Вы находитесь на странице: 1из 11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Kehamilan

Proses kehamilan diawali dengan proses pembuahan (konsepsi). Pembuahan atau

konsepsi sering disebut fertilisasi. Fertilisasi adalah penyatuan sperma laki-laki dengan

ovum perempuan. Spermatozoa merupakan sel yang sangat kecil dengan ekor yang

panjang sehingga memungkinkan untuk bergerak dalam media cair dan dapat

mempertahankan fertilisasinya selama 2 sampai 4 hari. Sel telur (ovum) akan hidup

maksimal 48 jam setelah ovulasi. Oleh karena itu agar fertilisasi berhasil, senggama harus

dilakukan dalam waktu 5 hari di sekitar ovulasi (Hutahaenan, 2013, p. 27).

Proses kehamilan merupakan mata rantai yang bersinambung dan terdiri dari :

ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi

(implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta, dan tumbuh hasil konsepsi sampai aterm

(Manuaba, 2013, p. 75).

1. Pengertian Kehamilan

Kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan

dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Dihitung dari saat fertilisasi hingga

lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu (10 bulan

atau 9 bulan) menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi 3 trimester, di mana

trimester kasatu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu

ke-13 hingga minggu ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga

ke-40) (Prawirohardjo, 2014, p. 213).


Kehamilan adalah masa dimana seorang wanita membawa embrio atau fetus

didalam tubuhnya. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.

Lamanya kehamilan mulai dari ovulasi sampai partus kira-kira 280 hari (40 minggu),

dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu ) (Kuswanti, 2014, p. 99).

2. Tanda dan Gejala Kehamilan

Menurut Elisabeth (2015, p. 69-74) untuk dapat menegakkan kehamilan

ditetapkan dengan melakukan penilaian terhadap beberapa tanda dan gejala

kehamilan sebagai berikut :

1) Tanda Dugaan Hamil

a. Amenorhea (berhentinya menstruasi)

Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentukkan folikel de graaf

dan ovulasi sehingga menstruasi tidak terjadi. Lamanya amenorhea dapat

diinformasikan dengan memastikan hari pertama haid terakhir (HPHT), dan

digunakan untuk memperkirakan usia kehamilan dan tafsiran persalinan.

Tetapi, amenorrhea juga dapat disebabkan oleh penyakit kronik tertentu,

tumor pituitary, perubahan dan faktor lingkungan, malnutrisi, dan biasanya

gangguan emosional seperti ketakutan akan kehamilan.

b. Mual (nausea) dan muntah (emesis)

Pengaruh estrogen dan progesteron terjadi pengeluaran asam lambung yang

berlebihan dan menimbulkan mual muntah yang terjadi terutama pada pagi

hari yang disebut morning sicknes. Dalam batas tertentu hal ini masih

fisiologis, tetapi bila terlampau sering dapat menyebabkan gangguan

kesehatan yang disebut dengan hiperemesis gravidarum.


c. Ngidam (menginginkan makan tertentu)

Wanita hami sering menginginkan makanan tertentu, keinginan yang

demikian disebut ngidam. Ngidam sering terjadi pada bulanan pertama

kehamilan dan akan menghilang dengan tuanya kehamilan.

d. Syncope (pingsan)

Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan

iskemia susunan saraf pusat dan menimbulkan syncope atau pingsan. Hal ini

sering terjadi terutama jika berada pada tempat yang ramai, biasanya akan

hilang setelah 16 minggu.

e. Kelelahan

Sering terjadi pada trimester pertama, akibat dari penurunan kecepatan basal

metaolisme (basal metabolism rate-BMR) pada kehamilan yang akan

meningkat seiring pertambahan usia kehamilan akibat aktivitas metabolism

hasil konsepsi.

f. Payudara tegang

Estrogen meningkatkan perkembangan sistem duktus pada payudara,

sedangkan progesterone menstimulasi perkembangan sistem alveolar

payudara. Bersama somatomamotropin, hormon-hormon ini menimbulkan

pembesaran payudara, menimbulkan perasaan tegang dan nyeri selama dua

bulan pertama kehamilan, pelebaran putting susu, serta pengeluaran

kolostrum.

g. Sering miksi
Desakan rahim kedepan menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh dan

sering miksi. Frekuensi miksi yang sering terjadi pada triwulan pertama akibat

desakan uterus kekandung kemih.

