Вы находитесь на странице: 1из 10

NASKAH ROLE PLAY DILEMA ETIK KEPERAWATAN

Tingkat 1A

Kelompok 2
 Anna Oktaviani
 Annisa Laila Nur A
 Gina Amelia Gunawan
 Indah Mega Utami
 Jovanka Rizkia H
 Maharani Adi Nugraha
 Popy Putri Senjaya
 Raihanah Balqis
 Tiara Puti Anjalni
 Tita Sabina Banuari

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN BANDUNG


2018
NASKAH ROLE PLAY DILEMA ETIK

Tokoh :

 Anna Oktaviani sebagai Narator


 Annisa Laila Nur A sebagai Ibu Pasien
 Gina Amelia Gunawan sebagai Kakak Pasien
 Indah Mega Utami sebagai Pasien
 Jovanka Rizkia H sebagai Dokter
 Maharani Adi Nugraha sebagai Kepala Perawat
 Popy Putri Senjaya sebagai Perawat 1
 Raihanah Balqis sebagai Resepsionis
 Tiara Puti Anjalni sebagai Petugas Lab
 Tita Sabina Banuari sebagai Perawat 2
(Pada suatu hari ada seorang remaja dibawa oleh keluarganya ke suatu rumah sakit di
Bandung. Khawatir karena kondisi remaja itu yang sangat lemas, pihak keluarga segera
membawa ke rumah sakit untuk segera di tangani)

(IGD RS BANDUNG)

Perawat 1 : “Selamat pagi bu”


Ibu Pasien : “Selamat pagi sus”
Perawat 1 : “Perkenalkan bu saya Popy Putri ibu bisa memanggil saya suster Popy. Saya
adalah perawat d ruang IGD ini. Apa keluhan nya ya bu?”
Kakak Pasien : “Ini adik saya demam dan diare nggak sembuh-sembuh sus.”
Perawat 1 : “Sudah berapa lama mengalami demam dan diarenya?”
Kakak Pasien : “Sudah 6 hari sus”
Ibu Pasien : “Anak saya juga sariawan sudah 3 bulan tapi nggak sembuh-sembuh, berat
badannya juga turun 10 kg selama tiga bulan ini, saya bingung sus kok
sariawan sampai 3 bulan nggak sembuh-sembuh padahal saya sudah kasih
buah-buah yang mengandung vitamin C sampai obat untuk sariawan tapi nggak
ada perubahan, malah berat badan anak saya turun”
Perawat 1 : “Kalau begitu, siapa nama nya dik?”
Pasien : “Anggita Lestari, sus” (menjawab dengan lemas)
Perawat 1 : “Usianya?”
Pasien : “20 tahun sus”
Perawat 1 : “Baiklah, saya akan memeriksa keadaan anak ibu terlebih dahulu, ibu silahkan
ke bagian administrasi terlebih dahulu untuk mengisi identitas pasien, dokter
sebentar lagi akan datang untuk memeriksa anak ibu”
Kakak Pasien : “Iya sus”

(Perawat pun memeriksa TTV pasien sedangkan sang kakak menuju ke bagian administrasi).
(ADMINISTRASI RS BANDUNG)

Resepsionis : “Selamat pagi, silahkan duduk!”


Kakak Pasien : “Selamat pagi”
Resepsionis : “Ada yang bisa saya bantu?”
Kakak Pasien : “Ini adik saya mau berobat bu”
Resepsionis : “Baik, sudah punya kartu berobatnya?”
Kakak Pasien : “Belum bu”
Resepsionis : “Kalau begitu silahkan isi formulir pendaftarannya terlebih dahulu”

(Kakak pasien mengisi formulir pendaftaran)

Keluarga : “Ini sudah bu”


Resepsionis : “Baik, ini kartu berobatnya ya”
Keluarga : “Iya bu terimakasih” (meninggalkan tempat administrasi)

(IGD RS BANDUNG)

(Dokter memasuki ruangan IGD)

Perawat 1 : “Dokter, ini ada pasien baru bernama Anggita, usia nya 20 tahun, datang
dengan keluhan demam dan diare selama 6hari, sariawan sudah 3 bulan tidak
sembuh-sembuh, berat badannya turun hingga 10kg dalam 3 bulan terakhir,
setelah saya periksa TTV nya, TD : 100/60 mmHg, Suhu : 39,8 C. Nadi : 76
x/mnt, RR : 20 x/mnt, BB : 40 kg”

(Dokter pun langsung memeriksa kondisi Anggita)

Dokter : “Sudah berapa lama dik demam dan diarenya?”


