Вы находитесь на странице: 1из 11

Bab I

Pendahuluan
1.1.Deskripsi Proyek
Proyek pembangunan IPAL Perumahan Grand Bromo Village dibangun berdasarkan
untuk :
a. Pengelolaan pencemaran air atau kerusakan lingkungan hidup.
b. Penghematan biaya pembangunan pembuangan limbah per rumah.
c. Membuang air ke kali Senturan sesuai baku mutu.
Maka akan dibangun IPAL untuk perumahan Grand Bromo Village dengan deskripsi:
a. Lokasi : Perumahan Malang Anggun Sejahtera
b. Cluster : Grand Bromo Village.
c. Alamat : Sumber Porong, Lawang, Malang.
d. Luasan : 15 Ha
e. Metode : Grase Trap & IPAL

Gambar 1.1. Peta Lokasi Perum Grand Bromo Village


Bab II

Pembahasan
2.1.Daerah Studi
Dalam hal ini direncanakan pembangunan sistem sanitasi komunal, sehingga tiap
rumah tidak memerlukan septictank. Rumah yang dipakai untuk perencanaan IPAL ialah
blok H2 dari cluster Grand Bromo Village, yaitu :
a. Jumlah Rumah : 28 rumah (mulai dari no. 2 – 12, no.14 – 30)
b. Type Rumah : New Cendana ukuran rumah 55m2
c. Jumlah Penghuni: 4 orang (KB)
d. Jumlah Total : 112 orang
e. Jenis Rumah : Rumah Biasa

Gambar 2.1. Lokasi Blok H2 Cluster Grand Bromo Village


Limbah rumah tangga dari rumah – rumah akan ditampung sementara pada bak
kontrol yang ada di tiap rumah, lebih tepatnya di bagian depan rumah untuk kemudian
dialirkan menuju pipa pembuangan utama yang mengalir ke IPAL komunal.

2.2.Volume Limbah
Sistem komunal merupakan sistem IPAL yang bertujuan untuk memproses secara
menyeluruh dari limbah rumah tangga yang dipusatkan dalam satu lokasi. Dari buku
Pembangunan Infrastruktur SANIMAS IDB (Islamic Development Bank) oleh
Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya
(2016 : 12), menyebutkan sumber air limbah yang berasal dari beberapa kegiatan di dalam
rumah tangga yang akan dialirkan kedalam sistem perpipaan air limbah terdiri dari :
a. Black Water
Merupakan air limbah yang berasal dari kloset / jamban.
b. Grey Water
Merupakan air limbah yang berasal dari tempat mandi, cuci, dapur.

Black
Water
Kloset / Jamban Bak Kontrol IPAL
Rumah Sambungan Saluran
rumah primer

Dapur, T. Cuci Grase Trap


Grey
Water

Gambar 2.2. Diagram Alir Proses Pengolahan Limbah


Menurut JICA 1990 besaran buangan limbah yang sering digunakan dalam
perencanaan yaitu sebesar 120 liter/penghuni/hari. Volume dari limbah dihitung
berdasarkan jumlah penduduk dikalikan dengan besaran buangan limbah rata-rata. Maka
perhitungannya sebagai berikut :
Debit limbah domestik =jumlah rumah x jumlah penghuni x besaran buangan limbah
=28 rumah x 4 orang x 120 lt/penghuni/hari
=13.440 lt/hari
13.440
= 86400 = 0,156 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟⁄𝑑𝑡

2.3.Jaringan Pipa
Desain jaringan pipa untuk pengaliran pembuangan limbah dipilih bahan PVC karena:
a. Kekakuan pipa PVC mempunyai 3x kekakuan dari pipa plastik biasa.
b. Pipa PVC lebih kuat dan tahan terhadap tekanan lebih tinggi.
c. Sambungan lebih mudah karena memakai socket.
d. Pipa PVC tahan terhadap asam organik, alkali, garam, dan korosi.
e. Pipa PVC tersedia dalam berbagai ukuran bermacam-macam.

