Вы находитесь на странице: 1из 22

Laporan Kerja Praktek

Proyek Pembangunan Office


Faber Castell International Indonesia

BAB IV
ALAT DAN BAHAN

4.1 Uraian Umum


Pada bab ini akan dijelaskan mengenai bahan dan peralatan yang
digunakan dalam pelaksanaan pekerjaaan di lapangan selama Kerja Praktek
berlangsung yaitu di Proyek Pembangunan Gedung Kantor PT. Faber
Castell International Indonesia. Penggunaan peralatan dan bahan konstruksi
sangat mendukung keefektifan kinerja dari proyek tersebut, sehingga perlu
diadakan pengelolaan demi kelancaran proyek itu sendiri. Pengelolaan
peralatan dan bahan konstruksi meliputi penggunaan, penyimpanan, dan
pemeliharaan. Dengan adanya pengelolaan ini, diharapkan tidak terjadi
kehilangan maupun kerusakan pada peralatan dan bahan yang digunakan,
serta dapat dimanfaatkan dan digunakan semaksimal mungkin.
Kualitas dan kuantitas seluruh bahan dan peralatan yang digunakan
harus berada dibawah pengawasan untuk senantiasa sesuai dengan standar
aturan yang berlaku. Bahan dan peralatan harus sesuai dengan Rencana
Kerja dan Syarat-Syarat (RKS). Pengadaan dan penyimpanan bahan
bangunan harus diperhatikan agar mutu dapat dipertahankan, sehingga tetap
pada kondisi yang layak. Penyimpanan bahan bangunan perlu mendapat
perhatian khusus mengingat ada beberapa bahan yang peka terhadap kondisi
lingkungan, misalnya besi yang tidak diperkenankan disimpan terlalu lama
di luar karena apabila terkena air dan udara, besi mudah terkorosi.

4.2 Pengadaan Alat dan Bahan Konstruksi


Pengadaan alat dan bahan pada proyek pembangunan Gedung Kantor
PT. Faber Castell International Indonesia sangat diperhitungkan, karena
semua item bahan dan peralatan yang digunakan mempengaruhi keuangan
proyek. Pengadaan material ini disesuaikan dengan kebutuhan proyek, baik
waktu kedatangan, jadwal penggunaan maupun jumlah yang digunakan.
Lingkup pengadaan material ini dimulai dari identifikasi kebutuhan,

Rizki Fatmawati
21010115120013 44
Laporan Kerja Praktek
Proyek Pembangunan Office
Faber Castell International Indonesia

pembelian, pemanfaatan produksi, sampai pada penerimaan dan


penyimpanan barang di lokasi proyek.
Pengadaan alat dan bahan yang digunakan disesuaikan dengan
tahapan pekerjaan di lapangan yang sedang berlangsung. Pemesanan bahan
serta peralatan konstruksi ini dilakukan oleh bagian logistik. Ketersediaan
material di lapangan harus selalu dikontrol agar tidak terjadi keterlambatan
waktu pelaksanaan proyek akibat keterlambatan pemesanan bahan.
Pengontrolan akan pengadaan alat dan bahan ini juga digunakan untuk
mengoptimalkan biaya yang dikeluarkan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengadaan alat dan bahan
adalah:
1. Pemilihan kualitas alat dan bahan yang baik sesuai dengan spesifikasi.
2. Penyediaan material yang cukup jumlahnya sesuai dengan pekerjaan
yang akan dilakukan agar alat dan bahan tidak terlalu lama di gudang
atau tempat penyimpanan lain.
3. Penyimpanan material yang baik sesuai dengan sifat dan kepekaan
material terhadap kondisi lingkungan.
4. Penumpukan material yang baik, sehingga penggunaan material sesuai
dengan waktu kedatangan material.

4.3 Pengadaan Alat dan Bahan Konstruksi


Penyimpanan alat dan bahan konstruksi sangat mempengaruhi kualitas
alat maupun bahan konstruksi itu sendiri. Penyimpanan alat dan bahan yang
kurang baik dapat menyebabkan kerusakan, khususnya keadaan material
yang sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan (temperature, kelembaban
udara, tekanan, dan lain-lain). Karena sifat fisik dari alat dan bahan
konstruksi tersebut berbeda-beda, maka penempatan dan perlindungan yang
dibutuhkan pun berbeda-beda. Ruang peralatan dan gudang pada proyek ini
dapat dilihat pada Gambar 4.1.

