Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
I. PENDAHULUAN
Dalam rangka pemeliharaan dan perawatan gedung Masjid Jami Tangkubanperahu maka
disusunlah metode pekerjaan perawatan & pemeliharaan ini yang diharapkan dapat
memberikan gambaran tentang pelaksanaan pekerjaan tersebut.
Maksud dan tujuan Pekerjaan Pemeliharaan dan perawatan fisik Masjid Jami Tangkubanperahu
di Jakarta Selatan adalah :
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut disusunlah metode pelaksanaan pekerjaan tsb
sebagaimana diuraikan lebih lanjut
II. METODE PELAKSANAAN KERJA
TUJUAN / SASARAN : Seluruh permukaan lantai semen, aspal atau Beton, bersih dari
lumut dan kotoran yang melekat.
Alat Tidak Habis Pakai : Floor squeguee, sikat tangkai, sikat tangan, kape
PROSEDUR KERJA
Alat Habis Pakai : Dusting moop, lap kaca, tapas hijau, spons
Alat Tidak Habis Pakai : Floor squeguee, sikat tangkai, sikat tangan, botol
Alat Pendukung Operasi : Dusting mop set, floor squeeguee, sikat tangkai, sikat tangan,
botol sprayer, gayung ember, rak ball.
PROSEDUR KERJA
Alat Tidak Habis Pakai : Ember kerja, window squeegue, wash applicator, botol sprayer
Alat Pendukung Operasi : Tangga lipat, Safety belt, danger notice dan scaffolding
PROSEDUR KERJA
TUJUAN / SASARAN : Agar seluruh permukaan lantai terlihat bersih setiap hari
bebas dari debu, sampah plastik / Kertas, puntung
rokok dan tumpahan air minum / makanan
Alat Pendukung Operasi : Troly sampah, kabel roll, Papan peringatan, sarung tangan,
tangga lipat, selang air, kabel roll
Alat Utama : Mesin polisher, wet & dry vaccum dan mesin dry vaccum cleaner
Bahan Kimia : Sigla, scoring, bendurol, disinfectant, bowl cleaner, metal polish,
helios, dust cleaner.
PROSEDUR KERJA
TUJUAN / SASARAN : Kerawangan GRC agar bersih luar dan dalam bersih dari debu,
bekas noda tangan, kerak dan jamur.
Alat Habis Pakai : Kain lap kanebo, tapas, karet busa, kuas
PROSEDUR KERJA
TUJUAN / SASARAN : Stainless steel, Alluminium, Tembaga, Enamel bersih dari debu,
kotoran, bekas noda tangan, kerak dan jamur .
Alat Pendukung Operasi : Tangga lipat, Safety belt, danger notice, tangga tali, tambang dan
scaffolding atau gondola.
Bahan Kimia : PH Balance ( Multi Purpose Cleaner/MPC ) dan wax (pengkilap) untuk : logam di
treatment seperti
PROSEDUR KERJA
TUJUAN / SASARAN : Dinding “batu tempel acak” pada seluruh permukaan agar bersih
dari debu, bekas noda tangan, kerak dan jamur.
Alat Tidak Habis Pakai : Ember kerja, wash applicator, botol sprayer, sikat plastik / sikat kawat
Seluruh jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan dan direncanakan secara teratur teliti dan
dituangkan dalam bentuk program kerja yaitu sebagai berikut :
Program kerja tahunan merupakan program induk yang didalamnya memuat cakupan jenis
kegiatan, volume dan waktu. Program kerja tahunan dibuat dan diajukan terlebih
dahulu kepada Yayasan guna memperoleh persetujuan.
Program kerja bulanan pada prinsipnya merupakan jabaran dari program kerja tahunan
menyajikan kegiatan pekerjaan yang akan dilaksanakan pada bulan tersebut serta
volume lokasi, peralatan & tenaga. Program ini diajukan sebulan sebelum pelaksanaan
pekerjaan untuk dikoordinasikan bersama.
Jadwal Kerja :
Sesuai dengan jenis pekerjaan, kondisi lokasi dan target yang akan dicapai maka peralatan
kerja memiliki fungsinya masing-masing dan terdiri atas :
Terdiri dari berbagai jenis alat yang dikenal secara umum namun fungsinya dapat digunakan
untuk mendukung pekerjaan cleaning service.
3. Alat Habis Pakai
Terdiri dari berbagai peralatan khusus cleaning service untuk mendukung pekerjaan rutin atau
berkala, peralatan tersebut pada umumnya hanya dapat digunakan sekali dalam setiap
pekerjaan (habis pakai).
Terdiri dari berbagai jenis alat umumnya merupakan bagian komponen (spare part) dari
peralatan khusus cleaning service untuk mendukung pekerjaan rutin maupun berkala.
Peralatan tersebut dapat digunakan secara berulang untuk masa waktu tertentu (tidak
habis pakai sama sekali).
5. Alat komunikasi
Peralatan yang digunakan untuk mendukung sistim komunikasi intern : antara pemimpin, staf
dan pekerja lapangan, terutama untuk daerah yang luas juga untuk kelancaran
komunikasi dengan pihak pengguna pemberi kerja.
1. Pembersih
Membersihkan noda, kotoran, flek, bercak, baik yang menempel sedang maupun kuat
melalui proses : pencucian, pembilasan, pengupasan, pengangkatan,
pelepas/pelarutan, penjebak sekaligus pengkilap / cemerlang
2. Netralisasi
Menetralisir penggunaan bahan pembersih awal yang mengandung zat asam tinggi
sebelum dilaksanakan pelapisan (terutama untuk coating atau kristalisasi).
3. Perawatan / Pemeliharaan
4. Disinfectant
Pembasmi kuman / bakteri, terutama dalam ruangan toilet sehingga terjamin kesehatan
hygienis.
5. Penyegar / Pengharum
6. Efek Penggunaan
Setiap jenis bahan kimia digunakan harus diperhatikan efek didalam penggunaannya terhadap
obyek yang dibersihkan maupun lingkungan sekitarnya seperti :
Berdasarkan kebutuhan dan target pekerjaan dengan komposisi tenaga kerja yang
disediakan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut terdiri dari kualifikasi yang ahli dan
terampil dibidangnya masing-masing dengan jumlah yang disesuaikan sebagai berikut :
1. Quality Control
2. Supervisor
5. Pemelihara Toilet
6. Petugas kebersihan
X. PETUNJUK PELAKSANAAN
1. Lobby duster
1. Sapu ijuk
2. Pengki
3. Mop – pel
4. Mop Presser ( castor & bucket ) = Alat pemeras kain pel
Cara kerja
1. Bersihkan permukaan lantai dari debu/ kotoran dengan menggunakan lobby duster / sapu
ijuk.
2. Siapkan campuran air yang telah diberi cairan floor cleaner dan tempatkan pada peralatan
mop pressure.
3. Masukkan mop pel kedalam campuran air tersebut dan peras kain mop pel secukupnya.
4. Pel permukaan lantai dengan menggunkan mop pel tersebut diatas sehingga permukaan
lantai menjadi bersih.
5. Cuci mop pel dengan menggunakan air bersih sampai bersih dan ulangi pengepelan lantai
sampai selesai.