Pipa PVC mengalirkan limbah black water dari rumah menuju bak kontrol dan gray
water dari rumah menuju grase trap, kemudian di alirkan ke pipa utama pembuangan
limbah. Semua jaringan pipa pengaliran menggunakan pipa PVC dengan dimensi
disesuaikan dengan debit limbah yang mengalir. Dengan perhitungan sebagai berikut :
Saluran yang akan dihitung harus memenuhi kriteria aliran dengan kecepatan aliran
terendah pada saat debit puncak berlangsung berkisar antara 0,6 – 3,0 m/dt agar
memenuhi self cleaning untuk 2 macam saluran yaitu :
a. Sambungan rumah
Untuk 1 rumah terdiri dari 4 orang, maka :
Qr = besaran buangan limbah x jumlah penghuni
= 120 liter/penghuni/hari x 4 orang
= 480 liter/hari
Jam puncak penggunaan air dengan kapasitas sebesar 65 % dalam 1 hari dari total
air limbah, maka :
Qr = 480 liter/hari x 65%
= 312 liter/hari
312
= 86400 = 0,003611 liter/detik

Dimensi pipa untuk sambungan rumah dapat dihitung :


Qr = 0,003611 liter/detik
V = 1,5 m/dt (kecepatan aliran)
𝑄×4
d = √𝑉×𝜋

0,003611×4
=√ = 0,0554 𝑚
1,5×𝜋

Jadi diameter untuk sambungan rumah adalah 5,54 cm ≈ 10 cm pipa PVC.


b. Saluran Tersier
Untuk 1 saluran tersier melayani 28 rumah, maka :
Qt = Qr x jumlah rumah
= 0,003611 liter/detik x 28 rumah
= 0,101108 liter/detik
Dimensi pipa untuk saluran tersier dapat dihitung :
Qt = 0,101108 liter/detik
V = 1,5 m/dt (kecepatan aliran)
𝑄×4
d = √𝑉×𝜋

0,101108×4
=√ = 0,2930 𝑚
1,5×𝜋

Jadi diameter untuk saluran tersier adalah 29,30 cm ≈ 32 cm pipa PVC Buizen.
Tabel 2.1 Dimensi Saluran Pipa
No Jenis Saluran Diameter Saluran (cm) Bahan Saluran
1 Sambungan Rumah 10 PVC
2 Saluran Tersier 32 PVC Buizen
Sumber : hasil perhitungan

2.4.Kemiringan Pipa
Kemiringan minimum dapat dianalisa menggunakan rumus :
1
𝑉= × 𝑅 2⁄3 × 𝐼 1⁄2
𝑛
𝐴 𝜋𝑟 2 𝑟
𝑅= = =
𝑃 2𝜋𝑟 2
2

𝑣. 𝑛
𝐼=( )
𝑟 2⁄3
(2)

Dimana : V = kecepatan rencana


n = koefisien Manning
r = jari – jari pipa
I = kemiringan saluran
Sistem pengaliran menggunakan aliran dari limbah yg sudah di olah di grase trap
dan gravitasi,oleh karena itu dibutuhkan kemiringan yang cukup agar terjadi
pembersihan sendiri (self cleaning). Perhitungan kemiringan saluran pembuangan pada
sistem air limbah adalah sebagai berikut :
a. Sambungan rumah
Kemiringan saluran untuk sambungan rumah ialah :
V = 1,5 m/detik
n = 0,01 (pipa PVC)
r = 0,05 m (d 10 cm)
2
1,5.0,01
𝐼=( 0,05 2⁄3
) =0,03078
( )
2

Standar kemiringan minimum untuk pipa diameter 10cm adalah 3,08% = 0,0308
b. Saluran tersier
V = 1,5 m/detik
n = 0,01 (pipa PVC)
r = 0,16 m (d 32 cm)
2
1,5.0,01
𝐼=( 0,16 2⁄3
) =0,00653
( )
2

Standar kemiringan minimum untuk pipa diameter 32cm adalah 0,653% =


0,00653
Tabel 2.2 Kemiringan Saluran Pipa
No Jenis Saluran Diameter Saluran (cm) Kemiringan (%)
1 Sambungan Rumah 10 3,078
2 Saluran Tersier 32 0,653
Sumber : hasil perhitungan

2.5.Fabrikasi
Dalam perencanaan IPAL domestik di cluster Grand Bromo Villange blok H2, untuk
bagian-bagian dari perencanaan IPAL yang digunakan ialah produk dari :
a. Bak Kontrol : Beton K-125
dimensi 20 x 30 cm
b. Grase Trap : Bio Five BGT – 30
dimensi 46 x 36 x 32 cm
c. IPAL : Biotech RCX – 19
dimensi 2000 x 6000 cm

Sehingga lebih mudah dalam pelaksanaanya dan tidak membutuhkan banyak tenaga
kerja.