Rizki Fatmawati
21010115120013 45
Laporan Kerja Praktek
Proyek Pembangunan Office
Faber Castell International Indonesia

Gambar 4.1 Ruang Peralatan dan Gudang


Namun, karena material konstruksi berjumlah banyak, dan gudang
tidak memiliki luas yang memadai, maka ada beberapa material yang tidak
diletakkan dalam gudang, misalnya semen, kayu dan tulangan besi. Namun
penempatan material ini juga tidak sembarangan, misal bagian paling bawah
tidak terkena tanah langsung yang dikhawatirkan terkena aliran air,
kemudian ditutup oleh terpal agar tidak terkena air hujan atau panas
langsung.
Untuk bahan-bahan yang dalam waktu dekat akan digunakan,
diletakkan langsung di lapangan, misalnya tulangan besi diletakkan di
tempat pabrikasi tulangan untuk dirakit misal untuk penulangan pile cap dan
tie beam. Selain itu peralatan yang sering digunakan seperti bar cutter, bar
bender, dll juga diletakan di lapangan agar dapat dipakai langsung oleh
pekerja.

4.4 Bahan Konstruksi


a. Beton Ready Mix
Beton ready mix adalah adukan beton siap pakai yang dibuat sesuai
dengan mutu pemesanan sehingga pemesan dapat langsung
menggunakannya sesuai dengan keperluan pengecoran. Faktor utama
penggunaan beton ready mix dalam pengecoran beton adalah

Rizki Fatmawati
21010115120013 46
Laporan Kerja Praktek
Proyek Pembangunan Office
Faber Castell International Indonesia

pertimbangan atas efisiensi waktu, keseragaman mutu beton, biaya dan


tenaga kerja. Supplier beton ready mix pada proyek ini adalah PT. Pionir
Beton Industri. Beton ready mix yang digunakan pada proyek ini dapat
dilihat pada Gambar 4.2.

Gambar 4.2 Beton Ready Mix


b. Tulangan Besi
Besi berfungsi sebagai penahan tegangan tarik pada struktur.
Karena beton mempunyai kuat tekan yang tinggi, namun mempunyai
kuat tarik yang rendah. Untuk itu diperpadukan antara beton dan besi
membentuk suatu struktur beton bertulang yang kuat dan kokoh.
Berdasarkan penampakan secara visual, besi tulangan dibedakan
menjadi 2 jenis, yaitu besi tulangan polos dan besi tulangan ulir. Dalam
proyek ini, sebagian besar struktur menggunakan besi tulangan ulir
karena fungsinya yang lebih kuat untuk menahan geser, tetapi terdapat
beberapa tulangan sengkang yang menggunakan tulangan polos.
Pada proyek Gedung Kantor PT. Faber Castell International
Indonesia ini, stock kebutuhan proyek di supply dari PT. Bangun Sarana
Baja. Besi tulangan yang digunakan bervariasi yaitu D10, D13, D16,
D19, D22, D25, dan ϕ8 dengan mutu besi tulangan yaitu BJTD 40,
dengan fy=400 MPa. Besi tulangan yang digunakan pada proyek ini
dapat dilihat pada Gambar 4.3.

Rizki Fatmawati
21010115120013 47
Laporan Kerja Praktek
Proyek Pembangunan Office
Faber Castell International Indonesia

Gambar 4.3 Besi Tulangan


c. Kawat Bendrat
Kawat bendrat terbuat dari baja dengan diameter 1 mm. Kawat
bendrat ini digunakan sebagai pengikat rangkaian tulangan agar tetap
berada pada posisinya dan membentuk struktur yang dikehendaki. Dalam
penggunaannya, dipakai tiga sampai dengan empat lapis kawat supaya
mengikat tulangan lebih kuat. Selain sebagai pengikat antar tulangan,
kawat bendrat juga digunakan sebagai pengikat antara beton decking
dengan tulangan pile cap, tie beam, kolom dan plat lantai. Kawat bendrat
yang diterima dari supplier harus dalam keadaan baik yaitu tidak berkarat
dan tidak patah-patah. Kawat bendrat yang digunakan pada proyek ini
dapat dilihat pada Gambar 4.4.

