Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
EMERGENCE
PANDUAN
Pelaksanaan Kegiatan
2012
Dari sisi perunggasan, virus H5N1 (yang mengakibatkan Flu Burung) masih
1
Zonoosis adalah penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia atau sebaliknya dari manusia ke hewan (UU
No. 18, 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan)
1
tetap bersifat enzootik pada unggas di seluruh Indonesia dengan kejadian
luar biasa (KLB) yang dilaporkan di 32 dari 33 provinsi. Hanya Maluku Utara
yang selamat. Informasi surveilans dan data lain mengkonfirmasi bahwa AI
bersifat endemik di Pulau Jawa dan Sumatera. Artinya dari seluruh wilayah
Indonesia.
Flu Burung pertama kali ditemukan pada unggas di Indonesia pada bulan
Agustus 2003. Namun Indonesia baru menyatakan secara resmi pada bulan
Februari 2004 (atau 6 bulan setelahnya). Pada saat itu 11 provinsi sudah
terjangkit Flu Burung dan vaksinasi pada unggas diijinkan.
Pada bulan Juli 2005 kasus manusia pertama terjadi. Pada saat itu tidak bisa
ditentukan dari mana sumber penularannya. Akhir tahun 2005 (5 bulan
setelah kasus pertama) sudah tercatat 25 kasus terjadi, dengan 13 di
antaranya berakhir kematian atau lebih dari 50%.
Berikut di bawah adalah Total Kasus FB pada manusia di Indonesia oleh WHO.
Hingga penulisan Panduan ini, di tahun 2012, sudah terdapat 5 kasus FB di
Indonesia pada manusia, dengan tingkat kematian 100%.
Komnas Flu Burung (FBPI) dibentuk pada tanggal 13 Maret 2006, melalui
Perpres No. 7. Pada saat itu sudah disadari bahwa Flu Burung memerlukan
penanganan terpadu dari seluruh instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah, dunia usaha, organisasi profesi, organisasi non pemerintah,
perguruan tinggi, dan lembaga internasional serta pihak-pihak terkait lainnya.
Saat ini Komnas FBPI sudah digantikan dengan Komnas Zoonosis. Badan baru
ini memiliki cakupan kerja yang lebih luas dalam menangani penyakit yang
bersumber dari berbagai hewan. Di antaranya flu burung, antraks, rabies,dan
lain sebagainya. Pertimbangannya, penyakit-penyakit baru bersumber dari
2
hewan semakin berkembang.
Menurut Prof. dr. Tjandra Yoga, Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan, dari Kementerian Kesehatan, terdapat 3 hal yang akan dilakukan
jika ada pasien suspek flu burung.
1. Petugas Dinas Kesehatan dan Dinas Pertanian turun ke
lapangan/sekitar rumah suspek untuk:
a. Memeriksa orang yang kontak/berhubungan dengan pasien
suspek, untuk mengecek apa ada gejala flu juga, dan kalau ada
akan ditangani, memeriksa suhu dan keadaan klinis secara
3
berkala, jika diperlukan, dan memberikan obat pencegahan, juga
jika diperlukan.
b. Memeriksa lingkungan sekitar rumah.
c. Dinas Peternakan memeriksa unggas sekitar rumah, baik klinis
dan laboratorisnya.
2. Pasien suspek (meskipun gejalanya ringan) akan dirawat di RS Rujukan.
3. Sampel dari pasien akan diambil dan diperiksa di Laboratorim
BalitBangKes. Jika hasilnya positif, maka temuan ini akan dimuat di
website Kemenkes dan dilaporkan ke WHO Indonesia sebagai bagian
dari International Health Regulation. Jika hasilnya negatif maka pasien
suspek yang dirawat di RS akan tetap ditangani keadaan klinisnya
sesuai prosedur ilmu kedokteran/ perawatan yang ada.
Studi perilaku (KAP) yang dilakukan di bawah program CBAIC dan SAFE 2
menemukan bahwa
- Ada kurang pemahaman mengenai konsep biosekuriti dan alasan
pentingnya menerapkan biosekuriti dalam praktek keseharian.
- Tidak ada perasaan urgensi atas ancaman Flu Burung.
- Ada miskonsepsi yang salah mengenai hal-hal dasar yang
menyangkut vaksinasi, tata cara pemilihan daging unggas, tata cara
penanganan unggas, dan tata cara penanganan makanan.
- Kurang fasilitas pendukung, seperti fasilitas cuci tangan, konstruksi
lapak yang tidak sesuai, konstruksi pembuangan limbah yang tidak
sesuai.
