Вы находитесь на странице: 1из 8

TEORI PENAWARAN DALAM ISLAM

Abstrak

Hukum penawaran adalah suatu pernyataan yang menjelaskan tentang sifat


hubungan antara harga sesuatu jumlah barang dan jumlah barang tersebut yang
ditawarkan pada penjual. Dalam makalah ini akan dibahas bagaimana penerapan
hukum penawaran yang menyatakan makin tinggi harga suatu barang, semakin
banyak jumlah barang tersebut akan ditawarkan oleh para penjual. Sebaliknya,
makin rendah harga suatu barang semakin sedikit jumlah barang tersebut
ditawarkan.. bagaimana tingkah laku penjual dalam menyediakan atau
menawarkan barang-barang yang diperlukan masyarakat di pasar, dan apa saja
faktor-faktor yang mempengaruhinya menurut tinjauan umum dan Islami, dan
juga perbedaan antara teori penawaran dalam ekonomi konvensional dan Islam.
Kata Kunci : penawaran, Islam

A. Pendahuluan
Berbicara tentang teori penawaran dalam kerangka ekonomi Islam
sebenarnya merupakan kelanjutan dari pembahasan tentang teori permintaan
dalam ekonomi Islam. Sama seperti halnya dalam ilmu ekonomi konvensional,
dalam ilmu ekonomi Islam pembahasan persoalan ini menyangkut faktor-faktor
atau variabel-variabel yang berpengaruh terhadap kedudukan penawaran suatu
barang atau jasa tertentu. Penawaran (supply), dalam ilmu ekonomi adalah
banyaknya barang atau jasa yang tersedia dan dapat ditawarkan oleh produsen
kepada konsumen pada setiap tingkat harga selama periode waktu tertentu. Teori
penawaran yaitu teori yang menerangkan sifat penjual dalam menawarkan barang
yang akan dijual.
Pada dasarnya terdapat garis harga yang tak terbatas jumlahnya di atas titik
perpotongan antara kurva biaya variabel rata-rata, dan dari sinilah kita dapat
menemukan kuantitas yang dapat ditawarkan pada setiap tingkat harga. Hukum
penawaran adalah suatu pernyataan yang menjelaskan tentang sifat hubungan
antara harga suatu jumlah barang dan jumlah barang tersebut yang ditawarkan
pada penjual. Gerakan sepanjang dan pergeseran kurva penawaran, perubahan di
dalam jumlah yang ditawarkan dapat berlaku sebagai akibat dari pergeseran kurva
penawaran. Satu aspek penting yang memberikan suatu perbedaan dalam

1
pespektif ini kemungkinan besar berasal dari landasan filosofi dan moralitas yang
didasarkan pada premis nilai-nilai Islam. Penawaran dipengaruhi oleh beberapa
faktor, antara lain harga barang, tingkat teknologi, jumlah produsen di pasar,
harga bahan baku serta harapan dan spekulasi.

B. Konsep Penawaran dalam Islam


Penawaran (supply), dalam ilmu ekonomi adalah banyaknya barang atau jasa
yang tersedia dan dapat ditawarkan oleh produsen kepada konsumen pada setiap
tingkat harga selama periode waktu tertentu. Jadi Penawaran dapat didefinisikan
yaitu banyaknya barang yang ditawarkan oleh penjual pada suatu pasar tertentu,
pada periode tertentu, dan pada tingkat harga tertentu 1. Sedangkan teori
penawaran yaitu teori yang menerangkan sifat penjual dalam menawarkan barang
yang akan dijual. Gerakan sepanjang dan pergeseran kurva penawaran Perubahan
dalam jumlah yang ditawarkan dapat berlaku sebagai akibat dari pergeseran kurva
penawaran. Banyak sekali terdapat di dalam Al-qur’an yang menerangkan tentang
teori penawaran diantaranya terdapat pada Firman Allah dalam surat Luqman ayat
20
     
    
  
   
     
     
 
Artinya:
“Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan
untuk (kepentingan) mu apa yang di langit dan apa yang di bumi dan
menyempurnakanuntukmu nikmat-Nya lahir dan batin. Dan di antara
manusia ada yang membantah tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu
pengetahuan atau petunjuk dan tanpa Kitab yang memberi penerangan.”