Gambar 4.4 Kawat Bendrat

Rizki Fatmawati
21010115120013 48
Laporan Kerja Praktek
Proyek Pembangunan Office
Faber Castell International Indonesia

d. Spun Pile
Tiang pancang bulat atau sering disebut prestressed spun pile
adalah tiang pancang yang paling modern dan paling sering digunakan di
dunia sebagai tiang fondasi (paku bumi). Tiang pancang bulat ini dibuat
dengan menggunakan proses spinning agar bisa menciptakan kepadatan
dan homogenitas. Spun pile yang digunakan pada proyek ini dapat dilihat
pada Gambar 4.5.

Gambar 4.5 Spun Pile


e. Beton Decking
Beton decking atau yang biasa disebut tahu beton berfungsi untuk
membuat jarak antara permukaan tulangan dengan permukaan bekisting,
sehingga terbentuk tebal selimut beton sesuai rencana. Beton decking
harus memiliki mutu minimal sama dengan mutu beton yang digunakan
atau bahkan lebih baik sehingga didapatkan kekuatan maksimal dari
bangunan yang dibuat. Proses pembuatan beton decking dibuat secara
konvensional, yaitu dicetak dan dijemur di sekitar lokasi proyek yang
terkena sinar matahari yang cukup. Pada proyek ini menggunakan beton
decking dengan diameter 5 cm dan tebal sesuai yang diinginkan, dan
kemudian ditambah kawat bendrat untuk pengikat ke tulangan. Beton
decking pada proyek ini dapat dilihat pada Gambar 4.6.

Rizki Fatmawati
21010115120013 49
Laporan Kerja Praktek
Proyek Pembangunan Office
Faber Castell International Indonesia

Gambar 4.6 Beton Decking


f. Portland Cement
Semen Portland adalah bahan pengikat hidrolis yang berfungsi
untuk mengikat agregat halus dan agregat kasar dengan air dalam suatu
adukan. Pada proyek ini, campuran beton telah menggunakan beton
ready mix, sehingga sudah siap pakai. Namun material semen tetap
dibutuhkan sebagai material untuk membuat beton decking, lantai kerja,
dan juga pasangan batu bata untuk bekisting pile cap dan tie beam.
Semen Portland yang digunakan dalam proyek ini adalah dengan merk
Tiga Roda dengan ukuran bersih tiap sacknya adalah 40kg.
Semen yang digunakan harus memenuhi persyaratan berikut:
1. Kemasan dalam keadaan tertutup rapat dan tidak robek.
2. Kemasan atau sack semen yang sudah terbuka harus cepat
dipergunakan isinya, karena semen yang terlalu lama terbuka
kemasannya, dapat menurunkan mutunya.
3. Kondisi semen harus benar-benar kering, baik pada saat pengiriman
oleh supplier maupun penyimpanannya. Karena apabila semen terkena
air, semen tersebut akan menggumpal atau mengeras dan tidak dapat
dipergunakan lagi.

Rizki Fatmawati
21010115120013 50
Laporan Kerja Praktek
Proyek Pembangunan Office
Faber Castell International Indonesia

Pengadaannya dilakukan sesuai dengan kebutuhan, dan


penyimpanannya diletakkan di daerah yang benar-benar kering untuk
menjaga mutu dari semen portland tersebut. Semen yang digunakan pada
proyek ini dapat dilihat pada Gambar 4.7.

Gambar 4.7 Cement Portland


g. Pasir
Pasir adalah contoh bahan material butiran. Butiran pasir umumnya
berukuran antara 0,0625 sampai 2 milimeter. Materi pembentuk pasir
adalah silikon dioksida, tetapi di beberapa pantai tropis dan subtropis
umumnya dibentuk dari batu kapur. Sedangkan pasir beton adalah pasir
yang bagus untuk bangunan dan harganya lumayan mahal. Pasir Beton
biasanya berwarna hitam dan butirannya cukup halus, namun apabila
dikepal dengan tangan tidak menggumpal dan akan puyar kembali. Pasir
ini baik sekali untuk pengecoran, plesteran dinding, pondasi, juga
pemasangan bata dan batu. Pada proyek Pembangunan Gedung Kantor
PT. Faber Castell International Indonesia menggunakan pasir beton dan
pasang untuk pembuatan beton dan campuran beton pasangan batu bata
untuk bekisting. Material pasir pada proyek ini dapat dilihat pada
Gambar 4.8.