- Ada pertimbangan ekonomi dalam mengadopsi perilaku yang
dianjurkan. Perilaku-perilaku ini dipandang sebagai ”Beban Biaya”,
ketimbang manfaat.
- Tidak ada upaya untuk menegakan aturan.
2
CBAIC=Community-Based Avian Influenza Control (2007-2010), SAFE=Strategies Against Flu Emergence (2011-
2014). Kedua proyek ini ditargetkan untuk penanggulangan Flu Burung dengan pendekatan komunitas.
4
STRATEGIES AGAINST FLU EMERGENCE PROJECT
5
2. RANCANGAN PROGRAM
SAFE
Seperti disampaikan di atas, sampai saat ini Indonesia masih menjadi Negara
dengan jumlah kasus FB H5N1 (Flu Burung – FB) pada manusia terbanyak di
dunia. Data surveilans menunjukkan bahwa FB telah menjadi endemis di
sebagian besar propinsi di Pulau Jawa dan Sumatera. Untuk menghadapi
masalah ini, USAID melalui kerjasama dengan pemerintah Indonesia
melaksanakan program Strategies Against Flu Emergence (SAFE).
Program SAFE akan dilaksanakan sampai dengan Bulan Maret 2014. SAFE
bekerja di 10 kabupaten (8 kabupaten di Provinsi Jawa Barat dan 2 kabupaten
di provinsi Banten). Dokumen ini adalah bagian dari tujuan 2.
6
Tabel Data Pertimbangan Pemilihan Wilayah Kerja
Pendekatan
• Pendekatan partisipatif
7
• Upaya bersama: pihak pemerintah – rantai nilai perunggasan –
konsumen – pemangku kepentingan lainnya
Strategi
Dengan mempertimbangkan hal-hal di atas, hasil konsultasi dengan para
pemangku kepentingan serta temuan-temuan riset yang dilakukan, SAFE
mengembangkan strategi di bawah ini sebagai payung dalam merancang
kegiatan.
• Fasilitasi partisipatif
• Entertainment-education (enter-edu)
• Pasar demonstrasi
8
3. MODEL KOMUNIKASI SAFE
9
tanggungjawab Departemen Kesehatan/WHO
10
SAFE akan menempatkan fasilitator yang secara khusus didedikasikan untuk
memfasilitasi para pelaku/pemangku kepentingan (konsumen, pedagang,
pemotong, pengangkut dan pihak lain dalam rantai nilai unggas dalam
proses-proses: identifikasi masalah, pengembangan solusi, mobilisasi sumber
daya, implementasi perbaikan fasilitas di pasar serta perubahan perilaku
pada pengelola pasar dan pedagang. Fasilitator lapangan yang ditempatkan
adalah staf PMI (Palang Merah Indonesia), organisasi yang menjadi sub-
kontraktor dalam program SAFE. PMI memiliki jaringan yang sangat luas dan
pengalaman yang kuat dalam aktivitas di tingkat komunitas. PMI juga
memiliki banyak staf yang memiliki pemahaman yang baik mengenai isu-isu
yang terkait dengan AI dan memiliki pengalaman dalam aktivitas mobilisasi
komunitas. Hasil yang didapat dari intervensi program di pasar adalah kondisi
yang lebih bersih dan sehat dan model yang akan direplikasi di pasar-pasar
serta komunitas yang lain melalui Inisiatif Pasar Sehat yang didalamnya
terdapat aktivitas Kompetisi Pasar Sehat.
11
pasar sementara fokus kegiatan yang dilaksanakan oleh AIsyiyah dan
COMBINE adalah kegiatan yang terkait dengan lokalitas komunitas di
sekeliling pasar.
12
Kegiatan yang dilaksanakan oleh PMI
13
C. Assessment ke Lokasi Kandidat Pasar Sehat (5
Pasar/Kabupaten)
Fasilitator Lapangan dan Dinas terkait melakukan joint assessment
untuk meninjau 5 (lima) kandidat pasar untuk penilaian Pasar Demo
sesuai dengan kriteria pemilihan pasar yang telah disepakati dalam
pertemuan konsultasi tingkat Provinsi. Hasil dari kegiatan ini yang
nantinya akan digunakan sebagai dasar penentuan pemilihan Pasar
Demo dalam pertemuan konsultasi di tingkat kabupaten.
