Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
ASUHAN KEPERAWATAN
Tanggal pengkajian
Hari/tanggal : jum at, 16 november 2018
Tanggal masuk : 15 november 2018
Nama : Kelompok 2
A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
I. DATA UMUM
1. IDENTITAS
a. Identitas Klien
Nama : Ny. S
Umur : 39 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Buruh Pabrik
Suku/bangsa : Indonesia
Alamat : Kebonadem
Diagnosis medis : Ulkus diabetic pedis dextra, Hiperglikemia
No. RM : 512-297
Hari/tanggal masuk : Kamis, 15 November 2018
Jam masuk : 07.50 WIB
b. Identitas Penanggungjawab
Nama : Nn. S
Umur : 21 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
31
Suku/bangsa : Indonesia
Pendidikan terakhir : SMA
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat : Kebonadem
Hubungan dg Klien : Anak Klien
2. Status Kesehatan Saat Ini
a) Keluhan Utama :
Klien mengatakan nyeri pada kaki sebelah kanan
b) Alasan Masuk Rumah Sakit :
Klien mengatakan awalnya sudah terdapat luka pada jempol kaki sebelah
kanan, tetapi klien mengabaikannya dan tetap memakai sepatu waktu
bekerja. Selang beberapa hari luka semakin menjalar dan klien mengeluh
nyeri dibagian jempol kaki sebelah kanan. Kemudian pada hari kamis, 15-
11-2018 jam 07.50 WIB klien dibawa ke IGD RSUD Dr. Soewondo
Kendal dengan TD : 110/70 mmHg N : 80 x/menit S : 36,5˚C RR : 21
x/menit, GDS : 370 dl, injeksi ranitidine 100 mg, injeksi novaldo 100 mg
dan mendapat terapi infus NaCL 20 tpm.
c) Faktor Pencetus :
Luka diakibatkan karena kaki klien tersandung sehingga menimbulkan
luka. Akibat tuntutan dari pekerjaan yang harus menggunakan sepatu
sehingga memicu pembengkakan pada arena kaki kanan dan kiri klien yang
menyebabkan ulkus diabetic.
d) Lamanya Keluhan :
Sejak 3 hari yang lalu yaitu sejak tanggal 12 November 2018.
e) Timbulnya Keluhan :
nyeri timbul pada saat kaki digerakkan.
f) Timbulnya keluhan (bertahap, mendadak) :
bertahap
g) Faktor yang memperberat :
jika klien menggunakan sepatu
32
3. Riwayat Kesehatan Lalu
Pasien mengatakan sejak 3 tahun yang lalu menderita penyakit Deabetes
mellitus tipe II, dan pernah dirawat di RSUD dr. H Soewondo Kendal. Pasien
mengatakan tidak ada riwayat kecelakaan. Pasien mengatakan tidak mempunyai
riwayat alergi baik alergi makanan, minuman ataupun obat-obatan.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
a. Susunan kesehatan keluarga :
Keterangan :
: perempuan
: laki – laki
: pasien
X : meninggal
: tinggal serumah
b. Penyakit yang pernah diderita anggota keluarga :
klien mengatakan jika anggota keluarganya ada yang mempunyai riwayat
penyakit diabetes militus yaitu ayahnya. Didalam angota keluarganya tidak
ada riwayat penyakit keturunan lain seperti hipertensi, asma, dan jantung.
c. Penyakit yang sedang diderita keluarga :
klien mengatakan saat ini anggota keluarga tidak ada yang sakit.
33
5. Riwayat kesehatan lingkungan
a. Kebersihan rumah lingkungan :
klien mengatakan selalu membersihkan rumahnya setiap hari.
b. Kemungkinan terjadi bahaya :
klien mengatakan di rumah tidak ada lantai yang licin.
