Вы находитесь на странице: 1из 19

Analisis Kinerja Ekspor Dan Impor Tembakau Indonesia Periode 2000-2009

ANALISIS KINERJA EKSPOR DAN IMPOR TEMBAKAU


INDONESIA PERIODE 2000-2009

Luthfi Safitri
Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti
Email : lutfi.zeni89@yahoo.com

Abstract
Writing this thesis aims to find and to anlysis Indonesia tobacco export and
import facing global crisis.Based on Indonesia export and impor in 2000-2009.
Variabel in this thesis is Indonesia tobacco.Variabel in this thesis in 2000-2009.
The method in this thesis is market consentration (KP) Revealed Comparative
Advantage (RCA) and Trade Specialization Ratio (TSR). From analysis
Regresion in 2000-2009 show that export and import from TSR methode that
Indonesia comparative advantages,tobacco can compet with another country
in the world.

Keywords: Tobacco,Indonesia Expor, Import.

PENDAHULUAN Setiap Negara berbeda dengan Negara


lainya ditinjau dari sudut sumber daya
Latar Belakang Masalah alamnya, iklimnya, letak geografisnya,
Salah satu indikator yang menunjukkan penduduknya, keahlian tenaga kerja ,
keberhasilan pembangunan ekonomi tingkat harga,keadaan struktu ekonomi
suatu negara dapat dilihat dari dan sosialnya. Perbedaan– perbedaan itu
pertumbuhan ekonomi negara tersebut. menimbulkan pula perbedaan barang
Pembangunan ekonomi bertujuan untuk yang dihasilkan, biaya yang diperlukan,
meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta mutu dan kuantitasnya. Karena itu
suatu negara yang diantaranya dapat mudah dipahami adanya negara yang
dilakukan dengan peningkatan prasarana lebih unggul dan lebih istimewa dalam
dan infrastruktur yang mendukung memproduksi hasil tertentu.Hal ini
kegiatan ekonomi suatu negara. dimungkinkan karena adanya barang

89
Media Ekonomi Vol. 19, No. 2, Agustus 2011

yang hanya dapat diproduksi di daerah penghasil devisa yang cukup besar adalah
dan pada iklim tertentu atau karena suatu tebakau.Tembakau adalah produk per-
negeri mempunyai kombinasi faktor- tanian yang diproses dari daun tanaman
faktor produksi lebih baik dari negara dari genus Nicotiana. Tembakau dapat
lainnya. Sehingga negara itu dapat dikonsumsi, digunakan sebagai pestisida,
menghasilkan barang yang lebih bersaing. dan dalam bentuk nikotin tartrat dapat
Dalam rangka spesialisasi inter- digunakan sebagai obat.Jika dikonsumsi,
nasional ini, sehingga suatu bekas jajahan pada umumnya tembakau dibuat menjadi
negara kita telah menjadi korban yang rokok, tembakau kunyah, dan sebagainya.
sampai waktu ini masih mempunyai Dalam Bahasa Indonesia tembakau
struktur perekonomian yang berat sebelah. merupakan serapan dari bahasa asing.
Hasil produksi dalam negeri sebagian besar Bahasa Spanyol “tabaco” dianggap
hanya terdiri dari hasil-hasil bumi dan sebagai asal kata dalam bahasa Arawakan,
tambang yang harus di ekspor terutama khususnya, dalam bahasa Taino di
untuk memenuhi kebutuhan industri Karibia, disebutkan mengacu pada
negara Belanda pada waktu itu. Kebutuhan gulungan daun-daun pada tumbuhan.
akan barang konsumsi masih harus Tetapi belakangan ini muncul kontroversi
didatangkan dari luar negeri. Pendeknya terhadap komoditas tembakau, karena
kesejahteraan rakyat masih sangat selain memberikan pemasukan yang
tergantung pada perdagangan luar negeri besar terhadap Negara, tembakau juga
kita. Hasil produksi Indonesia pada memiliki sisi negative dari segi kesehatan.
umumnya masih belum dapat diper- Hal ini berampak negatif terutama
gunakan secara langsung untuk memenuhi terhadap kesehatan,oleh sebab itu
kebutuhan dalam negeri. Sebab masih pemerintah Indonesia sempat menaikan
terdiri dari bahan-bahan mentah dan cukai tembakau untuk menekan peng-
hasil tambang seperti karet, kopra, lada, guna tembakau di Indonesia,hal itu
teh, minyak mentah, timah. Hasil- hasil sempat berpengaruh terhadap pen-
tersebut masih harus di ekspor ke luar dapatan Indonesia. Tetapi hal itu tidak
negeri sebagai bahan baku untuk industri berlangsung lama sebab konsumsi
di negara-negara maju. Sebaliknya untuk tembakau dunia semakin meningkat,hal
kebutuhan dalam negeri masih harus di ini lah yang menyulitkan pemerintah
impor. Barang konsumsi hasil industri dalam menyelesaikan masalah tembakau.
yang jumlahnya sangat dibatasi oleh Di satu sisi tembakau kita cukup digemari
kemampuan devisa kita untuk mem- di dunia dan mengahsilkan devisa yang
biayainya yang sebagian besar dari cukup banyak untuk pendapatan
ekspor hasil bumi dan tambang. Indonesia dan yang terpenting mampu
Salah satu hasil produksi Indonesia membuka lahan pekerjaan baru dimana
yang cukup dikenal dan salah satu saat ini lahan pekerjaan baru sangat

