Вы находитесь на странице: 1из 9

KETAHANAN NASIONAL

Disusun oleh:
Yasmine Safitri
12115045
K-09

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK PERTAMBANGAN DAN PERMINYAKAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2018
ABSTRAK

Ketahanan Nasional merupakan suatu elemen terpenting dalam menjalankan suatu sistem tata
negara yang baik. Namun banyaknya serangan atau ancaman yang dapat mempengaruhi
ketahanan di Indonesia diantaranya adalah narkoba, terorisme, human trafficking, illegal fishing,
illegal logging dan ancaman lainnya. Bahkan beberapa dari ancaman diatas menyerang warga
Indonesia pada umur produktif. Maka dari itu, ketahanan negara harus dijaga dari berbagai
macam ancaman agar kita dapat menjalankan suatu sistem tata negara yang baik di Indonesia.

PENDAHULUAN

Pengertian Ketahanan Nasional adalah kondisi dinamik bangsa Indonesia yang meliputi
segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, dalam menghadapi dan mengatasu
segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan baik yang datang dari luar maupun dari dalam
untuk menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan
mencapai tujuan nasionalnya. Maka dari itu, ketahanan negara harus dilaksanakan oleh seluruh
inidividu didalam suatu negera, masyarakat dan bangsa secara keseluruhan. Penanaman diri
tentang ketahanan negara harus dilakukan secara terus menerus secara kontinu, agar lahir menjadi
suatu kebiasaan. Berdasarkan rumusan pengertian ketahanan nasional diatas sebenarnya ketahanan
nasional merupakan gambaran dari kondisi sistem (tata) kehidupan nasional dalam berbagai aspek
pada saat waktu tertentu.

Landasan negara mengenai Ketahanan Negara adalah

1. Pancasila
2. Pasal 27 ayat 3 UUD 1945 berbunyi setiap warga negara berhak dan wajib ikut dalam bela
negara
3. Pasal 30 ayat 1 UUD 1945 menegaskan bahwa setiap warga negara berhak dan wajib ikut
serta dalam usaha mempertahankan dan keamanan negara
4. UU no 2 Tahun 2002 tentang kepolisian Negara Republik Indonesia
5. UU nomer 3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara
6. UU No 34 tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia
Maka dari itu, ketahanan nasional adalah haruslah kita wujudkan dan bina dalam kehidupan
berbangsa secara kontinyu atau terus menerus dan dengan semangat yang berkobar. Rasa cinta
kepada negara serta ketahanan nasional sendiri perlu ditanamkan sejak dini dan dari lingkungan
sendiri yaitu diri sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara dengan modal semangat untuk
membangun bangsa serta keuletan untuk mengembangkan kekuatan nasional. Berikut adalah asas
ketahanan nasional

1. Asas kesejahteraan dan keamanan. Kebutuhan yang sangat mendasar dan wajib dimiliki
oleh setiap pribadi, kelompok maupun masyarakat secara keseluruhan
2. Asas komprehensif integral atau menyeluruh terpadu yaitu ketahanan nasional mencakup
seluruh aspek kehidupan
3. Asas mawas ke dalam dan ke luar. Tujuan dari mawas ke dalam adalah menumbuhkan sifat
dan kondisi kehidupan nasional berdasarkan nilai-nilai kemandirian dan dalam rangka
meningkatkan kualitas kemandirian bangsa. Sedangkan mawas ke luar dilakukan dalam
rangka mengantisipasi, menghadapi dan mengatasi dampak lingkungan stategis ke luar
negeri.
4. Asas kekeluargaan. Asas ini berisikan sikap-sikap yang diliputi keadilan dan kebersamaan,
kesamaan, gotong royong, tenggang rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan
bermasyarakat berbangsa dan bernegara.

Selain adanya asas-asas pada ketahanan nasional, dilanjutkan dengan adanya sifat ketahanan
nasional, yaitu