Pasien : “Sudah enam hari ini saya demam dan diare dok, selain itu sariawan saya
sudah tiga bulan nggak sembuh-sembuh”
Dokter : “Coba adik buka mulutnya” (sambil memeriksa keadaan pasien).
Dokter : “Bu karena kondisi anak sudah enam hari diare, dan sudah banyak kehilangan
cairan maka kami harus melakukan tindakan pemasangan infuse dan kami
sarankan kepada anak ibu untuk di rawat, karna keadaan anak sudah sangat
lemas, anak ibu juga harus melakukan pemeriksaan laboraturium”
Ibu Pasien : “Ya sudah dok, tidak apa-apa dirawat saja yang penting anak saya bisa
sembuh”
Perawat 1 : “Bagaimana dok apakah pasien sudah bisa dipindahkan ke rawat inap?”
Dokter : “Ya silahkan sus, jangan lupa konfirmasi ke bagian lab untuk mengambil
sampel darah pasien.”
Perawat 1 : “Iya dok”

(Perawat 1 pun menghubungi bagian lab untuk melakukan pengambilan sampel darah pada
Nn.Anggita)
(Pasien Nn. Anggita pun dipindahkan ke ruang rawat inap)

(RAWAT INAP RS BANDUNG)

Petugas LAB : “Selamat pagi dik”


Pasien : “Pagi.”
Petugas LAB : “Perkenalkan nama saya Tiara Puti Anjalni, saya petugas lab yang akan
mengambil sampel darah untuk tahu penyakit adik, apa adik bersedia?”
Pasien : “Iya silahkan”

(Petugas LAB pun mengambil sampel darah pasien)

Petugas LAB : “Sudah selesai ya, hanya tinggal menunggu hasilnya saja. Nanti hasilnya saya
berikan kepada perawat ya dik. Saya tinggal ya. Semoga lekas sembuh.”
Pasien : “Iya, terima kasih ”
(Pukul 16.00 hasil lab sudah diterima oleh perawat, perawat bergegas menginformasikan
kepada dokter bahwa hasil lab Nn. Anggita sudah keluar & menyatakan Nn.Anggita positif
terjangkit penyakit HIV/AIDS)

Perawat 2 : “Dok ini hasil lab Nn.Anggita sudah keluar, hasilnya Nn.Anggita positif
terjangkit HIV/AIDS”
Dokter : “Baik sus, tolong panggilkan keluarga Nn.Anggita”
Perawat 2 : “Baik dok” (bergegas keluar untuk memanggil Ibu dari Nn.Anggita)

(Saat dikamar Nn.Anggita, kondisi Nn.Anggita sedang tertidur dan ditemani oleh kakaknya)

Perawat 2 : “Selamat sore bu, saya Tita Sabina Banuari. Saya adalah perawat yang akan
merawat dik Anggita. Sebelumnya mari ikut saya ke nurse station ada yang
ingin di informasikan oleh dokter tentang penyakit anak ibu”
Ibu Pasien : “Baik sus”

(NURSE STATION)

Perawat 2 : “Dok, Sus ini ibu dari Nn.Anggita.”


Kepala Perawat : “Iya silahkan duduk bu.”
Ibu Pasien : “Terima kasih sus.”
Dokter : “Sus, mari kita jelaskan tentang hasil lab dan kondisi penyakit yang dialami
oleh Nn.Anggita ke ibunya (Perawat 1 dan Kepala perawat menganggukan
kepala)“jadi begini bu, berdasarkan hasil lab Nn.Anggita di diagnosis positif
mengidap HIV/AIDS”
Ibu Pasien : “Apa? Kok bisa ? HIV itu apa? Apakah bisa disembuhkan?”
Kepala Perawat : “Jadi begini ibu, HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh
sehingga tubuh menjadi lemah. Untuk saat ini penyakit HIV/AIDS belum ada
obatnya”
Ibu Pasien : “Terus saya harus bagaimana sus? Saya takut, tolong jangan beritahu anak
saya tentang hal ini”
Kepala Perawat : “Tidak bisa bu, bagaimana pun anak ibu memiiki hak untuk mengetahui apa
penyakit yang di deritanya, dan berhak untuk memutuskan pengobatan yang
akan dia terima”
Ibu Pasien : (sambil menangis) “Saya takut anak saya sedih dan depresi sus, tolong saya.
Jangan beritahu masalah ini ke anak saya”
Dokter : “Baik bu untuk saat ini kami tidak memberitahukan kondisi anak ibu. Tapi
secepatnya anak ibu harus mengetahui tentang penyakitnya”
Ibu Pasien : “Iya terimakasih dok sus” (sambil menangis)

