Вы находитесь на странице: 1из 44

PERHITUNGAN INTENSITAS HUJAN BERDASARKAN

DATA CURAH HUJAN STASIUN CURAH HUJAN


DI KOTA DENPASAR

Oleh :

Ir. I KETUT SUPUTRA, MT

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas Asung Kerta
Waranugraha-Nyalah tulisan dengan judul “PERHITUNGAN INTENSITAS
HUJAN BERDASARKAN DATA CURAH HUJAN STASIUN CURAH
HUJAN DI KOTA DENPASAR” ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Adapun tulisan ini untuk memenuhi Tri Dharma Perguruan Tinggi khususnya
pada bidang penelitian.

Penulis mneyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu sangat diharapkan saran maupun kritik yang sifatnya membangun dari
pembaca, sebagai bahan pertimbangan dan penyempurnaan tulisan ini di masa
mendatang.

Denpasar, Juli 2017

penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
1.1 Latar Belakang........................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah ................................................................... 2
1.3 Tujuan dan Manfaat ................................................................... 2

BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................


2.1 Analisis Huja Maksimum Harian Rata-Rata ............................. 3
2.2 Pengukuran Dispersi .................................................................. 3
2.2.1 Deviasi Standar (s) .......................................................... 3
2.2.2 Koefisien Skewness (CS)................................................. 4
2.2.3 Koefisien Curtosis (CK) .................................................. 4
2.2.4 Koefisien Variasi (CV) ................................................... 5
2.3 Menentukan Jenis Distribusi yang Digunakan .......................... 4
2.3.1 Menghitung Distribusi Menggunakan Log Pearson III .. 5
2.4 Uji Kecocokan Distribusi Frekuensi.......................................... 5
2.4.1 Uji Chi Kuadrat ............................................................... 5
2.4.2 Uji Smirnov-Kolmogorov ............................................... 6
2.5 Analisis Intensitas Hujan ........................................................... 8
2.5.1 Perhitungan Kurva IDF ................................................... 8
2.5.2 Menghitung Tetapan-Tetapan Intensitas Hujan (I) ......... 9
BAB III ANALISIS DATA ...........................................................................
3.1 Analisis Curah Hujan................................................................. 10

ii
3.1.1 Menentukan Metode Distribusi yang Digunakan ........... 13
3.1.2 Analisis Curah Hujan Rencana dengan Metode Long-
Pearson Type III .............................................................. 15
3.1.3 Uji Kecocokan Distribusi Frekuensi ............................... 17
3.1.4 Analisis Intensitas Hujan................................................. 20

BAB IV PENUTUP ....................................................................................... 37


3.1 Kesimpulan ................................................................................ 37
3.2 Saran .......................................................................................... 37

DAFTAR PUSTAKA

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Persyaratan Masing-masing Distribusi......................................... 4


Tabel 2.2 Nilai Δkritik Uji Smirnov-Kolmogorv ............................................. 8
Tabel 3.1 Data Curah Hujan Maksimum Harian untuk Stasiun Sanglah ...... 10
Tabel 3.2 Data Curah Hujan Maksimum Harian untuk Stasiun Sanglah ...... 11
Tabel 3.3 Perhitungan Hujan Mkasimum Harian Rata-Rata ......................... 11
Tabel 3.4 Perhitungan Besar Statistik ........................................................... 12
Tabel 3.5 Perhitungan dengan Metode Long-Pearson Type III .................... 16
Tabel 3.6 Perhitungan Curah Hujan dengna Periode Ulang T ...................... 18
Tabel 3.7 Uji Chi-Kuadrat ............................................................................. 19
Tabel 3.8 Uji Smirnov – Kolmogorov........................................................... 20
Tabel 3.8 perhitungan Intensitas dengan Periode Ulang T ........................... 21
Tabel 3.10 Perhitungan Tetapan-Tetapan dalam Rumusan Intensitas Curah
Hujan untuk Periode Ulang 2 Tahun ............................................. 22
Tabel 3. 11 Perhitungan Tetapan-Tetapan dalam Rumus Intensitas Curah
Hujan untuk Periode Ulang 5 Tahun. ............................................ 25
Tabel 3. 12 Perhitungan Tetapan-Tetapan dalam Rumus Intensitas Curah
Hujan untuk Periode Ulang 10 Tahun ........................................... 27
Table 3.13 Perhitungan Tetapan-Tetapan dalam Rumus Intensitas Curah
Hujan untuk Periode Ulang 25 Tahun. .......................................... 30
Table 3.14 Perbandingan Kecocokan Rumus – Rumus Intensitas Hujan
untuk Periode Ulang 2 Tahun....................................................... 33
Tabel 3.15 Perbandingan Kecocokan Rumus-Rumus Intensitas Hujan untuk
Periode Ulang 5 Tahun.................................................................. 33
Table 3.16 Perbandingan Kecocokan Rumus-Rumus Intensitas Hujan untuk
Periode Ulang 10 Tahun............................................................... 34
Tabel 3. 17 Perbandingan Kecocokan Rumus-Rumus Intensitas Hujan untuk
Periode Ulang 25 Tahun................................................................ 35
Tebel 3.18 Perhitungan Intensitas Hujan untuk Berbagai Periode Ulang
Menggunakan Rumus Sherman .................................................... 36

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Ploting Data Pengukuran dan Prediksi Dengan Tiga Jenis
Intensitas Hujan Untuk Periode Ulang 2 Tahun............................ 35
Gambar 3.2 Kurva Intensitas Hujan Untuk Berbagai Periode Ulang
Berdasarkan Rumus Sherman. ...................................................... 36

v
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak di daerah tropis,


sehingga menyebabkan Indonesia hanya memiliki dua musim dalam setahun,
yaitu musim kemarau dan musim hujan. Musim hujan di Indonesia sangat identik
dengan bencana alam, salah satunya adalah banjir. Penyebab banjir sangat
beragam, seperti curah hujan yang tinggi, kurangnya perbaikan pada saluran
drainase, dan kurangnya rasa peduli masyarakat terhadap lingkungan di daerah-
daerah aliran sungai. Kemudian saluran drainase dalam menampung debit aliran
air hujan besar akibat curah hujan yang tinggi, kerap menjadi alasan utama
terjadinya banjir di beberapa kota besar di Indonesia.

Kota Denpasar sebagai ibu kota Provinsi Bali, juga merupakan salah satu
kota besar yang terdapat di Indonesia memiliki laju kecepatan perekonomian,
pariiwsata dan sosial budaya yang tergolong pesat. Konsekuensinya, daya dukung
kota harus dapat mengimbangi hal tersebut dengan pembangunan sarana dan
prasarana baik di bidang fisik maupun di bidang non fisik. Salah satu bentuk
realisasi dari pembangunan yang dilaksanakan berupa pembangunan saluran
drainase, pembangunan jembatan, rehabilitas jalan, pemukiman, pelabuhan,
irigasi, kantor pemerintahan dan sebagainya.

Tindakan preventif yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi debit aliran


air yang besar di Kota Denpasar adalah dengan menghitung intensitas hujan
dengan berbagai periode ulang, misalnya periode ulang 2 tahun, periode ulang 5
tahun, hingga periode ulang 25 tahun. Melalui perhitungan intensitas hujan,
petugas dapat menentukan besarnya debit banjir rencana, sehingga dapat
mengantisipasi debit aliran air yang besar apabila musim hujan melanda.