1. Mandiri, yaitu percaya kepada kemampuan dan kekuatan sendiri, mau berjuang untuk
sesuatu yang ingin didapatkan dan tidak mudah menyerah
2. Dinamis, yaitu dapat menyesuiakan dengan kondisi yang ada dalam masyarakat serta
situasi yang ada dan lingkungan stategisnya
3. Wibawa, yaitu dihormati derajatnya sebagai penyelenggara kehidupan nasional, semakin
tungkit tingkat ketahanan nasional maka akan semakin tinggi pula wibawa negara dan
pemerintah sebagai penyelenggara kehidupan nasional
4. Konsultasi dan Kerjasama, yaitu hubungan timbal balik dimana segala pihak saling
menghargai dengan adanya modal kekuatan moral dan kepribadian bangsa.
Menurut Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Pulhukam) Bapak
Wiranto, ancaman untuk negara di Indonesia yang bersifat militer di Indonesia dalam skala besar
nyari tak ada namun justru ancaman untuk negara di Indonesia hadir dalam negeri sendiri seperi
kasus narkoba, radikalisme terutama di daerah perbatasan Indonesia. Selain itu, terdapat pula
serangan human trafficking, terorisme, illegal fishing, illegal logging dan ancaman lainnya.
Kebanyakan ancaman tersebut berasal dari perbatasan negara Indonesia dengan negara lain. Pada
makalah ini penulis akan membahas mengenai narkoba dan terorisme yang terjadi di Indonesia.

METODOLOGI

Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian metode kualitatif dengan studi literatur yang ada
serta melakukan analisis dari setiap data yang ada.

DATA DAN ANALISIS

 Kasus Narkoba, pada tahun 2017 silam Badan Nasional Narkotika (BNN) yang
bekerjasama dengan Pusat penelitian Kesehatan Universitas Indonesia mencatat
pengguna narkoba di Indonesia tahun 2017 mencapai 3.3 juta orang atau sebanyak dari
1.77% dari total penduduk Indonesia usia produktif. BNN dan Polri telah menangkap
64 ribu orang yang terkena kasus kejahatan narkotika pada tahun 2017 dibadingkan
dengan tahun 2016 yang hanya berhasil menangkap 61 ribu orang. BNN telah
mengungkap 46.537 kasus Narkoba dan atas pengungkapan tersebut BNN berhasil
menangkap 58.365 dan menyatakan sebagai tersangka. Selain itu, menurut data Komisi
Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat dari 87 juta populasi anak yang beumur
dibawah 18 tahun di Indonesia tercatat ada 5.9 juta yang terindikasi sebagai pencandu
narkoba dengan rincian 15.69% di antaranya merupakan kasus anak pencandu narkoba
dan 8.1% kasus anak sebagai pengedar narkoba. BNN menyatakan bahwa peredaran
narkoba sudah sampai hingga ke seluruh penjuru di negeri Indonesia, setelah BNN
melakukan survei mereka menyatakan bahwa tidak ada satu desa pun yang tidak
terkena kasus narkoba dan sudah terbukti.
Dari data yang telah tercantum diatas, Penulis menganalisis bahwa dampak narkoba
terhadap masing-masing individu penggunanya akan sangat merugikan, bahkan dapat
dikatakan dapat menghancurkan masa depan dari pengguna narkoba tersebut. Apalagi,
menurut data di atas bahwasanya pengguna narkoba pada usia produktif sangat banyak
mencapai puluhan ribu orang. Padahal, Indonesia memiliki bonus demografi beberapa
tahun kedepan yang dimana dapat menjadikan Indonesia sebagai negara maju, atau
justru menjadi bencana bagi Indonesia apabila masyarakat dengan usia produktif
tersebut malah “menghancurkan dirinya, masa depan, lingkungan sekitarnya dan
bahkan negara kita tercinta ini”. Narkoba sejatinya benar-benar merusak pemakainya.
Apakah ada hubungannya antara kasus narkoba pada usia produktif ini dengan
ketahanan nasional? Jawabannya adalah jelas ada hubungannya. Karena efek samping
dari narkoba adalah membuat pengguna berubah secara fisik seperti kondisi kesehatan
yang tidak baik (berat badan menurun dan sangat mudah terjangkit penyakit) dan yang
lebih parahnya adalah narkoba pun tidak segan-segan untuk merenggut nyawa
penggunanya. Tidak hanya dampak secara fisik yang akan timbul, namun dampak non-
fisik seperti kejiwaannya yang akan terganggu, mudah emosi, terangsang untuk
melakukan perbuatan buruk bahkan mayoritas dari pengguna narkoba akan menjadikan
narkoba sebagai “tuntutan hidup” pengguna akan cenderung menghalalkan segala cara
untuk mendapatkan barang haram tersebut seperti berbohong mencuri bahkan tidak
segan-segan akan membunuh manusia jika dirasa perlu untuk mendapatkan narkoba.
Hal ini akan sejalan dengan meningkatnya kasus kriminalitas yang ada di Indonesia
karena dampak yang ditimbulkan oleh narkoba. Dampak akibat narkoba yang
berhubungan dengan ketahanan nasional adalah akan menciptakan generasi penerus
bangsa yang sudah luntur jiwa nasionalisme, patriotisme dan cenderung akan
melahirkan bibit-bibit yang apatis terhadap negaranya. Jelaslah karena hal-hal tersebut
membuat negara kita akan semakin mundur karena semakin sedikit orang-orang yang
mencintai negaranya dan yang lebih parahnya lagi adalah sangat banyak generasi
penerus bangsa yang akan meneruskan tonggak kepemimpinan negeri ini (dimana
mereka adalah orang yang pada masa sekarang berada di usia produktif) bisa
dibanyangkan untuk beberapa tahun kedepan apabila kita mendapat serangan dari
pihak eksternal baik serangan militer maupun serangan secara politik, siapa yang akan
membela negeri ini? Bisa jadi para generasi penerus bangsa akan rela bilamana harga
diri bangsa Indonesia dijatuhkan oleh pihak eksternal. Selain itu, dampak yang dapat
timbul adalah rasa malas sehingga dapat mempengaruhi perekonomian Indonesia yang
akan berdampak ke pada kemiskinan bahkan kemunduran bangsa.
Solusi yang dapat penulis tawarkan adalah memperketat pengawasan dari BNN dan
para pihak penegak hukum lainnya untuk mecegah peredaran narkoba karena sejatinya
penjahat yang sebenarnya adalah pengedar narkoba itu sendiri. Yang kedua adalah
mengadakan penyuluhan mengenai bahaya yang dapat ditimbulkan akibat narkoba
kepada siswa SD, SMP, SMA serta mahasiswa. Hal ini dilakukan sebagai wujud
pencegahan dini terhadap narkoba agar tidak terjerumus untuk menggunakan narkoba
terlebih dahulu. Penyuluhan ini harus dilaksanakan secara kontinu dan progessive agar
para anak-anak betul-betu tersadarkan akan bahaya dari narkoba. Yang ketiga adalah
mengadakan rehabilitasi untuk orang yang sudah terindikasi menggunakan narkoba,
yang keempat adalah mengadakan tes urine secara rutin dan berkala untuk pelajar
(siswa dan mahasiswa) dan yang terakhir adalah memberikan hukuman yang seberat-
beratnya kepada pengedar narkoba, karena jasanya yang telah menghancurkan
kehidupan seseorang agar nantinya jasa dari pengedar narkoba ini tidak menjalar
mejadi menghancurkan negara ini.

