Вы находитесь на странице: 1из 23

MAKALAH

KONSEP DASAR KEPERAWATAN

Nama Kelompok 5 :
1. AYU FITRIANA (1820161013)
2. ANIFAH MAGFIROH (1820161004)
3. ANGGA WIJAYA (1820161003)
4. AYU PRADANA (1820161014)
5. DANU ARIYANTO ( 1820161017)
6. HENIS PRATIDINA (1820161067)
7. SEPTIANA ANDINI W (1820161105)
8. MIRA SANTIKA (1820161067)
9. INNA PUTRI A (1820161047)
10. VINDI AULIA EKA P ( 1820161126)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


MUHAMMADIYAH KUDUS
SK MENDIKNAS RI No:127/D/O/2009
Website : http://www.stikesmuhkudus.ac.id Email : sekretariat@stikesmuhkudus.ac.id
Alamat : Jl. Ganesha I Purwosari Telp./Faks. (0291) 442993 / 437218 Kudus 59316

Tahun Ajaran 2016/2017


Daftar isi

Daftar isi..............................................................................................................................
Kata pengantar ....................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................
A. Latar belakang .........................................................................................................
B. Rumusan masalah ...................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................
A. Definisi Keperawatan Menurut Virginia Henderson .............................................
B. Model Keperawatan menurut irgina Henderson .....................................................
C. Hubungan Model Keperawatan dengan Paradigma Keperawatan ..........................
D. Konsep Utama Teori Virginia Henderson
E. Prinsip Dasar Model Keperawatan Menurut Virginia Henderson ..........................
F. Aplikasi Teori Henderson dalam Proses Keperawatan ...........................................
G. Hubungan Perawat-pasien-dokter ...........................................................................
H. Tujuan Keperawatan Menurut Henderson ..............................................................
I. Biografi Martha E. Rogers .....................................................................................
J. Konsep Teori Martha E. Rogers .............................................................................
K. Asumsi teori Martha E. Rogers ...............................................................................
L. Asumsi Utama Konsep Sentral dari Model Konseptual Martha E. Rogers ............
M. Prinsip-prinsip Roger sebagai pendekatan aplikatif dalam pemberian asuhan
Keperawatan ...........................................................................................................
N. Hubungan Teori Keperawatan Martha E. Rogers dengan Riset Keperawatan .......
O. Hubungan Teori Keperawatan
Martha E. Rogers dengan Pendidikan Keperawatan...............................................
P. Hubungan teori keperawatan
Martha E. Rogers dengan Praktik Keperawatan .....................................................
BAB III PENUTUP ............................................................................................................
A. Kesimpulan .............................................................................................................
B. Saran .......................................................................................................................
Daftar pustaka .....................................................................................................................
Kata Pengantar

Dengan menyebut nama allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang.
Kami panjatkan puji syukur atas kehadiratnya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas tentang management patienty safety
tentang protozoa. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih atas bantuan dari semua pihak
yang ikut berkontribusi dalam penyelesaian makalah ini.

Semoga makalah yang kami susun dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
kepada pembaca.

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan
kritik yang membangun sangat dibutuhkan untuk menyempurnakan makalah ini.

Kudus, 9 Maret 2017


BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teori keperawatan digunakan untuk menyusun suatu model konsep dalam
keperawatan, sehingga model keperawatan tersebut mengandung arti aplikasi dari
struktur keperawatan itu sendiri yang memungkinkan perawat untuk mengaplikasikan
ilmu yang pernah didapat di tempat mereka bekerja dalam batas kewenangan sebagai
seorang perawat. Model konsep keperawatan ini digunakan dalam menentukan model
praktek keperawatan yang akan diterapkan sesuai kondisi dan situasi tempat perawat
tersebut bekerja. Mengingat dalam model praktek keperawatan mengandung
komponen dasar seperti; adanya keyakinan dan nilai yang mendasari sebuah model,
adanya tujuan praktek yang ingin dicapai dalam memberikan pelayanan ataupun
asuhan keperawatan terhadap kebutuhan semua pasien, serta adanya pengetahuan dan
ketrampilan yang dibutuhkan oleh perawat dalam mencapai tujuan yang ditetapkan
sesuai kebutuhan pasien.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka perlunya mempelajari Teori dan Model
Keperawatan yang telah ada, sebagai salah satu kunci dalam mengembangkan ilmu
dan praktek serta profesi keperawatan di Indonesia. Pada kesempatan kali
inipenulis mencoba memaparkan “Teori dan Model Keperawatan”, sekaligus untuk
memenuhi tugas matakuliah Konsep Dasar .

