Вы находитесь на странице: 1из 3

G64164007 - Muhamad Syihabudin

(Departemen Ilmu Komputer)

PROSES PENCERNAAN MAKANAN DAN METABOLISME ENERGI

Pendahuluan
Makanan merupakan faktor yang menentukan kesehatan individu. Makanan yang kurang bergizi
dan waktu yang tidak teratur dapat menyebabkan kesehatan terganggu. Jumlah zat makanan yang kita
makan tidak sama, tergantung kebutuhan tubuh. Sistem kerja organ – organ pencernaan makanan
yang kemudian mengolah bahan – bahan makanan tersebut menjadi energi untuk makhluk hidup
beraktivitas.
Makhluk hidup memerlukan energi untuk pemeliharaan, pertumbuhan, reproduksi, dan bekerja.
Untuk hampir semua Makhluk hidup, energi adalah dari makanan yang diperoleh (secara langsung
atau secara tidak langsung) dari tumbuhan. Metabolisme adalah suatu istilah yang umum yang
mengacu pada penjumlahan dari semua perubahan tenaga biologi dan bahan.

Pembahasan
Proses pencernaan makanan sangat penting sebelum makanan diabsorbsi atau diserap oleh
dinding saluran pencernaan. Zat-zat makanan tidak dapat diserap dalam bentuk alami dan tidak
berguna sebagai zat nutrisi sebelum proses pencernaan awal. Zat makanan akan dipersiapkan untuk
diabsorbsi melelui proses-proses tertentu dengan bantuan enzim-enzim tertentu dalam saluran
pencernaan. Sistem pencernaan makanan pada manusia terdiri dari beberapa organ, antara lain:
1. Mulut
Di dalam mulut makanan dihancurkan oleh gigi-gigi menjadi ukuran yang lebih kecil dengan
tujuan proses pencernaan akan lebih mudah. Saat dikunyah makanan bercampur air liur yang
mengandung enzim ptyalin. Karbohidrat yang masih berupa polisakarida dipecah menjadi
disakarida yaitu maltosa dan polimer glukosa kecil lainnya. Proses ini hanya sebagian kecil saja
karena makanan akan ditelan dan dalam lambung enzim ini menjadi tidak aktif.
2. Esofagus
Tidak ada proses khusus pencernaan makanan disini. Makanan melewati saluran dalam
esofagus dengan sangat mudah dalam hitungan detik. Dinding saluran esofagus sangat licin
karena mengandung cairan mucus yang dihasilkan sel-sel yang terdapat di dindingnya.
3. Lambung
Proses yang sangat penting dalam lambung adalah barcampurnya makanan dengan getah
lambung yang bersifat asam. Disini juga terjadi proses pencampuran makanan oleh gerakan
kontraksi lambung. Proses pencampuran dengan asam lambung mengakibatkan makanan menjadi
lebih cair dan hancur disebut dengan chymus.

1
G64164007 - Muhamad Syihabudin
(Departemen Ilmu Komputer)

Pepsin dari lambung memulai pencernaan protein. Enzim ini bekerja dengan baik karena
sifat keasaman dari lambung. Pencernaan pepsin di lambung ini hanya sekitar 10-30% dari
pencernaan total protein. Pepsin mempunyai kemampuan mencerna kolagen yang merupakan
unsur utama dari jaringan penyambung interseluler daging. Proses ini penting untuk
memudahkan proses pencernaan protein selanjutnya.
Tidak ada proses pencernaan khusus dari karbohidrat. Sedangkan pencernaan lemak di
lambung hanya proses minimal oleh enzim lipase lidah yang berasal dari kelenjar di bawah lidah.
4. Usus Halus
Di dalam usus halus inilah proses pencernaan dan absorbsi atau penyerapan zat-zat makanan
sebagian besar berlangsung.
Proses pencernaan karbohidrat dilanjutkan kembali disini. Pokok dari pencernaan
karbohidrat adalah memecah molekul karbohidrat menjadi monosakarida (glukosa, galaktosa,
fruktosa) yang bisa diserap usus masuk ke peredaran darah. Tugas ini dilaksanakan oleh enzim
yang dihasilkan oleh pankreas yaitu alfa amylase, maltase, lactase, sukrase, glukosidase dan alfa
dekstrinaase.
Pencernaan protein sebagian besar terjadi di usus bagian atas diawali pengaruh enzim
proteolitik yang dihasilkan oleh pankreas. Protein yang sebagian sudah dipecah di lambung
dipecah kembali oleh enzim dari pankreas yaitu tripsin, kemotripsin, karboksipeptidase dan
proelastase menjadi polipeptida, tripeptida dan asam amino tunggal. Yang terakhir adalah oleh
enzim peptidase yang terdapat dalam enterosit (sel dinding usus halus) memecah protein yang
masih berupa polipeptida besar maupun kecil menjadi asam amino tunggal untuk diserap ke
dalam darah.
5. Usus Besar
Pencernaan zat makanan untuk kebutuhan absorbsi sudah tidak ada lagi dalam usus besar.
Yang ada hanya penyerapan air dan elektrolit untuk memadatkan chymus yang masih dalam
bentuk cair. Chymus dalam usus besar berupa bahan-bahan yang tidak dapat diserap di usus halus
misalnya selulosa dari tumbuhan yang nantinya akan memberikan bentuk feces (tinja) dan
dibuang melalui anus.
Dalam usus besar terdapat bakteri yang dapat mencernakan sebagian kecil selulosa untuk
nutrisi bakteri itu sendiri. Aktivitas bakteri ini membentuk beberapa vitamin K, B12, tiamin,
riboflavin dan gas-gas karbondioksida, hidrogen dan metana. Vitamin K sangat penting dalam
proses pembekuan darah dan hanya ada dalam jumlah yang sedikit dalam makanan kita. Chymus
makin ke arah anus makin padat dan dikeluarkan sebagai feces melalui proses defekasi (buang air
besar).
6. Rektum dan Anus