90
Analisis Kinerja Ekspor Dan Impor Tembakau Indonesia Periode 2000-2009

dibutuhkan untuk mengurangi masalah melalui bermacam peraturan seperti


krisis ekonomi dan pengangguran.Tetapi peraturan pebean, yang bersumber
disisi lain industri tembakau ini sudah dari pembatasan yang dikeluarkan
merusak kesehatan masyarakat bahkan oleh masing - masing pemerintah.
merusak anak-anak yang belum cukup 3. Antara satu negara dengan negara
umur untuk mengkonsumsinya. lainnya tidak jarang terdapat
Sama halnya dengan perdagangan perbedaan dalam bahasa, mata uang,
dalam negeri yakni melakukan transaksi takaran dan timbangan, hukum dalam
“jual beli” maka dalam perdagangan luar perdagangan dan lain -lainnya.
negeri pun juga dilakukan aktifitas “jual” Oleh karena itu dalam melakukan
yang disebut ekspor dan aktifitas beli perdagangan luar negeri, diperlukan
disebut impor. Yang dimaksudkan ekspor pengetahuan yang cukup luas, misalnya
dan impor dalam pengertian ini dibatasi dalam segi teknis pembiayaan baik
pada ekspor dan impor barang - barang ekspor maupun impor, masalah asuransi,
(visible goods). masalah shipping dan lainnya.
Faktor pertama yang harus diper- Peran penting dari adanya kegiatan
hatikan adalah faktor hasil (proceeds) dan ekspor dan impor dalam membantu
biaya (cost). Barang- barang yang akan mengembangkan perekonomian nasional
dijual ke luar negeri adalah barang yang telah diakui secara luas. Konsekuensi
biaya produksinya relative murah adalah dengan mencetak angkatan kerja
dibandingkan ongkos pembuatannya di yang benar-benar mampu dan berdaya
luar negeri, dalam arti kata kalau diekspor saing tinggi secara skill dan professional
akan dapat dijual dengan menguntung- dalam bidang perdagangan internasional
kan. Sebaliknya barang -barang yang dengan jumlah besar dan terbesar merata
akan diimpor adalah barang yang biaya di Indonesia.
produksinya di dalam negeri terlalu tinggi, Di dalam industri yang berorientasi
atau yang sama sekali belum bisa ekspor dan impor, tenaga kerja yang
diproduksi. memang telah berkompeten tersebut
Pada umumnya tata cara per- merupakan kunci utama dan melakukan
dagangan dalam negeri tidak berbeda pengembangan Sumber Daya Alam
dengan perdagangan luar negeri, hanya (SDA) yang berkesinambungan serta bisa
perdagangan luar negeri agak lebih sulit memberikan prioritas tinggi dalam
dan lebih berbelit - belit disebabkan setiap program ekonomi nasional agar
faktor-faktor sebagai berikut: bisa lebih memajukan industri tersebut,
1. Pembeli dan penjual terpisah oleh sehingga industri nasional kita yang
batas - batas kenegaraan (geopolitik). berpotensi ekspor dan impor tersebut
2. Barang harus dikirim atau diangkut bisa meningkatkan keunggulan komparatif
dari satu negara ke negara lainnya dan kompetitifnya.

91
Media Ekonomi Vol. 19, No. 2, Agustus 2011

Menurut David Ricardo teori mengembangkan ilmu ekonomi pada


keunggulan komparatif (theory of abab 18 sebagai satu cabang tersendiri
comparative advantage) adalah per- dalam ilmu pengetahuan. Melalui karya
dagangan internasional yang terjadi bila besarnya Wealth Of Nations, Smith
ada perbedaan keunggulan komparatif mencoba meneliti sejarah perkembangan
antar Negara, Ia berpendapat bahwa negara-negara di Eropa. Sebagai seorang
keunggulan komparatif dapat tercapai ekonom Smith tidak melupakan
jika suatu Negara mampu memproduksi moralitasnya terutama yang tertuang
barang dengan biaya yang lebih murah dalam The Theory of Moral Sentiments.
daripada Negara lainya. (wikepedia) Perkembangan sejarah berlanjut dengan
Impor adalah proses transportasi menghasilkan tokoh-tokoh seperti
barang atau komoditas dari suatu negara Alfred Marshall, J.M Keyness, Karl Marx,
ke negara lain secara legal, umumnya hingga peraih hadiah Nobel bidang
dalam proses perdagangan. Proses impor ekonomi tahun 2006 Edmund Phelps.
umunya adalah tindakan memasukan Aliran yang terutama di pelopori oleh
barang atau komoditas dari negara lain Adam Smith ini menekankan adanya
ke dalam negeri.Impor barang secara “invisible hand” dalam mengatur
besar umumnya membutuhkan campur pembagian sumberdaya, dan oleh
tangan dari bea cukai di negara pengirim karenanya peran pemerintah menjadi
maupun penerima.Impor adalah bagian sangat dibatasi karena akan mengganggu
penting dari perdagangan internasional, proses ini. Konsep invisible hand ini
lawanya adalah ekspor. Ekspor adalah kemudian direpresentasikan sebagai
proses transportasi barang atau komoditas mekanisme pasar melalui harga sebagai
dari suatu negara ke negara lain. instrument utamanya.
Yang dibahas dalam ekonomi Inter- Aliran klasik mengalami kegagalan
national, akan diangkat dalam tulisan ini: setalah terjadi depresi besar tahun 1930
1. Bagaimana kinerja Ekspor dan Impor yang menunjukkan bahwa pasar tidak
Tembakau Indonesia di dalam mampu bereaksi terhadap gejolak di
persaingan dunia yang semakin ketat. pasar saham.
2. Bagaimana ekspor dan impor Sebagai penanding klasik, Keyness
tembakau Indonesia di pasar manca- mengajukan teori dalam bukunya General
negara pada periode 2000-2009? Theory of Employment, Interest, and
Money yang menyatakan bahwa pasar
TINJAUAN PUSTAKA tidak selalu mampu menciptakan
keseimbangan, dan karena itu intervensi
Sejarah Perdagangan Bebas pemerintah harus dilakukan agar
Adam Smith, tokoh yang sering distribusi sumber daya mencapai
disebut sebagai orang yang pertama sasarannya.

92
Analisis Kinerja Ekspor Dan Impor Tembakau Indonesia Periode 2000-2009

Selanjutnya pada era reformation pada simalkan keuntungan yang mungkin


16th century, ide tentang perdagangan didapatnya kembali.
bebas muncul yang kemudian diadopsi
secara hukum oleh Hugo de Groot atau Teori Perdagangan Internasional
Grotius. Kebijakan ekonomi di Europe Teori Klasik
selama akhir Middle Ages dan awal
Renaissance adalah memberlakukan Teori Keunggulan Absolut (Absolute
aktivitas ekonomi sebagai barang yang Advantage)
ditarik pajak untuk para bangsawan dan Pandangan Teori Klasik berkembang
gereja. Pertukaran ekonomi diatur dengan pada abad 18. Pelopor teori ini adalah
hukum feoudal seperti hak untuk Adam Smith. Pandangan ini berpendapat
mengumpulkan pajak jalan, begitu juga bahwa logam mulia tidak mungkin
pengaturan asosiasi pekerja (guild) dan ditumpuk dengan surplus ekspor karena
pengaturan religious dalam masalah logam mulia akan mengalir dengan
penyewaan. Kebijakan ekonomi seperti sendirinya melalui perdagangan inter-
itu di desain untuk mendorong per- national (price specie flow mechanism).
dagangan pada wilayah tertentu. Karena Adam Smith menginginkan tidak adanya
pentingnya kedudukan sosial, aturan- campur tangan pemerintah dalam
aturan terkait kemewahan dijalankan, perdagangan bebas, karena perdagangan
pengaturan pakaian, dan perumahan bebas akan membuat orang bekerja keras
meliputi gaya yang diperbolehkan, untuk kepentingan negaranya sendiri dan
material yang digunakan dan frekuensi sekaligus mendorong terciptanya spesia-
pembelian bagi masing - masing kelas lisasi. Dengan terciptanya spesialisasi
yang berbeda. maka negara akan menghasilkan suatu
Disisi lain, munculnya konsep produk yang memiliki keunggulan mutlak
Predatory pricing sebagai salah satu (absolute advantage). Dalam pandangan
bentuk strategi yang dilakukan oleh kritisnya, Adam Smith mengemukakan
pelaku usaha dalam menjual produk teori absolute advantage (keunggulan
dengan harga yang sangat rendah, yang komparatif) tersebut, dimana negara akan
tujuan utamanya untuk menyingkirkan memperoleh manfaat perdagangan inter-
pelaku usaha pesaing dari pasar dan juga nasional (gains from trade) karena
mencegah pelaku usaha yang berpotensi melakukan spesialisasi produksi dan
menjadi pesaing untuk masuk ke dalam mengekspor barang jika negara ini
pasar yang sama. Setelah berhasil memiliki keunggulan mutlak tersebut dan
mengusir pelaku usaha pesaing dan akan mengimpor barang bila tidak
menunda masuknya pelaku usaha memiliki ketidakunggulan mutlak.
pendatang baru, selanjutnya dia dapat Walaupun negara yang satu dengan negara
menaikkan harga kembali dan memak- lainnya sama-sama dapat menghasilkan