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi model keperawatan menurut Virginia Henderson?
2. Apa hubungan model keperwatan dengan paradigma keperawatan?
3. Apa konsep utama teori Virginia Henderson?
4. Apa prinsip dasar model keperawatan menurut Virgina Henderson?
5. Apa aplikasi teori Virginia Henderson dalam proses keperawatan?
6. Apa tujuan keperawatan menurut Virginia Henderson?
7. Apa yang dimaksud model keperawatan the science of unitary and irreducible
human beings
C. Tujuan
1. Mengetahui model keperawatan menurut virginia hendreson
2. Mengetahui model keperawatan paradigma keperawatan
3. Mengetahui konsep keperawatan virginia hendreson
4. Mengetahui prinsip model keperawatan menurut virginia hendreson
5. Mengetahui teoeri keperawatn dalam proses keperawatan
6. Mengetahui keperawatan menurut virginia hendreson
7. Mengetahui the science of unitary and irreducible human beings
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Keperawatan Menurut Virginia Henderson
Virginia Henderson memperkenalkan definition of nursing (definisi keperawatan). Ia
menyatakan bahwa definisi keperawatan harus menyertakan prinsip keseimbangan
fisiologis. Definisi ini dipengaruhi oleh persahabatan dengan seorang ahli fisiologis
bernama Stackpole. Henderson sendiri kemudian mengemukakan sebuah definisi
keperawatan yang ditinjau dari sisi fungsional. Menurutnya tugas unik perawat adalah
membantu individu baik dalam keadaan sehat maupun sakit, melalui upayanya
melaksanakan berbagai aktivitas guna mendukung kesehatan dan penyembuhan individu
atau proses meninggal dengan damai, yang dapat dilakukan secara mandiri oleh individu
saat ia memiliki kekuatan, kemampuan, kemauan atau pengetahuan untuk itu (tugas
perawat). Di samping itu, Henderson juga mengembangkan sebuah model keperawatan
yang dikenal dengan “The Activities of Living”. Model tersebut menjelaskan bahwa tugas
perawat adalah membantu individu dengan meningkatkan kemandiriannya secepat
mungkin. Perawat menjalankan tugasnya secara mandiri, tidak tergantung pada dokter.
Akan tetapi perawat tetap menyampaikan rencananya pada dokter sewaktu mengunjungi
pasien.

B. Model Keperawatan Menurut Virginia Henderson


Virginia Henderson adalah ahli teori keperawatan yang penting yang telah memberi
pengaruh besar pada keperawatan sebagai profesi yang mendunia. Ia membuat model
konseptualnya pada awal 1960-an, ketika profesi keperawatan mulai mencari identitasnya
sendiri. Masalah intinya adalah apakah perawat cukup berbeda dari profesi lain dalam
layanan kesehatan dalam hal kinerja?. Pertanyaan ini merupakan hal yang penting sampai
1950-an, perawat lebih sering melakuakan instruksi dokter. Virginia Henderson adalah
orang pertama yang mencarifungsi unik dalam keperawatan. Pada saat ia menulis pada
1960-an ia dipengaruhi oleh aspek negatif dan positif dari praktik keperawatan pada masa
itu.
Hal tersebut mencakup:
 Authoritarian dan struktur hierarki di rumahsakit
 Sering terdapat fokus satu pihak yaitu pada penyembuhan gangguan fungsi fisik
semata.
 Fakta bahwa mempertahankan kontak pribadi dengan pasien merupakan hal yang
tidak mungkin dilakukan pada masa itu.
 Adanya keanekaragaman pengalaman yang ia miliki selama karier
keperawatannya di Amerika Serikat di berbagai bidang layanan kesehatan.

Selain keinginan untuk menemukan fungsi unik dari keperawatan, perubahan sosial
tidak diragukan lagi untuk memainkan peranan besar dalam perkembangan pandangan dan
ide-idenya. Sebagai contoh, bukanlah suatu kebetulan bahwa ilmu perilaku memiliki
pengaruh besar pada pandangan dan pendapat kita tentang masyarakat pada tahun 1960-an.
Oleh karena itu, inisiatifnya diarahkan untuk memberikan perhatian yang lebih pada aspek-
aspek psikososial dari perawatan pasien. Virginia Henderson diminta untuk mempublikasikan
model konseptual oleh International Council of Nurses (ICN).

Konstribusi penting oleh Henderson (1966) adalah definisi keperawatan berikut yang saat ini
menjadi definisi yang sudah diterima secara umum. “Fungsi unik dari keperawatan adalah
untuk membantu individu sehat atau sakit, dalam hal memberikan kesehatan atau pemulihan
(kematian yang damai) yang dapat dilakukan tanpa bantuan jika ia memiliki kekuatan,
kemauan atau pengetahuan. Dan melakukannya dengan cara tersebut dapat membantunya
mendapatkan kemandirian secepat mungkin”.

Henderson sangat dipengaruhi Edward Thorndyke, yang banyak melakukan penelitian


dalam bidang kebutuhan manusia. Berdasarkan teori-teori Thorndyke dan definisinya sendiri
tentang keperawatan, Henderson memberi tugas keperawatan menjadi empatbelas tugas yang
berusaha untuk memenuhi kebutuhan manusia. Pembagian asuhan keperawatan menjadi
empatbelas kebutuhan manusia ini menjadi pilar dari model keperawatannya. Ia menyatakan
bahwa :
 Perawat harus selalu mengakui bahwa terdapat pola kebutuhan pasien yang harus
dipenuhi.
 Perawat harus selalu mencoba menempatkan dirinya pada posisi pasien sebanyak
mungkin. Sayangnya, tidak selalu memungkinkan bagi seseorang untuk menempatkan
diri pada posisi pasien, dan kalaupun memungkinkan hal tersebut tidak selalu pas.
Pada situasi ini kebutuhan pasien sulit untuk dipenuhi.