h. Konstipasi atau obstipasi

Pengaruh progesterone dapat menghambat peristaltik usus (tonus otot

menurun) sehingga kesulitan BAB.

i. Pigmentasi kulit

Pigmentasi kulit terjadi pada usia kehamilan lebih dari 12 minggu. Terjadi

akibat pengaruh hormone kortikosteroid plasenta yang merangsang melanofor

dan kulit. Pigmentasi ini meliputi tempat-tempat berikut ini :

a) Sekitar pipi : cloasma gravidarum (penghitaman pada daerah dahi, hidung,

pipi, dan leher) sekitar leher tampak lebih hitam.

b) Dinding perut : striae lividae/gravidarum (terdapat pada seorang

primigravida, warnanya membiru), striae nigra, linea alba menjadi lebih

hitam (linea grisae/nigra).

c) Sekitar payudara : hiperpigmentasi aerola mamae sehingga terbentuk

areola sekunder. Pigmentasi areola ini berbeda pada tiap wanita, ada yang

merah muda pada wanita kulit putih, coklat tua pada wanita kulit coklat,

dan hitam pada wanita kulit hitam. Selain itu, kelenjar montgomeri

menonjol dan pembuluh darah menifes sekitar payudara.

d) Sekitar pantat dan paha atas : terdapat striae akibat pembesaran bagian

tersebut.

2) Tanda Kemungkinan (Probability Sign)


Tanda kemungkinan adalah perubahan-perubahan fisiologis yang dapat

diketahui oleh pemeriksa dengan melakukan pemeriksaan fisik kepada wanita

hamil. Tanda kemungkinan ini terdiri atas hal-hal berikut ini :

a. Pembesaran perut

Terjadi akibat pembesaran uterus. Hal ini terjadi pada bulan keempat

kehamilan.

b. Tanda hegar

Tanda hegar adalah pelunakan dan dapat ditekannya isthimus uteri.

c. Tanda goodel

Tanda goodel adalah pelunakan serviks. Pada wanita yang tidak hamil serviks

seperti ujung hidung, sedangkan pada wanita hamil melunak seperti bibir.

d. Tanda chadwick

Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan mukosa vagina termasuk

juga porsio dan serviks.

e. Tanda piscaseck

Merupakan pembesaran uterus yang tidak simetris. Terjadi karena ovum

berimplantasi pada daerah dekat dengan komu sehingga daerah tersebut

berkembang lebih dulu.

f. Kontraksi braxton hicks

Merupakan peregangan sel-sel otot uterus, akibat meningkatnya actomysin

didalam otot uterus. Kontraksi ini tidak bermitrik, sporadic, tidak nyeri,

biasanya timbul pada kehamilan delapan minggu, tetapi baru dapat diamati

dari pemeriksaan abdominal pada trimester ketiga. Kontraksi ini akan terus
meningkat frekuensinya, lamanya dan kekuatannya sampai mendekati

persalinan.

g. Teraba ballottement

Ketukan yang mendadak pada uterus menyebabkan janin bergerak dalam

cairan ketuban yang dapat dirasakan oleh tangan pemeirksa. Hal ini harus ada

pada pemeriksaan kehamilan karena perabaan bagian seperti bentuk janin saja

tidak cukup karena dapat saja merupakan myoma uteri.

h. Pemeriksaan tes biologis kehamilan (planotest) positif

Pemeriksaan ini adalah untuk mendeteksi adanya Human Chorionic

Gonadotropin (HCG) yang diproduksi oleh sinsiotropoblastik sel selama

kehamilan. Hormon direkresi ini peredaran darah ibu (pada plasma darah),

dan diekskresi pada urine ibu. Hormone ini dapat mulai dideteksi pada 26 hari

setelah konsepsi dan meningkat dengan cepat pada hari ke 30 sampai 60.

Tingkat tertinggi pada hari 60 sampai 70 usia gestasi, kemudian menurun pada

hari ke 100 hingga 130.

