Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
koreksi yang biasanya terpasang pada air cleaner atau hose antara air cleaner
dengan throttle body. Sensor ini berupa thermistor dengan bahan semikonduktor
yang mempunyai sifat semakin panas temperature maka nilai tahanannya semakin
kecil.
Sensor Intake air temperature memiliki 2 kabel yang keduany dari Engine Control
Modul (ECM). ECM akan mensuplay tegangan sebesar 5 volt dan memberi ground
untuk sensor. Karena nilai tahanan pada sensor bervariasi akibat perubahan
temperature maka tegangan yang mengalir dari ECM juga bervariasi. Variasi
tegangan inilah yang dijadikan dasar bagi ECM untuk menentukan temperature
udara masuk yang tepat sebagai input untuk menentukan koreksi jumlah bahan
bakar yang disemprotkan oleh injector. Pada kendaraan Suzuki yang menggunakan
Intake air temperature sensor adalah Baleno 1.6, Baleno 1.5, Escudo
Posisi Intake air temperature sensor pada air cleaner dapat dilihat pada gambar
Gambar. Posisi IAT pada Air Cleaner Gambar. Skema Intake Air Temperature terhadap ECU
Hubungan antara nilai resistensi pada intake air temperature sensor dan kenaikan
Throttle Body
Fungsi throttle body adalah sebagai saluran utama yang dilalui oleh udara sebelum
masuk ke intake manifold. Konstruksi throttle body dapat dilihat pada gambar Gambar.Konstruksi Throttle Body
a. Throttle valve.
Throttle valve berfungsi untuk membuka dan menutup saluran utama yang dilalui
Throttle Position Sensor (TPS) adalah sensor pada sistem EFI yang berfungsi
Position Sensor terletak menempel pada throttle body (Gambar 18) dan wujudnya
valve, untuk mendeteksi posisi bukaan katup gas (throttle valve) tersebut secara
Throttle position sensor (TPS) adalah sebuah potensiometer yang secara konstan
resistor yang mengubah gerakan mekanik menjadi sebuah voltage. Pada Throttle
Position Sensor, voltage ini berhubungan langsung dengan throttle valve position.
Ketika pengemudi menekan pedal gas, maka Throttle Valve terbuka. Setelah
Throttle Valve terbuka, sinyal bertegangan tinggi dikirim dari Throttle Position Sensor
ke ECU.
Decceleration Mode
Gambar. Skema Throttle Position Sensor terhadap ECU Gambar. Output Tegangan TPS terhadap bukaan Throttle Valve
Kedua tipe ini mempunyai sebuah koil yang kabelnya mempunyai perlawanan
terhadap material lain. Kabel paling akhir dihubungkan ke massa. Kabel yang lain
dihubungkan ke reference voltage 5 volt (V REF) dari ECM. Sebuah slide atau wiper
blade dihubungkan ke poros throttle valve dan bergerak sepanjang koil selama
perubahan throttle position. Kedua type TPS dapat dilihat pada gambar
Gambar. Dua type Throttle Position Sensor, Rotary dan Linear . Fast Idle Air Control (FIAC).
Fast Idle Air Control (FIAT) berfungsi untuk menambah jumlah udara yang masuk ke
saluran udara masuk (intake air chamber) saat katup gas (throttle valve) tertutup dan
temperature masih dingin. Dengan bertambahnya jumlah udara masuk maka Engine
Control Modul (ECM) akan mendeteksi dan akan menambah bahan bakar yang
disemprotkan ke injector sehingga putaran mesin menjadi lebih tinggi dari putaran
Fast Idle Air Control terbuat dari thermo wax yang bekerjanya sesuai dengan
temperature mesin. Jika temperatur mesin masih dingin, maka thermo wax belum
mengembang sehingga jumlah udara yang masuk melalui saluran bypass menjadi
lebih banyak.
Saat temperature mesin panas maka thermo wax akan mengembang dan saluran
bypass akan menyemipt, jumlah udara yang masuk menjadi berkurang, putaran idle.
Pada beberapa kendaraan FIAC dipasangkan menyatu dengan IAC, namun ada
yang masuk ke intake air chamber saat throttle valve tertutup pada kondisi
temperature mesin masih dingin (fast idle) dan saat beban eletrik difungsikan (idle up). Jika beban listrik difungsikan (lampu-lampu,
Control akan membuka untuk menambah udara yang masuk ke intake air chamber.
Dengan bertambahnya udara yang masuk, maka Engine Control Modul (ECM) akan
sebaliknya, jika beban listrik tidak difungsikan maka katup Idle Air Control (IAC)
Jika ditinjau secara konstruksinya, Idle Air Control (IAC) terdiri atas 2 type yaitu :
Beranda
Daftar Isi
Topics by Labels
gambar 1 - Coil
eeehhhh adaaa lagi tiba2 mesin pincang.... mungkin karna ke enakan karna kopling set baru... kaki jadi kaga tahan maunya bejek terus.. hehehe sampe bensin
gak lama kemudian.. mesin langsung bergetar tiba-tiba.. coba dengerin di knalpot... iya ternyata kayak brebet... curiga antara Koil dan busi...
gak pake lama.. besoknya langsung saya coba bongkar.. dengan modal nekat tak preteli satu2.. paling kalau gak mau nyala ya Derek ke bengkel
mulai dari sebelah kiri Coil 1-3 normal semua... pas ke empat di angkat.. ternyata ini penyebabnya.. liat pada gambar 1...
sudah pembongkaran yang ke dua kalinya.. karna saat pertama kali penambalan hanya menggunakan Silen merah yang buat Blok mesin... seperti gambar 2 di
bawah... tenyata masih bocor... dan akhirnya di bongkar untuk kedua kalinya....
gambar 2 - Coil ditambal
Gambar di atas adalah pengeleman yang sebelumnya.. ini termasuk salah.. karna posisi bentuk lubang businya hanya pas sebesar lingkaran karet.. terpaksa di
kupas lagi dan di bentuk tanpa menutupi bandul karet seperti gambar di atas..
setelah selesai pengeleman terakhir.. sembari menunggu kering.. sundut roko dulu biar gak culun dan sruput kopi biar melek sambil bersih2 lap mesin dari
debu2...
gak lama kering.. langsung pasang.. dan cek baut sana sini, cek selang udah kepasang atau belum.. cek socket2 yang di lepas sebelumnya... setelah semua beres..
TES.... nyalain kontak..
Bismillah... daaann.. alhamdulillah.. mesin kembali normal yyyeeeee..... di coba dengerin langsam dulu.. alhamdulillah normal.. di coba geber2 mesin..
jadi kesimpulannya.. menurut saya.. mungkin Coil yang pernah saya ganti dulu itu tidak rusak.. alias hanya Pipanya aja yg jebol.
"ini hanya penyelamatan disaat dompet kempes karna pasti suatu saat bakal kena ganti juga karna umur pemakaian..."
sempet kemaren iseng cari di Golling.. ternyata ada nemu Coil buat GL bentuknya bagaimana
lokasi yg jual di MGK juga.. harga 350rb.. cuma gak tau ini asli apa bukan.. tapi setelah ngecek forum2 lain.. katanya ini Aslinya bentuk buatan dari NGK
dan jalan2 di kisaran ebay... ternyata ada yg jual Pipa coilnya aja
sembari nunggu celengan penuh.. yg masih bermimpi buat ganti Coil si JUKI... dan busi racingnya Bang Ucup
kita nikmati lagi Neng Vina kita ini dengan apa adanya...
