Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
1948, WHO menyepakati antara lain bahwa derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya adalah suatu hak yang fundamental bagi setiap orang tanpa
membedakan ras, agama, jenis kelamin, politik yang dianut, dan tingkat sosial
ekonominya. Selanjutnya pada tahun 1980, “WHO menghimbau kepada anggota
WHO supaya melakukan langkah-langkah dalam melakukan pembangunan
kesehatan, sehingga derajat kesehatan setiap orang meningkat” sesuai dengan isi
deklarasikan yang dideklarasikan WHO yakni “Health for all by the Year 2000”.
Negara Indonesia menindaklanjuti komitmen Health for all by the Year 2000
melalui Sistem Kesehatan Nasional atau yang dikenal dengan singkatan SKN
pada tahun 1982 dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang bidang kesehatan
(RPJK). Selanjutnya memasuki abad XXI Indonesia telah menetapkan Indonesia
Sehat 2010 sebagai visi pembangunan kesehatan. Penerapan paradigma baru
dalam pembangunan kesehatan, yaitu paradigma sehat merupakan upaya untuk
lebih meningkatkan kesehatan bangsa yaitu bersifat proaktif. Dalam mewujudkan
visi, ditetapkan misi pembangunan kesehatan. Misi pembangunan kesehatan di
Indonesia di antaranya:
1. Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan
2. Mendorong kemadirian masyarakat untuk hidup sehat; serta
3. Memelihara, meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata, dan
terjangkau.
Menyongsong abad XXI, secara nasional telah dikeluarkan UU No. 22
Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah Sebagai Suatu Kebijakan Baru Otonomi
Pembangunan dengan Basis Wilayah Kabupaten atau Kota. Di sini diperlukan
suatu strategi pembangunan wilayah dengan prioritas yang berbeda satu dengan
yang lainnya. Dengan keanekaragaman tingkat perkembangan sosial, ekonomi,
dan budaya masyarakat di berbagai daerah Indonesia, maka perlu diterapkan
indikator-indikator untuk masing-masing daerah selain yang bersifat nasional.
Penajaman sasaran dan prioritas lebih secara spesifik perlu dirumuskan oleh
masing-masing daerah. Adanya perubahan-perubahan, baik dalam lingkungan
global, nasional maupun yang spesifik di masing-masing daerah dan adanya
kecenderungan serta masih adanya beberapa kesenjangan dalam derajat kesehatan
3
BAB 2
PEMBAHASAN
4
5
daerah untuk mengatur sistem pemerintahan dan. rumah tangga sendiri, termasuk
di bidang kesehatan. Syaratnya adalah:
a) Keseimbangan sinergi azaz desentralisasi, dekonsentrasi dan perbantuan
b) Penegasan peringkat dan kewenangan
c) Kejelasan pedoman pengelolaan disertai indikator kota/kab sehat
d) Pemberdayaan kemampuan untuk menerapkan desentralisasi
e) Sistem dan Kebijakan SDM yang mendukung
f) Infrastruktur Lintas Sektor yang mendukung
g) Mekanisme Pengendalian Andal
2.1.6.2 Program Pembangunan Kesehatan
Program-program pembangunan kesehatan dikelompokkan dalam pokok-
pokok program yang pelaksanaannya dilakukan secara terpadu dengan
pembangunan sektor lain yang terkait dengan dukungan masyarakat, sebagai
berikut :
2.1.6.2.1 Program Pokok Kesehatan
a. Pokok-pokok program pembangunan kesehatan, adalah:
1) Pokok Program Perilaku Sehat dan Pemberdayaan Masyarakat
2) Program Peningkatan Perilaku Sehat
3) Program Anti Tembakau, Alkohol dan Madat
4) Program Pencegahan Kecelakaan
5) Program Pembinaan Kesehatan Jiwa Masyarakat
6) Program Kesehatan Olah Raga dan Kebugaran Jasmani
b. Pokok Program Lingkunan Sehat, yaitu:
1) Program Wilayah/Kawasan Sehat
2) Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja
3) Program Higiene dan Sanitasi Tempat-Tempat Umum
4) Program Pemukiman, Perumahan dan Bangunan Sehat
5) Program Program Penyehatan Air
c. Pokok Program Upaya Kesehatan:
1) Program Pemberantasan Penyakit Menular dan Imunisasi
2) Program Pencegahan Penyakit tidak Menular
3) Program Penyembuhan Penyakit dan Pemulihan Kesehatan
9
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pembangunan kesehatan di Indonesia merupakan bagian integral dari
pembangunan nasional. Tujuan diselenggarakan pembangunan kesehatan adalah
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi kesehatan
setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Agar
mampu menjawab tantangan pembangunan kesehatan yang berkelanjutan
termasuk konsistensi kebijakan, keterlibatan, lintas sector, serta berdasarkan
perkembangan ilmu kesehatan masyarakat yang mutakhir, maka dirumuskanlah
paradigma sehat di dalam visi “Indonesia Sehat 2010”. Akan tetapi, semua itu bisa
berjalan dengan lancar dan sesuai dengan tujuan maka diperlukan adanya faktor-
faktor penunjang,antara lain: strategi dan program pembangunan kesehatan di
Indonesia, indikator yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat, sistem
pelayanan kesehatan dan kebijakan pelayanan kesehatan, prakarsa baru di dalam
bidang kesehatan, serta perilaku tenaga kesehatan dalam pelayanan kesehatan
sehingga nantinya kelak tercipta sumber daya manusia yang mempunyai derajat
kesehatan yang optimal.
3.2 Saran
Diharapkan bagi seluruh masyarakat indonesia ikut andil dalam program
indonesia sehat 2010, karena ini menyangkut kesehatan bagi kita semua, supaya
terciptanya lingkungan yang sehat, masyarakat yang sejahtera dan terbebas dari
penyakit. Bagi tim kesehatan untuk melakukan program indonesia sehat 2010,
diharapkan lebih sering melakukan sosialisasi kepada masyarakat, yang berupaya
untuk mengajak dan membantu bagaimana sebenarnya program untuk pola hidup
sehat. Dan peran kita bagi seorang bidan ini ikut andil dalam melakukan
pelayanan kesehatan, menjelaskan bagaimana sebenarnya pola hidup sehat,
bagaimana supaya penyakit yang diderita sipasien tidak terjadi lagi, dan
bagaimana penyakit yang diderita sipasien tidak bertambah parah. Didalam
rencana indonesia sehat 2010 ini salah satunya adalah pelayanan kesehatan yang
bermutu adil dan merata, tanpa membeda-bedakan dari segi ekonomi.
11
12
DAFTAR PUSTAKA
Iqbal Mubarak, Wahid and Chayatin, Nurul. 2008. Ilmu Kesehatan Masyarakat:
Nurullah, Ahmad. 2012. Tantangan 2012 menuju MDGs. [On line]. http: ///J:
Group.