Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BAB 1
PENDAHULUAN
perkembangan anak selanjutnya. Masa ini merupakan masa yang tepat untuk
meletakan dasar-dasar kemampuan fisik, bahasa, emosional, seni, moral dan nilai-
nilai agama dan sosial sehingga upaya perkembangan seluruh potensi anak usia
dini harus dimulai agar pertumbuhan dan perkembangan anak tercapai secara
optimal.
usia dini adalah aspek perkembangan moral dan nilai-nilai agama, perkembangan
maupun dengan orang dewasa dengan baik,serta dapat menolong dirinya sendiri
1
2
kehidupan bermasyarakat.
usia dini yang berada pada jalur pendidikan formal sebagaimana tertuang pada
perkembangan anak terjadi mulai dari aspek sosial, emosional dan interaksi yang
berkembang pesat saat anak memasuki usia persekolah (3-6 Tahun) dan bisa di
Kegiatan yang berkaitan dengan pihak lain yang memerlukan sosialisasi dalam hal
bertingkah laku yang dapat di terima oleh orang lain. belajar memainkan peran
sosial yang dapat diterima oleh orang lain.serta upaya mengembangkan sikap
lingkungan TK oleh karena itu, orang tua perlu berhati-hati dalam menerapkan
berbagai pola asuh kepada anak. Anak usia dini cenderung meniru setiap yang di
3
lakukan oleh orang-orang yang ada disekitarnya. Hal ini membuktikan bahwa
anak.
Perubahan tatanan sosial yang terjadi saat ini adalah karena kurangnya
kesadran orang tua bahwa suasana keluarga merupakan cikal bakal masa depan
anak yang dapat mempengaruhi prilaku sosial anak. Suasana kurang kondusif
anak.
namun karena dalam keluarga menerapkan pola asuh yang berbeda sehingga
perkembangan anak juga berbeda antara yang satu dengan yang lainnya, sehingga
pemilihan orang tua untuk menerapkan pola asuh yang paling tepat akan
berkembang sesuai harapan. hal tersebut di tunjukan melalui perilaku anak yang
pendekatan orang lain, sukar di ajak kerja sama. Gejala yang paling menonjol
yaitu anak-anak masih belum menunjukan sikap bekerja sama dengan baik anak
karya anak, serta pembelajaran yang digunakan hanya berpusat pada lingkungan
4
yang terus menerus digunakan, tentunya anak merasa bosan dengan keadaan atau
yang berbeda antara satu dengan yang lain dan mereka juga mempunyai latar
belakang yang berbeda, baik perbedaan latar belakang sosial, latar belakang
ekonomi, pekerjaan dan masi banyak lagi perbedaan lainnya. Perbedaan ini
dengan judul “ Pengaruh Metode Karya Wisata Terhadap Perilaku Sosial Anak di
Khairaat Parigi ?
Parigi.
sebagai berikut:
berkualitas.
dengan peserta didik maupun peserta didik dan peserta didik lainnya.
4. Peneliti lain: untuk menjadi acuan dalam penelitian selanjutnya jika akan
penelitian ini. Adapun penelitian ini terbatas pada pengaruh metode karya wisata
manusia, yang dipengaruhi oleh hadirnya orang lain, tingkah laku kelompok, atau
sosial anak, mereka dapat memikirkan dirinya dan orang lain. pemikiran itu
terwujud dalam refleksi diri, yang sering mengarah kepenilaian diri dan kritik dari
Metode karya wisata adalah suatu metode mengajar dengan peragaan secara
menggunakan metode karya wisata anak akan lebih cepat menagkap informasi
BAB II
contoh penelitian yang releva terkait pola asuh orang tua terhadap perilaku sosial
anak, yaitu;
1. Suud (2015), “pengaruh pola asuh orang tua terhadap perilaku sosial
Pengaruh pola asuh yang di terapkan oleh orang tua di buktikan dengan
adanya peningkatan perilaku sosial dalam hal sopan santun terhadap guru
maupun teman, rasa tanggung jawab serta kerjasama antar anak di paud
orang tua secara demokratis yaitu 50%, otoriter 27% dan permisif 23%
Berdasarkan uraian di atas, relavansi penelitian dari segi peran orang tua.
Sedangkan memiliki perbedaan pada seting dan subjek penelitian masalah yang
diamati suud mengenai perilaku sosial peneliti juga menegnai perilaku sosial.
