Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis
dapat menyelesaikan penyusunan makalah pada mata kuliah bimbingan konseling dengan makalah
yang berjudul “PERAN GURU DALAM BIMBINGAN KONSELING”.
Dalam penyusunan tugas dan materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi.
Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat
bantuan teman-teman yang telah memberikan dukungan moril sehingga penulis mampu
menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu.
Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk
itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini.
Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang
membutuhkan, khususnya bagi penulis sehinng tujuan yang diharapkan dapat tercapai, Amin.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam proses pendidikan, semua yang terkait dengan proses tersebut mempunyai
peran dan tanggungjawab sesuai dengan apa yang dibutuhkan. Masing – masing peran tersebut
harus berjalan secara sinergis saling melengkapi sehingga membentuk sustu sistem yang harmonis.
Dari peran – peran yang ada, peran guru bimbingan dan konseling sangat diperlukan sehingga
kegiatan belajar dapat berlangsung dengan baik sesuai dengan apa yang diharapkan. Bimbingan
dan konseling merupakan pelayanan dari, untuk, dan oleh manusia memiliki pengertian
yang khas. Dengan bimbingan dan konseling tersebut, siswa akan melakukan aktifitas belajar
sesuai dengan apa yang telah ditentukan, atau telah diatur dalam suatu aturan (norma).
Sebagaimana dikemukakan oleh Moeliono (1993: 208) bahwa disiplin adalah ketaatan (kepatuhan)
kepada peraturan tata tertib, aturan, atau norma.
Berdasarkan undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 pasal 3
dinyatakan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Mahaesa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Bimbingan merupakan
bantuan kepada individu dalam menghadapi persoalan-persoalan yang dapat timbul dalam
hidupnya. Bantuan semacam itu sangat tepat jika diberikan di sekolah, supaya setiap siswa lebih
berkembang ke arah yang semaksimal mungkin.
Dengan demikian bimbingan menjadi bidang layanan khusus dalam keseluruhan kegiatan
pendidikan sekolah yang ditangani oleh tenaga-tenaga ahli dalam bidang tersebut. Melihat begitu
kompleksnya tugas seorang guru serta begitu pentingnya bimbingan dan konseling bagi siswa-
siswi di sekolah, maka kami bermaksud untuk memaparkan sebuah makalah yang akan membahas
dan mengupas lebih jauh tentang peranan guru dalam rangka pelaksanaan bimbingan dan
konseling di sekolah.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana peranan guru dalam pelaksanaan bimbingan konseling ?
2. Bagaimana kerja sama guru dengan konselor dalam layanan bimbingan ?
C. TUJUAN
1. Mengetahui peranan guru dalam pelaksanaan bimbingan konseling.
2. Mengetahui bagaimana kerja sama guru dengan konselor dalam layanan bimbingan
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa peran guru dalam pelaksanaan
Bimbingan Konseling di Sekolah - sekolah sangat penting sekali. Guru mempunyai peran yang
sentral dalam kegiatan Bimbingan dan konseling yaitu :
1. Menyediakan kondisi-kondisi yang memungkinkan setiap siswa merasa aman, dan berkeyakinan
bahwa kecakapan dan prestasi yang dicapainya mendapat penghargaan dan perhatian.
2. Mengusahakan agar siswa-siswa dapat memahami dirinya, kecakapan-kecakapan, sikap, minat,
dan pembawaannya.
3. Mengembangkan sikap-sikap dasar bagi tingkah laku social yang baik.
4. Menyediakan kondisi dan kesempatan bagi setiap siswa untuk memperoleh hasil yang lebih baik.
5. Membantu memilih jabatan yang cocok, sesuai dengan bakat, kemampuan dan minatnya.