Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
4. PATOFISIOLOGI
Terlampir pada pohon masalah.
5. KLASIFIKASI
Klasifikasi pada periode Antenatal ini dibedakan secara katagori kehamilan
yang akan diberikan asuhan antenatal adalah :
KATEGORI GAMBARAN
Kehamilan normal Ibu sehat
Tidak ada riwayat obsterri buruk,
ukuran uterus sama/sesuai usia
kehamilan. Pemeriksaan fisik dan
laboraturium lengkap.
Kehamilan dengan masalah Seperti masalah keluarga atau
khususs psikososial, kekerasan dalam rumah
tangga dan kebutuhan financial.
Kehamilan dengan masalah Seperti hipertensi, anemia berat,
kesehatan yang membutuhkan preeklamsia, pertumbuhan janin
rujukan untuk konsultasi dan terhambat, infeksi saluran kemih,
atau kerjasama penanganannya penyakit kelamin dan kondisi lain-lain.
Kehamilan dengan kondisi Seperti pendarahan , eklamsia,
kegawatdaruratan yang ketuban pecah dini atau kondisi-
membutuhkan rujukan segera. kondisi kegawatdaruratan lain pada ibu
dan bayi.
(Buku Panduan Pelayanan Kesehatan maternal dan neonatal,2001)
7. PEMERIKSAAN FISIK
A. Pemeriksaan Umum
1) Bagimana keadan umum penderita, keadaan gizi, kelainan bentuk
badan dan kesadaran
2) Apakah anemis, sianosis, ikterus, atau dispnea
3) Keadaan jantung dan paru-paru
4) Adakah oedema :
Oedema dalam kehamilan dapat disebabkan oleh toxaemia gravidarum
atau oleh karena tekanan rahim yang membesar pada vena-vena dalam
panggul yang mengalirkan darah dari kaki. Dapat juga disebabkan
oleh hipovitaminase B1, hipoproteinanemia dan jantung.
5) Reflex
Terutama reflex lutut, reflex negative pada kekurangan vitamin B1 dan
penyakit urat.
6) Tensi (tekanan darah )
Tekanan drah pada otrang hamil tidak boleh mencapai 140 sistolik
atau 90 diastolik. Juga perubahan 30 sistolik dan 15 diastolk diatas
tekanan darah sbelum hamil menandakan toxanemia gravidarum.
7) Berat badan
Yang dialami oleh penderita adalah perubahan berat badan (BB) setiap
kali ibu memeriksakan diri.
BB dalam triwulan ke-3 tidak boleh bertambah lebih dari 1 kg
seminggu atau 3 kg dalam sebulan.
Penambahan yang lebih dari batas-batas tersebut di atas disebabkan
karena penimbunan (retensi) air dan disebut “praxoedema”.
2) Palpasi
Untuk menentukan :
Besarnya rahim dan dengan ini menentukan tuanya kehamilan
(UK)
Menentukan letaknya anak dalam rahim
Adakah tumor dalam rongga perut, kista, mioma, limpa yang
membesar
Pemeriksaan Leopold :
LEOPOLD I
Tujuan : untuk menentukan tua kehamilan dan bagian apa
yang terdapat di bagian fundus.
Caranya :
Pusat
Keterangan3,5
: cm
Tinggi Fundus Uteri (cm) Usia Kehamilan (bln)
20 5
23 6
2 7
30 8
33 9
LEOPOLD II
Tujuan : untuk menentukan di mana letaknya punggung anak
dan di mana letaknya bagian-bagian kecil
LEOPOLD III
Tujuan : untuk menentukan apa yang terdapat dibagian bawah
an apakah bagaian bawah anak ini sudah atau belum
terpegang oleh pintu atas panggul.
Caranya :
Digunakan satu tangan saja
Bagian bawah ditentukan anatar ibu jari dan jari lainnya
Cobalah apakah tangan bawah masih bia digoyangkan
Bila kepala tidak dapat digerakkan lagi maka kepala sudah
“enganged”
LEOPOLD IV
Tujuan : untuk menentukan tua kehamilan dan bagian apa
yang terdapat di bagian fundus.
