Вы находитесь на странице: 1из 4

BAB II

TEAR FILM

2.1. Anatomi dan Fisiologi Lapisan Lipid

Tear film adalah lapisan cair yang menutupi permukaan depan bola mata.
Lapisan ini merupakan struktur komplek yang komposisinya berasal dari berbagai
sumber, yaitu kelenjar lakrimal, kelenjar meibom, sel goblet, dan kelenjar lakrimal
aksesoris dari permukaan bola mata. Tear film terdiri dari 3 lapisan yaitu lipid,
akuos, dan musin (Gambar 1).3,4,5,6

Gambar 1. Gambaran skematik dari struktur tear film.6

Lapisan lipid merupakan lapisan paling superfisial dari tear film dengan
ketebalan kurang lebih tebal 100 molekul, mengandung lipid-lipid polar dan non
polar yang disekresi terutama oleh kelenjar meibom. Lapisan ini mengandung
hidrokarbon, ester, trigliserida, diester, gliserol, asam lemak bebas, dan lipid polar
yang diproduksi terutama oleh kelenjar Meibom. Kelenjar ini berlokasi pada
tarsal plate kelopak mata atas dan bawah. Terdapat kurang lebih 30-40 kelenjar
Meibom pada kelopak mata atas dan 20-30 kelenjar yang lebih kecil pada kelopak
mata bawah. Masing-masing glandula memiliki sebuah duktus yang terbuka
langsung pada tepi dalam dari palpebra yang berdekatan ke mucocutaneous
junction.3,6

2
Sekresi terjadi ketika sel-sel matur di pusat asinus berdisintegrasi, dikenal
sebagai sekresi holokrin. Tahapan sekresi lipid oleh kelenjar Meibom terdiri atas
sintesa lipid, pelepasan lipid dari sel, dan pelepasan produk hasil sekresi dari
duktus. Sintesis lipid dikoordinasi oleh diferensiasi sel-sel asinar menjadi sel-sel
yang lebih berdiferensiasi yang mensintesis produk sekresi lipid. Cairan glandula
Meibom yang mengandung lipid disimpan dalam duktus sampai dilepaskan ketika
berkedip.3,6
Glandula meibom kaya akan persarafan. Terdapat saraf parasimpatis,
simpatis, dan saraf sensorik. Persarafan didominasi oleh saraf parasimpatis yang
mengandung asetilkolin dan Vasoactive Intestinal Polypeptide (VIP) sebagai
neurotransmitter. Saraf simpatis dan saraf sensorik jarang ditemukan.7,8,9
Fungsi lapisan lipid adalah memperlambat penguapan dan melicinkan
permukaan optik karena letaknya diantara tear film dan udara. Lapisan ini juga
mempertahankan barier hidrofobik (lipid strip) yang mencegah air mata meluap
karena peningkatan tekanan permukaan. Lapisan lipid dapat mencegah kerusakan
tepi kulit kelopak oleh air mata.6

2.2. Anatomi dan Fisiologi Lapisan Akuos

Glandula lakrimal utama dan sekretori di bawah stimuli yang berbeda


(hormonal, simpatik, parasimpatik) menghasilkan lapisan akuos. Lapisan akuos
merupakan komponen terbesar dari lapisan tear film (±90%.). Lapisan ini
disekresi oleh kelenjar lakrimal utama dan aksesoris, mengandung elektrolit, air,
dan protein. Terdapat dua sumber tambahan terhadap lapisan akuos yaitu epitel
kornea dan epitel konjungtiva.6,7,10
Kelenjar lakrimal utama merupakan kelenjar eksokrin yang berlokasi pada
kuadran superolateral orbita di dalam fossa glandula lakrimalis. Kelenjar ini
terbagi atas 2 bagian oleh aponeurosis levator, yaitu bagian orbita dan bagian
palpebra. Kelenjar ini multilobus, tubuloasinar dengan saluran yang berakhir pada
permukaan bola mata di depan bagian lateral dari fornik superior. Tipe sel utama
adalah sel asinar, yang menyusun 80% kelenjar. Kelenjar lakrimal utama juga
mengandung sel duktal, sel mioepitel, dan limfosit. Sel duktal mensekresi air,
elektrolit, dan sejumlah kecil protein. Sel mioepitel yang mengelilingi sel asinar