6. Selanjutnya pelihara kebersihan permukaan lantai dari debu atau kototran dengan
menggunakan lobby duster/sapu ijuk dan pengki setiap saat ( monitoring kebersihan )
7. Untuk mengkilapkan permukaan lantai perlu dilakukan pem – buffing an dengan cara sebagai
berikut :
Cara kerja
1. Basahi permukaan kaca dengan menggunakan wash applicator yang telah dicelupkan
kedalam cairan glass cleaner atau menggunakan alat semprot botol sprayer yang telah
diisi cairan glass cleaner.
2. Bersihkan air yang berada dipermukaan kaca dengan menggunakan window squeeqe.
3. Keringkan permukaan kaca dengan menggunakan lap kanebo sampai permukaan kaca
menjadi bersih dan mengkilap.
o Lap Kanebo
o Kain lap majun
Cara Kerja :
Basahi lap kanebo dengan air yang telah dicampur dengan cairan
pembersih yang khusus untuk stainless steel dan peras secukupnya.
Usapkan lap kanebo ke permukaan stainless steel dengan cara menekan
searah atau tidak digosok.
Selanjutnya pelihara permukaan stainless steel dengan menggunakan
kain majun.
3. Membersihkan bahan Logam
Bahan logam meliputi : railing tangga, railing Void, Box hydrant ,atap enamel, list alluminium
dan tembaga makara
1. 1. Kamoceng
Cara kerja :
6. Apabila diperlukan tembaga dapat dilakukan pembersihan secara total dalam jangka
waktu tertentu dengan menghampelas / menggosok seluruh permukaan hingga warna
bahan dasar tembaga timbul kembali dan kemudian dilakukan penggosokan dengan
metal polish, lalu dilakukan pengcoatingan ulang dengan neutral spray paint.
e. Membersihkan dinding cat tembok , Cat dekoratif SKK dan rolling door
Cara kerja :
f. Membersihkan Plafond
o Rak ball
o Telescopic
Cara kerja :
Bersihkan permukaan plafond dari debu atau sarang laba-laba dengan menggunakan rack ball
dan telescopic.
g. Membersihkan Dinding luar
1.
2. Peralatan yang dipergunakan :
1. Scaffolding
2. Helm Pengaman
3. Sabuk Pengaman
4. Wash Aplikator
5. Wiper Kaca
6. Kain Lap
7. Tapas / kain pembersih kaca /kanebo
8. Sikat Nylon
Cara Kerja
Untuk membersihkan ditempat yang tinggi gunakan peralatan scaffolding yang telah
disediakan.
Bersihkan permukaan kaca sesuai dengan petunjuk kerja membersihkan kaca .
Bersihkan debu/kotoran pada permukaan dinding dengan menggunakan sikat nylon dan
lap kembali dengan menggunakan kain bersih.
Apabila kotoran masih tetap menempel pada permukaan dinding maka lakukan sbb:
Apabila kotoran masih juga melekat pada permukaan dinding lakukan pengecatan ulang
pada daerah setempat.
Cara Kerja
Apabila permukaan lantai parkir ( Paving ) sudah kelihatan banyak debu yang menempel
dan tidak bisa hilang dengan cara disapu, maka permukaan lantai tersebut perlu dipoles
dengan cara sbb:
Untuk membersihkan kotoran / Lumpur yang melekat pada jalan / halaman bersihkan
dengan air dan di “kosrek” / disikat dengan sapu lidi.
Tugas Pokok : Menjaga, merawat & memelihara kebersihan seluruh area Kerja lantai II.
Tugas Pokok : Menjaga, merawat & memelihara kebersihan seluruh area kerja lantai III.
Tugas Pokok : Menjaga, merawat & memelihara kebersihan seluruh area lantai atap, baik
lantai beton, enamel , hingga saluran2 beton
Tugas Bantuan : Menjaga kebersihan seluruh area atap gedung.
X. INDEX KATA-KATA
NO KATA KETERANGAN
1 Bendurol Merek Chemical pengangkat debu dan pelicin
yang mengandung desinfectant
14 Extractor ( Wet & spray ) Karet pendorong air untuk lantai dg tongkat.
46 Vaccum ( dry )
49 Wash applicator
50 Wax Stripper
METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN
LANDSCAPE
Adalah : Wajah / karakter lahan / tapak bagian dari muka bumi dengan segala aktifitas
kehidupan dan apa saja yang ada didalamnya sebagai fungsi : Estetis, Hidrologis, Adaptis,
Klimatologis, Protektif, Hygienis, Edukatif, Ekonomis dan Sosial.
TUJUAN LANDSCAPE
Menciptakan suasana yang asri, nyaman, sejuk, sehat, indah dan alami dilingkungan Masjid
Jami Tangkubanperahu, Jakarta Selatan.
CAKUPAN LANDSCAPE
A. Interiorscaping
adalah suatu kegiatan penataan dan pengelolaan tanaman hias ruangan (indoor) untuk
menciptakan ruangan yang nyaman,asri, indah,sejuk, sehat dan alami.
Lingkup interiorscaping
B. Ekteriorscaping
Lingkup eksteriorscaping
Pengadaan/ penggantian tanaman outdoor, pemeliharaan & perawatan kolam hias, sign
system, Plaza Shalat, pembuangan sampah, halaman parkir, septictank.
1. Kesehatan Tanaman
SEHAT
Bebas hama dan penyakit
Pertumbuhan baik
Bebas dari tanaman pengganggu / gulma / benalu.
2. Penampilan
Bentuk proporsional -
Tanaman & wadah proporsional -
Warna sesuai karakter tanaman -
Daun terlihat bersih –
3. Media Tanam
Bersih
Ringan
Mengandung nutrisi
Porousitas baik
Mampu menyimpan air
4. Aklimatisasi
1. Persiapan
Survei
- Kebutuhan material/bahan
Pengadaan bahan
2. Pelaksanaan
Tindakan / execution
Pengawasan
- Nursery
- Rotasi tanaman
- Seluruh Area
3. Maintenance
Soft Material
F. Penanganan Komplain
G. Evaluasi
Dilakukan secara berkala
Bertujuan untuk mempertahankan standard dan meningkatkan kualitas kerja
Jenis Tanaman : * Hidroponik & media tanah sesuai dengan keadaan mendesign dan
mengatur tata letak tanaman
Jenis Tanaman : Tanaman penutup tanah (rumput), semak / perdu (bunga-daun), pagar,
pohon, tanaman merambat dengan media
tanah subur / tanah berpasir.
* Memberi pupuk
* Penggemburan tanah
* Memberantas hama
* Membersihkan sampah-sampah
B. Bahan dan Peralatan : untuk halaman / taman per bulan
Pupuk urea
Pupuk NPK
Antonic
Basudin
Sapu lidi
Pengki
Lap majun
Botol Sprayer
Peralatan Kerja
Gembor / emrat
Grass Mower
Knapsak-sprayer
C. Perawatan Taman
o Selang air
o Alat penyemprot hama
o Cangkul kecil
o Gunting rumput
o Gunting dahan
Cara kerja
Siram tanaman dua kali sehari, pagi dan sore hari bila tidak turun hujan
dengan menggunakan selang air.
Crew Gardener
Tugas Pokok : Menjaga, merawat & memelihara kebersihan area taman dan halaman parkir
lantai dasar.