93
Media Ekonomi Vol. 19, No. 2, Agustus 2011

dua jenis barang yang berbeda, tetapi salah Model Hechsher & Ohlin
satu dari kedua jenis barang tersebut harus Menurut teori H-O, perbedaan
dipilih oleh masing-masing negara, barang opportunity cost suatu produk antara
yang lebih menguntungkan untuk meng- suatu negara dengan negara lain dapat
hasilkan sendiri yang didasarkan atas terjadi karena adanya perbedaan jumlah
keuntungan mutlak (absolute advantage). atau proporsi produksi yang dimiliki
(Syamsurijal Tan, Esensi Ekonomi (endowment factors) masing – masing
International, Jakarta: Ghalia Indonesia, negara. Perbedaan opportunity cost
1990, h. 16-17). tersebut dapat menimbulkan terjadinya
perdagangan Internasional. Negara-
Teori Modern negara yang memiliki faktor produksi
Teori Keunggulan Kompetitif relatif lebih banyak atau merah dalam
Pada tahun 1990 Michael E Porter memproduksinya akan melakukan
mengemukakan tentang “The Competitive spesialisasi produksi dan mengeskpor
Advantage of Nation” . Dalam teori ini barangnya. Sebaliknya, masing-masing
disebutkan bahwa tidak ada korelasi negara akan mengimpor barang tertentu
langsung antara dua faktor produksi memiliki faktor produksi yang relatif
(sumber daya alam) yang tinggi dan langka atau mahal dalam memproduksinya.
sumberdaya alam yang dimiliki suatu
negara untuk dimanfaatkan menjadi Teori Mengenai Ekspor-Impor
keunggulan daya saing dalam per- Kegiatan menjual barang atau jasa ke
dagangan. (Halwani dan Tjiptoheriyanto, negara lain disebut ekspor, sedangkan
1993) kegiatan membeli barang atau jasa dari
Selama penelitiannya empat tahun negara lain disebut impor, kegiatan
terhadap sepuluh negara utama dalam demikian itu akan menghasilkan devisa
perdagangan, Porter dapat menjawab bagi negara. Devisa merupakan masuknya
sebuah pertanyaan besar mengapa suatu uang asing kenegara kita dapat di-
negara memperoleh keunggulan kompetitif gunakan untuk membayar pembelian atas
dalam industri tertentu. Menurutnya impor dan jasa dari luar negeri.
industri suatu negara dapat dikatakan Secara teoritis suatu negara melaku-
sukses secara internasional apabila kan ekspor apabila produksi dalam negeri
memiliki keunggulan kompetitif terhadap melebihi konsumsi dalam negeri, sehingga
para pesaing terbaik di seluruh dunia. produsen mempunyai peluang untuk
Porter menyimpulkan bahwa beberapa memasarkan barangnya ke luar negeri.
negara berhasil dalam industri tertentu Faktor yang mempengaruhi ekspor suatu
karena lingkungan bersifat forward barang dari sisi penawaran adalah:
looking, dimanis dan menantang. Pertama, relatif harga dalam negeri
terhadap harga luar negeri. Kedua, nilai

94
Analisis Kinerja Ekspor Dan Impor Tembakau Indonesia Periode 2000-2009

tukar uang domestic terhadap mata uang Secara umum produk ekspor dan
asing. Ketiga, konsumsi dalam negeri. impor dapat dibedakan menjadi dua yaitu
Keempat, kebijakan perdagangan. (Sri barang migas dan non migas.Barang
Yani Kusumastuti, 1996) migas atau minyak bumi dan gas adalah
Kegiatan impor dilakukan untuk barang tambang yang berupa minyak
memenuhi kebutuhan rakyat. Produk bumi dan gas.Barang non migas adalah
impor merupakan barang-barang yang barang-barang yang bukan berupa
tidak dapat dihasilkan atau negara yang minyak bumi dan gas,seperti hasil
sudah dapat dihasilkan,tetapi tidak dapat perkebunan, pertanian, peternakan,
mencukupi kebutuhan rakyat. Impor perikanan dan hasil pertambangan yang
adalah perdagangan dengan cara bukan berupa minyak bumi dan gas.
menerima barang dari luar negeri ke
dalam wilayah Indonesia dengan A. Produk ekspor Indonesia
memenuhi ketentuan yang berlaku. Produk ekspor Indonesia meliputi
(Lipsey, 1999 : 128). Barang yang pada hasil produk pertanian, hasil hutan, hasil
umumnya di impor adalah barang - perikanan, hasil per-tambangan, hasil
barang yang menunjang kebutuhan industri dan begitupun juga jasa.
ekspor (bahan baku ekspor) misalnya : a. Hasil Pertanian
bahan baku industri, mesin-mesin, bahan Contoh karet, kopi kelapa sawit,
kimia, ditambah dengan barang – barang cengkeh,teh,lada,kina,tembakau dan
modal untuk pelaksanaan pembangunan. cokelat.
Selain itu impor menyangkut bahan b. Hasil Hutan
barang konsumsi yang belim dapat Contoh kayu dan rotan. Ekspor kayu
diproduksi di dalam negeri. Perdagangan atau rotan tidak boleh dalam bentuk
internasional terjadi karena adanya kayu gelondongan atau bahan mentah,
perbedaan permintaan dan penawaran. namun dalam bentuk barang setengah
Permintaan impor tejadi karena jadi maupun barang jadi, seperti
adanya kelebihan permintaan di dalam mebel.
negeri dan penawaran di dalam negeri c. Hasil Perikanan
tidak mampu memenuhinya sehingga Hasil perikanan yang banyak di
harus mengimpor dari luar. Sebaliknya ekspor merupakan hasil dari laut.
penawarannya ekspor terjadinya karena produk ekspor hasilperikanan, antara
kelebihan penawaran dai dlam negeri lain ikan tuna, cakalang, udang dan
sehingga kelebihan tersebut dapat bandeng.
diekspor. d. Hasil Pertambangan
Contoh barang tambang yang di
Produk ekspor dan impor dari negara ekspor timah, alumunium, batubara
Indonesia tembaga dan emas.

