Вы находитесь на странице: 1из 54

Hormon

Pengertian Hormon
Kata hormone berasal dari bahasa yunani yang berarti
“menimbulkan atau membangkitkan”.
Hormone adalah suatu zat kimia yang bertugas sebagai
pembawa pesan (chemical messenger)
Hormon terdapat dengan konsentrasi sangat rendah
dalam cairan ekstrasel, 10-15 – 10-9
Hormon disekresi oleh jaringan-jaringan tertentu kedalam
darah. Dan berlaku sebagai pengatur kegiatan jaringan
tertentu.
Endokrinologi merupakan suatu cabang ilmu biokimia
medis yang mempelajari hormone dan aktivitasnya.
Sekresi Hormonal

1. hormon disintesis dalam suatu jaringan


diangkut oleh sistem sirkulasi untuk bekerja
pada organ lain disebut sebagai fungsi
Endokrin

2. hormon yang bertindak setempat di sekitar


mana mereka dilepaskan tanpa melalui sirkulasi
dalam plasma di sebut sebagai fungsi Parakrin

3. Hormon juga dapat bekerja pada sel dimana dia


disintesa disebut sebagai fungsi Autokrin
Reseptor Hormon
• Reseptor Hormon: Molekul pengenal spesifik dari sel
tempat hormon berikatan sebelum memulai efek
biologiknya

• Umumnya pengikatan Hormon Reseptor ini bersifat


reversibel dan nonkovalen

• Reseptor hormon bisa terdapat pada permukaan sel


(membran plasma) atau pun intraselluler.

• Interaksi hormon dengan reseptor permukaan sel akan


memberikan sinyal pembentukan senyawa yang disebut
sebagai second messenger (hormon sendiri dianggap
sebagai first messenger)
Klasifikasi hormon berdasarkan senyawa
kimia pembentuknya

1. Golongan Steroid→turunan dari kolestrerol

2. Golongan Eikosanoid yaitu dari asam


arachidonat

3. Golongan derivat Asam Amino dengan


molekul yang kecil →Thyroid, Katekolamin

4. Golongan Polipeptida/Protein→Insulin,
Glukagon, GH, TSH
Berdasarkan sifat kelarutan molekul hormon
1. Lipofilik : kelompok hormon yang dapat larut
dalam lemak
2. Hidrofilik : kelompok hormon yang dapat larut
dalam air

Berdasarkan lokasi reseptor hormon

1. Hormon yang berikatan dengan hormon dengan


reseptor intraseluler
2. Hormon yang berikatan dengan reseptor
permukaan sel (plasma membran)
Fungsi hormon

Mengatur beberapa aspek metabolisme


mengatur pertumbuhan sel dan jaringan,
denyut jantung, tekanan darah, fungsi
ginjal, pergerakan saluran gastrointestinal
sekresi enzim-enzim pencernaan, laktasi
dan system reproduksi.
Kerja Hormon
• Pada tingkat sel dimulai dengan pengikatan
hormon dengan reseptor spesifiknya, yang
terletak pada permukaan sel atau didalam
sitosol sel target.
• Reseptor adalah molekul pengenal yang terikat
pada sel
• Reseptor tersebut mempunyai kekhasan dan
afinitas kuat bagi molekul hormonnya.
• Reseptor untuk hormon- hormon peptide dan
amina yang larut dalam air tidak segera
menembus membrane sel, terletak pada
permukaan luas sel target.
Saat Reseptor hormone berada didalam sel target ditempati
oleh molekul hormone, reseptor tersebut menjalani
perubahan yang khas membentuk atau membebaskan
molekul pembawa pesan intraseluler, biasa disebut sebagai
pembawa pesan kedua (second messenger).

Pembawa pesan ini meneruskan isyarat dari resptor


hormone ke beberapa system enzim atau molekul di dalam
sel yang membawa perintah-perintah yang berasal dari
hormone.

