Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Luthfi Safitri
Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti
Email : lutfi.zeni89@yahoo.com
Abstract
Writing this thesis aims to find and to anlysis Indonesia tobacco export and
import facing global crisis.Based on Indonesia export and impor in 2000-2009.
Variabel in this thesis is Indonesia tobacco.Variabel in this thesis in 2000-2009.
The method in this thesis is market consentration (KP) Revealed Comparative
Advantage (RCA) and Trade Specialization Ratio (TSR). From analysis
Regresion in 2000-2009 show that export and import from TSR methode that
Indonesia comparative advantages,tobacco can compet with another country
in the world.
89
Media Ekonomi Vol. 19, No. 2, Agustus 2011
yang hanya dapat diproduksi di daerah penghasil devisa yang cukup besar adalah
dan pada iklim tertentu atau karena suatu tebakau.Tembakau adalah produk per-
negeri mempunyai kombinasi faktor- tanian yang diproses dari daun tanaman
faktor produksi lebih baik dari negara dari genus Nicotiana. Tembakau dapat
lainnya. Sehingga negara itu dapat dikonsumsi, digunakan sebagai pestisida,
menghasilkan barang yang lebih bersaing. dan dalam bentuk nikotin tartrat dapat
Dalam rangka spesialisasi inter- digunakan sebagai obat.Jika dikonsumsi,
nasional ini, sehingga suatu bekas jajahan pada umumnya tembakau dibuat menjadi
negara kita telah menjadi korban yang rokok, tembakau kunyah, dan sebagainya.
sampai waktu ini masih mempunyai Dalam Bahasa Indonesia tembakau
struktur perekonomian yang berat sebelah. merupakan serapan dari bahasa asing.
Hasil produksi dalam negeri sebagian besar Bahasa Spanyol “tabaco” dianggap
hanya terdiri dari hasil-hasil bumi dan sebagai asal kata dalam bahasa Arawakan,
tambang yang harus di ekspor terutama khususnya, dalam bahasa Taino di
untuk memenuhi kebutuhan industri Karibia, disebutkan mengacu pada
negara Belanda pada waktu itu. Kebutuhan gulungan daun-daun pada tumbuhan.
akan barang konsumsi masih harus Tetapi belakangan ini muncul kontroversi
didatangkan dari luar negeri. Pendeknya terhadap komoditas tembakau, karena
kesejahteraan rakyat masih sangat selain memberikan pemasukan yang
tergantung pada perdagangan luar negeri besar terhadap Negara, tembakau juga
kita. Hasil produksi Indonesia pada memiliki sisi negative dari segi kesehatan.
umumnya masih belum dapat diper- Hal ini berampak negatif terutama
gunakan secara langsung untuk memenuhi terhadap kesehatan,oleh sebab itu
kebutuhan dalam negeri. Sebab masih pemerintah Indonesia sempat menaikan
terdiri dari bahan-bahan mentah dan cukai tembakau untuk menekan peng-
hasil tambang seperti karet, kopra, lada, guna tembakau di Indonesia,hal itu
teh, minyak mentah, timah. Hasil- hasil sempat berpengaruh terhadap pen-
tersebut masih harus di ekspor ke luar dapatan Indonesia. Tetapi hal itu tidak
negeri sebagai bahan baku untuk industri berlangsung lama sebab konsumsi
di negara-negara maju. Sebaliknya untuk tembakau dunia semakin meningkat,hal
kebutuhan dalam negeri masih harus di ini lah yang menyulitkan pemerintah
impor. Barang konsumsi hasil industri dalam menyelesaikan masalah tembakau.
yang jumlahnya sangat dibatasi oleh Di satu sisi tembakau kita cukup digemari
kemampuan devisa kita untuk mem- di dunia dan mengahsilkan devisa yang
biayainya yang sebagian besar dari cukup banyak untuk pendapatan
ekspor hasil bumi dan tambang. Indonesia dan yang terpenting mampu
Salah satu hasil produksi Indonesia membuka lahan pekerjaan baru dimana
yang cukup dikenal dan salah satu saat ini lahan pekerjaan baru sangat
90
Analisis Kinerja Ekspor Dan Impor Tembakau Indonesia Periode 2000-2009
91
Media Ekonomi Vol. 19, No. 2, Agustus 2011
92
Analisis Kinerja Ekspor Dan Impor Tembakau Indonesia Periode 2000-2009
93
Media Ekonomi Vol. 19, No. 2, Agustus 2011
dua jenis barang yang berbeda, tetapi salah Model Hechsher & Ohlin
satu dari kedua jenis barang tersebut harus Menurut teori H-O, perbedaan
dipilih oleh masing-masing negara, barang opportunity cost suatu produk antara
yang lebih menguntungkan untuk meng- suatu negara dengan negara lain dapat
hasilkan sendiri yang didasarkan atas terjadi karena adanya perbedaan jumlah
keuntungan mutlak (absolute advantage). atau proporsi produksi yang dimiliki
(Syamsurijal Tan, Esensi Ekonomi (endowment factors) masing – masing
International, Jakarta: Ghalia Indonesia, negara. Perbedaan opportunity cost
1990, h. 16-17). tersebut dapat menimbulkan terjadinya
perdagangan Internasional. Negara-
Teori Modern negara yang memiliki faktor produksi
Teori Keunggulan Kompetitif relatif lebih banyak atau merah dalam
Pada tahun 1990 Michael E Porter memproduksinya akan melakukan
mengemukakan tentang “The Competitive spesialisasi produksi dan mengeskpor
Advantage of Nation” . Dalam teori ini barangnya. Sebaliknya, masing-masing
disebutkan bahwa tidak ada korelasi negara akan mengimpor barang tertentu
langsung antara dua faktor produksi memiliki faktor produksi yang relatif
(sumber daya alam) yang tinggi dan langka atau mahal dalam memproduksinya.