Berdasarkan masalah yang telah diuraikan di atas, maka disusunlah tulisan


mengenai perhitungan intensitas hujan berdasarkan data curah hujan stasiun curah
hujan di Kota Denpasar. Dengan adanya tulisan ini, diharapkan pembaca yang
berkepentingan dapat menerapkan langkah-langkah perhitungan intensitas hujan

1
dengan berbagai periode ulang, sehingga nantinya dapat menentukan perhitungan
debit banjir rencana.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, rumusan masalah dalam tulisan


ini adalah :

1. Apakah rumusan yang paling mendekati hasil perhitungan intensitas


hujan dengan data curah hujan maksimum harian stasiun curah hujan di
Kota Denpasar?

2. Bagaimana rumus intensitas hujan untuk berbagai periode ulang


menggunakan data curah hujan maksimum harian status curah hujan di
Kota Denpasar?

1.3. Tujuan dan Manfaat

Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, adapun tujuan dam manfaat


tulisan ini adalah :

1. Untuk mengetahui rumus yang paling mendekati hasil perhitungan


intensitas hujan dengan data curah hujan maksimum harian stasiun
curah hujan di Kota Denpasar.

2. Untuk mengetahui hasil perhitungan rumus intensitas hujan untuk


berbagai periode ulang menggunakan data curah hujan maksimum
harian stasiun curah hujan di Kota Denpasar.

2
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Analisis Hujan Maksimum Harian Rata-Rata

Dalam (E-Journal Universitas Atma Jaya 2013) penentuan hujan


maksimum harian rata-rata, data-data curah hujan maksimum harian dari stasiun
curah hujan terlebih dahulu dicari rata-ratanya,

Dengan rumus :

1 n
͞x =  xi
n i 1

Dimana :

͞x : curah hujan maksimum harian rata-rata

n : banyaknya jumlah data


n
x
i 1 i
: jumlah seluruh curah hujan maksimum harian per stasiun

2.2. Pengukuran Dispersi

Pada kenyataan (Politeknik Negeri Sriwijaya 2015) bahwa tidak semua


varian dari suatu variabel hidrologi terletak atau sama dengan nilai rata-ratanya.
Variasi atau dipersi adalah besarnya derajat dari sebaran varian disekitar nilai rata-
ratanya. Cara mengukur besarnya dispersi disebut pengukuran sipersi.

Adapun cara pengkuran dipersi antara lain:

2.2.1. Deviasi Standar (s)

Rumus : Sx =
 ( Xi  X )
n 1

Dimana :

S : Deviasai standar

3
Xi : Nilai varian ke i

X : Nilai rata-rata varian

n : Jumlah data

2.2.2. Koefisien Skewness (CS)

Kemencengan (skewness) adalah suatu nilai yang menunjukkan derajat


ketidak simetrian dari suatu bentuk distribusi.

n. X  X ) 3
Rumus : Cs =
(n  1)(n  2).S 3

Dimana :

CS : Koefisien Skewness

Xi : Nilai varian ke i

X : Nilai rata-rata varian

n : Jumlah data

S : Deviasi Standar

2.2.3. Koefisien Curtosis (CK)

Pengukuran kurtosis dimaksud untuk mengukur keruncingan dari bentuk


kurva distribusi, yang umumnya dibandingkan dengan distribusi normal.

n 2 . X  X ) 2
Rumus : Ck =
(n  1)(n  2)(n  3.S 4

Dimana :

Ck : Koefisien Kurtosis

Xi : Nilai varian ke i

X : Nilai rata-rata varian

n : Jumlah data

4
S : Deviasi Standar

2.2.4. Koefisien Variasi (CV)

Koefisien Variasi adalah nilai perbandingan antara devisa standar dengan


nilai rata-rata hitung suatu distribusi.

sd
Rumus : CV =
X

Dimana :

CV : Koefisien variasi

Sd : Standar deviasi

X : Rata-rata hitung

2.3. Menentukan Jenis Distribusi yang Digunakan

Cocokkan besaran statistika yang telah dihitung dengan syarat masing-


masing jenis distribusi sesuai tabel.

Tabel 2.1 Persyaratan Masing-masing Distribusi

No. Distribusi Persyaratan

1 Normal CS = 0

2 Long Normal CS = 3 CV

3 Gumble CS ≈ 1,14

CK ≈ 5,4002

4 Long Pearson III Selain dari nilai di atas

Sumber :Triatmodjo 2015

5
2.3.1. Menghitung Distribusi Menggunakan Log Pearson III

Langkah-langkah menentukan curah hujan dengan periode ulang T


((Triatmodjo 2015) :

1. Menghitung harga rata-rata log X


n
i 1
log Xi
Rumus : log X =
n

2. Menghitung harga simpangan baku (s)

 nn (log Xi  log X ) 2 


0, 5

Rumus : s =  i 1

 n 1 
 

3. Menghitung Koefisien Kemencengan (G)

 nn (log Xi  log X )3 


Rumus : G =  i 1

 (n 1)(n  2).s 3 
 

dimana :

X : hujan maksimum harian rata-rata

n : banyaknya jumlah data

2.4. Uji Kecocokan Distribusi Frekuensi

Pengujian menggunakan 2 metode, yaitu :

1. Uji Chi Kuadrat

2. Uji Smirnov-Kolmogorov

6
2.4.1. Uji Chi Kuadrat

Adapun prosedur pengujian Chi-kuadrat adalah sebagai berikut :

1. Urutkan data pengamatan dari yang terbesar ke yang terkecil atau


sebaliknya.

2. Hitung jumlah kelas yang ada yaitu Nc = 1+1,33 ln (N)

3. Dalam pembagian kelas disarankan agar dalam masing-masing kelas


terdapat minimal tiga buah data pengamatan.

4. Tentukan derajat kebebasan DK = G-P-1 (nilai P=2 untuk distribusi


normal dan binormal, untuk distribusi Log Person II dan Gumbel nilai P =
1).

5. Hitung n.

6. Nilai EF = jumlah data (N)/Jumlah kelas

7. Tentukan nilai Of untuk masing-masing kelas

8. Jumlah G Sub-group Ef (Ef-Of)2 untuk menentukan nilai Chi-kuadrat

9. Didapat nilai X2, harus < X2 CR

Apabila setelah diuji dengan metode Chi-kuadrat jenis sebaran yang telah
dipilih tersebut memenuhi syarat distribusi, maka curah hujan rencana dapat
dihitung.

2.4.2. Uji Smirnov-Kolmogorov

Uji kecocokan Smirnov-Kolmogorov juga disebut uji kecocokan non


parametrik karena pengujiannya tidak menggunakan fungsi distribusi tertentu,
namun dengan memperhatikan kurva dan penggambaran data pada kerta
probabilitas. Dari gambar dapat diketahui jarak penyimpanan setiap titik data
terhadap kurva. Jarak penyimanan tersebut merupakan nilai Δmaks dengan

7
kemungkinan didapat nilai lebih kecil dari nilai Δ kritik, maka jenis distribusi yang
dipilih dapat digunakan.

