 = 490,7
Diketahui nilai rata-rata hitung data (X
a. Varians dari sampel adalah:
2
∑ f (X − ̅
X)2 397.815 397.815
S = = = = 20.938
n−1 20 − 1 19
b. Standar deviasi dari sampel adalah:
∑ f (X − ̅
X)2
S=√ = √S 2 = √20.938 = 144,7
n−1
17
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Rataan Hitung / Mean ∑f X
𝑋̅ =
n
Modus d1
Mo = L + .i
d1 + d2
Median n
− Cf
Md = L + 2 ×i
f
Kuartil 𝑖𝑥𝑛
−𝑓
4
Ki = b + p ( )
𝑓
Desil 𝐷𝑖
(𝑖 + 𝑛)
− 𝐶𝑟
= 𝐿 + 10 𝑥 𝐶𝑖
𝐹𝑘
presentil
𝑃𝑖
(𝑖 − 𝑛)
− 𝐶𝑟
= 𝐿 + 100 𝑥 𝐶𝑖
𝐹𝑘
3.2. Saran
Setelah mempelajari makalah ini diharapkan pembaca dapat mengetahui cara menghitung
stattistik pada data tunggal dan menerapkannya pada kegiatan sehari-hari.
18
Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran kepada
para pembaca.
19
DAFTAR PUSTAKA
S,Purwanto, Suharyadi. 2008,2007. Statistik : Untuk Ekonomi Dan Keuangan Modern Edisi
Kedua. Jakarta Selatan, Indonesia: Penerbit Salemba Empat.
Benua Ilmu. 2013.
Sudjana. 2001. Metode Statistika. Bandung: TARSITO
20