3) Tanda Pasti (Positive Sign)

Tanda pasti adalah tanda yang menunjukkan langsung keberadaan janin,

yang dapat dilihat langsung oleh pemeriksa. Tanda pasti kehamilan terdiri atas

hal-hal berikut ini :

a. Gerakan janin dalam rahim

Gerakan janin ini harus dapat diraba dengan jelas oleh pemeriksa. Gerakan

janin baru dapat dirasakan pada usia kehamilan sekitar 20 minggu.

b. Denyut jantung janin


Dapat didengar dengan pada usia 12 minggu dengan mengguakan alat fetal

electrocardiograf (misalnya dopler). Dengan stethoscope laenec, DJJ baru

dapat didengar pada usia kehamilan 18-20 minggu.

c. Bagian-bagian janin

Bagian-bagian janin yaitu bagian besar janin (kepala dan bokong) serta bagian

kecil janin (lengan dan kaki) dapat diraba dengan jelas pada usia kehamilan

lebih tua (trimester terakhir). Bagian janin ini dapat dilihat lebih sempurna

lagi menggunakan USG.

d. Kerangka janin

Kerangka janin dapat dilihat dengan foto rontgen maupun USG.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kehamilan

Menurut Marmi (2014, p. 107), fakto-faktor yang mempengaruhi kehamilan

adalah sebagai berikut :

a. Faktor Fisik

Wanita hamil akan mengalami perubahan fisik selama kehamilannya,

dimana perubahan ini terjadi karena adanya adaptasi terhadap pertumbuhan janin

dalam rahim dan dapat juga dipengaruhi oleh hal-hal yang berhubungan dengan

fisik ibu sebelum dan sesudah hamil.

1) Status kesehatan

Status kesehatan wanita hamil akan berpengaruh pada kehamilan.

Kesehatan ibu selama hamil akan mempengaruhi kehamilannya dan

mempengaruhi tumbuh kembang zigot, embrio dan janin termasuk

kenormalan letak janin. Sewaktu bidan memberikan bimbingan pada masa


antenatal atau kehamilan, bidan sangat perlu memperhatikan beberapa

informasi yaitu faktor usia, riwayat kesehatan, kehamilan ganda (multiple),

dan kehamilan dengan HIV.

2) Status gizi

Pemenuhan kebutuhan nutrisi yang adekuat sangat mutlat dibutuhkan

oleh ibu hamil agar dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bagi pertumbuhan dan

perkembangan bayi yang dikandungannya dan persiapan fisik ibu untuk

menghadapi persalinan dengan aman.

Pemenuhan gizi seimbang selama kehamilan akan meningkatkan

kondisi kesehatan bayi dan ibu, terutama dalam menghadapi masa nifas

sebagai modal untuk menyusui. Selain itu status gizi ibu hamil juga

merupakan hal yang sangat berpengaruh selama masa kehamilan. Kekurangan

gizi tentu saja akan menyebabkan akibat yang buruk bagi si ibu dan janin

yang dikandungnya.

3) Gaya hidup

Selain pola makan yang dihubungkan dengan gaya hidup masyarakat

sekarang ternyata ada beberapa gaya hidup lain yang cukup merugikan

kesehatan seorang wanita hamil, misalnya kebiasaan begadang, berpegian

jauh dengan berkendaraan motor dan lain-lain. Gaya hidup ini akan

mengganggu kesejahteraan bayi yang dikandungnya karena kebutuhan

istirahat mutlak harus dipenuhi yaitu Substance abuse, perokok, hamil di luar

nikah atau kehamilan tidak diharapkan.

b. Faktor Psikologis
1) Stressor Internal dan Eksternal

Stressor internal meliputi faktor-faktor pemicu stress ibu hamil yang

berasal dari diri ibu sendiri. Adanya beban psikologis yang ditanggung oleh

ibu dapat menyebabkan gangguan perkembangan bayi yang nantinya akan

terlihat ketika bayi lahir.

Stressor eksternal pemicu stress yang berasal dari luar bentuknya

sangat bervariasi, misalnya masalah ekonomi, konflik keluarga, pertengkaran

dengan suami, tekanan dari lingkungan (respon negative dari lingkungan pada

kehamilan lebih dari 5 kali), dan masih banyak kasus yang lain.

2) Support keluarga

Setiap tahap usia kehamilan, ibu mengalami perubahan baik yang

bersifat fiisk mau pun psikologis. Ibu harus melakukan adaptasi pada setiap

perubahan yang terjadi dimana sumber stress terbesar terjadi dalam rangka

melakukan adaptasi terhadap kondisi tertentu. Dalam menjalani proses itu, ibu

hamil sangat membutuhkan dukungan yang intensif dari keluarga dengan cara

menunjukkan perhatian dan kasih sayang.