95
Media Ekonomi Vol. 19, No. 2, Agustus 2011

e. Hasil Industri bidang jasa indonesia mendatangkan


Contoh semen, pupuk, tekstil, dan tenaga ahli dari luar negeri.
pakaian jadi.
f. Jasa Kegiatan pertukaran barang dan jasa
Dalam bidang jasa, Indonesia antara Indonesia dan luar negeri
mengirim tenaga kerja keluar negeri Secara umum pertukaran barang dan
antara lain kemalaysia dan negara- jasa antara satu negara dengan negara
negara timur tengah. laindilakukan dalam bentuk kerjasama
antar lain:
B. Produk Impor Indonesia 1. Kerjasama Bilateral
Indonesia mengimpor barang-barang kerjasama bilateral adalah kerjasama
konsumsi bahan baku dan bahan yang dilakukan oleh kedua negara
penolong serta bahan modal. Barang-bara dalam pertukaranbarangdan jasa.
ng konsumsi merupakan barang-barang 2. Kerjasama regional
yang digunakan untuk memenuhi kerjasama regional adalah kerjasama
kebutuhan sehari-hari,seperti makanan, yang dilakukan dua negara atau lebih
minuman, susu, mentega, beras, dan yang berada dalam satu kawasan atau
daging. bahan baku dan bahan penolong wilayah tertentu.
merupakan barang-barang yang diper- 3. Kerjasama multilateral
lukan untuk kegiatan industri baik sebagai Kerjasama multilateral adalah
bahan baku maupun bahan pendukung, kerjasama yang dilakukan oleh lebih
seperti kertas, bahan-bahan kimia, obat- dua negara yang dilakukan dari
obatan dan kendaraan bermotor. seluruh dunia.
Barang Modal adalah barang yang
digunakan untuk modal usaha seperti Manfaat kegiatan ekspor dan impor
mesin, suku cadang, komputer, pesawat Berikut ini manfaat dari kegiatan
terbang, dan alat-alat berat. p roduk impor ekspor dan impor
indonesia yang berupa hasil pertanian, 1. Dapat memenuhi kebutuhan
antara lain, beras, terigu, kacang kedelai masyarakat.
dan buah-buahan. Produk impor 2. Pendapatan negara akan bertambah
indonesia yang berupa hasil peternakan kare na adanya devisa.
antara lain daging dan susu. 3. Meningkatkan perekonomian rakyat.
Produk impor Indonesia yang 4. Memperoleh barang yang tidak dapat
berupa hasil pertambangan antara lan dipr oduksi di negeri sendiri
adalah minyak bumi dan gas, produk 5. Memperoleh Keuntungan dari
impor Indonesia yang berupa barng spesialisasi
industri antara lain adalah barang-barang 6. Memperluas pasar dan menambah
elektronik, bahan kimia, kendaraan. dalam keu ntungan

96
Analisis Kinerja Ekspor Dan Impor Tembakau Indonesia Periode 2000-2009

7. Transfer teknologi modern Penelitian Terdahulu


8. Mendorong berkembangnya kegiatan Pola hubungan antara ekspor impor
industri (Ensiklopedia Syadiashare) dan pertumbuhan ekonomi telah
dilakukan oleh banyak peneliti sebelumnya
Analisis Kinerja Ekspor dan Impor seperti yang dilakukan oleh Josef
Untuk mengidentifikasikan per- Kriharianto dan Djoni Hartono (2007)
tumbuhan perekonomian Indonesia meneliti mengenai hubungan antara
adalah dengan menganalisis hasil pertumbuhan ekonomi, perdagangan
maupun kinerja ekspor dan impor internasional dan Foreign Direct
Indonesia. Namun dalam melakukan studi Investment (FDI) dengan teknik analisa
komperatif banyak kesulitan-kesulitan Vector Autoregression (VAR) dan Vector
yang dijumpai, Dapat dikatakanbelum Error Correction Model (VECM) dan
terdapatnya sumber yang akurat yang granger causality didapatkan hasil
mencakup seluruh komoditi yang mem- pertumbuhan ekonomi, perdagangan
pengaruhi ekspor dan impor di indonesia. internasional meyebabkan atau mem-
Kalaupun diperoleh hasilnya belum tentu pengaruhi FDI. Pola hubungan antara
akurat sebab selain pendekatan yang pertumbuhan ekonomi dengan impor
digunakan sebagian besar masih banyak menunjukan bahwa hasil pertumbuhan
yang berdasarkan estimasi. ekonomi meyebabkan impor. Respon FDI
Berdasarkan pertimbangan di atas, pada perubahan ekspor dan impor
beberapa ekonom mengembangkan Indonesia menunjukan hasil yang positif,
metode-metode pengukuran yang sedangkan respon FDI pada perubahan
mengacu kepada kinerja ekspor maupun GDP Indonesia pada jangka pendek
impor. Meskipun hasil yang diperoleh bernilai positif dan berubah menjadi
tidak mencerminkan kinerja ekspor negatif pada periode yang lebih panjang.
maupun impor secara langsung namun Dan dari hasil penelitian yang berjudul
dapat menggam barkan potensi suatu “Dampak Pertumbuhan Ekonomi
negara dalam bersaing dipasar inter- Terhadap Ekspor dan Impor” yang
nasional. Mengingat bahwa setiap dilakukan oleh Syamsul Huda,2007
metode perhitungan kinerja ekspor menunjukan hasil bahwa periode 2001-
maupun impor yang berpotensi di- 2005, menurut hasil regresi, per-
dasarkan pada beberapa kinerja. ber- tumbuhan ekonomi berpengaruh
dasarkan, Analisis Revealed Comparative sihgnifikan dan hubunganya sangat kuat
Advantage (RCA), Trade Specialization terhadap ekspor non migas. Hal ini meng-
Rasio TSR), Konsentrasi Pasar (KP) akan gambarkan kondisi perdanganan inter-
dijadikan penunjang dan pelengkap di nasioanal Indonesia dengan kebijakan
dalam penilaian kinerja ekspor maupun ekspor dan impor yang sudah dewasa atau
impor. matang, dalam arti kata Indonesia

