Вы находитесь на странице: 1из 18

PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN

MERECANAKAN KEGIATAN USAHA PENGOLAHAN SURABI PANDAN ANEKA


RASA

KELAS : XII MIPA-4


DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
1. ALIA KAMILAWATI
2. ANENGSIH SRI RAHAYU
3. GABBY PURNAMA GABRIELA S
4. KHILDAN ZEIN TIJANI
5. M. IKHSAN MAULANA
6. MARIZA MIRAZ OKTAVIANI
PENDAHULUAN
A. Rasional Dan Deskripsi Singkat
Modul ini berisikan tentang materi merencanakan kegiatan usaha
pengolahan, strategi pengembangan produk. Diharapkan dengan mempelajari modul
ini siswa dapat mengaplikasikan kepada masyarakat.

B. Relevansi
Untuk memperlajari materi produk kreatif dan kewirausahaan tidak ada
persyaratan khusus yang harus dimiliki oleh siswa, namun untuk mempelajari
perencanaan usaha produk olahan hasil pertanian diharapkan pererta telah
memahami prinsip dasar dalam perhitungan laba dan rugi. Materi ini sangat relevan
bagi, karena dapat dijadikan bekal kemampuan berwirausaha. Lulusan SMA/SMK
yang tidak terserap dunia kerja dapat atau mampu mengaplikasikan di bidang usaha
kreatif atau dapat memenuhi kebutuhan rill.

C. Pokok-Pokok Materi
1. Konsep dasar Kewirausahaan
2. Pencarian dan Menyaring Ide Produk
3. Analisis Bisnis
4. Pengembangan Produk
5. Uji Coba dan Seleksi Strategi Pemasaran

D. Uraian Materi
Jaman modern seperti sekarang ini membuat pasar barang dan jasa dibanjiri
oleh banyak produk baik barang maupun jasa. Untuk bisa tampil beda produsen
dituntut untuk dapat kreatif agar mampu menciptakan sesuatu yang baru untuk
ditawarkan kepada para konsumen. Produk baru yang diterima pasar alias laku dijual
dapat memberi nilai plus pada perusahaan atau bahkan bisa memimpin pasar pada
segmen tertentu. Berikut di bawah ini adalah tahapan dalam pengembangan atau
penciptaan produk baru:

1. Konsep dasar Kewirausahaan


1.1. Pengertian Kewirausahaan
Kewirausahaan berasal dari enterpreneurship yang berarti prilaku dinamis,
berani mengambil resiko, reaktif, dan berkembang. Menurut; menurut Impres No. 4
Tahun 1995 tentang GNMMK yaitu Gerakan Nasional Memasyarakatkan dan
Membudayakan Kewirausahaan disebutkan bahwa kewirausahaan adalah sikap,
semangat, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau
kegiatan yang mengarah pada upaya kerja, teknologi dan produk baru dengan
meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan
keuntungan yang lebih besar.
Kewirausahaan adalah suatu proses seseorang guna mengejar peluangpeluang memenuhi
kebutuhan dan keinginan melalui inovasi, tanpa memperhatikan
sumber daya yang mereka kendalikan (Menurut Robin, 1996).
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kewirauasahaan
adalah suatu proses menciptakan sesuatu dengan menggunakan waktu dan kegiatan
disertai modal, jasa dan resiko serta menerima balas jasa, kepuasan, dan kebebasan
pribadi.

1. 2. Tujuan Kewirausahaan
Dalam pendidikan kewirausahaan diajarkan dan ditanamkan mengenai sikap
dan perilaku untuk membuka bisnis, agar mereka di kemudian hari menjadi seorang
wirausaha yang berbakat dan berhasil. Adapun tujuan kewirausahaan adalah :
a. Untuk mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk meng
hasilkan kemajuan dan kesejahtraan masyarakat.
b. Untuk membudayakan semangat, sikap, prilaku, dan kemampuan kewirausahaan di
kalangan pelajar dan masyarakat yang mampu, handal, dan unggul.
c. Untuk meningkatkan jumlah para wirausaha yang berkualitas.

1.3. Wirausaha
1.3.1. Pengertian Wirausaha
Wirausaha berasal dari bahasa Perancis yaitu enterpreneur yang berarti orang
yang membeli barang dengan harga pasti meskipun orang itu belum mengetahui
berapa harga barang itu akan dijual. Ada beberapa pengertian wirausaha menurut
beberapa pandangan diantaranya adalah :
a. Menurut pandangan seorang Businessman
Wirausaha adalah ancaman, pesaing baru atau juga bisa seorang partner,
pemasok, konsumen atau seorang yang bisa diajak bekerjasama.
b. Menurut pandangan seorang Ekonom
Wirausaha adalah seseorang atau sekelompok orang yang mengorganisasi
faktor-faktor produksi, alam, tenaga, modal, dan skill untuk tujuan produksi.
c. Menurut Pandangan seorang Psikolog
Wirausaha adalah seorang yang memiliki dorongan dari dalam untuk mencapai
suatu tujuan, suka mengadakan eksperimen atau menampilkan kebebasan
dirinya di luar kekuasaan orang lain.
d. Menurut Pandangan seorang Pemodal
Wirausaha seseorang yang menciptakan kesejahtraan buat orang lain yang
menemukan cara-cara untuk menggunakan resources, mengurangi
pemborosan, dan membuka lapangan kerja yang disenangi masyarakat.
e. Menurut Gede Prama
Wirausaha adalah orang-orang yang berani memaksa dirinya untuk menjadi
pelayan bagi orang lain.
Ada beberapa sifat dasar dan kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang
wirausaha adalah seorang pencipta perusahaan dan orang yang selalu melihat
perbedaan, baik antar orang maupun antar fenomena kehidupan sebagai peluang
dan kesulitan.
1.3.2. Manfaat Wirausaha
a. Menambah daya tampung tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi
pengangguran.
b. Memberi contoh bagaiamana harus bekerja keras, tekun, tetapi tidak melupakan
perintah agama.
c. Berusaha mendidik masyarakat agar hidup secara efisien, ekonomis, tidak
berfoya-foya dan tidak boros.
d. Menjadi contoh bagi anggota masyarakat sebagai pribadi unggul yang patut
diteladani.
e. Berusaha memberi bantuan kepada orang lain dan pembangunan sosial sesuai
dengan kemampuannya.
f. Menyebarkan semangat berkreasi dan berinovasi
g. Menularkan semangat wirausaha pada orang lain
h. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat di lingkungannya

