Вы находитесь на странице: 1из 8

Nama : Bendit Setiawan

NPM : 1102013056

Kepanitriaan Kulit Kelamin Periode 24 Desember 2018 - 26 Januari 2019

1. Pelembab Kulit

Lotion dan krim merupakan bentuk sediaan produk perawatan yang dapat
dioleskan di permukaan kulit . Perbedaan keduanya terletak pada kandungan fase air, fase
minyak, dan emulsifier, yang kemudian menyebabkan perbedaan viskositas lotion dan
krim (Midkiff, 2004). Jika dibandingkan dengan krim, lotion mengandung lebih sedikit
emulsifier (2–4%) dan lebih banyak fase air (80%). Sementara itu, krim mengandung
lebih banyak emulsifier (6–8%) dan lebih sedikit fase air (60–70%). Kandungan fase
minyak yang terlalu tinggi justru dapat membuat kulit terasa lengket dan menutup pori-
pori kulit. Oleh karena itu, kebanyakan pelembab memiliki sediaan berbentuk lotion.

Perbedaan kandungan di lotion dan krim menyebabkan perbedaan viskositas,


yang mana krim bersifat lebih viskos daripada lotion (Pander, 2009). Secara fisik,
perbedaan viskositas lotion dan krim dapat dilihat dari wujudnya pada kondisi ruang.
Lotion berwujud lebih ringan dan tipis daripada krim, yang menyebabkan lotion dapat
mengalir mengikuti gaya gravitasi. Sementara itu, krim berwujud lebih padat dan berat,
sehingga lebih susah mengalir jika hanya dipengaruhi oleh gaya gravitasi. Oleh karena
itu, lotion dapat disimpan di dalam botol berpompa atau tube, serta dikeluarkan dengan
cara memompa botol atau menekan tube. Krim juga disimpan di dalam botol, tetapi
karena bersifat lebih viskos, pengeluarannya dilakukan dengan cara mencolek krim.
Berdasarkan model penyimpanan, sterilitas lotion akan lebih terjaga daripada krim karena
jari kita tidak pernah secara langsung berkontak dengan sediaan yang tersimpan di dalam
wadahnya (Pander, 2009).