8
9
harapan, hal tersebutt terlihat dari perilaku sosial anak yang kurang
sopan, menganggu teman, tidak mau berbagi dan bekerja sama dengan
tindakan kelas ini dilakukan dengan teknik deskriptif. Hasil penelitian ini
bahwaa ada peningkatan perilku sosial anak melalui metode karya wisata
kualitas sumber daya manusia, sehingga kualitas sumber daya manusia sangat
Ini adalah kata majemuk yang terdiri dari kata “pais” yang berarti “anak” dan
kata “ago” yang berarti “aku membimbing”. Jadi “ paedagogike” berarti aku
diartikan sebagi proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau
11
penyeimbangan ini merupakan bentuk survive yang dilakukan agar diri dapat
3. Pendidikan adalah usaha agar tercapai penentuan diri secara etis sesuai
Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
12
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertangung
Pendidikan anak usia dini merupakan masa emas (the golden age) yang ada
hanya sekali dan tidak dapat diulang kembali. Pada masa itu anak berada pada
periode sensitif yang dimana pada masa inilah anak secara khusus mudah
berbagai dampak dan pelajaran dari lingkungan anak-anak tersebut. Anak pada
usia 0-6 tahun adalah usia yang sangat penting karena pada masa-masa tersebut
Menurut Marjory Ebbeck dalam Isjoni (2011:19), “pendidikan anak usia dini
adalah pelayanan kepada anak mulai dari lahir sampai umur enam tahun”. Pada
masa ini proses pertumbuhan dan perkembangan yang ada dalam diri anak dapat
masa ini dapat mengalami perkembangan yang cepat, proses pembelajaran anak
usia dini merupakan salah satu bentuk perlakuan yang diberikan yang diberikan
perkembangan anak.
13
jenjag pendidikan dasar yang merupakan suatu pembinaan yang ditunjukan bagi
anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki
pondasi awal bagi pertumbuhan dan perkembangan yang dapat berguna untuk
seorang anak dapat belajar dengan baik apabila kebutuhan fisiknya dipenuhi dan
mereka merasa aman dan nyaman secara psikologis. Selain itu, yang perlu
belajar melalui interaksi sosial dengan orang dewasa atau teman sebayanya, anak
belajar melalui bermain, minat anak dan rasa keingin tahuannya memotivasinya
mengemberikan dan demokratis agar menarik anak untuk lebih terlibat dalam
14
dini yaitu:
untuk menumbuhkan self image yang positif dalam diri anak dan
peristiwa.
15
harus diketahui dalam mengembangkan yang sesuai untuk anak sehingga tujuan
dini diantaranya” (1) anak sebagai pembelajar aktif, (2) anak belajar melalui
sensori dan panca indra, (3) anakmembangun pengetahuannya sendiri, (4) anak
berfikir melalui benda kongkrit, (5) anak belajar dari lingkungan. Setiap
yang diharapkan.
dilakukan harus memenuhi prinsip pembelajaran yaitu : “ (1) berangkat dari yang
dimiliki anak, (2) belajar harus menantang pemahaman anak, (3) belajar dilakukan
sambil bermain. (4) menggunakan alaram sebagai sarana belajar, (5) belajar
pembelajaran yang ada yaitu dengan melibatkan secara langsung dalam proses
menstimulus seluruh aspek perkembangan yang ada pada anak, sehingga prinsip
pembelajaran pada anak usia dini harus di sesuaikan dengan tingkat kematangan
Usia Dini (PAUD) akan berinteraksi dengan lingkungan dimana mereka berada,
kemampuan berperilku yang sesuai dengan tuntunan sosial dan memerlukan tiga
proses yaitu:
berikut dengan baik, anak-anak harus menyukai orang dan aktivitas sosial, jika
17
mereka berhasil melakukan mereka akan dapat menyesuaikan diri dngan baik dan
dapat juga diartikan sebagai proses belajar untuk menyesuikan diri terhadap
norma-norma kelompok, moral dan tradisi, meleburkan diri menjadi satu kesatuan
bersosialisasi, dan dapat menyesuaikan diri dengan teman kelompok sebaya serta
Dalam pendidikan anak usia dini anak belajar saat bersosialisasi. Menurut
benda, alat permainan, dan orang-orang yang ada disekitarnya. kita sebagai orang
yang lebih dewasa perlu untuk memantau dan memberikan bimbingan yang
dikembangkan kepada anak sejak dini agar kelak anak dapat memiliki perilaku
lanjud bahwa sosialisasi itu merupakan suatu proses dimana individu (terutama
norma dalam masyarakat. Seperti yang diungkapkan oleh Yusuf dalam Mursid
jadi satu kesatuan dan saling berkomunikasi dan kerja sama. Perilaku sosial anak
Menurut Kurikulum 2013 No. 137 Tahun 2013 tentang Standar Pendidikan
secara wajar, mentaati aturan kelas, bertanggungg jawab atas perilakunya untuk
perubahan tingkah laku dan penyesuaian diri anak terhadap lingkungan yang ia
tinggali dan anak dapat bersosialisasi dengan baik terhadap teman sebaya maupun
Manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup sebagai diri pribadi tidak dapat
dimiliki oleh manusia dan dipengruhi oleh adat, sikap, emosi, nilai, etika,dan
reaksi seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari luar, oleh karena perilaku
20
ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme, dan kemudian
mampu bekerja sama, saling menghormati, tidak menganggu hak orang lain,
adalah suatu respon atau umpan balik yang diberikan kepada pihak lain dalam
hubungan antar individu satu dengan individu yang lain, individu satu dapat
bahwa “perilaku sosial adalah suatu proses berhubungan yang dinamisdan saling
21
anak,mereka dapat memikirkan dirinya dan orang lain. Pemikiran itu terwujud
dalam refleksi diri, yang sering mengarah kepenilain diri dan kritik dari hasil dan
pergaulannya dengan orang lain. Hasil pemikiran dirinya tidak akan diketahui
oleh orang lain, bahkan sering ada yang menyembunyikan atau merahasiakannya.