1.3.3. Keuntungan dan Kelemahan Berwirausaha


Geoffrey G. Merideth dalam Mudjiarto (2006) memberikan gambaran tentang
keuntungan dan kerugian menjadi wirausaha. Keuntungannya adalah:
a. Memberi kesempatan pada tiap pribadi untuk mengontrol jalan hidup
sendiri dengan imbalan kepemilikan yang diperoleh dari kemerdekaan untuk
mengambil keputusan dan resiko
b. Kesempatan untuk menggunakan kemampuan dan potensi pribadi secara penuh
dan aktualitas diri untuk mencapai cita-cita, kesempatan untuk meraih keuntungan
tak terhingga dan masa depan yang lebih baik dengan waktu yang relatif lebih
singkat
c. Kesempatan untuk memberikan sumbangan kepada masyarakat dengan lapangan
kerja dan pengabdian serta memperoleh pengakuan
d. Terbuka peluang untuk memperoleh peluang manfaat dan keuntungan secara
maksimal
e. Terbuka peluang untuk mencapai tujuan usaha yang dikehendaki.
Dibalik semua keuntungan diatas, menyertai pula kerugian atau hal-hal yang
tharus dikorbankan yang dapat dialami oleh wirausaha diantaranya:
a. Ketidakpastian tidak menjamin anda akan memperoleh uang yang cukup
untuk hidup
b. Resiko hilangnya modal/ asset/ investasi anda. Semua hal tentu mengandung
resiko, resiko terbesar yang harus dihadapi seorang wirausahawan adalah
kerugian yang akan menghilangkan investasinya,
c. Kualitas hidup sebelum mapan, wirausahawan harus bekerja 6-12 jam sehari.
Untuk membangun suatu usaha yang besar, tidak cukup hanya modal yang besar,
namun harus diikuti dengan kerja ekstra dan waktu ekstra.
1.3.4. Sasaran dan Asas Kewirasahaan
Dalam berwirausaha pasti memiliki sasaran yang ingin dicapai serta asas untuk
tercapainya tujuan.
a. Sasaran Kewirausahaan adalah :
(1) Para generasi muda pada umumnya, anak-anak putus sekolah dan para calon
wirausaha.
(2) Para pelaku ekonomi yang terdiri atas para pengusaha kecil.
(3) Organisasi profesi dan kelompok-kelompok masyarakat.
b. Asas kewirausahaan adalah sebagai berikut :
(1) Kemampuan memecahkan masalah dan mengambil keputusan.
(2) Kemampuan berkarya dengan semangat kemandirian.
(3) Kemampuan berpikir, bertindak kreatif, dan inovatif.
(4) Kemampuan bekerja secara tekun, teliti, dan produktif.

1.3.5. Ruang Lingkup Kewirausahaan


Dalam berwirausaha banyak sekali bidang-bidang yang harus digeluti diantaranya
adalah :
a. Lapangan pemberi jasa : pedagang perantara, pemberi kredit atau perbankan,
pengusa angkutan, pengusaha birojasa traverl pariwisata, pengusaha asuransi,
dan lain sebagainya.
b. Lapangan perdagangan : pedagang besar, pedagang menengah, dan pedagang
kecil.
c. Lapangan agraris : pertanian (tanaman berumur pendek dan berumur panjang),
perkebunan, dan kehutanan.
d. Lapangan perikanan : pemeliharaan ikan, penetasan ikan, makanan ikan, dan
pengangkutan ikan.

