Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Berempati
Ialah menciptakan keinginan untuk menolong sesame, mengalami emosi yang serupa
dengan emosi orang lain, mengetahui apa yang orang lain rasakan dan pikirkan.
Pasien mengeluhkan lendir bercampur darah dari vagina sejak 2 jam yang lalu, dan
perut ibu merasa mulessesekali terlihat meringis kesakitan, wajah nya terlihat merah
dan berkeringat
di ketahui bahwa ternyata klien pernah mengalami perdarahan setelah melahirkan
bidan menyampaikan hasil pemeriksaan dan diagnosa kepada klien dan suami, serta
,menyarankan Ibu agar tetap tinggal di BPM
1 jam kemudian , bayi pertama lahir dengan menangis kuat , berat badan 2500 gram
30 menit berikutnya lahir anak ke 2 dengan berat badan di perkirakan lebih kecil dari
anak pertama . bayi ke 2 tidak langsung menangis, untuk itu bidan melakukan upaya
pertolongan pertama sesuai standar prosedur namun pada akhirnya bayi ke 2 tidak
berasil di selamatkan
Bidan menyampaikan berita ini kepada Ibu dan suami dengan sangat hati-hati
ibu merasa tidak senang waktu bidan memperbolehkan ibu pulang
Solusi sementaranya ialah bidan melakukan komunikasi verbal dan non verbal serta bersikap
empati kepada pasien.
Langkah 5 : Tujuan Pembelajaran
Contoh prilaku atau respon positif bidan yang mendukung terciptanya hubungan baik,
menimbulkan perasaan nyaman pada klien misalnya :
i. Repetisi : Pengulangan
ii. Subsitusi : pengganti
iii. Kontradiksi :perlawanan
iv. Aksentuasi :penekanan
v. Komplemen :perlengkapan
vi. Regulator :pengontrol
21. Cara Melakukan Tingkah Laku Non Verbal
i. Repetisi, yaitu mengulang kembali gagasan yang sudah disajikan secara verbal. Misalnya
setelah mengatakan penolakan saya, saya menggelengkan kepala.
ii. Substitusi, yaitu menggantikan lambang-lambang verbal.Misalnya tanpa sepatah katapun
kita berkata, kita menunjukkan persetujuan dengan mengangguk-anggukkan kepala.
iii. Kontradiksi, menolak pesan verbal atau memberi makna yang lain terhadap pesan verbal.
Misalnya anda ’memuji’ prestasi teman dengan mencibirkan bibir, seraya berkata ”Hebat,
kau memang hebat.
iv. Komplemen, yaitu melengkapi dan memperkaya makna pesan nonverbal. Misalnya, air muka
anda menunjukkan tingkat penderitaan yang tidak terungkap dengan kata-kata.
v. Aksentuasi, yaitu menegaskan pesan verbal atau menggarisbawahinya. Misalnya, anda
mengungkapkan betapa jengkelnya anda dengan memukul meja
22. Pengertian Komunikasi Interpersonal
Ialah proses penyebaran dan berbagi informasi, opini dan perasaan antara 2 orang yang
dilakukan secara lansung atau tatap muka antara sekurangnya 2 orang. Konseling yang baik
membutuhkan keterampilan berkomunikasi yang baik. Kemampuan rapport, memancig informasi,
serta menyampaikan informasi secra efektif, penting untuk mendukung terpenuhnya kebutuhan
informasi klien dan pengabilan kepatusan.
23. Cara Komunikasi Interpersonal dengan Teman Sejawat
i. Menyapa rekan kerja dengan ucapan selamat pagi merupakan komunikasi pembuka yang
sangat baik.
ii. Meminta bantuan dengan cara yang sopan
iii. Kalau anda mengetahui keselahan yang dilakukan oleh rekan kerja seharusnya dengan baik
iv. Berbesar hati untuk mengakui dan meminta maaf kepada rekan kerja
v. Berikan pujian untuk sesuatu yang patut di puji kepada rekan kerja
vi. Jagalah kerahasian dari rekan kerja
24.Cara Komunikasi Interpersonal dengan Inter Profesi
i. Membuka dengan salam dan menyapa
ii. Meminta bantuan dengan cara yang baik dan sopan
iii. Menerima dengan berbesar hati masukan yang ia sampaikan.
iv. Berterima kasih atas masukan yang ia berikan
Contoh : bidan dengan ahli gizi
25.Cara Komunikasi Interpersonal dengan Shakeholder
Kelompok yang berada didalam atau diluar organisasi yang mempunyai peranan dalam
menentukan keberhasilan instansi tersebut.
i. Mengucapkan salam dan menyapa atasan
ii. Melaporkan kepada atasan tindakan yang kita lakukan
iii. Menyampaikan tindakan yang kita berikan kepada pasien selama kita rawat
iv. Mengevaluasi tindakan dan meminta untuk saling bekerja sama
Contoh : bidan dengan kepala klinik
LANGKAH 7 :Kesimpulan
Dari skenario yang kami baca maka dapat ditarik kesimpulan bahwa bidan harus memiliki
etika dalam berkomunikasi ketika menyampaiakan suatu berita atau informasi yang baik maupun
buruk terhadap klien. Bidan juga harus memiliki sikap simpati dan ikut merasakan keadaan pasien
seperti masalah ekonomi.
MAKALAH
“KOMUNIKASI EFEKTIF”
OLEH:
MARCHELA TESSA SESTYA
164210439
IA
DOSEN PEMBIMBING:
Hj. DARMAYANTI, SKM, M.KES