Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
kelemahan akibat serangan dari pihak Sekutu vang semakin hebat. Guna menyiasati hal tersebut,
akhimya Jepang mengubah sikapnya terhadap negeri-negeri jajahannya. Akhirmya pada 16 Juni 1943,
Perdana Menteri Jepang saat itu, yaitu Hideaki Toji mengeluarkan suatu kebijakan di depan sidang
istimewa parlemen ke-82 di Tokyo. Kebijakannya itu adalah dengan memberikan kesempatan kepada
orang Indonesia untuk turut serta mengambil bagian dalam pemerintahan negara. Selanjutnya pada
tanggal 1 Agustus 1943, dikeluarkanlah pengumuman Saiko Shikikan (Panglima Tertinggi) tentang garis-
garis besar rencana mengikutsertakan orang-orang Indonesia dalam pemerintahan.
Adapun orang-orang Indonesia yang ikut serta dalam pemerintahan negara, antara lain sebagai
berikut.
a. Pengangkatan 7 Sanyo (penasihat) bangsa Indonesia pada pertengahan bulan September 1943, yaitu
sebagai berikut
b. Prof. Dr. Husein Djajadiningrat sebagai kepala departemen urusan agama pada tanggal 1 Oktober 1943
Kemudian Pemerintah Pendudukan Jepang juga membentuk Badan Pertimbangan Pusat (Cuo Sangi In)
yang bertugas untuk mengajukan usulan kepada pemerintah serta menjawab pertanyaan-pertanyaan
pemerintah mengenai masalah-masalah politik dan memberi saran tindakan-tindakan yang perlu
dilakukan oleh Pemerintah Militer Jepang di Indonesia.