34
Sebelum sakit : pasien mengatakan ada keluhan anorexsia nervosa
namun tidak ada keluhan bulimia nervosa
Selama sakit : pasien mengatakan tidak ada keluhan anorexsia
nervosa dan bulimia nervosa
2) Keluhan mual/muntah
Sebelum sakit : pasien mengatakan tidak mual dan muntah
Selama sakit : pasien mengatakan mual dan muntah
3) Kemampuan mengunyah dan menelan : pasien mengatakan mampu
mengunyah dan menelan dengan baik. Baik pada sebelum sakit maupun
selama sakit.
g. Adakah penurunan berat badan dalam 6 bulan terakhir
Sebelum sakit
TB : 160 cm
BB : 65 kg
Selama sakit
TB : 160 cm
BB : 63 kg
h. Pengkajian IMT – BB Ideal
A (Antropolometri) :
TB: 160 cm
BB: 63 kg
LLA: 30 cm
B (Biokimia) :
leukosit :19,2
trombosit : 393
hemoglobin 9,9
albumin : 3,3
C (Clikal sigh) : konjungiva anemis, pucat.
D (Diit) : Nasi DM 1700 kkal/3x makan utama (nasi, lauk) selingan jam 10
snack DM dan jam 8.20 kentang.
63
IMT = (1,60 𝑋 1.60)
35
= 24,9
Kesimpulan : pasien memiliki berat badan ideal.
2. Kebutuhan Eliminasi
a. Eliminasi Feses
1) Pola BAB
Sebelum sakit : pasien mengatakan BAB 1x sehari setiap
pagi hari. Dengan konsistensi lembek warna kekuningan dengan bau
khas, pasien mengatkan tidak pernah menggunakan alat pencahar, dan
pasien mengatkan tidak mengeluh diare dan konstipasi
36
Mandi √ 2 : dibantu dengan orang lain
Toileting √ 3 : dibantu orang lain
Mobilisasi dari √ 4 : ketergantungan total
tempat tidur
d. Pengkajian Kekuatan Otot :
5 5
2 5
37
R (Region/radiasi) : lokasi nyeri pada jempol kaki sebelah kanan dan
kiri,
S (Skala nyeri) : 4 (nyeri sedang)
T (Time) : nyeri dirasakan ketika kaki di gerakkan
c. Pengkajian Possioning :
d. Kesimpulan : klien mengalami gangguan rasa nyaman dan nyeri.
6. Kebutuhan Oksigenasi
a. Kesulitan pernapasan yang dialami (dipnea, apnea) :
b. Pola napas
Frekuensi : 20x/menit
Bunyi napas : Vesikuler
Irama :teratur
Otot bantu napas : tidak
c. Terpasang Oksigen : Klien tidak terpasang oksigen
d. Bila terpasang alat mayo dilakukan suction : tidak
7. Kebutuhan Cairan
a. Pola Minum
Sebelum sakit
Jumlah cairan :1500 cc
Jenis minuman yang biasa diminum : air mineral
Selama sakit
Jumlah cairan : 1000 cc
Jenis minuman yang biasa diminum : air mineral dan minuman dari
rumah sakit
b. Bila terpasang infus, berapa cairan yang masuk dalam sehari :
c. Adanya demam : klien mengatakan tidak demam
d. Pengkajian kebutuhan cairan berdasarkan usia :
e. Pengkajian Balance Cairan :
Intake
38
Makanan + minuman : 1000 cc
Infuse : 1500 cc
Obat : 50 cc
Jumlah : 2.865
Output
BAK : 500 cc
Muntah : 100 cc
AM : 5 x BB = 5 x 63 = 315
IWL : 15 x BB = 15 x 63 = 945
Jumlah : 1.860
Balance cairan = Intake – Output
= 2.865 – 1.860 = 1.005
Kesimpulan : pasien tidak mengalami gangguan kebutuhan cairan
8. Kebutuhan Personal Hygiene
a. Persepsi tentang kebersihan diri :
Pasien mengatakan kebersihan diri sangat penting bagi kesehatan
b. Menjaga kebersihan diri dari ujung kepala sampai kaki :
Pasien mengatakan mandi 2x dalam sehari, mencuci rambut 3x dalam
seminggu, kuku pasien bersih
c. Menjaga kebersihan lingkungan :
Pasien mengatakan lingkungan rumahnya sangat bersih karena setiap hari
di sapu 2-3 kali dalam sehari, rumah jauh dari pekarangan, jauh dari jalan
raya yang mengakibatkan bnayak polusi. Tempat penampungan air dekat
dengan kamar mandi.
d. Kebiasaan personal hygiene :
Pasien mengatakan mandi 2 kali dalam satu hari pagi dan sore, menggosok
gigi 2 kali sehari dan mencuci rambut 3x dalam seminggu. Saat mau makan
pasien membiasakan membersihkan tangan terlebih dahulu.