Tabel 2.2 Nilai Δkritik Uji Smirnov-Kolmogorv

α
n
0,20 0,10 0,05 0,01

5 0,45 0,51 0,56 0.6

10 0,32 0,37 0,41 0.49

15 0,27 0,30 0,34 0.40

20 0,23 0,26 0,29 0.36

25 0,21 0,24 0,27 0.32

30 0,19 0,22 0,24 0.29

35 0,18 0,20 0,23 0.27

40 0,17 0,19 0,21 0.25

45 0,18 0,18 0,20 0.24

50 0,15 0,17 0,19 0.23

n>50 1,07 1,07 1,07 1,07


n n n n

Sumber : Suripin 2013

2.5. Analisis Intensitas Hujan

2.5.1. Perhitungan Kurva IDF

Perhitungan untuk mendapat kurva IDF berdasarkan tabel tentang Data


Curah dengan periode ulang T, yaitu menggunakan rumus Mononobe :

2
R  24  3
I = 24  
24  t 

8
2.5.2. Menghitung Tetapan-Tetapan Intensitas Hujan (I)

Tetapan-tetapan intensitas hujan (I) dalam berbagai periode ulang dapat


dinayatakan dengan 3 rumus, (Suripin,2003) yaitu :

1. Rumus Talbot

I .t .I  I .t . I


2 2

N  I   I I 
α= 2

 I .I .t  N I .t  2

N  I   I I 
b= 2

a
I=
tb

2. Rumus Sherman :

Log a =
 log I .log t   log t  log I . log t
2

N log t   log t log t 


2

n=
 log I . log t   N. log t  log I 
N  log t    log t log t 
2

a
I=
tn

3. Rumus Ishiguro

 I t  I  I . t  I
2 2

N  I   I I 
α= 2

 I  I . t  N. I . t 
N  I   I I 
b= 2

a
I=
tb

9
BAB III

ANALISIS DATA

3.1. Analisis Curah Hujan

Dalam melakukan perhitungan untuk menentukan besarnya intensitas hujan


untuk berbagi periode ulang, terlebih dahulu harus dilakukan analisis terhadap
data curah hujan maksimum yang diperoleh dari stasiun curah hujan di sekitar
Denpasar, yaitu :

 Stasiun BMKG Sanglah

 Stasiun Sumerta

Data curah hujan yang digunakan adalag curah hujan harian maksimum
selama 18 tahun, yaitu dari tahun 1990 sampai dengan tahun 2007, yang diperoleh
dari Stasiun Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah II Denpasar.

Tabel 3.1 Data Curah Hujan Maksimum Harian untuk Stasiun Sanglah

No. Tahun Sta Sanglah Keterangan


urah Hujan Harian Max (mm)
1 1990 123,70 Maret
2 1991 112,10 November
3 1992 147,80 Januari
4 1993 106,00 Januarai
5 1994 189,70 Desember
6 1995 106,00 Maret
7 1996 189,60 Oktober
8 1997 89,00 November
9 1998 106,30 Desember
10 1999 60,00 Januari
11 2000 176,90 Desember
12 2001 159,60 Januari

10
13 2002 155,00 Maret
14 2003 227,80 Desember
15 2004 135,70 Januarai
16 2005 80,00 Januarai
17 2006 77,5 November
18 2007 147,5 November
Sumber : Balai Besar Meterologi Klimatologi dan Geofisika Wil. III Denpasar

Tabel 3.2 Data Curah Hujan Maksimum Harian untuk Stasiun Sanglah

No. Tahun Sta Sumerta Keterangan


Curah Hujan Harian Max (mm)
1 1990 169,50 April
2 1991 243,00 November
3 1992 152,00 Januarai
4 1993 131,00 Januarai
5 1994 200,00 November
6 1995 130,00 Oktober
7 1996 219,50 Oktober
8 1997 134,70 Desember
9 1998 122,50 Desember
10 1999 159,00 Januarai
11 2000 150,00 Mei
12 2001 137,00 Desember
13 2002 148,00 April
14 2003 110,00 Desember
15 2004 175,00 Oktober
16 2005 129,00 Januarai
17 2006 93,00 September
18 2007 145,00 November
Sumber : Balai Besar Meterologi Klimatologi dan Geofisika Wil. III Denpasar

11
Tabel 3.3 Perhitungan Hujan Mkasimum Harian Rata-Rata

Kejadian Sta Sanglah Sta Sanglah Hujan Maksimum


Curah Hujan Curah Hujan Harian Rata-Rata
No. Tahun
Harian Max (mm) Harian Max (mm) (mm)
1 1990 123,70 169,50 146,60
2 1991 112,10 243,00 177,55
3 1992 147,80 152,00 149,90
4 1993 106,00 131,00 118,50
5 1994 189,70 200,00 194,50
6 1995 106,00 130,00 118,00
7 1996 189,60 219,50 204,55
8 1997 89,00 134,70 111,85
9 1998 106,30 122,50 114,40
10 1999 60,00 159,00 109,50
11 2000 176,90 150,00 163,45
12 2001 159,60 137,00 148,30
13 2002 155,00 148,00 151,50
14 2003 227,80 110,00 168,90
15 2004 135,70 175,00 155,35
16 2005 80,00 129,00 104,50
17 2006 77,50 93,00 85,25
18 2007 147,50 145,00 146,25
Sumber : Balai Besar Meterologi Klimatologi dan Geofisika Wil. III Denpasar

12
3.1.1. Menentukan Metode Distribusi yang Digunakan

1. Menghitung besar statistik yang ada

Tabel 3.4 Perhitungan Besar Statistik

No. Tahun Xi Xi - X (Xi - X )2 (Xi - X )3

1 2006 85,25 -57,48 3304,33 -189944,11


2 2005 104,50 -38,23 1461,79 -55889,02
3 1999 109,50 -33,23 1104,45 -36704,70
4 1997 111,85 -30,88 953,78 -29455,91
5 1998 114,40 -28,33 802,78 -22745,37
6 1995 118,00 -24,73 611,74 -15130,31
7 1993 118,50 -24,23 587,25 -14231,13
8 2007 146,25 3,52 12,37 43,49
9 1990 146,60 3,87 14,95 57,81
10 2001 148,30 5,57 30,99 172,50
11 1992 149,90 7.17 51,36 368,09
12 2002 151,50 8,77 76,85 673,76
13 2004 155,35 12,62 159,18 2008,32
14 2000 163,45 20,72 429,18 8891,18
15 2003 168,90 26,17 684,69 17916,17
16 1991 177,55 34,82 1212,20 42204,77
17 1994 194,85 52,12 2716,15 141556,52
18 1996 204,55 61,82 3821,30 236220,05
TOTAL 2569,20 0,00 18035,35 86012,11
Sumber : Hasil Perhitungan

13
 Jumlah data (n) 18

Xi =
 Xi
n

X i = 142,73

 Standar Deviasi (s)

Sx =
 ( Xi  X )
n 1

18035,35
Sx = = 32,57
17

 Koefisien variasi (Cv) dihitung dengan persamaan :

sd
CV =
X

32,57
CV =
142,73

CV = 0,2282

 Koefisien kepencengan/Skewness (Cs) dihitung dengan persamaan :

n. X  X ) 3
Cs =
(n  1)(n  2).S 3

18x86012,11
Cs =
(18  1)(18  2).(32,57)3

Cs = 0,1647

14
 Koefisien kepuncakan/curtosis (Ck) dihitung dengan persamaan :

n 2 . X  X ) 2
Ck =
(n  1)(n  2)(n  3.S 4

(18)2 x(18035,35)
Ck =
(18  1)(18  2)(18  3).(32,57)4

Ck = 0,0013

2. Mennetukan Jenis Distribusi yang Digunakan

Untuk menentukan distribusi yang sesuai dengan data dilakukan dengan


mencocokkan besar statistika yang telah dihitung dengan syarat masing-
masing jenis distribusi sesuai dengan tabel 2.1.