2
G64164007 - Muhamad Syihabudin
(Departemen Ilmu Komputer)

Merupakan lubang tempat pembuangan feses dari tubuh. Sebelum dibuang lewat anus, feses
ditampung terlebih dahulu pada bagian rectum. Apabila feses sudah siap dibuang maka otot
spinkter rectum mengatur pembukaan dan penutupan anus. Otot spinkter yang menyusun rektum
ada 2, yaitu otot polos dan otot lurik.
Secara singkat proses metabolime energi dari glukosa darah atau juga glikogen otot akan berawal
dari karbohidrat yang dikonsumsi. Semua jenis karbohidrat yang dkonsumsi oleh manusia baik itu
jenis karbohidrat kompleks (nasi, kentang, roti, singkong dsb) ataupun juga karbohidrat sederhana
(glukosa, sukrosa, fruktosa) akan terkonversi menjadi glukosa di dalam tubuh. Glukosa yang
terbentuk ini kemudian dapat tersimpan sebagai cadangan energi sebagai glikogen di dalam hati dan
otot serta dapat tersimpan di dalam aliran darah sebagai glukosa darah atau dapat juga dibawa ke
dalam sel-sel tubuh yang membutuhkan.
Langkah awal dari metabolisme energi lemak adalah melalui proses pemecahan simpanan lemak
yang terdapat di dalam tubuh yaitu trigeliserida. Trigeliserida di dalam tubuh ini akan tersimpan di
dalam jaringan adipose (adipose tissue) serta di dalam sel-sel otot (intramuscular triglycerides).
Melalui proses yang dinamakan lipolisis, trigeliserida yang tersimpan ini akan dikonversi menjadi
asam lemak (fatty acid) dan gliserol. Pada proses ini, untuk setiap 1 molekul trigeliserida akan
terbentuk 3 molekul asam lemak dan 1 molekul gliserol. Kedua molekul yang dihasilkan melalu
proses ini kemudian akan mengalami jalur metabolisme yang berbeda di dalam tubuh. Gliserol yang
terbentuk akan masuk ke dalam siklus metabolisme untuk diubah menjadi glukosa atau juga asam
piruvat. Sedangkan asam lemak yang terbentuk akan dipecah menjadi unit-unit kecil melalui proses
yang dinamakan ß-oksidasi untuk kemudian menghasilkan energi di dalam mitokondria sel.

Kesimpulan
Proses pencernaan makanan sangat penting sebelum makanan diabsorbsi atau diserap oleh
dinding saluran pencernaan. Zat-zat makanan tidak dapat diserap dalam bentuk alami dan tidak
berguna sebagai zat nutrisi sebelum proses pencernaan awal. Zat makanan akan dipersiapkan untuk
diabsorbsi melelui proses – proses tertentu dengan bantuan enzim-enzim tertentu dalam saluran
pencernaan. Hasil dari proses tersebut kemudian disebarkan keseluruh otot menjadi energi untuk
beraktivitas.

Referensi
Guyton, A.C. dan E. Hall, John. 2006. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC.
Sloane, Ethel. 2004. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Pemula. Jakarta: EGC.
Anonymous. Metabolisme Energi. Diakses : 19 Desember 2016. URL :
https://rismanismail2.wordpress.com/2011/08/21/metabolisme-energi/.

Вам также может понравиться