AKTIFITAS
Lantai
Toilet
Dinding
Kaca
Tangga
Taman
2. GARDENER
AKTIFITAS
I. Pekerjaan Pengecatan
Sebelum dilakukan pengecatan dinding yang baru, beberapa hal yang harus
diperhatikan
Dinding yang akan di cat baru disarankan untuk pertama kali menggunakan Alkali
primer. Alkali ini berfungsi sebagai media pengikat dan penutup pori-pori antara bidang
plesteran dan cat baru yang akan dipakai, selain itu lapisan ini merupakan cat warna
dasar untuk membantu keaslian warna cat baru. Setelah lapisan alkali ini benar- benar
kering, pengecatan dapat dilakukan secara bertahap (3x) agar karakter warna yang
diinginkan dapat tercapai.
2. Pekerjaan perbaikan kerusakan cat lama.
Pada bagian dinding yang lembab, sehingga menyebabkan lapisan cat melepuh
terlebih dahulu harus ditinjau penyebab kelembaban tsb. Apabila kelembaban
disebabkan oleh faktor-faktor internal ( mis : Muka air tanah yg dangkal, rembesan dari
bak / kamar mandi.), maka dinding yang rusak tsb plesterannya di bongkar dan diganti
menggunakan trasram ( campuran semen pasir 1 : 2 ). Tujuannya adalah menghambat /
menghentikan rembesan kadar air pada dinding. Setelah plesteran diganti, pengecatan
diperlakukan sama seperti halnya dengan cat baru, hanya jenis cat harus disesuaikan
dengan kondisi yang ada ( interior atau exterior ).
Pada kondisi dinding berjamur karena foktor- faktor external / luar, tahap pertama
adalah dengan membuang lapisan berjamur tsb dengan menggunakan ampelas tembok
hingga jamur dan noda noda hitamnya hilang. Bila terdapat kondisi permukaan yang
tidak rata, tidak disarankan untuk menggunakan wall filler / dempul tembok. Bila
kerusakan cukup dalam , hendaknya dilakukan pemelesteran untuk meratakannya, jika
tidak dalam, cukup dengan menghaluskannya dengan ampelas hingga rata.
Bila terdapat kondisi granit popping dalam suatu areal ruang kerja, tahap pertama
adalah melokalisasi areal tersebut, gunanya untuk menghindari pecahnya granit yang
popping tsb karena terinjak.Granit yang popping tsb harus segera dipotong natnya oleh
mesin pemotong granit agar dapat meminimalisir proses pengangkatan granit lain yang
masih baik. Granit yang terangkat dilepaskan seluruhnya dari lantai dan dilakukan
pembersihan semen tersisa pada bagian belakang granit. Demikian pula pada bagian
lantainya, dilakukan pengerokan lapisan semen yang tersisa sehingga dimungkinkan
untuk pemberian perekat baru untuk pemasangan kembali.
Pada pemasangan kembali, bila terdapat penggantian granit yang baru agar
diperhatikan kesesuaian jenis, corak, dan warna dengan granit existing.
Untuk menghindarkan adanya gelembung udara yang terjebak pada spesi dibawah
granit, dilakukan pemukulan menggunakan palu karet saat pemasangan kembali . Untuk
memastikan kelurusan dan kerataan elevasi, hendaknya menggunakan waterpass agar
pemasangan kembali dapat sesuai dengan kondisi semula.
Pemberian nat granit dilakukan setelah granit terpasang selama minimal 1 x 24 jam,
disarankan menggunakan spesi nat khusus ( am.50 grouting tile , dll ) untuk memastikan
media perekat granit masih dapat “bernafas”.
Kebocoran jenis ini memerlukan penelitian dan pengamatan pada seluruh bagian
atap genting bagian luar karena lapisan genting bagian bawah / dalam tertutup oleh
alluminium foil dan ram kawat . Dari pengamatan secara visual bila ditemukan adanya
keretakan atau genting yang pecah, bagian kerusakan tsb harus diganti dengan yang
baru. Tidak diperbolehkan menambal / menyambung genting yang retak atau pecah tsb
walau dengan alasan ketaktersediaan material yg sejenis. Bila ditemukan kasus seperti
diatas ( ketiadaan corak yang sama ), hendaknya dilakukan penukaran bagian yang
pecah tsb dari material yang terletak dibawahnya ( tidak terlihat ), sehingga bagian yang
tidak terlihat tsb dapat mempergunakan genting sejenis dengan sedikit perbedaan corak
warna.
Perbaikan kebocoran kondisi ini harus melalui pengamatan yang seksama. Jalur air
harus diteliti arah alirannya hingga masuk dalam roof drain yang semestinya.
Kebocoran bisa terjadi karena kotoran yang meghalangi jalan air sehingga air
meluap masuk pada celah bagian terbuka ke plafond. perbaikan cukup dengan
melakukan pembersihan saluran tsb.
Kondsi yang lebih berat disebabkan design struktur atap yang kurang curam
sehingga aliran air mudah lari bila curah hujan besar, ataupun terkena hambatan
seperti angin ataupun kotoran. Hal yang harus diperhatikan apabila alur
pembuangan seng tsb berakhir pd ujung bagian tembok, sehingga kebocoran mu-
dah sekali terjadi. Perbaikan harus dilakukan dengan memindahkan arah aliran air
tsb sehingga dapat langsung menuju arah yang benar. Caranya dengan membu-at
talang dari seng ataupun cor adukan yg diwaterproofing, membentuk sistem talang
menuju jalur yang seharusnya.
3. Kebocoran pada dinding retak non structural.
Penenganan kebocoran akibat dinding yang retak harus dilakukan pengupasan atau
pembobokan pada sisi jalur keretakan dengan kelebaran yang memungkin-kan
dilakukan penambalan, dan dengan kedalaman hingga akhir keretakan. Penambalan
dapat dilakukan dengan zat perkat khusus waterproofing ( Lemkra F-103 atau am-
100 ) atau menggunakan spesi campuran semen dangan bounding agent ( 1 : 1 ) .
spt : Callbound, U-Strobond, Calcibond dll. Campuran dibuat hingga menyerupai
pasta. Dinding yang sudah dibobok dibasahi air secara merata hingga meresap baru
kemudian dilakukan penambalan dengan zat perekat seperti diatas. Penambalan
langsung mengejar elevasi ketebalan pelesteran shg tidak diperlukan pemelesteran
lagi. Pengecatan dilakukan setelah tambalan dinding kering sempurna, dengan
metoda pengecatan seperti diatas.
Kondisi plat lantai / dak beton pada areal yang terexpose / terbuka, akan mengalami
degradasi setelah mencapai umur pemasangan tertentu ( biasanya diatas 5 tahun ).
Hal itu disebabkan karena kondisi muai susut akibat perubahan alam : panas, dingin,
basah, kering yang silih berganti. Penelitian sumber keretakan untuk menentu-kan
lokasi kebocoran cukup sulit dilakukan karena keretakan biasanya terjadi secara
merata di semua permukaan plat. Oleh karenanya penanganan kebocoran pada plat
lantai dilakukan secara keseluruhan.
Satu hal penting yang harus diperhatikan adalah kondisi pemasangan floor drain
harus memperhatikan kecuraman posisi perletakannya. Tidak diperkenan-kan
adanya kerutan dan tonjolan lapisan rubbersheet pada lokasi floordrain, apalagi bila
elevasi floordrain menonjol / lebih tinggi dr plat. sehingga harus dipastikan aliran air
berjalan dengan lancar menuju saluran pembuangan.