3) Subrainstormingtan Abuse (substance abuse)

Kekerasan yang dialami oleh ibu hamil di masa kecil akan sangat

membekas dan sangat mempengaruhi kepribadiannya. Ini perlu diperhatikan

karena pada klien yang mengalami riwayat ini, tenaga kesehatan harus lebih

maksimal dalam menempatkan diri sebagai teman atau pendamping yang bisa

dijadikan tempat bersandar bagi klien dalam masalah kesehatan. Klien dengan

riwayat ini biasanya tumbuh dengan kepribadian yang tertutup.


4) Partner Abuse

Hasil penelitian menunjukkan bahwa korban kekerasan terhadap

perempuan adalah wanita yang telah bersuami. Setiap bentuk kekerasan yang

dilakukan oleh pasangan harus diwaspadai oleh tenaga kesehatan jangan

sampai kekerasan yang terjadi akan membahayakan ibu dan bayinya.

c. Faktor Lingkungan, Sosial, Budaya, dan Ekonomi

1) Kebiasaan dan Adat Istiadat

Ada beberapa kebiasaan adat istiadat yang merugikan kesehatan ibu

hamil. Tenaga kesehatan harus dapat menyikapi hal ini dengan bijaksana

jangan sampai menyinggung (kearifan local” yang sudah berlaku di daerah

tersebut.

2) Fasilitas Kesehatan

Adanya fasilitas kesehatan yang memadai akan sangat menguntungkan

kualitas pelayanan kepada ibu hamil. Deteksi dini terhadap kemungkinan

adanya penyulit akan lebih cepat, sehingga langkah antisipatif akan lebih

cepat diambil. Fasilitas kesehatan ini sangat menentukan atau berpengaruh

terhadap upaya penurunan angka kesehatan ibu (AKI).

Вам также может понравиться

  • Aspek Hukum Bidan
    Aspek Hukum Bidan
    Документ43 страницы
    Aspek Hukum Bidan
    opy safitri
    Оценок пока нет
  • Kesehatan Masyarakat k.1
    Kesehatan Masyarakat k.1
    Документ6 страниц
    Kesehatan Masyarakat k.1
    opy safitri
    Оценок пока нет
  • F
    F
    Документ8 страниц
    F
    opy safitri
    Оценок пока нет
  • 01 GDL Inawulansa 556 1 Ina PDF
    01 GDL Inawulansa 556 1 Ina PDF
    Документ78 страниц
    01 GDL Inawulansa 556 1 Ina PDF
    NPutuu Kitty Dessy
    Оценок пока нет
  • Laserasi
    Laserasi
    Документ9 страниц
    Laserasi
    opy safitri
    Оценок пока нет
  • Konseling Dan Persetujuan Tindakan Medik
    Konseling Dan Persetujuan Tindakan Medik
    Документ12 страниц
    Konseling Dan Persetujuan Tindakan Medik
    opy safitri
    Оценок пока нет
  • Bidan Cantik
    Bidan Cantik
    Документ10 страниц
    Bidan Cantik
    opy safitri
    Оценок пока нет
  • Bidan Cantik
    Bidan Cantik
    Документ10 страниц
    Bidan Cantik
    opy safitri
    Оценок пока нет
  • Contoh Obat Analgetik
    Contoh Obat Analgetik
    Документ18 страниц
    Contoh Obat Analgetik
    opy safitri
    Оценок пока нет
  • Obat Analgetik Kelompok
    Obat Analgetik Kelompok
    Документ24 страницы
    Obat Analgetik Kelompok
    opy safitri
    Оценок пока нет
  • Analisa Jurnal
    Analisa Jurnal
    Документ8 страниц
    Analisa Jurnal
    opy safitri
    Оценок пока нет
  • Modul POR PDF
    Modul POR PDF
    Документ192 страницы
    Modul POR PDF
    fitri rahmayanti
    Оценок пока нет
  • Anti Jamur Opy
    Anti Jamur Opy
    Документ14 страниц
    Anti Jamur Opy
    opy safitri
    Оценок пока нет
  • Anti Jamur Opy
    Anti Jamur Opy
    Документ14 страниц
    Anti Jamur Opy
    opy safitri
    Оценок пока нет