Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
B. Relevansi
Untuk memperlajari materi produk kreatif dan kewirausahaan tidak ada
persyaratan khusus yang harus dimiliki oleh siswa, namun untuk mempelajari
perencanaan usaha produk olahan hasil pertanian diharapkan pererta telah
memahami prinsip dasar dalam perhitungan laba dan rugi. Materi ini sangat relevan
bagi, karena dapat dijadikan bekal kemampuan berwirausaha. Lulusan SMA/SMK
yang tidak terserap dunia kerja dapat atau mampu mengaplikasikan di bidang usaha
kreatif atau dapat memenuhi kebutuhan rill.
C. Pokok-Pokok Materi
1. Konsep dasar Kewirausahaan
2. Pencarian dan Menyaring Ide Produk
3. Analisis Bisnis
4. Pengembangan Produk
5. Uji Coba dan Seleksi Strategi Pemasaran
D. Uraian Materi
Jaman modern seperti sekarang ini membuat pasar barang dan jasa dibanjiri
oleh banyak produk baik barang maupun jasa. Untuk bisa tampil beda produsen
dituntut untuk dapat kreatif agar mampu menciptakan sesuatu yang baru untuk
ditawarkan kepada para konsumen. Produk baru yang diterima pasar alias laku dijual
dapat memberi nilai plus pada perusahaan atau bahkan bisa memimpin pasar pada
segmen tertentu. Berikut di bawah ini adalah tahapan dalam pengembangan atau
penciptaan produk baru:
1. 2. Tujuan Kewirausahaan
Dalam pendidikan kewirausahaan diajarkan dan ditanamkan mengenai sikap
dan perilaku untuk membuka bisnis, agar mereka di kemudian hari menjadi seorang
wirausaha yang berbakat dan berhasil. Adapun tujuan kewirausahaan adalah :
a. Untuk mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk meng
hasilkan kemajuan dan kesejahtraan masyarakat.
b. Untuk membudayakan semangat, sikap, prilaku, dan kemampuan kewirausahaan di
kalangan pelajar dan masyarakat yang mampu, handal, dan unggul.
c. Untuk meningkatkan jumlah para wirausaha yang berkualitas.
1.3. Wirausaha
1.3.1. Pengertian Wirausaha
Wirausaha berasal dari bahasa Perancis yaitu enterpreneur yang berarti orang
yang membeli barang dengan harga pasti meskipun orang itu belum mengetahui
berapa harga barang itu akan dijual. Ada beberapa pengertian wirausaha menurut
beberapa pandangan diantaranya adalah :
a. Menurut pandangan seorang Businessman
Wirausaha adalah ancaman, pesaing baru atau juga bisa seorang partner,
pemasok, konsumen atau seorang yang bisa diajak bekerjasama.
b. Menurut pandangan seorang Ekonom
Wirausaha adalah seseorang atau sekelompok orang yang mengorganisasi
faktor-faktor produksi, alam, tenaga, modal, dan skill untuk tujuan produksi.
c. Menurut Pandangan seorang Psikolog
Wirausaha adalah seorang yang memiliki dorongan dari dalam untuk mencapai
suatu tujuan, suka mengadakan eksperimen atau menampilkan kebebasan
dirinya di luar kekuasaan orang lain.
d. Menurut Pandangan seorang Pemodal
Wirausaha seseorang yang menciptakan kesejahtraan buat orang lain yang
menemukan cara-cara untuk menggunakan resources, mengurangi
pemborosan, dan membuka lapangan kerja yang disenangi masyarakat.
e. Menurut Gede Prama
Wirausaha adalah orang-orang yang berani memaksa dirinya untuk menjadi
pelayan bagi orang lain.
Ada beberapa sifat dasar dan kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang
wirausaha adalah seorang pencipta perusahaan dan orang yang selalu melihat
perbedaan, baik antar orang maupun antar fenomena kehidupan sebagai peluang
dan kesulitan.