Pembawa pesan intraseluler dapat mengatur reaksi enzim


yang khas atau menyebabkan gen atau serangkaian gen
yang tidak aktif menjadi tereksrpresi.
Mechanism of Hormone Action
Hormones are carried by the blood, yet they affect only certain
cells. The specific cells that respond to a given hormone have
receptor sites for that hormone.
Receptor sites may be located on the surface of the cell
membrane or in the interior of the cell.
Mechanism of Hormone Action
Protein hormones, in general, are water soluble and are unable to diffuse
through the cell membrane and react with receptor sites on the surface of
the cell.
Steroids are fat soluble and can diffuse through the cell membrane and
react with receptors inside the cell.
Mechanism of Hormone Action
Hormon Hipofise dan Hipotalamus

Hormon-hormon yang disekresi oleh hipotalamus


adalah peptide pendek yang mempunyai tiga
sampai 15 residu asam amino.

Hormone hipotalamus tidak memasuki sirkulasi


keseluruhan tetapi disalurkan langsung kekelenjar
hipofise yang dekat melalui pembuluh khusus.

Kelenjar hipofise terdiri dari dua bagian dengan


asal embrio yang berbeda, lobus anterior dan
posterior.
Hipofise anterior

Hipofise anterior menghasilkan hormon-hormon trofik dan


tropin, yang mempunyai afinitas terhadap tingkat kelenjar
endokrin yang berikutnya dan merangsang kelenjar ini.

Kortikotropin merangsang korteks adrenal dan tirotrofin


merangsang kelenjar tiroid untuk mengsekresi tiroksin dan
triidotironin.

Hormone hipifise anterior berada dibawah kendali hormon-


hormon hipotalamus, mensekresikan sejumlah hormone
yang mengatur pertumbuhan dan fungsi berbagai kelenjar
endokrin atau mempengaruhi reaksi metabolic dalam
jaringan sasaran lainnya.
Hormon hipofese anterior dikelompokan menjadi
1. Hormon pertumbuhan (GH), prolaktin, korionik
somatotrofin
2. Hormon glikoprotein
3. Hormon pro-opiomelanokortin
Hormon Pertumbuhan (GH)

Sintesis
- GH di sintesis di dalam somatotrop,
subklompok sel asidofilik hipofisis, konsentrasi
GH dalam hipofisis 515mg/g
- GH merupakan polipeptida tunggal dengan
BM 22.000 pada mamalia.
- Pada manusia struktur GH terdiri dari 191-
asam amino
Reseptor GH
- Merupakan anggota sitokin-hematopoietin
- Reseptor ini berupa protein dengan BM 70.000.

Kerja Biokimia :
- GH merupakan hormon yang esensial bagi
pertumbuhan pascanatal dan metabolisme
normal karbohidrat, lipid, N, dan Lipid.
PENINGKATAN SEKRESI GH

1. TIDUR
2. STRESS
3. ESTROGEN, DOPAMIN,  ADRENERGIK,
SEROTONIN, GLUKAGON, HORMON
SALURAN PENCERNAAN MAKANAN
4. HIPOGLIKEMI
5. INTAKE PROTEIN DAN ASAM AMINO
6. MALNUTRISI
Prolaktin (PRL)
Sintesis
- Prolaktin disekresi oleh laktotrop merupakan
sel asidofilik pada hipofisis anterior
- Merupakan hormon protein dengan BM
23.000
- Jumlah sel dan ukurannya akan meningkat
secara selama kehamilan
Reseptor
- Mempunyai ukuran yang sama dengan ukuran
reseptor GH
- Mempunyai domain perentang membran
tunggal dan memberi sinyal lewat lintasan
yang serupa dengan GH
Kerja fisiologi dan Biokimia :
- Terlibat proses mengawali dan mempertahankan
laktasi pada mamalia
- Kadar fisisologi bekerja pada jaringan payudara
yang didukung hormon seks wanita