adalah kemampuan anak dalam menjalin hubungan yang baik dengan sesama
teman, guru, maupun orang tua. Selain itu perilaku sosial anak dapat dipahami
juga sebagai cara bergaul anak yang menimbulkan hubungan baik dengan orang
lain.
Seorang anak manusia yang di lahirkan ke dunia ini sudah dibekali dengan
pembawaan, bakat, atau potensi yang sangat penting dalam proses perkembangan
dibesarkan, termasuk dalam hal ini adalah lingkungan pendidikan, juga turut adil
orang lain telah di rasakan sejak usia enam bulan, disaat itu mereka telah mampu
berdasarkan landasan yang diletakan pada masa bayi. Sebagian lagi merupakan
bentuk perilaku sosial yang baru. Banyak di anatar landasan baru ini, dibina oleh
22
hubungan sosial dengan teman sebaya dilur rumah dalam hal-hal yang di tonton di
standar yang harus di taati oleh para anggotanya sehingga dapat diterima
perilaku, yaitu perilaku sosial, perilaku tidak sosial dan perilaku anti
sosial, selain itu pola perilaku sosial terdiri dari kerjasama, persaingan,
Perilaku sosial akan terjadi jika ada interaksi antara manusia yang satu
dengan manusia yang lain. Adanya interaksi antara kedua belah pihak yang
mengadakan suatu komunikasi yang baik antara sesamanya. Menurut Sunarto dan
yaitu:
1. Keluarga
Merupakan lingkungan pertama yang memberikan pengaruh
terhadap berbagai aspek perkembangan anak dan remaja,
termaksud perkembangan perilaku sosial. Kondisi dan tata cara
kehidupan keluarga merupakan lingkungan yang kondusif bagi
sosialisasi anak didalam keluarga berlaku norma-norma keluarga,
dengan demikian perilaku anak dibentuk dalam lingkungan
keluarga melalui kebiasaan-kebiasaan.
2. Kematangan
Bersosialisasi memerlukan kematangan fisik dan psikis untuk
mampu mempertimbangkan dalam proses sosial, memberi dan
menerima pendapat orang lain memerlukan kematangan intelektual
emosional, di samping itu keadaan fisik dan bahasa ikut pula
menentukan proses sosialisasi dalam tingkah laku.
3. Status Sosial (Ekonomi)
Kondisi sosial anak dan remaja juga dipengaruhi oleh kondisi
status kehidupan sosial keluarga dan lingkungan masyarakat.
Secaratidak langsung dalam pergaulan sosial anak, masyarakat dan
kelompoknya akan mempertimbangkan norma yang berlaku
didalam keluarganya.
4. Pendidikan
Pendidikan merupakan proses sosialisasi peserta didik yang terarah,
jadi dalam arti luas harus diartikan bahwa perkembangan perilaku
sosial anak dipengaruhi oleh kehidupan keluarga, masyarakat dan
kelembagaan., perilaku yang sengaja diajarkan secara terprogam.