1.3.6. Karakteristik Wirausaha yang meliputi : Komitmen tinggi, Jujur, Disiplin,


Kreatif, Inovatif, Mandiri, dan Realitis
Karakteristik adalah sesuatu yang berhubungan dengan watak, perilaku,
tabiat/sikap seseorang terhadap perjuangan hidup untuk mencapai tujuan lahir batin.
Karakteristik wirausaha biasanya dapat dilihat pada waktu mereka berkomunikasi
untuk mengumpulkan suatu informasi atau pada waktu menjalin hubungan dengan
para relasi bisnisnya. Salah satu kesuksesan seorang wirausaha adalah harus
mempunyai karakteristik yang baik dan menarik. Karena karakteristik seorang
wirausaha yang baik akan membawa kearah kebenaran, keselamatan, serta
menaikkan derajat dan martabatnya.
Dengan demikian dapat dikatakan, bahwa karakteristik wirausaha adalah
pembawaan, tetapi dalam hal mental bisa diubah melalui pendidikan dan lingkungan
yang baik. Syarat mental yang perlu dipahami adalah sebagai berikut : a. Simpatik
dan berinisiatif
b. Optimis dan percaya diri
c. Jujur, berani
d. Mempunyai imijinasi dan bertanggung jawab
e. Rajin dan teliti
f. Seksama dan waspada

a. Komitmen
Komitmen tinggi seorang wirausaha yang berhasil adalah seorang wirausaha
yang memiliki komitmen tinggi. Dalam pengertiannya komitmen diartikan sebagai
berpegang teguh. Seseorang memiliki komitmen tinggi berarti setiap saat pikirannya
tidak pernah lepas dari perusahaannya, ia memiliki sikap yang tegas, dan kosisten.
Seorang wirausaha yang memiliki komitmen tinggi adalah orang yang mentaati atau
memenuhi janjinya untuk memajukan usaha bisnisnya sampai berhasil.
1. Faktor Pendukung
Ada beberapa faktor pendukung yang betul-betul memanfaatkan komitmen tinggi.
Faktor-faktor tersebut adalah :
a. Konsisten, tegas, dan fair
Seorang wirausaha dalam memutuskan sesuatu harus konsisten, maksudnya
adalah sesuatu yang diputuskan tidak boleh berubah-ubah.
b. Mercusuar
Dalam hal ini seorang wirausaha harus memiliki kharisma, tidak sekedar
menerangi dari kejauhan, tetapi mempraktekan apa yang dibicarakan dan
disampaikan.
c. Konsentrasi pada manusia
Dalam hal ini seorang wirausaha selalu memperhatikan kepada masalah,
keinginan, dan perkembangan bawahannya akan berhasil menciptakan atmosfer
kerja yang lebih menyenangkan. Dengan adanya perhatian yang baik dari
pimpinan, maka siapapun yan mendapat tugas, akan selalu berusaha untuk
menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya. Seorang wirausaha yang memiliki
komitmen yang tinggi adalah seorang wirausaha yang selalu menerapkan prilaku
tepat waktu, tepat janji, dan perduli terhadap mutu hasil kerja.
Pentingnya komitmen tinggi bagi seorang wirausaha seorang wirausaha yang
memiliki komitmen tinggi dalam berusaha harus memiliki tujuh kekuatan yang dapat
membangun kepribadiannya, diantaranya adalah :
a. Kemauan keras untuk maju dalam berwirausaha
b. Pemikiran yang konstruktif dan kreatif dalam berwirausaha.
c. Ketekunan dan keuletan dalam berwirausaha.
d. Kesabaran dan ketabahan
e. Ketahanan fisik dan mental
f . Kejujuran dan tanggung jawab
g. Keyakinan yang kuat untuk lebih maju.
Sikap komitmen tinggi sangat penting bagi seorang wirausaha. Adapun
pentingnya komitmen tinggi bagi seorang wirausaha adalah :
a. Memperoleh hasil yang maksimal dengan sumber daya yang minimal.
b. Meningkatkan etos semangat kerja baik pribadi dan karyawan.
c. Meningkatkan kesuksesan dalam berwirausaha.
d. Meningkatkan rasa kepercayaan dalam berwirausaha.
e. Meningkatkan dan memajukan perusahaannya.

b. Sikap Jujur
Sikap jujur dalam berwirausaha adalah mau dan mampu mengatakan
sesuatu sesuai dengan keadaan sebenarnya. Jika diberi kepercayaan dalam
berwirausaha tidak berkhianat, apabila berkata selalu benar, dan apabila berjanji
tidak mengingkari. Seorang wirausaha yang memiliki sikap jujur akan mendapatkan
kepercayaan dari masyarakat/pelanggan. Sikap jujur merupakan kunci keberhasilan
dalam berwirausaha. Untuk menumbuhkan makna kejujuran dan tanggung jawab
dalam diri seorang wirausaha adalah dengan cara bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa dan melatih disiplin diri.
Selain memiliki sikap jujur, seorang wirausaha harus memiliki sikap selalu ingin
maju, wirausaha yang selalu ingin maju adalah seorang wirausahawan yang tidak
mudah menyerah, pasrah ataupun tidak mudah putus asa. Wirausaha yang selalu
ingin maju akan mempunyai etos kerja dan semangat yang tinggi berjuang tanpa
mengenal lelah.
Menurut Stepen Covey dalam bukunya First Thing’s First, ada 4 (empat) sisi
potensial yang dimiliki manusia untuk maju, yaitu :
1. Self Awareness atau sikap mawas diri.
2. Couscience: mempertajam suara hati supaya menjadi manusia berkehendak
baik seraya memunculkan keunikan serta memiliki misi dalam hidup.
3. Creative Imagination: berpikir dan mengarah kedepan untuk memecahkan
masalah dengan imajinasi, khayalan, serta adaptasi yang tepat.
4. Independent Will: pandangan independen untuk bekal bertindak dan kekuatan
untuk mentransendensi.
1. Dipercaya oleh masyarakat konsumen.
2. Memiliki rasa percaya diri yang kuat.
3. Memiliki mental yang kuat.
4. Memiliki kesabaran.
5. Selalu tabah.
6. Memiliki disiplin diri.

