Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
OLEH :
NIM : F201501074
Kelas : D2 Farmasi
Kelompok : II
RANCANGAN FORMULA
A. Master formula
Ekstrak temulawak 3%
Sodium sitrat 1%
Asam sitrat 1%
Sorbitol 30%
Sucrosa 40%
CMC Na 1,5%
Natrium benzoate 0,2%
Daun pandan 2lembar
Aqua destilata Sampai 100%
B. Rancangan formula
Tiap 1000ml mengandung :
No. Nama bahan Fungsi Konsentra
si
1. Ekstrak Penambah nafsu 3%
temulawak makan
2. sodium sitrat Pengatur pH 1%
3. Asam sitrat Pengatur pH 1%
4. Sorbitol Pemanis dan 30%
pencegah kristalisasi
5. Sukrosa Pemanis 40%
6. CMC Na Pengental 1%
7. Natrium Pengawet 0,2%
benzoat
8. Daun pandan Pengaroma 2 lembar
9. Aquadest Pelarut Ad 1000ml
C. Alasan penambahan
1. Untuk zat aktif
Ekstrak kental rimpang temulawak adalah ekstrak yang
dibuat dari rimpang Curcuma xanfhorrhiza Roxb., suku
Zingiberaceae, mengandung minyak atsiri tidak kurang dari 4,60%
v/b dan kurkuminoid tidak kurang dari 14,20% dihitung sebagai
kurkumin.
a. Klasifikasi Tanaman
Klasifikasi tanaman temulawak adalah sebagai berikut:
(Rukmana, 2006)
Kingdom :Plantae
Divisi :Spermatophyta
Subdivisi :Angiospermae
Kelas :Monocotyledoneae
Ordo :Zingiberales
Famili :Zingiberaceae
Genus :Curcuma
Spesies :Curcuma xanthorrhiza Roxb.
b. Morfologi Tanaman
Temulawak merupakan tanaman tahunan, berbatang semu,
berwarna hijau dan cokelat gelap. Tinggi batangnya antara 1,5 cm
sampai 2 cm, paling tinggi dibanding kerabat-kerabat semarganya.
Batangnya tersusun atas upih-upih daun, seperti halnya upih-upih
daun yang ada dalam pisang tegak lurus dan berumpun. Daunnya
berbentuk seperti mata lembing jorong agak melonjong
(oblongelliptic). Telapak daunnya berwarna hijau tua, bergaris-garis
cokelat, lebarnya antara1 cm sampai 2,5 cm dan berbintik-bintik
jernih hijau muda (Ahmad, 2007).
Sebagai tanaman monokotil, temulawak tidak memiliki akar
tunggang. Akar yang dipunya adalah rimpang. Rimpang ialah
bagian batang yang terletak di bawah tanah. Rimpang disebut juga
umbi akar atau umbi batang. Rimpang temulawak berukuran paling
besar diantara semua rimpang genus Curcuma. Oleh karena itu,
walaupun nama daerah temulawak bermacam-macam, tetapi tetap
mengandung arti yang sama, yaitu temu yang besar (Ahmad,
2007).
Rimpang temulawak terdiri atas rimpang induk (empu) dan
rimpangan akan (cabang). Rimpang induknya berbentuk bulat
seperti telur dan berwarna kuning tua atau cokelat kemerahan.
Bagian dalamnya berwarna jingga kecokelatan. Dari rimpang induk
ini, keluar rimpang kedua yang lebih kecil. Arah pertumbuhannya
kesamping, berwarna lebih muda dengan bentuk bermacam-
macam dan jumlahnya sekitar 3-7 buah. Jika dibiarkan tumbuh
lebih dari satu tahun, akan tumbuh banyak rimpang lagi. Ujung
rimpang cabang membengkak menjadi umbi kecil. Rimpang ini
baunya harum dan rasanya agak pahit agak pedas (Ahmad, 2007).
Bunga temulawak pendek dan lebar, berkembang secara
teratur, berwarna putih kuning atau kuning muda bercampur warna
merah dipuncaknya. Bunga mekar satu persatu secara bergiliran
dari kantung-kantung daun pelindung yang memiliki 3-5 kuntum
bunga(Ahmad, 2007).
c. Kandungan Kimia
Kandungan kimia rimpang temulawak adalah sebagai berikut
yaitu zat warna kuning (kurkumin), serat, pati, kalsium oksalat,
minyak atsiri, pati, alkaloid, flavonoid, triterpenoid dan glikosida
lebih dominan dibanding tannin, saponin dan steroid (Hayani,
2006).
b. Morfologi Tanaman
Pandan wangi adalah jenis tanaman monokotil dari famili
Pandanaceae. Daunnya merupakan komponen penting dalam
tradisi masakan Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara
lainnya. Di beberapa daerah, tanaman ini dikenal dengan berbagai
nama antara lain: Pandan Rampe, Pandan Wangi (Jawa); Seuke
Bangu, Pandan Jau, Pandan Bebau, Pandan Rempai (Sumatera);
Pondang, Pondan, Ponda, Pondago (Sulawesi); Kelamoni,
Haomoni, Kekermoni, Ormon Foni, Pondak, Pondaki, Pudaka
(Maluku); Pandan Arrum (Bali), Bonak (Nusa Tenggara). Pandanus
umumnya merupakan pohon atau semak yang tegak, tinggi 3–7
meter, bercabang, kadang-kadang batang berduri, dengan akar
tunjang sekitar pangkal batang. Daun umumnya besar, panjang 1–3
m, lebar 8–12cm; ujung daun segitiga lancip-lancip; 10 tepi daun
dan ibu tulang daun bagian bawah berduri, tekstur daun berlilin,
berwarna hijau muda–hijau tua. Buah letaknya terminal atau lateral,
soliter atau berbentuk bulir atau malai yang besar (Rahayu SE dan
S Handayani, 2008).