Patofisiologi Prolaktin :
PRL yang berlebih menyebabkan
Ginekomastia (perbesaran payudara) impotensi
Hormon glikoprotein
Merupakan hormon protein yang paling kompleks,
ditemukan dalam glikoprotein hipofise serta
plasenta, yaitu hormon perangsang tiroid (TSH),
hormon luteinisasi (LH); hormon perangsang-
folikel (FSH) dan korionik gonadotrofin (GC)
Memakai cAMP sebagai mesenger intrasel.
Terdiri dari 2 sub unit,yakni α dan ß yang
dihubungkan lewat ikatan nonkovalen
Hormon gonadotropin (FSH, LH, dan hGC)
bertanggung jawab terhadap proses
gametogenesis dan steroidogenesis dalam kelenjar
gonand dengan BM 25.000.
Hipofise posterior

Hipofise posterior menghasilkan dua


hormone khas yaitu:
1. oksitosin
2. vasopressin
kedua hormone ini diproduksi dalam
hipitalamus dan diangkat lewat aliran
aksoplasmik ke ujung-ujung syaraf dalam
hipofise posterior,
setelah terdapat stimulasi hormone tersebut
dilepas kedalam sirkulasi darah.
Vasopresin

Vasopresin dinamakan juga hormone anti


diuretic (ADH)

Vasopresin adalah sebuah hormon peptida


yang mengatur penyerapan kembali
molekul yang berada pada ginjal dengan
mempengaruhi permeabilitas jaringan
dinding tubulus ginjal, sehingga berfungsi
untuk mengatur pengeluaran urin
Fungsi fisiologinya, meningkatkan tekanan
darah dan meningkatkan penyerapan kembali
(reabsorpsi) air didalam ginjal.

Kekurangan sekresi vasopresin mengakibatkan


diabetes insipidus.
Oksitosin

• Oksitosin bekerja pada otot-otot polos


tertentu terutama di dalam uterus.

• Zat ini digunakan dalam proses obstetik


untuk mendorong terjadinya kelahiran

• Merangsang kontraksi sel-sel mioepitel


yang mengelilingi alveoli mammae
(laktasi).
Jaringan hormonal yang dikendalikan oleh hipofise-hipotalamus
End Of This Session...
Hormon Tiroid

Hormon tiroid dibuat sebagai respon terhadap


isyarat yang diterima oleh hipotalamus, yang
mensekresi hormon-hormon pelepasan
tirotropin.

Tiroksin dan triiodotironin disintesis oleh kelenjar


tiroid dan bekerja pada kebanyakan jaringan
untuk mengatur kecepatan metabolisme dan
perkembangan jaringan.
Kerja hormon tiroid
• Reseptor hormone tiroid terletak pada inti dan
berhubungan dengan kromatin. Perangsangan sel
sasaran oleh hormone tiroid mengakibatkan perubahan
ekspresi gen.
• Hormone tiroid dibawa oleh darah ke daerah targetnya.
• Sebagian besar jaringan dirangsang oleh hormone-
hormon tiroid, dengan pengecualian pada jaringan otak
orang dewasa dan beberapa jaringan reproduktif.
• Hormon tiroid aktif merangsang metabolisme hati dan
otot.
• Sel-sel target diinduksi untuk mensintesis sejumlah
besar enzim dan sintesis enzim tertentu. Akibatnya
adalah terangsangnya laju metabolisme basal (LMB).
Patofisiologis
• hipertiroidisme, adalah jika sekreasi hormone terlalu
berlebih, individu penderita tiroid menunjukan LBM yang
meningkat.
• Mereka membakar zat makanan pada laju yang lebih
tinggi dan menghasilkan lebih banyak panas tubuh dan
cenderung hiperaktif.
• Keadaan defisiensi sekresi hormone tiroid, hipotiroidisme,
ditandai dengan menurunnya laju metabolisme dasar.
Penderita ini membakar bahan bakarnya lebih lambat,
menghasilkan laju produksi panas yang lebih rendah dan
cenderung menjadi malas/lamban, hal ini mengakibatkan
kegagalan pertumbuhan dan redatasi mental.
Hormon yang mengatur metabolisme
kalsium
Kalsium dalam tubuh berada dalam didalam tulang
yang bersama-sama dengan fosfat membentuk
kristal hidroksiapatit. Dan dalam plasma berupa
kalsium cairan ekstraseluler (ECF).
Kalsium plasma terdapat dalam tiga bentuk :
1. Bentuk senyawa komplek dengan asam-asam
organic. Sekitar 6% dari total kalsium
membentuk kompleks dengan sitrat, fosfat dan
anion lainnya.
2. Bentuk terikat protein. Kalsium berikatan dengan
protein terutama terikat dengan albumin
3. Bentuk terionisasi. Kalsium dalam bentuk
terionisasi (Ca2+), yang dipertahankan pada
konsentrasi antara 1,1 dan 1,3 mmol/L
Fungsi Ion kalsium
- Mengatur proses eksitabilitas nenromoskular
- Koagulasi darah
- Proses-proses sekresi
- Integritas membran serta pengangkutan
membran plasma
- Reaksi enzimatis
- Pelepasan hormon dan kerja intrasel sejumlah
hormon