c. Sikap dan Prilaku Disiplin


1. Pengertian Disiplin
Disiplin berasal dari bahasa inggris disciple yang berarti pengikut atau murid.
Perkataan disiplin mempunyai arti latihan dan ketaatan kepada aturan.
Menurut S. Nasution (1972:63) disiplin adalah usaha untuk mengatur atau
mengontrol kelakuan yang harus dicapai, dilarang atau diharuskan.
Disiplin yang baik tidak tercapai apabila tingkah laku seseorang terlampau
dikendalikan oleh bermacam-macam peraturan dan tindakan. Sikap disiplin mestinya
tumbuh sendiri dalm diri seseorang yang merasa terpanggil.
Upaya pembentukan sikap disiplin dapat dilakukan di dalam ataupun di luar
sekolah. Konsep disiplin dilinkungan sekolah pada umumnya selalu memperhatikan
hal-hal berikut ini :
a. Peraturan-peraturan yang jelas serta sanksi-sanksi hukumnya yang jelas.
b. Peraturan-peraturan yang akan ditentukan pihak sekolah harus masuk akal dan
dipahami oleh semua pihak.
c. Konsep disiplin yan dibuat sekolah adalah untuk kepentingan keadilan,
kesejahtraan bersama.
d. Tata aturan disiplin harus disepakati bersama serta dijalankan secara baik dan
konsekuen.
Dalam menerapkan disiplin berwirausaha dalam pola asuh di lingkungan sekolah,
maka perlu dilakukan upaya :
a. Menanamkan berbuat jujur.
b. Menanamkan rasa syukur, berdoa dan bekerja.
c. Menanamkan sikap mau bekerja keras.
d. Menanamkan sikap mental untuk maju berusaha.
e. Menanamkan ketulusan untuk maju bersama.
f. Menanamkan sikap iklas.
g. Menanamkan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Pentingnya disiplin belajar bekerja, berkarya, dan berpartisipasi adalah sebagai berikut:
a. Menhargai usaha secara aktif dan produktif.
b. Suasana yang menyenangkan.
c. Konsep disiplin dapat diterima semua pihak.
d. Adanya hormat-menhormati semua pihak.
e. Meningkatkan prestasi belajar berkarya dan berpartisipasi.
f. Saling menghormati semua pihak.
g. Menciptakan kreatifitas dan produktivitas yang tinggi.
Penanaman disiplin pada diri seorang wirausaha akan memberikan kekuatan.
Kekuatan tersebut antara lain :
a. Menguasai keadaan kehidupan.
b. Mengatasi kegagalan.
c. Membentuk pola berpikir sehat dan logis.
d. Dapat mengontrol sikap dan tingkah laku.
1.4. Fungsi Seorang Wirausaha
Fungsi seorang wirausaha adalah:
1. Mengusahakan inovasi-inovasi baru
2. Membuka pasaran baru
3. Memasuki usaha-usaha baru yang belum pernah dicoba oleh orang lain
4. Memulai produksi jenis barang dan jasa baru
1.4.1.Peran Seorang Wirausaha
Peran seorang wirausaha adalah sebagai motor penggerak pembangunan nasional,
seperti :
1. Wirausaha berusaha mengurangi pengangguran
2. Wirausaha berusaha mengurangi ketegangan sosial
3. Wirausaha berusaha meningkatkan taraf hidup anggota dan masyarakat
lingkunganya
4. Wirausaha berusaha memajukan perekonomian bangsa dan negara
5. Wirausaha berusaha memperkecil sifat ketergantungan terhadap bantuan luar negeri
6. Wirausaha berusaha memenuhi segala macam kebutuhan masyarakat terhadap
produk dan adanya jasa
Pengusaha sukses menurut adalah seseorang yang memiliki tekad yang sangat
tinggi, jeli dalam melihat peluang, kreatif, inovatif, berkomitmen dan berani
melangkah untuk mendapatkan sesuatu dan juga mampu merealisasikan ide-ide
yang dia miliki bukan sekedar menghayal.

1.4.2.Karakteristik Seorang Wirausaha :


1. Kreatif dan Inovatif
2. Berani mengambil resiko
3. Tidak Mudah Putus Asa
4. Berani Bersaing
5. Tidak Tahu Malu
6. Dapat bersosialisasi dengan baik di lingkungan (Supel)
7. Aktif
8. Tekun
9. Low Profile