Ketika Henderson berbicara mengenai kebutuhan, ia merujuk pada semua kebutuhan


dasar dari setiap manusia. Agar perawat dapat membantu pasien memenuhi kebutuhan-
kebutuhan tersebut, diperlukan asuhan keperawatan dasar. Oleh karena itu, Henderson
menyimpulkan bahwa asuhan keperawatan dasar ada pada setiap situasi keperawatan. Situasi
tersebut sebagai contoh adalah :
a. Rumahsakit Umum
b. Rumahsakit Jiwa
c. Institusi untuk penderita cacat mental
d. Rumah perawatan
e. Perawatan di rumah
Jadi menurut Hendeson, lapangan kerja perawat tidak terbatas hanya di rumahsakit
umum. Henderson juga menekankan pada pentingnya merencanakan asuhan. Dalam
modelnya ia menggambarkan rencana keperawatan, metode eskematik untuk pengawasan
asuhan. Perencanaan yang cermat akan mengklarifikasi hal-hal berikut: a. Urutan aktifitas
yang harus dilakukan.
a. Aktifitas perawat yang harus dan tidak boleh dilakukan
b. Perubahan-perubahan yang harus dibuat
C. Hubungan Model Keperawatan dengan Paradigma Keperawatan
a. Manusia
Individu sebagai kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, jiwa dan raga adalah satu
kesatuan. Lebih lanjut lagi, individu dan keluarganya dipandang sebagai unit tunggal.
Setiap manusia harus berupaya untuk mempertahankan keseimbangan fisiologi dan
emosional.

b. Lingkungan
Henderson mendefinisikan lingkungan sebagai seluruh faktor eksternal dan kondisi
yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan manusia.

c. Sehat dan sakit


Sehat adalah kualitas hidup tertentu yang oleh Henderson dihubungkan
dengan kemandirian. Karakteristik utama dari sakit adalah ketergantungan dan
berbagai tingkat inkapasitas individu (pasien) untuk memuaskan kebutuhan
manusianya. Menganggap bahwa sehat adalah kemandirian dan sakit adalah
ketergantungan dapat dipandang sebagai simplifikasi. Dapat juga dikatakan bahwa
sakit adalah keterbatasan kemandirian.

d. Keperawatan
Fungsi unik dari perawat adalah untuk membantu individu, baik apakah ia sakit atau
sehat, dalam peran tambahan atau peran pendukung. Tujuan dari keperawatan adalah
untuk membantu individu memperoleh kembali kemandiriannya sesegera mungkin.
Namun demikian, keputusan Henderson untuk meningkatkan kemandirian dan hanya
melakukan sesuatu untuk pasien, jika ia tidak dapat melakukannya maka sendiri tidak
disetujui oleh profesi sebagai prinsip dasar asuhan keperawatan sebelum Henderson
menjelaskan lebih lanjut. Konsep Utama Teori Virginia Henderson

D. Konsep Utama Teori Virginia Henderson


 Manusia.
Henderson melihat manusia sebagai individu yang membutuhkan bantuan untuk
meraih kesehatan, kebebasan atau kematian yang damai, serta bantuan untuk
meraih kemandirian. Menurut Henderson, kebutuhan dasar manusia terdiri atas 14
komponen yang merupakan komponen penanganan perawatan. Ke-14 kebutuhan
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Bernafas secara normal.
2. Makan dan minum dengan cukup.
3. Membuang kotoran tubuh.
4. Bergerak dan menjaga posisi yang diinginkan.
5. Tidur dan istirahat.
6. Memilih pakaian yang sesuai.
7. Menjaga suhu tubuh tetap dalam batas normal dengan menyesuaikan pakaian
dan mengubah lingkungan.
8. Menjaga tubuh tetap bersih dan terawat serta melindungi integumen.
9. Menghindari bahaya lingkungan yang bisa melukai.
10. Berkomunikasi dengan orang lain dalam mengungkapkan emosi, kebutuhan,
rasa takut atau pendapat.
11. Beribadah sesuai dengan keyakinan.
12. Bekerja dengan tata cara yang mengandung unsur prestasi.
13. Bermain atau terlibat dalam berbagai kegiatan rekreasi.
14. Belajar mengetahui atau memuaskan rasa penasaran yang menuntun pada
perkembangan normal dan kesehatan serta menggunakan fasilitas kesehatan
yang tersedia.

Keempat belas kebutuhan dasar manusia di atas dapat diklasifikasikan


menjadi empat kategori, yaitu komponen komponen kebutuhan biologis,
psikologis, sosiologis dan spiritual. Kebutuhan dasar poin 1 – 9 termasuk
komponen kebutuhan biologis. Poin 10 dan 14 termasuk komponen kebutuhan
psikologis. Poin 11 termasuk kebutuhan spiritual. Sedangkan poin 12 dan 13
termasuk komponen kebutuhan sosiologis.
Henderson juga menyatakan bahwa pikiran dan tubuh manusia tidak dapat
dipisahkan satu sama lain (inseparable). Sama halnya dengan klien dan
keluarga, mereka merupakan satu kesatuan (unit).