Rizki Fatmawati
21010115120013 51
Laporan Kerja Praktek
Proyek Pembangunan Office
Faber Castell International Indonesia

Gambar 4.8 Pasir


h. Kerikil
Kerikil adalah salah satu jenis batu material bangunan yang
diperoleh dengan cara membelah atau memecah batu yang berukuran
besar menjadi ukuran kecil-kecil. Fungsi utama kerikil adalah sebagai
bahan campuran utama untuk pembuatan beton cor. Penggunaan
materian kerikil pada proyek ini dapat dilihat pada Gambar 4.9.

Gambar 4.9 Kerikil


i. Batu Bata
Batu bata merupakan salah satu bahan material sebagai bahan
pembuat dinding. Batu bata terbuat dari tanah liat yang dibakar sampai
berwarna kemerah merahan. Pada proyek ini batu bata digunakan untuk
membuat bekisting tie beam dan pile cap karena lebih hemat waktu dan

Rizki Fatmawati
21010115120013 52
Laporan Kerja Praktek
Proyek Pembangunan Office
Faber Castell International Indonesia

biaya. Batu bata yang digunakan pada proyek ini dapat dilihat pada
Gambar 4.10.

Gambar 4.10 Batu Bata


j. Air Kerja
Air merupakan bahan yang sangat penting dan sangat dibutuhkan
dalam segala proses pekerjaaan di proyek. Dalam pelaksanaan suatu
proyek air kerja ini mempunyai fungsi, antara lain:

 Pembuatan adukan beton decking.

 Pembuatan adukan spesi (pasta semen) untuk plesteran.

 Perawatan beton setelah pengecoran (curing) dan kegiatan penunjang


lainnya.

 Pembuatan adukan beton lantai kerja dan pasangan batu bata.

Pada proyek Pembangunan Gedung Kantor PT. Faber Castell


International Indonesia ini, air yang digunakan adalah air PDAM yang di
tampung di tandon, karena air tanah yang berada pada proyek ini
mengandung garam yang tidak bagus untuk pembuatan beton. Air kerja
yang digunakan pada proyek ini dapat dilihat pada Gambar 4.11.

Rizki Fatmawati
21010115120013 53
Laporan Kerja Praktek
Proyek Pembangunan Office
Faber Castell International Indonesia

Gambar 4.11 Air Kerja

4.5 Alat Konstruksi


Pada proyek berskala besar, pasti banyak pekerjaan yang tidak dapat
dikerjakan dengan tenaga manusia. Untuk itu diperlukan adanya alat bantu,
baik yang bersifat manual maupun mekanis. Peralatan-peralatan konstruksi
ini menjadi solusi untuk memudahkan pekerjaan di lapangan. Pemilihan
jenis alat-alat berat perlu diperhitungkan secara tepat agar pekerjaan dapat
diselesaikan sesuai dengan jadwal dengan anggaran biaya yang tersedia.
Selain itu juga kuantitas dan jenis pekerjaan yang dilaksanakan, kapasitas
produksi alat yang digunakan, serta kemampuan sumber daya manusia yang
ada juga mempengaruhi pemilihan jenis peralatan yang harus disediakan.
Peralatan yang digunakan pada proyek Pembangunan Gedung Kantor
PT. Faber Castell International Indonesia ini adalah:
a. Hydraulic Hammer
Dalam pengerjaan pondasi tiang pancang proyek ini menggunakan
alat Hydraulic hammer. Hydraulic hammer adalah suatu sistem
pemancangan pondasi tiang yang pelaksanaannya ditekan masuk ke
dalam tanah dengan menggunakan dongkrak hidraulis yang diberi
beban counterweight sehingga tidak menimbulkan getaran dan gaya
tekan dongkrak langsung dapat dibaca melalui manometer sehingga gaya
tekan tiang setiap mencapai kedalaman tertentu dapat diketahui.
Hydraulic hammer pada proyek ini dapat dilihat pada Gambar 4.12.

