Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BAB I
PENDAHULUAN
Kanker testis mewakili 1% dan1,5% dari neoplasma pada pria dan 5% dari
semua tumor urologi, dengan 3-10 kasus baru terjadi 100.000 laki-laki per tahun di
Eropa Barat. Penigkatan kejadian kanker testis terdeteksi selama 1970 dan 1980-an,
khususnya di negara Eropa Utara, dan ada kecenderungan yang jelas terhadap
industri (Amerika Utara, Eropa dan Oseania), meskipun perbedaan meskipun terdapat
perbedaan yang mengejutkan dalam tingkat insiden yang terlihat antara negara-negara
tetangga. Data dari Surveillance Epidemiology and End Results Program selama
Hanya 1-2% kasus yang hanya diketahui bilateral pada saat diagnosis. Jenis
histologis bervariasi, meskipun ada jumlah yang signifikan (90-95%) dari tumor germ
cell.1 Kejadian puncak pada dekade ketiga kehidupan untuk nonseminoma,dan dalam
dekade keempat untuk seminoma murni. Perubahan genetik telah dijelaskan pada
pasien dengan kanker testis. Sebuah penanda genetik tertentu (suatu isochromosome
dari lengan pendek kromosom 12 - i (12p) - telah dijelaskan dalam semua jenis hasil
1
2
menunjukkan perubahan kromosom yang sama, dan perubahan dalam lokus p53 telah
OCT4/NANOG) mungkin bertanggung jawab untuk pertumbuhan dari sel TIN dan
kuman neoplasia. Ada tumpang tindih dalam pengembangan untuk seminoma dan
karsinoma embrional seperti yang ditunjukkan oleh analisis ekspresi genomewide dan
lanjutan skrining genom yang luas dan dari data analisis ekspresi gen menunjukkan
kanker testis tertentu terdapat mutasi gen pada kromosom 4, 5, 6 dan 12 (yaitu
Klinefelter, riwayat keluarga testis tumor di kalangan kelas pertama kerabat (ayah /
utama yang berkontribusi untuk ini adalah hati-hati dalam mennetukan stadium saat
atau tanpa radioterapi dan operasi, dan sangat ketat tindak lanjut dan menyelamatkan
terapi. dalam dekade terakhir, penurunan dalam waktu yang berarti menunda untuk
2
3
diagnosis dan pengobatan telah diamati. Dalam pengobatan kanker testis, pilihan
pusat di mana pengobatan ini akan diberikan adalah sangat penting. Meskipun awal
tergantung pada jumlah pasien yang dirawat di pusat berpartisipasi (buruk <5 pasien
yang terdaftar). Dalam hal yang sama konteks, frekuensi pasca-kemoterapi reseksi
tumor sisa dikaitkan dengan perioperative kematian dan kelangsungan hidup secara
keseluruhan.1
tersering pada pria kelompok usia 15 – 35 tahun. Setiap tahun kira-kira ditemukan 2-
3 kasus baru dari 100.000 pria di Amerika Serikat. Perkembangan yang pesat dalam
regimen kemoterapi dan modifikasi tehnik operasi, berakibat pada penurunan angka
mortalitas penderita kanker testis dari 50% pada 1970 menjadi kurang dari 5% pada
1997. Dengan mulai berkembangnya pengobatan yang efek-tif bahkan untuk pasien-
pasien dengan keadaan lanjut, perhatian pada tumor testis telah ber-alih pada
pasien.2
BAB II
3
4
TINJAUAN PUSTAKA
hormonal. Fungsi utama dari testis adalah memproduksi sperma dan hormon
memiliki 2 jenis sel yaitu sel sertoli dan sel spermatogenik. Diantara tubulus
seminiferus inilah terdapat jaringan stroma tempat dimana sel leydig berada.3
Testis normal berukuran rata-rata 4x3x2,5 cm. Organ ini diliputi oleh suatu
lapisan yang disebut dengan tunika albuginea, oleh suatu septa-septa jaringan ikat
testis dibagi menjadi 250 lobus. Pada bagian anterior dan lateral testis dibungkus oleh
suatu lapisan serosa yang disebut dengan tunika vaginalis yang meneruskan diri
menjadi lapisan parietal, lapisan ini langsung berhubungan dengan kulit skrotum. Di
4
5
sebelah posterolateral testis berhubungan dengan epididimis, terutama pada pool atas
dan bawahnya. Testis terdapat di dalam skrotum yang merupakan lapisan kulit yang
tidak rata dimana dibawahnya terdapat suatu lapisan yang disebut tunika dartos yang
ginjal karena asal embriologi kedua organ tersebut. Pembuluh darah arteri ke testis
berasal dari aorta yang beranastomosis di funikulus spermatikus dengan arteri dari
vasa deferensia yang merupakan cabang dari arteri iliaka interna. Aliran darah dari
anulus inguinalis interna akan membentuk vena spermatika. Vena spermatika kanan
