Вы находитесь на странице: 1из 17

AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER

MAKALAH

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Akuntansi

Dosen: Yuli Novitasari, S.Pd. M.Si

Disusun Oleh:

Cica Julian Maulida NIM 17021006

Nurmalasari NIM 17021002

Sonivia Gunawan NIM 17021003

Virda Aprilia Jarkasih NIM 17021007

INSTITUT MANAJEMEN WIYATA INDONESIA

SUKABUMI

2018
Kata Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
karunia dan rahmat-Nya makalah ini dapat selesai dan tersusun dengan baik.
Tidak lupa saya ucapankan terima kasih kepada pihak yang telah membantu
baik dalam bantuan moral dan materil dalam penyusunan makalah yang
berjudul "Audit Sistem Informasi Berbasis Komputer".

Dengan telesainya makalah ini, penyusun berharap dapat membantu


menambah pengetahuan pembaca. Selain itu penyusun berharap agar
makalah ini dapat bermanfaan bagi siapa saja yang membacanya.

Penyusun menyadari keterbatasan pengetahuan dan kemampuan, serta


kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Maka penyusun sangat berharap
saran dan kritik yang membangun untuk memperbaiki dan menyempurnakan
makalah ini.

Sukabumi, 22 Desember 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................................. i

DAFTAR ISI ..............................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................................................................ 1


1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................................. 2
1.3 Tujuan ........................................................................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................................... 3

2.1 Pengertian Audit .................................................................................................................................... 3


2.2 Audit Sistem Informasi Berbasis Komputer .............................................................................. 4
2.3 Tujuan Audit Sistem Informasi ........................................................................................................ 5
2.4 Tipe Tipe Audit Sistem Informasi ................................................................................................... 6
2.5 Tahap Tahap Proses Audit Sistem Informasi ............................................................................. 7
2.6 Jenis Jenis Audit Sistem Informasi .................................................................................................. 8
2.7 Ruang Lingkup Audit Sistem Informasi........................................................................................ 9
2.8 Pendekatan Pengauditan Sistem Informasi................................................................................ 9
2.9 Alasan Melakukan Pengendalian dan Audit ............................................................................ 10
BAB III PENUTUP ................................................................................................................................ 13

3.1 Simpulan................................................................................................................................................. 13
3.2 Saran ........................................................................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................. 14

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Perkembangan zaman sekarang ini telah menuntut setiap perusahaan


untuk terus mempertahankan eksitensinya di dunia bisnis. Hal tersebut
wajib dilakukan dalam menghadapi persaingan antara perusahaan sejenis di
era globalisasi ini semakin ketat mengingat persaingan luar negeri ikut
meramaikan pasar. Oleh karena itu perusahaan harus terus menerus
melakukan perbaikan pada kegiatan operasionalnya.
Sejak berkembangnya teknologi di berbagai bidang, khususnya
teknologi di bidang pengolahan data, telah terjadi perubahan drastis dalam
berbagai bidang kehidupan. Perubahan tersebut mencapai berbagai bidang
seperti pengetahuan, transportasi, kedokteran, pemerintahan, komunikasi,
serta bidang industri komersil, tetapi pada saat itu tingkat otomatisasi atau
pemakaian komputer dalam pengolahan data, masih sangat rendah sebab
komputer yang ada hanya digunakan sebagai pengolahan data yaitu hanya
digunakan sebagai alat pembukuan secara mekanik atau elektronik.
Penggunaan teknologi komputer juga dapat meningkatkan kegiatan
operasional perusahaan. Komputer dapat mengolah data dengan cepat dan
dalam jumlah besar. Penggunaan komputer juga meningkatkan efisiensi dan
edektivitas perusahaan. Komputer komputer dalam perusahaan akan
membentuk sistem informasi berbasis komputer. Akan tetapi perusahaan
pun harus memiliki pengendalian yang memadai sehubungan dengan sistem
informasi berbasis komputer tersebut.
Sejalan dengan berkembangnya teknologi komputer dan informasi,
maka peran komputer dan tingkat otomatisasi juga semakin meningkat.
Sehingga banyak perusahaan yang melakukan pengolahan datanya secara
elektronik. Bahkan ada kecenderungan bahwa, komputerisasi merupakan
kebutuhan karena dengan demikian perusahaan tersebut akan tetap eksis.