Cara ini dipergunakan apabila terindikasikan adanya lapisan plat lantai yang porous
(berpori / tidak padat). Hal ini diketahui dari adanya suara keras pada lantai apabila
terinjak atau dipukul. Kondisi plat yang berpori ini akan menyebabkan terjadinya jalur
rembesan air yang akan menyebabkan timbulnya kebocoran.
Cara penginjeksian beton ini adalah dengan menanam nipple / pentil pada
permukan plat tiap 2 m2 untuk 1 nipple. Pada tiap nipple diinjeksikan larutan semen
air dengan campuran epoxy dengan tekanan tinggi menggunakan compressor.
Campuran ini akan terinfiltrasi kedalam setiap celah porous dan mengisi pori tsb
hingga kondisi plat menjadi padat.
Kebocoran pada struktur rangka bangunan merupakan akibat dari adanya kerusakan
struktur bangunan seperti keretakan kolom atau balok struktur yang disebabkan oleh
adanya factor-faktor internal ( kesalahan perhitungan struktur atau penyimpangan
dalam pelaksanaan konstruksi ) maupun faktor – faktor external ( adanya force
majeur seperti: gempa, longsor, ledakan dll ).
Perbaikan structural dalam hal ini adalah mutlak dilaksanakan untuk mengembalikan
performance structur gedung, oleh karenannya perbaikan kebocoran dapat di
masukkan kedalam satu satuan pekerjaan struktur.
Paving block merupakan salah satu jenis lapisan struktur perkerasan jalan pada
lapisan finishing layer terakhir. Oleh karenanya struktur lapisan fondasi yang
dipersiapkan untuk pekerjaan paving block sama dengan struktur untuk pembuatan
lapisan perkerasan jalan aspal.
Paving block sendiri dibuat dengan suatu tujuan untuk memberikan nilai estetika
dan adanya fungsi resapan air untuk limpasan air hujan pada areal jalan tersebut.
Jalan paving biasanya dipakai untuk kawasan perumahan atau areal parkir suatu
perkantoran.
Pada pekerjaan Grass Block, pemasangan dilakukan pada tahap akhir setelah
penebaran (spreading) lapisan pasir yang sudah diratakan. Pemasangan dilakukan
dengan seksama dengan memperhatikan kerataan dan kelurusan pemasangan.
Setelah terpasang segera dimasukkan jenis tanah yang diperuntukan untuk tanaman
pada seluruh lubang grass blok tsb, tujuannya agar material lain seperti kerikil, pasir
ataupun brangkal tidak menutupi lubang untuk tanah tsb, termasuk tidak diperlukan
adanya penguncian block, karena penguncian sudah terjadi pada lubang tepi grass
block yang berhubungan dengan lubang block lainnya, yang apabila diisi tanah akan
saling mengunci.
Pekerjaan Kayu yang diproduksi saat ini, sebagian besar menggunakan bahan kayu
olahan yang mendapat perlakuan khusus ( treatment ) untuk pekerjaan finishingnya .
Bahan- bahan kayu olahan tsb diantaranya adalah: Partikel board, Multiplex, MDF (
Medium density fibre ), teakblock, dll. Bahan bahan kayu olahan ini sudah dilapisi
dengan lapisan kayu asli seperti: lapisan jati, lapisan sungkai, lapis mahoni; lapis
nyatoh dan untuk partikel board sudah terdapat bahan finishing yang ditempel (
takon ) dengan berbagai macam corak dan warna. Penggunaan bahan- bahan kayu
massif / bahan baku mentah ( spt: Kamper, jati, sungkai, nyatoh, mahoni dll )
biasanya dibuat untuk design- design klasik dan khusus.
Untuk Mesjid raya Bani Umar ini seluruh kusen dan daun pintu interior menggunakan
kayu solid /masif dari bahan kayu nyatoh batu Maluku yang diproses menggunakan
oven oleh PT Tobindo Bandung.
Pekerjaan finishing untuk ke 2 jenis bahan tsb ( olahan ataupun solid ) mendapat
perlakuan yang sama. Ada 4 tahap pekerjaan finishing kayu yang dipakai saat ini.
1. Pengampelasan
3. Pewarnaan
4. Sending Sealer
4. Melamik
Bertujuan untuk memberikan hasil pelituran yang rata dan halus. Bersifat
keras, sehingga tahan terhadap goresan dan bahan kimia. Penggunaan cat
melamik harus dengan menggunakan spray, karena bahan- bahan pelarutnya
cepat sekali mengering / Thinner gloss.
Kelemahan dr finishing melamik tidak tahan sinar ultra violet ( UV),
sehingga tidak tepat untuk pemakaian luar ruangan (out door). Melamik ini pun
bersifat keras tetapi getas sehingga bila terkena benturan menjadi retak / pecah.
baikan pekerjaan meubelair harus dilakukan pada satu bidang yang sama.
Caranya adalah dengan dilakukan pengerokan pada bidang tsb dengan pelarut
cat. Kemudian dilakukan pengampelasan sehingga seluruh cat dapat
dihilangkan. Proses berikutnya dilakukan sama dengan pekerjaan baru, dengan
tahapan – tahapan seperti tersebut diatas.
Pengawasan mutu dilakukan melalui metode-metode agar dapat diukur dan sesuai standar
yang diinginkan Jajaran Management Tenaga lapangan di berikan pelatihan-pelatihan untuk
menyamakan persepsi, yakni proses-proses Quality Control Standarisasi formulir-formulir
cheklist yang disetujui Pemberi Tugas/owner.
Mengecek dan memeriksa hasil dari pada pekerjaan pada jam-jam tertentu yang sangat
rawan di lapangan. Melaporkan kerusakan-kerusakan yang ada di lapangan.
Laporan / checklist
Laporan berupa Harian, Mingguan dan Bulanan sesuai standar form yang ada. Membuat
evaluasi dan analisa untuk setiap masalah.
PENUTUP
Demikian penjabaran system pemeliharaan dan perawatan bangunan fisik bangunan dan
taman untuk Masjid Jami Tangkubanperahu, Jakarta Selatan. Diharapkan dengan adanya
panduan pemeliharaan & perawatan gedung yang kami susun ini dapat membantu
mempermudah memberikan acuan kerja kepada pihak-pihak terkait yang mungkin akan
dilibatkan dalam proses perawatan bangunan ini kedepan.
Kami berharap Masjid Jami Tangkubanperahu ini akan mendapat nilai tambah dari seluruh
aktifitas / kegiatan yang akan berlangsung di masjid ini, serta memperoleh predikat yang
baik dari masyarakat umumnya dan Umat Islam pada khususnya, sebagai masjid
METODE
PELAKSANAAN
PEKERJAAN :
PEMASANGAN
SUTM,SUTR,GARDU
DISTRIBUSI DAN
INSTALASI
LISTRIKKWH
METERL O K A S I :
PERUMAHAN
DAN
PERKEBUNAN
PT. TANIA
SELATAN –
BRUNAI
TIMUR-OKI
I.Pekerjaan
Persiapan
1.Survey lokasi
pekerjaan dan
pemberitahuan
tentang pelaksanaan
pekerjaan pada
instansi terkait,
individudan kalangan
umum.
2.