2. Cara Kerja Lotion Pelembab Kulit

Pelembab merupakan bahan topikal dengan fungsi primer mencegah atau


memperbaiki kulit kering. Pelembab membantu kulit menjaga kelembabannya dari luar
tubuh. Kulit merupakan organ tubuh yang paling cepat kekurangan cairan, karena
penguapan akibat paparan sinar matahari, serangan polusi, serta radikal bebas. Jadi
pelembab bekerja menjaga kandungan air di lapisan kulit paling luar agar kulit tidak
kering. Secara mendasar, ada dua jenis pelembab yaitu pelembab berbahan dasar air
(water based) dan pelembab yang berbahan dasar minyak (oil based). Sebenarnya, kedua
pelembab tersebut fungsinya sama, namun akan jauh lebih baik bila diaplikasikan pada
jenis kulit yang tepat, sesuai kebutuhannya.
Pelembab adalah formulasi kompleks yang didesain untuk meningkatkan
mekanisme hidrasi pada kulit serta mempertahankan struktur dan fungsi kulit dari
berbagai pengaruh seperti udara kering, sinar matahari, usia lanjut, temperatur, berbagai
penyakit kulit maupun penyakit yang dapat mempercepat penguapan air. Komponen
dasar pelembab terdiri dari oklusif, humektan dan emolien. Oklusif merupakan substansi
untuk melapisi stratum korneum serta mengurangi TEWL (Transepidermal water loss).
Humektan berguna untuk proses hidrasi kulit. Sedangkan emolien adalah substansi yang
ditambahkan ke kosmetik untuk membuat kulit menjadi halus dan lembut. Apabila
diberikan dalam jumlah yang banyak, emolien dapat juga berfungsi sebagai oklusif.
Komponen lainnya yaitu antioksidan, vitamin, asam lemak esensial, asam lipoat, asam
linoleat dan ekstrak herbal.
Menurut fungsinya, bahan pelembab dibagi menjadi tiga yaitu oklusif, humektan, dan
emolien:
a. Oklusif Oklusif adalah bahan yang mampu mencegah terjadinya penguapan air di kulit.
Pelembab yang bersifat oklusif biasanya mengandung petrolatum, mineral oil, dan
lanolin. Bahan-bahan tersebut akan terasa sangat berminyak karena sifatnya menyumbat
pori-pori kulit. Sehingga pelembab oklusif lebih sesuai untuk kulit kering. Sedangkan
kulit berminyak dan berjerawat, sebaiknya menghindari pelembab jenis ini.29,30
b. Humektan adalah bahan yang mampu menyerap dan menangkap air dari udara.
Pelembab jenis ini mengandung propylene glycol, glycerin, hyaluronic acid atau
pantenol. Pelembab humektan tidak menyebabkan kulit berminyak dan lebih larut dalam
air. Itulah sebabnya pelembab jenis ini lebih sesuai untuk kulit normal hingga
berminyak.29 Mekanisme kerja dari humektan ini adalah dengan meningkatkan kapasitas
penyimpanan air (water-holding capacity) sratum korneum dengan pemakaian bahan
yang dioleskan pada kulit menggunakan bahan yang bersifat higroskopis (sesuatu yang
mampu menarik air dari lingkungannya).30
c. Emolien Pelembab jenis emolien biasanya mengandung bahan-bahan yang mampu
mengisi celah antar sel. Pelembab jenis ini mengandung cetyl stearat dan dicapryl
maleate yang mampu untuk menghaluskan kulit.29 Mekanisme kerja dari emolien ini
adalah menyerap air dalam stratum korneum dengan membuat lapisan yang tidak dapat
ditembus oleh air dengan menggunakan bahan yang berminyak yang tidak larut dalam air
yang dilapiskan pada permukaan kulit. Bahan berminyak ini memberikan efek yang sama
dengan lapisan ganda lipid alami dari kulit yang berfungsi untuk mencegah pengupan air
dari permukaan kulit. Bahan emolien ini juga membantu untuk memperbaiki fungsi barier
air pada daerah kulit yang lipid alaminya hilang atau mengalami kerusakan.

Humektan adalah bahan larut dalam air dengan kemampuan yang sangat baik dalam
menyerap air. Humektan dapat menarik air dari lingkungan untuk membantu hidrasi
kulit. Namun disisi lain, dapat menarik air dari lapisan dalam epidermis dan dermis saat
kelembaban lingkungan sangat rendah dan justru menyebabkan kulit kering. Karena
alasan inilah, humektan baik dikombinasikan dengan bahan-bahan oklusi
3. Jenis Lotion Pelembab Kulit
Tidak hanya kulit kering, tetapi semua jenis kulit membutuhkan kelembaban
tertentu untuk menjaga kesehatan kulit. Jenis pelembab yang dipakai setiap orang
berbeda-beda, tergantung pada jenis kulit orang tersebut (Mayo Clinic, 2014). Kulit
normal, yaitu kulit yang tidak terlalu kering ataupun berminyak, sebaiknya menggunakan
pelembab berbasis air yang ringan dan tidak lengket. Kulit kering sebaiknya
menggunakan pelembab berbasis minyak, karena jenis pelembab ini dapat lebih menjaga
kelembaban kulit. Kulit berminyak, walaupun cenderung lebih terhidrasi, sebaiknya tetap
menggunakan pelembab berbasis air setelah menggunakan produk perawatan yang dapat
mengurangi produksi minyak berlebih di kulit. Sementara itu, jenis kulit sensitif
sebaiknya menggunakan pelembab berbasis minyak yang mengandung bahan yang
menyejukkan dan tidak menimbulkan efek alergi.
Berdasarkan penjelasan di atas, lotion pelembab kulit dapat dibuat dalam bentuk
emulsi O/W dan W/O, tergantung pada jenis kulit yang akan dilembabkan (Pander,
2009). Lotion yang berbasis minyak tidak berarti mengandung lebih banyak fase minyak
daripada fase air, tetapi lotion dibuat dengan emulsifier yang dapat mendispersikan fase
air dalam fase minyak (W/O). Sementara itu, lotion yang berbasis air dibuat dengan
emulsifier yang dapat mendispersikan fase minyak dalam fase air (O/W).
Kelebihan lotion berbasis minyak adalah bentuk sediaan ini lebih tahan terhadap
kontaminasi oleh mikroba dan jamur (Midkiff, 2004; Williams dan Schmitt, 2013).
Kebanyakan mikroba dan jamur berkembang subur di media air. Pada lotion berbasis
minyak terbentuk suatu lapisan tipis emulsifier di permukaan fase air, yang mana lapisan
ini dapat mencegah akses langsung mikroba pada air.