1
Http://id.wikipedia.org/wiki/Penawaran

2
Dalam memanfaatkan alam yang telah disediakan Allah bagi keperluan
manusia, larangan yang harus dipatuhi adalah “janganlah kamu membuat
kerusakan dimuka bumi”. Larangan ini terdapat di banyak sekali ayat Alquran.
Dari sini sangat terlihat bahwa Allah sangat membenci mereka yang berbuat
kerusakan di muka bumi. Meskipun definisi kerusakan sangat luas, dalam
kaitannya dalam produksi, larangan tersebut memberi arahan nilai dan panduan
moral. Dengan kata lain, produksi dalam Islam bagi barang-barang yang dapat
menyebabkan kerusakan itu tidak diperbolehkan.2
Hukum penawaran menerangkan apabila harga sesuatu barang meningkat,
kuantitas barang ditawar akan meningkat dan apabila harga sesuatu barang
menurun, kuantitas barang yang ditawar akan menurun (Ceteris paribus yaitu
berlaku dengan adanya persyaratan tertentu atau berlaku bila keadaan lainnya
tidak berubah) hukum ini menunjukkan wujud hubungan positif antara tingkat
harga dan kuantitas barang yang ditawar. Hal ini disebabkan karena harga yang
tinggi memberi keuntungan yang lebih kepada produsen, jadi produsen akan
menawarkan lebih banyak barang. Harga yang tinggi, menyebabkan produen
berpendapat barang tersebut sangat diminta oleh konsumen tetapi penawarannya
kurang di pasaran. Produsen akan menambahkan penawaran untuk memenuhi
permintaan.
Konsep penawaran dalam Islam sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Taimiyah
yaitu alasan harga naik dapat disebabkan karena turunnya penawaran atau
kenaikkan populasi jumlah pembeli yang berarti ada kenaikkan jumlah dalam
permintaan pasar. Oleh karena itu sebuah harga dapat saja naik, karena penawaran
turun pergeseran kurva ke kiri, atau permintaan naik pergeseran kurva ke kanan
yang diekspresikan sebagai "tindakan Allah", sebenarnya melambangkan sebuah
fenomena alamiah yang berkait dengan fluktuasi harga. Tetapi sebagaimana yang
tercermin dari pernyataan di atas, naik turunnya harga juga terjadi, karena

2
Mustafa Edwin Nasution, Pengenalan Ekslusif Ekonomi Islam, (Jakarta : Predana Media
Group, 2006) h.

3
tindakan-tindakan curang dalam pasar seperti aksi penimbunan yang dilakukan
oleh spekulan. Adapun analisis konsep biaya dalam teori penawaran ekonomi3:
1. Total Cost dan Marginal Cost
Fungsi total cost menunjukan, untuk setiap kombinasi input dan untuk
setiap tingkat output, minimum total cost yang muncul adalah TC=TC(r,w,q).
Meskipun fungsi total cost menggambarkan secara menyeluruh biaya yang
harus dikeluarkan, namun akan lebih memudahkan dalam kaitannya dengan
kurva permintaan, bila analisis biaya dilakukan pada biaya per unit. Ada dua
konsep biaya per unit yang dikenal :
a. Average Cost
Fungsi average total cost atau average cost adalah biaya per unit atau
dihitung dengan rumus total cost dibagi dengan jumlah output yang
dihasilkan. Secara matematis ditulis:
ATC = ATC (r,w,q) = TC (r,w,q) / q
b. Marginal Cost
Fungsi marginal cost adalah tambahan biaya yang muncul untuk
setiap tambahan output yang dihasilkan atau dihitung dengan rumus
perubahan total biaya dibagi perubahan output. Secara matematis ditulis :
MC = MC (r,w,q) = δTC (r,w,q)/ δq
Jadi fungsi total cost diturunkan dari fungsi total produksi, dan
fungsi marginal cost diturunkan dari fungsi total cost. Begitu pula dengan
fungsi average cost diturunkan dari fungsi total cost.
Berbagai faktor yang mempengaruhi produsen dalam menawarkan produknya
pada suatu pasar diantaranya sebagai berikut4:
1) Harga barang itu sendiri.
2) Harga barang-barang lain.
3) Ongkos dan biaya produksi.
4) Tujuan produksi dari perusahaan.