Hormon utama yang terlibat dalam proses


homeostasis kalsium ada dua yaitu:
- Hormone Paratiroid (PTH)
- Hormone Kalsitriol
PTH
• Hormon Paratiroid (PTH) adalah hormon
petida yang disekresikan oleh kelenjar
paratiroid yang tumbuh dari jaringan
endoderm, yaitu sulcus pharyngeus
• Hormon parathyroid berfungsi untuk
menstabilkan konsentrasi kalsium dalam
darah. Apabila konsentrasi ion kalsium dalam
cairan ekstraseluler turun sampai dibawah
normal ia akan di rangsang pengeluarannya,
begitupun sebaliknya, apabila konsentrasi ion
kalsium terlalu tinggi melampaui batas normal
akan terjadi umpan balik negatif yang
menghambat sekresi hormon paratiroid.
kalsitriol
Kalstriol merupakan hormone yang dapat
menggalakan translokasi kalsium dengan
melawan gradien, konsentrasi yang terdapat
memintas membrane sel intestinum
disebabkan :

- Produksi kalsitriol dikendalikan dengan


dengan ketat
- Adanya mekanisme pengendalian kadar
Ca+ dalam cairan ekstrasel
Sintesis
Hormone kalsitirol dihasilkan oleh serangkaian
reaksi enzimatik yang kompleks dan melibatkan
transportasi molekul-molekul prekusor dalam
plasma kesejumlah jaringan yang berlainan.

Molekul aktifnya diangkut ke organ lain dan


dalam organ-organ tersebut, kalstirol
mengaktifkan proses biologik dengan cara seperti
yang dipakai oleh hormom-hormon steroid.
1. Kulit
2. Hati
3. Ginjal-25OH-D3
4. Jaringan lain
patofisiologis
Hipoparatiroidisme adalah penurunan ion kalsium
serum dan kenaiakan kadar fosfat, gejala ringan
akan menimbulkan kram otot dan tetani,
sedangkan gejala akut menyebabkan paralisasi
tetatik otot-otot respiratorius, konvulasi berat dan
kematian.