(Perawat 2 masuk ke ruang inap untuk memberikan obat ke Nn.Anggita)

Perawat 2 : “Selamat sore dik. Perkenalkan saya Tita Sabina Banuari, adik bisa
memanggil saya suster Tita. Saya perawat yang akan merawat adik. Kalau
boleh saya tahu adik lebih dipanggil siapa?”
Pasien : “Anggi saja sus.”
Perawat 2 : “Baik Anggi sekarang waktunya untuk minum obat ya.”
Pasien : (setelah minum obat) “Sus, hasil lab saya sudah keluar kan? bagaimana hasil
lab saya? saya sakit apa sus, saya capek seperti ini tidak sembuh sembuh.
Tolong sus beritahu saya sakit apa”
Perawat 2 : “Benar, hasil lab adik sudah keluar. Tapi maaf yang memiliki wewenang
untuk memberikan informasi tentang penyakit adik adalah dokter. Jadi maaf
saya tidak bisa menginfomarsikan apa pun tentang hasil lab adik”
Pasien : “Baik sus”
Perawat 2 : “Ya sudah Anggi saya tinggal dulu ya, selamat beristirahat.”
Pasien : “Iya terima kasih sus”
(Keesokan harinya tim medis melakukan diskusi mengenai tindakan yang harus dilakukan
kepada Nn. Anggita dalam menyampaikan informasi tentang penyakitnya).

Kepala Perawat : “Dok kita harus segera memberi tahu Nn.Anggita mengenai penyakit yang
dideritanya”
Dokter : “Tapi sus kita juga harus mempertimbangkan keputusan yang diambil
keluarganya, untuk tidak memberi tahu terlebih dahulu mengenai penyakit yang
Nn. Anggita derita”
Perawat 2 : “Tapi dok Nn. Anggita memiliki haknya sebagai pasien untuk mengetahui
penyakit yang dideritanya sekarang. Selain itu kita juga sebagai tim medis
memiliki tanggungjawab untuk memenuhi hak-hak pasien”
Kepala Perawat : “Saya setuju dengan saran suster Rani dok, kita juga harus
mempertimbangkan kondisi psikologis pasien. Jika kita terus menunda untuk
memberi tahu pasien, pasien bisa down”
Dokter : “Baik kalau begitu saya juga setuju, tapi sebelum memberitahu kepada pasien
kita harus berdiskusi dengan keluarga pasien”

(Setelah memperoleh keputusan untuk memberitahukan penyakit yang diderita Nn. Anggita,
perawat pun memanggil pihak keluarga pasien untuk melakukan diskusi)

Ibu Pasien : “Ada apa ya dok, sus, memanggil kami kemari?”


Perawat 2 : “Jadi begini bu, kami memanggil ibu kemari untuk mendiskusikan tindakan
yang dilakukan untuk memeberitahu anak ibu mengenai penyakit yang
dideritanya”
Dokter : “Bu, kami telah memutuskan bahwa kami akan memberitahu Nn. Anggita
mengenai penyakit yang dideritanya.”
Ibu Pasien : “Tapi kan dok,sus kita semua telah sepakat untuk tidak memberitahukan anak
saya tentang penyakitnya. Dia nanti akan merasa tertekan”
Kepala Perawat : “Begini bu, kami sebagai tim medis memiliki tangggung jawab untuk
memenuhi hak-hak pasien mengetahui penyakit yang dideritanya. Selain itu
kami juga mempertimbangkan keadaan psikologis Nn.Anggita. Jika dia tau tim
medis dan keluarganya berbohong tentu ia akan merasa tidak di hargai dan di
hormati haknya.”
Ibu Pasien : “Tapi sus, bagaimana kalau misalnya bila anak saya diberitahu sekarang dia
panik dan takut?”
Dokter : “Bu dalam hal ini peran keluarga sangat berpengaruh terhadap kondisi pasien,
kami memohon bantuan ibu sebagai keluarga untuk memberi dukungan agar
pasien dapat menerima keadaannya dengan ikhlas dan keluarga harus tetap
menemani klien tampa menunjukan sikap penolakan terhadap penyakit klien
ataupun menghindar dari klien.”
Ibu Pasien : “Baiklah bila itu memang yang terbaik untuk anak saya.”
Perawat 2 : “Baik bu. Nanti kami akan sampai pada kamar rawat inap anak ibu pada pukul
3 sore nanti diharapkan ibu dan keluarga dapat menemani anak ibu saat
menyampaian penyakit yang diderita oleh anak ibu, terimakasih ibu”
Ibu Pasien : “Sama-sama, terima kasih juga sus, dok”