 Yang kedua adalah kasus terorisme yang merupakan kasus yang sangat berdampak
buruk untuk negara. Berikut adalah linimasa teror bom di Indonesia dari zaman ke
zaman yang terdiri dari masa tahun 2000 – 2018
No Tahun Peristiwa Terorisme
1 2000 Bom Kedubes Filipina
2 2000 Bom Bursa Efek Jakarta
3 2000 Bom di malam natal
4 2001 Bom di gereja Santa Anna dan HKBP
5 2002 Bom Bali
6 2002 Bom di McD Makassar
7 2003 Bom di Hotel JW Marriott
8 2004 Bom di Palopo
7 2004 Bom di Kedutaan Besar Australia
8 2005 Bom di Bali
9 2005 Bom di Pasar Palu
10 2011 Bom di Cirebon
11 2011 Bom di Solo
12 2016 Bom di Thamrin
13 2016 Bom di Solo
14 2017 Bom di Bandung
15 2017 Bom di Kp. Melayu
16 2018 Bom di Mako Brimob, Depok
17 2018 Bom di Gereja Santa Maria, GKI
Diponegoro, dan Gereja Pentakosta
Jalan Arjuna
18 2018 Bom di Rusunawa Wonocolo, Sidoarjo
19 2018 Bom di Polrestabes Surabaya