39
III. Pemeriksaan Fisik (Head to Toe)
1. Kesadaran
Pengkajian GCS
E: 4
M:6
V: 5
Tingkat Kesadaran : Composmentis
2. Penampilan : klien tampak lemah, pucat.
3. Vital Sign
a. Tekanan darah : 130/80 mmHg
b. Nadi : 80 x/menit
c. Suhu : 36,5 c
d. RR : 20 x/menit
4. Kepala
Bentuk Mesocepal, warna rambut hitam,kebersihan rambut baik, tidak rontok,
tidak berketombe.
5. Mata
Kemampuan penglihatan baik, ukuran pupil normal 3,8 mm, reflek cahaya baik,
konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik, tidak menggunakan alat bantu
penglihatan, tidak ada secret.
6. Hidung
Hidung tampak bersih, tidak ada secret, tidak ada polip, tidak menggunakan
napas cuping hidung, tidak menggunakan oksigen.
7. Telinga
Bentuk simetris kanan – kiri, dapat mendengar dengan baik, tidak ada serumen,
tidak ada infeksi, tidak ada tinnitus.
8. Mulut dan Tenggorokan
Dapat berbicara dengan normal, gigi bersih, warna putih kekuningan, ada bau
mulut, tidak ada nyeri, tidak ada kesulitan mengunyah/menelan makanan, tidak
ada benjolan di leher, tidak ada pembesaran tonsil.
9. Dada
40
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak ada denyutan
Palpasi :Ictus cordis teraba di ic ke 4 dan 5 lateral 5 sinistra 2 sejajar mid
clavicula
Perkusi : pekak
Auskultasi : Regular bunyi jantung bj 1 normal bj 2 tidak ada bunyi tambahan
Paru-paru
Inspeksi : Terlihat simetris saat pasien inspirasi dan ekspirasi
Palpasi : Tidak teraba benjolan tidak ada nyeri tekan vocal fremitus kanan
dan kiri simetris (pasien mengatakan angka tujuh tujuh)
Perkusi : Suara sonor pada paru-paru kanan dan kiri
Auskultasi : Suara vesikuler
10. Abdomen
Inspeksi :Perut datar tidak ada luka jahitan
Auskultasi : Bising usus 9 x/menit
41
Kekuatan otot::
5 5
2 5
42
b. Therapy
Nomer Tanggal Obat Dosis
1 16-11-2018 Infus Futrolit 20 tpm
Infus moxiflox 400 mg
Ondansentron 3 x 100 mg
Ranitidine 3 x 50 mg
Metformin 2 x 500 mg
Lantus 16 unit (insulin)
c. Diit
Diit yang diperoleh : Nasi DM 1700 Kal /3x makan utama (nasi, lauk) 2x
selingan Jam 10:00 snack DM dan jam 20:00 kentang
43
B. Analisa Data
Hari Data Fokus Problem Etiologi TTD
Tanggal/jam
Jum at, 16 DS : Klien mengatakan Hambatan Nyeri
november nyeri pada kaki sebelah mobilitas fisik
2018 kanan dan kiri (00085)
10.00 DO : klien tampak
lemah dan kesakitan.