2.6.Pondasi
Desain Pondasi pembuatan IPAL domestik (dipilih IPAL fabrikasi), sebagai alat
dan penahan dinding samping tanah galian yang akan digunakan sebagai tempat
diletakkannya IPAL.
Jenis pondasi yang digunakan berupa box culvert u-ditch yang nantinya digunakan
pada bagian bawah dan samping penembatan IPAL fabrikasi. Pada box culvert u-ditch
terdiri dari 2 (dua) bagian struktur yaitu plat atas dan plat dinding.
Perhitungan tulangan box culvert u-ditch (cast in-situ) yaitu untuk mengetahui
banyaknya kebutuhan besi tulangan yang nantinya akan digunakan. Berikut ini
perhitungan tulangan box culvert u-ditch:
a. Data Perencanaan :
1. Dimensi
- Lebar Plat Dalam = 2,000 m
- Tinggi Plat Dinding Luar = 2,000 m
- Tebal Plat = 0,075 m
- Tebal Selimut Beton = 0,02 m
- b = 1,00 m
2. Data Material
- Mutu Beton (fc’) = 15,00 MPa
- Mutu Baja = 240 MPa
3. Data Pembebanan
- Berat Beton Bertulang = 24 kN/m3
- Berat Tanah Padat ( γ) = 17,2 kN/m3
- ϕ (lempung berpasir) = 22,5°
1
- Ka (Koef Tanah Aktif) = tg2 (45- 2 ϕ)
22,5
= tg2 (45- )
2

= tg2 33,75
= 0,45
Tabel 2.3 Nilai c dan  untuk Tanah Kohesif

Jenis tanah  c (MP/m²)

Lempung kaku 15º 1,0


Lempung lunak 15º 0
Lempung berpasir 22,5º 0,5
Lempung padat 22,5º 0,2
Lemp/lanau organik 10º 0

b. Pembebanan Plat
1. Beban Mati (DL) = Tekanan Tanah Aktif (Beban Segitiga)
q = h Plat x γ x Ka
= 2,000 x 17,2 x 0,45
= 15,48 kN/m
2. Beban Kombinasi = 1,4 DL
c. Perhitungan Statika
Analisa statika struktur menggunakan bantuan program STAADPro dengan
menggunakan beban kombinasi yang telah ditentukan, berikut pembebanan dan
hasilnya.

Gambar 2.3 Beban Mati (Dead Load) (Sumber : STAADPro)

Gambar 2.4 Bidang Momen dengan Kombinasi 1,4 DL (Sumber : STAADPro)


d. Perhitungan Penulangan U-Ditch
1. Data Perencanaan
Mutu Beton (fc’) = 22,5 MPa
Mutu Baja (fy) = 240 MPa
b = 1000 mm
Tebal Plat (h) = 75 mm
Selimut Beton (p) = 20 mm
Ø Tul arah x (D1) = Ø 10 (asumsi)
Ø Tul arah y (D2) =Ø8 (asumsi)
d = h – p – (1/2D1) – D2
= 75 – 20 – ( ½ X 10 ) - 8
= 42 mm
Momen (Mu) = 1448190 N.mm
2. Penulangan U-Ditch
0,85 𝑥 𝛽1 𝑥 𝑓𝑐′ 600
ρ balance = 𝑥
𝑓𝑦 600+𝑓𝑦
0,85 𝑥 0,85 𝑥 22,5 600
= 𝑥
240 600+240

= 0,0484
ρ maks = 0,75 x ρ balance
= 0,75 x 0,0484
= 0,036
1,4
ρ min =
𝑓𝑦
1,4
= 240

= 0,00583
𝑓𝑦
m = 0,85 𝑥 𝑓𝑐′
240
=
0,85 𝑥 22,5

= 12,55
𝑀𝑢
Rn = Ø𝑥 𝑏 𝑥 𝑑2
1448190
= 0,8 𝑥 1000 𝑥 422

= 1,0262 N/mm2
1 2𝑚𝑅𝑛
ρ perlu = 𝑚(1-√1 − 𝑓𝑦
)

1 2𝑥12,55𝑥1,0262
= 12,55(1-√1 − 240
)

= 0,00440
Jika ρ perlu < ρ min, maka gunakan ρ min
As = ρ min x b x d
= 0,00583 x 1000 x 42
= 244,86 mm2
Dipakai tulangan Ø10-250 (As = 314 mm2)
Gambar 2.5 Sketsa Penulangan U-Ditch (Sumber : Hasil Gambar)
Bab III

Penutup
3.1.Kesimpulan
Perencanaan IPAL Domestik di Perum Malang Anggun Sejahtera, cluster Grand
Bromo Village blok H2 berjumlah 28 rumah dengan masing-masing anggota keluarga 4
orang akan dipakai IPAL fabrikasi dengan daya tampung 19 m3 dan memakai grase trap
fabrikasi volumenya 30 liter. Dibuatkan pondasi untuk menampung IPAL tersebut dari
beton bertulang.

Вам также может понравиться