97
Media Ekonomi Vol. 19, No. 2, Agustus 2011

mempunyai potensi ekspor yang berdaya 2. Xj adalah nilai ekspor total negara j,
saing di pasar Internasional. yaitu nilai ekspor total negara
Indonesia.
METODOLOGI PENELITIAN 3. Xiw adalah nilai ekspor komoditi i di
dunia, yaitu nilai ekspor tembakau di
Variabel dan Pengukuran dunia.
Variabel 4. Xw adalah nilai ekspor total dunia.
Dalam menganalisis perkembangan 5. Xoc adalah nilai ekspor total komoditas
pertumbuhan perekonomian Indonesia o ke negara c, yaitu nilai ekspor
berdasarkan kebijakan ekspor dan impor, tembakau Indonesia ke suatu negara.
penelitian ini menggunakan model 6. Xo adalah nilai ekspor total komoditas
Revealed Comparatif Advantage (RCA), o suatu negara, yaitu nilai ekspor total
Konsenterasi pasar (KP) dan Trade tembakau negara Indonesia.
Specialization Ratio (TSR) Variabel – 7. Mij adalah nilai impor barang i di
variabel yang digunakan dalam penelitian negara j, yaitu total impor tembakau
ini yaitu: negara Indonesia.
1. Xij adalah nilai ekspor barang i di
negara j, yaitu total tembakau negara
Indonesia.

Gambar 1
Kerangka Pemikiran

98
Analisis Kinerja Ekspor Dan Impor Tembakau Indonesia Periode 2000-2009

Variabel – Variabel : dagangan. Nilai ekspor Tembakau


1. Variabel Model RCA : Indonesia menjelaskan suatu nilai dari
Xij = nilai ekspor tembakau Indonesia penawaran tembakau Indonesia ke
Xj = nilai ekspor total negara Indonesia pasar internasional selama tahun
Xiw = nilai ekspor tembakau dunia 2000 -2009 yang dinyatakan dalam
Xw = nilai ekspor total dunia Dollar US$.
b. Nilai Impor Tembakau
2. Variabel Model TSR : Yaitu nilai produk tembakau yang
Xij = nilai ekspor tembakau Indonesia dihasilkan oleh negara- negara di
Mij = nilai impor tembakau Indonesia luar Indonesia yang kemudian di kirim
untuk diper-dagangkan di Indonesia
3.Variabel Model KP: dinyatakan dalam Dollar US$.
Xoc = nilai ekspor tembakau negara c. Analisis Revealed Comparative
Indonesia ke negara (AS, Malaysia, Advantage (RCA)
Belgia, Belanda, Thailand dan negara Analisis RCA yang digunakan dalam
lainnya) penelitian ini memerlukan data
Xo = nilai ekspor tembakau Indonesia seluruh tujuan ekspor tembakau
Indonesia yang diperlukan untuk
Pengukuran Variabel mengukur daya saing dan kinerja
Skala pengukuran yang digunakan ekspor tembakau Indonesia.
adalah bersifat rasio dalam satuan hitung d. Analisis Trade Spesalization Ratio
US$, dimana angka yang diperoleh Analisis TSR yang digunakan dalam
berdasarkan data – data dari Badan Pusat penelitian ini menggunakan data nilai
Statistik (BPS), dan, World Bank. ekspor tembakau Indonesia dan nilai
impor tembakau Indonesia.
Definisi Operasional Variabel e. Analisis Konsentrasi Pasar (KP)
Untuk menganalisis kinerja dan daya Analisis KP yang digunakan dalam
saing ekspor dan impor tembakau penelitian ini adalah menggunakan
Indonesia, berdasarkan kerangka data nilai ekspor tembakau Indonesia
pemikiran di atas digunakan variabel - ke 5 negara terbesar (AS, Belgia,
variabel yang mendukung terhadap Denmark, Malaysia, Jepang dan negara
masalah penelitian tersebut adalah : lainnya).
a. Nilai Ekspor Tembakau
Yaitu nilai dari suatu barang dan jasa Alat Analisis
yang dikirim dari suatu negara ke Untuk mengetahui derajat kestabilan
negara lain yang membutuhkan, penerimaan ekspor tembakau Indonesia
dengan menerima balas jasa berupa Berdasarkan Kebijakan Ekspor dan
devisa, sehingga terjadilah per- Impor, penelitian ini menggunakan:

99
Media Ekonomi Vol. 19, No. 2, Agustus 2011

Trade Specialization Ratio (TSR) E(ij) + M(ij)


Metode ini mengetahui gambaran Dimana :
mengenai perubahan atau pergeseran E (ij) = Nilai ekspor komoditas i dari setiap
keunggulan komparatif untuk setiap negara j setiap tahun
produk, yang sedang berkembang dan M (ij) = Nilai impor komoditas i dari setiap
sudah merosot. Analisis TSR yang negara j setiap tahun
digunakan dalam penelitian ini meng-
gunakan data nilai ekspor dan nilai impor Dengan metode TSR dapat diketahui
tembakau. Kelebihan dari metode ini perkembangan pola perdagangan dan
adalah dapat memperoleh gambaran tahapanindustrialisasi suatu komoditas
tentang perubahan atau pergeseran dalam 5 tahap. Tahapan tersebut dapat
keunggulan komparatif untuk setiap diketahui berdasarkan nilai dari indeks
produk, mana yang sedang berkembang spesialisasi perdagangan suatu produk
dan mana yang mulai atau telah merosot. / komoditas. Nilai TSR berkisar antara -1
Kelemahan dari metode TSR adalah kita hingga 1.
tidak dapat memperoleh gambaran daya Adapun tahap-tahapannya adalah
saing komoditas dipasar Internasional. sebagai berikut :
Perhitungan dengan menggunakan 1. Tahapan pengenalan, suatu produk
metode-metode di atas untuk memilih baru dapat diperkenalkan ke dalam
komoditas-komoditas yang berpotensi suatu negara melalui impor. Konsumsi
ekspor memiliki kelemahan karena domestik berkembang perlahan dan
sifatnya statis. Artinya, keunggulan produk domestik mulai dengan
komparatif tersebut dari hasil peng- sederhana. Angka TSR berkisar antara
identifikasian dengan metode-metode -1 sampai -0,5.
diatas terjadi pada masa lalu setidaknya 2. Tahapan Subtitusi Impor, produk
hingga kini, sehingga kurang memperoleh domestik meningkat dan impor
gambaran tentang prospeknya dimasa kehilangan pangsapasar. Angka TSR
depan. bekisar antara -0,5 sampai 0
Pengukuran yang dapat memberikan 3. Tahapan Perluasan Ekspor, per-
gambaran tentang hal ini ialah indeks saingan ekspor menjadi lebih ketat
spesialisasi perdagangan (TSR). Dengan dan perluasan ekspor untuk
TSR dapat melakukan pentahapan pemenuhan permintaan domestik
industrialisasi dan perkembangan pola menjadi jenuh. Angka TSR berkisar
perdagangan. Gambaran apakah suatu antara 0 sampai 0,8
komoditas sudah mengalami kejenuhan 4. Tahapan dewasa/pematangan, produk
atau sedang mengalami pertumbuhan. domestik dan ekspor perlahan - lahan
menurun. Pengusaha asing yang
TSR = E(ij) - M(ij) datang belakangan mulai bersaing