 Keperawatan
Menurut Henderson, perawat mempunyai fungsi yang unik yaitu untuk
membantu individu baik dalam keadaan sehat maupun sakit. Sebagai anggota tim
kesehatan, perawat mempunyai fungsi independence di dalam penanganan perawat
berdasarkan kebutuhan dasar manusia (14 kebutuhan dasar manusia). Untuk
menjalankan fungsinya, perawat harus memiliki pengetahuan biologis maupun
sosio.

 Kesehatan
Sehat adalah siklus hidup yang menjadi dasar seseorang dapat berfungsi bagi
kemanusiaan. Memperoleh kesehatan lebih penting dari pada mengobati penyakit.
Untuk mencapai kondisi sehat, diperlukan kemandirian dan saling ketergantungan.
Individu akan meraih atau mempertahankan kesehatan bila mereka memiliki
kekuatan, kehendak serta pengetahuan yang cukup.
 Lingkungan
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan aspek lingkungan.
a. Individu yang sehat mampu mengontrol lingkungan mereka, namun kondisi
sakit akan menghambat kemampuan tersebut.
b. Perawat harus mampu melindungi pasien dari cedera mekanis.
c. Perawat harus memiliki pengetahuan tentang keamanan lingkungan.
d. Dokter menggunakan hasil observasi dan penilaian perawat sebagai dasar
dalam memberikan resep.
e. Perawat harus meminimalkan peluang terjadinya luka melalui saran-saran
tentang konstruksi bangunan dan pemeliharaannya.
f. Perawat harus tahu tentang kebiasaan sosial dan praktik keagamaan untuk
memperkirakan adanya bahaya.

Dalam pemberian layanan kepada klien, terjalin hubungan antara perawat dan klien.
Menurut Henderson, hubungan perawat dengan klien terbagi menjadi tiga tingkatan, mulai
dari hubungan sangat bergantung hingga hubungan sangat mandiri.
1) Perawat sebagai pengganti (substitute) bagi pasien.
2) Perawat sebagai penolong (helper) bagi pasien.
3) Perawat sebagai mitra (partner) bagi pasien.

Pada situasi pasien yang gawat, perawat berperan sebagai pengganti (substitute) di dalam
memenuhi kekurangan pasien akibat kekuatan fisik, kemampuan atau kemauan pasien yang
berkurang. Dalam hubungan antara perawat dan pasien ini perawat berfungsi untuk
“melengkapinya”. Setelah kondisi gawat berlalu dan pasien berada pada fase pemulihan,
perawat berperan sebagai penolong (helper), untuk menolong atau membantu pasien
mendapatkan kembali kemandiriannya.kemandirian ini sifatnya relatif, sebab tidak ada satu
pun manusia yang tidak bergantung pada orang lain. Meskipun demikian, perawat berusaha
keras saling bergantung demi mewujudkan kesehatan pasien. Sebagai mitra (partner), perawat
dan pasien bersama-sama menerusakan rencana perawatan bagi pasien. Meski diagnosisnya
berbeda, setiap pasien tetap memiliki kebutuhan dasar yang harus dipenuhi. Hanya saja,
kebutuhan dasar tersebut dimodifikasi berdasarkan kondisi patologis dan faktor lainnya
seperti usia, tabiat, kondisi emosional, status sosial atau budaya, serta kekuatan fisik dan
intelektual.
Kaitannya dengan hubungan perawat dan dokter, Henderson berpendapat bahwa perawat
tidak boleh selalu melaksanakan perintah dokter. Henderson sendiri mempertanyakan filosofi
yang membolehkan seorang dokter memberi perintah kepada pasien atau tenaga kerja
lainnya. Tugas perawat adalah membantu pasien dalam melakukan manajemen kesehatan
ketika tidak ada tenaga dokter. Rencana perawatan yang dirumuskan oleh perawat dan pasien
tetap harus dijalankan sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi rencana pengobatan yang
ditentukan oleh dokter.

 Prinsip Dasar Model Keperawatan Menurut Virginia Henderson


Fungsi unik perawat.
a. Upaya pasien ke arah kemandirian.
b. Asuhan keperawatan berdasarkan kebutuhan dasar manusia.
c. Perencanaan yang akan diberikan.