1.4.3.Nilai-Nilai Kewirausahaan :
1. Percaya Diri
2. Berorientasi pada Tugas dan Hasil
3. Keberanian Mengambil Resiko
4. Kepemimpinan
5. Berorientasi ke Masa Depan
6. Keorisinilan : Kreatif dan Inovatif
7. Terdapat 2 (dua) motif seseorang berwirausaha, yaitu Need Based (Kebutuhan)
dan Opportunity Based (Kesempatan)
Proses Kewirausahaan secara umum dilakukan dengan berbagai tahap,
diantaranya :
1. Tahap memulai, tahap di mana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha
mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, diawali dengan melihat peluang
usaha baru yang mungkin apakah membuka usaha baru, melakukan akuisisi, atau
melakukan franchising. Juga memilih jenis usaha yang akan dilakukan apakah di
bidang pertanian, industri / manufaktur / produksi atau jasa.
2. Tahap melaksanakan usaha atau diringkas dengan tahap “jalan”, tahap ini
seorang wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait dengan usahanya,
mencakup aspek-aspek: pembiayaan, SDM, kepemilikan, organisasi,
kepemimpinan yang meliputi bagaimana mengambil resiko dan mengambil
keputusan, pemasaran, dan melakukan evaluasi.
3. Mempertahankan usaha, tahap di mana wirausahawan berdasarkan hasil yang
telah dicapai melakukan analisis perkembangan yang dicapai untuk ditindaklanjuti
sesuai dengan kondisi yang dihadapi
4. Mengembangkan usaha, tahap di mana jika hasil yang diperoleh tergolong positif
atau mengalami perkembangan atau dapat bertahan maka perluasan usaha
menjadi salah satu pilihan yang mungkin diambil

1.4.4. Terdapat 10 kompetensi seorang wirausaha, yaitu:


Seorang wirausaha dengan memiliki keterampilan berwirausaha, maka akan memiliki
kemampuan (kompetensi) dalam kewirausahaan. Menurut Dan & Bradstreet Business
Credit Service (1993:1), ada 10 kompetensi yang harus dimiliki, wirausaha, yaitu:
1) Knowing Your Business, yaitu harus mengetahui usaha apa yang akan
dilakukan. Dengan kata lain, seorang wirausaha harus mengetahui segala
sesuatu yang ada hubungannya dengan usaha atau bisnis yang akan lakukan.
Misalnya, seorang yang akan melakukan bisnis perhotelan maka ia harus
memiliki pengetahuan tetang perhotelan. Untuk bisnis pemasaran komputer, ia
harus memiliki pengetahuan pemasaran kommputer.
2) Knowing The Basic Business Management, yaitu mengetahui dasar-dasar
pengelolaan bisnis, misalnya cara merancang usaha, mengorganisasikan dan
mengendalikan perusahaan, termasuk dapat memperhitungkan, memprediksi,
mengadministrasikan dan membukukan kegiatan-kegiatan usaha. Mengetahui
manajemen bisnis berarti memahami kiat, cara, proses, dan pengelolaan semua
sumber daya perusahaan secara efektif dan efisien.
3) Having The Proper Attitude, yaitu memiliki sikap yang sempurna terhadap usaha
yang dilakukannya. Ia harus bersikap sebagai pedagang, industriawan,
pengusaha, eksekutif yang sungguh-sungguh, dan tidak setengah hati.
4) Having Adequate Capital, yaitu memiliki modal yang cukup. Modal tidak hanya
bentuk materi, tetapi juga rohani. Kepercayaan dan keteguhan hati merupakan
modal utama dalam usaha. Oleh karena itu, harus cukup waktu cukup uang,
cukup tenaga, tempat, dan mental.
5) Managing Finances Effectively, yaitu memiliki kemampuan mengatur/mengelola
keuangan secara efektif dan efisien, mencari sumber dana dan menggunakannya
secara tepat, serta mengendalikannya secara akurat
6) Managing Time Efficiently, yaitu kemampuan mengatur waktu seefisien mungkin.
Mengatur, menghitung, dan menepati waktu sesuai dengan kebutuhannya.
7) Managing People, yaitu kemampuan merencanakan, mengatur, mengarahkan,
menggerakan (memotivasi), dan mengendalikan orang-orang dalam
menjalankan perusahaan.
8) Satisfying Customer by Providing High Quality Product, yaitu memberi
kepuasan kepada pelanggan dengan cara menyediakan barang dan jasa yang
bermutu, bermanfaat, dan memuaskan.