100
Analisis Kinerja Ekspor Dan Impor Tembakau Indonesia Periode 2000-2009

dengan pengusaha domestik di bidang Pengukuran dari kinerja eskpor


ekspor. Angka TSR berkisar +0,8. yang berasal dari suatu negara dengan
menggunakan pengevaluasian peranan
Konsentrasi Pasar (KP) ekspor tembakau (non migas) dalam
Indeks Konsentrasi Pasar digunakan ekspor total suatu negara dibandingkan
untuk mengukur atau mengetahui derajat dengan negara komoditas tersebut dalam
kestabilan penerimaan ekspor suatu perdagangan dunia. Analisa RCA yang
komoditas dan kecenderungan dari waktu digunakan dalam penelitian ini meng-
ke waktu (Basri, 1995:8). gunakan data nilai eskpor tembakau ke
Perumusn Indeks Konsentrasi Pasar beberapa negera tujuan di dunia yaitu:
adalah sebagai berikut : Amerika, Belgia, Denmark, Malaysia,dan
Jepang. Kelebihan dari metode ini adalah
KP = K[X oc / X xi]² dapat mengukur kinerja eskpor suatu
komoditas tembakau dari suatu negara
Dimana : dengan mengevaluasi peranan ekspor
K = angka indeks konsentrasi pasar tembakau dalam ekspor total suatu
(AIKP) negara dibandingkan dengan peranan
Xoc = nilai ekspor komoditas o ke negara c tembakau dalam perdagangan dunia.
Xi = nilai ekspor total komoditas i suatu Kelemahan dari metode RCA adalah tidak
negara dapat menjelaskan pola per-dagangan
Besar nya nilai K antara 0 (nol) yang telah atau sedang berlangsung secara
sampai dengan 1 (satu). Angka tertinggi optimal, selain itu metode ini tidak dapat
dari koefesien ini adalah 1 (satu), yakni memprediksi pola keunggulan dimasa
jika komoditas 0 hanya tertuju pada suatu mendatang.
negara saja, maka angka terendah tidak
dapat ditemukan dengan pasti, ter- HASIL DAN ANALISA
gantung kepada banyaknya negara tujuan
ekspor. Jadiuntuk lebih mudah, jika angka Perkembangan Kegiatan Ekspor dan
indeks Konsentrasi Pasar mendekati atau Impor di Indonesia Negara-negara di
sama dengan 1 (satu), maka distribusi manapun di dunia ini tenti tidak terlepas
akan cenderung terpusat ke suatu negara dari aktifitas perdagangan dengan Negara
tertentu, sedangkan jika angka Indeks lain, seiring perkembanganya maka tiap
Konsentrasi Pasar menjauhi 1 dan Negara memiliki komoditas andalan
mendekati 0 (nol), maka distribusi akan untuk diperdagangkan dengan Negara
cenderung menyebar ke berbagai negara. lain. Setiap Negara memiliki sumber daya
alam yang berbeda-beda satu dengan yang
Revealed Comparative Advantage lain yang tidak terdapat dinegara lain,
(RCA) suatu Negara yang membutuhkan

101
Media Ekonomi Vol. 19, No. 2, Agustus 2011

komoditi yang tidak tersedia di Analisis Trade Specialization Ratio


negaranya tetapi tersedia di Negara lain (TSR)
sehingga terjadialah kegiatan ekspor dan Gambaran mengenai perubahan atau
impor tiap Negara.Karena pentingnya hal pergeseran keunggulan komparatif untuk
itu maka tiap Negara melakukan setiap produk, dimana keunggulan
kebijakan ekspor-impor Sejak tahun komparatif tercapai bila suatu negara
1987 ekspor Indonesia mulai didomonasi mampu memproduksi barang dan jasa
oleh komoditas non migas dimana pada yang lebih banyak dengan biaya lebih
tahun-tahun sebelumnya masih di- murah dibandingkan dengan negara lain.
domonasi oleh ekspor migas. Pergeseran Data yang digunakan untuk mengetahui
in terjadi setelah pemerintah menge- TSR ini dengan melihat ekspor dan impor
luarkan serangkaian kebijakan dan sektor Migas maupun Non Migas di
regulasi dibidang ekspor, sehingga Indonesia.
memungkinkan produsen untuk mening- Untuk sektor ekspor dan impor
katkan ekspor non migas. Pada tahun tembakau Indonesia menunjukan hasil
1998 nilai ekspor non migas Indonesia yang cukup baik, seperti yang kita ketahui
telah mencapai 83,88% dari total nilai bersama bahwa Indonesia adalah salah
ekspor Indonesia, semenatra pada tahun satu penghasil tembakau terbesar di
1999 peran nilai ekspor non migas sedikit dunia. Hal ini dapat dilhat dalam tabel 1
menurun menjadi 79,88%. Hal ini yang menunjukan hasil yang cukup
berkaitan erat dengan krisis moneter menggembirakan sebab angka import
yang melanda Indonesia sejak tembakau tidak terlalu tinggi apabila
pertengahan tahun 1997. dibandingkan dengan angka eksportnya.
Pengutamaan ekspor bagi Indonesia Hal ini menunjukan bahwa industri
sudah digalakan sejak tahun 1983. Sejak tembakau Indonesia masih cukup
saat itu ekspor menjadi pusat perhatian diminati mancanegara.
dalam memacu pertumbuhan ekonomi,
seiring dengan berubahnya strategi KonsentrasiPasar
industrialisasi dari penekanan pada Untuk melihatse berapa jauh
industri subtitusi impor ke industri distribusi penyebaran dari komdoiti
promosi ekspor. Konsumen dalam negeri tembakau Indonesia dapat dilihat pada
membeli barang impor atau konsumen tabel 2 negara tujuan ekspor tembakau
luar negeri membeli barang domestic, terbesar dari Indonesia adalah Amerika
menjadi sesuatu yang lazim. Persaingan Serikat. Setiap tahun yang permintaan
sangat tajam antar berbagai produk. tembakau dari Indonesia menuju
Selain harga, kualitas atau mutu menjadi Amerika setiap tahunya meningkat dan
faktor penentu daya saing suatu produk. puncaknya pada tahun 2007 adalah