Hiperparatiroidisme yaitu kenaikan ion Ca serum


sert PTH dan penurunan kadar fosfat serum.
Gejalanya mencakup resorpsi ekstensif tulang dan
sejumlah akibat pada ginjal, termasuk batu ginjal
dan penurunan fungsi-fungsi ginjal.
Rakitis, kelainan pada usia anak-anak yang
ditandai oleh kadar Ca dan P yang rendah dalam
plasma dan tulang
Hormon korteks adrenal
Hormon korteks adrenal, androgen dan estrogen adalah
hormon-hormon utama steroid yang dapat larut didalam
lipid.
Hormone korteks adrenal mempengaruhi metabolisme
karbohidrat.
Sekresi hormone korteks adrenal dipengaruhi oleh
hipotalamus. Sebagai tanggapan terhadap stress,
hipotalamus mensekresi hormone-hormon pelepasan
kortokotropin yang dikirim ke pituitary anterior dan
merangsang untuk melepaskan kortikotropin kedalam
darah.
Kortikotropin berikatan dengan reseptor pada dinding sel
korteks adrenal, merangsang sel ini untuk menghasilkan
hormone steroidnya yang bersifat khas. Kebih dari 30
senyawa steroid dibuat oleh korteks adrenal.
Hormon korteks adrenal disebut
kortikoid, dan kelompokan kedalam tiga
kelas utama yaitu;
- Glukokortikoid,
- Mineralokortikoid,
- Androgen.
glukokortikoid
Glukokortikoid dengan kortikoid yang berperan penting.
• Kortikol mendorong glukoneogenesis dari asam-asam
amino dan penyimpanan glikogen dalam hati,
• meningkatkan glukosa darah, dan
• menurunkan penggunaan menyeluruh atas glukosa.
Hormone ini juga merangsang pemakaian asam asam lemak
dan reaksi ketogenesis.
Glukokortikoid juga mempunyai daya antiinflamasi dan
antialergi yang baik.
Sekresi glukortikoid yang berlebihan menimbulkan penyakit
Cusing yang menimbulkan kelelahan dan kehilangan masa
otot karena pengubahan asam-asam amino secara
berlebihan menjadi glukosa dan redistribusi lemak tubuh,
sehingga menimbulkan keadaan wajah bulan (moon face).
Mineralokortikoid
Mineralokortikoid merupakan steroid 21-karbon,
yang berfungsi mendorong penahanan Na+ dan
pelepasan K+ oleh ginjal, melalui kegiatan ini
hormon-hormon tersebut mempertahankan
keseimbangann air dan garam di dalam tubuh.
Kortikosteroid utama dari kelompok ini adalah
aldosteron. Hormone ini menunjukan kegiatan-
kegiatan glukokortikoid.
Aldosteron disintesis mengikuti lintasan
mineralokortikoid dan terjadi didalam zona
glomerulosa. Pregnelon diubah menjadi
progesterone, isomerasi progesterone mengalami
hidroksilasi menghasilkan kortikostron yang
mempunyai aktivitas glukokortikoid dan merupakan
mineralokortikoid lemah.
Androgen
Androgen, zona fasikulata dan retikulasi korteks
adrenal yang menghasilkan zat-zat prekusor
androgen dehidroepiandroteron dan hormon
androgen lemah androstenedion.