Pengurusan izin
terhadap galian tanah,
pampas pohon dan lain-
lain yang dianggap
perlu untuk
kelancaranpenyelesaian
pekerjaan3.Pengurusa
n izin terhadap
pekerjaan kepada PT.
PLN (Persero) cabang
Palembang/PT. PLN
Ranting TuguMulyo
untuk pelaksanaan
permulaan
pekerjaan.4.Mengkaji
segala bahaya yang
timbul pada saat
pelaksanaan
pekerjaan
5.
Mempersiapkan
material dan
pemesanan material
(T.Beton,konduktor
A3C 70 mm,LVTC
3x35+25 mm,Breket
TM/TR, Isolator
Tumpuh/Tarik, Trafo
100 KVA, Kas TR dan
Accecories
lainya.6.Mobilisasi
(memposisikan
material utama dan
non utama di lokasi
pekerjaan)7.Mempers
iapkan tenaga kerja
yang handal sesuai
dengan jenis
pekerjaan.8.Mempers
iapkan alat/peralatan
untuk keselamatan
pekerja dan
masyarakat umum
lainnya
sehinggakelancaran
penyelesaian pekerjaan
cepat dan tepat serta
berkualitas.
II.Pelaksanaan
Pekerjaan
1.Sebelum
melaksanakan
pekerjaan terlebih
dahulu
mengkoordinasikan
kepada pengawas
pekerjaan
yangditunjuk oleh
direksi pekerjaan.
2.
Pengalian lubang untuk
pemasangan Tiang
Beton 11 meter/250
daN/ Tiang Beton 9
meter/200
daN3.Pemasangan
Tiang Beton untuk
SUTM dan
SUTR4.Pemasangan
Breket-Breket SUTM
(TM 4, TM1,TM5)
pemasangan Isolotor
Tumpu dan Tarik
5.
Pemasangan Konduktor
AAAC 70 mm
2
6.
Pemasangan Accsories
SUTR (TR1, TR 3,
TR7) serta pemasangan
Konduktor LVTC 3 x
35+25 mm
2
7.Pemasangan gardu
Distribusi 100 KVA
portal, Breket-breket,
rak trafo, Cut Out,
Arrester, Trafo, serta
KasTR dan Accessories
lainya.8 . P e k e r j a a n
Arde gardu dan
GW
T R . 9.Pekerjaan
pemasangan
Instalasi listrik Out
boeh.
III.Pekerjaan
Penyelesaian
1.
Penyempurnaan
pekerjaan terhadap
tiang miring, breket
miring, kawat kendur,
hgw/gw kendur,
tanamtumbuh dan
perapian galian tanah
serta pembersihan
area.2.Pemeriksaan
pekerjaan 100%
selesai. Membuat as
built drawing sesuai
dengan hasil
pemeriksaan
danpengukuran yang
nyata di
lapangan.3 . P e n g u r
usan
S L O 4.Konekting
dan test
p e n g o p e r a s i a n . 5.Pe
ngurusan pasang
baru daya listrik/
KwH meter di PT.
PLN (persero)
Ranting Tugu
Mulyo.6.Administra
si/Dokumentasi
Proyek.
7.
Serah Terima Terima
Pekerjaan.
IV.Masa
Pemeliharaan
1.
Siap melaksanakan
perbaikan/
penyempurnaan
terhadap seluruh
pekerjaaan apabila
dianggap perlu
olehDireksi untuk
disempurnakan selama
masa pemeliharaan
masih berlangsung
yaitu 30 (tiga puluh)
hari kalender sejak
serah terima pekerjaan.
Palembang, 29 Maret
2012
CV. DELTA
PERKASADian Eka
Putra
Direktu
METODE
PELAKSANAAN
PEKERJAAN :
PEMASANGAN
SUTM,SUTR,GARDU
DISTRIBUSI DAN
INSTALASI
LISTRIKKWH
METERL O K A S I :
PERUMAHAN
DAN
PERKEBUNAN
PT. TANIA
SELATAN –
BRUNAI
TIMUR-OKI
I.Pekerjaan
Persiapan
1.Survey lokasi
pekerjaan dan
pemberitahuan
tentang pelaksanaan
pekerjaan pada
instansi terkait,
individudan kalangan
umum.
2.
Pengurusan izin
terhadap galian tanah,
pampas pohon dan lain-
lain yang dianggap
perlu untuk
kelancaranpenyelesaian
pekerjaan3.Pengurusa
n izin terhadap
pekerjaan kepada PT.
PLN (Persero) cabang
Palembang/PT. PLN
Ranting TuguMulyo
untuk pelaksanaan
permulaan
pekerjaan.4.Mengkaji
segala bahaya yang
timbul pada saat
pelaksanaan
pekerjaan
5.
Mempersiapkan
material dan
pemesanan material
(T.Beton,konduktor
A3C 70 mm,LVTC
3x35+25 mm,Breket
TM/TR, Isolator
Tumpuh/Tarik, Trafo
100 KVA, Kas TR dan
Accecories
lainya.6.Mobilisasi
(memposisikan
material utama dan
non utama di lokasi
pekerjaan)7.Mempers
iapkan tenaga kerja
yang handal sesuai
dengan jenis
pekerjaan.8.Mempers
iapkan alat/peralatan
untuk keselamatan
pekerja dan
masyarakat umum
lainnya
sehinggakelancaran
penyelesaian pekerjaan
cepat dan tepat serta
berkualitas.
II.Pelaksanaan
Pekerjaan
1.Sebelum
melaksanakan
pekerjaan terlebih
dahulu
mengkoordinasikan
kepada pengawas
pekerjaan
yangditunjuk oleh
direksi pekerjaan.
2.
Pengalian lubang untuk
pemasangan Tiang
Beton 11 meter/250
daN/ Tiang Beton 9
meter/200
daN3.Pemasangan
Tiang Beton untuk
SUTM dan
SUTR4.Pemasangan
Breket-Breket SUTM
(TM 4, TM1,TM5)
pemasangan Isolotor
Tumpu dan Tarik
5.
Pemasangan Konduktor
AAAC 70 mm
2
6.
Pemasangan Accsories
SUTR (TR1, TR 3,
TR7) serta pemasangan
Konduktor LVTC 3 x
35+25 mm
2
7.Pemasangan gardu
Distribusi 100 KVA
portal, Breket-breket,
rak trafo, Cut Out,
Arrester, Trafo, serta
KasTR dan Accessories
lainya.8 . P e k e r j a a n
Arde gardu dan
GW
T R . 9.Pekerjaan
pemasangan
Instalasi listrik Out
boeh.
III.Pekerjaan
Penyelesaian
1.
Penyempurnaan
pekerjaan terhadap
tiang miring, breket
miring, kawat kendur,
hgw/gw kendur,
tanamtumbuh dan
perapian galian tanah
serta pembersihan
area.2.Pemeriksaan
pekerjaan 100%
selesai. Membuat as
built drawing sesuai
dengan hasil
pemeriksaan
danpengukuran yang
nyata di
lapangan.3 . P e n g u r
usan
S L O 4.Konekting
dan test
p e n g o p e r a s i a n . 5.Pe
ngurusan pasang
baru daya listrik/
KwH meter di PT.
PLN (persero)
Ranting Tugu
Mulyo.6.Administra
si/Dokumentasi
Proyek.
7.
Serah Terima Terima
Pekerjaan.