1
Di perlukan teknik untuk mengendalikan dan memastikan bahwa
sistem informasi sudah sesuai dengan tujuan informasi. Audit sistem
informasi merupakan suatu cara untuk menilai sejauh mana suatu sistem
informasi mencapai tujuan organisasi.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa yang dimaksud dengan audit?
1.2.2 Apa yang dimaksud audit sistem informasi berbasis komputer?
1.2.3 Apa tujuan dari audit sistem informasi?
1.2.4 Apa saja tipe dari audit itu?
1.2.5 Bagaimana tahap – tahap dari proses audit sistem informasi?
1.2.6 Apa saja jenis – jenis audit?
1.2.7 Apa saja ruang lingkup audit sistem informasi?
1.2.8 Apa saja pendekatan pengauditan sistem informasi?
1.2.9 Mengapa perlu adanya pengendalian dan audit?

1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Audit.
1.3.2 Agar para pembaca mengerti apa yang dimaksud audit sistem
berbasis komputer.
1.3.3 Untuk mengetahui apa saja tujuan audit sistem informasi.
1.3.4 Agar para pembaca mengetahui tipe dari audit.
1.3.5 Agar para pembaca mengetahui tahap-tahap dari proses audit
tersebut.
1.3.6 Agar para pembaca mengetahui jenis-jenis dari audit.
1.3.7 untuk mengetahui ruang lingkup sistem informasi.
1.3.8 Agar para pembaca memahami pendekatan pengauditan sistem
informasi.
1.3.9 Agar para pembaca mengetahui perlunya pengendalian dan audit.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Audit
Menurut Agoes, auditing adalah jasa yang diberikan oleh auditor
dalam memeriksa dan mengevaluasi laporan keuangan yang disajikan
perusahaan klien. Pemeriksaan ini tidak dimaksudkan untuk mencari
kesalahan atau menemukan kecurangan, walaupun dalam pelaksanaannya
sangat memungkinkan diketemukannya kesalahan atau kecurangan.
Pemeriksaan atas laporan keuangan dimaksudkan untuk menilai kewajaran
laporan keuangan berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia.
Auditing / pemeriksaan akuntansi bertujuan memberikan nilai
tambah bagi laporan keuangan perusahaan, karena tujuan akhir auditing
adalah memberikan pendapat mengenai kewajaran posisi keuangan suatu
perusahaan. Auditing merupakan salah satu bentuk atestasi. Atestasi
merupakan suatu komunikasi tertulis yang menjelaskan suatu kesimpulan
mengenai realibilitas dari asersi tertulis yang merupakan tanggung jawab
dari pihak lainnya. Disamping itu auditing juga merupakan salah satu bentuk
jasa asuransi.
Sebagai Ilmu pengetahuan, pengertian auditing sendiri telah
dirumuskan oleh beberapa akademisi. Stamp dan Moonitz dalam Suharli,
mendefinisikan bahwa audit adalah pengujian yang independen, objektif dan
mahir atas seperangkat laporan keuangan dari suatu perusahaan beserta
dengan semua bukti penting yang mendukung. Hal ini diarahkan dengan
maksud untuk menyatakan pendapat yang berguna dan dapat dipercaya
dalam bentuk laporan tertulis, seperti apakah laporan keuangan
menggambarkam posisi keuangan kemajuan dari suatu perusahaan secara
wajar dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa Auditing adalah
sebuah proses sistematis yang secara obyektif untuk mendapatkan dan

3
mengevaluasi bukti mengenai pernyataan perihal tindakan dan transaksi
bernilai ekonomi, untuk memastikan tingkat kesesuaian antara pernyataan
tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta mengkomunikasikan
hasil-hasilnya pada para pemakai yang berkepentingan.