Jenis-jenis steroid ini diubah menjadi androgen


yang lebih potensial di dalam jaringan dan
menjadi sumber fatologis androgen, jika enzim-
enzim steroidogenik mengalami defisiensi.
Hormon Pankreas dan Traktus Gastrointestinal
Fungsi biokimiawi utama Fankreas
yang satu adalah biosintesisi beberapa enzim, seperti tripsin
kimotripsin dan karboksipeptidase, yang disekresi kedalam
usus untuk melakukan pencernaan makanan. Rangkaian
fungsi ini dilakukan oleh sel-sel eksokrin.
Fungsi utama pancreas lainnya adalah biosintesis insulin dan
beberapa hormone polipeptida yang mengatur metabolisme
glukosa dan zat-zat makanan utama lainnya. Fungsi ini
dijalankan oleh jaringan eksokrin dari pancreas, sekelompok
sel khusus disebut pulau-pulau langerhans.
Pulau-pulau itu berisi beberapa jenis sel yang saling
berikatan, tiap jenis membentuk satu macam hormone
pancreas.
Hormon-hormon yang disekresi pulau-pulau tersebut adalah
glukagon, dibuat oleh sel-sel A; insulin oleh sel-sel B;
somatostatin dibuat oleh sel-sel D; dan polipeptida pancreas
dibuat oleh sel-sel F.
Insulin
Insulin merupakan hormon hipoglikemik,
insulin adalah protein kecil dengan BM
5700, terdiri atas 2 rantai polipeptida, A
dan B yang saling berhubungan melalui
dua jembatan disulfide.
Insulin disintesis oleh sel-sel B pada
pancreas dalam bentuk prekusor yang
tidak aktif disebut proinsulin.
Proinsulin diubah menjadi insulin aktif oleh
peptida-peptida spesifik.
Struktur Proinsulin manusia
Insulin disekresi oleh sel-sel B pada pulau kedalam darah
melalui proses yang rumit, proses ini membutuhkan Ca+ dan
tahap akhir adalah pelepasan isi granula-granula sekresi
tempat insulin dan C-peptida dibentuk.
Laju sekresi insulin ditentukan oleh konsentrasi glukosa
dalam darah. Ketika glukosa darah naik, laju sekresi insulin
meningkat, peningkatan kadar mempercepat masuknya
glukosa dari darah kedalam hati dan otot, dimana glukosa
tersebut diubah menjadi glikogen.
Kekurangan insulin menyebabkan diabetes melitus, yang
ditandai oleh, hiperglikemik, glikosuria, Penghambatan
sintesis asm lemak, dan kelebihan oksidasi asam lemak dan
pembentukan badan keton
Defisiensi insulin
Defisiensi insulin dan kelebihan glukagon

Berkurangnya Peningkatan Peningkatan Peningkatan


pengembalian produksi katabolisme lipolisis
glukosa glukosa protein

Peningkatan asam Peningkatan asam


Hiperglikemia, amino plasma, lemak bebas plasma,
glukosuria, kehilangan nitrogen ketogenesis,
diuresis osmotik, di dalam urine ketonuria,ketonemia
deplesi elektrolit

Dehidrasi, asidosis
Glukagon
Glukagon merupakan hormone polipeptida yang
disekresi oleh sel-sel A pada pulau-pulau
pancreas oleh sel-sel sejenis di darah
gastrointestinal.

Glukagon dibentuk dari proglukagon dan


preproglukagon.

Preproglukagon dilengkapi dengan polipeptida


penyambung isyarat di ujung terminal amino,
yang dilepas dalam dua tahap untuk
menghasilkan hormone aktifnya.
Glukagon mendorong peningkatan konsentrasi
glukosa darah.

Pengaruh hiperglikemia glukagon terhadap dua


hal,
(1) glukagon mendorong glikogen hati untuk
menghasilkan glukosa darah, dengan
mekanisme yang sama dengan adrenalin.
(2) glukagon menghambat prombakan glukosa
menjadi laktat oleh glikolisis.
somatostatin

Somatostatin merupakan hormone polipeptida


yang ditemukan dalam hipotalamus,

Somatostatin dihasilkan oleh sel-sel D pulau


pancreas oleh sel-sel sejenis di daerah
gastrointestinal.

Dibentuk dalam pancreas dengan mempengaruhi


sekresi insulin dan glukagon.
• Somatostatin menghambat pelepasan hormone
sel-sel pulau pancreas melalui kerja parakrin.

• Somatostatin mengurangi pengangkutan nutrient


dari traktus gastrointestinal kedalam sirkulasi
darah karena :
 hormone ini memperpanjang waktu
pengosongan lambung,
 mengurangi sekresi gastrin dan menurunkan
produksi asam lambung,
 mengurangi sekresi kelenjar eksokrin pancreas,
 mengurangi aliran darah,
 memperlambat adsorpsi gula.
Polipeptida pankreas

Polipeptida pancreas (PP), suatu peptide


36-asam amino merupakan produksi sel-sel
F pancreas yang ditemukan baru-baru ini.

Sekresi dalam tubuh ditingkatkan oleh


konsumsi protein, puasa, olahraga, serta
hipoglikenia akut dan dikurangi oleh
somatostatin serta pemberian glukosa
intravena.

Вам также может понравиться