4. Kandungan Bahan di Lotion Pelembab Kulit

Suatu lotion pelembab kulit memiliki bahan-bahan utama berupa zat penghalang
(barrier), zat humektan, zat emolien, zat pengemulsi, zat pengawet, parfum, dan zat
pewarna (Barber, 2012). Zat penghalang adalah senyawa yang dapat menghalangi
penguapan air dari pori-pori kulit. Zat humektan adalah senyawa yang dapat mengikat
uap air dari lingkungan. Zat emolien adalah senyawa yang dapat melembutkan dan
menhidrasi kulit. Zat pengemulsi adalah senyawa yang dapat menstabilkan fase air dan
fase minyak di emulsi serta memberikan volume pada emulsi (thicken). Zat pengawet,
parfum, dan pewarna merupakan senyawa-senyawa tambahan untuk meningkatkan
ketahanan dan daya tarik lotion pelembab kulit. Berdasarkan metode pembuatan lotion
pelembab kulit, bahan- bahan penyusun sediaan dapat diklasifikasikan ke dalam lima
bagian, yaitu basis air, basis minyak, emulsifier dan thickener, pengawet, dan aditif (Jane,
2012; Barker, 2014). Berikut merupakan penjelasan lebih lanjut mengenai kelima bagian
tersebut:

