Вы находитесь на странице: 1из 4

CT scan tanpa kontras dapat mendeteksi area iskemik pada otak dalam waktu 3-6 jam

setelah timbulnya gejala (hiperakut). Tanda awal yang tampak pada radiologi berhubungan
dengan infark parenkim, gejala sisa seluler dan akibat oklusi pembuluh darah. Infark serebri
akut menghasilkan hipoperfusi serebri dan edema sitotoksik. Pada fase ini adanya iskemik
diidentifikasi sebagai tanda awal infark, yaitu hilangnya batas area putih abu-abu,
penyempitan sulci serta fissura silvii dan kompresi sistema ventrikel serta sisterna, nukleus
lentiformis tampak mengabur (hipodens), insullar ribbon sign dan hyperattenuating
(“hyperdense”) media sign.
Edema sitotoksis tejadi karena adanya asidosis laktat dan kegagalan pompa ion
membran sel akibat masukan ATP yang tidak memadai. Proses ini melibatkan redistribusi air
jaringan dari ruang ekstraseluler ke intraseluler, sehingga terjadi pembengkakan sel,
berkurangnya ruang ekstraseluler dan keterbatasan gerak molekul air di dalam sel maupun di
luar sel. Konsentrasi air di daerah yang terkena akan meningkat. Adanya perubahan air dalam
jaringan mengakibatkan terjadinya penurunan atenuasi area putih abu-abu. Hipodensitas
terjadi karena edema vasogenik (3-6 jam) disebabkan hilangnya batas integritas endotel dan
terjadi jika adanya perfusi. Manifestasi dari proses ini pada CT tanpa kontras akan tampak
sebagai pembengkakan gyrus, penipisin sulci dan hilangnya batas area putih abu-abu.

Gambar . CT tanpa kontras menunjukan infark


luas arteri serebri media dengan pembengkakan
difus hemispherium, ditandai dengan
penyempitan sulci dan fisura silvii dextra
mengabur.
Nukleus lentiformis yang mengabur disebabkan terjadi peningkatan hipoatenuasi
akibat edema sitotoksis yang terjadi 2 jam setelah gejala. Karena cabang lentikulostriata arteri
serebri media merupakan ujung pembuluh darah sehingga nukleus lentiformis rentan terhadap
kerusakan yang irreversibel akibat oklusi di proksimal arteri serebri media.

Gambar .Hipoatenuasi pada nukleus lentiformis


dextra setelah onset gejala 3 jam dengan
kelemahan mendadak sisi kiri sesuai dengan
infark pada area arteri serebri media. (A).
Follow up setelah 24 jam tampak hipoatenuasi
pada nukleus lentiformis dextra dan lobus
frontalis posterior dextra (B).
Insullar ribbon sign merupakan hipoatenuasi pada kortek insula yang muncul pada
tahap awal sumbatan di arteri serebri media. Terjadi akibat posisi watershed yang jauh dari
asupan pembuluh darah kolateral arteri anterior serebri dan posterior serebri. Tanda ini
menunjukkan adanya awal kerusakan yang ireversibel. Selain hipodensitas pada insula dan
nukleus, sebagai akibat oklusi pada arteri serebri media hipodensitas juga terjadi pada korteks
dan ganglia basalis.

Gambar . Hipoatenuasi dengan insular ribbon sinistra


pada infark arteri serebri media akut
Sebuah tanda penting yang dapat diidentifikasi pada CT non kontras adalah
penyumbatan pembuluh darah, yang berupa lesi hiperdens pada pembuluh darah.
Hiperdensitas dapat terdeteksi dalam setiap pembuluh darah yang tersumbat. Baik pada arteri
serebri media, arteri serebri anterior, arteri serebri posterior dan pada arteri basilaris.

Gambar .Pasien dengan riwayat penggunaan steroid


anabolik dengan gejala penurunan kesadaran. Pada CT scan
tanpa kontras menunjukkan hiperdensitas pada arteri
basilaris (panah hitam) (A), menunjukkan tanda awal infark
di arteri serebri posterior dextra dengan hilangnya batas area
putih abu-abu (B). Pada follow up setelah 24 jam tampak
infark luas di batang otak yang meluas ke pedunculus
serebri media (C). Adanya udema mengakibatkan ventrikel
4 menyempit dan berkembang menjadi hidrosephalus
(perhatikan regio temporal (panah putih)).
Tanda hiperdensitas arteri serebri media (HASM) sering diidentifikasi sebagai
hiperdensitas linier di proksimal segmen M1 arteri serebri media atau sebagai titik hiperdense
dalam fissura silvii. Ditemukan paling cepat 90 menit setelah gejala. Hiperdensitas pada
sirkulus wilisi (Sylvian dot sign) terjadi akibat sumbatan di arteri serebri media sedangkan
sumbatan atau trombus pada distal cabang sylvian arteri serebri media (M2 atau M3) ditandai
dengan adanya arteri serebri media dot sign. Sylvian dot sign sering terlihat tanpa diikuti
hiperdensitas arteri serebri media. Diagnosis banding dari hiperdensitas arteri serebri media
ini adalah kalsifikasi arterosklerosis dan peningkatan hematokrit.
Gambar 11. Hiperdensitas pada lumen pembuluh
darah- hiperdens arteri serebri media (HASM)
sign. Tampak sebagai hiperdensitas linier di
proximal segmen M1 pada arteri serebri media
(panah hitam) atau sebagai titik hiperdens pada
fissura silvii (kepala panah hitam).
Daerah hipodens pada CT tanpa kontras cenderung menunjukkan adanya kerusakan
iskemik berat dan irreversibel. Hipoatenuasi pada CT menunjukkan hubungan dengan
hipoperfusi jaringan yang dibuktikan dengan pemeriksaan positron emisi tomografi (PET).

Вам также может понравиться