2.2 Audit Sistem Informasi Berbasis Komputer


Istilah sistem informasi barbasis komputer menyiratkan penggunaan
teknologi komputer dalam suatu organisasi untuk menyediakan informasi
bagi pengguna. Sistem informasi berbasis komputer merupakan satu
rangkaian perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasi data
menjadi informasi yang berguna.
Dengan pengolahan transaksi yang sudah menggunakan komputer
yaitu Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer. Proses akuntansi yang
dilakukan untuk pengolahan transaksi/data, user/pemakai tersebut cukup
hanya menginput data/transaksi, sehingga secara otomatis data tersebut
akan terintegrasi dan bisa membuat informasi Financial Report yang up to
date. Untuk menjaga agar sistem tersebut dapat diandalkan dan dapat
dipercaya, maka perlu Audit Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer
sehingga Financial Report menghasilkan informasi yang relevan, tepat waktu,
akurat, lengkap dan merupakan rangkuman.
Menurut Mulyadi, audit adalah suatu proses sistematik untuk
memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-
pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk
menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut
dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan, serta menyampaikan hasilnya
kepada pemakai yang berkepentingan.” Menurut Hall, Sistem Informasi
Akuntansi adalah sekelompok dua atau lebih komponen yang saling
berkaitan (interrelated) atau subsistem-subsistem yang bersatu untuk
mencapai tujuan yang sama (common purpose).

4
Penyajian Financial Report pada perusahaan, diperlukan suatu Sistem
Informasi Akuntansi yang efektif yang dapat memenuhi informasi bagi pihak
intern maupun ekstern yang up to date, dengan Sistem Informasi Akuntansi
berbasis komputer harus mampu mengatasi permasalahan informasi
Financial Report dalam perusahaan.

Audit sistem informasi merupakan suatu proses pengumpulan dan


pengevaluasian bukti bukti yang dilakukan oleh pihak yang independen dan
kompeten untuk mengetahui apakah suatu sistem informasi dan sumber
daya terkait, secara memadai telah dapat digunakan untuk:

1. Melindungi aset
2. Menjaga integritas dan ketersediaan sistem dan data
3. Menyediakan informasi yang relevan dan handal
4. Mencapai tujuan organisasi dengan efektif
5. Menggunakan sumber daya dengan efisien

2.3 Tujuan Audit Sistem Informasi


1. Pengamanan aset

Aset informasi suatu perusahaan seperti perangkat keras (hardware),


perangkat lunak (software), sumber daya manusia, dan data harus dijaga
dengan sistem pengendalian intern yang baik agar tidak ada
penyalahgunaan aset perusahaan.

2. Efektivitas sistem

Efektivitas sistem informasi perusahaan memiliki peranan penting


dalam proses pengmbilan keputusan. Suatu sistem informasi dapat
dikatakan efektif bila sistem informasi tersebut sudah dirancang dengan
benar (doing the right thing), telah sesuai dengan kebutuhan user.
Informasi yang dibutuhkan oleh para manajer dapat dipenuhi dengan
baik.

5
3. Efesiensi sistem

Efesiensi menjadi sangat penting ketika sumber daya kapasitasnya


terbatas. Jika cara kerja dari sistem aplikasi komputer menurun maka
pihak manajemen harus mengevaluasi apakah efisiensi sistem masih
memadai atau harus menambah sumber daya, karena suatu sistem dapat
dikatakan efesien jika sistem informasi dapat memenuhi kebutuhan user
dengan sumber daya informasi yang minimal.

4. Ketersediaan (Availability)

Berhubungan dengan ketersediaan dukungan/layanan teknologi


informasi (TI). TI hendaknya dapat mendukung secara kontinu terhadap
proses bisnis kegiatan perusahaan. Makin sering terjadi gangguan (system
down) maka berarti tingkat ketersediaan sistem rendah.

5. Kerahasiaaan (Confidentiality)

Fokusnya ialah pada proteksi terhadap informasi dan supaya


terlindungi dari akses dari pihak yang tidak berwenang.

6. Kehandalan (Realibility)

Berhubungan dengan kesesuaian dan kekuratan bagi manajemen


dalam pengolahan organisasi, pelaporan dan pertanggungjawaban.

7. Menjaga integritas data

Integritas data (data integrity) adalah salah satu konsep dasar sistem
informasi. Data memiliki atribut-atribut seperti kelengkapan kebenaran
dan keakuratan.