1. Basis air Campuran dari berbagai senyawa terlarut dalam air yang terdapat di lotion
pelembab kulit disebut dengan basis air (Barber, 2012; Barker, 2014). Basis air terdiri
atas ekstrak simplisia herbal yang diperoleh melalui proses infundasi. Ekstrak herbal
tersebut terutama mempunyai efek melembabkan kulit. Beberapa contoh ekstrak herbal
yang diperoleh dari proses infundasi adalah air lidah buaya, air mentimum, dan air
pepaya. Komposisi basis air di lotion pelembab kulit adalah sebanyak 80% massa bahan
baku (Midkiff, 2004; Jane, 2012; Barker, 2014).
2. Basis minyakCampuran dari berbagai senyawa terlarut dalam minyak yang terdapat di
lotion pelembab kulit disebut dengan basis minyak (Barber, 2012; Barker, 2014). Basis
minyak terdiri atas berbagai minyak hasil ekstraksi herbal (herb oil) yang terutama
mempunyai efek melembabkan kulit. Beberapa contoh herb oil yang dapat digunakan
adalah apricot kernel oil, avocado oil, castor oil, coconut oil, grapeseed oil, olive oil, rice
bran oil, dan sunflower oil (Barclay- Nichols, 2009). Komposisi basis minyak di lotion
pelembab kulit adalah sebanyak 13–15% massa bahan baku (Midkiff, 2004; Jane, 2012;
Barker, 2014).
3. Emulsifier dan thickenerEmulsifier dibutuhkan untuk menstabilkan lotion pelembab
kulit, sehingga fase air dan fase minyak tidak saling berpisah. Emulsifier yang dapat
digunakan pada lotion berbasis minyak (emulsi W/O) harus memiliki nilai HLB yang
rendah, seperti sorbitan stearat (HLB 4,7), poligliseril oleat (HLB 5,0), lesitin (HLB 4,0),
sorbitan monooleat, gliseril monooleat, lanolin, dan lanolin alkohol. Karena menstabilkan
emulsi W/O cukup susah, maka dapat digunakan dua jenis emulsifier (Klein, 2003).
4. Thickener merupakan senyawa yang berfungsi untuk mengembangkan emulsi yang
terbentuk pada lotion pelembab kulit. Jenis thickener yang dapat digunakan pada emulsi
W/O adalah senyawa berbasis lilin dan senyawa lainnya yang dapat larut dalam fase
minyak (Klein, 2003). Komposisi emulsifier dan thickener di lotion pelembab kulit
adalah sebanyak 2 dan 4% massa bahan baku (Midkiff, 2004; Jane, 2012; Barker, 2014).
5. Pengawet baik alamiah ataupun kimiawi, berfungsi untuk mencegah pertumbuhan
mikroba dan jamur pada lotion pelembab kulit (Williams dan Schmitt, 2013). Semua
sediaan kosmetik, khususnya yang berbahan dasar herbal, sangat rentan tercemar oleh
mikroba dan jamur. Oleh karena itu, lotion pelembab kulit berbahan dasar herbal sangat
membutuhkan pengawet untuk menjaga higienitas sediaan. Beberapa jenis pengawet
alamiah, seperti campuran ekstrak jeruk dan serai, ekstrak tea tree, ekstrak lemon, dan
ekstrak biji anggur, dapat digunakan untuk mengawetkan lotion pelembab kulit (Barber,
2012). Namun, pengawet alamiah hanya dapat mencegah pertumbuhan jenis mikroba dan
jamur tertentu, serta efek pengawetannya tidak terlalu signifikan. Beberapa jenis
pengawet kimiawi, seperti germall plus dan natrium benzoat, telah
dinyatakan aman oleh FDA untuk digunakan sebagai pengawet sediaan kosmetik.
Komposisi pengawet di lotion pelembab kulit adalah sebanyak 0,1–0,5% massa bahan
baku (Barker, 2014).
6. Aditif yang digunakan pada lotion pelembab kulit meliputi
pewarna dan parfum (Midkiff, 2004; Barker, 2014). Kedua jenis aditif ini hanya berperan
untuk menambah estetika dan daya tarik sediaan. Tanpa penambahan pewarna, lotion
pelembab kulit umumnya berwarna putih keabuan. Parfum dapat menimbulkan sensasi
harum di badan ketika lotion pelembab kulit dioleskan di permukaan kulit. Oleh karena
itu, parfum pada lotion pelembab kulit biasanya berupa aroma buah dan bunga.
Komposisi pewarna di lotion pelembab kulit adalah sebanyak 1,25 mL per 500 gram
bahan baku, sedangkan komposisi parfum di lotion pelembab kulit adalah sebanyak 2,5
mL per 500 gram bahan baku (Barker, 2014).
7. Aditif lain yang dapat ditambahkan ke lotion pelembab kulit adalah vitamin. Karena
kandungan vitamin di esktrak herbal tidak terlalu banyak, aditif vitamin dapat
meningkatkan konsentrasi vitamin di sediaan lotion pelembab kulit. Untuk meningkatkan
konsentrasi vitamin E, yang berperan baik sebagai emolien, komposisi vitamin E di lotion
pelembab kulit adalah sebanyak 2,5 mL per 100 gram bahan baku.

2. Abnormalitas barrier kulit turunan

Berdasarkan abnormalitas pada produksi serine protease (SP)/ekspresi anti-protease atau


filaggrin (FLG), terjadinya dermatitis atopik saat ini memiliki hubungan yang lebih erat dengan
kelainan primer pada struktur dan fungsi stratum corneum.