Daftar Isi
Topics by Labels
gambar 1 - tools
Kemarin liburan mumpung bisa santai di rumah dan ada waktu buat bongkar mobil, ane carbon clean livi ogut pake cara RSJM. Carbon clean RSJM sebenernya
bisa dilakukan sendiri, cuma bedanya reset ECU pakai cara manual (kecuali punya Consult III). Bedanya reset manual vs consult, kalo reset manual timing harus
pas + olahraga kaki, consult tinggal klak klik aja Untuk idle air learning, kalau pakai consult jika ada parameter yang belum tercapai, dikasi tau...misalnya
temperatur coolant belum panas, kalo manual harus kira-kira sendiri. Langsung aja ini dokumentasi dan tutorialnya....
1. Peralatan yang diperlukan sbb:
- Obeng Flat
- Tang jepit
- Kunci sok 8mm & 10mm + Handle (bisa yang ratchet atau biasa)
- Kain lap
- Sikat gigi
- Senter
- Pemberat
2. Untuk mempermudah lepaskan dulu air scoop. Cungkil kancing pengunci menggunakan obeng flat kemudian tarik air scoop sesuai urutan dan tanda
panah
gambar 2 - air scoop
3. Lepaskan selang flexible dan selang breather mesin. Buka baut klem selang flexible (lingkaran merah) menggunakan kunci sok dan selang breather
4. Geser tangki reservoir radiator dari tempatnya, cukup tekan klip pengunci yang dilingkari merah. Selang di tangki tidak perlu dilepas, cukup geser saja
5. Buka 4 baut throttle body menggunakan kunci sok 8mm + extension bar 3 inch. Selang dan kabel di throttle body JANGAN dicabut, cukup geser saja thottle
body ke kanan.
gambar 5 - throttle body
6. Setelah throttle body digeser, tepat dibawahnya ada baut 8mm, buka menggunakan kunci sok
7. Buka 2 baut EGR pipe menggunakan kunci 10mm + extension bar 6 inch (lingkaran merah). Lepas soket dan selang EVAP canister purge (tarik sesuai tanda
8. Geser lagi ke kiri, buka baut intake lagi (lingkaran merah) dan selang booster rem (lingkaran hijau, buka klem menggunakan tang jepit)
9. Sekarang geser ke bagian bawah intake, buka semua baut yang dilingkari merah dan cabut soket yang dilingkari hijau
gambar 9 - baut bawah intake
10. Sekarang semua baut pengikat intake sudah terlepas, lepas intake mulai dari bagian pojok kanan bawah yang terhalang kabel , setelah bagian ini
11. Lepaskan semua baut dan soket koil. Setelah itu cabut koil, tinggal ditarik ke atas
gambar 11 - baut koil
12. Buka busi menggunakan kunci busi deep socket 14mm + extension bar 6 inch. Untuk mengambil busi yang sudah dibuka, bisa menggunakan magnetic
pickup tool, jika tidak ada bisa menggunakan koil, tekan koil sampai ujung busi masuk ke koil lalu angkat koil + businya
13. Semprotkan engine conditioner ke lubang busi, bisa dibantu selang agar cairan langsung masuk ke combustion chamber. Semprotkan juga ke throttle
body, EGR pipe dan mulut intake. Langsung lap sisa cairan di throttle body dan EGR pipe agar tidak mengenai komponen lain, jika cairan mengenai komponen
lain, langsung bersihkan menggunakan kain lap. Saat membersihkan throttle body, jangan sampai mengenai lempengan di dalam throttle body
gambar 13 - semprot engine conditioner ke combustion chamber
15. Sembari nunggu, kita bersihkan saluran intake yang sebelumnya dilepas. Di sisi kanan ada motor yang menggerakan flap di mulut intake. Buka
16. Semprotkan engine conditioner ke mulut intake, dan lubang intake yang terhubung ke throttle body
gambar 20 - intake manifold
17. Tunggu cairan bereaksi. Setelah di cek ternyata ada kotoran yang tidak bisa luntur dengan hanya disemprot engine conditioner. Gunakan sikat gigi untuk
membersihkan
18. Keluarkan sisa cairan engine conditioner di dalam intake. Jika mau benar-benar bersih, intake bisa dibilas menggunakan air. Tapi sebelumnya lepas
dulu EVAP canister purge (soket di kanan atas intake), buka 2 sekrup untuk melepas EVAP canister purge
gambar 23 - flush
19. Keringkan intake, jemur sebentar jika sebelumnya dibilas menggunakan air. Pasang kembali motor intake
20. Kembali ke mesin, di mulut intakenya juga banyak kotoran yang tidak bisa luntur karena sudah terlalu tebal. Bersihkan dengan kain lap.
gambar 25 - stubborn dirt 2
21. Untuk membersihkan ruang bakar, dengan posisi lubang busi masih ditutup kardus + pemberat. Start mesin menggunakan kunci kontak...start
mesin??...ya start mesinnya,tapi mesin tidak akan bisa nyala karena busi dicabut, hanya piston akan bergerak naik turun, fungsinya untuk mendorong sisa kotoran
ke atas. Jangan kaget kalau nanti suaranya seperti mobil mogok , pasien RSJM harusnya sudah familiar sama bunyi ini...
Caranya, putar kunci kontak ke posisi start, tahan 5 detik...lepas, lalu ulangi lagi 2-3 kali. Setelah itu ganti kardus penutup, karena kotoran yang terdorong ke atas
akan menempel di kardus. Ulangi proses ini sampai kotoran yang menempel di kardus berkurang
22. Setelah kotoran yang menempel di kardus berkurang, ulangi prosesnya hanya kali ini tanpa kardus penutup , agar sisa-sisa kotoran kecil
langsung terbuang. Ulangi proses sampai bagian atas piston bersih. Kemudian cek bagian atas piston, intip dari lubang busi + senter, bagian atas piston harus
sudah bersih. Sisa kotoran di dinding lubang busi dibersihkan menggunakan kain lap
23. Setelah bersih, pasang kembali busi, koil, saluran intake, throttle body dan selang flexible seperti semula. Pastikan semua baut, selang dan
24. Start mesin. Mesin akan menyala, disertai asap putih tebal keluar dari knalpot. Ini adalah sisa kotoran + engine conditioner yang belum keluar. Injak pedal
25. Masuk ke kabin, jangan kaget kalau CEL (Check Engine Light) nyala. Ini karena kita start mesin tanpa busi dan koil. Jadi muncul fault....untuk hapus faultnya
gambar 29 - CEL
Procedure Reset:
Jika RPM mobil jadi tidak stabil (naik turun), setelah reset ECU lakukan langkah seperti di link ini
http://nissanhelp.com/diy/versa/projects/nissan_versa_idle_air_volume_learning.php
26. Selesai
gambar 30 - EGR
gambar 31 - EGR
gambar 32 - EGR
gambar 33 - EGR
by 515635
Biasanya terletak pada Throttle body bagian butterfly spindle (flap throttle), sehingga
ATS (DOHC)
Air Temperature Sensor, sensor yang berfungsi untuk menghitung temperatur udara
tekanan secara instant yang digunakan untuk menghitung kepadatan udara (air
density) dan menentukan Air Mass Flow Rate yang kemudian digunakan ECU untuk
Data-data lain yang diperlukan untuk kendaraan yang menggundakan MAP system
adalah Speed Density, Putaran mesin, dan temperatur udara. Letaknya diatas pipa
WTS (DOHC)
Water Temperature Sensor, sensor yang berfungsi untuk menghitung temperatur air
ATS (DOHC)
Air Temperature Sensor, sensor yang berfungsi untuk menghitung temperatur udara
yang masuk. Letaknya pada belalai gajah
ISC (DOHC)
Idleup Speed Control, adalah part yang berfungsi untuk menjaga iddle / putaran
mesin pada saat beban lain menyala, seperti AC dan Power Steering. Berfungsi juga
sebagai automatic choke pada saat mesin dingin, pada timor karburator (SOHC) alat
yang kurang lebih berfungsi sama dikenal dengan nama Vaccum Tripple Act. HLA(DOHC/SOHC)
Hydraulic Lash Adjuster, adalah part yang berfungsi untuk menjaga celah bukaan
katup / klep agar tetap 0.00 mm, dengan adanya part ini, timor kita tidak akan
pernah stel klep. Letaknya di dalam cylinder Head, jumlahnya 16 untuk DOHC, 8
untuk SOHC
(pada saat power stroke) relativ terhada posisi piston dan kecepatan angular
crankshaft.