P : disebabkan karena
ulkus DM
Q : tertusuk - tusuk
R : lokasi nyeri pada
jempol kaki sebelah
kanan dan kiri,
S : 4 (nyeri sedang)
T : nyeri dirasakan
ketika kaki di gerakkan
Kekuatan otot :
5 5
2 5
44
november tidak nafsu makan, saat nutrisi kurang dari kurang
2018 makan perut mual dan dari kebutuhan
14.15 lan muntah (00002)
DO : pasien tampak
pucat, hb : 9,9 mg/dl ,
albumin : 3,3 g/dl
A (Antropolometri) :
TB: 160 cm
BB: 63 kg
LLA: 30 cm
B (Biokimia) : leukosit :
19,2, trombosit : 393,
hemoglobin 9,9
C (Clikal sigh) :
konjungiva anemis,
pucat.
D (Diit) : Nasi DM
1700 kkal/3x makan
utama (nasi, lauk)
selingan jam 10 snack
DM dan jam 8.20
kentang.
IMT : 24,9
C. Diagnosa Keperawatan
1. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri (00085)
2. Pemenuhan kebutuhan tidur behubungan dengan Ketidaknyamanan Fisik (00198)
3. Keitdakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d asupan diit yang kurang
(00002)
45
D. Planning / Intervensi
Hari Diagnosa Tujuan & Planning TT
Tanggal/ja Keperawatan Kriteria Hasil D
m
Jum at, 16 Hambatan Setelah dilakukan NIC :
november mobilitas fisik tindakan keperawatan 1. Manajemen
2018 b.d nyeri (00085) selama 3x24 jam lingkungan
10.00 diharapkan mobilisasi 2. Peningkatan
teratasi : latihan :
NOC latihan
1. Nyeri teratasi kekuatan
2. Kebugaran fisik 3. Manajemen
meningkat nyeri
3. Keseimbangan 4. Pengaturan
tubuh stabil posisi
4. Berjalan 5. Bantuan
5. Kemampuan perawatan
untuk berpindah diri
6. Kenyamanan 6. Pencegahan
7. Mengetahui jatuh
latihan yang 7. Perawatan
diajarkan kaki
8. Manajemen
pengobatan
Jum at, 16 pemenuhan Setelah dilakukan NIC :
november kebutuhan tidur tindakan keperawatan 1. Monitor TTV
2018 b.d selama 3x24 jam 2. Pengaturan
13.00 ketidaknyamanan diharapkan pola tidur tidur
fisik (00198) dapat teratasi : 3. Terapi
46
NOC relaksasi
1. Tanda-tanda vital 4. Teknik
stabil menenangka
2. Tidur tidak terganggu n
3. Lingkungan fisik 5. Terapi music
nyaman 6. Manajemen
4. Tingkat depresi nutrisi
teratasi 7. Manajemen
nyeri
Jum at, 16 Keitdakseimbang Setelah dilakukan NIC
november an nutrisi kurang tindakan keperawatan 1. Mempertahanka
2018 dari kebutuhan selama 3x24 jam n intake dan
14.15 b.d asupan diit diharapkan gangguan output yang
yang kurang ketidakseimbangan akurat
(00002) nutrisi kurang dari 2. Memonitor
kebutuhan tubuh dapat status hidrasi
teratasi. kelembapan
NOC membrane
1. Fluid balance mukosa dan
2. Hydration turgor kulit
3. Nutrional status : 3. Memonitor
food and fluid TTV
intake 4. Kolaborasi
4. Mempertahankan pemberian
urin output sesuai cairan intra
dengan usia dan vena
BB 5. Monitor status
5. TTV dalam batas nutrisi
normal 6. Dorong
6. Tidak ada tanda – keluarga untuk
tanda dehidrasi : membantu
47
turgor kult baik, pasien makan
membrane 7. Monitor intake
mukosa lembab, dan output urin
tidak ada rasa setiap 8 jam
haus yang sehari
berlebihan.
7. Elektrolit, HB,
HT dalam batas
normal
8. Intake oral dan
intra vena adekuat
E. Implementasi
Hari Dx Implementasi Respon TTD
Tanggal/jam
Jumat, 16 1,2,3 Memonitor TTV S : pasien bersedia c
november diperiksa
2018 O : Td :130/80 mmHg,
05.00 S : 36,50C, N :
80x/menit, RR
:20x/menit
09.00 Melakukan perawatan luka S : pasien bersedia
dilakukan perawatan
luka.