1. Hubungan mutasi Filaggrin dan dermatitis atopik

Bukti-bukti ilmiah paling kuat yang menunjukkan bahwa abnormalitas struktural primer
berperan dalam patogenesis dermatitis atopic, berasal dari hubungan antara mutasi hilangnya
fungsi pada gen yang mengode filament aggregating protein 3 (filaggrin, FLG) dan dermatitis
atopik. Sekitar 70% keluarga Eropa utara dengan dermatitis atopic, memiliki satu atau lebih dari
20 mutasi berbeda pada FLG. Enam di antaranya kasus terbanyak di Eropa.

FLG merupakan komponen utama dari granula keratohyalin berwarna biru gelap, yang terletak
di bagian luar lapisan epidermis nucleated (sel granular). Berdasarkan hal ini, penurunan ekspresi
FLG menyebabkan kekurangan granula keratohyalin, suatu penada ichthyosis vulgaris (IV), yang
memperlihatkan mutasi dengan spektrum yang sama dengan dermatitis atopik, walau tanpa
peradangan.

Didapatkan adanya hubungan mutasi genetik dengan ekspresi FLG, dan hubungan ini bergantung
pada besarnya mutasi genetik. Pasien heterozigot ([mutasi] alel tunggal) menunjukkan hilangnya
ekspresi FLG, dengan suatu fenotip ringan. Sementara pasien dengan mutasi FLG homozigot dan
heterozigot (alel ganda), memperlihatkan peningkatan kecenderungan berkembangnya dermatitis
atopik yang lebih berat dan lebih persisten. Yang terpenting, penurunan ekspresi FLG epidermal
umum, terjadi tidak hanya pada dermatitis atopik tapi juga pada pasien dengan rhinitis alergika
dan/atau asma (tanpa dermatitis atopik). Hal ini menunjukkan bahwa abnormalitas barrier kulit,
mendukung berkembangnya penyakit atopik dalam spektrum penuh.

Hubungan defisiensi Filaggrin dan disfungsi barrier pada dermatitis atopik

Walau defisiensi FLG memicu abnormalitas pada permeabilitas barrier, seberapa besar pengaruh
hilangnya FLG (protein intraseluler) menyebabkan abnormalitas pada permeabilitas barrier
(kelainan ekstraseluler), masih belum jelas. Selama transisi mendadak dari lapisan sel granular
pada korneosit, FLG secara proteolitik didegradasi menjadi asam amino. Lebih lanjut,
mengalami deaminasi menjadi asam polikarbonik yang sangat asam, yang secara kolektif disebut
natural moisturizing factor (NMF).

Metabolit-metabolit ini menarik air ke dalam korneosit. Karenanya, metabolit-metabolit ini


berperan besar dalam menjaga kadar air dalam korneosit. Sebab itu, satu akibat langsung dari
defisiensi FLG pada dermatitis atopik adalah penurunan kadar air dalam stratum corneum,
menyebabkan penurunan kadar air yang signifikan, dibanding dalam keadaan normal. Meski
demikian, penurunan kadar air pada stratum corneum saja tidak dapat menjelaskan peningkatan
penetrasi antigen. Meningkatnya penetrasi antigen lebih disebabkan penurunan produksi
metabolit NMF yang sangat asam.

Bahkan, penurunan produksi FLG dapat menyebabkan peningkatan keasaman SC. Cukup untuk
meningkatkan aktivitas multiple SP pada stratum corneum. Keasaman seperti ini menginduksi
peningkatan aktivitas SP, yang jika berkepanjangan dapat mempercepat kerusakan struktur
barrier kulit, dan menyebabkan gangguan fungsi barrier kulit. Kondisi ini memudahkan
terjadinya kolonisasi oleh mikroba patogenik seperti S. aureus.