c. Kandungan Kimia
Kandungan yang dimiliki yaitu golongan senyawa flavonoid,
alkaloid, saponin, tanin, polifenol, dan zat warna berfungsi sebagai
antibakteri (Arisandi dan Andriani, 2008).
d. Manfaat Tanaman Temulawak
Khasiat yang dimiliki daun ini adalah memberikan warna hijau,
menyedapkan serta memberikan wangi pada makanan. Selain itu
memiliki manfaat untuk membuat rambut lebih hitam, dapat
membasmi ketombe, menyembuhkan rambut rontok (Dalimartha,
2002).
Sodium Sitrat
Sodium sitrat banyak digunakan dalam formulasi farmasi
yang berfungsi sebagai pendapar yang bersifat menstabilkan pH.
Warna dari senyawa kurkumin dipengaruhi pH sehingga untuk
mendapatkan warna yang stabil diperlukan larutan penyangga.
Konsentrasi yang digunakan dalam pengatur pH yaitu 0,3%-2,0%
(HPE,640).
Asam sitrat
Asam sitrat banyak digunakan dalam formulasi farmasi
terutama untuk mengatur pH larutan. Konsentrasi yang digunakan
dalam pengatur pH yaitu 1,0%-2,0% (HPE,181). Pendapar ini
digunakan agar warna sirup stabil dalam penyimpanan suhu tinggi.
Sorbitol
Sorbitol digunakan sebagai pemanis dalam formulasi dan
sebagai penstabil untuk obat. Konsentrasi yang digunakan dalam
sediaan syrup yaitu 15%-30%.
Sukrosa
Sukrosa digunakansebagaipemanis untuk menutupi rasa
pedas yang lembutdari kurkumin. Sukrosa juga dapat
meningkatkan viskositas dalam syrup. Konsentrasi yang digunakan
yaitu 50%-67%
CMC Na
Na.CMC digunakan Secara oral dalam formulasi farmasi
terutama untuk meningkatkan viskositas. Konsentrasi yang
digunakanyaitu 0,1%-1,0% (HPE,119). Viskositas sirup erat
kaitannya dengan konsentrasi CMCNa yang digunakan. Semakin
tinggi konsentrasi CMC Na semakin tinggi pula viskositas sirup
yang dihasilkan.
Natrium benzoate
Natrium benzoate digunakan terutama sebagai pengawet
dalam makanan, obat-obatan dan kosmetik. Digunakan konsentrasi
0,02%-0,5% untuk penggunaan oral (HPE,627). Dalam formulasi ini
digunakan pengawet agar sediaan dapat bertahan lama pada
penyimpanan.
Aquadest
Aquadest digunakan sebagai bahan pelarut.
Rumusmolek : C6H807.H2O
ul
BM : 210.14
Pemerian : Hablurtidakberwarnaatauserbukputihtidakberbau.
Rasa sangatasam, agakhigroskopis,
merapuhdalamudarakeringdanpanas.
Kelarutan : Larutdalamkurangdari 1 bagian air dandalam
1,5bagianetanol (95%) P, sukarlarutdalameter.
Incompatibilit : Asamsitrat income dengan potassium tatrat, alkali
as dan alkali tanahkarbonatdanbikarbonat, asetatdan
sulfide income terhadappengoksida basis,
pereduksidannitratberpotensimeledakatauteruraijikad
ikombinasikandenganlogamnitrat. (EXP 1 hal.140).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik dan terindung dari
cahaya
Kegunaan : Pengatur pH
IV. PERHITUNGAN
3
Ekstrak temulawak = 100 𝑥 1000 ml = 30 gr
1
Sodium sitrat = 100 𝑥 1000 ml = 10 gr
1
Asam sitrat = 100 𝑥 1000 ml = 10 gr
30
Sorbitol = 100 𝑥 1000 ml = 300 gr
40
Sukrosa = 100 𝑥 1000 ml = 400 gr
1
Na. CMC = 100 𝑥 1000 ml = 10 gr
0,2
Na.Benzoat = 100 𝑥 1000 ml = 2 gr
= 1000 ml – 882=118 ml
Mappa, T., H. J. Edy, dan N. Kojong, 2013, Formulasi Gel Ekstrak Daun Sasaladahan
(Peperomia pellucida (L.) H.B.K) dan Uji Efektivitasnya Terhadap Luka Bakar
pada Kelinci (Oryctolagus Cuniculus). Jurnal Ilmiah Farmasi;2(2).
Rowe C Roymond. 2006. Handbook of Pharmaceutical Excipients Fifth
Edition. Pharmaceutical Press : London, UK
Rowe C Roymond. 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipients Fifth
Edition. Pharmaceutical Press : London, UK