IV.Masa
Pemeliharaan
1.
Siap melaksanakan
perbaikan/
penyempurnaan
terhadap seluruh
pekerjaaan apabila
dianggap perlu olehDireksi untuk disempurnakan selama
masa pemeliharaan masih berlangsung yaitu 30 (tiga puluh) hari kalender sejak serah terima pekerjaan.
METODE PELAKSANAAN
I.Pekerjaan Persiapan
1.Survey lokasi pekerjaan dan pemberitahuan tentang pelaksanaan pekerjaan pada instansi
terkait, individudan kalangan umum.
2.
Pengurusan izin terhadap galian tanah, pampas pohon dan lain-lain yang dianggap perlu untuk
kelancaranpenyelesaian pekerjaan3.Pengurusan izin terhadap pekerjaan kepada PT. PLN
(Persero) cabang Palembang/PT. PLN Ranting TuguMulyo untuk pelaksanaan permulaan
pekerjaan.4.Mengkaji segala bahaya yang timbul pada saat pelaksanaan pekerjaan
5.
II.Pelaksanaan Pekerjaan
2.
Pengalian lubang untuk pemasangan Tiang Beton 11 meter/250 daN/ Tiang Beton 9 meter/200
daN3.Pemasangan Tiang Beton untuk SUTM dan SUTR4.Pemasangan Breket-Breket SUTM (TM
4, TM1,TM5) pemasangan Isolotor Tumpu dan Tarik
5.
6.
Pemasangan Accsories SUTR (TR1, TR 3, TR7) serta pemasangan Konduktor LVTC 3 x 35+25 mm
7.Pemasangan gardu Distribusi 100 KVA portal, Breket-breket, rak trafo, Cut Out, Arrester,
Trafo, serta KasTR dan Accessories lainya.8.Pekerjaan Arde gardu dan GW TR.9.Pekerjaan
pemasangan Instalasi listrik Out boeh.
III.Pekerjaan Penyelesaian
1.
Penyempurnaan pekerjaan terhadap tiang miring, breket miring, kawat kendur, hgw/gw
kendur, tanamtumbuh dan perapian galian tanah serta pembersihan area.2.Pemeriksaan
pekerjaan 100% selesai. Membuat as built drawing sesuai dengan hasil pemeriksaan
danpengukuran yang nyata di lapangan.3.Pengurusan SLO4.Konekting dan test
pengoperasian.5.Pengurusan pasang baru daya listrik/ KwH meter di PT. PLN (persero) Ranting
Tugu Mulyo.6.Administrasi/Dokumentasi Proyek.
7.
IV.Masa Pemeliharaan
1.
Dire
MODUL PELAKSANAAN PEMELIHARAAN/ SERVIS KOMPONEN
a. Bacalah dan pahami dengan seksama uraian materi yang disajikan dalam modul ini, kemudian
pahami pula penerapan materi tersebut dalam contoh-contoh soal beserta cara
penyelesaiannya. Bila terpaksa masih ada materi yang kurang jelas dan belum bisa dipahami
dapat ditanyakan kepada guru yang mengampu mata pelajaran tersebut.
b. Coba kerjakan setiap soal latihan secara mandiri, hal ini dimaksudkan untuk mengetahui
sebarapa besar pemahaman yang telah dimiliki setiap siswa terhadap materi-materi yang telah
dibahas.
c. Apabila dalam kenyataannya dalam belajar siswa belum menguasai materi pada level yang
diharapkan, coba ulangi membaca dan mengrjakan lagi latihan-latihan dan jika bertanya kepada
guru yang mengampu mata pelajaran tersebut.
BAB I
B. Materi Pokok
C. Uraian Materi
1. Jenis-Jenis Pemeliharaan Peralatan
Pemeliharaan adalah suatu bentuk tindakan yang dilakukan dengan sadar untuk
menjaga agar suatu peralatan selalu dalam keadaan siap pakai atau tindakan melakukan
perbaikan sampai pada kondisi peralatan tersebut dapat bekerja kembali. Secara garis besar
pemeliharaan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu : pemeliharaan terencana dan pemeliharaan
tak terencana.
Pemeliharaan tak terencana adalah jenis pemeliharaan yang dilakukan secara tiba-
tiba karena suatu alat atau peralatan akan segera digunakan. Seringkali terjadi bahwa
peralatan baru digunakan sampai rusak tanpa ada perawatan yang berarti, baru kemudian
dilakukan perbaikan apabila akan digunakan. Dalam manajemen nstru pemeliharaan, cara
tersebut dikenal dengan pemeliharaan tak terencana atau darurat (emergency
maintenance).
Secara garis besar terdapat empat tujuan pokok pemeliharaan preventif yaitu :
a. Memperpanjang usia pakai peralatan. Hal tersebut sangat penting terutama apabila dilihat
dari aspek biaya, karena untuk membeli satu peralatan jauh lebih mahal apabila
dibandingkan dengan memelihara sebagian dari peralatan tersebut. Walaupun disadari
bahwa kadang-kadang untuk jenis barang tertentu membeli dapat lebih murah apabila alat
yang akan dirawat sudah sedemikian rusak.
b. Menjamin peralatan selalu siap dengan optimal untuk mendukung kegiatan kerja, sehingga
diharapkan akan diperoleh hasil yang optimal pula
c. Menjamin kesiapan operasional peralatan yang diperlukan terutama dalam keadaan darurat,
adanya unit cadangan, pemadam kebakaran dan penyelamat.
d. Menjamin keselamatan orang yang menggunakan peralatan tersebut.
Banyak pekerja yang lebih senang mengguna-kan panel alat untuk menyimpan
dan meletakkan alat-alat. Pada umumnya yang diletakkan pada panel alat adalah
sekelompok alat sejenis tetapi yang berbeda ukurannya nstru obeng atau tang dari
berbagai ukuran. Dengan panel alat tersebut petugas peminjaman alat lebih mudah
mengontrolnya. Panel alat dapat diatur letaknya menurut keseringan penggunaan
yang disusun dalam rentangan warna yang kontras atau dalam warna-warna
kombinasi yang serasi.
Cara lain untuk menyimpan alat dan perkakas adalah menggunakan ruang
pusat penyimpanan alat dan perkakas. Ruangan tersebut dapat digunakan untuk
menyimpan berbagai alat untuk keperluan semua jenis alat yang ada. Penyimpanan
dengan cara ini lebih baik karena petugas peminjaman alat dapat dengan mudah
mengadakan pengawasan. Kelemahannya ruang pusat tersebut tidak dapat dekat
dengan semua jenis kegiatan yang memerlukan.
Kit alat-alat didesain untuk pekerja secara individual, berisi sejumlah alat
yuang lengkap untuk suatu kegiatan perbaikan/servis. Kebaikan kit alat-alat tersebut
bahwa siapa saja yang membutuhkan dapat dipenuhi dengan segera tanpa harus
memilih jenis-jenis alat yang diperlukan untuk saat itu.
c. Prosedur pemeliharaannya
d. Waktu pemeliharaan
a. Perbaikan alat dibedakan antara perbaikan ringan yang dapat dikerjakan sendiri oleh pekerja
dan perbaikan khusus yang harus dilakukan oleh ahlinya. Peralatan yang diketahui rusak
harus dipisahkan dan ditindaklanjuti.
1). Peralatan percobaan disimpan menurut jenisnya (alat percobaan Fisika, Kimia, dsb.)