14
Berkomunikasi, berkonsultasi dan bersepakat dengan Dinas
Pertenakan dan Kesehatan Hewan dalam pelaksanaan aktivitas
lapangan dan intervensi program selama siklus program
Menyelenggarakan upaya-upaya advokasi di tingkat provinsi dan
kebupaten
Bekerjasama dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
dalam mengembangkan rencana aktivitas
Menyelenggarakan dan memfasilitasi aktivitas lapangan serta
inisiatif pasar sehat, dengan dukungan dari Dinas Peternakan dan
Kesehatan Hewan sebagai nara sumber teknis dan penasehat
Menyediakan platform komunikasi bagi pemangku kepentingan
Melaporkan capaian-capaian program
15
Setelah teridentifikasi kebutuhan menuju Pasar Sehat maka
diperlukan penulisan Proposal untuk menjelaskan secara rinci
tentang program pengembangan pasar yang akan dilaksanakan ke
dalam perincian biaya-biaya detail serta aktivitas lain yang terkait
dengan adopsi perilaku kunci untuk mengurangi resiko penulaian
Flu Burung. Proposal ini juga akan membantu menjelaskan
kontribusi sumber dana dari masing-masing pihak (SAFE,
masyarakat dan pihak lainnya). Proposal ini yang nantinya akan
diajukan kepada SAFE dan disetujui oleh USAID untuk mendapatkan
pendanaan untuk kegiatan peningkatan Pasar menuju Pasar Sehat.
6. Pelaksanaan kegiatan berdasarkan kegiatan yang tertuang dalam
Proposal setelah disetujui oleh USAID-SAFE serta telah
mendapatkan dana hibah dari Program SAFE.
16
untuk melaporkan pencapaian program, mendapatkan input dari para
pemangku kepentingan serta mengidentifikasi potensi integrasi dan
koordinasi dengan program atau pihak-pihak yang relevan.
17
Menjadi nara sumber teknis dalam intervensi program yang
memerlukan pengetahuan dan kecakapan teknis
Memberikan informasi mengenai protokol/peraturan pemerintah
yang terkait dengan intervensi program
18
Kegiatan yang dilaksanakan oleh Aisyiyah dan
COMBINE
Secara garis besar, kegiatan yang dilaksanakan oleh Aisyiyah dan COMBINE
adalah untuk melakukan pemberdayaan konsumen di komunitas sekeliling
pasar demonstrasi dan komunitas konsumen secara umum di kabupaten
wilayah kerja.
Kedua lembaga akan bekerja sama dan berkoordinasi dengan tim PMI yang
bertanggungjawab pada kegiatan di pasar demonstrasi.
Aisyiyah:
Khalayak sasaran:
a. Utama: Kaum perempuan
b. Sekunder: Para tokoh agama/pemuka pendapat, rantai pasokan
ungags
Pendekatan yang digunakan adalah pesan-pesan bio-sekuriti dan
praktek bisnis yang bertanggungjawab, keamanan pangan dan
pemberdayaan konsumen yang dikemas dalam pesan-pesan religius
COMBINE:
Khalayak konsumen yang lebih umum
Memaksimalkan pemanfaatan media dan saluran komunikasi
berbasis komunitas
Pendekatan entertainment - education (enter-edu)
Memanfaatkan pendekatan media literasi yang akan membawa pada
kondisi komunitas yang lebih sensitive pada lingkungan, termasuk isu
terkait Flu Burung. Anggota komunitas akan terlibat dalam aktivitas
mengamati dan melaporkan situasi di lingkungannya dan di pasa
yang terkait dengan isu program, kemudian melaporkannya kembali
(misalnya dalam bentuk reportasi, produksi dan penayangan film
19
pendek sederhana mengenai hal-hal yang terkait dengan inisiatif
komunitas dan pasar sehat)
Hasil kegiatan adalah komunitas yang lebih memiliki rasa percaya
diri dan self-efficacy yang positif. Hal ini merupakan dasar yang kuat
dalam pembentukan konsumen yang lebih aktif dan berdaya dalam
menciptakan permintaan akan produk/layanan yang sehat dan
berkualitas
20
Box - Pemberdayaan Konsumen
Fenomena
Konsumen berbagi informasi
Info dari sesama konsumen kerap dianggap lebih akurat dan jujur
karena tidak memiliki motivasi keuntungan
Nasehat/anjuran sesama konsumen kerap terjadi dalam konteks
kelompok, kelompok yang kemudian menilai kualitas anjuran
tersebut
Perasaan “tidak sendirian” dalam memegang
pendapat/opini/pendirian, membuat lebih percaya diri
Viral marketing: fenomena pemasaran melalui fasilitasi dan
mendorong orang-orang untuk menyebarkan informasi >>> word
of mouth
Motivasi
Konsumen melakukan hal ini karena:
mereka memiliki antusiasme atas produk
mendapat kepuasan dalam berbagi informasi dan mendapatkan
“pengakuan” atas kontribusi informasinya
Membuat perubahan memberikan perasaan yang menyenangkan
Berkomunikasi adalah kebutuhan semua orang
Namun ….