Setting yang tepat akan mempengaruhi ketahanan mesin, keiritan bahan bakar dan
performa mesin. Untuk DOHC standar pengapian 8 +/- 2 derajat. Untuk SOHC
Part yang berfungsi untuk mengontrol timing dari katup. Timing belt menghubungkan
crankshaft dengan camshaft yang kemudian mengontrol buka dan tutupnya katup.
Letaknya di samping kiri cylinder Head, bentuknya belt yang bergigi pada bagian
dalamnya, pada penggantian timing belt disarankan untuk sekalian mengganti idlernya.
Radiator (DOHC/SOHC)
Adalah alat yang didesign sebagai heat exchanger atau untuk mentransfer energi
panas dari satu media ke media lain untuk keperluan pendinginan atau pemanasan.
Dibaca37951
6
Versi pendek artikel ini dimuat di Harian KOMPAS, 20 Maret 2015 dengan judul Jarum RPM Livina Naik Turun, penulis HERMAS E PRABOWO
Pemilik showroom mobil bekas di Ciputat, Tangerang Selatan, mengeluhkan kondisi mobil Nissan All New Grand Livina XV tahun 2011 bertransmisi otomatis.
Jarum penunjuk putaran mesin per menit/RPM-nya naik-turun. Putaran mesin saat langsam (idle) tidak stabil.
Waktu pertama dia membeli mobil itu dari tangan pemiliknya, semua dalam kondisi normal. Mesin mudah dihidupkan, responsif, akselerasi bagus, dan putaran
mesin stabil.
Masalah muncul tidak lama setelah karyawannya mencuci seluruh bagian mobil, lalu menyemir di bagian-bagian tertentu di kabin dan ruang mesin, sebelum
mobilnya dipajang di showroom. Dari polesan bekas semir, penyemiran juga dilakukan di berbagai sambungan kabel/konektor dan sensor.
Setelah dilakukan analisa-mendetail terhadap berbagai kinerja komponen mobil, yang memengaruhi kinerja mesin dan secara spesifik berpengaruh pada RPM
saat mesin langsam, sampailah pada diagnosa awal bahwa sensor MAF (mass air flow) bermasalah.
Ada kemungkinan pasokan udara ke ruang bakar tidak terkalkulasi secara akurat. Kacau. Akibatnya pasokan bahan bakar ke mesin yang disemprotkan injektor,
tidak sesuai kebutuhan.
Karena campuran bahan bakar dan udara di ruang bakar tidak proporsional, kadang berlebih kadang kurang, membuat putaran mesin tidak stabil. Ini bisa dibaca
pada jarum RPM yang terus bergerak naik-turun saat langsam.
Putaran mesin yang tidak stabil berdampak pada buruknya kinerja transmisi matic. Karena akan mengacaukan informasi yang masuk ke sistem pengendali mobil
(Electronic Control Unit/ECU), akibatnya ECU tidak mampu memberikan perintah yang tepat pada transmisi matic untuk melakukan perpindahan percepatan
otomatis secara baik. Bisa jadi perintah perpindahan percepatan otomatis dari ECU tidak sesuai kondisi jalan dan beban kendaraan.
Meski begitu, sensor MAF bukan tersangka satu-satunya. Terbuka kemungkinan terjadi gangguan kinerja pada komponen atau sensor lain. Karena masalah tidak
stabilnya putaran mesin, tidak hanya karena gangguan atau kegagalan fungsi sensor MAF semata.
Dugaan awal ini semakin diperkuat oleh pengakuan pemilik showroom. Dia baru saja mengganti merek semir yang dia pakai untuk membersihkan komponen-
komponen tertentu berbahan plastik, termasuk sensor-sensor mobil. Trik penyemiran biasa dipakai showroom mobil bekas agar mobil tampak seperti baru.
Semir pengganti, cenderung lebih encer dan rupanya tidak tahan panas. Saat kondisi mesin dan ruang mesin dingin tidak menjadi soal. Saat panas, semir meleleh
dan ada kemungkinan cairannya merembes masuk ke celah sensor MAF, memicu hubungan arus pendek, sehingga mengacaukan kerja ECU.
Karena harga sensor MAF All New Grand Livina lumayan mahal, untuk lebih meyakinkan analisa dan diagnosa awal, dilakukan diagnosa ulang menggunakan
scantool. Hasilnya sama, sensor MAF bermasalah.
Si penyedia informasi
Dalam dunia otomotif, sensor MAF diperkenalkan pada pertengahan 1980. Fungsinya sebagai penyedia informasi ECU, tentang berapa banyak volume dan
kepadatan udara yang masuk dalam ruang bakar mesin. Serta berbagai faktor lain yang memengaruhi kepadatan udara seperti suhu dan kelembaban.
Sensor MAF digunakan pada mobil-mobil yang dikendalikan oleh komputer (computerized engine control). Sudah menggunakan injektor/multiport injection
dalam sistem pasokan bahan bakarnya.
Mobil dengan sistem injeksi atau teknologi multiport injection memberi ruang yang sangat kecil bagi terciptanya pengkabutan (vaporize) bahan bakar. Padahal
hanya bahan bakar yang sudah menjadi kabut yang bisa terbakar secara sempurna.
Berbeda dengan mobil berkarburator. Jarak antara karburator pemasok bahan bakar dengan ruang bakar cukup jauh. Ruang bagi terciptanya pengkabutan cukup
besar. Begitu sampai di ruang bakar, bahan bakar yang semula cair sudah menjadi kabut sehingga mudah terbakar.
Pada mobil dengan sistem injeksi, injector berada di mulut ruang bakar dan langsung disemprotkan. Tanpa ada sensor MAF, pembakaran tidak akan terjadi secara
sempurna.
Ketika mobil diajak berakselerasi dari langsam, putaran mesin tersendat dan mesin cenderung bekerja pada kondisi campuran bahan bakar yang kurus (lean
stumble).
Ini terjadi karena saat mobil berakselerasi dari langsam, throttle terbuka cepat. Memberi peluang masuknya udara ke ruang bakar lebih banyak, yang memicu
meningkatnya tekanan udara di manifold. Tekanan atmosfer udara yang masuk ke manifold, lebih cepat dari kemampuan mesin memanfaatkannya.
Akibatnya terjadi turbulensi di sepanjang lubang isap (intake) dan ruang kompresi. Kepadatan udara meningkat. Situasi akan teratasi dengan menyemprotkan
lebih banyak bahan bakar ke ruang bakar melalui injektor, sebagai kompensasi.
Pada situasi ini, ECU berperan penting. Karena harus memerintahkan injektor untuk menyemprotkan lebih banyak bahan bakar ke ruang bakar dalam ukuran
yang tepat, untuk mencegah terjadinya putaran mesin tersendat akibat campuran bahan bakar terlalu kurus yang memicu peningkatan emisi. Idealnya rasio
campuran udara dan bahan bakar 14,7 : 1.
Letak sensor MAF ada di antara filter udara dan throttle body. Cara melacaknya mudah. Telusuri saja jalur kabel di ruang mesin, menuju ke sensor, yang berada di
antara filter udara dan throttle.