2). Peralatan percobaan yang bersifat umum sebagai alat aneka guna disimpan di tempat
khusus yang mudah dan cepat mendapatkannya.
3). Peralatan yang memerlukan perlindungan dengan lapisan cat atau pelumas perlu
selalu diperiksa fungsi pelapisannya.
4). Peralatan yang mempersyaratkan kondisi kering harus selalu diperiksa tentang
kelembaban tempat peyimpanannya.
5). Peralatan yang terbuat dari logam, nstrum, atau kayu yang pipih dan nstrume panjang
disimpan dalam posisi terletak mendatar/tidur untuk menghindari pelengkungan
tetap.
6). Peralatan yang berbentuk memanjang dan rapuh, dalam mobilitas pemindahannya
harus selalu dibawa dalam posisi tegak.
c. Pemeliharaan dan pencegahan kerusakan dilakukan dengan pemeriksan secara rutin dengan
penjadwalan yang pasti. Dibedakan antara pemeriksaan harian, mingguan, bulanan dan
seterusnya. Dengan pemeriksaan yang rutin dan terus menerus, maka setiap gejala
kerusakan akan segera dapat dideteksi dan ditindaklanjuti.
1) Kartu stok ; warna kartu dibedakan untuk masing-masing jenis peralatan sesuai dengan
pengelompokkannya.
2) Buku inventaris ; memuat nomor sandi, nama alat, ukuran, merek/tipe, produsen, asal
tahun, jumlah dan, kondisi
4) Buku harian ; digunakan untuk mencatat setiap kejadian yang terjadi dan yang
berkaitan dengan kegiatan di tempat kerja.
5) Label ; memuat kode alat, nama alat, jumlah dan kondisi alat. Label dipasang di tempat
penyimpanan alat.
1. Lakukan survey di suatu bengkel servis mobil/motor tentang pemeliharaan peralatan. Hal-hal
apa saja yang dilakukan bengkel tersebut untuk memelihara peralatan secara terencana.
2. Buatlah rangkuman hasil survey anda di bengkel tersebut. Lakukan identifikasi kelebihan dan
kekurangan bengkel tersebut dalam hal pemeliharaan peralatan. Bagaimana saran dan
tanggapan anda terhadap penerapan pemeliharaan rutin di bengkel tersebut.
Daftar Pustaka
d. Bacalah dan pahami dengan seksama uraian materi yang disajikan dalam modul ini, kemudian
pahami pula penerapan materi tersebut dalam contoh-contoh soal beserta cara
penyelesaiannya. Bila terpaksa masih ada materi yang kurang jelas dan belum bisa dipahami
dapat ditanyakan kepada guru yang mengampu mata pelajaran tersebut.
e. Coba kerjakan setiap soal latihan secara mandiri, hal ini dimaksudkan untuk mengetahui
sebarapa besar pemahaman yang telah dimiliki setiap siswa terhadap materi-materi yang telah
dibahas.
f. Apabila dalam kenyataannya dalam belajar siswa belum menguasai materi pada level yang
diharapkan, coba ulangi membaca dan mengrjakan lagi latihan-latihan dan jika bertanya kepada
guru yang mengampu mata pelajaran tersebut.
BAB I
B. Materi Pokok
C. Uraian Materi
Pemeliharaan adalah suatu bentuk tindakan yang dilakukan dengan sadar untuk
menjaga agar suatu peralatan selalu dalam keadaan siap pakai atau tindakan melakukan
perbaikan sampai pada kondisi peralatan tersebut dapat bekerja kembali. Secara garis besar
pemeliharaan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu : pemeliharaan terencana dan pemeliharaan
tak terencana.
Pemeliharaan tak terencana adalah jenis pemeliharaan yang dilakukan secara tiba-
tiba karena suatu alat atau peralatan akan segera digunakan. Seringkali terjadi bahwa
peralatan baru digunakan sampai rusak tanpa ada perawatan yang berarti, baru kemudian
dilakukan perbaikan apabila akan digunakan. Dalam manajemen nstru pemeliharaan, cara
tersebut dikenal dengan pemeliharaan tak terencana atau darurat (emergency
maintenance).
Secara garis besar terdapat empat tujuan pokok pemeliharaan preventif yaitu :
a. Memperpanjang usia pakai peralatan. Hal tersebut sangat penting terutama apabila dilihat
dari aspek biaya, karena untuk membeli satu peralatan jauh lebih mahal apabila
dibandingkan dengan memelihara sebagian dari peralatan tersebut. Walaupun disadari
bahwa kadang-kadang untuk jenis barang tertentu membeli dapat lebih murah apabila alat
yang akan dirawat sudah sedemikian rusak.
b. Menjamin peralatan selalu siap dengan optimal untuk mendukung kegiatan kerja, sehingga
diharapkan akan diperoleh hasil yang optimal pula
c. Menjamin kesiapan operasional peralatan yang diperlukan terutama dalam keadaan darurat,
adanya unit cadangan, pemadam kebakaran dan penyelamat.
Banyak pekerja yang lebih senang mengguna-kan panel alat untuk menyimpan
dan meletakkan alat-alat. Pada umumnya yang diletakkan pada panel alat adalah
sekelompok alat sejenis tetapi yang berbeda ukurannya nstru obeng atau tang dari
berbagai ukuran. Dengan panel alat tersebut petugas peminjaman alat lebih mudah
mengontrolnya. Panel alat dapat diatur letaknya menurut keseringan penggunaan
yang disusun dalam rentangan warna yang kontras atau dalam warna-warna
kombinasi yang serasi.
Cara lain untuk menyimpan alat dan perkakas adalah menggunakan ruang
pusat penyimpanan alat dan perkakas. Ruangan tersebut dapat digunakan untuk
menyimpan berbagai alat untuk keperluan semua jenis alat yang ada. Penyimpanan
dengan cara ini lebih baik karena petugas peminjaman alat dapat dengan mudah
mengadakan pengawasan. Kelemahannya ruang pusat tersebut tidak dapat dekat
dengan semua jenis kegiatan yang memerlukan.
(4) Kit alat-alat
Kit alat-alat didesain untuk pekerja secara individual, berisi sejumlah alat
yuang lengkap untuk suatu kegiatan perbaikan/servis. Kebaikan kit alat-alat tersebut
bahwa siapa saja yang membutuhkan dapat dipenuhi dengan segera tanpa harus
memilih jenis-jenis alat yang diperlukan untuk saat itu.
c. Prosedur pemeliharaannya
d. Waktu pemeliharaan
1). Peralatan percobaan disimpan menurut jenisnya (alat percobaan Fisika, Kimia, dsb.)
2). Peralatan percobaan yang bersifat umum sebagai alat aneka guna disimpan di tempat
khusus yang mudah dan cepat mendapatkannya.
3). Peralatan yang memerlukan perlindungan dengan lapisan cat atau pelumas perlu
selalu diperiksa fungsi pelapisannya.
4). Peralatan yang mempersyaratkan kondisi kering harus selalu diperiksa tentang
kelembaban tempat peyimpanannya.
5). Peralatan yang terbuat dari logam, nstrum, atau kayu yang pipih dan nstrume panjang
disimpan dalam posisi terletak mendatar/tidur untuk menghindari pelengkungan
tetap.