Konsumen memberikan anjuran di waktu luang
Anjuran yang diberikan berdasarkan pengalaman subyektif yang
belum tentu akurat
Karena subyektif, bisa terdapat beberapa “kebenaran” yang dapat
berakibat kebingungan
Tidak ada informasi, bingung
Terlalu banyak informasi, bingung juga
Konsep Self-efficacy
Dipengaruhi oleh:
Keberhasilan vs kegagalan
Observasi pada upaya orang lain yang dianggap memiliki kesamaan
21
karakteristik dengan dirinya >> model
Persuasi dari lingkungan sosial
Kondisi emosi
22
4. PELAKU UTAMA DALAM
PRODUKSI DAN KONSUMSI
UNGGAS
23
Proses Pengumpulan dan Penjualan Unggas
1. Pengangkut mendatangi
3. Konsumen
membeli unggas
5. Dalam semua proses ini
memperhatikankebersihan
kepada konsumen
24
5. PERILAKU KUNCI
Isu Utama: Cek Semua Bersih
Ada sebuah pesan yang menjadi payung untuk semua perilaku utama dalam
Komunikasi lapangan untuk Pencegahan Flu Burung. Pesan itu terangkum
dengan kata-kata“CEK SEMUA BERSIH!”. Apa saja yang harus dicek?
Pertama, adalah ALAT. Apakah ALAT yang kita gunakan sudah bersih? Jika kita
adalah Pemotong Unggas, apakah pisau kita bersih? Apakah mesin pencabut
bulu kita bersih? Apakah alas kita bekerja bersih? Jika kita seorang Ibu Rumah
Tangga (konsumen), apakah talenan yang kita gunakan bersih? Apakah pisau
kita bersih? Cek ALAT bersih.
Kedua, adalah CARA. Apakah CARA kita dalam bekerja sudah bersih? Jika kita
adalah Peternak Ayam, apakah kita sudah
menerapkan biosekuriti yang dapat
Bioskuriti adalah cara-cara sederhana untuk
membuat unggas kita tidak tertular dan
menghindari kontak antara unggas dan kuman;
tidak menulari unggas lain? Jika kita
unggas sakit dan unggas sehat; serta unggas
adalah Konsumen, apakah cara kita
dan manusia.
mengolah makanan untuk dikonsumsi
keluarga kita sudah benar dan aman? Apakah cara kita memilih bahan
makanan untuk dimasak sudah benar? Ataukah kita hanya tergiur pada harga
yang murah?
25
Apakah Pedagang yang saya kunjungi bersih?
26
1. Peternak Unggas Komersial
Mintalah mereka
segera membantu
Anda untuk
27
mencegah penularan
yang lebih luas. Itu
sudah menjadi tugas
mereka.
28
kuman pada ikan dan air,
sehingga ikan pun aman
dikonsumsi.
Ikuti program
vaksinasi yang
diselenggarakan
pemerintah,
terutama di daerah
yang berisiko tinggi.
29
2. Pengangkut Unggas
30
mengakibatkan kematian
mendadak.
31
3. Pemotong Unggas/Rumah Potong Unggas
32
peralatan kerja
dalam keadaan
tidak dipakai
sekurangnya 12
jam.
33
berikut:
a. Gunakan produk
yang sudah
disertifikasi.
b. Perhatikan
tanggal
kadaluarsanya
dan gunakan
sesuai petunjuk
pemakaian yang
terdapat pada
kemasan.
34
sehat. unggas potong yang sehat.
Jagalah kepercayaan
konsumen Anda.
35
4. Penjual Unggas
36
menyeluruh sebelum belum tentu bebas dari
makan, merokok, dan kuman karena ukuran
setelah memegang kuman terlalu kecil untuk
unggas. Sebelum dapat dilihat dengan mata
meninggalkan tempat telanjang. Selalu cuci
kerja, bersihkan tangan dengan sabun dan
secara menyeluruh air bersih untuk
badan dan rambut membunuh kuman.
dengan sabun dan
shampo, pakaian dan
alas kaki dengan Kuman juga dapat
deterjen. Gunakan menempel pada rambut,
alas kaki yang badan, pakaian, dan alas
berbeda untuk di kaki. Dengan
pasar/RPU. membersihkan badan dan
pakaian sebelum pulang
ke rumah, Anda
melindungi keluarga Anda
dari penyakit berbahaya.