sumberdaya alam yang dimiliki suatu
negara untuk dimanfaatkan menjadi Teori Mengenai Ekspor-Impor
keunggulan daya saing dalam per- Kegiatan menjual barang atau jasa ke
dagangan. (Halwani dan Tjiptoheriyanto, negara lain disebut ekspor, sedangkan
1993) kegiatan membeli barang atau jasa dari
Selama penelitiannya empat tahun negara lain disebut impor, kegiatan
terhadap sepuluh negara utama dalam demikian itu akan menghasilkan devisa
perdagangan, Porter dapat menjawab bagi negara. Devisa merupakan masuknya
sebuah pertanyaan besar mengapa suatu uang asing kenegara kita dapat di-
negara memperoleh keunggulan kompetitif gunakan untuk membayar pembelian atas
dalam industri tertentu. Menurutnya impor dan jasa dari luar negeri.
industri suatu negara dapat dikatakan Secara teoritis suatu negara melaku-
sukses secara internasional apabila kan ekspor apabila produksi dalam negeri
memiliki keunggulan kompetitif terhadap melebihi konsumsi dalam negeri, sehingga
para pesaing terbaik di seluruh dunia. produsen mempunyai peluang untuk
Porter menyimpulkan bahwa beberapa memasarkan barangnya ke luar negeri.
negara berhasil dalam industri tertentu Faktor yang mempengaruhi ekspor suatu
karena lingkungan bersifat forward barang dari sisi penawaran adalah:
looking, dimanis dan menantang. Pertama, relatif harga dalam negeri
terhadap harga luar negeri. Kedua, nilai
94
Analisis Kinerja Ekspor Dan Impor Tembakau Indonesia Periode 2000-2009
tukar uang domestic terhadap mata uang Secara umum produk ekspor dan
asing. Ketiga, konsumsi dalam negeri. impor dapat dibedakan menjadi dua yaitu
Keempat, kebijakan perdagangan. (Sri barang migas dan non migas.Barang
Yani Kusumastuti, 1996) migas atau minyak bumi dan gas adalah
Kegiatan impor dilakukan untuk barang tambang yang berupa minyak
memenuhi kebutuhan rakyat. Produk bumi dan gas.Barang non migas adalah
impor merupakan barang-barang yang barang-barang yang bukan berupa
tidak dapat dihasilkan atau negara yang minyak bumi dan gas,seperti hasil
sudah dapat dihasilkan,tetapi tidak dapat perkebunan, pertanian, peternakan,
mencukupi kebutuhan rakyat. Impor perikanan dan hasil pertambangan yang
adalah perdagangan dengan cara bukan berupa minyak bumi dan gas.
menerima barang dari luar negeri ke
dalam wilayah Indonesia dengan A. Produk ekspor Indonesia
memenuhi ketentuan yang berlaku. Produk ekspor Indonesia meliputi
(Lipsey, 1999 : 128). Barang yang pada hasil produk pertanian, hasil hutan, hasil
umumnya di impor adalah barang - perikanan, hasil per-tambangan, hasil
barang yang menunjang kebutuhan industri dan begitupun juga jasa.
ekspor (bahan baku ekspor) misalnya : a. Hasil Pertanian
bahan baku industri, mesin-mesin, bahan Contoh karet, kopi kelapa sawit,
kimia, ditambah dengan barang – barang cengkeh,teh,lada,kina,tembakau dan
modal untuk pelaksanaan pembangunan. cokelat.