 Aplikasi Teori Henderson dalam Proses Keperawatan


Definisi ilmu keperawatan Henderson dalam kaitannya dengan praktik
keperawatan menunjukkan bahwa perawat memiliki tugas utama sebagai pemberi
asuhan keperawatan langsung kepada pasien. Manfaat asuhan keperawatan ini terlihat
dari kemajuan kondisi pasien, yang semula bergantung pada orang lain menjadi lebih
mandiri. Perawat dapat membantu pasien beralih dari kondisi bergantung (dependent)
menjadi mandiri (independent)dengan mengkaji, merencanakan,
mengimplemetasikan, serta mengevaluasi 14 komponen penangana perawatan dasar.
Pada tahap penilaian (pengkajian), perawat menilai kebutuhan dasar pasien
berdasarkan 14 komponen diatas. Dalam mengumpulkan data, perawat menggunaka
metode observasi, indra penciuman, peraba, dan pendengaran. Setelah data terkumpul,
perawat menganalisis data tersebut dan membandingkannya dengan pengetahuan
dasar tentang sehat-sakit. Hasil analisis tersebut menghasilkan diagnosis keperawatan
yang akan muncul. Diagnosis keperawatan, menurut Henderson,dibuat dengan
mengenali kemampuan individu dalam memenuhi kebutuhannya dengan atau tanpa
bantuan, serta dengan mempertimbangkan kekuatan atau pengetahuan yang dimiliki
individu.
Tahap perencanaan, menurut Henderson, meliputi aktivitas penyusunan rencan
perawatan sesuai kebutuhan individu termasuk di dalamnya perbaikan rencana jika
ditemukan adanya perubahan serta dokumentasi bagaimana perawat membantu
individu dalam keadaan sehat atau sakit. Selanjutnya, pada tahap implementasi,
perawat membantu individu memenuhi kebutuhan dasar yang telah disusun dalam
rencana perawatan guna membantunya meninggal dalam keadaan damai. Intervensi
yang diberikan perawat sifatnya individual, bergantung pada prinsip fisiologis, usia,
latar belakang budaya, keseimbangkan emosional, dan kemampuan intelektual serta
fisik individu. Terakhir, perawat megevaluasi pencapaian kriteria yang diharapkan
dengan menilai kemandirian pasien dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

 Tujuan Keperawatan Menurut VirginiaB Henderson


Dari penjelasan tersebut tujuan keperawatan yang dikemukakan oleh
Henderson adalah untuk bekerja secara mandiri dengan tenaga pemberi pelayanan
kesehatan dan membantu klien untuk mendapatkan kembali kemandiriannya secepat
mungkin. Dimana pasien merupakan makhluk sempurna yang dipandang sebagai
komponen bio, psiko, sosial dan spiritual yang mempunyai 14 kebutuhan. Menurut
Henderson peran perawat adalah menyempurnakan dan membantu mencapai
kemampuan untuk mempertahankan atau memperoleh kemandirian dalam memenuhi
14 kebutuhan dasar pasien. Faktor menurunnya kekuatan, kemauan dan pengetahuan
adalah penyebab kesulitan pasien dalam memperoleh kemandirian. Untuk itu
diperlukan fokus intervensi yaitu mengurangi penyebab dimana pola intervensinya
adalah mengembalikan, menyempurnakan, melengkapi, menambah, menguatkan,
kemauan dan pengetahuan.

E. Model Konsep Keperawatan Martha E. Rogers ( Science Of Unitary and Irreducible


Human Beings )
a. Konsep Teori Martha E. Rogers
Dasar teori Rogers adalah ilmu tentang asal usul manusia dan alam semesta
seperti antropologi, sosiologi, agama, filosofi, perkembangan sejarah dan mitologi.
Teori Rogers berfokus pada proses kehidupan manusia secara utuh. Ilmu keperawatan
adalah ilmu yang mempelajari manusia, alam dan perkembangan manusia secara
langsung. (Tomey & Alligood, 1998).

Keperawatan adalah ilmu humanisti/humanitarian yang menggambarkan dan


memperjelas bahwa manusia dalam strategi yang utuh dan dalam perkembangan
hipotesis secara umum dengan memperkirakan prinsip - prinsip dasar untuk ilmu
pengetahuan praktis. Ilmu keperawatan adalah ilmu kemanusiaan yang mempelajari
tentang alam dan hubungannya dengan perkembangan manusia. Rogers
mengungkapkan bahwa aktivitas yang di dasari prinsip - prinsip kreatifitas, seni dan
imaginasi. Aktifitas keperawatan merupakan kegiatan yang bersumber pada ilmu
pengetahuan abstrak, pemikiran intelektual, dan hati nurani. Rogers menekankan
bahwa keperawatan adalah disiplin ilmu yang dalam aktifitasnya mengedepankan
aplikasi keterampilan, dan teknologi. (McEwen & Wills, 2011)

Bidang energi
* Bidang energi adalah unit dasar dari kedua hidup dan tak hidup
* Ini medan energi "menyediakan cara untuk memahami manusia dan lingkungan sebagai
keseluruhan tereduksi"
* Bidang energi terus bervariasi dalam intensitas, densitas, dan sejauh
Keterbukaan
* Bidang manusia dan bidang lingkungan hidup terus-menerus bertukar energi mereka
* Tidak ada batasan atau penghalang yang menghambat aliran energi antara bidang
Pola
* Pola didefinisikan sebagai karakteristik yang membedakan suatu medan energi yang
dirasakan sebagai gelombang tunggal
* "Pola abstraksi dan itu memberikan identitas ke lapangan"
Pan dimensi
* Pan dimensi didefinisikan sebagai "domain non linier tanpa atribut spasial atau temporal"
* Parameter-parameter yang digunakan manusia dalam bahasa untuk menggambarkan
peristiwa yang sewenang-wenang.
* Ini adalah relatif, tidak ada pemesanan temporal kehidupan.
Homeodynamic prinsip-prinsip
* Prinsip-prinsip homeodynamic postulat cara memahami kesatuan manusia
* Unit dasar dari sistem hidup adalah medan energi
* Tiga prinsip homeodynamics
o Resonancy
o Helicy
o kebulatan
Resonansi
* Resonansi adalah pengaturan memerintahkan ritme karakteristik kedua field manusia dan
bidang lingkungan hidup yang mengalami metamorfosis yang dinamis terus menerus dalam
proses lingkungan manusia