Rizki Fatmawati
21010115120013 54
Laporan Kerja Praktek
Proyek Pembangunan Office
Faber Castell International Indonesia

Gambar 4.12 Hydraulic Driver Pile


b. Genset
Genset adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari
sumber energi mekanikal, biasanya dengan menggunakan induksi
elektomagnetik. Proses ini dikenal sebagai pembangkit listrik. Listrik dari
genset digunakan untuk mengoperasikan las listrik dan peralatan lain
yang membutuhkan energi listrik di lapangan. Genset yang digunakan
pada proyek ini dapat dilihat pada Gambar 4.13.

Gambar 4.13 Genset


c. Dump Truck
Dump turck adalah kendaraan jenis yang digunakan untuk
mengangkut bahan material seperti pasir, kerikil, atau tanah untuk
keperluan konstruksi. Dump truck dapat memindahkan material pada
jarak menengah sampai jarak jauh. Isi muatannya di isi oleh alat pemuat,

Rizki Fatmawati
21010115120013 55
Laporan Kerja Praktek
Proyek Pembangunan Office
Faber Castell International Indonesia

sedangan untuk membongkar muatannya alat berat ini dapat bekerja


sendiri dengan mengangkat bagian bak dengan menggunakan tenaga
hidrolik.
Secara umum, dump truck dilengkapi dengan bak terbuka yang
dioperasikan dengan bantuan hidrolik, bagian depan dari bak itu bisa
diangkat ke atas dan bagian belakang bak berfungsi sebagai engsel atau
sumbu putar sehingga material yang diangkut bisa turun ke tempat yang
diinginkan. Dump truck yang digunakan pada proyek ini dapat dilihat
pada Gambar 4.14.

Gambar 4.14 Dump Truck


d. Pick Up
Pada proyek pembangunan Gedung Kantor PT. Faber Castell
International Indonesia ini pick up digunakan untuk mengangkut material
dalam skala kecil seperti semen yang pembeliannya sesuai dengan
kebutuhan pelaksanaan proyek saat itu. Penggunaan pick up pada proyek
ini dapat dilihat pada Gambar 4.15.

Rizki Fatmawati
21010115120013 56
Laporan Kerja Praktek
Proyek Pembangunan Office
Faber Castell International Indonesia

Gambar 4.15 Pick Up


e. Bar Bender
Bar bender adalah alat yang digunakan untuk membengkokkan
besi tulangan sesuai dengan sudut yang diinginkan atau direncanakan.
Sebelum besi tulangan dibengkokkan dengan menggunakan bar bender,
bagian-bagian yang akan dibengkokkan ditandai terlebih dahulu dengan
menggunakan kapur tulis. Dalam satu kali pembengkokkan, dapat
dilakukan untuk beberapa besi tulangan, tergantung dari besar diameter
besi tulangannya.
Prinsip kerja dari alat ini adalah besi tulangan diletakkan diantara
poros tekan dan poros pembengkok. Atur posisi besi tulangan pada
bagian yang akan dibengkokkan dengan sudut yang diinginkan. Ujung
tulangan pada poros pembengkok dipegang dengan kunci pembengkok,
kemudian pedal ditekan sehingga roda pembengkok akan berputar sesuai
dengan sudut pembengkokan yang diinginkan. Bar bender ini diletakkan
pada area pabrikasi tulangan untuk memudahkan pekerjaan penulangan.
Bar bender yang digunakan pada proyek ini dapat dilihat pada Gambar
4.16.