Ukuran sensor MAF bervariasi. Berbeda antara satu mobil dan lainnya, atau satu produsen dan lainnya. Rangkaian sirkuitnya umumnya tidak lebih dari mouse
komputer.
Dalam dunia otomotif, ada dua basis model sensor MAF, yaitu hot wire dan hot film. Meski berbeda desain, fungsinya sama, mengukur volume dan kepadatan
udara yang masuk ke ruang bakar mesin, untuk dilaporkan ke ECU agar ECU bisa menghitung secara tepat dan proporsional, seberapa banyak pasokan bahan
bakar yang musti disemprotkan injektor.
Peran arus listrik sangat signifikan untuk memanaskan elemen pemanas pada sensor MAF. Untuk sensor MAF hot wire, elemen pemanasnya berbahan platinum.
Untuk hot film elemennya nickel foil grid.
Kedua elemen sensor dipanaskan secara elektronis, dengan mengalirkan arus listrik ke dalamnya, sampai mencapai suhu panas pada tingkatan angka tertentu.
Prinsip kerja sensor MAF, ketika udara masuk melintasi elemen sensor, terjadi proses pendinginan elemen dan memaksa arus listrik mengalir lebih banyak untuk
mempertahankan derajat panas elemen.
Kebutuhan arus listrik untuk mempertahankan derajat panas elemen ini proporsional dengan volume dan kepadatan udara yang mengalir ke mesin. Perubahan
tegangan listrik ini yang dimonitor dan dihitung oleh ECU, sebagai dasar memberi instruksi kepada injektor seberapa banyak harus menyemprotkan bahan bakar.
Kegagalan atau terganggunya kemampuan sensor MAF pada beberapa kendaraan bisa memicu terjadinya backfire, ledakan sebelum waktunya di ruang bakar.
Mesin mobil sulit dihidupkan, putaran mesin tersendat-sendat saat diberi beban, dan campuran bahan bakar terlalu kaya atau terlalu kurus/miskin.
Bisa pula terjadi putaran mesin tersendat saat pedal gas ditekan mendadak. Bahkan dalam banyak kasus, sensor MAF yang rusak memaksa ECU menyeting lean
code, dan malfuction engine light/MIL menyala. Bisa juga putaran mesin saat langsam tidak rata, RPM naik-turun dan ini berdampak pada buruknya kinerja
perpindahan percepatan otomatis pada transmisi matic.
Grand Livina
Kondisi Barang : New
Harga : Rp. 200.000
Location : DKI Jakarta
Out of Stock
EGR (exhaust gas recirculation) adalah system pada kendaraan modern saat ini yg berfungsi untuk menekan kandungan NOx pada
gas buang kendaraan. Hal ini sesuai aturan yg di terapkan di berbagai negara untuk standarisasi uero2. Namun penerapan aturan
ini selain memberikan efek lingkungan udara yg bersih di berbagai negara yg masih menggunakan bahan bakar dengan kandungan
particulate yg tinggi berefek sering menimbulkan kotoran yg berlebihan di ruang bakar dan intake, sehingga jika jarang di
bersihkan akan menimbulkan masalah di pembakaran, berkurangnya tenaga, suara yang mengelitik hingga boros terhadap bahan
bakar.
EGR suspender adalah alat yg digunakan untuk menghentikan pasokan gas buang ke ruang bakar kembali. Cara kerjanya dengan
mensuspend valve EGR agar tidak berkerja lagi. Part ini tidak menimbulkan efek ke ECU mobil karena proses pemasanganya tidak
melepas kabel.
Buruknya
POLUSI.....
Pasang kembali kabel socket EGR motornya, pipa udara dan yg lainya pastikan kembali terpasang rapi.
Cara Kerja
EGR valve Grand Livina di gerakan oleh motor yg di kontrol oleh ecu, di motornya ada plunger yg bergerak maju atau mundur, yg
kemudian saat terpasang akan menekan EGR valve ketika aktif( tergantung perintah ecu), saat kondisi mesin mati EGR di posisi
NC (cloce), dan saat mesin start EGR Valve masih close, beberapa detik kemudian saat mesin idle EGR akan terbuka hingga 70%,
dan saat pedal gas di injak EGR valve akan tertutup, di sini saat proses menutup perlu waktu walau cepat tidak sampai 1 detik,
celah yg satu detik ini menjadikan gas buang yg mengandung CO2 masih sempat masuk kembali kesedot ke ruang bakar sehingga
mesin seolah-olah berat saat aselerasi, karena udara yg masuk ke ruang bakar tidak murni atau tercampur gas buang.
TEMPO Interaktif, Jakarta - Kabar pompa bahan bakar atau fuel pump bermasalah kembali marak di berbagai media otomotif beberapa hari lalu.
Sejumlah mobil merek tertentu disebut-sebut mengalami masalah pada peranti tersebut.
Tak pelak, sejumlah pemilik mobil pun mengirim pertanyaan ke tempointeraktif.com seputar masalah tersebut. Sebagian besar pertanyaan yang
diajukan adalah bagaimana cara mendeteksi fuel pump yang bermasalah itu.
“Kabar fuel pump rusak membuat kami paranoid. Padahal, mobil mogok belum tentu fuel pump. Bagaimana cara mendeteksi fuel
pump yang bermasalah?” bunyi pertanyaan dari Emil Fachruzi, yang mengaku bertempat tinggal di Joyo Grand, Malang, Jawa Timur.
Mendapat pertanyaan tersebut, tempointeraktif menanyakan kepada pemilik mobil yang pernah mengalaminya, yaitu Pujiyono Wahyuadi.
“Ada beberapa perbedaan antara mobil mogok karena kelistrikan dengan mogok karena fuel pump bermasalah,” tutur Pujiyono yang juga Ketua
Umum Karimun Club Indonesia kepada Tempo di Jakarta, Selasa, 5 Juli 2011.
Apa saja tanda atau indikasi fuel pump bermasalah itu? Berikut ini penjelasan Pujiyono.
Tanda yang paling sering atau paling banyak ditemui pemilik mobil yang pompa bahan bakarnya bermasalah adalah saat diaktifkan, mesin tidak bisa
konstan. “Pada kecepatan atau tingkat putaran mesin tinggi (RPM tinggi), tiba-tiba mesin mbrebet atau tersendat dan kemudian mati,” kata karyawan
sebuah perusahaan teknologi informasi di Jakarta itu.
Hal itu terjadi karena fuel pump tersebut tersumbat kotoran. Jadi, asupan bahan bakar ke ruang bakar juga tersendat atau bahkan berhenti.
Perbedaan dengan mobil yang mogok karena faktor sistem kelistrikan adalah mobil yang mengalami masalah pada fuel pump mesinnya sulit atau
tidak bisa diaktifkan lagi walaupun sistem kelistrikan telah dibenahi.
Untuk mengetahui kondisi sekring ini cukup mudah. Pasalnya, letak sekring itu di bawah kap mobil, tepatnya di sebelah aki. Tandanya pun cukup
kentara, yaitu ada bekas terbakar.
Sekring yang gosong atau terbakar, kata Pujiyono, karena peranti itu harus melipatgandakan arus listrik untuk menopang kinerja fuel pump. Padahal,
pada saat yang bersamaan, fuel pump tersumbat oleh kotoran.
“Alhasil, kerja sekring pun semakin berat meski arus listrik tambah berlipat sehingga terbakar dan putus,” jelasnya.
Bagi mobil yang menggunakan peranti karburator, bisa dideteksi apakah mobil mogok karena fuel pump atau faktor lain melalui pengujian di
karburator. Caranya, bukalah karburator kemudian semprot dengan carburetor cleaner.