3
Adiwarman A. Karim, Ekonomi Mikro Islam, (Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, 2007)
h. 153
4
Sadono Sukirno, Mikro Ekonomi teori pengantar, (Jakarta : PT RajaGrafindo Persada,
2006) h. 85

4
5) Teknologi yang digunakan.
Apabila faktor-faktor pada point kedua dan seterusnya dianggap tetap, maka
jumlah penduduk relatif konstan (zero growt), selera tidak berubah, perkiraan
masa yang akan datang tidak berubah, harga barang substitusi relatif tetap, dan
lain-lain faktor yang mempengaruhi dianggap tidak ada atau tidak berubah, maka
permintaan hanya ditentukan oleh harga. Artinya besar kecilnya perubahan
ditentukan oleh besar kecilnya perubahan harga. Dalam hal ini berlaku
perbandingan terbalik antara harga dan permintaan dan berbanding lurus dengan
penawaran. Sebagaimana konsep asli dari penemunya, yaitu Alfred Marshall,
maka perbandingan terbalik antara harga terhadap permintaan disebut sebagai
hukum permintaan.
Terdapat pula pengaruh faktor bukan-harga terhadap penawaran, diantaranya:
a) Harga Barang Lain
Dalam membahas teori permintaan bahwa barang-barang ada yang saling
bersaingan (barang-barang pengganti) satu sama lain dalam memenuhi
kebutuhan masyarakat. Barang-barang seperti itu dapat menimbulkan
pengaruh yang penting kepada penawaran sesuatu barang. Sebagai contoh,
oleh karena kenaikan biaya produksi di luar negeri maka buku tulis yang
diimpor bertambah mahal harganya. Beberapa konsumen buku tulis impor
sekarang lebih suka membeli buku tulis buatan dalam negeri dan menaikkan
permintaan terhadapnya. Kenaikan permintaan ini akan memberi dorongan
kepada produsen dalam negeri untuk menaikkan produksi dan penawaran
buku tulis.
b) Biaya untuk Memperoleh Faktor Produksi
Pembayaran kepada faktor-faktor produksi merupakan pengeluaran yang
sangat penting dalam proses produksi berbagai perusahaan. Pengeluaran
tersebut mempunyai peranan yang sangat besar dalam menentukan biaya
produksi. Tanpa adanya kenaikan produktivitas dan efisiensi, kenaikan harga
faktor-faktor produksi akan menaikkan biaya produksi. Di beberapa
perusahaan kenaikan pengeluaran untuk memperoleh faktor-faktor produksi
akan menyebabkan biaya produksi melebihi hasil penjualannya dan mereka

5
mengalami kerugian. Ini dapat menimbulkan penutupan usaha tersebut dan
jumlah penawaran barang menjadi berkurang.
c) Tujuan perusahaan
Dalam teori ekonomi selalu dimisalkan perusahaan berusaha
memaksimumkan keuntungan. Dengan pemisalan ini tiap perusahaan tidak
berusaha untuk menggunakan kapasitas memproduksinya secara maksimal,
tetapi akan menggunakannya pada tingkat kapasitas yang memaksimumkan
keuntungannya. Tetapi dalam prakteknya perusahaan-perusahaan banyak
yang mempunyai tujuan lain. Tujuan yang berbeda-beda tersebut
menimbulkan efek yang berbeda terhadap penentuan tingkat produksi.
Dengan demikian penawaran sesuatu barang akan berbeda sifatnya sekiranya
terjadi perubahan dalam tujuan yang ingin dicapai perusahaan.
d) Tingkat teknologi
Tingkat teknologi memegang peranan penting dalam menentukan
banyaknya jumlah barang yang dapat ditawarkan. Kemajuan teknologi telah
dapat mengurangi biaya produksi, mempertinggi produktifitas, mempertinggi
mutu barang dan menciptakan barang-barang yang baru. Dalam hubungannya
dengan penawaran suatu barang, kemajuan teknologi menimbulkan dua efek,
yaitu produksi dapat ditambah dengan lebih cepat, dan biaya produksi
semakin murah. Dengan demikian keuntungan menjadi bertambah tinggi.

C. Faktor-faktor Penawaran dalam Islam


Dalam pemikiran ekonomi Islam klasik, penawaran telah dikenal sebagai
kekuatan paling penting serta berpengaruh di dalam pasar, Ibnu Taimiyah,
misalnya mengistilahkan penawaran ini sebagai ketersediaan barang di pasar.
Dalam pandangannya, penawaran dapat berasal dari impor dan diproduksi lokal
kegiatan ini dilakukan oleh produsen maupun penjual5.