akan masuk ke da-lam vena cava inferior sedangkan vena spermatika kiri akan masuk
Saluran limfe yang berasal dari testis kanan mengalir ke kelenjar getah bening
saluran limfe testis kiri mengalirkan isinya ke kelanjar getah bening paraaorta kiri dan
2.2 DEFINISI
5
6
Kanker Testis adalah pertumbuhan sel-sel ganas di dalam testis (buah zakar),
kanker diantara pria dalam kelompok umur 20 sampai 35 tahun, adalah kanker yang
paling umum pada pria yang berusia 15 tahun hingga 35 tahun dan merupakan
malignansi yang paling umum kedua pada kelompok usia 35 tahun hingga 39 tahun.3,5
Tumor germinal timbul dari sel-sel germinal testis (seminoma, terakokarsinoma, dan
1. Seminoma
2. Seminoma spermatositik
3. Karsinoma embrional
5. Teratoma: a. Matur
b. Imatur
6
7
Risiko kanker testikuler adalah 35 kali lebih tinggi pada pria dengan segala
tipe testis ya-ng tidak turun ke dalam skrotum dibanding dengan populasi umum.
7
8
Tumor testis biasanya malig-nan dan cenderung untuk bermetastasis lebih dini,
menyebar dari testis ke dalam nodus limfe da-lam retroperineum dan ke paru-paru.
2.4. INSIDENSI1,4,5
Kanker testis adalah salah satu dari sedikit neoplasma yang dapat didiagnosis
secara akurat melalui pemeriksaan penanda tumor ( tumor marker ) pada serum
fetoprotein (AFP).
begitu pula pada setiap ras dan tingkat sosioekonomi. Di negara skandinavia
dilaporkan 6,7 kasus baru dari 100.000 laki-laki tiap tahunnya sedangkan di Jepang
didapatkan 0,8 dari 100.000 penduduk laki-laki. Di Amerika Serikat ditemuan 6900
sepanjang hidupnya di Amerika Serikat adalah 0,2%. Saat ini angka survival pasien
dengan tumor testis meningkat, hal ini memperlihatkan perkembangan dan perbaikan
years survival rate mengalami peningkatan dari 78% pada 1974-1976 menjadi 91%
pada 1980 – 1985. Puncak insiden kasus tumor testis terjadi pada usia-usia akhir
remaja sampai usia awal dewasa ( 20-40 tahun ), pada akhir usia dewasa ( Lebih dari
60 tahun ) dan pada anak ( 0-10 tahun ). Secara keseluruhan insiden tertinggi kasus
8
9
tumor testis terjadi pada pria dewasa muda, hal ini membuat tumor ini menjadi
noeplasma tersering mengenai pria usia 20-34 tahun dan tumor tersring kedua pada
Kanker testis sedikt lebih sering terjadi pada testis kanan dibanding testis kiri,
ini berhu-bungan dengan lebih tingginya insidensi kriptoidosme pada testis kanan
dibanding testis kiri. Pa-da tumor primer testis 2-3 % adalah tumor testis bilateral dan
kira-kira 50% terjadi pada pria de-ngan riwayat kriptokidsme unilateral ataupun
bilateral. Jika tumor testis sekunder dising-kirkan maka insiden tumor testis primer
bilateral 1 – 2,8 % dari seluruh kasus tumor sel germinal testis. Tumor primer testis
bilateral dapat terjadi secara berbarengan ataupun tidak, tetapi cende-rung memiliki
kesamaan jenis histilogisnya. Dari penelitian oleh Bach dkk ( 1983 ) di dapatkan
2.5. ETIOLOGI1,4,5
yang pasti tidak diketahui, tetapi ada beberapa faktor yang menunjang terjadinya
kanker testis:
9
10
4. Faktor lainnya yang kemungkinan menjadi penyebab dari kanker testis tetapi
masih dalam taraf penelitian adalah pemaparan bahan kimia tertentu dan
infeksi oleh HIV. Jika di dalam keluarga ada riwayat kanker testis, maka
kanker testis. Kanker testis merupakan kanker yang paling sering ditemukan
menjadi subkategori:
a. Karsinoma embrional: sekitar 20% dari kanker testis, terjadi pada usia
b. Teratoma: sekitar 7% dari kanker testis pada pria dewasa dan 40%
10
11
c. Tumor sel stroma: tumor yang terdiri dari sel-sel Leydig, sel sertoli
dan sel granu-losa. Tumor ini merupakan 3-4% dari seluruh jenis
2.6. PATOFISIOLOGI
Tumor testis pada mulanya berupa lesi intratestikuler yang akhinya mengenai
seluruh parenkim testis. Sel-sel tumor kemudian menyebar ke rete testis, epididimis,
barrier yang sangat kuat bagi penjalaran tumor testis ke organ sekitarnya, sehingga
kerusakan tunika albugenia oleh invasi tumor membuka peluang sel-sel tumor untuk
Gejala berupa :
11
12
Tetapi mungkin juga tidak ditemukan gejala sama sekali. Gejala timbul
dengan sangat bertahap dengan massa atau benjolan pada testis yang tidak nyeri.