5. Emosi dan intelegensi
Anak yang berkemampuan intelektual tinggi akan mampu
berbahasa dan pengendalian emosional secara seimbang sehingga
25
Perilaku sosial anak sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, bukan hanya
dari dalam lingkungan rumah saja. Justru pengaruh dari luar sangat dominan
dalam membentuk perilaku sosial anak, seperti teman bergaul, guru, nilai yang
1. Pengalaman awal
Pengalaman pada masa anak-anak yang berhubungan dengan hal
yang menyenangkan dan tidak menyenangkan
2. Pengaruh budaya
Nilai-nilai dan adat kebiasaan sangat mempengaruhi pribadi siswa
yang akhirnya menetap dalam pribadi individu
3. Ciri fisik
Bentuk tubuh secara langsung dan tidak langsung mempengaruhi
perilaku, serta tentang bagaimana penerimaan siswa tentang
dirinnya.
4. Kondisi fisik
Kesehatan dan cacat fisik juga mempengaruhi dalam berperilaku
sosial.
sering muncul pada anak usia dini adalah tolong menolong, berbagi atau memberi,
26
dan bekerja sama. Menurut Hasan (2007:34) menyatakan “Bentuk perilaku sosial
merupakan saling menghargai yaitu individu yang memiliki sifat terbuka terhadap
orang lain untuk orang lain, untuk saling memberi dan saling menerima serta
yang positif sangat dibutuhkan dalam menjalin sebuah hubungan baik antara
bentuk perilaku sosial yang terpenting adalah perilaku sosial yang dilakukan
karakter atau ciri kepribadian yang dapat teramati ketika seseorang berinteraksi
1. Perilaku sosial
Adalah mereka yang perilakunya mencerminkan keberhasilan
didalam proses sosialisasi sehingga mereka cocok dengan
kelompok tempat mereka mengembangkan diri dan diterima
sebagai anggota kelompok.
2. Perilaku tindak sosial
Perilaku tindak sosial adalah orang yang tidak mengetahui apa
yang dituntut oleh kelompok sosialnnya, sehingga berperilaku yang
tidak memenuhi tuntutan sosial. Oleh kaena itu, mereka diterima
oleh kelompok dan terpaksa menggunakan sebagian waktu mereka
sendiri.
dibedakan menjadi tiga yaitu perilaku sosial,perilaku tindak sosial dan perilaku
anti sosial.
atau peserta didik, metode pembelajaran tersebut terdiri atas beberapa jenis yang
yang dilaksanankan dengan cara mengamati dunia sesuai keadaan yang ada
adalah suatu metode mengajar dengan peragaan secara langsung berupa obyek
karya wisat aanak akan lebih cepat menagkap informasi melalui pengamatan
karya wisata ialah cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajar anak-anak
ke suatu tempat atau obyek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau
menyelidiki sesuatu seperti meninjau pabrik sepatu, bengkel mobil, toko serba
Melalui metode karya wisata anak dapat mengamati secara langsung hal-hal
yang ada disekeliling anak selain itu akan terbentuk sikap saling menjaga serta
timbul kebersamaan antara guru dan peserta didik maupun antar peserta didik.
karya wisata merupakan metode pembelajaran yang membawa anak ke obyek luar
kelas atau lingkungan tertentu agar anak dapat mengamati dan mengalami secara
langsung.
dapat menumbuhkan minat anak Taman Kanak-kanak (TK) untuk mengenal dan
belajar mengenai sesuatu hal yang nyata. Misalnya saja untuk menumbuhkan
minat tentang dunia binatang, anak dapat di bawa berkarya wisata ke kebun
binatang. Melalui metode karya wisata anak dapat mengamati secara langsung
pengalaman yang menarik dan berkesan bagi anak sehingga motivasi belajar anak
manfaat atau faeda yang dapat di petik dari karya wisata diantaranya:
yaitu:
kenyataan.
cara mengamati dunia sesuai keadaan yang ada secara langsung dan
31
Melalui metode karya wisata anak dapat mengamati langsung segala sesuatu
yang ada dilingkungan dan mendapat pengalaman yang berkesan sehingga dapat
yang berasal dari pengamatan anak itu sendiri, 3) anak dapat mengamati
Selanjutnya menurut Djamarah dan Zain (2006:94) bahwa metode karya wisata
mempunyai kekurangan,yaitu:
dan kesiapan yang matang agar selama proses karya wisata berlangsung dapat
mengembangkan segala potensi yang ada pada anak agar dapat tumbuh secara
optimal. sejak usia dini anak perlu dirangsang dengan berbagai metode
satu metode yang bisa digunakan untuk pembentukan perilaku sosial anak yaitu
kegiatan dan pengalaman yang sering dimana kerjasama, koordinasi usaha, dan
memuaskan bagi mereka. Metode karya wisata memberikan konteks yang sering
bercerita, pemberian tugas dan karya wisata. Melalui metode karya wisata anak
salah satu cara pemberian pengalaman belajar dengan menghadapkan anak dengan
persoalan sehari-hari.
secara lansung tenang suatu hal. Menurut Masitoh dkk (2005:200), bahwa
berbentuk melalui empat macam cara, yaitu adopsi, deferensial, integrasi dan
trauma”.