2.4 Tipe-Tipe Audit Sistem Informasi


1. Internal auditor adalah karyawan perusahaan, yang pada umumnya
melaksanakan compliance, operasional, pengembangan sistem,
pengawasan intern dan kecurangan audit.

6
2. Ekstenal auditor adalah akuntan publik independen yang ditugaskan
oleh perusahaan secara khusus melaksanakan audit keuangan. Dalam
berbagai macam audit keuangan, eksternal auditor dibantu oleh
internal auditor. Akan tetapi auditor eksternal yang bertanggung
jawab untuk menegaskan kewajaran laporan keuangan.
3. Goverment auditor melaksanakan pemenuhan audit atau menguji
laporan perusahaan atas pengawasan yang menyangkut para pegawai
pemerintahan. sebagai contoh, pemeriksa bank pemerintahan
melaksanakan audit bank, auditor yang ditugaskan oleh auditor
negara yang umumnya melaksanakan audit daerah dan para pegawai
pemerintah
4. Fraud auditor, mengkhususkan dalam menyelidiki kecurangan dan
bekerja secara tertutup dengan internal auditor dan pengacara. Fraud
examminer misalnya: kesatuan FBI penyelidikan kecurangan,
perusahan besar akuntan publik , IRS, perusahaan asuransi.

2.5 Tahap Proses Audit Sistem Informasi


1. Merencanakan Audit
Tetapkan lingkup dan tujuan, organisir tim audit, kembangkan
pengetahuan mengenai operasional bisnis, tinjauan hasil audit audit
sebelumnya, identifikasi faktor-faktor resiko, siapkan program audit.
2. Mengumpulkan Bukti Audit
Pengamatan atas kegiatan-kegiatan operasional, tinjauan
dokumentasi, kuesioner: berdiskusi dengan pegawai, pemeriksaan fisik
aset, konfirmasi melalui pihak ketiga: melakukan ulang prosedur,
pembuktian dengan dokumen sumber, review analitis, pengambilan
sampel audit.
3. Mengevaluasi Bukti Audit
Nilai kualitas pengendalian internal, nilai keandalan informasi, nilai
kinerja operasional, pertimbangkan kebutuhan atas bukti tambahan,

7
pertimbangkan faktor-faktor resiko, pertimbangkan faktor materialitas,
dokumentasikan penemuan-penemuan audit.
4. Mengkomunikasikan Hasil Audit
Memformulasikan kesimpulan audit, membuat rekomendasi bagi
pihak manajemen, mempersiapkan laporan audit, menyajikan hasil-hasil
audit kepada pihak manajemen.

2.6 Jenis Jenis Audit Sistem Informasi

1. Operational audit, terkonsentrasi pada efisiensi dan efektivitas


dengan semua sumber daya yang digunakan untuk melaksanakan
tugas, cakupanya meliputi kesesuaian praktik dan prosedur dengan
peraturan yang ditetapkan.
2. Compliance audit, terkonsentrasi pada cakupan undang-undang,
peraturan pemerintah, pengendalian dan kewajiban badan eksternal
lain yang telah diikut.
3. Project manajement and change control audit, (dulu dikenal
sebagai suatu pengembangan sistem audit) terkonsentrasi oleh
efesiensi dan efektivitas pada berbagai tahap pengembangan sistem
siklus kehidupan yang sedang diselenggarakan.
4. Internal control audit terkonsentrasi pada evaluasi struktur
pengendalian internal
5. Financial audit terkonsentrasi pada kewajaran laporan keuangan
yang menunjukan posisi keuangan, aliran kas dan hasil kinerja
perusahaan.
6. Fraud audit adalah non recurring audit yang dilaksanakan untuk
mengumpulkan bukti untuk menentukan apakah sedang terjadi, telah
terjadi atau akan terjadi kecurangan. Dan penyelesaian hal sesuai
dengan pemberian tanggung jawab.