No. Distribusi Persyaratan Hasil Hitung

1 Normal CS = 0 0,1647

2 Long Normal CS = 3 CV 0,684

3 Gumble CS ≈ 1,14 0,1647

CK ≈ 5,4002 0,0013

4 Long Pearson III Selain dari nilai di atas

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa persyaratan untuk distribusi Normal,
Long Normal, dan Gumble tidak sesuai, sehingga digunakan distribusi Long
Person III

15
3.1.2. Analisis Curah Hujan Rencana dengan Metode Loh-Pearson Type III

Langkah-langkah perhitungan sebagai berikut :

 Ubah data ke dalam bentuk logaritmis, X = log X

Tabel 3.5 Perhitungan dengan Metode Long-Pearson Type III

No. Tahun X (mm) log X (log X - log X ) (log X - log X )2 (log X - log X )3

1 2006 85,25 1,930694 -0,212784 0,045277 -0,009634


2 2005 104,50 2,019116 -0,124363 0,015466 -0,001923
3 1999 109,50 2,039414 -0,104065 0,010829 -0,001127
4 1997 111,85 2,048636 -0,094843 0,008995 -0,000853
5 1998 114,40 0,058426 -0,085053 0,007234 -0,000615
6 1995 118,00 2,071882 -0,071597 0,005126 -0,000367
7 1993 118,50 2,073718 -0,069760 0,004867 -0,000339
8 2007 146,25 2,165096 0,021617 0,000467 0,000010
9 1990 146,60 2,166134 0,022655 0,000513 0,000012
10 2001 148,30 2,171141 0,027662 0,000765 0,000021
11 1992 149,90 2,175802 0,032323 0,001045 0,000034
12 2002 151,50 2,180413 0,036934 0,001364 0,000050
13 2004 155,35 2,191311 0,047832 0,002288 0,000109
14 2000 163,45 2,213385 0,069906 0,004887 0,000342
15 2003 168,90 2,227630 0,084151 0,007081 0,000596
16 1991 177,55 2,249321 0,105842 0,011202 0,001186
17 1994 194,85 2,289700 0,146222 0,021381 0,003126
18 1996 204,55 2,310799 0,167321 0,027996 0,004684
TOTAL log X = 2,14 0,176785 -0,004689

Sumber : Hasil Perhitungan

16
 Hitung harga rata-rata log X :


n
i 1
log Xi
log X =
n

38,58262
log X =
18

log X = 2,14

 Hitung Harga Simpang Baku :

 nn (log Xi  log X ) 2 


0, 5

s=  i 1

 n 1 
 

0, 5
 0,176785
s=  
 18  1 

s = (0,01)0,5

s = 0,10

 Hitung Koefisien Kemencengan :

 nn (log Xi  log X )3 


G=  i 1

 (n 1)(n  2).s 3 
 

  0,004689 
G=  3
 (18  1)(18  2).(0,1) 

 0,004689
G=
0,272

G = 0,0172

 Hitung logaritma Hujan/Banjir dengan Periode Ulang T dengan rumus :

Log XT = log X +K.S

17
Dimana K merupakan variable standar untuk X yang besarnya tergantung
koefisien kemencengan G, dapat dilihat pada tabel harga K untuk setiap nilai
kemencengn G.

Log XT = log X +K.S (untuk T = 2 tahun)

Log X2 = 2,14 + (0,0028.0,10)

Log X2 = 2,1403

X2 = 138,13

Untuk perhitungan curah hujan selanjutnya dengan periode ulang T dapat dilihat
pada Tabel 3.6 berikut :

Tabel 3.6 Perhitungan Curah Hujan dengna Periode Ulang T

T log X G K S Log XT XT Pembulatan

2 2,14 -0,0172 0,0028 0,10 2,1403 138,12 138

5 2,14 -0,0172 0,8427 0,10 2,2243 167,59 168

10 2,14 -0,0172 1,2799 0,10 2,2680 185,34 185

25 2,14 -0,0172 1,7449 0,10 2,3145 206,29 206

3.1.3. Uji Kecocokan Distribusi Frekuensi

Pengujian menggunakan 2 metode, yaitu :

1. Uji Chi Kuadrat

Langkah-langkah penyelesaian :

 Diketahui banyaknya jumlah data (n) = 18

 Tingkat kesalahan yang diambil (α) sebesar 5%

 Menentukan jumlah kelas diatribusi dengan menggunkaan rumus :

K = 1+3,22 log n

18
K = 1+3,22 log 18

K = 5,04 ≈ 5

 Menentukan lebar kelas interval dengan rumus :

(nilai terbesar - nilai terkecil)


lebar kelas =
banyaknya intervals kelas

(204,55 - 85,25)
Lebar kelas =
5

Lebar kelas = 23,86

Tabel 3.7 Uji Chi-Kuadrat

Batas Kelas Oi Ei Oi  Wi2


Ei

85,25-109,10 3,6 3 0,12

109,11-132,96 3,6 4 0,04

132,97-156,82 3,6 6 0,96

156,83-180,68 3,6 3 0,12

180,69-204,56 3,6 2 0,28

jumlah 18 18 2,52

Sumber : Hasil Perhitungan

Xh2 = 2,52

Dengan jumlah n = 18 dan tingkat kesalahan sebesar 5%, maka nilai kritis
untuk distribusi Chi-Kuadrat X2 = 28,869. Setelah itu, didapatlah hasil Xh2 < X2,
maka distribusi Log-Pearson Type III dapat diterima.

19
2. Uji Smirnov – Kolmogorov

Tabel 3.8 Uji Smirnov – Kolmogorov

No. log Xi Pe (%) Pt(%) Pe-Pt

1 1,930694 5,26 2,05 3,21

2 2,019116 10,53 12,50 1,97

3 2,039414 15,80 17,00 1,20

4 2,048636 21,07 22,50 1,43

5 2,058426 26,34 26,50 0,16

6 2,071882 31,61 28,50 3,11

7 2,073718 36,88 32,00 4,88

8 2,165096 42,15 58,00 15,85

9 2,166134 47,42 65,50 18,08

10 2,171141 52,69 64,00 11,31

11 2,175802 57,96 66,00 8,04

12 2,180413 63,23 72,50 9,27

13 2,191311 68,50 75,00 6,50

14 2,213385 72,77 82,00 8,23

15 2,227630 79,04 84,50 5,46

16 2,149321 84,31 93,50 9,19

17 2,289700 89,58 97,30 7,72

18 2,310799 94,85 98,35 3,50

Sumber : Hasil Perhitungan

20
Dengan jumlah n = 18 dan kesalahan sebesar 5 %, maka nilai kritis untuk
distribusi Chi-Kuadrat X2 = 28,869. Setelah itu, didapatkan hasil Xh2 < X2, maka
distribusi Log-Pearson Type III dapat diterima.