1.3.2. Manfaat Wirausaha
a. Menambah daya tampung tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi
pengangguran.
b. Memberi contoh bagaiamana harus bekerja keras, tekun, tetapi tidak melupakan
perintah agama.
c. Berusaha mendidik masyarakat agar hidup secara efisien, ekonomis, tidak
berfoya-foya dan tidak boros.
d. Menjadi contoh bagi anggota masyarakat sebagai pribadi unggul yang patut
diteladani.
e. Berusaha memberi bantuan kepada orang lain dan pembangunan sosial sesuai
dengan kemampuannya.
f. Menyebarkan semangat berkreasi dan berinovasi
g. Menularkan semangat wirausaha pada orang lain
h. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat di lingkungannya
a. Komitmen
Komitmen tinggi seorang wirausaha yang berhasil adalah seorang wirausaha
yang memiliki komitmen tinggi. Dalam pengertiannya komitmen diartikan sebagai
berpegang teguh. Seseorang memiliki komitmen tinggi berarti setiap saat pikirannya
tidak pernah lepas dari perusahaannya, ia memiliki sikap yang tegas, dan kosisten.
Seorang wirausaha yang memiliki komitmen tinggi adalah orang yang mentaati atau
memenuhi janjinya untuk memajukan usaha bisnisnya sampai berhasil.
1. Faktor Pendukung
Ada beberapa faktor pendukung yang betul-betul memanfaatkan komitmen tinggi.
Faktor-faktor tersebut adalah :
a. Konsisten, tegas, dan fair
Seorang wirausaha dalam memutuskan sesuatu harus konsisten, maksudnya
adalah sesuatu yang diputuskan tidak boleh berubah-ubah.
b. Mercusuar
Dalam hal ini seorang wirausaha harus memiliki kharisma, tidak sekedar
menerangi dari kejauhan, tetapi mempraktekan apa yang dibicarakan dan
disampaikan.
c. Konsentrasi pada manusia
Dalam hal ini seorang wirausaha selalu memperhatikan kepada masalah,
keinginan, dan perkembangan bawahannya akan berhasil menciptakan atmosfer
kerja yang lebih menyenangkan. Dengan adanya perhatian yang baik dari
pimpinan, maka siapapun yan mendapat tugas, akan selalu berusaha untuk
menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya. Seorang wirausaha yang memiliki
komitmen yang tinggi adalah seorang wirausaha yang selalu menerapkan prilaku
tepat waktu, tepat janji, dan perduli terhadap mutu hasil kerja.
Pentingnya komitmen tinggi bagi seorang wirausaha seorang wirausaha yang
memiliki komitmen tinggi dalam berusaha harus memiliki tujuh kekuatan yang dapat
membangun kepribadiannya, diantaranya adalah :
a. Kemauan keras untuk maju dalam berwirausaha
b. Pemikiran yang konstruktif dan kreatif dalam berwirausaha.
c. Ketekunan dan keuletan dalam berwirausaha.
d. Kesabaran dan ketabahan
e. Ketahanan fisik dan mental
f . Kejujuran dan tanggung jawab
g. Keyakinan yang kuat untuk lebih maju.
Sikap komitmen tinggi sangat penting bagi seorang wirausaha. Adapun
pentingnya komitmen tinggi bagi seorang wirausaha adalah :
a. Memperoleh hasil yang maksimal dengan sumber daya yang minimal.
b. Meningkatkan etos semangat kerja baik pribadi dan karyawan.
c. Meningkatkan kesuksesan dalam berwirausaha.
d. Meningkatkan rasa kepercayaan dalam berwirausaha.
e. Meningkatkan dan memajukan perusahaannya.
b. Sikap Jujur
Sikap jujur dalam berwirausaha adalah mau dan mampu mengatakan
sesuatu sesuai dengan keadaan sebenarnya. Jika diberi kepercayaan dalam
berwirausaha tidak berkhianat, apabila berkata selalu benar, dan apabila berjanji
tidak mengingkari. Seorang wirausaha yang memiliki sikap jujur akan mendapatkan
kepercayaan dari masyarakat/pelanggan. Sikap jujur merupakan kunci keberhasilan
dalam berwirausaha. Untuk menumbuhkan makna kejujuran dan tanggung jawab
dalam diri seorang wirausaha adalah dengan cara bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa dan melatih disiplin diri.