37
Unggas sakit juga dapat
menularkan penyakit
kepada Anda dan
keluarga.
Pisahkan pekerja
yang bertugas di
area kotor dengan
yang bekerja di area
bersih.
38
5. Pengelola Pasar
39
dagang.
– Ada waktu
istirahat pasar
( 12 jam dalam
setiap minggu)
dimana
dilakukan
pengosongan,
pembersihan
menyeluruh,
dan disinfeksi
tempat
penyimpanan
unggas hidup.
– Unggas sakit
tidak diijinkan
untuk
diperdagangka
n.
2. Lakukan upaya
sehingga semua Agar terjadi penegakan Jelas.
mematuhi peraturan
aturan.
tersebut.
– Perlakukan
semua
pedagang
secara sama.
– Jika
memungkinkan
, beri
penghargaan
pada
pedagang atau
komunitas
pasar yang
dapat menjadi
teladan.
40
6. Konsumen
Lindungi kesehatan
keluarga dan jaga
kebersihan lingkungan
rumah.
41
sudah yang baru dipotong. dipotong atau daging
dibekukan/diberi Hanya suhu dingin yang unggas yang diberi
tambahan es. dapat menghambat es/disimpan dalam
pertumbuhan kuman. kotak pendingin di
pasar.
Jika tidak
memungkinkan,
segera bawa pulang
daging unggas yang
sudah dibeli dan
masukkan ke dalam
lemari pendingin di
rumah atau masak
segera.
42
menyiapkan makanan. dibunuh dengan sabun daging dan non-
dan deterjen. daging.
Ada tiga jenis hal yang dapat mencemari bahan pangan yang kita konsumsi,
yaitu sesuatu yang bersifat Fisik, Kimia, dan Biologi.
43
Ketiga hal di atas jika ditemukan dalam bahan pangan kita dapat
mengakibatkan penyakit, yang biasa disebut Food Borne Diseases (penyakit
bersumber dari makanan).
Karena itu konsumen harus berhati-hati ketika memilih bahan pangan. Jangan
hanya tergiur pada harga yang murah.
Ciri-ciri daging unggas yang sehat adalah terlihat segar , tidak berlendir, tidak
berbau menyengat seperti bau zat tambahan atau busuk, kulit daging unggas
tidak kering atau berubah warna diujung sayap atau dada, daging kenyal dan
kembali saat ditekan, daging berformalin biasanya keras jika ditekan. Cermati
dan berhati hati jika ada yang menjual daging unggas murah (dibawah harga
normal).
44
Ada empat (4) hal yang diperlukan kuman untuk berkembang biak: Suhu
yang tepat, yaitu suhu ruangan (sekitar 5 ˚C
dan 57˚C), tersedia nutrien sebagai
makanannya, memerlukan waktu
untuk berkembang (maksimum 2 jam
disuhu ruang), dan kondisi lembab.
Sebaliknya kuman akan mati Kuman
dengan proses
berkembang biak dengan
disinfeksi / sanitasi dengan sangat
bahancepat kimia
pada suhu ini.
pembersih dan dengan pemanasan, pada
umumnya diatas 57˚C.
Zona Berbahaya
untuk Makanan
Sumber: WHO
pertumbuhannya pada suhu ini.
45
makanan lain jika ada kontak langsung antara keduanya. Karena itu ketika
berbelanja, pisahkan juga plastik belanja yang membawa bahan makanan
tersebut.
Masak hingga suhu di atas 60˚C dan biarkan beberapa saat di atas kompor.
Kuman dapat mati dengan pemanasan menyeluruh. Jika makanan disimpan
dalam suhu ruangan lebih dari 2 jam, maka panaskan kembali makanan
sebelum dikonsumsi.
Sumber: WHO
“Cuci saja dengan air. Pasti Tidak benar. Mencuci dengan air
bersih.” bersih mungkin saja bisa
menghilangkan kotoran yang
terlihat (fisik).
46
terlihat hanya bisa mati jika dicuci
dengan sabun dan air bersih yang
mengalir.
“Jika tidak berbau, berarti bersih Tidak benar. Ingat virus atau kuman
dan aman.” juga tidak berbau. Virus dan bakteri
sangat kecil, sehingga tidak bisa
dilihat dengan mata telanjang.