Rizki Fatmawati
21010115120013 57
Laporan Kerja Praktek
Proyek Pembangunan Office
Faber Castell International Indonesia

Gambar 4.16 Bar Bender


f. Bar Cutter
Bar cutter adalah alat yang digunakan untuk memotong besi
tulangan dengan ukuran yang sesuai dengan gambar yang sudah
direncanakan. Sebelum dipotong, panjang besi tulangan yang akan
dipotong ditandai terlebih dahulu dengan menggunakan kapur tulis.
Setelah itu besi tulangan tersebut dimasukkan ke dalam gigi bar cutter,
maka besi tulangan akan terpotong sesuai dengan rencana yang
diinginkan. Pemotongan besi tulangan dengan bar cutter dapat dilakukan
beberapa tulangan sekaligus, tergantung dari besar diameter tulangan
tersebut.
Pada proyek ini menggunakan bar cutter listrik, yaitu bar cutter
yang digerakkan dengan tenaga listrik untuk memotong besi tulangan.
Bar cutter yang digunakan pada proyek ini dapat dilihat pada Gambar
4.17.

Rizki Fatmawati
21010115120013 58
Laporan Kerja Praktek
Proyek Pembangunan Office
Faber Castell International Indonesia

Gambar 4.17 Bar Cutter


g. Stamper
Stamper adalah alat yang digunakan untuk memadatkan tanah
setelah diadakan penimbunan. Alat ini digunakan pada area yang tidak
begitu luas. Alat ini menggunakan tenaga dari mesin diesel untuk
menggerakannya. Sementara untuk pemerataan, proses pemadatan masih
menggunakan tenaga manusia.
Cara kerja mesin stamper yaitu dihidupkan dengan menarik handle
stater, stang kopling normal diatur pada posisi kerja maka mesin akan
menggerakkan torak yang diteruskan ke plat pampat sehingga
menyebabkan plat pampat naik turun dengan cepat sehingga tanah
dibawahnya menjadi padat. Penggunaan alat stamper pada proyek ini
dapat dilihat pada Gambar 4.18.

Gambar 4.18 Stamper

Rizki Fatmawati
21010115120013 59
Laporan Kerja Praktek
Proyek Pembangunan Office
Faber Castell International Indonesia

h. Mata Bor
Alat ini digunakan untuk membuat lubang bore pile dan titik tiang
pancang secara manual. Dalam penggunaannya membutuhkan 2 orang
untuk memegangi stang bor. Alat ini dapat dilihat pada Gambar 4.19.

Gambar 4.19 Mata Bor

i. Molen
Molen ini digunakan untuk pembuatan campuran beton dalam skala
kecil. Pada proyek ini molen digunakan untuk pembuatan campuran
beton untuk bore pile dan DPT karena volume pengeoran yang kecil.
Alat ini dapat dilihat pada Gambar 4.20.

Gambar 4.20 Molen

Rizki Fatmawati
21010115120013 60
Laporan Kerja Praktek
Proyek Pembangunan Office
Faber Castell International Indonesia

j. Waterpass Batang
Waterpass batang adalah alat yang digunakan untuk mengukur
sebuah benda atau garis berada pada posisi rata baik pada pengukuran
secara vertikal, horizontal maupun dengan sudut 45 derajat. Pada alat ini
terdapat 3 buah alat pengecek kadataran, yaitu vertikal, horizontal dan
sudut 45 derajat, yang terbuat dari kaca yang didalamnya terdapat
gelembung cairan (nivo). Biasanya alat ini terbuat dari kayu atau
aluminium. Dalam penggunaannya di proyek, salah satu pekerjaan yang
menggunakan alat ini adalah digunakan untuk pengecekan verticality
tiang pancang. Alat ini dapat dilihat pada Gambar 4.12.

Gambar 4.21 Waterpass


k. Lampu Halogen
Lampu halogen berfungsi sebagai penerangan untuk pekerjaan
yang dilakukan malam hari. Lampu ini dipasang di area yang saat itu
sedang dilakukan pekerjaan. Lampu ini sangat membantu untuk
pekerjaan struktur, misalnya pengecoran yang seringnya dilaksanakan
malam hari. Alat ini dapat dilihat pada Gambar 4.22.

Rizki Fatmawati
21010115120013 61
Laporan Kerja Praktek
Proyek Pembangunan Office
Faber Castell International Indonesia

Gambar 4.22 Lampu Halogen


l. Meteran
Meteran adalah alat yang berfungsi untuk mengukur panjang atau
jarak dari satu titik ke titik lainnya. Ketelitian pengukuran dengan
meteran bisa mencapai 0,5 mm. Alat ini dapat dilihat pada Gambar 4.23.