Selain memiliki sikap jujur, seorang wirausaha harus memiliki sikap selalu ingin
maju, wirausaha yang selalu ingin maju adalah seorang wirausahawan yang tidak
mudah menyerah, pasrah ataupun tidak mudah putus asa. Wirausaha yang selalu
ingin maju akan mempunyai etos kerja dan semangat yang tinggi berjuang tanpa
mengenal lelah.
Menurut Stepen Covey dalam bukunya First Thing’s First, ada 4 (empat) sisi
potensial yang dimiliki manusia untuk maju, yaitu :
1. Self Awareness atau sikap mawas diri.
2. Couscience: mempertajam suara hati supaya menjadi manusia berkehendak
baik seraya memunculkan keunikan serta memiliki misi dalam hidup.
3. Creative Imagination: berpikir dan mengarah kedepan untuk memecahkan
masalah dengan imajinasi, khayalan, serta adaptasi yang tepat.
4. Independent Will: pandangan independen untuk bekal bertindak dan kekuatan
untuk mentransendensi.
1. Dipercaya oleh masyarakat konsumen.
2. Memiliki rasa percaya diri yang kuat.
3. Memiliki mental yang kuat.
4. Memiliki kesabaran.
5. Selalu tabah.
6. Memiliki disiplin diri.
1.4.3.Nilai-Nilai Kewirausahaan :
1. Percaya Diri
2. Berorientasi pada Tugas dan Hasil
3. Keberanian Mengambil Resiko
4. Kepemimpinan
5. Berorientasi ke Masa Depan
6. Keorisinilan : Kreatif dan Inovatif
7. Terdapat 2 (dua) motif seseorang berwirausaha, yaitu Need Based (Kebutuhan)
dan Opportunity Based (Kesempatan)
Proses Kewirausahaan secara umum dilakukan dengan berbagai tahap,
diantaranya :
1. Tahap memulai, tahap di mana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha
mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, diawali dengan melihat peluang
usaha baru yang mungkin apakah membuka usaha baru, melakukan akuisisi, atau
melakukan franchising. Juga memilih jenis usaha yang akan dilakukan apakah di
bidang pertanian, industri / manufaktur / produksi atau jasa.
2. Tahap melaksanakan usaha atau diringkas dengan tahap “jalan”, tahap ini
seorang wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait dengan usahanya,
mencakup aspek-aspek: pembiayaan, SDM, kepemilikan, organisasi,
kepemimpinan yang meliputi bagaimana mengambil resiko dan mengambil
keputusan, pemasaran, dan melakukan evaluasi.