Helicy
* Helicy menggambarkan evolusi, tidak terduga, namun terus menerus nonlinier medan
energi yang dibuktikan dengan rhythmicties mengulangi non
* Prinsip Helicy suatu postulat munculnya pemesanan evolusi manusia

Keutuhan
* Para saling hubungan, terus-menerus dari medan energi manusia dan bidang lingkungan
hidup.
* Perubahan terjadi dengan oleh repatterning berkelanjutan dari bidang manusia dan
lingkungan dengan gelombang resonansi
* Bidang yang satu dan terintegrasi namun unik satu sama lain

Paradigma Keperawatan

Menjadi Manusia kesatuan (orang)


* Seorang manusia uniter adalah "tak dapat dikurangi, terpisahkan, panci dimensi (empat
dimensi) bidang energi diidentifikasi oleh pola dan karakteristik memanifestasikan yang
khusus untuk keseluruhan dan yang tidak dapat diprediksi dari pengetahuan tentang bagian-
bagian" dan "suatu kesatuan yang utuh yang memiliki karakteristik sendiri yang khas yang
tidak dapat dirasakan dengan melihat, menjelaskan, atau meringkas bagian "

Lingkungan
* Lingkungan adalah "tereduksi, pan bidang energi dimensi diidentifikasi oleh pola dan
integral dengan bidang manusia"
* Lapangan hidup berdampingan dan tidak terpisahkan.
* Manifestasi muncul dari bidang ini dan dirasakan.

Kesehatan
* "Ekspresi dari proses kehidupan, mereka adalah" karakteristik dan perilaku muncul dari
interaksi, saling simultan bidang manusia dan lingkungan "
* Kesehatan dan penyakit adalah bagian dari kontinum waras.
* Para beberapa peristiwa yang terjadi sepanjang sumbu kehidupan menunjukkan sejauh
mana manusia mencapai potensi kesehatan maksimal dan sangat dalam ekspresi mereka dari
kesehatan terbesar untuk kondisi-kondisi yang tidak sesuai dengan proses kehidupan
memelihara

Perawatan
* Dua dimensi ilmu keperawatan Independen
1. Sebuah badan terorganisasi pengetahuan yang spesifik untuk keperawatan adalah tiba
di oleh penelitian ilmiah dan analisis logis
2. Seni praktik keperawatan:
+ Penggunaan kreatif ilmu pengetahuan untuk kemajuan manusia
+ Penggunaan kreatif pengetahuan adalah seni praktiknya

* Perawatan ada untuk melayani orang.


* Ini adalah tanggung jawab langsung dan utama kepada masyarakat
* Praktek aman keperawatan tergantung pada sifat dan jumlah pengetahuan ilmiah
keperawatan individu membawa untuk berlatih ... .... Penghakiman, imajinatif intelektual
dengan mana pengetahuan tersebut dibuat dalam pelayanan kepada jenis manusia.

Rogerian teori-Grand teori

* Teori fenomena paranormal


* Teori rhythmicities
* Teori evolusi mempercepat

Teori fenomena paranormal

* Teori ini menjelaskan prekognisi, dejavu, clairvoyance, telepati, dan sentuhan terapeutik
* Clairvoyance adalah rasional dalam bidang empat dimensi dalam interaksi manusia yang
saling berkesinambungan, simultan dengan dunia empat dimensi, tidak ada waktu linier
maupun pemisahan manusia dan bidang lingkungan
Teori evolusi mempercepat

* Teori mendalilkan bahwa perubahan evolusioner adalah mempercepat dan bahwa


berbagai keragaman proses kehidupan adalah pelebaran.
* Frekuensi gelombang yang lebih tinggi terkait dengan percepatan pembangunan manusia

Teori Rhythmicity

* Fokus pada bidang ritme manusia (ritme ini berbeda dari ritme, biologis psikologis)
* Teori berkaitan dengan manifestasi dari kesatuan manusia itu sebagai perubahan pola
bangun tidur manusia, indeks bidang gerak manusia, persepsi berlalunya waktu, dan
pengembangan berirama lainnya

Teori berasal dari ilmu manusia kesatuan

* Ritme perspektif model (Patrick 1983)


* Teori kesehatan sebagai memperluas kesadaran (Neuman, 1986)
* Teori kreativitas, aktualisasi dan empati (Alligood 1991)
* Teori transendensi diri (Reed1997)
* Power sebagai partisipasi mengetahui perubahan (Barrett 1998)