3
dan sel duktal pada daerah basal mengandung protein otot aktin halus. Sel
mioepitel berfungsi pada kontraksi sel asinar dan sel duktal untuk mengeluarkan
produk sekresi. Beberapa tipe limfosit yang memproduksi immunoglobulin (Ig)A,
IgG, IgE, IgM, IgD, sel plasma, sel mast, dan makrofag juga terdapat pada
kelenjar lakrimal.6,7,11
Kelenjar lakrimal aksesoris berlokasi pada epitel konjungtiva dan
ukurannya sekitar 1/10 ukuran kelenjar lakrimal utama. Kelenjar Krause yang
menyusun 2/3 dari kelenjar lakrimal aksesoris, berlokasi pada bagian lateral dari
fornik superior. Sejumlah kelenjar Krause juga terdapat di fornik inferior. Kelenjar
Wolfring secara beragam berlokasi pada sepanjang margin proksimal dari masing-
masing tarsus. Jumlah kelenjar lakrimal aksesoris kurang dari 6 kelenjar pada
konjungtiva inferior dan pada konjungtiva superior sebanyak 42 kelenjar. Struktur
dari kelenjar lakrimal aksesoris sangat mirip dengan kelenjar lakrimal utama.6,7
Lapisan akuos mengandung elektrolit, air, protein, dan berbagai jenis
larutan yang disekresi oleh kelenjar lakrimal utama dan kelenjar lakrimal
aksesoris, serta epitel kornea dan epitel konjungtiva. Elektrolit dan molekul-
molekul kecil mengatur tekanan osmotik cairan antara sel epitel kornea dan tear
film, buffer pH air mata, serta membantu kofaktor enzim dalam mengontrol
permeabilitas membran. Larutan tear film mengandung urea, glukosa, laktat,
sitrat, askorbat, dan asam amino. Semuanya memasuki tear film melalui sirkulasi
sistemik. Pada air mata juga terdapat interferon, yang menghambat replikasi
virus, dan mungkin memiliki efek dalam menghambat perkembangan keratitis
herpetik ulserativa. Air mata mengandung sitokin dan growth factors yang
mungkin memiliki peran dalam proliferasi, migrasi, dan diferensiasi dari epitel
kornea dan epitel konjungtiva, mereka juga mengatur penyembuhan luka dari
permukaan bola mata.6,7,12
Lapisan akuos berperan untuk menciptakan lingkungan yang baik untuk
sel-sel epitel permukaan okular, mensuplai oksigen dan nutrisi penting ke epitel
kornea yang avaskuler dan mempertahankan suatu komposisi elektrolit yang
konstan di atas epitel permukaan mata. Lapisan ini juga merupakan sumber
growth factors yang penting untuk proliferasi, migrasi epitel konyungtiva dan
kornea, dan corneal wound healing. Lapisan akuos memperhalus ketidakteraturan

4
pada permukaan anterior mata, membersihkan debris dan mendukung fungsi
kornea dan sel epitel konjungtiva.6

2.3. Anatomi dan Fisiologi Lapisan Musin

Lapisan musin dari tear film melapisi mikroplika dari sel epitel superfisial
kornea dan membentuk sebuah jaringan kerja yang halus pada permukaan
konjungtiva. Lapisan ini mengandung musin (komponen utama), elektrolit, air,
protein termasuk imunoglobulin, dan lipid.6
Lapisan musin disekresi terutama oleh sel goblet konjungtiva, sel berlapis
gepeng dari konjungtiva dan epitel kornea, dan sedikit oleh glandula lakrimalis
dari Henle dan Manz. Produksi musin sel Goblet adalah 2-3 µL/hari. Musin
merupakan glycosylated glycoprotein tingkat tinggi yang strukturnya mengandung
inti dan komplek protein dan rantai samping heterogen dari oligosakarida.6
Sel goblet yang tersebar tunggal atau berkelompok di dalam epitel
konjungtiva merupakan sel dengan polarisasi tingkat tinggi. Musin disimpan di
bagian apikal sel dalam granula sekretorik yang komplit mengisi penuh bagian sel
ini. Sekresi musin terjadi apabila granula sekretorik bergabung dengan membran
granula sekretorik lainnya dan membran apikal dari sel.6,7
Berbagai tipe musin telah diidentifikasi pada air mata dan secara lokal
pada sel epitel kornea dan konyungtiva. Musin berbentuk gel MUC5AC disekresi
oleh sel goblet. Musin terikat membran MUC1, MUC4, dan MUC16 dihasilkan
oleh epitel berlapis gepeng kornea dan konyungtiva. Sebagai tambahan epitel
kornea dan konjungtiva juga memproduksi MUC2, MUC7, dan musin terikat
membran lainnya.7,10
Fungsi lapisan musin adalah merubah permukaan epitel kornea dari
lapisan hidrofobik menjadi lapisan hidrofilik yang diperlukan untuk penyebaran
tear film secara spontan dan merata. Lapisan musin dapat menurunkan tegangan
permukaan dengan berinteraksi terhadap lapisan lipid air mata yang akan
menstabilkan tear film mata. Lapisan ini juga menangkap permukaan sel-sel yang
rusak, partikel asing dan bakteri, serta lubrikasi palpebra saat melewati bola
mata.6

Вам также может понравиться