8
2.7 Ruang Lingkup Audit Sistem Informasi

Ruang lingkup dalam penanganan masalah audit untuk suatu sistem


informasi tidak terlepas dari aplikasi pengolahan data berbasis komputer
yang menyediakan penanganan dokumen masukan dan keluaran. Ada 5
standar khusus yang berkaitan dengan ruang lingkup pemeriksaan, yaitu:

1. Reliabilitas dan integritas sistem informasi. Pemeriksaan harus


mereview reliabilitas dan integritas informasi keuangan dan informasi
operasi sistem.
2. Berkaitan dengan kebijaksanaan, perencanaan, hukum dan peraturan.
Kebijaksanaan ini mencakup pemakaian, penugasan, evaluasi serta
promosi personel dalam sistem informasi, perencaan jangka panjang
dan lain-lain.
3. Perlindungan aktiva perusahaan. Pemeriksaan harus mereview
peralatan untuk menjaga aktiva perusahaan yang memiliki keadaaan
catatan tersendiri sehingga dapat direkonsiliasikan.
4. Pemakaian Sumber Ekonomis dan Efisien. Sumber-sumber ekonomis
dimaksud disini adalah semua operasi departemen, manajer,
peralatan dan personel yang dikembangkan.
5. Berusaha untuk mencapai objektif operasi program.

2.8 Pendekatan Pengauditan Sistem Informasi

Menurut Wilkinson (2006), terdapat tiga pendekatan auditing pada


sistem berbasis komputer / teknologi informasi, yaitu:

1. Audit Around the Computer (Audit di sekitar Komputer)

Audit Around the Computer merupakan suatu pendekatan audit


dimana auditor memperlakukan computer sebagai black box, artinya
pemrosesan aplikasi tidak diuji secara langsung. Metode ini hanya
berfokus pada input dan output dari sistem aplikasi. Metode ini

9
mengansumsikan jika input benar dan outpun benar, maka prosesnya
dianggap benar. Sedangkan menurut Weber Audit Around the Computer
merupakan audit terhadap suatu penyelenggaraan system informasi yang
berbasis computer tanpa menggunakan kemampuan peralatan itu sendiri.

2. Audit Through The Computer

Metode Audit Through The Computer merupakan suatu pendekatan


yang berorientasi pada computer dengan membuka black box dan secara
langsung berfokus pada operasi pemprosesan dalam system computer.
Metode ini berasumsi bahwa apabila system pemrosesan mempunyai
pengendalian yang memadai maka kesalahan dan penyalagunaan tidak
akan terlewat untuk dideteksi. Sebagai akibatnya keluaran dapat
diterima. Sedangkan menurut Weber, Metode Audit Through The
Computer adalah audit melalui komputer, dimana auditor mengajukan
data ke komputer untuk di proses. Hasilnya kemudian akan dianalisis
oleh proses yang dapat dipercayai dan mempunyai ketepatan dengan
kegiatan komputer.

3. Audit With The Computer

Audit jenis ini adalah yang sering disebut dengan teknik audit
berbantuan komputer. Jika pendekatan audit yang lain adalah audit
terhadap sistem informasinya, pendekatan audit with the computer
adalah penggunaan komputer untuk membantu pelaksanaan audit.
Singkatnya, ketika kita melaksanakan audit menggunakan ACL atau excel,
inilah yang dinamakan audit with the computer.

2.9 Alasan Melakukan Pengendalian dan Audit

Menurut Weber (1999) terdapat beberapa alasan mendasar mengapa


organisasi perlu melakukan audit sebagai evaluasi dan pengendalian
terhadap sistem yang digunakan oleh organisasi :

10
1. Pencegahan terhadap biaya organisasi untuk data yang hilang

Kehilangan data dapat terjadi karena ketidakmampuan pengendalian


terhadap pemakaian komputer. Kelalaian dengan tidak menyediakan
backup yang memadai terhadap file data, sehingga kehilangan file dapat
terjadi karena program komputer yang rusak, adanya sabotase, atau
kerusakan normal yang membuat file tersebut tidak dapat diperbaiki
sehingga akhirnya membuat kelanjutan operasional organisasi menjadi
terganggu.