Hal itu dimaksudkan untuk mengetahui apakah fuel pump masih menyalurkan bahan bakar atau tidak. “Tandanya, bila setelah disemprot cairan itu
mesin bisa hidup, namun tidak lama kemudian mati,” terang Pujiyono.
Menurutnya, mesin bisa hidup sementara karena mendapatkan semprotan carburetor cleaner yang mengandung bensin. “Mesin bisa hidup hanya
dari carburetor cleaner itu, sementara dari bawah atau dari fuel pump aliran bahan bakar mampet,” ujarnya.
Cobalah mengulangi cara itu hingga tiga kali. Bila kondisi tidak berubah, bisa dipastikan fuel pumpbermasalah.
Beberapa waktu lalu, seperti diwartakan oleh tempointeraktif.com, 17 Maret lalu, Subandi, mekanik Jayakarta Motor, Pinang, Tangerang, mengatakan
ada tiga cara mudah untuk mencegah fuel pumpbermasalah. Pertama, jangan pernah membiarkan tangki bahan bakar kosong.
Subandi menyarankan agar para pemilik mobil segera mengisi bahan bakar saat volumenya tinggal seperempat tangki.
Kedua, menguras tangki bahan bakar secara teratur. Sangat disarankan menguras tangki paling tidak lima tahun setelah pemakaian bagi mobil baru.
Adapun mobil yang telah lama dipakai sebaiknya saban dua tahun sekali.
Selain menghilangkan kotoran yang ada di tangki, menguras juga membersihkan unsur-unsur kimia lain, termasuk bakteri yang ada di dasar tangki.
Terlebih bagi mobil yang tangki bahan bakarnya kerap kosong atau terlambat mengisi bahan bakar.
Ketiga, mengisi bahan bakar di waktu yang tidak tepat. Contohnya saat Stasiun Pompa Bensin Umum (SPBU) tengah atau baru mengisi
bungker bahan bakar atau di siang hari yaitu di saat banyak orang mengisi bahan bakar kendaraan.
"Jadi, sangat disarankan untuk mengisi bahan bakar saat udara dingin atau saat SPBU tidak sedang mengisi atau beberapa saat setelah mengisi
bungker," terang Subandi.
ARIF ARIANTO
Ketika berbicara tentang emisi pada kendaraan biasanya kita hanya merujuk pada gas buang atau asap kendaraan. Proses pembakaran internal pada
mesin menciptakan bahan kimia berbahaya (seperti CO2 dan nitrogen oksida) yang dilepaskan ke udara yang di resikonya dapat diminimalisir dengan
catalytic converter pada knalpot dan sistem resirkulasi gas buang(EGR).
Sesungguhnya apakah Pemirsah tahu bahwa ada jenis emisi lainnya yang berasal dari mobil kita? Emisi tersebut adalah uap bensin dari tangki bahan
bakar di mobil anda. Bensin yang digunakan sebagai bahan bakar pada mobil terdiri dari ratusan bahan kimia, sperti benzena, toluena, etilbenzena dan
xilena(Sumber Wikipedia). Zat-zat yang menguap ini dapat menyebabkan pusing, masalah pernapasan dan sakit kepala ketika terhirup. Bahkan jiak
terhirup dalam jumlah besar uap bensin bahkan dapat menyebabkan kematian, selain itu uap bensin adalah salah satu penyebab utama kabut asap
dan polusi udara.
Purge Valve dan Canister Hose Pada Karimun Estilo
Bisa dibayangkan bahan bakar pada mobil Suzuki Karimun kita sesungguhnya perlahan-lahan menguap dari waktu ke waktu dan melepaskan senyawa
organik beracun yang mudah menguap ke udara yang menyebabkan polusi udara dan menimbulkan risiko kesehatan bagi manusia. Ini sebabnya
diperlukan kontrol terhadap emisi dari uap bensin yang kita simpan dalam tangki bahan bakar mobil kita.
Kontrol uap bensin tersebut dalam bahasa Inggris dikenal dengan evaporative emission control system(EVAP) yang
berfungsi untuk membantu mengurangi resiko penguapan zat beracun dari bensin. Sistem ini dirancang untuk
menyimpan dan menyalurkan uap bensin yang beracun tersebut agar tidak menguap begitu saja di udara, tapi
disaring terlebih dahulu menggunakan bahan arang dalam wadah EVAP canister hose dan kemudian disalurkan agar
ikut dalam proses pembakaran di dalam mesin sebelum akhirnya terlepas di udara bebas sebagai gas buang atau
asap kendaraan.
1. Fuel Tank. Fuel tank merupakan komponen wajib pada sistem bahan
bakar. Namun fuel tank harus di desain agar memiliki ruang cukup untuk
berekspansi saat suhu dalam tanki meningkat.
4. Tabung Canister. Komponen ini akan menampung uap bahan bakar dari
tanki. Uap di dalam tabung canister akan dimasukan sebagai campuran
udara untuk proses pembakaran.
Cara kerja charcoal canister cukup mudah ketika suhu sekitar tangki
meningkat menyebabkan penguapan bahan bakar di dalam tangki, uap
tersebut disalurkan ke tabung Evap Canister melalui selang ventilasi. Uap
bahan bakar tersebut disaring dan disimpan di tabung Evap sampai dapat
ditransfer kembali ke intake manifold untuk digabungkan dengan campuran
udara dan bensin untuk proses pembakaran.
Ketika mesin hidup gerakan piston dari TDC ke BDC saat langkah hisap
menciptakan kondisi vakum pada intake manifold sehingga menyedot udara
bersih masuk dan uap bensin tersebut juga masuk melalui canister purge
valve. katup canister tsb berfungsi seperti pintu satu arah yang membuka,
saat terdapat sedotan/kevakuman pada intake manifold. dan akan tertutup
saat tekanan konstan. Hal itu dapat menghindari kebocoran uap bensin saat
mesin mati.
Pada mesin modern, yang mengusung sistem EFI, pembukaan katup canister
tidak lagi dipengaruhi oleh kevakuman/sedotan dari intake. melainkan katup
itu digerakan oleh solenoid yang terhubung dengan rangkaian EFI. Sistem ini
biasa disebut dengan sistem VSV (Vacuum Switching Valve), uap bahan bakar
akan di hisap ke intake manifold melewati VSV setelah temperatur kerja
mesin terpenuhi. Atau VSV valve bekerja setelah suhu kerja mesin tercapai.
Beranda
Daftar Isi
Topics by Labels
gambar 1 - tools
Kemarin liburan mumpung bisa santai di rumah dan ada waktu buat bongkar mobil, ane carbon clean livi ogut pake cara RSJM. Carbon clean RSJM sebenernya
bisa dilakukan sendiri, cuma bedanya reset ECU pakai cara manual (kecuali punya Consult III). Bedanya reset manual vs consult, kalo reset manual timing harus
pas + olahraga kaki, consult tinggal klak klik aja Untuk idle air learning, kalau pakai consult jika ada parameter yang belum tercapai, dikasi tau...misalnya
temperatur coolant belum panas, kalo manual harus kira-kira sendiri. Langsung aja ini dokumentasi dan tutorialnya....