Вам также может понравиться

  • Pelembab
    Pelembab
    Документ5 страниц
    Pelembab
    Re-zha 'Putra'
    Оценок пока нет
  • Trakoma
    Trakoma
    Документ23 страницы
    Trakoma
    dwiariarthana
    Оценок пока нет
  • Patofisiologi Dry Eye
    Patofisiologi Dry Eye
    Документ5 страниц
    Patofisiologi Dry Eye
    Monika Ayuningrum
    Оценок пока нет
  • Presentasi Batuk
    Presentasi Batuk
    Документ18 страниц
    Presentasi Batuk
    jadi gini, nah gitu
    Оценок пока нет
  • Patofisiologi Hordeolum (Mata Bintitan)
    Patofisiologi Hordeolum (Mata Bintitan)
    Документ6 страниц
    Patofisiologi Hordeolum (Mata Bintitan)
    Ayu Kurnia Kemala Sari
    100% (1)
  • Miopia
    Miopia
    Документ31 страница
    Miopia
    ndyy
    Оценок пока нет
  • Bab Ii Jiwa
    Bab Ii Jiwa
    Документ18 страниц
    Bab Ii Jiwa
    hasan
    Оценок пока нет
  • Fucilex - Medichlor
    Fucilex - Medichlor
    Документ5 страниц
    Fucilex - Medichlor
    Novita Diah
    Оценок пока нет
  • Pitiriasis Versikolor
    Pitiriasis Versikolor
    Документ21 страница
    Pitiriasis Versikolor
    kemal
    Оценок пока нет
  • Etiologi Dan Patogenesis Lepra
    Etiologi Dan Patogenesis Lepra
    Документ4 страницы
    Etiologi Dan Patogenesis Lepra
    Herbert Ho
    Оценок пока нет
  • Diagnosis Dan Tatalaksana Hepatitis C
    Diagnosis Dan Tatalaksana Hepatitis C
    Документ13 страниц
    Diagnosis Dan Tatalaksana Hepatitis C
    Mestikarini Astari
    Оценок пока нет
  • Glaukoma
    Glaukoma
    Документ32 страницы
    Glaukoma
    Arya Bintang Zhafari
    Оценок пока нет
  • Antihistamin
    Antihistamin
    Документ4 страницы
    Antihistamin
    Amalia Prarizkahati
    Оценок пока нет
  • Gangguan Tiroid
    Gangguan Tiroid
    Документ27 страниц
    Gangguan Tiroid
    Sitti Nurjannah Syarifuddin
    100% (1)
  • Anticholinesterase
    Anticholinesterase
    Документ17 страниц
    Anticholinesterase
    Falde Chesya
    Оценок пока нет
  • Penatalaksanaan Gigantisme
    Penatalaksanaan Gigantisme
    Документ3 страницы
    Penatalaksanaan Gigantisme
    Najla Khairunnisa
    Оценок пока нет
  • Isdn PDF
    Isdn PDF
    Документ5 страниц
    Isdn PDF
    Risty Asrina
    Оценок пока нет
  • F2.3 - LAPSEM Kapsul Asam Mefenamat
    F2.3 - LAPSEM Kapsul Asam Mefenamat
    Документ27 страниц
    F2.3 - LAPSEM Kapsul Asam Mefenamat
    amelia said
    Оценок пока нет
  • Infeksi Jamur Pada Kulit
    Infeksi Jamur Pada Kulit
    Документ17 страниц
    Infeksi Jamur Pada Kulit
    anita pramudya
    Оценок пока нет
  • Golongan Sulfonilurea Dan Tiazilidindion
    Golongan Sulfonilurea Dan Tiazilidindion
    Документ8 страниц
    Golongan Sulfonilurea Dan Tiazilidindion
    GisniLuthviatul
    Оценок пока нет
  • Conjunctivitis
    Conjunctivitis
    Документ29 страниц
    Conjunctivitis
    Nita Andriyani
    Оценок пока нет
  • Bab 2, Topikal Kulit
    Bab 2, Topikal Kulit
    Документ8 страниц
    Bab 2, Topikal Kulit
    Erna Libya
    Оценок пока нет
  • Emolien
    Emolien
    Документ1 страница