2. Pengambilan keputusan yang tidak sesuai


Membuat keputusan yang berkualitas tergantung pada kualitas data
yang akurat dan kualitas dari proses pengambilan keputusan itu sendiri.
Pentingnya data yang akurat bergantung kepada jenis keputusan yang
akan dibuat oleh orang – orang yang berkepentingan di suatu organisasi.
3. Penyalahgunaan komputer
Penyalahgunaan komputer memberikan pengaruh kuat terhadap
pengembangan EDP audit maka untuk dapat memahami EDP audit
diperlukan pemahaman yang baik terhadap beberapa kasus
penyalahgunaan komputer yang pernah terjadi.
4. Nilai dari perangkat keras komputer, perangkat lunak dan
personel
Disamping data, hardware dan software serta personel komputer juga
merupakan sumber daya yang kritikal bagi suatu organisasi, walaupun
investasi hardware perusahaan sudah dilindungi oleh asuransi, tetapi
kehilangan hardware baik terjadi karena kesengajaan maupun
ketidaksengajaan dapat mengakibatkan gangguan. Jika software rusak
akan mengganggu jalannya operasional dan bila software dicuri maka
informasi yang rahasia dapat dijual kepada kompetitor. Personel adalah

11
sumber daya yang paling berharga, mereka harus dididik dengan baik
agar menjadi tenaga handal dibidang komputer yang profesional.
5. Biaya yang tinggi untuk kerusakan komputer
Saat ini pemakaian komputer sudah sangat meluas dan dilakukan juga
terhadap fungsi kritis pada kehidupan kita. Kesalahan yang terjadi pada
komputer memberikan implikasi yang luar biasa, sebagai contoh data
error mengakibatkan jatuhnya pesawat di Antartika yang menyebabkan
257 orang meninggal atau seseorang divonis masuk penjara karena
kesalahan data di komputer.
6. kerahasiaan
Banyak data tentang diri pribadi yang saat ini dapat diperoleh dengan
cepat, dengan adanya komputerisasi kependudukan maka data mengenai
seseorang dapat segera diketahui termasuk hal – hal pribadi.
7. Pengontrolan penggunaan komputer
Teknologi adalah hal yang alami, tidak ada teknologi yang baik atau
buruk. Pengguna teknologi tersebut yang dapat menentukan apakah
teknologi itu akan menjadi baik atau malah menimbulkan gangguan.
Banyak keputusan yang harus diambil untuk mengetahui apakah
komputer digunakan untuk suatu hal yang baik atau buruk.

12
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Audit sistem


informasi merupakan suatu proses pengumpulan dan pengevaluasian
bukti bukti yang dilakukan oleh pihak yang independen dan kompeten
untuk mengetahui apakah suatu sistem informasi dan sumber daya
terkait. Tujuannya yaitu sebagai pengamanan aset, efektivitas dan
efesiensi sistem, ketersediaan, kerahasiaan, keandalan dan menjaga
integritas data. Tipe tipe audit sistem informasi yaitu internal, eksternal,
goverment dan fraud auditor. Kemudian ada tahapan proses audit sistem
informasi, jenis jenis audit sistem informasi, ruang lingkup, pendekatan
dan juga alasan alasan melakukan pengendalian dan audit.

3.2 saran
Dalam makalah ini mungkin masih banyak suatu kekurangan dan juga
masih banyak kesalahan. Oleh karena itu penyusunpun meminta agar
kiranya pembaca dapat memberikan saran yang membangun agar
makalah ini bisa menjadi lebih sempurna.

13
DAFTAR PUSTAKA
https://sis.binus.ac.id/2015/06/24/pentingnya-audit-sistem-informasi-
bagi-organisasi/

http://kumpulan-artikel-ekonomi.blogspot.com/2009/07/audit-sistem-
informasi.html?m=1

http://angguntriwibowo.blogspot.com/2012/12/sia-audit-sistem-
informasi.html?m=1

https://materiakuntansiperusahaan.blogspot.com/2017/12/pendekatan-
yang-digunakan-audit-sistem.html?m=1

http://akbarwidiawan2.blogspot.com/2017/10/audit-sistem-
informasi.html?m=1

http://miamanja20.blogspot.com/2012/02/audit-sistem-berbasis-
komputer.html?m=1

14

Вам также может понравиться