3.1.4. Analisis Intensitas Hujan

1. Perhitungan Kurva IDF

Perhitungan untuk mendapat kurva IDF berdasarkan tabel tentang Data


Curah dengan periode ulang T, yaitu menggunakan rumus Mononobe :

2
R  24  3
I = 24  
24  t 

Tabel 3.9 perhitungan Intensitas dengan Periode Ulang T

No. t 2 R2 R5 R10 R25


 24  3
 
 t 

1 5 43,61 250,99 304,54 336,79 374,86

2 10 27,47 158,10 191,83 212,15 236,12

3 20 17,31 99,63 120,88 133,68 148,79

4 30 13,21 76,03 92,25 102,02 113,55

5 40 10,90 62,73 76,12 84,18 93,69

6 60 8,32 47,88 58,10 64,25 71,52

7 80 6,87 39,54 47,98 53,06 59,05

8 120 5,24 30,16 36,59 40,47 45,04

9 180 4,00 32,02 27,93 30,89 34,38

10 240 3,30 18,99 23,04 25,49 28,37

Sumber : Hasil Perhitungan

21
Tabel 3.10 Perhitungan Tetapan-Tetapan dalam Rumusan Intensitas Curah Hujan
untuk Periode Ulang 2 Tahun

No t I2 I.t I2 I2.t log t log I log t. (log t)2


t I. t I2. t
log I

1 5 250,99 1254,95 26995,98 314979,90 0,70 2,40 1,68 0,49 2,24 561,23 170863,29

2 10 158,10 1581,00 24995,61 249956,10 1,00 2,20 2,20 1,00 3,16 499,96 79043,06

3 20 99,63 1992,60 9926,14 198522,74 1,30 2,00 2,60 1,69 4,47 445,56 44391,03

4 30 79,03 2280,90 5780,56 173416,83 1,48 1,88 2,78 2,18 5,48 416,43 31661,44

5 40 62,73 2509,20 3935,05 157402,12 1,60 1,80 2,88 2,57 6,32 396,74 24887,46

6 60 47,88 2872,80 2292,49 137549,66 1,78 1,68 2,99 3,16 7,75 370,88 17757,59

7 80 39,54 3163,20 1563,41 125072,93 1,90 1,60 3,04 3,62 8,94 353,66 13983,58

8 120 30,16 3619,20 909,63 109155,07 2,08 1,48 3,08 4,32 10,95 330,39 9964,45

9 180 23,02 4143,60 529,92 9585,67 2,26 1,36 3,07 5,09 13,42 308,85 7109,63

10 240 18,99 4557,60 360,62 86548,82 2,38 1,28 3,04 5,67 15,49 294,19 5586,70

TOTAL 807,07 27975,05 113289,41 1647989,84 16,48 17,67 27,35 29,79 78,23 3977,88 375248,23

Sumber : Hasil Perhitungan

 Talbot

o log a =
 I .t . I   I .t . I 
2 2

N [ I ]  [ I ]I 
2

127975,95x113289,73  1648028,94 x807,07


log a =
10x113289,73  807,07 x807,07

a = 3819,73

o b =
 I .I .t   N  I .t  2

N [ I ]  [ I ]I 
2

22
807,07 X 27875  10 x1648028,94
b =
10 x113289,73  807,07 x807,07

b = 12,66

a
o I=
t b

3819,73
I =
t  12,66

 Sherman

○ log a =
 log I .[log t ]  [log t  I ]. log t
2

N [log t ]  [log t ][log t ]


2

17,67 x29,79  27,35x16,48


log a =
10 x29,79  16,48x16,46

log a = 2,8657

a = 734,007

○ n =
 log I .[log t ]  N.[log t  log I ]
N [log t ]  [log t ][log t ]
2

17,67 x16,48  10 x27,35


n =
10 x29,79  16,48x16,48

n = 0,6667

a
○ I=
tn

734,007
I =
t 0,6667

 Ishiguro

○ a=
[ I t ][ I ]  [ I . t  I
2 2

N  [ I ]   [ I ][ I ]
2

23
3977,94 x113289,73  1648028,94 x807,07
a =
10 x113289,73  807,07 x807,07

a = 306,95

○b =
 I [ I . t ]  N .[ I . t]
N [ I ]  [ I ][ I ]
2

807,07 x3977,94  10x1648028,94


b =
10x113289,73  807,07 x807,07

b = 1,1256

a
○I=
t b

306,95
I =
t  1,1256

24
Tabel 3. 11 Perhitungan Tetapan-Tetapan dalam Rumus Intensitas Curah Hujan
untuk Periode Ulang 5 Tahun.

No t I5 I.t I2 I2.t Log t Log I log (log t)2


t.log I t I. t I2. t
1 5 304,54 1522 92744,61 463723,06 0,70 2,48 1,74 0,49 2,24 680,97 207383,26

2 10 191,83 1918,30 36798,75 367987,49 1,00 2,28 2,28 1,00 3,16 606,62 116367,86

3 20 120,88 2417,60 14611,97 292239,49 1,30 2,08 2,71 1,69 4,47 540,59 65346,74

4 30 92,25 2767,50 8510,06 255301,88 1,48 1,96 2,90 2,18 5,48 505,27 46611,53

5 40 76,12 3044,80 5794,25 231770,18 1,60 1,88 3,01 2,57 6,32 481,43 36646,08

6 60 58,10 3486,00 3375,61 202536,60 1,78 1,76 3,14 3,16 7,75 450,04 26147,36

7 80 47,98 3838,40 2302,08 184166,43 1,90 1,68 3,20 3,62 8,94 429,15 20590,43

8 120 36,59 4390,80 1338,83 160659,37 2,08 1,56 3,25 4,32 10,95 400,82 14666,13

9 180 27,93 5027,40 780,08 140415,28 2,26 1,45 3,26 5,09 13,42 374,72 10465,94

10 240 23,04 5529,60 530,84 127401,98 2,38 1,36 3,24 5,67 15,49 356,93 8223,76

Total 979,26 33943,10 166787,10 2426201,76 16,48 18,51 28,74 29,79 78,23 4826,55 55449,09

Sumber :

Menghitung tetapan-tetapan dalam persamaan intensitas hujan untuk periode


ulang 5 tahun :

 Talbot

○a=
[I .t ].[I ]  [I .t ].[I ]
2 2

N [ I ]  [ I ][ I ]
2

33944,63x166787,28  2426259,45x979,26
a =
10x166787,28  979,26x979,26

a = 12,66

a
○ I=
t b

4634,668
I =
t  12,66

25
 Sherman

○ log a =
 log I .[log t ]  [log t  log I ]. log t
2

N [log t ]  [log t ][log t ]


2

18,51x29,79  28,74x16,48
log a =
10 x29,79  16,48x16,48

log a = 2,9497

a = 890,6355

○n =
 log I .[log t ]  N.[log t  log I ]
N [log t ]  [log t ][log t ]
2

18,51x16,48  10 x228,74
n =
10 x29,79  16,48x16,48

n = 0,6667

a
○I=
tn

890,6355
I=
t 0,6667

 Ishiguro

○a=
[ I t ][ I ]  [ I . t  I
2 2

N  [ I ]   [ I ][ I ]
2

4826,63x166787,28  552451,54x979,26
a =
10x166787,28  979,26x979,26

a = 372,436

○b=
 I [ I . t ]  N .[ I . t]
N [ I ]  [ I ][ I ]
2

979,26x4826,63  10 x552451,54
b=
10x166787,28  979,26x979,26

26
b = - 1,1256

a
○I=
t b

372,436
I =
t  1,1256

Tabel 3. 12 Perhitungan Tetapan-Tetapan dalam Rumus Intensitas Curah


Hujan untuk Periode Ulang 10 Tahun

No t I10 I.t I2 I2.t Log t Log I log t.log I (log t)2


t I. t I2. t
1 5 336,79 1683,95 113427,50 567137,52 0,70 2,53 1,77 0,49 2,24 753,09 253631,61