Pada dasarnya anak memiliki keinginan yang kuat untuk dapat diterima
oleh kelompokya. Anak akan terus berusaha untuk dapat bergabung dan di akui
oleh kelompok sebayanya. Bila anak itu tidak di akui oleh kelompoknya, maka
anak akan mencari cara lain untuk dapat diterima oleh kelompok sebaya tersebut.
Keinginan yang kuat pada anak untuk di akui, menuntun sejumlah kemampuan
sosial yang perlu dimilikinya. Tidak semua anak mampu menunjukan perilaku
perilaku sosial seperti yang di harpkan, dan tidak semua anak mampu berinteraksi
membangkang, ingin menang sendiri, tidk mau berbagi dengan teman lain, cepat
perilaku sosial anak belum berkembang sesuai harapan. Hal itu dilihat dari: anak
masih sering berbicara keras (berteriak), tidak menaati peraturan (makan sebelum
waktunya), menganggu teman (usil), tidak mau berbagi alat tulis maupun mainaan
dengan teman, masih minta di tunggui ibu, nenek, kakak di dalam kelas, bahkan
36
masih ada beberapa anak yang cenderung bermain sendiri,tidak mau bermain
pada peningkatan perilaku sosial anak. Perilaku sosial anak adalah salah satu
faktor yang sangat penting dalam kegiatan belajar walaupun tetap ditunjang oleh
faaktor lain. Meningkatkan perilaku sosial anak bisa diberikan dengan berbagai
karya wisata yaitu tolong menolong, mau berbagi, kerja sama. Kegiatan karya
wisata ditandai dengan adanya interaksi dengan orang disekeliling anak, sehingga
Hasil penelitian
diharapkan bahwa Rekomendasi
ada pengaruh 1. Bgi anak
metode karya wisata 2. Bagi guru
terhadap perilaku
sosial anak di 3. Bagi TK
kelompok TK Al- 4. Bagi peneliti lain
khairaat parigi
parigi.
38
BAB III
METODE PENELITIAN
wisata, serta menjelaskan tentang perilaku sosial anak melalui metode karya
wisata.
terhadap perilaku sosial anak. Dalam penelitian ini variabel yang digunakan ada
dua macam variabel yaitu variabel satu dan variabel dua. Variabel satu adalah
metode karya wisata, sedangkan variabel dua yaitu perilaku sosial anak.
Untuk desain ini terdapat dua perlakuan yaitu sebelum diberi perlakuan dan
setelah diberi perlakuan. Dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih
4
38
1
39
𝑶₁ 𝑿 𝑶₂
Keterangan :
𝑶₁: Pretest
𝑶₂ : Posttest
𝑿: Treatmant
Rancangan Soegiono ini direkayasa sesuai dengan subjek anak TK, maka
𝑶₁ 𝑿 𝑶₂
di atas calon peneliti terlebih dahulu mengamati perilaku sosial anak sebelum dan
Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh anak yang ada di kelompok B
Al-Khairaat Parigi, berjumlah 16 anak. Terdiri dari 8 anak laki-laki dan 8 anak
Sumber data yang di gunakan dalam penelitian ini, yaitu kualitatif. Data
subjek yang diteliti, yaitu anak didik yang ada di kelompok B Al-
Khairaat Parigi
oleh peneliti.
berikut:
41
1. Teknik observasi
dilakukan secara lamgsung dalam proses pembelajaran sekitar aktivitas guru dan
anak didik serta kesehariannya, terutama berkaitan dengan metode karya wisata
2. Teknik wawancara
informasi dengan bertanya langsung pada anak yang didampingi oleh guru selaku
mitra dalam melekukan penelitian yang berkaitan dengan metode kaya wisata
3. Teknik Dokumentasi
dilakukan dari data kehadiran (absen), jenis kelamin anak laki-laki dan jenis
tentang penggunaan metode karya wisata terhadap perilaku sosial anak dengan
variabel yang akan di teliti. Adapun instrumen yang di gunakan dalam penelitian
𝒇
𝑷= 𝑿 𝟏𝟎𝟎%
𝑵
Keterangan
P = Presentae
berikut:
1. Tahap persiapan
b. Melaksanakan seminar
2. Tahap pelaksanaan
3. Tahap akhir
a. Menganalisis data
DAFTAR PUSTAKA
Agung dan Hartono. (2002). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rineka Cipta.