- Obeng Flat
- Tang jepit
- Kunci sok 8mm & 10mm + Handle (bisa yang ratchet atau biasa)
- Kain lap
- Sikat gigi
- Senter
- Pemberat
2. Untuk mempermudah lepaskan dulu air scoop. Cungkil kancing pengunci menggunakan obeng flat kemudian tarik air scoop sesuai urutan dan tanda
panah
3. Lepaskan selang flexible dan selang breather mesin. Buka baut klem selang flexible (lingkaran merah) menggunakan kunci sok dan selang breather
4. Geser tangki reservoir radiator dari tempatnya, cukup tekan klip pengunci yang dilingkari merah. Selang di tangki tidak perlu dilepas, cukup geser saja
5. Buka 4 baut throttle body menggunakan kunci sok 8mm + extension bar 3 inch. Selang dan kabel di throttle body JANGAN dicabut, cukup geser saja thottle
body ke kanan.
gambar 5 - throttle body
6. Setelah throttle body digeser, tepat dibawahnya ada baut 8mm, buka menggunakan kunci sok
7. Buka 2 baut EGR pipe menggunakan kunci 10mm + extension bar 6 inch (lingkaran merah). Lepas soket dan selang EVAP canister purge (tarik sesuai tanda
8. Geser lagi ke kiri, buka baut intake lagi (lingkaran merah) dan selang booster rem (lingkaran hijau, buka klem menggunakan tang jepit)
9. Sekarang geser ke bagian bawah intake, buka semua baut yang dilingkari merah dan cabut soket yang dilingkari hijau
gambar 9 - baut bawah intake
10. Sekarang semua baut pengikat intake sudah terlepas, lepas intake mulai dari bagian pojok kanan bawah yang terhalang kabel , setelah bagian ini
11. Lepaskan semua baut dan soket koil. Setelah itu cabut koil, tinggal ditarik ke atas
gambar 11 - baut koil
12. Buka busi menggunakan kunci busi deep socket 14mm + extension bar 6 inch. Untuk mengambil busi yang sudah dibuka, bisa menggunakan magnetic
pickup tool, jika tidak ada bisa menggunakan koil, tekan koil sampai ujung busi masuk ke koil lalu angkat koil + businya
13. Semprotkan engine conditioner ke lubang busi, bisa dibantu selang agar cairan langsung masuk ke combustion chamber. Semprotkan juga ke throttle
body, EGR pipe dan mulut intake. Langsung lap sisa cairan di throttle body dan EGR pipe agar tidak mengenai komponen lain, jika cairan mengenai komponen
lain, langsung bersihkan menggunakan kain lap. Saat membersihkan throttle body, jangan sampai mengenai lempengan di dalam throttle body
gambar 13 - semprot engine conditioner ke combustion chamber
15. Sembari nunggu, kita bersihkan saluran intake yang sebelumnya dilepas. Di sisi kanan ada motor yang menggerakan flap di mulut intake. Buka
16. Semprotkan engine conditioner ke mulut intake, dan lubang intake yang terhubung ke throttle body
gambar 20 - intake manifold
17. Tunggu cairan bereaksi. Setelah di cek ternyata ada kotoran yang tidak bisa luntur dengan hanya disemprot engine conditioner. Gunakan sikat gigi untuk
membersihkan
18. Keluarkan sisa cairan engine conditioner di dalam intake. Jika mau benar-benar bersih, intake bisa dibilas menggunakan air. Tapi sebelumnya lepas
dulu EVAP canister purge (soket di kanan atas intake), buka 2 sekrup untuk melepas EVAP canister purge
gambar 23 - flush
19. Keringkan intake, jemur sebentar jika sebelumnya dibilas menggunakan air. Pasang kembali motor intake
20. Kembali ke mesin, di mulut intakenya juga banyak kotoran yang tidak bisa luntur karena sudah terlalu tebal. Bersihkan dengan kain lap.
gambar 25 - stubborn dirt 2
21. Untuk membersihkan ruang bakar, dengan posisi lubang busi masih ditutup kardus + pemberat. Start mesin menggunakan kunci kontak...start
mesin??...ya start mesinnya,tapi mesin tidak akan bisa nyala karena busi dicabut, hanya piston akan bergerak naik turun, fungsinya untuk mendorong sisa kotoran
ke atas. Jangan kaget kalau nanti suaranya seperti mobil mogok , pasien RSJM harusnya sudah familiar sama bunyi ini...
Caranya, putar kunci kontak ke posisi start, tahan 5 detik...lepas, lalu ulangi lagi 2-3 kali. Setelah itu ganti kardus penutup, karena kotoran yang terdorong ke atas
akan menempel di kardus. Ulangi proses ini sampai kotoran yang menempel di kardus berkurang
22. Setelah kotoran yang menempel di kardus berkurang, ulangi prosesnya hanya kali ini tanpa kardus penutup , agar sisa-sisa kotoran kecil
langsung terbuang. Ulangi proses sampai bagian atas piston bersih. Kemudian cek bagian atas piston, intip dari lubang busi + senter, bagian atas piston harus
sudah bersih. Sisa kotoran di dinding lubang busi dibersihkan menggunakan kain lap
23. Setelah bersih, pasang kembali busi, koil, saluran intake, throttle body dan selang flexible seperti semula. Pastikan semua baut, selang dan
24. Start mesin. Mesin akan menyala, disertai asap putih tebal keluar dari knalpot. Ini adalah sisa kotoran + engine conditioner yang belum keluar. Injak pedal
25. Masuk ke kabin, jangan kaget kalau CEL (Check Engine Light) nyala. Ini karena kita start mesin tanpa busi dan koil. Jadi muncul fault....untuk hapus faultnya
gambar 29 - CEL
Procedure Reset:
Jika RPM mobil jadi tidak stabil (naik turun), setelah reset ECU lakukan langkah seperti di link ini
http://nissanhelp.com/diy/versa/projects/nissan_versa_idle_air_volume_learning.php
26. Selesai
gambar 30 - EGR
gambar 31 - EGR
gambar 32 - EGR
Sabtu, 03 Mei 2014
Ganti setir Grand Livina dengan All New Grand Livina dengan steering remote {nissanlovers}
Baca selengkapnya »
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest
Baca selengkapnya »
Beranda
Daftar Isi
Topics by Labels
Share Bypass / tutup EGR di Livina dan efeknya termasuk bila kotor {515635}
Quote:
Original Posted By j4niS ►om...tanya dunk ada yg pernah coba matiin/bypass egr di livina gak ya?di hr15de or di mr18de?
thanks,
ada tiga cara om...
1. Dikasi spacer di motornya biar dia ngga sampe buat neken katup EGRnya
2. EGR valvenya dibalik biar lubang di EGR valve ngga ketemu sama lubang pipa yg ke intake
3. Soket EGR dicabut. Check engine ngga nyala, tp kalo di check pake consult keliatan ada fault
Hasil dari tutup EGR di mobil ane (HR15DE) adalah ngelitik parah
pake V-Power, sebelumnya ngga ngelitik sama sekali. Pas EGR diaktifin lagi ngelitiknya ilang.
Quote:
ngelitik ya?aneh jg...bukannya mestinya jadi lebih plong ya tu?trus pas diliat tu kotor banget gk egr nya?(scara periodik kan di
trus tanya jg dunk...pernah cek pke timing light gk sebeneran default +0 livina hr15de tu bner 5btdc or di 0 TDC?soalnya ane cek
thanks om rio
pertamanya juga heran om kenapa ngelitik, tp setelah baca2. Salah satu fungsi EGR kan mengurangi gas NOx, gas ini terbentuk karena panas berlebih, nah EGR
Selain itu EGR juga meringankan kerja piston saat idle. Analoginya seperi syringe suntikan, kalo ujungnya kita tutup trus kita tarik buat ngisap kan berat,
sedangkan kalo ujungnya kita buka kan enteng. Nah si EGR ini ngeloss-in sedikit vakum saat idle supaya kerja piston lebih enteng. Saat ngga idle dalam hitungan
detik EGR valvenya harusnya langsung nutup. EGR valve yg kotor bisa bikin proses nutup valvenya jadi terhambat
Ini EGR Valve saya setelah 80.000KM, minggu depan mudah2an sempat sy bikin tutorial buat cleaning EGR Valve
itu om...persis dibawah selang bensin. Kalo EGR valve ke blok mesin ga ada gasketnya. Kalo dari motor EGRnya ke valve ada semacem packing tp bisa dipake lagi
yang difoto itu motornya EGR (yg hitam). Motor EGR itu neken katup EGR ke bawah, saat posisi ditekan itu kebuka lah jalur dari blok mesin ke pipa EGR yg
EGR valvenya dibawah motor itu. buat ngelepasnya buka baut 10 di kiri sama kanannya ( di foto, yg kiri ketutupan selang bensin), trus tarik keatas
Beranda
Daftar Isi
Topics by Labels
gambar 1 - alat
EGR atau Exhaust Gas Recirculation. Singkatnya adalah mekanisme di mesin untuk ngurangin polusi dengan cara menyalurkan kembali gas buang ke intake.