    Emolien
    Yoga Prananda
    Оценок пока нет
  • Tatalaksana Oa
    Tatalaksana Oa
    Документ18 страниц
    Tatalaksana Oa
    Teresia Maharani
    Оценок пока нет
  • Oral Kortikosteroid
    Oral Kortikosteroid
    Документ15 страниц
    Oral Kortikosteroid
    Taufik Abidin
    100% (5)
  • KETOKONAZOL
    KETOKONAZOL
    Документ12 страниц
    KETOKONAZOL
    Gita RahMa
    Оценок пока нет
  • Hiperpigmentasi
    Hiperpigmentasi
    Документ3 страницы
    Hiperpigmentasi
    Yuki
    Оценок пока нет
  • Anti Inflamasi - Kelompok 5 - 2018D
    Anti Inflamasi - Kelompok 5 - 2018D
    Документ24 страницы
    Anti Inflamasi - Kelompok 5 - 2018D
    Naqilah Ramadhani
    Оценок пока нет
  • Referat Antibiotik Pada Mata
    Referat Antibiotik Pada Mata
    Документ26 страниц
    Referat Antibiotik Pada Mata
    Fadiah Ulfa Khairina
    Оценок пока нет
  • Tatalaksana Dan Edukasi Psoriasis
    Tatalaksana Dan Edukasi Psoriasis
    Документ6 страниц
    Tatalaksana Dan Edukasi Psoriasis
    Anonymous g18A6FKi
    Оценок пока нет
  • APG 1
    APG 1
    Документ19 страниц
    APG 1
    Anonymous nhN9Gr4
    Оценок пока нет
  • Cara Kerja Timolol Dan Glaucon
    Cara Kerja Timolol Dan Glaucon
    Документ3 страницы
    Cara Kerja Timolol Dan Glaucon
    Adrianus Kevin
    100% (1)
  • XANTHELASMA
    XANTHELASMA
    Документ6 страниц
    XANTHELASMA
    apalahartinama
    0% (1)
  • Farmakologi Tiotropium
    Farmakologi Tiotropium
    Документ8 страниц
    Farmakologi Tiotropium
    gitalisma14
    Оценок пока нет
  • Penatalaksanaan Skabies
    Penatalaksanaan Skabies
    Документ3 страницы
    Penatalaksanaan Skabies
    pakemainmain
    0% (1)
  • Acne Vulgaris
    Acne Vulgaris
    Документ9 страниц
    Acne Vulgaris
    indri
    Оценок пока нет
  • Status Epileptikus
    Status Epileptikus
    Документ23 страницы
    Status Epileptikus
    Della Rosa Fameyla
    Оценок пока нет
  • Farmakolog Adrenaline
    Farmakolog Adrenaline
    Документ24 страницы
    Farmakolog Adrenaline
    Yogi Wiguna
    0% (1)
  • Makalah Lapsus Insect Bite Nisa
    Makalah Lapsus Insect Bite Nisa
    Документ23 страницы
    Makalah Lapsus Insect Bite Nisa
    Premiumapps123
    Оценок пока нет
  • Tugas Tutor1
    Tugas Tutor1
    Документ9 страниц
    Tugas Tutor1
    Dian Nugra
    Оценок пока нет
  • Blok 24 - Polisitemia Vera
    Blok 24 - Polisitemia Vera
    Документ20 страниц
    Blok 24 - Polisitemia Vera
    tuti
    Оценок пока нет
  • Kulit Kering
    Kulit Kering
    Документ38 страниц
    Kulit Kering
    Yuliana Doank
    100% (1)
  • Cara Pemberian Obat Suntik
    Cara Pemberian Obat Suntik
    Документ42 страницы
    Cara Pemberian Obat Suntik
    Wayan Sunarye
    Оценок пока нет
  • Laporan Kasus Dry Eye Suci Pembahasan
    Laporan Kasus Dry Eye Suci Pembahasan
    Документ3 страницы
    Laporan Kasus Dry Eye Suci Pembahasan
    ebti rizki
    Оценок пока нет
  • Skizofrenia Hebefrenik
    Skizofrenia Hebefrenik
    Документ29 страниц
    Skizofrenia Hebefrenik
    Anonymous c2Hj1sAF