Selain itu impor menyangkut bahan b. Hasil Hutan
barang konsumsi yang belim dapat Contoh kayu dan rotan. Ekspor kayu
diproduksi di dalam negeri. Perdagangan atau rotan tidak boleh dalam bentuk
internasional terjadi karena adanya kayu gelondongan atau bahan mentah,
perbedaan permintaan dan penawaran. namun dalam bentuk barang setengah
Permintaan impor tejadi karena jadi maupun barang jadi, seperti
adanya kelebihan permintaan di dalam mebel.
negeri dan penawaran di dalam negeri c. Hasil Perikanan
tidak mampu memenuhinya sehingga Hasil perikanan yang banyak di
harus mengimpor dari luar. Sebaliknya ekspor merupakan hasil dari laut.
penawarannya ekspor terjadinya karena produk ekspor hasilperikanan, antara
kelebihan penawaran dai dlam negeri lain ikan tuna, cakalang, udang dan
sehingga kelebihan tersebut dapat bandeng.
diekspor. d. Hasil Pertambangan
Contoh barang tambang yang di
Produk ekspor dan impor dari negara ekspor timah, alumunium, batubara
Indonesia tembaga dan emas.
95
Media Ekonomi Vol. 19, No. 2, Agustus 2011
96
Analisis Kinerja Ekspor Dan Impor Tembakau Indonesia Periode 2000-2009
97
Media Ekonomi Vol. 19, No. 2, Agustus 2011
mempunyai potensi ekspor yang berdaya 2. Xj adalah nilai ekspor total negara j,
saing di pasar Internasional. yaitu nilai ekspor total negara
Indonesia.
METODOLOGI PENELITIAN 3. Xiw adalah nilai ekspor komoditi i di
dunia, yaitu nilai ekspor tembakau di
Variabel dan Pengukuran dunia.
Variabel 4. Xw adalah nilai ekspor total dunia.
Dalam menganalisis perkembangan 5. Xoc adalah nilai ekspor total komoditas
pertumbuhan perekonomian Indonesia o ke negara c, yaitu nilai ekspor
berdasarkan kebijakan ekspor dan impor, tembakau Indonesia ke suatu negara.
penelitian ini menggunakan model 6. Xo adalah nilai ekspor total komoditas
Revealed Comparatif Advantage (RCA), o suatu negara, yaitu nilai ekspor total
Konsenterasi pasar (KP) dan Trade tembakau negara Indonesia.
Specialization Ratio (TSR) Variabel – 7. Mij adalah nilai impor barang i di
variabel yang digunakan dalam penelitian negara j, yaitu total impor tembakau
ini yaitu: negara Indonesia.
1. Xij adalah nilai ekspor barang i di
negara j, yaitu total tembakau negara
Indonesia.
Gambar 1
Kerangka Pemikiran
98
Analisis Kinerja Ekspor Dan Impor Tembakau Indonesia Periode 2000-2009
99
Media Ekonomi Vol. 19, No. 2, Agustus 2011
100
Analisis Kinerja Ekspor Dan Impor Tembakau Indonesia Periode 2000-2009
101
Media Ekonomi Vol. 19, No. 2, Agustus 2011
102
Analisis Kinerja Ekspor Dan Impor Tembakau Indonesia Periode 2000-2009
Tabel 1
TSR TembakauPeriode 2000 - 2009
103
Media Ekonomi Vol. 19, No. 2, Agustus 2011
Tabel 2
Hasil Nilai PenghitunganKonsentrasiPasar (KP) untukEksporTembakauKe 5 Negara
TujuanTerbesarUtamaTahun 2000-2009 (US$)
Tahun (xi) United States Malaysia Belgium Nethsrlands Thailand Negara Lainya
2600 7705189 1287092 928884 1105745 994333 1160300 2230855
2001 7811158 1341325 880600 1134121 1287121 1151221 2056770
2002 7245982 1493316 948002 1191922 1213137 932131 1467474
2003 7245882 1386407 924315 933547 822206 928211 2251298
2004 9113231 1453703 1139361 702529 927319 832178 4058141
2005 8889943 2231010 1275726 1284749 873456 723112 23018%
2006 9237200 1938312 1194640 831997 749371 721181 3801659
2007 9724316 1941728 908421 701607 736408 921211 4514943
2008 10154296 1947800 1302000 719029 697845 722833 4764789
2009 10571504 1825480 1323121 913031 979002 921116 4609754
104
Analisis Kinerja Ekspor Dan Impor Tembakau Indonesia Periode 2000-2009
Tabel 3
HasilPenghitungan RCA (Revealed Comparative Advantage)
UntukEksporTembakau Indonesia Periode 2000-2009 (US$)
Keterangan:
RCA=besamya daya saing tembakau
Indonesia Xti=nilai ekspor tembakau
Indonesia Xi=niiai ekspor total Indonesia
Xtw=niiai ekspor tembakau dunia Xw - nilai
ekspor total
105
Media Ekonomi Vol. 19, No. 2, Agustus 2011
106
Analisis Kinerja Ekspor Dan Impor Tembakau Indonesia Periode 2000-2009
107