Kapan gas buang harus disalurkan, diatur oleh ECU yg nantinya memerintahkan EGR Valve untuk buka atau tutup. Normalnya, valve ini terbuka saat kondisi
mesin idle dan harus nutup secepatnya saat kita akselerasi CMIIW. Valve yg kotor bisa bikin gerakan buka nutup terhambat, dan salah satu efeknya adalah yg
TUTORIAL
2. Langkah pertama, karena posisi EGR Valve ini agak dibawah dan sempit (Panah hijau). Beberapa komponen harus ada yg dilepas biar lebih enak nyopot EGR
Valve. Yang dilepas adalah air duct dari moncong kap mesin ke air filter box dan selang flexible dari air filter box ke throttle body.
Lepaskan klem, baut atau kancing pengunci yg dilingkari merah. Lalu tarik bagian yg mau dilepas sesuai arah tanda panah
3. Itu tersangkanya (gambar 3), pertama buka dulu motor EGRnya, buka 4 sekrup yang dilingkari merah pakai obeng +, setelah itu angkat motor EGRnya dan
4. Setelah motor diangkat, buka 2 baut 10mm yang dilingkari merah menggunakan kunci sok atau T (gambar 5)
gambar 5 - Buka baut EGR Valve
5. Now for the tricky part....EGR Valve ini agak susah diangkat karena lengket dan ukurannya amat sangat pas dengan blok mesin. Cara ngelepasnya biar
gampang : siapin sekrup kecil, ikat bagian atas sekrup dengan tali rafia (gambar 6). Jangan pakai sekrup yg buat motor EGR, pakai sekrup lain.
Pasang sekrup yang udah diikat tadi ke lubang tempat sekrup motor EGR, lalu EGR valve sembari diputar sesuai tanda panah, tarik talinya EGR valve akan
terangkat.
Note: Agar pegangan sekrup lebih kuat, bisa digunakan 2 sekrup atau lebih, dan jika valve seret saat diputar, bisa disemprot sedikit WD40 dulu di celah antara
disikat menggunakan sikat gigi, lalu bilas dengar air mengalir dan keringkan
gambar 9 - Racun
Jika kotoran sudah sangat banyak, prosesnya tinggal diulang saja. Setelah dibilas pastikan tidak ada air yang tersisa
gambar 10 - EGR kinclong
7. Setelah dibersihkan, pasang kembali EGR valve kebalikan dari cara lepasnya. Pastikan lubang di EGR valve jangan salah posisinya, posisikan sesuai tanda panah
(gambar 11). Lubang di EGR Valve harus nyambung dengan lubang di blok mesin
Gasket motor EGR Valve dan socket kabel jangan lupa dipasang lagi (gambar 12)
8. Selesai
Side Story
Kenapa ngga ditutup aja?? itu pikiran sebagian orang, termasuk sy dulu. Dan saya pernah coba untuk nutup EGR ini supaya udara sisa ngga masuk lagi ke intake.
Tapiii....hasilnya mesin malah jadi ngelitik, dan positif karena EGR ditutup, karena sebelumnya mesin ngga ngelitik sama sekali, dan setelah EGR diaktifkan lagi,
ngelitik ilang.
1. Kasi spacer di motor EGRnya, karena jarak motor ke valve jadi jauh. Motor EGR ngga akan bisa nekan si valve supaya terbuka
gambar 13 - Spacer EGR
2. Posisi EGR Valve dibalik. Liat poin 7 di tutorial cleaning. Dibalik maksudnya biar lubang di EGR Valve ngga nyambung dengan lubang di blok mesin. Jalurnya
jadi buntu. Cara ini belum saya coba, tapi dilihat dari bentuk valvenya yg simetris, harusnya bisa dibolak-balik
3. Cabut soket kabel motornya. Cara ini sebenernya ketemu ngga sengaja. Setelah saya tutup EGR dengan cara 1 dan ternyata mesin ngelitik. Spacer EGR saya
lepas, mobil saya test jalan ternyata masih ngelitik...taunya socket kabelnya lupa dipasang
check engine light ngga nyala, tp sepertinya kalau di cek pake komputer bakal keliatan ada fault
by 515635
sumber : kaskus
Beranda
Daftar Isi
Topics by Labels
Quote:
om rio, ini bukannya motor egr nya ya? (mirip kya tumble valve yg diintake) cmiiw.....trus egr valve nya sendiri yg bisa dibersihin
posisinya dimana?ini yg ditandain yang bisa neken tu kan?tu sebenernya yg diteken sama ini motor apa ya?
tutorial clear egr nya belum sempet dibkinin ya?klo udah ntar dishare disini ya :
thanks
bener om, yg difoto itu motornya EGR (yg hitam). Motor EGR itu neken katup EGR ke bawah, saat posisi ditekan itu kebuka lah jalur dari blok mesin ke pipa EGR
EGR valvenya dibawah motor itu. buat ngelepasnya buka baut 10 di kiri sama kanannya ( di foto, yg kiri ketutupan selang bensin), trus tarik keatas
mudah2an senin sy post tutorialnya
btw tumble valve itu yg ada di kanan bawah intake bukan ya om? itu juga perlu dibersihin tuh, punya saya dibuka di KM 60.000 udah kotor banget jadi gerakan
Quote:
ini contoh di mobil orang pas diberes, kebeneran ane iseng photo (gambar 1 s/d 3)
emang kotor sekali, tapi bingung jg mo bersihinnya gimana cara klo udh ktor gtu..+.+
anyway, om rio tau tu lobang gede di samping throttle body buat pa aya?klo yg udah diujung kecil sana kan buat booster rem ya?
cmiiw
om rio, pernah perhatiin di pulley livina om rio?posisi nya kaya gini jg gak ya?ini yg ane heran...di mesin 0 (TDC), tapi di consult
nilanya 5 btdc
gambar 4 - timing
thanks
Bersihin pake DCS om, semprot aja ke sekitar lubangnya, diemin sampe kotorannya luntur. Kalo udh kotor banget perlu diulang beberapa kali
Lubang yg di kiri (kecil) betul buat booster rem. yg dikanan (besar) itu buat pipa EGR om
Posisi pulley ga pernah perhatiin om, dalam waktu dekat mau service ke jasmin ntar coba sy bandingin juga timing mark sama di consultnya...thanks infonya om
Tergelitik dengan reportase kunjungan ke United Tractor bersama Harapan Jaya beberapa waktu yang lalu, tentang mesin chasis
bus Scania K310I dengan engine DC9 18 dengan turbo charger , Intercooler and EGR (ane mau kupas yg ini aja..EGR)
Tehnologi ini sebenarnya sudah lama diaplikasikan di dunia otomotif, mungkin mobil atau motor anda sudah memakai system EGR.