Berdasarkan data yang ada, ada sekitar 19 kasus terror bom yang terjadi di Indonesia
dalam kurun waktu 19 tahun. Penyebab terjadinya terorisme di Indonesia karena
banyak hal salah satunya adalah karena radikalisme paham dalam beragama yang
menyebabkan merasa pantas untuk melakukan terorisme ke masyarakat. Selain itu,
motif dibalik terorisme bisa jadi adalah untuk menyebarkan rasa ketakutan agar merasa
keamanan di Indonesia tidak baik. Dampak dari tindakan terorisme adalah untuk
dampak dari motif keagamaan dampaknya adalah timbul rasa ketidakpercayaan antar
umat beragama di Indonesia yang akibatnya menyebabkan perselisihan antar umat
bahkan dapat memancing timbulkan kebencian. Hal ini dapat terjadi karena maraknya
rumah ibadah yang menjadi sasaran dari terorisme dan secara tidak langsung dapat
menyebabkan renggangnya persatuan dan kesatuan negara Indonesia dan menganggu
tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Dampak lainnya adalah
timbul rasa trauma yang mendalam untuk korban pada kasus terorisme yang menjadi
korban secara langsung maupun tidak langsung, dan dapat berdampak kepada
hilangnya rasa keamanan yang dimiliki masyarakat sehingga menjalankan hidup dalam
rasa was-was, bahkan bisa jadi para penganut agama tertentu akan trauma untuk
menjalankan ibadahnya, padahal beribadah adalah hak asasi manusia.
Solusi yang dapat penulis tawarkan adalah adanya konsolidasi antara pemerintah
dengan organisasi ekstrimis yang ada di Indonesia dan konsolidasi dengan tokoh
berpengaruh yang menganut paham ekstrimis yang berpotensi untuk melakukan
terorisme. Yang kedua adalah peningkatan performa kinerja dari densus 88 dan bantuan
dari masyarakat untuk kooperatif dalam membantu densus 88 untuk membasmi pelaku-
pelaku terorisme. Yang ketiga adalah mengadakan penyuluhan terkait dampak dari
terorisme dan bahaya dari menganut paham-paham ekstrimis. Dan yang terakhir adalah
hukuman yang seberat-beratnya untuk pelaku terorisme dan setiap orang yang
terindikasi membantu kegiatan terorisme karena mereka telah merenggut hak asasi
korbannya, yaitu untuk hidup. Selain itu, untuk korban jiwa meninggal dunia adapula
korban luka berat dan ringan yang bahkan tidak dapat menjalankah kehidupannya
dengan baik, karena hak asasi yang telah direnggut oleh para pelaku terorisme sehingga
mereka kesulitan untuk melakukan pekerjaannya. Selain itu juga dapat merenggut hak
asasi manusia dimana dia tidak merasa hidup dengan tenang saat beraktivitas, saat
bekerja, saat beribadah

KESIMPULAN

Ketahanan nasional adalah kondisi dinamik bangsa Indonesia meliputi segenap aspek
kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, dalam menghadapi dan mengatasu segala
tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan baik yang datang dari luar maupun dari dalam untuk
menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mencapai
tujuan nasionalnya.

Bentuk ancaman terhadap ketahanan nasional ada banyak macamnya, yaitu narkoba,
human trafficking, terorisme, illegal fishing, illegal logging dan ancaman lainnya. Ancaman yang
tergolong berat menurut penulis adalah bahaya narkoba pada usia produktif dan terorisme di
Indonesia.
Dampak dari serangan narkoba terhadap ketahanan nasional adalah kepedulian terhadap
keadaan negara akan memudar dan akan melahirkan generasi penerus bangsa yang malas untuk
berjuang dan berkarya demi negara Indonesia. Solusi yang dapat ditawarkan adalah melakukan
penyuluhan dan membuat peraturan yang pantas untuk pengedar narkoba, serta melakukan tes urin
secara rutin dan berkala. Selain itu dapat dilakukan penyuluhan untuk pelajar sejak dini.

Dampak dari serangan terorisme adalah melahirkan perselisihan antar umat beragama,
yang berakibat memutuskan rasa persatuan dan kesatuan sebagai rakyat Indonesia. Selain itu,
dampaknya adalah menyebarkan rasa takut kepada masyarakat lainnya sehingga tidak terciptanya
rasa aman di negara Indonesia. Solusi yang dapat ditawarkan adalah melakukan konsolidasi
dengan pihak ekstrimis, tokoh yang berpengaruh dan melakukan penyuluhan sejak dini mengenai
bahaya terorisme.

REFERENSI:

Power Point Ketahanan Nasional oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan
Keamanan Republik Indonesia Bapak Jendral TNI (Purn.) Wiranto, S. H.

https://www.academia.edu/15975271/Pengertian_Ketahanan_Nasional_Indonesia?auto=downloa
d diakses pada 11 Desember 2018 pukul 07.08 WIB

https://www.aa.com.tr/id/headline-hari/bnn-pengguna-narkoba-indonesia-3-3-juta-orang-di-
2017-/1201940 diakses pada 13 Desember 2018 pukul 06.50 WIB

https://rappler.idntimes.com/sakinah-haniy/daftar-lini-masa-serangan-teroris-indonesia/full
diakses pada 14 Desember pukul 05.30 WIB

https://www.idntimes.com/news/indonesia/margith-juita-damanik/5-kasus-teror-di-indonesia-
selama-mei/full diakses pada 14 Desember 2018 pukul 07.11 WIB

http://dkv2015sore.blogspot.com/ diakses pada 14 Desember 2018 pukul 10.03 WIB

Вам также может понравиться