Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
RUANGAN BOUGENVIL
Oleh :
Mustaufik (1414314201041)
2017
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PENDAHULUAN
WALUYO BLITAR”
Mengetahui
PENDAHULUAN
kesehatan kepada masyarakat. Pada saat ini rumah sakit keberadaannya sangat
berlaku. Rumah sakit juga dituntut untuk menjalankan tugas dan fungsinya
dengan baik. Sebuah kualitas rumah sakit dapat berpengaruh pada citra rumah
sakit tersebut.
kegiatan yang perlu dilakukan dalam rangka pencapaian tujuan dalam batas-
batas yang telah ditentukan pada tingkat administrasi. Sedangkan Liang Lie
aman kepada pasien, keluarga dan masyarakat. (Gillies, 1989). Kita ketahui
disini bahwa manajemen keperawatan adalah suatu tugas khusus yang harus
Dalam sebuah rumah sakit perawat merupakan salah satu bagian yang
kesehatan yang optimal dan prima. Begitupun dengan Rumah Mardi Waluyo
metode tim, dimana setiap ruangan dibagi menjadi beberapa tim dan setiap tim
Sakit Mardi Waluyo Blitar dapat memberikan pelayanan yang maksimal sesuai
1.2 Tujuan
Blitar.
1.3 Manfaat
manajemen keperawatan.
2. Bagi Masyarakat
keperawatan.
BAB 2
o Anak o Phungsi
o Bedah Orthopedi
Fasilitas
o Kebidanan & Kandungan
o Paru o ICU
o Radiologi o Ambulance
o Anaesthesi
MOTTO : Pelayanan Kami demi Kesehatan Anda
Keterangan
1 :Ners station
2 :Spool book
3 :Dapur
14 :Ruang seminar
15 :Ruang keperawatan mata
BAB 3
PENGKAJIAN
Waluyo Blitar. Pengkajian data awal dilakukan pada tanggal 18 Desember 2017.
Fasilitas yang berada diruang Bougenvile RSUD Mardi Waluyo adalah sebagai
berikut:
1. Fasilitas pasien
a. Tempat tidur
c. Kamar mandi
g. Kursi
h. Selimut,bantal
i. Makanan
j. Westafel
Fasilitas yang disediakan bagi pasien baik kuantitas maupun kualitas sudah
baik dan memenuhi standart. Tetapi 11% pengaman TT tidak berfungsi dengan baik
a. Kamar mandi
b. Televisi
c. Bed,bantal,selimut
d. Kulkas
e. Dapur mini
f. Loket petugas
g. Almari pakaian
h. Komputer
i. Printer
j. Telepon
k. Ruangan ber AC
l. Meja
3. Ruang Penunjang
USG, Radiologi, dan sterilisasi alat. Didalam ruang bougenvile memiliki beberapa
a. Inventaris dokumen
b. Inventaris alat-alat keperawatan
Bougenvile saat ini yaitu metode penugasan tim dan metode penugasan modular
yaitu merupakan gabungan dari metode penugasan tim dan metode primer
sepenuhnya. Untuk siang dan sore akab diambil alih oleh perawat asosiate,tetapi
struktur pengorganisasian kerja perawat tidak efektif (tidak terlihat oleh pasien dan
2. Sentraliasi Obat
sterilisasi obat,adanya buku injeksi dan obat oral, ada lembar pendokumentasikan
obat yang diterima di setiap status pasien. Kelemahannya adalah tidak ada panduan
untuk ejaan obat (Look like sound a like), Tidak ada lembar persetujuan injeksi
injeksi obat. Kesempatan yang dimiliki oleh ruang bogenvile adalah adanya
Ancaman yang dimiliki oleh ruang bougenvile adalah adanya tuntutan pasien
3. Timbang Terima
pada setiap timbang terima kekuatan yang diperoleh oleh kepala ruangan
bougenvile yaitu tidak ada Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ditetapkan
RSUD Mardi Waluyo, Sdangkan untuk pelaksanaanya rutin dilakukan pada setiap
Selain itu pelaksanaan Timbang terima yang ada diruangan Bougenvile tidak
praktik manajemen keperawatan, adanya kerja sama antara perawat dan mahasiswa
timbang terima. Untuk ancaman yang mungkin diterima yaitu adanya tuntutan
tentang tanggung jawab dan tanggung gugat perawat sebagai pemberi Asuhan
Keperawatan.
4. Ronde Keperawatan
dan ruangan mendukung adanya kegiatan ronde keperawatan. Banyak kasus yang
saraf, sertifikat perawat sesuai keahliannya.Tidak ada SOP ronde keperawatan dan
ronde keperawatan tidak pernah dilakukan. Selain itu Ronde Keperawatan adalah
praktik.Ancaman yang dimiliki adanya tuntutan yang lebih tinggi dari masyarakat
untuk mendapatkanAncaman yang dimiliki adanya tuntutan yang lebih tinggi dari
masyarakat untuk mendapatkan pelayanan yang professional, Persaing antar ruang
Dari hasil observasi ruang Bougenvile ada SOP penerima pasien baru
tetapi pelaksanaannya tidak dilakukan atau tidak ada budaya orientasi pasien
6. Supervisi Keperawatan
Dari data yang didapatkan dari kepala ruangan Bougenvile telah ada
tindakan sesuai SOP. Kelemahan dari supervisi di Ruang Bougenvile yaitu tidak
ada Standar OPerasional Prosedur (SOP) yang ditetapkan oleh RSUD Mardi
Waluyo
7. Discharge Planning
kesehatan secara informal. Tetapi dari hasil hasil sulit dokumentasi pasien
8. Dokumentasi
evaluasi), kerjasama yng baik antara mahasiswa dan perawat ,system MPKP
1. Pemasukan
dimiliki ruang bougenvile adalah adanya tuntutan yang lebih tinggi dari
dan prasarana.
1.Pasien safety
sasaran yaitu :
a. Medication Error
b. Flebitis
c. Dekubitus
d. Jatuh
e. Restrain
f. Injury
operasi
dari hasil sampling yang telah kita lakukan perawat Bougenvile dan
bahwa 20%
2. Kepuasan Pasien
ASKES, ASTEK).
30%,3-5 hari sebanyak 50% >6 hari sebanyak 20%. Kesempatam yang
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan data dan observasi dapat kami simpulkan bahwa RSUD Mardi
Waluyo Kota Blitar sudah memiliki fasilitas yang memadai dan managemen
keperawatan dengan katagori cukup baik. Tenaga perawat yang ada sudah
masing-masing perawat sudah sangat jelas. Perawat memiliki sikap dan etika yang
baik. Pelaksanaan asuhan keperawatan sudah sesuai dengan prosedur dan metode
yang sudah ditetapkan dan berjalan dengan baik dan sudah memenuhi standar
klasifikasi rumah sakit sesuai peraturan yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan.
4.2 Saran
Berdasarkan data dan observasi kami, saran yang bisa kami sampaikan
DAFTAR PUSTAKA