Secara harfiah diterjemahkan sebagai " gas buang yang disirkulasi ulang ". Di dalam mesin motor bakar (internal combustion
engine), aplikasi system EGR secara prinsip adalah mengurangi emisi Nitrogen Oxide (NOx) àpolutan knalpot yg paling berbahaya
baik di mesin bensin maupun diesel.
EGR bekerja dengan mensirkulasi kembali sebagian dari gas buang dari exhaust manifold kembali ke ruang bakar (combustion
chamber), sebagian gas buang (dalam konteks ini disebut “inert” karena gas ini tidak bereaksi dengan pembakaran) akan
mengganti sebagian jumlah campuran bahan bakar yg masuk ke silinder.
Hal ini berarti panas dari pembakaran menjadi berkurang, dan pembakaran akan menghasilkan tekanan/tenaga yg sama pada
temperature yg lebih rendah. Pada mesin diesel, gas buang tersebut menggantikan sebagian kelebihan oxygen di campuran bahan
bakar.
Karena formasi Nitrogen Oxide (NOx) cepat terbentuk pada temperature tinggi, maka penggunaan system EGR akan mengurangi
terbentuknya NOx. NOx akan terbentuk utamanya ketika campuran nitrogen dan oxygen terpapar pada suhu tinggi.
Spark ignited engine secara mudah artinya “mesin yg pakai busi” selanjutnya kita pakai istilah (SI).
Gas buang ditambahkan kecampuran bahan bahan bakar dan oxygen, sehingga berakibat menaikan “panas jenis”* dari campuran
yg ada disilinder, sehingga akan menurunkan “suhu nyala adiabatic”**
Interupsi:
*panas jenis=specific heat capacity=jumlah panas yg diperlukan untuk menaikan suhu sebesar 1 derajat dari sebuah satu satuan
volume benda.
**suhu nyala diabiatic=adiabiati c flame temperature = temperatur yg dicapai dari sebuah pembakaran tanpakehilangan
energy/tenaga.
Pada tipikal mesin SI, 5% sampai 15% diputar kembali ke ruang bakar sebagai EGR. Jumlah maksimum dari EGR ini dibatasi oleh
kebutuhan mixture/campuran bahan bakar untuk kelangsungan pembakaran itu sendiri.
Kelebihan EGR akan berakibat misfire (kegagalan pembakaran) dan pembakaran yg tidak sempurna. Walaupun dg EGR bisa
dikatkan pembakaran yg lambat namun hal ini bisa diatasi dg memajukan timing titik nyala. EGR berpengaruh besar pada
efficiency mesin namun tergantung dari design mesin itu sendiri. Penggunaan EGR secara benar secara teoritis akan naikan
efisiensi mesin SI seperti mengurangi hilangnya hambatan pada katup gas (throttle), mengurangi panas mesin, berkurangnya
reaksi kimia karena temperature kerja yg rendah.
EGR secara umum tidak dipakai pada mesin SI yg berbeban berat karena akan mengurangi tenaga maximal dari mesin
dikarenakan kepadatan mixture/campuran bahan bakar yg masuk ke intake berkurang. EGR juga menghilangkan stasioner
(idle)/mesin tanpa beban/putaran rendah, karena EGR akan membuat pembakaran tidak stabil sehingga menyebabkan stasioner yg
kasar. EGR juga akan mendinginkan katup buang sehingga membuat merka lebih awet.
Pada mesin diesel modern, sebelum masuk ke intake EGR didinginkan oleh heat exchanger/gampangan e radiator, untuk menaikan
tingkat kepadatan dari EGR. Mesin diesel secara umum beroperasi dg banyak kelebihan udara, mereka memanfaatkan tingkat
penggunaan EGR sampai 50% (terutama pada waktu idle (stasioner tanpa beban) kelebihan udara dalam pembakaran sangat
besar) untuk mengontrol tingkat emisi NOx.
Karena mesin diesel tidak menggunakan throttle*** (katup gas.. itu lho yg di karburator kalau pedal gas diijak di ikut buka tutup)
maka tidak ada throttle losses.
Penggunaan EGR pada mesin diesel akan mengurangi rasio panas jenuh dari campuran bahan bakar di piston, sehingga
mengurangi tenaga yg didapat oleh piston. EGR juga akan cenderung mengurangi jumlah BBM yg dikonsumsi di ruang bakar yg
ditandai dengan meningkatnya jumlah partikel emisi (khususnya karbon) yg tidak terbakar sesuai dengan peningkatan jumlah EGR.
Peraturan emisi yg ketat membuat EGR yg memproduksi banyak partikel emisi karbon harus membuat para produsen mesin
memasang filter. Filter dibuat sedemikian rupa agar tidak mampet oleh akumulasi partikel emisi dengan cara menginjeksikan
bahan bakar dan udara untuk membakar jelaga yg menempel.
Share Bypass / tutup EGR di Livina dan efeknya termasuk bila kotor
Quote:
om...tanya dunk ada yg pernah coba matiin/bypass egr di livina gak ya?di hr15de or di mr18de?
klo ada mungkin bole minta share cara nya bagaimana.
thanks,
ada tiga cara om...
1. Dikasi spacer di motornya biar dia ngga sampe buat neken katup EGRnya
2. EGR valvenya dibalik biar lubang di EGR valve ngga ketemu sama lubang pipa yg ke intake
3. Soket EGR dicabut. Check engine ngga nyala, tp kalo di check pake consult keliatan ada fault
Hasil dari tutup EGR di mobil ane (HR15DE) adalah ngelitik parah
pake V-Power, sebelumnya ngga ngelitik sama sekali. Pas EGR diaktifin lagi ngelitiknya ilang.
Quote:
ngelitik ya?aneh jg...bukannya mestinya jadi lebih plong ya tu?trus pas diliat tu kotor banget gk egr nya?(scara periodik kan di 80rb km diminta bt ganti tuh).cmiiw
trus tanya jg dunk...pernah cek pke timing light gk sebeneran default +0 livina hr15de tu bner 5btdc or di 0 TDC?soalnya ane cek yg livina ane koq seolah 0tdc di
750rpm ya...
thanks om rio
pertamanya juga heran om kenapa ngelitik, tp setelah baca2. Salah satu fungsi EGR kan mengurangi gas NOx, gas ini terbentuk karena panas berlebih, nah EGR
ini ngelepas panas berlebih di mesin.
Selain itu EGR juga meringankan kerja piston saat idle. Analoginya seperi syringe suntikan, kalo ujungnya kita tutup trus kita tarik buat ngisap kan berat,
sedangkan kalo ujungnya kita buka kan enteng. Nah si EGR ini ngeloss-in sedikit vakum saat idle supaya kerja piston lebih enteng. Saat ngga idle dalam hitungan
detik EGR valvenya harusnya langsung nutup. EGR valve yg kotor bisa bikin proses nutup valvenya jadi terhambat
Ini EGR Valve saya setelah 80.000KM, minggu depan mudah2an sempat sy bikin tutorial buat cleaning EGR Valve
Blom pernah cek dan coba advanced sampai +3 om...
itu om...persis dibawah selang bensin. Kalo EGR valve ke blok mesin ga ada gasketnya. Kalo dari motor EGRnya ke valve ada semacem packing tp bisa dipake
lagi
yang difoto itu motornya EGR (yg hitam). Motor EGR itu neken katup EGR ke bawah, saat posisi ditekan itu kebuka lah jalur dari blok mesin ke pipa EGR yg
masuk ke belakang intake.
EGR valvenya dibawah motor itu. buat ngelepasnya buka baut 10 di kiri sama kanannya ( di foto, yg kiri ketutupan selang bensin), trus tarik keatas
sumber :
http://otodiy.blogspot.co.id/2013/05/share-bypass-tutup-egr-di-livina-dan.html