“Semua virus dan bakteri hilang Tidak benar. Virus bisa mati dengan
dengan dimasak. Jadi memakan pemanasan sempurna (57 derajat
unggas yang sakit atau sudah celcius ke atas, selama lebih dari 15
mati karena penyakit tidak apa- detik). Namun virus dan bakteri juga
apa.” dapat berpindah dengan mudah
melalui tangan, pakaian, dan
peralatan. Ketika membawa pulang
unggas yang sakit dan memasaknya
di rumah, dikhawatirkan virus dan
bakteri sudah terlanjur menyebar dan
menginfeksi apapun yang
disentuhnya selama perjalanan
tersebut.
“Jangan beli daging unggas yang Tidak benar. Sebaliknya, suhu dingin
dingin atau sudah dikasih es. dan es melindungi daging unggas
Pasti daging unggas sisa kemarin dari proses pembusukan. Virus dan
yang belum laku sehingga tidak bakteri berhenti berkembang pada
segar lagi.” suhu dingin (di bawah 5 derajat
celcius).
47
Virus dan bakteri akan berlipat ganda
jumlahnya setelah pemotongan
terjadi. Virus dan bakteri bertumbuh
subur dalam suhu ruangan. Itulah
sebabnya jika daging unggas baru
potong tidak segera dimasukan ke
dalam lemari es, dia akan segera
berbau anyir dan berlendir.
“Belanja di kios terdaftar atau Tidak benar. Yang pasti benar adalah
pasar sehat lebih mahal pasar yang sehat atau kios terdaftar
harganya.” umumnya sudah mendapatkan
pengawasan dari dinas kesehatan
setempat. Pedagang resmi cendrung
lebih bersih dan mengikuti syariat
Islam dalam menyiapan produknya.
48
yang terbawa oleh daging dapat
menempel dan berpindah pada
makanan non daging atau makanan
jadi (seperti kue, roti, buah) yang
tidak dimasak lagi.
49
6. LINGKUNGAN PENDUKUNG
Dari mulai unggas dagangan dibawa dari peternakan hingga tersaji sebagai
makanan di atas meja, terdapat banyak sekali kemungkinan untuk dapat
terinfeksi oleh bakteri atau virus berbahaya. Di bawah ini adalah titik-titik
kritis dimana infeksi makanan oleh bakteri dan virus dapat terjadi.
Transportasi
Penularan dapat terjadi ketika unggas berpindah dari satu tempat ke tempat
lain. Infeksi bakteri atau virus terjadi melalui 1) penggunaan kendaraan atau
kandang yang tidak bersih dan tidak di-disinfeksi dengan benar, 2) unggas
50
yang dipindahkan digabungkan dengan unggas dari peternakan lain atau
dengan hewan jenis lain, 3) tidak adanya penampung kotoran di bawah
kurungan, atau 4) unggas dipindahkan dalam kurungan yang melebihi
kapasitas angkut.
Pusat Pengumpulan
Tempat Pemotongan
Tempat Belanja/Pasar
Infeksi yang lebih luas dapat terjadi di pasar Lakukan Zoning karena pemisahan
ketika unggas bercampur dengan barang barang dagangan dapat mencegah
dagangan lain. Sayuran dan buah-buahan segar beredarnya virus berbahaya antara
dapat terkena bakteri atau virus dari kotoran produk-produk dagangan yang
hewan ternak. Penularan juga dapat terjadi berbeda.
melalui peralatan pengolahan, seperti pisau dan
papan potong, jika digunakan tanpa dicuci.
Pisahkan pula area bongkar angkut,
Makanan yang telah siap saji pun dapat
pemotongan, dan pemrosesan hewan.
terkontaminasi kembali bila bersentuhan
dengan pangan mentah atau terkena tetesan
cairan dari
pangan mentah
yang
mengandung
bakteri
berbahaya.
Berikut adalah
51
gambaran pasar sehat menurut Keputusan Menteri Kesehatan No. 519/2008.
Rumah/Dapur
Gambar di samping
memperlihatkan susunan bahan
pangan di dalam kulkas. Hindari
memasukan terlalu banyak makanan ke dalam kulkas.
52
7. REGULASI DAN NORMA YANG
MENDUKUNG
53
8. MEDIA KOMUNIKASI
Media komunikasi yang sudah tersedia di bawah SAFE:
1. Poster
2. Flyer
3. Merchandise
54
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi:
55