F. Asumsi teori Martha E. Rogers


Rogers dalam McEwen & Wills, 2011, mengemukakan beberapa asumsi yang terdiri dari
lima bagian, yaitu :
 Unifield whole is greater and different than the sum of part.
Manusia adalah system yang utuh yaitu merupakan keseluruhan dari proses yang utuh
dari inya dan antara satu dan lainnya berbeda di beberapa bagian dan merupakan
penjumlahan dari bagian-bagiannya..
 Mutual exchange of matter and energy.
Manusia dan lingkungan selalu berubah secara kontinyu termasuk energi keduanya.
Individu dan lingkungan saling tukar-menukar energi dan material satu sama lain.
Beberapa individu mendefenisikan lingkungan sebagai faktor eksternal pada seorang
individu dan merupakan satu kesatuan yang utuh dari semua hal.
 Unidirectionality: life process does not reverse nor repeat.
Bahwa proses kehidupan manusia merupakan hal yang tetap dan saling bergantung
dalam satu kesatuan ruang waktu secara terus menerus. Akibatnya seorang individu
tidak akan pernah kembali atau menjadi seperti yang diharapkan semula.
 Pattern and organization identify the human field.
Pola dan organisasi mengidentifikasi perilaku pada individu merupakan suatu bentuk
kesatuan yang inovatif.
 Human beings have abstraction, imagery, language, and thought, sensation and
emotion.

Manusia mempunyai ciri kemampuan berfikir abstrak, membayangkan, bertutur


bahasa, sensasi dan emosi. Dari seluruh bentuk kehidupan di dunia hanya manusia yang
mampu berfikir dan menerima dan mempertimbangkan luasnya dunia.
Lima asumsi diatas, definisi, dan Prinsip-prinsip hemodinamik merupakan inti teori
Martha E. Rogers yang merupakan bagian dari Building Blocks, yang terdiri dari: (Tomey
& Alligood, 1998).
 Energy Fields (Bidang Energi)
Bidang Energi merupakan satuan dasar kehidupan dan non kehidupan, seperti energi
manusia dan energi lingkungan. Bangunan ini bersifat tak terbatas terdiri dari mahluk
hidup dan lingkungannya. Kedua komponen ini tidak dapat dikurangi, manusia tidak
dapat dipisahkan dari lingkungannya.
 Universe of Open System (Sistem terbuka).
Konsep ini menganggap bahwa bangunan energi bersifat tak terbatas dan terbuka,
menyatu antara satu dengan yang lainnya.
 Pattern (Pola)
Sifat pola berubah secara kontinyu dan inovatif, unik dan menyatu dengan bangunan
lingkungannya sendiri. Pola yang konstan dan tidak berubah bisa menjadi suatu indikasi
sakit atau penyakit.
 Pandimensionality (Empat kedimensian)
Manusia yang utuh merupakan ”Empat sumber dimensi energi yang diidentifikasi oleh
pola dan manisfestasi karakteristik spesifik yang menunjukkan kesatuan dan yang tidak
dapat di tinjau berdasarkan bagian pembentuknya” Empat kedimensian didefinisikan
sebagai domain non linier tanpa atribut, atau mengenai ruang tanpa batas.
Menurut Martha E. Roger ilmu tentang keperawatan berhubungan langsung dengan
proses kehidupan manusia dan bertujuan untuk menjelaskan dan memperkirakan
kealamiahan dan hubungannya dengan perkembangan. Untuk memperkuat teorinya
Martha E. Rogers mengkombinasikan konsep manusia seutuhnya dengan prinsip
homeodinamik yang kemudian di kemukakannya. Prinsip –prinsip hemodinamik terdiri
dari tiga hal, yaitu :
o Resonancy
Prinsip ini membicarakan tentang alam dan perubahan yang terjadi antara manusia dan
lingkungan. Resonansi dapat dijelaskan sebagai suatu pola-pola gelombang yang
ditunjukkan dengan perubahan-perubahan dari frekuensi terendah ke frekuensi yang lebih
tinggi pada gelombang perubahan.
o Helicy
Prinsip yang menyatakan bahwa keadaan alami dan hubungan manusia dengan
lingkungan adalah berkesinambungan, inovatif, ditunjukkan dengan peningkatan jenis
pola-pola perilaku manusia dan lingkungan yang menimbulkan kesinambungan,
menguntungkan, merupakan interaksi yang simultan antara manusia dan lingkungan
bukan menyatakan ritmitasi.
o Integrality
Adalah proses interaksi yang menguntungkan antara manusia dan lingkungannya secara
berkesinambungan.