3. Mempertahankan usaha, tahap di mana wirausahawan berdasarkan hasil yang
telah dicapai melakukan analisis perkembangan yang dicapai untuk ditindaklanjuti
sesuai dengan kondisi yang dihadapi
4. Mengembangkan usaha, tahap di mana jika hasil yang diperoleh tergolong positif
atau mengalami perkembangan atau dapat bertahan maka perluasan usaha
menjadi salah satu pilihan yang mungkin diambil
3. Analisis Bisnis
Perusahaan melakukan berbagai perkiraan estimasi pada produk tersebut
mulai dari berapa kira-kira biaya investasi yang dibutuhkan, seberapa besar potensi
pasarnya, seberapa besar tingkat penjualannya, dan seberapa banyak laba atau
keuntungan yang mungkin diraih perusahaan. Semua itu sebaiknya dilakukan
secara ilmiah dan tidak hanya dengan kira-kira saja. Berikut adalah analisis membuat
surabi. Sebagai asumsi bahwa peralatan untuk membuat surabi, dengan rincian sebagai
berikut :
Peralatan
Banyak Harga Total
Cetakan serabi x2 Rp. 75.000 Rp. 150.000
Baskom x1 Rp. 10.000 Rp. 10.000
Spatula x1 Rp. 8.000 Rp. 8.000
Alat pengaduk x2 Rp. 5.000 Rp. 10.000
Mika x 1 bks Rp. 10.000 Rp. 10.000
Sendok plastik x3 Rp. 5.0000 Rp. 15.000
Isi hekter x1 Rp. 5.000 Rp. 5.000
Hekter x1 Rp. 15.000 Rp. 15.000
Kertas Nasi x1 Rp. 3.000 Rp. 3.000
Jumlah Investasi Rp. 226.000
Biaya operasional per minggu
Total biaya tetap Rp. 226.000 : 7 hari = Rp. 32.300
Biaya variabel (bahan)
Bahan Banyak Harga Jangka Waktu Total
Tepung Beras x2 Rp. 30.000 x7 Rp.210.000
Gula pasir x1 Rp. 24.000 x7 Rp.168.000
Gula Merah x1 Rp. 16.000 x7 Rp.112.000
Kelapa x3 Rp.15.000 x7 Rp.105.000
Santan Kara x3 Rp. 9.000 x7 Rp.63.000
Blue Band x1 Rp. 8.000 x7 Rp.56.000
Seres x1 Rp.5.000 x7 Rp.35.000
Oncom x2 Rp.4.000 x7 Rp.28.000
Cabe x1 Rp.5.000 x7 Rp.35.000
Bawang Daun x1 Rp.3.000 x7 Rp.21.000
Total Biaya Variabel Rp. 833.000
Pendapatan/minngu
Penjualan rata- rata
35 kemasan x Rp. 5.000 = Rp. 175.000
Rp. 175.000 x 7 hari = 1.225.000
Keuntungan/ minggu
Laba = total pendapatan – total biaya operasional
Laba = total pendapatan – total biaya operasional
4. Pengembangan Produk
Dari ide yang layak untuk maju ke tahap selanjutnya dibuatkan prototip atau
model produk untuk dilakukan uji kelayakan bisnis. Produk diuji coba secara internal
baik dilakukan sendiri maupun dilakukan oleh pihak luar perusahaan yang kompeten
di bidangnya. Dari contoh produk yang dibuat, jika ada yang dirasa buruk produknya
atau akan mengalami kendala produksi di masa depan sebaiknya tidak dilanjutkan
atau dilakukan perbaikan dengan kembali ke tahap-tahap sebelumnya untuk
diperbaiki. Berikut contoh membuat produk sederhana dari bahan dasar Serabi
Serabi Aneka Rasa
Bahan :
Tepung Beras
Gula pasir
Gula Merah
Kelapa
Santan Kara
Blue Band
Seres
Oncom
Cabe
Bawang Daun
Alat:
Cetakan serabi
Baskom
Spatula
Alat pengaduk
Mika
Sendok plastik
Isi hekter
Hekter
Kertas Nasi
Cara Membuat :
Cara Membuat Tumisan Oncom :
-Tumis semua bahan bumbu yang telah dihaluskan hingga harum, lalu masukkan
bahan toping oncom ke dalamnya. Kemudian aduk dan tumis hingga matang. setelah
itu angkat dan sisihkan.
1. Langkah pertama, larutkan tepung terigu dan tepung beras dengan air. Lalu
tambahkan santan beserta parutan kelapa muda, garam dan gula pasir. Kemudian aduk
hingga rata.
2. Selanjutnya, Siapkan tungku dan cetakan serabi. Lalu panaskan cetakan serabi dan
oleskan margarin ke permukaan dengan kuas. Kemudian tuang adonan serabi oncom
(kurang lebih sekitar 1 sendok sayur), setelah itu diamkan beberapa saat. Setelah itu
diamkan beberapa saat. Setelah beberapa saat, segera taburi toping di atasnya,
kemudian tutup dan diamkan sampai serabi menjadi matang, Setelah itu angkat dan
serabi buatan anda siap untuk disajikan.