102
Analisis Kinerja Ekspor Dan Impor Tembakau Indonesia Periode 2000-2009

jumlah permintaan tembakau terbesar. Pada tabel3 nilai RCA menunjukan di


Hal ini terjadi karena jumlah masyarakat atas 1, hal ini membuktikan ekspor
Amerika yang cukup banyak dan memang tembakau Indonesia memiliki daya saing
sudah menyukai tembakau Indonesia. yang tinggi di pasar dunia. Hasil
Tembakau Indonesia memangcukup di pengujian dengan menggunakan metode
kenal di manca negara karena ternyata RCA berfluktuatif namun dapat dikatakan
tidak hanya Amerika Serikat saja yang stabil. Dengan hasil pengujian RCA ini
tertarik untuk mengiport tembakau dari membuktikan cukup tingginya per-
Indonesia tetapi Malaysia, Belgia, Belanda mintaan tembakau Indonesia di pasar
serta Thailand adalah negara-negara dunia Tembakau Indonesia memang
terbanyak yang megimport tembakau sudah cukup dikenal di dunia dengan
Indonesia. kualitas yang sangat baik, oleh sebab itu
Pada (tabel 2) menunjukkan bahwa banyak negara-negara lain yang ingin
angka indeks konsentrasi pasar selama mengimport tembakau dari Indonesia.
periode 2000 - 2009 selaluberada di Kecendrungan masyarakat dunia yang
bawah angka 1 (satu) sehingga dapat membutuhkan tembakau juga di
dikatakan bahwa pangsa tembakau pengaruhi oleh semakin tingginya angka
Indonesia selama periode 2000-2009 perokok di dunia, hal ini dapat dikatakan
cenderung terpusat ke beberapa negara menguntungkan untuk Indonesia, sebab
tertentu dan tidak terkonsentrasi pada tembakau Indonesia yang memang sudah
satu negara tertentu. cukup dikenal oleh masyarakat luas dapat

Tabel 1
TSR TembakauPeriode 2000 - 2009

Tahun X M E(ii)-MOi) E( if)+M(ii) TSR

2000 1075189 20542 1054647 1095731 0.962505


2001 1167049 16272 1150777 1183321 0.972498

2002 1524126 15339 1508787 1539465 0.980072

2003 1524126 15365 1508761 1539491 0.980039


2004 1533865 13461 1520404 1547326 0.982601

2005 1685004 15709 1669295 1700713 0.981527

2006 1702905 12518 1690387 1715423 0.985405

2007 11631893 16729 11615164 11648622 0.997128


2008 2183149 16657 2166492 2199806 0.984856
2009 2455980 15261 2440719 2471241 0.987649

Sumber: Data diolah

103
Media Ekonomi Vol. 19, No. 2, Agustus 2011

Tabel 2
Hasil Nilai PenghitunganKonsentrasiPasar (KP) untukEksporTembakauKe 5 Negara
TujuanTerbesarUtamaTahun 2000-2009 (US$)

Tahun (xi) United States Malaysia Belgium Nethsrlands Thailand Negara Lainya
2600 7705189 1287092 928884 1105745 994333 1160300 2230855
2001 7811158 1341325 880600 1134121 1287121 1151221 2056770
2002 7245982 1493316 948002 1191922 1213137 932131 1467474
2003 7245882 1386407 924315 933547 822206 928211 2251298
2004 9113231 1453703 1139361 702529 927319 832178 4058141
2005 8889943 2231010 1275726 1284749 873456 723112 23018%
2006 9237200 1938312 1194640 831997 749371 721181 3801659
2007 9724316 1941728 908421 701607 736408 921211 4514943
2008 10154296 1947800 1302000 719029 697845 722833 4764789
2009 10571504 1825480 1323121 913031 979002 921116 4609754

Tahun (US / xi) IM/xi) (B/xi) (N.K/xi) (T/xi) (NLxil


2000 0.167042236 0.120290884 0.143506538 0.129047191 0.150586832 0.269526318
2001 0.171719097 0.110175726 0.145192429 0.162219353 0.147381605 0.283311791
2002 0.206088837 0.130831404 0.164494198 0.167422028 0.128641087 0.202522446
2003 0.191334591 0.12758242 0.128836506 0.11347061 0.128100097 0.310695776
2004 0.159515654 0.125022728 0.077088905 0.101755239 0.091315363 0.445302111
2005 055673471 0.148804875 0.147843202 0.100513433 0.083212514 0.264891266
2006 0.209837613 0.129329234 0.090070259 0.081125341 0.07807355 0.411584002
2007 0.199677388 0.09341747 0.072149753 0.075728514 0.09473273 0.484294147
2008 0.19182029 0.128221592 0.070810325 0.068724114 0.071184945 0.469238734
2009 0.172879308 0.125159202 0.088367181 0.092607637 0.087131973 0.4360547

Sumber: Data diolah

meningkatkan permintaan tembakau Indonesia, dan industri tembakau


dunia. Indonesia mampu menghadapi krisis
Pada tahun 2008 memiliki angka ekonomi. Ternyata kecanduan masyarakat
RCA tertinggi hal ini membuktikan dunia terhadap tembakau dapat meng-
bahwa, meskipun dunia saat itu sedang untungkan bagi Indonesia yang dikenal
dilanda krisis ekonomi tidak mem- memiliki kualitas tembakau yang cukup
pengaruhi jumlah permintaan tembakau baik.

104
Analisis Kinerja Ekspor Dan Impor Tembakau Indonesia Periode 2000-2009

Tabel 3
HasilPenghitungan RCA (Revealed Comparative Advantage)
UntukEksporTembakau Indonesia Periode 2000-2009 (US$)

Tahun Xti Xi (Xti/Xi) Xtw Xw (Xtw/Xw) RCA


2080 7705189 47757400 0.16134021 47,768,463.00 16,700,GOO,0 00.00 0.002860 56.4
2001 7811158 43684600 0.17880805 48,750,306.00 16,803,250,0 00.00 0.002901 61.6
2002 7245982 45046100 0.16085703 49.135.003.00 18,145,480,0 00.00 0.002708 59.4
2003 7245982 47406800 0.15284689 50.345.804.00 21,093.280,0 00.00 0.002387 64.0
2004 9113231 55939200 0.16291314 50.994,485.00 28,336.190,0 00.00 0.001936 84.1
200S 8689943 66428360 0.13081676 51,683,839.00 31,127,420,0 00.00 0.0011$! 78.8
2008 9237200 79589040 0.11606121 52,750,121.00 38,970,820.0 00.00 0.001427 81.3
2007 9724316 92012400 0.10568484 53,141,440.00 42,709,220.0 00.00 0.001244 84.9
2003 10154298 99335230 0.1022225 50,396,621.00 50,944,130,0 00.00 0.000989 103.3
2009 10571504 89296400 0.11838888 49,100,240.00 40,200,420,0 00.00 0.001221 96.9