2 10 212,15 2121,50 45007,62 450076,23 1,00 2,33 2,33 1,00 3,16 670,88 142326,60

3 20 133,68 2673,60 17870,34 357406,85 1,30 2,13 2,77 1,69 4,47 597,84 79918,60

4 30 102,02 3060,60 10408,08 312242,41 1,48 2,01 2,97 2,18 5,48 558,79 57007,40

5 40 84,18 3367,20 7086,27 283450,90 1,60 1,93 3,08 2,57 6,32 532,40 44817,52

6 60 64,25 3855,00 4128,06 247683,75 1,78 1,81 3,21 3,16 7,75 497,68 31975,83

7 80 53,06 4244,80 2815,36 225229,09 1,90 1,72 3,28 3,62 8,94 474,58 25181,38

8 120 40,47 4856,40 1637,82 196538,51 2,08 1,61 3,34 4,32 10,95 443,33 17941,43

9 180 30,89 5560,20 954,19 171754,58 2,26 1,49 3,36 5,09 13,42 414,43 12801,83

10 240 25,49 6117,60 649,74 155937,62 2,38 1,41 3,35 5,67 15,49 394,89 10065,73

Total 1082,98 37540,85 203985,00 2967457,45 16,48 18,95 29,46 29,79 78,23 5337,90 675667,94

Sumber : Hasil Perhitungan.

27
Menghitung tetapan-tetapan dalam persamaan intensitas hujan untuk periode
ulang 10 tahun :

 Talbot

○a=
[I .t ].[I ]  [I .t ].[I ]
2 2

N [ I ]  [ I ][ I ]
2

37539,72 x203987,10  2967406,28x1082,98


a =
10x113289,73  807,07 x807,07

a = 5125,527

○b=
 I .[I .t ]  N.[I .t ] 2

N [ I ]  [ I ][ I ]
2

1082,98x33944,63  10x2967406,28
b =
10x203987,10  1082,98x1082,98

b = 12,66

a
○ I=
t b

5125,527
I =
t  12,66

 Sherman

○ log a =
 log I .[log t ]  [log t  log I ]. log t
2

N [log t ]  [log t ][log t ]


2

18,51x29,79  29,46x16,48
log a =
10x29,79  16,48x16,48

log a = 2,9935

a = 985,1446

○n =
 log I .[log t ]  N.[log t  log I ]
N [log t ]  [log t ][log t ]
2

28
18,59x16,48  10x29,46
n =
10x29,79  16,48x16,48

n = 0,6667

a
○I=
tn

985,1446
I=
t 0,6667

 Ishiguro

○a=
[ I t ][ I ]  [ I . t  I
2 2

N  [ I ]   [ I ][ I ]
2

5337,83x203987,10  5675668,94x1082,98
a =
10x203987,10  1082,98x1082,98

a = 306,95

○b=
 I [ I . t ]  N .[ I . t]
N [ I ]  [ I ][ I ]
2

1082,98x5337,83  10x5675668,94
b=
10x203987,10  1082,98x1082,98

b = - 1,1256

a
○I=
t b

411,8808
I =
t  (1,1256

29
Table 3.13 Perhitungan Tetapan-Tetapan dalam Rumus Intensitas Curah Hujan
untuk Periode Ulang 25 Tahun.

No t I25 I.t I2 I2.t Log t Log I log t.log I (log t)2


t I. t I2. t
1 5 374,86 1874,30 140520,02 702600,10 0,70 2,57 1,80 0,49 2,24 838,21 314212,32

2 10 236,12 2361,20 55752,65 557526,54 1,00 2,37 2,37 1,00 3,16 746,68 176305,37

3 20 148,79 2975,80 22138,46 442769,28 1,30 2,17 2,83 1,69 4,47 665,41 99006,22

4 30 113,55 3406,50 12893,60 386808,08 1,48 2,06 3,04 2,18 5,48 624,94 70621,17

5 40 93,69 3747,60 8777,82 351112,64 1,60 1,97 3,16 2,57 6,32 592,55 55515,78

6 60 71,52 4291,20 5115,11 306906,62 1,78 1,85 3,30 3,16 7,75 553,99 39621,47

7 80 59,05 4724,00 3486,90 278952,20 1,90 1,77 3,37 3,62 8,94 528,16 31187,80

8 120 45,04 5404,80 2028,60 243432,19 2,08 1,65 3,44 4,32 10,95 493,39 22222,22

9 180 34,38 6188,40 1181,98 212757,19 2,26 1,54 3,46 5,09 13,42 461,26 15857,98

10 240 28,37 6808,80 804,86 193165,66 2,38 1,45 3,46 5,67 15,49 439,51 12468,79

Total 1205,37 4178,60 252700,01 3676030,51 16,48 19,41 30,22 29,79 78,23 5941,09 837019,13

Sumber : Hasil Perhitungan

Menghitung tetapan-tetapan dalam persamaan intensitas hujan untuk periode


ulang 25 tahun :

 Talbot

○a=
[I .t ].[I ]  [I .t ].[I ]
2 2

N [ I ]  [ I ][ I ]
2

41782,17 x252698,47  2967406,28x1205,37


a =
10 x252698,47  1205,37 x1205,37

a = 5704,774

○b=
 I .[I .t ]  N.[I .t ] 2

N [ I ]  [ I ][ I ]
2

1205,378x41782,17  10x2967406,28
b =
10x252698,47  1205,37 x1205,37

b = 12,66

30
a
○ I=
t b

5704,774
I =
t  12,66

 Sherman

○ log a =
 log I .[log t ]  [log t  log I ]. log t
2

N [log t ]  [log t ][log t ]


2

19,41x29,79  30,22 x16,48


log a =
10x29,79  16,48x16,48

log a = 3,04

a = 1096,357

○n =
 log I .[log t ]  N.[log t  log I ]
N [log t ]  [log t ][log t ]
2

19,41x16,48  10x30,22
n =
10x29,79  16,48x16,48

n = 0,6667

a
○I=
tn

1096,357
I=
t 0,6667

 Ishiguro

○a=
[I .t ].[I ]  [I .t ].[I ]
2 2

N [ I ]  [ I ][ I ]
2

5941,06x252698,47  837016,19x1205,37
a =
10x2526948,47  1205,37 x1205,37

31
a = 458,4284

○b=
 I .[I .t ]  N.[I .t ]
2

N [ I ]  [ I ][ I ]
2

1205,37 x5941,06  10x837016,19


b =
10x252698,47  1205,37 x1205,37

b = 1,1256

a
○ I=
t b

458,4284
I =
t  (1,1256)

32
Table 3.14 Perbandingan Kecocokan Rumus – Rumus Intensitas Hujan untuk
Periode Ulang 2 Tahun

No t I2 Intensitas Hujan I2 Deviasi M ([S])


