Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Oleh
Oghi Febrianto (14.401.17.068)
Mengetahui,
pembimbing
A. Latar Belakang
Glomerulonefritis GN Merupakan penakit glomerular yang sering dijumpai dalam
praktik klinik sehari – hari. Berdasarkan sumber terjadinyay kelainan maka GN
diklsifikasikan menjadi dua kelompok yaitu primer dan sekunder. Glomerulonefritis
primer apabila penyakit dasar berasal dari ginjal sendiri sedangkan GN sekunder
apabila kelainan ginjal terjadi akibat penyakit sistemik lain misalna diabetes
militus,lupus erimatosus sistemik LES, mieloma multipel, atau amiolodosis.
[CITATION wig14 \p 2072 \l 1057 ]
Di indonesia GN merupakan penyebab utama penyakit ginjal tahap akhir PGTA
yang menjalani terapi pengganti dialisis walaupun data dunia menunjukkan bahwa
diabetes merupakan penyebab yang tersering. Manifestasi klinik GN sangat
bervariasi,mulai dari kelainan urin yaitu proteinuria dan atau hematuria saja sampai
dengan GN yang berlangsung progresif cepat disertai gangguan fungsi ginjal.
[CITATION wig14 \p 2072 \l 1057 ]
Gejala glomerulonefritis bisa berlangsung secara mendadak (akut) atau secara
menahun (kronis) seringkali penyakit yang parah memperlihatkan kondisi tanpa gejala
sama sekali untuk beberapa tahun.[CITATION TSM131 \p 134 \l 1033 ]
Penanganan pada glomerolus nefritis diantaranya yaitu :
1. Pembatasan protein bila BUN meningkat
2. Menangani penyebab glomerulonefritis yang anda idap
3. Pemberian diuretik furosemid (1mg/kbBB/kali)
4. Bila anuria berlangsung lama (5-7 hari) dianjurkan dialisa peritoneal atau
hemodialisa [ CITATION TBJ131 \p 225 \l 1057 ]
B. Batasan Masalah
Masalah pada studi kasus ini dibatasi pada asuhan keperawatan klien yang
mengaalami glomerulonefritis yaitu :
C. Rumusan Masalah
Bagaimana konsep penyakit glumerolusnefritis ?
Bagaimana konsep asuhan keperawatan terhadap klien glumerolusnefritis ?
D. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memahami asuhan keperawatan dengan gangguan sistem
perkemihan ‘ Glumerolusnefritis’
2. Tujuan Khusus
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. KONSEP PENYAKIT
1. Definisi
Glomerulonefritis adalah suatu penyakit yang ditandai dengan terjadinya
inflamasi pada glomerolus yang disebabkan oleh invasi bakteri atau virus tertentu. :
[CITATION Pra14 \p 42 \l 1057 ]
Glomerulonefritis adalah gangguan pada ginjal yang ditandai dengan peradangan
pada kapiler glomerolus yang fungsinya sebagai filtrasi cairan tubuh dan sisa sisa
pembuangan. [CITATION RIT10 \p 116 \l 1057 ]
Berdasakan uraian diatas glomerulonefritis adalah suatu penyakit yang
disebabkan oleh infansi atau virus yang merupakan penyebab utama gagal ginjal pada
anak maupun dewasa.
2. Etiologi
Glomerulonefritis disebabkan oleh kuman streptococcus beta haemaolyticus
golongan A tipe 12, 4, 16, 25 dan 49. Timbulnya penyakit ini didahuli oleh infeksi
ektrarenal, terutama di traktus respiratorius bagian atas dan kulit. Selain itu
glomerulonefritis juga dapat disebabkan oleh sifilif, keracunan timah hitam, tridion,
amilodosis, trombosis vena renalis, penyakit kolagen, purpura anafilaktoid, dan lupus
eritematosis.[CITATION Pra14 \p 43 \l 1057 ]
3. Tanda dan Gejala
Gejala glomerolusnefritis bervariasi. Banyak klien dengan penyakit yang telah
parah memperlihatkan kondisi tanpa gejala sama sekali untuk beberapa tahun. Kondisi
mereka secara insidental di jumpai ketika terjadi hepertensi atau peningkatan kadar
BUN dan kreatinin serum.[CITATION TSM131 \p 134 \l 1057 ]
Indikasi pertama penyakit dapat berupa : perdarahan hidung, stroke atau kejang
yang terjadi secara mendadak. Mayoritas klien mengalami gejala umum seperti
kehilangan berat badan dan kekuatan badan, peningkatan iritabilitas dan peningkatan
berkemih di malam hari (nokturia). Sakit kepala, pusning dan gangguan pencernaan.