9) Knowing Hozu to Compete, yaitu mengatahui strategi/ cara bersaing. Wirausaha,
harus dapat mengungkap kekuatan (strenghts), kelemahan (weaks), peluang
(opportunity), dan ancaman (threat) dirinya dan pesaing. Ia harus menggunakan
analisis SWOT baik terhadap dirinya maupun terhadap pesaing.
10) Copying with Regulations and Paperwork, yaitu membuat aturan/pedoman
yang jelas tersurat tidak tersirat.
2. Pencarian dan menyaring ide produk
Definisi pada dimensi produk merupakan upaya mendefinisikan kreativitas
yang berfokus pada produk atau apa yang dihasilkan oleh individu baik sesuatu yang
baru/original atau sebuah elaborasi/penggabungan yang inovatif.“Creativity is the
ability to bring something new into existence”( Reni dkk, 2001).
Definisi yang berfokus pada produk kreatif menekankan pada orisinalitas, seperti
yang dikemukakan oleh Baron (1969) yang menyatakan bahwa kreatifitas adalah
kemampuan untuk menghasilkan/menciptakan sesuatu yang baru. Begitu pula
menurut Haefele (1962) dalam Munandar, 1999; yang menyatakan kreativitas adalah
kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru yang mempunyai makna
sosial. Dari dua definisi ini maka kreatifitas tidak hanya membuat sesuatu yang baru
tetapi mungkin saja kombinasi dari sesuatu yang sudah ada sebelumnya.
Kreatifitas merupakan suatu bidang kajian yang kompleks, yang
menimbulkan berbagai perbedaan pandangan. Perbedaan definisi kreativitas yang
dikemukakan oleh banyak ahli merupakan definisi yang saling melengkapi. Sudut
pandang para ahli terhadap kreativitas menjadi dasar perbedaan dari definisi
kreativitas. Definisi kreativitas tergantung pada segi penekanannya, kreativitas dapat
didefinisikan kedalam empat jenis dimensi sebagai ( Four P’s Creativity), yaitu
dimensi person, proses, press dan product sebagai berikut :
1. Definisi kreativitas dalam dimensi person
Guilford menerangkan bahwa kreativitas merupakan kemampuan atau
kecakapan yang ada dalam diri seseorang, hal ini erat kaitannya dengan bakat.
Sedangkan Hulbeck menerangkan bahwa tindakan kreatif muncul dari keunikan
PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN Page 15
keseluruhan kepribadian dalam interaksi dengan lingkungannya. Definisi kreativitas
dari dua pakar diatas lebih berfokus pada segi pribadi.
2. Kreativitas dalam dimensi process
Definisi pada dimensi proses upaya mendefinisikan kreativitas yang berfokus
pada proses berpikir sehingga memunculkan ide-ide unik atau kreatif.
3. Definisi Kreativitas dalam dimensi Press
Definisi dan pendekatan kreativitas yang menekankan faktor press atau
dorongan, baik dorongan internal diri sendiri berupa keinginan dan hasrat untuk
mencipta atau bersibuk diri secara kreatif, maupun dorongan eksternal dari
lingkungan sosial dan psikologis.
4. Definisi Kreativitas dalam dimensi Produk
Definisi pada dimensi produk merupakan upaya mendefinisikan kreativitas
yang berfokus pada produk atau apa yang dihasilkan oleh individu baik sesuatu yang
baru/original atau sebuah elaborasi/penggabungan yang inovatif. “Creativity is the
ability to bring something new into existence” (Reni dkk, 2001). Definisi yang
berfokus pada produk kreatif menekankan pada orisinalitas, seperti yang
dikemukakan oleh Baron (1969) yang menyatakan bahwa kreatifitas adalah
kemampuan untuk menghasilkan/menciptakan sesuatu yang baru atau kemampuan
untuk membuat kombinasi-kombinasi baru yang mempunyai makna sosial. Dari dua
definisi ini maka kreatifitas tidak hanya membuat sesuatu yang baru tetapi mungkin
saja kombinasi dari sesuatu yang sudah ada sebelumnya.
Dari beberapa uraian mengenai definisi kreativitas yang dikemukakan diatas
penulis menyimpulkan bahwa : “Kreativitas adalah proses konstruksi ide yang orisinil
(asli), bermanfaat, variatif (bernilai seni) dan inovatif (berbeda/lebih baik)”.