(Keluarga pasien meninggalkan ruangan tim medis dan menuju ruang rawat inap Nn. Anggita,
sementara itu pukul 3 sore perawat pun mempersiapkan diri untuk memberitahukan penyakit
yang di derita oleh Nn. Anggita)

Perawat 2 : “Selamat sore Anggi bagaimana istirahatnya semalam?”


Pasien : “Saya tidak bisa tidur sus, saya terbangun terus. Bagaimana hasil lab saya ?
Saya sakit apa?”
Perawat 2 : “Iya dik, hasil laboratorium adik sudah keluar. Hasil labnya menyatakan adik
positif mengidap HIV/AIDS, HIV/AIDS adalah penyakit yang menyerang
sistem imun tubuh.”
Pasien : “Apa? Gak mungkin sus, apa saya bisa sembuh?” (kaget dan sedih)
Ibu Pasien : (memeluk Anggita) “Yang sabar nak, kita hadapi ini sama-sama.”
Perawat 2 : “Mohon maaf Anggi, untuk penyakit HIV/AIDS ini sampai sekarang belum di
temukan cara pengobatan dan penyembuhannya.”
Pasien : (sambil menangis) “Lalu apa yang harus saya lakukan sus?”
Perawat 2 : “Yang harus Anggi lakukan adalah berserah kepada Tuhan. Anggi dan
keluarga harus sabar dan tabah. Anggi juga harus tetap semangat”.

Setelah perawat memberi tahu diagnosis penyakit yang di derita Nn. Anggita. Nn. Anggita
dan keluarga tampak sedih, perawat pun memberikan motivasi dan semangat. Setelah beberapa
menit akhirnya perawat memutuskan untuk meninggalkan Nn. Anggita dan keluraga di
kamar, memberikan sedikit waktu bagi mereka agar tetap tenang.
Seiring berjalannya waktu pasien dan keluarga mampu menerima diagnose penyakit yang
diderita dengan sabar dan tabah.
Kesimpulan mengenai kasus ini, perawat mengalami dilema etik. Di satu sisi perawat harus
menjaga rahasia penyakit Nn.Anggita karena keluarga menghawatirkan Nn.Anggita deperesi.
Tetapi di sisi lain Nn.Anggita memiliki hak untuk mengetahui penyakitnya. Dalam kasus
ini perawat harus tetap menerapkan prinsip kejujuran tanpa melupakan prinsip
kerahasiaan.Perawat harus menggunakan pemilihan kata dalam berkomunikasi dengan pasien
tersebut, sehingga perawat tetap menjaga amanat keluarga pasien tanpa harus berkata yang tidak
benar atau berbohong.