Pasien dapat mengeluh rasa sesak pada skrotum, area inguinal, atau abdomen dalam.
penurunan berat badan, dan kelemahan umum dapat diakibatkan oleh metastasis.
mandiri. Suatu bagian penting dari promosi kesehatan untuk pria harus mencakup
1. USG skrotum
12
13
2. Pemeriksaan darah untuk petanda tumor AFP (alfa fetoprotein), HCG (human
5. Biopsi jaringan
mungkin meningkat pada pasien kanker testis. (Penanda tumor adalah substansi yang
disintesis oleh sel-sel tumor dan dilepaskan ke dalam sirkulasi dalam jumlah yang
abnormal).
yang tampaknya menghasilkan penanda ini. Kadar penanda tumor dalam darah
pemindai CT dada dan abdomen untuk menentukan keluasan penyakit dalam paru-
13
14
2.9. PENATALAKSANAAN1,2,5
kanker ditemukan, langkah pertama yang dilakukan adalah menentukan jenis sel
3. Stadium III: kanker telah menyebar ke luar kelenjar getah bening, bisa sampai ke
bening (limfadenektomi).
2. Terapi penyinaran: menggunakan sinar X dosis tinggi atau sinar energi tinggi
stadium awal.
14
15
Tumor seminoma
1. Stadium I diobati dengan orkiektomi dan penyinaran kelenjar getah bening perut
Tumor non-seminoma:
perut.
vinblastin).
Kanker testikuler adalah salah satu tumor padat yang dapat disembuhkan.
penyembuhan. Pemilihan pengobatan tergantung pada tipe sel dan keluasan anatomi
15
16
penyakit. Testis diangkat dengan orkhioektomi melalui suatu insisi inguinal dengan
ligasi tinggi korda spermatikus. Prosthesis yang terisi dengan jel dapat ditanamkan
untuk mengisi testis yang hilang. setelah orkhioektomi unilateral untuk kanker testis,
sebagian besar pasien tidak mengalami fungsi endokrin. Namun demikian, pasien
lainnya mengalami penurunan kadar hormonal, yang menandakan bahwa testis yang
sehat tidak berfungsi pada tingkat yang normal. Diseksi nodus limfe retroperineal
digunakan untuk mengatasi seminoma dan hanya diberikan pada tempat tumor saja.
Testis lainnya dilindungi dari radiasi untuk menyelamatkan fertilitas. Radiasi juga
digunakan untuk pasien yang tidak menunjukkan respon terhadap kemoterapi atau
bagi mereka yang tidak direkomendasikan untuk dilakukan pembedahan nodus limfe.
yang baik dapat dicapai dengan mengkombinasi tipe pengobatan yang berbeda,
16
17
17
18
BAB III
KESIMPULAN
Kanker testis meskipun kasus yang relatif jarang, merupakan keganasan tersering
pada pria kelompok usia 15 – 35 tahun. Kebanyakan kanker testis terjadi pada usia di
bawah 40 tahun. Penyebabnya yang pasti tidak diketahui. tetapi ada beberapa faktor
yang menunjang terjadinya kanker testis, yaitu Testis undesensus (testis yang tidak
(suatu kelainan kromosom seksual yang ditandai dengan rendahnya kadar hormon
pria, kemandulan, pembesaran payudara (ginekomastia) dan testis yang kecil), dan
faktor lainnya yang kemungkinan menjadi penyebab dari kanker testis. Dan jenis
18