2.1. Pencarian Ide Produk


Ide bisa dicari namun terkadang datang dengan sendirinya tanpa diharapkan.
Banyak perusahaan yang memiliki bagian atau divisi riset maupun menggunakan
jasa pihak luar untuk mencarikan ide segar dan brilian bagi perusahaan. Ide yang
dihasilkan haruslah sesuai dengan apa yang telah menjadi tujuan perusahaan. Ide
pun bisa datang dari konsumen yang biasa mengkonsumsi produk perusahaan
maupun produk produsen lain yang serupa. Ide pun bisa dicuri dari produsen lain
yang berkompetisi dengan kita. Ide memang mahal, kerena tidak sedikit perusahaan
yang berani membayar mahal sebuah inovasi baru yang mampu menciptakan
keuntungan besar bagi perusahaan.

2.2. Menyaring Ide Produk


Apabila ide yang didapat banyak jumlahnya maka sebaiknya dilakukan
pemilihan ide yang sekiranya patut untuk maju ke langkah selanjutnya. Sesuaikanlah
dengan kondisi dan tujuan perusahaan. Ide yang sulit untuk diwujudkan karena
dirasa tidak memiliki sumber daya yang dibutuhkan sebaiknya tidak diteruskan demi
kebaikan perusahaan.

3. Analisis Bisnis
Perusahaan melakukan berbagai perkiraan estimasi pada produk tersebut
mulai dari berapa kira-kira biaya investasi yang dibutuhkan, seberapa besar potensi
pasarnya, seberapa besar tingkat penjualannya, dan seberapa banyak laba atau
keuntungan yang mungkin diraih perusahaan. Semua itu sebaiknya dilakukan
secara ilmiah dan tidak hanya dengan kira-kira saja. Berikut adalah analisis membuat
surabi. Sebagai asumsi bahwa peralatan untuk membuat surabi, dengan rincian sebagai
berikut :
Peralatan
Banyak Harga Total
Cetakan serabi x2 Rp. 75.000 Rp. 150.000
Baskom x1 Rp. 10.000 Rp. 10.000
Spatula x1 Rp. 8.000 Rp. 8.000
Alat pengaduk x2 Rp. 5.000 Rp. 10.000
Mika x 1 bks Rp. 10.000 Rp. 10.000
Sendok plastik x3 Rp. 5.0000 Rp. 15.000
Isi hekter x1 Rp. 5.000 Rp. 5.000
Hekter x1 Rp. 15.000 Rp. 15.000
Kertas Nasi x1 Rp. 3.000 Rp. 3.000
Jumlah Investasi Rp. 226.000
Biaya operasional per minggu
Total biaya tetap Rp. 226.000 : 7 hari = Rp. 32.300
Biaya variabel (bahan)
Bahan Banyak Harga Jangka Waktu Total
Tepung Beras x2 Rp. 30.000 x7 Rp.210.000
Gula pasir x1 Rp. 24.000 x7 Rp.168.000
Gula Merah x1 Rp. 16.000 x7 Rp.112.000
Kelapa x3 Rp.15.000 x7 Rp.105.000
Santan Kara x3 Rp. 9.000 x7 Rp.63.000
Blue Band x1 Rp. 8.000 x7 Rp.56.000
Seres x1 Rp.5.000 x7 Rp.35.000
Oncom x2 Rp.4.000 x7 Rp.28.000
Cabe x1 Rp.5.000 x7 Rp.35.000
Bawang Daun x1 Rp.3.000 x7 Rp.21.000
Total Biaya Variabel Rp. 833.000

Total biaya operasional


Biaya Tetap + Biaya Variabel = Rp. 226.000 + Rp. 833.000 = Rp.1.059.000

Pendapatan/minngu
Penjualan rata- rata
35 kemasan x Rp. 5.000 = Rp. 175.000
Rp. 175.000 x 7 hari = 1.225.000

Keuntungan/ minggu
Laba = total pendapatan – total biaya operasional
Laba = total pendapatan – total biaya operasional

= Rp. 1.225.000 – Rp. 1.059.000


= Rp. 166.000

4. Pengembangan Produk
Dari ide yang layak untuk maju ke tahap selanjutnya dibuatkan prototip atau
model produk untuk dilakukan uji kelayakan bisnis. Produk diuji coba secara internal
baik dilakukan sendiri maupun dilakukan oleh pihak luar perusahaan yang kompeten
di bidangnya. Dari contoh produk yang dibuat, jika ada yang dirasa buruk produknya
atau akan mengalami kendala produksi di masa depan sebaiknya tidak dilanjutkan
atau dilakukan perbaikan dengan kembali ke tahap-tahap sebelumnya untuk
diperbaiki. Berikut contoh membuat produk sederhana dari bahan dasar Serabi
Serabi Aneka Rasa
Bahan :
Tepung Beras
Gula pasir
Gula Merah
Kelapa
Santan Kara
Blue Band
Seres
Oncom
Cabe
Bawang Daun

Alat:
Cetakan serabi
Baskom
Spatula
Alat pengaduk
Mika
Sendok plastik
Isi hekter
Hekter
Kertas Nasi

Cara Membuat :
Cara Membuat Tumisan Oncom :
-Tumis semua bahan bumbu yang telah dihaluskan hingga harum, lalu masukkan
bahan toping oncom ke dalamnya. Kemudian aduk dan tumis hingga matang. setelah
itu angkat dan sisihkan.

Cara Membuat Serabi:

1. Langkah pertama, larutkan tepung terigu dan tepung beras dengan air. Lalu
tambahkan santan beserta parutan kelapa muda, garam dan gula pasir. Kemudian aduk
hingga rata.
2. Selanjutnya, Siapkan tungku dan cetakan serabi. Lalu panaskan cetakan serabi dan
oleskan margarin ke permukaan dengan kuas. Kemudian tuang adonan serabi oncom
(kurang lebih sekitar 1 sendok sayur), setelah itu diamkan beberapa saat. Setelah itu
diamkan beberapa saat. Setelah beberapa saat, segera taburi toping di atasnya,
kemudian tutup dan diamkan sampai serabi menjadi matang, Setelah itu angkat dan
serabi buatan anda siap untuk disajikan.