G. Asumsi Utama Konsep Sentral dari Model Konseptual Martha E. Rogers


Rogers meletakan sekumpulan asumsi-asumsi dasar yang menggambarkan proses
kehidupan manusia. Asumsi-asumsi yang merupakan kunci utama Martha E. Rogers
terhadap empat konsep sentral adalah sebagai berikut :
 Keperawatan
Rogers menyatakan bahwa ilmu keperawatan adalah Unitary Human Being,
yaitu manusia sebagai unit. Dia mengartikan bahwa tidak ada ilmu lain yang
mempelajari manusia secara keseluruhan atau utuh. Rogers menjelaskan keperawatan
sebagai profesi yang menggabungkan unsur ilmu pengetahuan dan seni. Keperawatan
adalah ilmu pengetahuan humanistik yang didedikasikan untuk menghibur agar dapat
menjaga dan memperbaiki kesehatan, mencegah penyakit, dan merawat serta
merehabilitasi seseorang yang sakit dan cacat. Praktek professional keperawatan
bersifat kreatif, imajinatif, eksis untuk melayani orang, hal tersebut berakar dalam
keputusan intelektual, pengetahuan abstrak dan perasaan mahkluk. (Rogers,1992
dalam Meleis 2007).
 Kesehatan
Istilah kesehatan digunakan sebagai terminologi nilai yang ditentukan oleh
budaya atau individu. Kesehatan dan penyakit merupakan manifestasi pola dan
diangap menunjukkan pola perilaku yang nilainya tinggi dan rendah. Rogers
memandang konsep sehat-sakit sebagai suatu ekspresi dari interaksi manusia dengan
lingkungannya dalam proses yang mendasar (Fitzpatrick dan Whall, 1986).
 Lingkungan,
Lingkungan sebagai empat bangunan energi yang tidak dapat direduksi yang
diidentifikasi dengan pola dan manifestasi karakteristik yang spesifik. Lingkungan
mencakup segala sesuatu yang berada diluar yang diberikan oleh bangunan manusia.
(Meleis 2007)
 Manusia
Manusia merupakan satu kesatuan yang utuh dan memiliki sifat dan karakter yang
berbeda-beda. Proses kehidupan manusia dinamis selalu berinteraksi dengan
lingkungan, saling mempengaruhi dan dipengaruhi atau sebagai system terbuka.
Rogers juga mengkonsepkan manusia sebagai unit yang mampu berpartisipasi secara
kreatif dalam perubahan. (Meleis, 2007).

H. Hubungan Teori Keperawatan Martha E. Rogers dengan Pendidikan Keperawatan


Pada tahun 1963, Rogers mencetuskan ide untuk mendirikan kembali program
undergraduated dan graduated dalam pendidikan keperawatan. Hal ini adalah di
lakukannya sebagai refleksi terhadap evolusi perubahan dalam ilmu keperawatan.
Konsistensi terhadap definisi yang ia berikan untuk keperawatan bahwa keperawatan
adalah profesi yang di pelajari, unik serta memiliki batang tubuh pengetahuan, maka ia
sangat menganjurkan bagi perawat untuk menempuh pendidikan dalam keperawatan.

I. Hubungan teori keperawatan Martha E. Rogers dengan Praktik Keperawatan


Martha E Rogers mengungkapkan bahwa teori yang diambilnya dari konsepnya sangat
mungkin untuk di terapkan dalam praktik keperawatan. Malinski (1986) mencatat ada
tujuh trend yang ada dalam praktik keperawatan, yang kesemuanya berdasar pada konsep
teori yang di kemukakan Martha E Rogers.
1. Pemberian kewenangan penuh dalam hubungan perawat klien
2. Menerima perbedaan sebagai sesuatu yang wajar
3. Penyesuaian terhadap pola
4. Menggunakan modalitas gelombang seperti lampu musik, pergerakan dalam proses
penyembuhan.
5. Menunjukkan suatu perubahan yang positif
6. Memperluas fase pengkajian dalam proses keperawatan
7. Menerima hubungan yang menyeluruh dalam hidup.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
membantu individu baik dalam keadaan sehat maupun sakit, melalui upayanya
melaksanakan berbagai aktivitas guna mendukung kesehatan dan penyembuhan
individu atau proses meninggal dengan damai, yang dapat dilakukan secara mandiri
oleh individu saat ia memiliki kekuatan, kemampuan, kemauan atau pengetahuan.

ilmu tentang asal usul manusia dan alam semesta seperti antropologi,
sosiologi, agama, filosofi, perkembangan sejarah dan mitologi. Teori Rogers berfokus
pada proses kehidupan manusia secara utuh. Ilmu keperawatan adalah ilmu yang
mempelajari manusia, alam dan perkembangan manusia secara langsung. (Tomey &
Alligood, 1998).

B. Saran
Adapun saran kami sebagai untuk solusi terhadap permasalahan-permasalahan dalam
makalah ini adalah perlunya memahami lebih dalam tentang teori keperwatan
menurut Virginia Henderson & model keperawatan menurut the science of unitary
and irreducibel human beings. sehingga materinya dapat di pahami dengan baik dan
perlunya kritik dan saran yang membangun, karena makalah ini jauh dari kata
sempurna.
DAFTAR PUSTAKA

Sanjaya Zahra.2017. http://zahra-sanjaya.blogspot.co.id/2012/02/perubahan-pola-dan-


organisasi-bidang.html.2011/10/27. Perubahan pola dan organisasi bidang manusia dan
bidang lingkungan Ilmu Manusia Kesatuan

Wahyudi Andri Setiya.2017.Buku Ajar Ilmu Keprawatan Dasar (Kebutuhan Dasar Menurut
Virginia Henderson hal: 9)..2016.Jakarta:Mitra Wacana Media.

http://gytasagitalis.blogspot.co.id/2012/05/tokoh-keperawatan-martha-erogers.html

Вам также может понравиться