Вам также может понравиться

  • SI
    SI
    Документ2 страницы
    SI
    Cucu ernawati
    Оценок пока нет
  • Askep Komunitas Print
    Askep Komunitas Print
    Документ7 страниц
    Askep Komunitas Print
    Cucu ernawati
    Оценок пока нет
  • Kel 4 Peran Mahasiswa (Tingkat Lokal)
    Kel 4 Peran Mahasiswa (Tingkat Lokal)
    Документ9 страниц
    Kel 4 Peran Mahasiswa (Tingkat Lokal)
    Cucu ernawati
    Оценок пока нет
  • Indikor Kemandirian Keluarga Dlihat Dari Tingkat Kemandirian Keluarga
    Indikor Kemandirian Keluarga Dlihat Dari Tingkat Kemandirian Keluarga
    Документ1 страница
    Indikor Kemandirian Keluarga Dlihat Dari Tingkat Kemandirian Keluarga
    Cucu ernawati
    Оценок пока нет
  • BAB IV Wirausaha
    BAB IV Wirausaha
    Документ2 страницы
    BAB IV Wirausaha
    Cucu ernawati
    Оценок пока нет
  • Dokumen
    Dokumen
    Документ2 страницы
    Dokumen
    Cucu ernawati
    Оценок пока нет
  • Sap Katarak
    Sap Katarak
    Документ7 страниц
    Sap Katarak
    Cucu ernawati
    Оценок пока нет
  • Askep Komunitas Print
    Askep Komunitas Print
    Документ7 страниц
    Askep Komunitas Print
    Cucu ernawati
    Оценок пока нет
  • GAMBARAN SIKAP
    GAMBARAN SIKAP
    Документ15 страниц
    GAMBARAN SIKAP
    Cucu ernawati
    Оценок пока нет
  • Nyeri Akut Masektomi
    Nyeri Akut Masektomi
    Документ1 страница
    Nyeri Akut Masektomi
    Cucu ernawati
    Оценок пока нет
  • Daftar Isi Ceuceu
    Daftar Isi Ceuceu
    Документ10 страниц
    Daftar Isi Ceuceu
    Cucu ernawati
    Оценок пока нет
  • Judul
    Judul
    Документ4 страницы
    Judul
    Cucu ernawati
    Оценок пока нет
  • Satuan Acara Penyuluhan (Sap) Kesehatan Reproduksi
    Satuan Acara Penyuluhan (Sap) Kesehatan Reproduksi
    Документ16 страниц
    Satuan Acara Penyuluhan (Sap) Kesehatan Reproduksi
    Cucu ernawati
    Оценок пока нет
  • Manfaat
    Manfaat
    Документ1 страница
    Manfaat
    Cucu ernawati
    Оценок пока нет
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Документ12 страниц
    Bab Iii
    Cucu ernawati
    Оценок пока нет
  • Gambar Perbedaan Dan Persaman Teori Kependudukan
    Gambar Perbedaan Dan Persaman Teori Kependudukan
    Документ1 страница
    Gambar Perbedaan Dan Persaman Teori Kependudukan
    Cucu ernawati
    Оценок пока нет
  • Imple Dan Eval
    Imple Dan Eval
    Документ3 страницы
    Imple Dan Eval
    Cucu ernawati
    Оценок пока нет
  • Files65258leaflet Stunting
    Files65258leaflet Stunting
    Документ18 страниц
    Files65258leaflet Stunting
    Nita Cahyati
    Оценок пока нет
  • Pengertian Kesehatan Reproduksi PDF
    Pengertian Kesehatan Reproduksi PDF
    Документ32 страницы
    Pengertian Kesehatan Reproduksi PDF
    DeviePutryy
    100% (4)
  • PUBLIKASI
    PUBLIKASI
    Документ14 страниц
    PUBLIKASI
    veny
    Оценок пока нет
  • Daftar Isi Ceuceu
    Daftar Isi Ceuceu
    Документ10 страниц
    Daftar Isi Ceuceu
    Cucu ernawati
    Оценок пока нет
  • Pre Planning Loka Karya
    Pre Planning Loka Karya
    Документ5 страниц
    Pre Planning Loka Karya
    Cucu ernawati
    Оценок пока нет
  • Tetanus Mantap
    Tetanus Mantap
    Документ30 страниц
    Tetanus Mantap
    Caesar Muhammad Wijaya
    Оценок пока нет
  • Bab 4 Penutup
    Bab 4 Penutup
    Документ2 страницы
    Bab 4 Penutup
    Cucu ernawati
    Оценок пока нет
  • Perawatan Pasca Operasi Katarak Dan Pencegahannya
    Perawatan Pasca Operasi Katarak Dan Pencegahannya
    Документ5 страниц
    Perawatan Pasca Operasi Katarak Dan Pencegahannya
    Budhi Karoma
    50% (2)
  • Daftar Isi Ceuceu
    Daftar Isi Ceuceu
    Документ5 страниц
    Daftar Isi Ceuceu
    Cucu ernawati
    Оценок пока нет
  • Pertusis
    Pertusis
    Документ5 страниц
    Pertusis
    Cucu ernawati
    Оценок пока нет
  • Farida Dafuuus
    Farida Dafuuus
    Документ1 страница
    Farida Dafuuus
    Cucu ernawati
    Оценок пока нет
  • Farida Dafuuus
    Farida Dafuuus
    Документ1 страница
    Farida Dafuuus
    Cucu ernawati
    Оценок пока нет
  • Bab 1
    Bab 1
    Документ15 страниц
    Bab 1
    Cucu ernawati
    Оценок пока нет