Talbot Sherman Ishiguro Talbot Sherman Ishiguro
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 5 250,99 216,2928 251,0134 155,9428 34,70 0,02 95,05
2 10 158,10 168,2671 158,1249 103,0382 10,47 0,02 55,06
3 20 99,63 116,9544 99,6101 70,6531 17,32 0,02 28,98
4 30 76,03 89,5389 76,0157 57,1230 13,51 0,01 18,91
5 40 62,73 72,5357 62,7490 49,2307 9,81 0,02 13,50
6 60 47,88 52,5699 47,8858 40,0041 4,69 0,01 7,88
7 80 39,54 41,2231 39,5285 34,5621 1,68 0,01 4,98
8 120 30,16 28,7934 30,1655 28,1529 1,37 0,01 2,01
9 180 23,02 19,8263 23,0202 22,9506 3,19 0,00 0,07
10 240 18,99 15,1181 19,0026 19,8602 3,87 0,01 0,87
Sigma 14,35 0,05 225,55
([s])
M ([s]) 1,4350 0,0046 22,5552
Sumber : Hasil Perhitungan

Tabel 3.15 Perbandingan Kecocokan Rumus-Rumus Intensitas Hujan untuk


Periode Ulang 5 Tahun

No t I5 Intensitas Hujan I5 Deviasi M ([S])


Talbot Sherman Ishiguro Talbot Sherman Ishiguro
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 5 304,54 262,4387 304,5767 189,2123 -42,10 0,04 95,05
2 10 191,83 204,5308 191,8669 125,0208 12,70 0,04 55,06
3 20 120,88 141,9066 120,8658 85,7265 21,03 -0,01 28,98
4 30 92,25 108,6420 92,2366 69,3099 16,39 -0,01 18,91
5 40 76,12 88,0112 76,1389 59,7338 11,89 0,02 13,50
6 60 58,10 63,7857 58,1041 48,5387 5,69 0,00 7,88
7 80 47,98 50,0180 47,9634 41,9357 2,04 -0,02 4,98
8 120 36,59 34,9364 36,6024 34,1592 -1,65 0,01 2,01
9 180 27,93 24,0562 27,9325 27,8469 -3,87 0,00 0,07
10 240 23,04 18,3435 23,0576 24,0972 4,70 0,02 0,87
Sigma 17,41 0,08 273,68
([s])
M ([s]) 1,7409 0,0085 27,3679
Sumber : Hasil Perhitungan

33
Table 3.16 Perbandingan Kecocokan Rumus-Rumus Intensitas Hujan untuk
Periode Ulang 10 Tahun

No t I10 Intensitas Hujan I10 Deviasi M ([S])


Talbot Sherman Ishiguro Talbot Sherman Ishiguro
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 5 336,79 290,2337 336,8966 209,2519 46,56 0,11 127,54
2 10 212,15 226,1927 212,2267 138,2617 14,04 0,08 73,89
3 20 133,68 156,9359 133,6913 94,8058 23,26 0,01 38,87
4 30 102,02 120,1483 102,0242 76,6505 18,13 0,00 25,37
5 40 84,18 97,3325 84,2183 66,0602 13,15 0,04 18,12
6 60 64,25 70,5412 64,2697 53,6795 6,29 0,02 10,57
7 80 53,06 55,3154 53,0530 46,3771 2,26 -0,01 6,68
8 120 40,47 38,6366 40,4865 37,7770 -1,83 0,02 -2,69
9 180 30,89 26,6040 30,8965 30,7962 4,29 0,01 -0,09
10 240 25,49 20,2863 25,5043 26,6494 5,20 0,01 1,16
Sigma 0,29 302,67
([s])
M ([s]) 0,0287 30,2671
Sumber : Hasil Perhitungan

34
Tabel 3. 17 Perbandingan Kecocokan Rumus-Rumus Intensitas Hujan untuk
Periode Ulang 25 Tahun

No t I10 Intensitas Hujan I10 Deviasi M ([S])


Talbot Sherman Ishiguro Talbot Sherman Ishiguro
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 5 374,86 323,0336 374,9287 232,8999 51,83 0,07 141,96
2 10 236,12 251,7553 236,1848 153,8870 15,64 0,06 82,23
3 20 148,79 174,6716 148,7837 105,5200 25,88 0,01 43,27
4 30 113,55 133,7265 113,5417 85,3130 20,18 0,01 28,24
5 40 93,69 108,3322 93,7257 73,5258 14,64 0,04 20,16
6 60 71,52 78,5133 71,5251 59,7459 6,99 0,01 11,77
7 80 59,05 61,5667 59,0421 51,6183 2,52 0,01 7,43
8 120 45,04 43,0030 45,0463 42,0463 2,04 0,02 2,99
9 180 34,38 29,6106 34,2766 34,2766 4,77 0,00 0,10
10 240 28,37 22,5789 29,6611 29,6611 5,79 0,01 1,29
Sigma 21,42 0,19 336,88
([s])
M ([s]) 2,1422 0,0187 33,6876
Sumber : Hasil Penelitian

Dari perhitungan nilai deviasi ketiga rumus intensitas curah hujan (Talbot,
Sherman, Ishiguro) rumus dengan deviasi rata-rata M ([s]) perbandingan terkecil
yaitu periode ulang 2 tahun dianggap sebagai rumus yang paling mendekati hasil
perhitungan tabel di atas diperoleh rumus Sherman yang paling mendekati dan
grafik perbandingan dapat dilihat pada gambar di bawah.
I mm/jam

Durasi Menit
Gambar 3.1 Ploting Data Pengukuran dan Prediksi Dengan Tiga Jenis
Intensitas Hujan Untuk Periode Ulang 2 Tahun

35
Tebel 3.18 Perhitungan Intensitas Hujan untuk Berbagai Periode Ulang
Menggunakan Rumus Sherman

No t Intensitas Hujan (mm/jam)


I2 Sherman I5 Sherman I10 Sherman I25 sherman
1 5 250,99 251,013 304,54 304,577 336,79 336,897 374,86 374,929
2 10 158,1 158,125 191,83 191,867 212,15 212,227 236,12 236,185
3 20 99,63 99,6101 120,88 120,866 133,68 133,691 148,79 148,784
4 30 76,03 76,0157 92,25 92,2366 102,02 102,024 113,55 113,542
5 40 62,73 62,749 76,12 76,1389 84,18 84,2183 93,69 93,7257
6 60 47,88 47,8858 58,1 58,1041 64,25 64,2697 71,52 71,5251
7 80 39,54 39,5285 47,98 47,9634 53,06 53,053 59,05 59,0421
8 120 30,16 30,1655 36,59 36,6024 40,47 40,4865 45,04 45,057
9 180 23,02 23,0202 27,93 27,9325 30,89 30,8965 34,38 34,3844
10 240 18,99 19,0026 23,04 23,0576 25,49 25,5043 28,37 28,3834
I mm/jam

Durasi Menit
Gambar 3.2 Kurva Intensitas Hujan Untuk Berbagai Periode Ulang
Berdasarkan Rumus Sherman.

36
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan tujuan dan hasil yang diperoleh dalam penulisan ini, maka dapat
diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Rumus yang paling mendekati hasil perhitungan intensitas hujan di Kota


Denpasar adalah rumus Sherman, karena memiliki perbandingan terkecil
deviasi rata-rata M ([s]) yaitu pada periode ulang 2 tahun.