    Оценок пока нет
  • Penatalaksanaan Psoriasis
    Penatalaksanaan Psoriasis
    Документ3 страницы
    Penatalaksanaan Psoriasis
    Selamat pagi
    Оценок пока нет
  • Obat Mata
    Obat Mata
    Документ13 страниц
    Obat Mata
    New baru
    Оценок пока нет
  • Obat Kortikosteroid
    Obat Kortikosteroid
    Документ16 страниц
    Obat Kortikosteroid
    DesmanF.Halawa
    Оценок пока нет
  • Defisiensi Vitamin Dan Mineral
    Defisiensi Vitamin Dan Mineral
    Документ6 страниц
    Defisiensi Vitamin Dan Mineral
    andre prasetyo mahesya
    Оценок пока нет
  • Agonis Kolinergik Yang Bekerja Langsung Carbachol
    Agonis Kolinergik Yang Bekerja Langsung Carbachol
    Документ3 страницы
    Agonis Kolinergik Yang Bekerja Langsung Carbachol
    fitriani wastomi
    Оценок пока нет
  • Permethrin Untuk Penggobatan Scabies
    Permethrin Untuk Penggobatan Scabies
    Документ1 страница
    Permethrin Untuk Penggobatan Scabies
    saidahrahmat
    0% (1)
  • Tatalaksana Insomnia
    Tatalaksana Insomnia
    Документ5 страниц
    Tatalaksana Insomnia
    Makiya
    Оценок пока нет
  • Laporan PBL 1 Blok Tropis
    Laporan PBL 1 Blok Tropis
    Документ60 страниц
    Laporan PBL 1 Blok Tropis
    tymon
    Оценок пока нет
  • Modul 1 Kosmet
    Modul 1 Kosmet
    Документ32 страницы
    Modul 1 Kosmet
    rina
    Оценок пока нет
  • Moisturizer
    Moisturizer
    Документ28 страниц
    Moisturizer
    nita
    100% (1)
  • Moisturizer New
    Moisturizer New
    Документ9 страниц
    Moisturizer New
    nita
    Оценок пока нет
  • BAB I Dan II
    BAB I Dan II
    Документ23 страницы
    BAB I Dan II
    NikKy Neonotonia Wightti
    Оценок пока нет
  • Yuniar WR-112210101042-moisturizer
    Yuniar WR-112210101042-moisturizer
    Документ21 страница
    Yuniar WR-112210101042-moisturizer
    Febrina Risdianti
    Оценок пока нет
  • UUD - Tugas Pelembab
    UUD - Tugas Pelembab
    Документ24 страницы
    UUD - Tugas Pelembab
    Mardiyati Alwi
    Оценок пока нет
  • Tujuan Praktikum
    Tujuan Praktikum
    Документ5 страниц
    Tujuan Praktikum
    dodimoch
    Оценок пока нет
  • PPT MINIPRO Hipertensi
    PPT MINIPRO Hipertensi
    Документ59 страниц
    PPT MINIPRO Hipertensi
    benditsetiawan
    Оценок пока нет
  • 185 - Case Laras Word
    185 - Case Laras Word
    Документ35 страниц
    185 - Case Laras Word
    benditsetiawan
    Оценок пока нет
  • Minipro Hipertensi
    Minipro Hipertensi
    Документ43 страницы
    Minipro Hipertensi
    benditsetiawan
    100% (2)
  • Anatomi Kulit
    Anatomi Kulit
    Документ2 страницы
    Anatomi Kulit
    benditsetiawan
    Оценок пока нет
  • BAB 1 Kita
    BAB 1 Kita
    Документ24 страницы
    BAB 1 Kita
    benditsetiawan
    Оценок пока нет
  • Referat Delirium
    Referat Delirium
    Документ14 страниц
    Referat Delirium
    benditsetiawan
    Оценок пока нет
  • Intoksikasi Akut Zat Psikoaktif
    Intoksikasi Akut Zat Psikoaktif
    Документ50 страниц
    Intoksikasi Akut Zat Psikoaktif
    benditsetiawan
    Оценок пока нет