Вы находитесь на странице: 1из 8

Kuat Hantar Arus (KHA)

Kabel listrik mempunyai ukuran luas penampang inti kabel yang berhubungan dengan kapasitas
penghantaran arus listriknya. Dalam istilah PUIL, besarnya kapasitas hantaran kabel dinamakan
dengan Kuat Hantar Arus (KHA).

Ukuran kabel dan KHA-nya sebaiknya kita pahami dengan baik untuk menentukan pemilihan kabel
yang sesuai dengan kapasitas instalasi listrik rumah kita. Besar kapasitas daya listrik dalam suatu
instalasi listrik rumah berhubungan dari berapa besar langganan listrik dari PLN. Dalam hal ini adalah
berapa besar rating MCB yang terpasang di kWh meter (lihat dalam artikel “MCB sebagai Proteksi
dan Pembatas Daya Listrik (2)” untuk detailnya). Besarnya KHA kabel harus lebih besar dari rating
MCB, karena prinsipnya adalah MCB harus trip sebelum kabelnya terkena masalah.

Arus listrik yang melebihi KHA dari suatu kabel akan menyebabkan kabel tersebut menjadi panas dan
bila melebihi daya tahan isolasinya, maka dapat menyebabkan rusaknya isolasi. Kerusakan isolasi
bisa menyebabkan kebocoran arus listrik dan akibatnya bisa fatal seperti kesetrum pada manusia
atau bahkan mengakibatkan terjadinya kebakaran.

Faktor lain dalam menentukan pemilihan kabel dengan KHA-nya adalah mengenai peningkatan
kebutuhan daya listrik di masa depan. Bila dalam beberapa tahun ke depan ternyata ada
penambahan daya listrik langganan PLN, tentu lebih baik sedari awal dipersiapkan kabel dengan
ukuran yang sedikit lebih besar untuk mengakomodasi peningkatan kebutuhan daya listrik ini
sehingga menghindari pekerjaan penggantian kabel. Tetapi perlu diperhatikan juga bila umur kabel
ternyata sudah melewati 10 tahun. Pada kasus ini, pemeriksaan kondisi kabel dengan lebih teliti
sebaiknya dilakukan untuk memastikan kabel masih dalam kondisi baik.

PUIL 2000 memberikan ketentuan mengenai besarnya diameter dari penghantar kabel dan
maksimum KHA terus-menerus yang diperbolehkan pada kabel tipe NYA, NYM dan NYY.

Tabel Kuat Hantar Arus Kabel Jenis NYA


Tabel Kuat Hantar Arus Kabel Jenis NYM

Tabel Kuat Hantar Arus Kabel Jenis NYY

Dari tabel diatas, satu hal yang perlu diperhatikan adalah faktor temperatur lingkungan di luar kabel.
KHA yang dinyatakan dalam tabel tersebut berlaku untuk maksimum temperatur di sekitar kabel
sampai 30 Cdeg. Lebih dari itu akan menyebabkan turunnya nilai KHA kabel. Ada faktor koreksi yang
harus diperhitungkan sesuai dengan besarnya lingkungan.

Faktor Koreksi Kuat Hantar Arus dan Warna Kabel

Published January 11, 2012 | By ILR


Sebelum melanjutkan artikel mengenai Kuat Hantar Arus (KHA) pada kabel listrik seperti yang
dijelaskan pada artikel sebelumnya (“Kabel Listrik dan Kuat Hantar Arus”), ternyata penulis
menyadari ada beberapa informasi yang belum dijelaskan dalam artikel tersebut. Dipikir-pikir,
daripada merevisi tulisan sebelumnya, yang mungkin saja juga luput dibaca kembali, ada baiknya
menambahkan saja di artikel ini.

Yang pertama adalah mengenai pengertian ukuran kabel. PUIL tahun 2000 mengatur satuan ukuran
nominal kabel dalam mm2, seperti 1.5 mm2, 2,5mm2 dan seterusnya. Kemudian, pengertian ukuran
nominal adalah luas penampang dari penghantar inti kabel. Untuk kabel jenis NYM atau NYY yang
mempunyai 2 inti atau lebih, ukuran 2.5 mm2 menyatakan ukuran masing-masing inti kabel.

Berikutnya adalah tegangan pengenal pada kabel. Mengacu pada PUIL, kabel tegangan rendah
mempunyai tegangan pengenal sebagai berikut : 230/400 (300) V, 300/500 (400) V, 400/690 (600) V,
450/750 (490) V, 0.6/1kV (1.2kV). Nilai tegangan dalam kurung adalah nilai tegangan tertinggi untuk
perlengkapan listrik yang diperbolehkan jika menggunakan kabel tersebut. Listrik PLN untuk
perumahan mempunyai tegangan 220V, jadi cukup menggunakan kabel dengan tegangan pengenal
minimal 230/400 V.

Kalau masih ada informasi lain yang terlewat, mohon koreksinya dari pembaca.

Kita kembali pada nilai Kuat Hantar Arus (KHA). KHA mempunyai nilai aktual 100% bila kabel
tersebut dipasang pada temperatur kelilingnya maksimal 30 Cdeg. Lebih dari itu akan terjadi
penurunan nilai aktual KHA-nya. PUIL menamakannya sebagai Faktor Koreksi.

Faktor Koreksi dalam PUIL diatur dalam tabel 7.3.2 untuk kabel NYA dan NYM, tabel 7.3.15a dan
7.3.18 untuk kabel NYY di dalam tanah dan udara.

