Вы находитесь на странице: 1из 7

Syailendra Andi

102116011
EE

JENIS-JENIS KONVERTER ENERGI GELOMBANG LAUT DAN PASANG SURUT


AIR LAUT

1. Barrage Tidal Plants


Pada jenis ini ekstrasi energi didapatkan dari adanya perbedaan ketinggian antara air
didalam dam dan di luar dam (laut). Dam yang digunakan jauh lebih besar jika dibandingkan
dengan dam air sungai pada umumnya. Pembangunan dam diletakkan di muara sungai dimana
terjadi pertemuan antara air sungai dengan air laut. Saat pasang air mengalir memasuki
dam sampai kondisi tertentu air ditahan, kemudian saat sudah surut air akan dialirkan kembali
ke laut melewati turbin air untuk membangkitkan listrik.

Persamaan untuk menghitung energi =

Keterangan: E = Energi yang dibangkitkan per siklus


H = Selisih ketinggian permukaan antara pasang surut
V = Volume waduk
Persamaan untuk menghitung daya listrik

Keterangan: P = daya listrik dalam kW


Q = debit air ( )
H = Ketinggian maksimum
f = faktor efisisensi 0,7-0,8

Gambar 1. Konverter Pasang Surut Air Laut Barrage Tidal Plants


2. Oneway Gear

Prinsip alat konverter ini menggunakan roda gigi satu arah (oneway gear) yang terdiri
dari counter weight yang berfungsi untuk menjaga kestabilan tegangan tali penggantung pada
saat osilasi, rotor shaft, one way gear, dan alat pemberat yang dapat terapung.

Gambar 2. Konverter Gelombang Laut Oneway Gear

Berdasarkan gambar 1, dapat dijelaskan bahwa mode pengoperasian konverter ini harus
dipasang searah dengan datang gelombang laut sehingga pelampung M1 dan m1 akan naik
turun, diikuti dengan pelampung lain. Gaya yang ditimbulkan akibat naik turunnya pelampung
ini digunakan untuk membangkitkan listrik.
Mekanime kerja dari alat konverter ini memanfaatkan massa dari masing-masing
pelampung dan gelombang laut, jadi saat gelombang mengenai M1 maka M1 terangkat dan
gear akan loss, pada keadaan ini rotating shaft belum berputar, namun saat gelombang laut
meninggalkan M1 maka M1 jatuh beban, pada saat M1 jatuh bebas maka M1 menarik
oneway gear dan rotating shaft akan berputar sehingga memutar generator dan bisa
membangkitkan energi listrik. Untuk menentukan berapa banyak energi yang dihasilkan,
dapat dihitung menggunakan persamaan 1, sebagai berikut :
(1)
Keterangan :

n = Banyaknya pelampung yang digunakan


M = Ketinggian maksimum gelombang laut

3. Oscilatting Water Columns

Alat konverter gelombang laut ini merupakan pembangkit listrik yang memanfaatkan
kecepatan dan ketinggian gelombang laut, gambar dari konverter ini ditunjukkan oleh gambar
2 sebagai berikut :

Gambar 3. Konverter Gelombang Laut Oscilatting Water Columns

Cara kerja alat konverter ini yaitu memanfaatkan perbedaan tekanan udara sesuai
dengan prinsip kerja kolom isolasi, sehingga memutar generator, jadi pada alat konverter ini
terdapat kolom terbuka untuk masuknya air laut kedalam konverter, saat terdapat gelombang
laut menabrak alat konverter ini maka air laut didalam konverter akan berosilasi naik turun
sehingga menimbulkan aliran udara yang masuk keluar dari konverter, aliran inilah yang
dimanfaatkan oleh jenis konverter ini untuk memutar generator sehingga dapat membangkitkan
energi listrik. Akibat faktor tersebut, efisiensi dan energi listrik yang dihasilkan tidak bisa
maksimal. Untuk mengatasi permasalahan dalam OWC, kami mengintegrasikan sistem pipa
venturi pada OWC dan menambahkan empat buah katup lingkaran yang menyesuaikan bentuk
dari bangunan OWC yang kami tawarkan, sebut saja namanya Tidal Power Renewable.
Dimana sistem katup ini berfungsi untuk menyearahkan aliran udara yang melewati turbin pada
saat terjadinya gelombang pasang dan surut air laut. Sehingga turbin akan selalu berputar
searah. Adapun sistem pipa venturi yang kami gunakan adalah membuat lebih besar
penampang tempat masuknya fluida dan membuat lebih kecil penampang tempat berputarnya
turbin. Sehingga, kecepatan fluida menjadi lebih besar pada penampang kecil tempat
berputarnya turbin dan gerakan rotasi pada turbin akan semakin besar yang akan menghasilkan
daya listrik yang besar juga.
Apabila tekanan udara di dalam lebih besar dari pada di luar bangunan OWC, maka
akan terjadi aliran udara dari dalam menuju lingkungan (luar). Aliran udara itu yang dapat
memutar turbin menghasilkan gerakan rotasi yang dapat menggerakan generator menjadi
energi final (listrik). Namun pada OWC aliran udara yang melewati turbin pada saat terjadi
gelombang pasang berlawanan dengan aliran udara yang melewati turbin pada saat terjadi
gelombang surut.