2. Rumus Sherman yang paling mendekati hasil perhitungan intensitas hujan di


Kota Denpasar untuk periode ulang :

734,007
- 2 Tahun : I =
t 0,6667

890,6355
- 5 Tahun : I =
t 0,6667

985,1446
- 10 Tahun : I =
t 0,6667

1096,357
- 25 Tahun : I =
t 0,6667

4.2 Saran

Adapun saran yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah :

Perlu dilakukan perhitungan dan penggambaran lebih lanjut mengenai


Uji Kecocokan Distibusi Chi-Kuadrat dan Smirnov – Kolmogorov agar
dapat melampirkan kurva dan penggambaran data pada kerta
probabilitas.

37
DAFTAR PUSTAKA

E- Journal Universitas Atma Jaya Yogyakarta. 2013. Diktat Kuliah Hidrologi,


http://e-journal.uajy.ac.id/6230/3/TS213527.pdf. Diakses tanggal
25/12/2016

E-Prints Politeknik Negeri Sriwijaya. 2015. Perhitungan Hidrologi,


hhtp://eprints.polsri.ac.id/1234/3/BAB%202%20.pdf. Diakses tanggal
25/12/2016

E-Prints Universitas Diponogoro. 2012. Hidrologi Chapter II,


http://eprints.undip.ac.id/34625/5/2072 chapter II.pdf. Diakses tanggal
25/12/2016.

Triatmodjo, Bambang. 2015. Hidrologi Terapan. Yogyakarta : Beta Offset


Yogyakarta.

Suripin, 2003. Sistem Drainase Perkotaan Yang Berkelanjutan, Penerbit Andi


Yogyakarta,

38

Вам также может понравиться

  • Rab Bukit Sungkai PDF
    Rab Bukit Sungkai PDF
    Документ39 страниц
    Rab Bukit Sungkai PDF
    bm grc
    Оценок пока нет
  • Skripsi Sri Devi.s G7015221
    Skripsi Sri Devi.s G7015221
    Документ86 страниц
    Skripsi Sri Devi.s G7015221
    Asry Noerdyn
    Оценок пока нет
  • Kuliah Prasarana Transportasi 8
    Kuliah Prasarana Transportasi 8
    Документ7 страниц
    Kuliah Prasarana Transportasi 8
    Asry Noerdyn
    Оценок пока нет
  • Patron
    Patron
    Документ2 страницы
    Patron
    Asry Noerdyn
    Оценок пока нет
  • Analisis Rencana Anggaran Biaya Pada Proyek Peningkatan Jalan Aur Duri - Rantau Unji (A.Hotmix) Tahap Iii Sepanjang 3,2 KM Kota Pagar Alam
    Analisis Rencana Anggaran Biaya Pada Proyek Peningkatan Jalan Aur Duri - Rantau Unji (A.Hotmix) Tahap Iii Sepanjang 3,2 KM Kota Pagar Alam
    Документ7 страниц
    Analisis Rencana Anggaran Biaya Pada Proyek Peningkatan Jalan Aur Duri - Rantau Unji (A.Hotmix) Tahap Iii Sepanjang 3,2 KM Kota Pagar Alam
    Asry Noerdyn
    Оценок пока нет
  • Cara Uji Kepadatan Berat untuk Tanah
    Cara Uji Kepadatan Berat untuk Tanah
    Документ20 страниц
    Cara Uji Kepadatan Berat untuk Tanah
    Asry Noerdyn
    Оценок пока нет
  • Format Pengujian Lab
    Format Pengujian Lab
    Документ4 страницы
    Format Pengujian Lab
    Asry Noerdyn
    Оценок пока нет
  • 767 1132 1 SM
    767 1132 1 SM
    Документ9 страниц
    767 1132 1 SM
    Marthen Riyandi
    Оценок пока нет
  • Rab Bukit Sungkai PDF
    Rab Bukit Sungkai PDF
    Документ39 страниц
    Rab Bukit Sungkai PDF
    bm grc
    Оценок пока нет
  • Penulisan Pembahasan: Lembar Hasil Penelitian
    Penulisan Pembahasan: Lembar Hasil Penelitian
    Документ3 страницы
    Penulisan Pembahasan: Lembar Hasil Penelitian
    Asry Noerdyn
    Оценок пока нет
  • Alinemen Vertikal
    Alinemen Vertikal
    Документ10 страниц
    Alinemen Vertikal
    Mahat StupidLife
    Оценок пока нет
  • Preview
    Preview
    Документ20 страниц
    Preview
    Asry Noerdyn
    Оценок пока нет
  • 1103005010-3 - (712684011) Bab Ii
    1103005010-3 - (712684011) Bab Ii
    Документ16 страниц
    1103005010-3 - (712684011) Bab Ii
    Ari Komala
    Оценок пока нет
  • 887 1849 1 PB
    887 1849 1 PB
    Документ26 страниц
    887 1849 1 PB
    Ferriyansyah Ramanda
    Оценок пока нет
  • ID Analisis Potensi Sungai Atep Oki Serta D
    ID Analisis Potensi Sungai Atep Oki Serta D
    Документ13 страниц
    ID Analisis Potensi Sungai Atep Oki Serta D
    Asry Noerdyn
    Оценок пока нет
  • ANALISIS LINGKUNGAN
    ANALISIS LINGKUNGAN
    Документ4 страницы
    ANALISIS LINGKUNGAN
    Asry Noerdyn
    Оценок пока нет
  • AMDAL
    AMDAL
    Документ3 страницы
    AMDAL
    Asry Noerdyn
    Оценок пока нет
  • PSDA
    PSDA
    Документ12 страниц
    PSDA
    Asry Noerdyn
    Оценок пока нет
  • ANALISIS LINGKUNGAN
    ANALISIS LINGKUNGAN
    Документ4 страницы
    ANALISIS LINGKUNGAN
    Asry Noerdyn
    Оценок пока нет
  • From Rekayasa Pondasi 1
    From Rekayasa Pondasi 1
    Документ1 страница
    From Rekayasa Pondasi 1
    YeyenKurniaSandy
    Оценок пока нет
  • 112 383 1 PB
    112 383 1 PB
    Документ8 страниц
    112 383 1 PB
    Angga Sistya Darma
    Оценок пока нет
  • Pondasi PDF
    Pondasi PDF
    Документ42 страницы
    Pondasi PDF
    Asry Noerdyn
    Оценок пока нет
  • Patron
    Patron
    Документ1 страница
    Patron
    Asry Noerdyn
    Оценок пока нет
  • B UKAN
    B UKAN
    Документ106 страниц
    B UKAN
    Asry Noerdyn
    Оценок пока нет
  • Bab 1
    Bab 1
    Документ5 страниц
    Bab 1
    Iqbal Gifaṉi S
    Оценок пока нет
  • Tugas Beton
    Tugas Beton
    Документ9 страниц
    Tugas Beton
    Asry Noerdyn
    Оценок пока нет
  • Buku Asistensi
    Buku Asistensi
    Документ1 страница
    Buku Asistensi
    Asry Noerdyn
    Оценок пока нет
  • Tugas Beton Bertulang II
    Tugas Beton Bertulang II
    Документ9 страниц
    Tugas Beton Bertulang II
    urmila yulinar
    Оценок пока нет
  • Beton Bertulang 1
    Beton Bertulang 1
    Документ94 страницы
    Beton Bertulang 1
    Asry Noerdyn
    Оценок пока нет
  • Beton
    Beton
    Документ4 страницы
    Beton
    Asry Noerdyn
    Оценок пока нет