Keterangan:
RCA=besamya daya saing tembakau
Indonesia Xti=nilai ekspor tembakau
Indonesia Xi=niiai ekspor total Indonesia
Xtw=niiai ekspor tembakau dunia Xw - nilai
ekspor total

SIMPULAN DAN IMPLIKASI 1. Selama periode 2000-2009, ber-


KEBIJAKAN dasarkan hasil analisis TSR,
perkembangan ekspor tembakau
Berdasarkan tujuan yang akan menunjukan mendekati nilai satu, hal
dicapai pada penelitian ini adalah untuk ini menggambarkan kondisi tahap
mengetahui pengaruh kebijakan ekspor tembakau Indonesia masih pada tahap
dan impor terhadap perekonomian pematangan ekspor.
Indonesia. 2. Para pelaku kegiatan ekspor maupun
Bahwa pada hasil perhitungan import di Indonesia masih memerlu-
dengan menggunakan, Comparative kan kebijakan dan peranan dari
Advantage (RCA)Trade Specialization pemerintah dalam mempertahankan
Ratio (TSR) dan Konsentrasi Pasar (KP) dan meningkatkan kualitasnya dan
maka hasil analis serta pembahasan yang menjaga kestabilan agar mampu
telah dilakukan diperoleh beberapa bersaing dengan negara-negara lain.
kesimpulan sebagai berikut :

105
Media Ekonomi Vol. 19, No. 2, Agustus 2011

3. Tingginya permintaan tembakau Setelah membuat kesimpulan maka


Indonesia seharusnya menjadi dapat diketahui masalah yang sebenarnya
perhatian pemerintah agar sumber dihadapi dalam kegiatan ekspor dan
daya alam ini mampu diproduksi lebih impor indonesia dalam upaya mening-
maksimal agar dapat menambah katkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
pemasukan negar Oleh karena itu, penulis mencoba mencari
4. Hasil analisis konstentrasi pasar kebijakan dari permasalahan yang
menunjukan hasil ekspor tembakau muncul, agar dapat meningkatkan per-
Indonesia tersebar kebeberapa negara ekonomian indonesia melalui kebijakan
dan tidak hanya berpusat di satu ekspor dan import dan diharapkan dapat
negara saja. meningkatkan kinerja dan daya saing
ekspor tembakau Indonesia di pasar
Kesimpulan yang dapat diambil dari dunia, dimana beberapa implikasinya
kedua hal di atas, kegiatan ekspor adalah :
tembakau Indonesia mampu bersaing di 1. Untuk meningkatkan daya saing
pasar dunia. Masa depan Kegiatan ekspor tembakau Indonesia di pasar dunia,
dan impor tembakau Indonesia sangat diperlukan peran aktif semua pihak,
cerah dan peluang menjadi negara dengan baik dari pemerintah maupun dari
perekonomian terkuat di ASEAN masih pelaku kegiatan ekspor dan import
sangat terbuka lebar, karena potensi yang Indonesia agar produksi tembakau
dimiliki oleh bangsa Indonesia yang Indonesia mampu bersaing dengan
apabila dimanfaatkan dengan sebaik- negaralain
baiknya niscaya Indonesia mampu keluar 2. Masyarakat dan pemerintah jangan
dari krisis ekonomi yang sudah melanda terlena dengan hasil ekspor tembakau
Indonesia sejak tahun 1997 dan per- Indonesia,seharusnya pemerintah
ekonomian Indonesia dapat stabil. Dan meningkatkan hasil ekspor tersebut
peranan pemerintah dalam menjaga untuk meningkatkan pendapatan
kstabilan kegiatan ekspor dan impor Indonesia.
Indonesia masih sangat dibutuhkan, dan 3. Pemerintah dan masyarakat Indonesia
peranan masyarakat Indonesia dalam harus mampu mengawasi perdangan
menjaga dan melestarikan sumber daya ekspor tembakau Indonesia,sebab
alam dan menjaga kestabilan kegiatan dengan tingginya jumlah permintaan
ekspor dan impor juga sangat akan tembakau Indonesia hal ini
dibutuhkan. ditakutkan akan menjadi lahan bagi
oknum-oknum masyarakatmaupun
pemerintah untuk berbuat tidak baik.

106
Analisis Kinerja Ekspor Dan Impor Tembakau Indonesia Periode 2000-2009

DAFTAR PUSTAKA Salvatore, domick.1997. Ekonomi


Internasional edisi ke-5,
Blanchard, Oliver. 2009. Macro Economics terjemahan. Jakarta. Erlangga.
Fifth Edition. Upper sadler river. Suryadi umar dan Bakry.1994. Pengantar
New Jeresy. Prentice-hall,inc. Hubungan Internasional. Jakarta.
Boediono. 1993. EkonomiInternasional: PT. Probisi Mitra Utama
seri synopsis.BPFE.Yogyakarta. Syamsurizal, tan.1990. Esensi Ekonomi
Boediono.1994. Ekonomi Internasional Internasional. Ghalia. Jakarta.
edisi 1.BPFE.Yogyakarta. Widardjono, Agus. 2007. Ekonometrika
Damondar, Gujarati. 2003. Basic Teori dan Aplikasi Untuk Ekonomi
Econometric Fourth Edition. New dan Bisnis Edisi Kedua. Penerbit
York. McGrew Hill. Ekonosia Fakultas Ekonomi UII.
Dornbusch, Fischer danStartz.2008. Yogyakarta.
Makroekonomi, Edisi 10. McGraw- Widarjono, Agus. 2007. Ekonometrika
Hill. New York, AS. Teori dan Aplikasi Untuk Ekonomi
Hady,hamdy. 2010. Ekonomi Inter- dan Bisnis. Yogyakarta. Lembaga
nasional: Teori dan Kebijakan Penerbitan Ekonesia FE-UII.
Perdagangan Internasional. http://id.wikipedia.org
Ghalia. Jakarta. http://www.bps.go.id
Hady, Hamdi.2007. Ekonomi Keuangan http://www. ensiklopedia syadiashare
Internasional. Ghalia. Jakarta. .com
Hady, hamdi. 2009. Ekonomi
Internasional Teori dan Kebijakan
Keuangan Internasional buku
kedua. Bogor. Ghalia Indonesia.
Jurnal Reformasi Ekonomi, Lspeu
Indonesia, Vol. 1, No. 1. Jakarta.
Januari-Maret 2000.
Jurnal Reformasi Ekonomi, Lspeu
Indonesia, Vol. 5, No. 1. Jakarta.
Januari-Juli 2004.
Jurnal Ekonomi Pembangunan. Agus
Widarjono. Yogyakarta. Desember.
2004
Kuncoro, Mudrajat. 1997. Ekonomi
Pembangunan. Yogyakarta. BPFE
UGM.

107

Вам также может понравиться