Adapun desain dari alat ini adalah sebagai berikut.

Gambar 4. Desain alat OWC

Keterangan:
1. Katup 1 2. Katup 2
3. Katup 3 4. Katup 4
5. Katup 5

Gambar 5. Sistem Kerja CONVERGEN 4 Katup


Pada saat gelombang pasang, maka fluida udara akan naik mendorong katup 1 dan 4.
Tapi, yang terbuka hanya katup 1, sedangkan katup 4 tetap tertutup karena ada sekat di
dalamnya. Kemudian udara yang telah melewati katup 1 bergerak melewati turbin. Sehingga
menyebabkan turbin berputar. Setelah melewati turbin, udara mendorong katup 3 yang
menyebabkan katup tersebut terbuka. Pada saat gelombang surut, maka fluida udara akan turun
mendorong katup 2 dan 3. Tapi, yang terbuka hanya katup 2, sedangkan katup 3 tetap tertutup
karena ada sekat di dalamnya. Kemudian udara yang telah melewati katup 2 bergerak melewati
turbin. Sehingga menyebabkan turbin berputar. Setelah melewati turbin, udara mendorong
katup 4 yang menyebabkan katup tersebut terbuka. Pada gerakan rotasi turbin tersebut,
kemudian akan menggerakan generator untuk menghasilkan energi final (listrik) yang akan
digunakan untuk kebutuhan masyarakat pesisir. Listrik yang didapatkan COVERGEN 40%
lebih besar dibandingkan OWC. Sehingga, COVERGEN dapat memenuhi kebutuhan
masyarakat pesisir dengan energi listrik terbaharukan yang efisien, ramah lingkungan,
terjangkau dan harga yang relatif murah.

4. Overtopping Devices

Jenis konverter ini merupakan pembangkit yang menggunakan sistem pengkonsetrasian


gelombang air laut. Jadi didalam jenis konverter ini terdapat sebuah reservoir yang terisi air
akibat adanya gelombang laut, bentuk reservoir yang landai menimbulkan gelombang laut
yang datang terkonsetrasi sehingga energi potensial air tersebut meningkat, kemudian air
gelombang laut tersebut akan dialiri kebagian bawahkonverter ini melalui saluran, saat
mengalirnya air ini terdapat turbin sehingga turbinnya berputar dan menghasilkan energi listrik.
Skema cara kerja alat ini ditunjukkan oleh gambar 3.

Gambar 6. Konverter Gelombang Laut Overtopping Devices dan Mekanisme Cara Kerjanya
5. Submerged Pressure Differential

Jenis konverter gelombang laut ini memanfaatkan prinsip hukum Archimedesm jadi
pada alat ini terdapat pelampung yang dapat bergerak akibat gaya angkat dari gelombang laut,
pelampung ini terdiri dari silinder yang terbuat dari baja dan diisi oleh udara. Akibat
pergerakkan pelampung yang naik turun yang disebabkan oleh perbedaan tekanan akan
digunakan untuk menghasilkan energi listrik.

Gambar 7. Konverter Gelombang Laut Submerged Pressure Differential


6. Hinged Contour Devices

Jenis konverter gelombang laut ini merupakan alat konverter yang terdiri dari beberapa
pelampung yang terkoneksi satu sama lainnya dengan menggunakan sistem yang bernama
sistem sendi. Sat gelombang air laut muncul atau datang maka sistem sendi ini bergerak
membuka dan menutup, yang bergerak membuka dan menutup adalah pelampung yang
dipasang pada konverter ini, pergerakan pelampung ini atau sistem pergerakan sendi ini akan
mendorong lengan hidrolik untuk memompa oli bertekanan tinggi, oli tersebut akan
mendatangi atau masuk kedalam bagian smoothinh accumulator yang kemudian dapat
mengerakan motor, dengan bergeraknya motor maka akan dihasilkan energi listrik yang dapat
dimanfaatkan untuk sumber energi. Gambar dari konverter jenis ini ditunjukkan oleh gambar
5, seperti berikut ini :

Gambar 8. Konverter Gelombang Laut Hinged Contour Devices


Referensi:

[1] (PDF) Desain dan Simulasi Konverter Energi Gelombang Laut sebagai Pembangkit Tenaga
Listrik. Available from:
https://www.researchgate.net/publication/308951383_Desain_dan_Simulasi_Konverter_Energi_Gelo
mbang_Laut_sebagai_Pembangkit_Tenaga_Listrik [accessed Dec 08 2018].

[2] Thompson, R.C.,Full Life Cycle Assessment of A Wave Energy Converter.

[3] B Drew., A R Plummer, and M N Sahinkaya. A Review Of Wave Energy Converter Technology,
Department Of Mechanical Engineering, Unversity of Bath, Bath,UK.

[4] M. dan M. Utami, “Inovasi Tidal Power Renewable sebagai Teknologi Pembangkit Listrik
Tenaga Pasang Surut Air Laut di Perairan Selat Muli, Irian Jaya Bagian Selatan,” Institut
Teknologi Sepuluh November, Surabaya, 2016.

Вам также может понравиться