5
Wahyono, Budi..Teori Penawaran Islam. Dikutip dari
http://www.pendidikanekonomi.com/2013/01/teori-penawaran-Islam.html diakses pada tanggal 07
Desember 2017

6
1. Mashlahah
Pengaruh mashlahah terhadap penawaran pada dasarnya akan tergantung
pada tingkat keimanan dari produsen. Jika jumlah mashlahah yang
terkandung dalam barang yang diproduksi semakin meningkat maka produsen
muslim akan memperbanyak jumlah produksinya.
2. Keuntungan
Keuntungan merupakan bagian dari mashlahah karena ia dapat
mengakumulasi modal yang pada akhirnya dapat digunakan untuk berbagai
aktivitas lainnya. Dengan kata lain, keuntungan akan menjadi tambahan
modal guna memperoleh mashlahah lebih besar lagi untuk mencapai falah.

Dalam ekonomi Islam diketahui bahwa ada 4 hal yang dilarang dalam
menjalankan aktivitas ekonomi, yaitu : mafsadah, gharar, maisir, dan transaksi
riba. Mafsadah, gharar danmaisir sebagai tindakan yang menyebabkan kerusakan
(negative externalities) sebagai akibat yang melekat dari suatu aktivitas produksi
yang hanya memperhatikan keuntungan semata.
Adapun konsep penawaran merupakan bentuk perilaku ekonomi yang sangat
penting dalam teori ekonomi, baik makro maupun mikro. Konsep ini juga dapat
menjelaskan hubungannya dengan perilaku produsen dalam penetapan harga yang
didahului dengan perhitungan biaya produksinya. Bila hukum penawaran
ditetapkan dengan mengasumsikan faktor-faktor yang mempengaruhi determinasi
harga terhadap penawaran dianggap tetap (ceteris paribus), sedangkan bila
penawaran yang menentukan harga maka disebut teori penawaran (tanpa
asumsiceteris paribus). Maka, diperlukan konsensus yang baru terkait tanggung
jawab sosial dan lingkungan yang perlu untuk diperhitungkan di dalam penawaran
terkait aspek mafsadah, gharar dan maisir.

D. Kesimpulan
Penawaran dapat diartikan sebagai suatu keadaan dimana banyaknya barang
yang ditawarkan oleh penjual pada suatu pasar tertentu, pada periode tertentu, dan
pada tingkat harga tertentu. Sedangkan teori penawaran yaitu teori yang

7
menerangkan sifat penjual dalam menawarkan barang yang akan dijual. Hukum
penawaran menerangkan apabila harga sesuatu barang meningkat, kuantitas
barang ditawar akan meningkat dan apabila harga sesuatu barang menurun,
kuantitas barang yang ditawar akan menurun. Di dalam Islam tidak diperbolehkan
memproduksi bagi barang-barang yang dapat menyebabkan kerusakan. Adapun
Fungsi total cost diturunkan dari fungsi total produksi, dan fungsi marginal cost
diturunkan dari fungsi total cost. Begitu pula dengan fungsi average cost
diturunkan dari fungsi total cost. sedangkan pengaruh faktor bukan-harga terhadap
penawaran yaitu adanya barang-barang ada yang saling bersaingan (barang-
barang pengganti) satu sama lain dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
Adanya pembayaran kepada faktor-faktor produksi merupakan pengeluaran yang
sangat penting dalam proses produksi berbagai perusahaan. Adanya penawaran
sesuatu barang akan berbeda sifatnya sekiranya terjadi perubahan dalam tujuan
yang ingin dicapai perusahaan. Dan terakhir dalam hubungannya dengan
penawaran suatu barang, kemajuan teknologi menimbulkan dua efek, yaitu
produksi dapat ditambah dengan lebih cepat, dan biaya produksi semakin murah.
Dengan demikian keuntungan menjadi bertambah tinggi. Dalam ekonomi Islam
diketahui bahwa ada 4 hal yang dilarang dalam menjalankan aktivitas ekonomi,
yaitu : mafsadah, gharar, maisir, dan transaksi riba.

Вам также может понравиться