[CITATION TSM131 \p 134 \l 1057 ]
Ketidak Penurunan
gatal keseimbanga tekanan onkotik
n Nutrisi plasma
Kelebihan
volume cairan
Pengkajian
1. Kaji fungsi alat-alat, seperti alat penurunan tekanan meliputi kasur
udara terapi airloss, terapi uadara yang dicairkan, dan kasur air
2. Perawatan area insisi dalam NIC : inspeksi adanya kemerahan,
pembengkakan, atau tanda-tanda dehisensi atau eviserasi pada area
insisi
3. Perawatan luka (NIK) : inspeksi luka pada setiap mengganti balutan
4. Kaji luka terhadap karakteristik berikut :
a. Lokasi, luas, dan kedalaman
b. Adanya dan karakter eksudat, termasuk kekentalan, warna dan bau
c. Ada atau tidaknya granulasi atau epitalisasi
d. Ada atau tidaknya jaringan nekrotik. Deskripsikan warna, bau dan
banyaknya
e. Ada atau tidaknya tanda-tanda infeksi luka setempat (misalnya nyeri
saat infeksi, edema, pruritus, indurasi, hangat, bau busuk, eskar, dan
eksudat)
f. Ada atau tidaknya perluasan luka ke jaringan di bawah kulit dan
pembentukan saluran sinus
Penyuluhan untuk pasien/keluarga
1. Ajarkan perawatan luka insisi pembedahan, termasuk tanda dan gejala
infeksi, cara mempertahankan luka insisi tetap kering saat mandi, dan
mengurangi penekanan pada insisi tersebut
Aktivitas kolaboratif
1. Konsultasikan pada ahli gizi tentang makanan tinggi protein, mineral,
kalori, dan vitamin
2. Konsultasikan pada dokter tentang implementasi pemberian makan dan
nutrisi enternal atau parenteral untuk meningkatkan potensi
penyembuhan luka
3. Rujuk ke perawat terapi enterostoma untuk mendapatkan bantuan
dalam pengkajian, penentuan derajat luka, dan doumentasi perawatan
luka atau kerusakan kulit
4. Perawatan luka (NIC) : gunnakan unit TENS (transcutaneous electrical
nerve stimulatin) untuk peningkatan proses penyembuhan luka, jika
perlu[CITATION fuksk \p 704 \l 1057 ]
DARTAR PUSTAKA
Jauhar, T. B. (2013). Asuhan Keperawatan Panduan Lengkap Menjadi Perawat profesional. Jakarta:
Prestasi pustaka.
Majid, T. S. (2013). Asuhan Keperawatan Pada Klien dengan Gangguan Sistem Perkemihan. Jakarta:
CV Trans Info Media.
Ngastiyah. (2014). Perawatan Anak Sakit EDISI 2. Jakarta: EGC.
PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta: DPP PPNI.
Pranata dan Prabowo. (2014). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Sistem Perkemihan. Yogyakarta: Nuha
Medika.
Prodjosudjadi, w. (2014). Ilmu Penyakit Dalam . Jakarta: Interna Publising.
Suriadi dan Yuliani. (2010). Asuhan Keperawatan pada Anak. Jakarta: Sagung Seto.
Wilkinson, J. M. (2013). BUKU SAKU Diagnosis Keperawatan. Jakarta: EGC.