5. Uji Coba Pemasaran dan Seleksi Strategi Pemasaran


Strategi pemasaran adalah sebuah rencana yang memungkinkan perusahaan
mengoptimalkan penggunaan sumber dayanya untuk mencapati tujuan pemasaran dan
perusahaan( Kotler, 2012). Isu strategi pemasaran adalah seleksi evaluasi pasar sasaran
dan merancang susunan bauran pemasaran. Bauran pemasaran adalah
serangkaian variabel yang dapat dikontrol dan tingkat variabel yang digunakan oleh
perusahaan untuk memengaruhi pasaran yang menjadi sasaran (M. S. Dagun, 2006).
Menganalisis pasar-produk dan meramalkan perkembangan produk dimasa
mendatang, sangat penting bagi perencanaan bisnis dan pemasaran.Pengambilan
keputusan untuk memasuki pasar produk, cara melayani pasar-produk yang sudah
ada, dan waktu untuk memasuki pasar yang tidak menarik,penting artinya dalam
pemilihan pemasaran strategis. Penganalisisan pasar-produk meliputi kegiatankegiatan
sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi pasar-produk baru yang memberikan peluang bagiperusahaan
2. Mengevaluasi pasar-produk yang sudah ada sebagai pedoman strategi
3. Mengamati lingkungan dan meramalkan kecenderungan perubahan pasarproduk
Dalam pemilihan strategi pemasaran harus memperhatikan faktor situasional
dan persaingan yang harus dihadapi organisasi. Strategi situasi meliputi strategidaur
hidup produk, strategi pasar yang terpecah, strategi global. Dasar analisis berguna
untuk mengklasifikasikan situasi strategi pemasaran pada tahap pengembangan,
pertumbuhan, kematangan, penurunanatau global dari evolusi pasar-produk.
Dengan menggunakan klasifikasi ini, strategi analisisnya harus mempertimbangkan
struktur pasar, segmentasi, analisis industri/pesaing, keunggulan bersaing,
penentuan sasaran, dan penentuan posisi
Produk yang telah lulus uji model prototipe, selanjutnya dilakukan pengujian
pemasaran dengan memilih beberapa sampel pasar yang kurang lebih mewakili
kondisi segmen pasar yang akan dituju oleh produk perusahaan. Lihat bagaimana
reaksi pasar terhadap produk baru tersebut. Jika hasilnya ternyata positif maka
produk tersebut layak untuk lanjutkan ke tahap berikutnya. Sebaliknya apabila
ternyata negatif atau mendapat respon yang buruk dari target pasat terbatas maka
sebaiknya dilakukan evaluasi kembali atau menggugurkan produk. Baik hasil positif
dan negatif sebaiknya dipelajari kelebihan dan kekurangan agar hasil di pasar yang
sesungguhnya dapat dimaksimalkan.
E. Rangkuman
Kewirausahaan adalah suatu proses seseorang siswa belajar peluangpeluang memenuhi
kebutuhan dan keinginan melalui inovasi, tanpa memperhatikan
sumber daya yang mereka kendalikan. Sedangkan tujuan kewirausahaan adalah
Adapun tujuan kewirausahaan adalah: (a) untuk mewujudkan kemampuan dan
kemantapan para wirausaha untuk meng hasilkan kemajuan dan kesejahtraan
masyarakat; (b) untuk membudayakan semangat, sikap, prilaku, dan kemampuan
kewirausahaan di kalangan pelajar dan masyarakat yang mampu, handal, dan
unggul.; (c) Untuk meningkatkan jumlah para wirausaha yang berkualitas.
Produsen dituntut untuk dapat kreatif dalam merencanakan sebuah usaha,
agar mampu menciptakan sesuatu yang baru untuk ditawarkan kepada para
konsumen. Produk baru yang diterima pasar atau laku dijual dapat memberi nilai
plus pada perusahaan atau bahkan bisa memimpin pasar pada segmen tertentu.
Proses Kewirausahaan secara umum dilakukan dengan berbagai tahap,
diantaranya (1) tahap memulai, tahap di mana seseorang yang berniat untuk
melakukan usaha mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, diawali dengan
melihat peluang usaha baru yang mungkin apakah membuka usaha baru,
melakukan akuisisi, atau melakukan franchising. Juga memilih jenis usaha yang
akan dilakukan apakah di bidang pertanian, industri / manufaktur / produksi atau
jasa. (2) tahap melaksanakan usaha atau diringkas dengan tahap “jalan”, tahap ini
seorang wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait dengan usahanya,
mencakup aspek-aspek: pembiayaan, SDM, kepemilikan, organisasi, kepemimpinan
yang meliputi bagaimana mengambil resiko dan mengambil keputusan, pemasaran,
dan melakukan evaluasi.
(3) mempertahankan usaha, tahap di mana wirausahawan berdasarkan hasil yang
telah dicapai melakukan analisis perkembangan yang dicapai untuk ditindaklanjuti
sesuai dengan kondisi yang dihadapi (4) mengembangkan usaha, tahap di mana
jika hasil yang diperoleh tergolong positif atau mengalami perkembangan atau dapat
bertahan maka perluasan usaha menjadi salah satu pilihan yang mungkin diambil.
Sebuah pilihan ide harus disesuaikan dengan kondisi dan apa yang telah
menjadi tujuan perusahaan. Ide dapat diperoleh dari mana saja, perusahaan berani
membayar mahal sebuah inovasi baru yang mampu menciptakan keuntungan besar
bagi perusahaan.
Perusahaan melakukan berbagai perkiraan estimasi pada produk tersebut
mulai dari berapa kira-kira biaya investasi yang dibutuhkan, seberapa besar potensi
pasarnya, seberapa besar tingkat penjualannya, dan seberapa banyak laba atau
keuntungan yang mungkin diraih perusahaan. Semua itu sebaiknya dilakukan
secara ilmiah dan tidak hanya dengan kira-kira saja.
Pengembangan suatu gagasan mengenai produk harus ditentukan pula oleh
potensi pasar dari produk tersebut. Oleh karena bila potensi pasarnya belum jelas
maka pengembangan produk tersebut perlu dipertimbangkan kembali sampai
potensi pasarnya jelas, agar rencana pengembangan produk benar-benar
mendatangkan keuntungan sesuai yang diharapkan dan bukan sebaliknya yang
justru berakibat perusahaan mengalami kerugian. Dengan demikian, pengembangan
produk harus dilakukan dengan pertimbangan dan perhitungan rasional-ekonomis
(motif ekonomis), bukan hanya sekedar didorong oleh keinginan agar dianggap
sebagai perusahaan yang maju atau karena faktor prestise (motif psikologis).

Вам также может понравиться