Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Oleh
2017/2018
Lembar Pengesahan
Telah Diterima Dan Disahkan Oleh Clinical Teacher (CT) dan Clinical
Instructure (CI) Stase KMB Sebagai Syarat Memperoleh Penilaian Dari
Departement Stase KMB STIKes Buleleng.
meninges, tulang, ginjal dan nodus limfe. (Brunner dan Suddarth, 2002).
kasus TB pada tahun 2012 dimana 1,1 juta orang (13%) diantarnya
adalah pasien dengan HIV positif. Sekitar 75% dari pasien tersebut
tahun 1990 sebesar 443 per 100.000 penduduk, pada tahun 2015
kasus TB. Secara umum, angka notifikasi kasus TB positif baru dan
tuberculois. Ukuran dari bakteri ini cukup kecil yaitu 0,5-4 mikron x 0,3-0,6
mikron dan bentuk dari bakteri ini yaitu batang, tipis, lurus atau agak
mempunyai lapisan luar yang tebal yang terdiri dari lipoid (terutama asam
mikolat).
Sifat dari bakteri ini agak istimewa, karena bakteri ini dapat
sering disebut dengan bakteri tahan asam (BTA). Selain itu bakteri ini juga
tahan terhadap suasana kering dan dingin. Bakteri ini dapat bertahan pada
kondisi rumah atau lingkungan yang lembab dan gelap bisa sampai
berbulan-bulan namun bakteri ini tidak tahan atau dapat mati apabila
b) Menggigil.
e) Batuk darah
h) Ronchi basah
i) Badan lemah, nafsu makan menurun, berat badan turun, malaise dan
j) Empiema
k) Laringitis
l) Komplikasi lanjut
Tuberkulosis)
3) Karsinoma paru
1) Tuberkulosis paru
kuman Tb positif.
OAT.
pengobatan.
1) Kasus baru
minggu).
selama pengobatan.
5) Kasus lain
6. Patofisiologi
nuclei dalam udara. Partikel infeksi ini dapat menetap dalam udara bebas
selama 1 - 2 jam. Dalam suasana lembab dan gelap kuman dapat tahan
orang sehat, ia akan menempel pada jalan napas atau paru-paru. Kuman
akan dihadapi pertama kali oleh neutrofil, kemudian baru oleh makrofag.
Kebanyakan partikel ini akan mati atau dibersihkan oleh makrofag keluar
atau afek primer atau sarang (fokus) Ghon. Sarang primer ini dapat terjadi
efusi pleura dan pleuritis. Selain melalui saluran nafas, kuman dapat juga
vena dan menjalar ke seluruh organ seperti paru, otak, ginjal, tulang. Bila
pembesaran kelenjar getah bening menuju hilus. Hal itu disebut dengan
parenkim berat, karsinoma paru dan sindrom gagal nafas dewasa. Semua
Adapun tanda dan gejala yang timbul pada pasien TB Paru yaitu demam
sampai 40 - 41°C, menggigil, batuk terus menerus dan berdahak selama 3
minggu atau lebih, dahak bercampur darah, batuk darah, sesak nafas,
sianosis nyeri dada, warna sputum kuning kehijauan, ronchi basah, badan
lemah, musu makan menurun, berat badan turun, malaise dan berkcringat
Etiologi
(Mycobacterium tuberculosis)
Resiko infeksi
Nutrisi kurang
dari kebutuhan
tubuh
Sumber : Suwono, Ilmu Penyakit Dalam, Jilid II, Edisi Ketiga, hal. 821.
8. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan BTA
b. Pemeriksaan Radiologi
lesi.
c. Tes Tuberkulin
d. Pemeriksaan Laboratorium
2) Leukositosis ringan
9. Penatalaksanaan Medis
sedikitnya dua obat yang bersifat bakterisid dengan atau OAT ketiga
(Mansjoer, 2007). Pengobatan TB melalui 2 fase, yaitu (menurut
Mansjoer, 2007):
konvensional.
10. Komplikasi
laryngitis.
1. Pengkajian
a. Identitas klien
yang di rasakan saat ini. Dengan adanya sesak napas, batuk, nyeri
lain ISPA efusi pleura serta tuberkulosis paru yang kembali aktif.
penularannya.
e. Riwayat psikososial
yang lain
g. Pemeriksaan fisik
1) Sistem integumen
menurun
2) Sistem pernapasan
3) Sistem pengindraan
4) Sistem kordiovaskuler
5) Sistem gastrointestinal
6) Sistem musculoskeletal
7) Sistem neurologis
8) Sistem genetalia
Biasanya klien tidak mengalami kelainan pada genitalia.
makan menurun.
j. Pola eliminasi
Dengan adanya batuk, sesak napas dan nyeri dada akan menganggu
aktivitas
Dengan adanya sesak napas dan nyeri dada pada penderita TB paru
penyakit menular.
2. Diagnosa Keperawatan
akibat TBC
O2 dan CO2
5. Evaluasi
Diagnosa Evaluasi
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas Setelah diberikan asuhan keperawatan selama ..... x 24
jam diharapkan bersihan jalan napas efektif, dengan
tidak efektif berhubungan dengan
kriteria hasil:
sekresi yang kental atau sekresi yang
Respiratory status: airway patency (status pernapasan:
berlebihan sekunder akibat TBC kepatenan jalan napas)
Frekuensi pernapasan dalam batas normal (16-
20x/mnt) (skala 5 = no deviation from normal
range)
Irama pernapasn normal (skala 5 = no deviation
from normal range)
Kedalaman pernapasan normal (skala 5 = no
deviation from normal range)
Klien mampu mengeluarkan sputum secara efektif
(skala 5 = no deviation from normal range)
Tidak ada akumulasi sputum (skala 5 = none)
Gangguan pertukaran gas berhubungan Setelah diberikan asuhan keperawatan selama ... x 30
menit diharapkan gangguan pertukaran gas dapat diatasi
dengan gangguan pertukaran O2 dan
dengan kriteria hasil:
CO2
Mendemonstrasikan peningkatan ventilasi dan
oksigenasi yang adekuat
Tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu bernafas
dengan mudah)
RR= 16-20 x/menit
Hasil AGD dbn
Risiko penularan infeksi berhubungan Setelah diberikan asuhan keperawatan selama .......x 24
dengan penyakit infeksi menular jam diharapkan tidak terjadi penularan infeksi pada
pasien lain , keluarga dan tenaga kesehatan selama
perawatan, dengan kriteria hasil :
Tidak terjadi penularan infeksi pada pasien lain,
keluarga dan tenaga kesehatan selama perawatan
DAFTAR PUSTAKA
Brunner dan Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Vol. 8.
Jakarta : EGC.
Carpenito, LJ. 2010. Buku Saku Diagnosa Keperawatan edisi 6 . Jakarta: EGC.
Mansjoer, A dkk. 2007. Kapita Selekta Kedokteran, Jilid 1 edisi 3. Jakarta: Media
Aesculapius.
Santa, dkk. 2009. Buku Ajar Keperawatan Edisi 2. Jakarta : Prima Medika.