Tabel Faktor Koreksi untuk Kabel NYA & NYM


Tabel Faktor Koreksi Kabel NYY untuk Pemasangan di dalam Tanah

Tabel Faktor Koreksi Kabel NYY untuk Pemasangan di Udara

Untuk Tabel 7.3.2 (Kabel NYA dan NYM), pilih kolom 3 (Bahan isolasi PVC).

Contoh kalkulasinya adalah : KHA pada tabel 7.3.1 x Faktor Koreksi.

Tabel Kuat Hantar Arus Kabel Jenis NYA


Tabel Kuat Hantar Arus Kabel Jenis NYM

Tabel Kuat Hantar Arus Kabel Jenis NYY

Perhatikan bahwa faktor koreksi hanya dihitung untuk temperatur keliling maksimal 55Cdeg. Bila
lebih tinggi maka PUIL mensyaratkan harus menggunakan kabel instalasi tahan panas yang khusus
untuk dibuat untuk maksud itu.

Warna kabel menurut standard PUIL

Kabel listrik yang mempunyai banyak inti akan mempunyai warna isolasi inti yang berbeda-beda. Hal
ini sebetulnya berhubungan dengan faktor keselamatan karena bisa menghindarkan tertukarnya
sambungan kabel pada sistem instalasi. Karena itu, sebagai keseragaman, penggunaan warna isolasi
inti kabel mempunyai aturan tertentu.
Instalasi listrik yang baik akan selalu mengikuti aturan ini. Karena bila suatu saat diperlukan
pemeriksaan atau perbaikan sistem instalasi tersebut, maka seorang instalatir akan lebih mudah
menemukan pola sambungan kabel listriknya.

Kabel listrik yang digunakan pada sistem instalasi listrik rumah biasanya terdiri atas
penghantar phase, netral dan ground. PUIL mengatur penggunaan warna untuk penghantar netral
adalah biru, penghantar ground dengan warna hijau atau campuran kuning-hijau, dan
penghantar phase dikhususkan dengan warna hitam. Pengaturan selengkapnya dapat dilihat pada
tabel PUIL berikut,

Pengaturan Penggunaan Warna Isolasi Inti Kabel

Contoh aplikasi penggunaan warna kabel bisa dilihat pada gambar MCB Box berikut ini :

(Terminal Netral digabung di sebelah atas dan terminal grounding digabung di sebelah bawah)
Warna merah adalah terminal pentanahan di MCB Box

Bagaimana bila kabel yang hendak dipasang atau instalasi listrik rumah yang sudah terpasang
ternyata memiliki warna isolasi inti yang lain daripada ketentuan diatas. Alternatifnya bisa beberapa
cara :

1. Bila kabelnya sudah terpasang, periksa dan kenali penghantar mana yang menjadi phase, netral
dan ground. Pastikan warnanya dan buatlah catatan yang ditempel pada MCB Box atau Panelnya.
Tujuannya agar memudahkan saat melakukan pemeriksaan atau perbaikan.

2. Bilamana kabelnya baru akan dipasang (karena sudah terlanjur dibeli) dan misalkan saja
mempunyai isolasi inti yang berwarna hitam semuanya. Maka saat pemasangan, bisa ditambahkan
selubung kabel yang berwarna sesuai standard (hitam-biru-hijau) yang dipasang pada ujung terminal
kabel. Selubungnya bisa berupa plastik khusus selubung yang banyak dijual (biasanya dikenal dengan
nama “cable shoe”) atau menggunakan electrical isolation tape yang berwarna senada. Jika tidak
tersedia, maka buatlah tanda atau marking dengan sesuatu yang mudah dikenali dan buat catatan
yang ditempel, setidaknya pada MCB Box.

Demikian tulisan singkat mengenai kabel listrik ini, sebagai tambahan informasi dari tulisan
sebelumnya. Sebenarnya ada satu faktor lagi yang harus diperhatikan dan kemungkinan besar cukup
berpengaruh pada nilai aktual dari maksimum KHA kabel, yaitu faktor umur atau lifetime dari kabel
itu sendiri. Terutama menyangkut kekuatan isolasi dari penghantar inti kabel. Hanya saja, terus
terang penulis belum mendapatkan bahan yang memadai mengenai hal ini, terutama mengenai nilai
eksak dari faktor koreksi karena lifetime.
Pada dasarnya kabel listrik pasti memiliki lifetime, yang panjangnya tergantung kualitas kabel itu
sendiri, dimana kualitas juga selalu berhubungan dengan harga. Ada yang mengatakan
jika lifetime kabel listrik berkisar antara 10 – 15 tahun. Nah, dalam rentang waktu penggunaan kabel,
sampai melewati lifetime-nya, tentu nilai maksimum KHA akan menurun karena kekuatan isolasi inti
penghantar pada kabel juga menurun.

Isolasi penghantar pada kabel yang sudah berumur, kemungkinan secara fisik bisa mengeras dan
getas (tidak lentur lagi). Bila dalam kondisi ini kabel dibebani dengan arus listrik yang mendekati
maksimum KHA-nya (yang nilainya mengacu pada nilai maksimum KHA kabel saat masih baru), maka
potensi terjadinya kebocoran arus listrik pada kabel akan semakin besar.

Karena itu faktor kondisi dan kapasitas kabel listrik dari instalasi listrik rumah perlu diperhatikan saat
anda ingin melakukan penambahan daya listrik PLN. Jika ragu-ragu, bisa meminta bantuan instalatir
listrik yang kompeten untuk memastikan kondisi kabel ini.

Вам также может понравиться