Caranya :
Pemeriksa menghadap kea rah kaki klien
Kedua lutut ibu masih pada posisi fleksi
Bunyi aorta
Frekuensinya sama dengan denyut nadi ibu.
Bising usus
Sifatnya tak teratur, tergantung udara dan cairan dari dalam
usus ibu. (Obstetri fisiologi, 1983)
9. DIAGNOSIS/KRITERIA DIAGNOSIS
Untuk menentukan diagnosis kehamilan yang harus diperhatikan adalah tanda
pasti kehamilan :
1) Adanya DJJ
Terdeteksi umur kehamilan 10 minggu dengan doppler sedangkan
dengan funandoskop umur kehamilan 18-20 minggu. (DJJ rendah 110-
120 kali permenit, tinggi 150-160 kali permenit).
2) Fetal movement, dengan palpasi trimester ketiga
Gerakan janin ini lebih cepat diketahui dengan USG.
3) Dengan USG (100% reliable) pada umur kehamilan 5-6 minggu nyata
adanya kehamilan.
c) Keton
Keton ditemukan dalam urin setelah mealkukan aktivitas berat
atau pemasukan cairan dan makanan yang tidak adekuat.
d) Bakteri
Peningkatan bakteri dalam urin berkaitan dengan infeksi saluran
kemih yang biasa terjadi pada ibu hamil.
Sistem reproduksi
a) Ukuran payudara, kesimetrisan, kondisi puting, dan pengeluaran
kolostrum. Adanya benjolan atau tidak simetris pada payudara.
b) Organ reproduksi eksternal
Kulit dan membran mukosa perineum, vulva, dan anus perlu
diperiksa dari eksoriasi, ulserasi, lesi, varises, dan jaringan parut
perineum
c) Organ reproduksi internal
Serviks berwarna merah muda pada ibu yang tidak hamil dan
berwarna merah kebiruan pada ibu hamil yang disebut tanda
Chadwik
(Mitayani, 2009 : 4)
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan pergeseran diafragma ke atas
ditandai dengan sesak, sulit bernapas
b. Risiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
perubahan nafsu makan, mual dan muntah
c. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelelahan
d. Risiko gangguan citra tubuh berhubungan dengan efek hormon kehamilan pada
wajah (chiasma) dan perubahan bentuk tubuh, oedema, dan varises
e. Perubahan eliminasi urin berhubungan dengan meningkatnya frekuensi
berkemih
f. Nyeri akut berhubungan dengan kram otot
g. Risiko tinggi konstipasi berhubungan dengan penurunan peristaltik, penekanan
uterus, dan efeksamping vitamin penambah darah SF.
3. RENCANA TINDAKAN
kering
R : celana dari katun dapat menyerap keringat dan cairan yang mungkin
keluar dari vulva dan mengurangi risiko infeksi
5) Kolaborasi : Kaji riwayat medis (hipertensi, peny. ginjal & jantung)
penekanan uterus
hamil
Bobak, I.M. dkk., 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas Edisi 4. Jakarta : EGC
Mansjoer, A. 2001, Kapita Selekta Kedokteran, Jilid 1, Ed.3, Media Aesculapius FKUI,
Jakarta.
Mochtar, R., 1998, Sinopsis Obstetri Jilid 1 Edisi 2. Jakarta : EGC
Mitayani. 2009, Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta : Salemba medika
Hamilton, Persis Mary. 1995, Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas. Edisi 6. Jakarta :
EGC
Doenges, Marilynn E., 2001. Rencana Perawatan Maternal Atau Bayi. Edisi 2. Jakarta :
EGC
Fertilisasi
S. Gastrointestinal
Progesterone ↑
Resiko Perubahan
Resiko Konstipasi Nutrisi