O : pasien tampak
meringis kesakitan.
Pengkajian nyeri :
P : luka ulkus DM
Q : seperti tertusuk-
tusuk
48
R : di bagian kaki
sebelah jempol kanan
S : skala 7 (berat)
T : saat kaki di
gerakkan.
Kondisi luka : terdapat
push, terdapat jaringan
nekrosis, luka tampak
berwarna merah muda
dan kehitaman.
49
Menjelaskan yang dijelaskan perawat
Membantu perawatan diri dan akan mencoba
untuk memulai tidur.
O : klien tampak
kooperatif
50
N : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
51
mengatasi nyeri. dengan relaksasi napas
dalam berulang-ulang
sampai bisa tertidur.
O : klien tampak
kooperatif. Tidur ± 4
jam/hari.
52
Minggu, 18 1,2,3 Memonitor TTV S : pasien bersedia
november untuk diperiksa
2018 O :
11.30 - TD : 120/80
mmHg,
- S : 360C,
- RR : 21x/menit,
- N : 73x/menit
53
masuk melalui
intravena
18.00 3 Mengkaji nutrisi yang masuk S: Pasien mengatakan
setiap hari rasa mual berkurang,
nafsu makan sedikit
meningkat
O : makan habis 1 porsi
penuh
11.00 3 Cek GDS S : Pasien mengatakan
bersedia di cek GDS
O : GDS 323mm/dl
F. Evaluasi
Tanggal/jam DX Catatan Perkembangan TTD
54
20.00 2 S : klien mengatakan masih sulit untuk memulai tidur
O : pasien tampak lemas, tidur ± 2-3 jam/hari
A : masalah gangguan pola tidur belum teratasi
P : pertahankan intervensi
- Monitor TTV
- Pengkajian pola tidur
- Terapi relaksasi napas dalam
- Terapi music
- Kolaborasi pemberian nutrisi
55
- Perawatan kaki
- Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian
obat dan nutrisi.
14.00 2 S : pasien mengatakan masih belum bisa tidur
O : pasien tampak lemas tidur ± 4 jam
A : masalah gangguan pola tidur belum teratasi
P : pertahankan intervensi
- Monitor TTV
- Pengkajian pola tidur
- Terapi relaksasi napas dalam
- Terapi music
- Kolaborasi pemberian nutrisi
14.00 3 S : klien mengatakan tidak nafsu makan perut mual
O : makanan tampak habis ½ porsi
A: masalah gangguan kebutuhan nutrisi belum teratasi
P : pertahankan intervensi
- Mengkaji intake dan output
- Memonitor TTV dan status hidrasi
- Memberkan edukasi pentingnya menjaga asupan
nutrisi yang cukup
- Kolaborasi dengan tim gizi dalam pemberian diit
nutrisi
Minggu 1 S : pasien mengatakan masih nyeri pada kaki sebelah
18/11/2018 kanan
09.00 O: pasien tampak lemas dan kesakitan
A : masalah hambatan mobilitas fisik belum teratasi
P : pertahankan intervensi
- Peningkatan latihan : kekuatan otot
- Perawatan kaki
- Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian
obat dan nutrisi.
56
09.00 2 S : pasien mengatkan sudah bisa tidur
O : pasien tampak segar tidur ±6 jam
A : masalah teratasi
P : pertahankan intervensi
- Monitor TTV
- Pengkajian pola tidur
- Kolaborasi pemberian nutrisi
09.00 3 S : pasien mengatakan nafsu makan bertambah sudah
tidak mual
O : makanan tampak habis 1 porsi BB naik 1 kg menjadi
64 kg
A: masalah teratasi
P : pertahankan intervensi
- Mengkaji intake dan output
- Memonitor TTV dan status hidrasi
- Memberkan edukasi pentingnya menjaga asupan
nutrisi yang cukup
- Kolaborasi dengan tim gizi dalam pemberian diit
nutrisi
57
58