Gambar 4.23 Meteran


m. Gerobak Dorong
Gerobak dorong digunakan untuk memberi kemudahan dalam
mengangkut material ke lokasi pekerjaan. Pemakainan alat ini
menggunakan tenaga manusia (pekerja) sehingga tingkat produktifitas
gerobak dorong ini dipengaruhi oleh kecepatan jalan pekerja yang
mendorong gerobak dorong dan jarak dari tempat lokasi material ke
tempat dimana material akan digunakan.
Gerobak dorong diperlukan pada pekerjaan pemindahan material

Rizki Fatmawati
21010115120013 62
Laporan Kerja Praktek
Proyek Pembangunan Office
Faber Castell International Indonesia

urugan untuk pile cap dan tie beam. Serta digunakan juga untuk
pemindahan material seperti semen, pasir, dan juga batu bata. Alat dapat
dilihat pada Gambar 4.24.

Gambar 4.24 Gerobak Dorong


n. Concrete Mixer Truck
Concrete truck mixer adalah kendaraan berupa truk yang
dilengkapi dengan concrete mixer yang berfungsi untuk mengaduk dan
membawa beton ready mix dari batching plant menuju ke lokasi proyek.
Agar beton tidak mengeras dan tetap homogen, selama proses
pengangkutan beton ready mix menuju lokasi proyek concrete mixer
selalu berputar dengan kecepatan perlahan. Concrete truck mixer yang
digunakan pada proyek ini memiliki kapasitas 6 m3. Alat ini dapat dilihat
pada Gambar 4.25.

Gambar 4.25 Concrete Mixer Truck

Rizki Fatmawati
21010115120013 63
Laporan Kerja Praktek
Proyek Pembangunan Office
Faber Castell International Indonesia

o. Concrete Vibrator
Concrete vibrator adalah mesin penggetar yang digunakan untuk
memadatkan beton saat pengecoran agar tidak terjadi rongga udara yang
akan menyebabkan terjadinya keropos pada beton sehingga mengurangi
kekuatan struktur beton itu sendiri. Concrete vibrator ini di gerakkan
oleh mesin listrik. Alat ini digunakan untuk memadatkan pengecoran
yang sedang berlangsung, baik pada pile cap maupun tie beam. Alat ini
dapat dilihat pada Gambar 4.26.

Gambar 4.26 Concrete Vibrator


p. Concrete Pump
Concrete Pump adalah alat yang digunakan untuk memompa beton
ready mix dari mixer truck menuju ke lokasi pengecoran. Concrete pump
ini sangat membantu pekerjaan pengecoran untuk tempat-tempat yang
sulit dijangkau. Bagian-bagian dari alat ini yaitu diantaranya mesin
pompa, pipa besi dan klem penyambung pipa.
Concrete pump biasa digunakan untuk pengecoran dengan volume
besar yaitu misal untuk pengecoran pile cap, tie beam, kolom. Dengan
menggunakan concrete pump ini dianggap lebih efisien terhadap waktu
daripada menggunakan concrete bucket karena penggunaannya yang
lebih praktis hanya tinggal memompa beton segar dari mixer truck ke
lokasi-lokasi pengecoran. Alat ini dapat dlihat pada Gambar 4.27.

Rizki Fatmawati
21010115120013 64
Laporan Kerja Praktek
Proyek Pembangunan Office
Faber Castell International Indonesia

Gambar 4.27 Concrete Pump


q. Alat Tukang
Alat tukang yang digunakan diantaranya palu, paku, gergaji, tang
dan lain sebagainya. Penggunakan paku erat kaitannya dengan
penggunaan palu, dalam membuat patok untuk bekisting pile cap dan tie
beam, tentu akan sangat dibutuhkan kedua alat tersebut. Gergaji
digunakan untuk memotong balok kayu sesuai dengan panjang yang
diinginkan. Dan tang berguna untuk memotong kawat bendrat pada saat
pengikatan antar tulangan. Beberapa alat tukang dapat dilihat pada
Gambar 4.28.

Gambar 4.28 Alat Tukang

Rizki Fatmawati
21010115120013 65

Вам также может понравиться