6). Peralatan yang berbentuk memanjang dan rapuh, dalam mobilitas pemindahannya
harus selalu dibawa dalam posisi tegak.
c. Pemeliharaan dan pencegahan kerusakan dilakukan dengan pemeriksan secara rutin dengan
penjadwalan yang pasti. Dibedakan antara pemeriksaan harian, mingguan, bulanan dan
seterusnya. Dengan pemeriksaan yang rutin dan terus menerus, maka setiap gejala
kerusakan akan segera dapat dideteksi dan ditindaklanjuti.
2) Buku inventaris ; memuat nomor sandi, nama alat, ukuran, merek/tipe, produsen, asal
tahun, jumlah dan, kondisi
4) Buku harian ; digunakan untuk mencatat setiap kejadian yang terjadi dan yang
berkaitan dengan kegiatan di tempat kerja.
5) Label ; memuat kode alat, nama alat, jumlah dan kondisi alat. Label dipasang di tempat
penyimpanan alat.
1. Lakukan survey di suatu bengkel servis mobil/motor tentang pemeliharaan peralatan. Hal-hal
apa saja yang dilakukan bengkel tersebut untuk memelihara peralatan secara terencana.
2. Buatlah rangkuman hasil survey anda di bengkel tersebut. Lakukan identifikasi kelebihan dan
kekurangan bengkel tersebut dalam hal pemeliharaan peralatan. Bagaimana saran dan
tanggapan anda terhadap penerapan pemeliharaan rutin di bengkel tersebut.
Daftar Pustaka
I. PENDAHULUAN
Dalam rangka pemeliharaan dan perawatan gedung Masjid Jami Tangkubanperahu maka
disusunlah metode pekerjaan perawatan & pemeliharaan ini yang diharapkan dapat
memberikan gambaran tentang pelaksanaan pekerjaan tersebut.
Maksud dan tujuan Pekerjaan Pemeliharaan dan perawatan fisik Masjid Jami Tangkubanperahu
di Jakarta Selatan adalah :
TUJUAN / SASARAN : Seluruh permukaan lantai semen, aspal atau Beton, bersih dari
lumut dan kotoran yang melekat.
Alat Tidak Habis Pakai : Floor squeguee, sikat tangkai, sikat tangan, kape
PROSEDUR KERJA
TUJUAN / SASARAN : Toilet bersih, tidak berbau dan higienis serta harum / sehat
bebas kuman
Alat Habis Pakai : Dusting moop, lap kaca, tapas hijau, spons
Alat Tidak Habis Pakai : Floor squeguee, sikat tangkai, sikat tangan, botol
Alat Pendukung Operasi : Dusting mop set, floor squeeguee, sikat tangkai, sikat tangan,
botol sprayer, gayung ember, rak ball.
PROSEDUR KERJA
Alat Tidak Habis Pakai : Ember kerja, window squeegue, wash applicator, botol sprayer
Alat Pendukung Operasi : Tangga lipat, Safety belt, danger notice dan scaffolding
PROSEDUR KERJA
TUJUAN / SASARAN : Agar seluruh permukaan lantai terlihat bersih setiap hari
bebas dari debu, sampah plastik / Kertas, puntung
rokok dan tumpahan air minum / makanan
Alat Tidak Habis Pakai : Castor bucket, ember kerja, gayung, sapu ijuk, sapu , pengki
plastik, kape, sikat tangan
Alat Pendukung Operasi : Troly sampah, kabel roll, Papan peringatan, sarung tangan,
tangga lipat, selang air, kabel roll
Alat Utama : Mesin polisher, wet & dry vaccum dan mesin dry vaccum cleaner
Bahan Kimia : Sigla, scoring, bendurol, disinfectant, bowl cleaner, metal polish,
helios, dust cleaner.
PROSEDUR KERJA
TUJUAN / SASARAN : Kerawangan GRC agar bersih luar dan dalam bersih dari debu,
bekas noda tangan, kerak dan jamur.
Alat Habis Pakai : Kain lap kanebo, tapas, karet busa, kuas
Alat Tidak Habis Pakai : Ember kerja, wash applicator
Alat Pendukung Operasi : Tangga lipat, Safety belt, danger notice dan scaffolding
PROSEDUR KERJA
TUJUAN / SASARAN : Stainless steel, Alluminium, Tembaga, Enamel bersih dari debu,
kotoran, bekas noda tangan, kerak dan jamur .
Bahan Kimia : PH Balance ( Multi Purpose Cleaner/MPC ) dan wax (pengkilap) untuk : logam di
treatment seperti
PROSEDUR KERJA
TUJUAN / SASARAN : Dinding “batu tempel acak” pada seluruh permukaan agar bersih
dari debu, bekas noda tangan, kerak dan jamur.
Alat Tidak Habis Pakai : Ember kerja, wash applicator, botol sprayer, sikat plastik / sikat kawat
PROSEDUR KERJA
Seluruh jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan dan direncanakan secara teratur teliti dan
dituangkan dalam bentuk program kerja yaitu sebagai berikut :
Program kerja tahunan merupakan program induk yang didalamnya memuat cakupan jenis
kegiatan, volume dan waktu. Program kerja tahunan dibuat dan diajukan terlebih
dahulu kepada Yayasan guna memperoleh persetujuan.
Program kerja bulanan pada prinsipnya merupakan jabaran dari program kerja tahunan
menyajikan kegiatan pekerjaan yang akan dilaksanakan pada bulan tersebut serta
volume lokasi, peralatan & tenaga. Program ini diajukan sebulan sebelum pelaksanaan
pekerjaan untuk dikoordinasikan bersama.
II. WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN
Mengingat Masjid Jami Tangkubanperahu yang menjalankan fungsinya secara terus – menerus
maka perawatan gedung sebagai unit layanan yang integral dengan fungsi layanan kepada
penggunaan masjid harus menyesuaikan waktu pelaksanaan pekerjaan setiap hari yaitu :
Jadwal Kerja :
Sesuai dengan jenis pekerjaan, kondisi lokasi dan target yang akan dicapai maka peralatan
kerja memiliki fungsinya masing-masing dan terdiri atas :
Terdiri dari berbagai jenis alat yang dikenal secara umum namun fungsinya dapat digunakan
untuk mendukung pekerjaan cleaning service.
Terdiri dari berbagai peralatan khusus cleaning service untuk mendukung pekerjaan rutin atau
berkala, peralatan tersebut pada umumnya hanya dapat digunakan sekali dalam setiap
pekerjaan (habis pakai).
Terdiri dari berbagai jenis alat umumnya merupakan bagian komponen (spare part) dari
peralatan khusus cleaning service untuk mendukung pekerjaan rutin maupun berkala.
Peralatan tersebut dapat digunakan secara berulang untuk masa waktu tertentu (tidak
habis pakai sama sekali).
5. Alat komunikasi
Peralatan yang digunakan untuk mendukung sistim komunikasi intern : antara pemimpin, staf
dan pekerja lapangan, terutama untuk daerah yang luas juga untuk kelancaran
komunikasi dengan pihak pengguna pemberi kerja.
1. Pembersih
Membersihkan noda, kotoran, flek, bercak, baik yang menempel sedang maupun kuat
melalui proses : pencucian, pembilasan, pengupasan, pengangkatan,
pelepas/pelarutan, penjebak sekaligus pengkilap / cemerlang
2. Netralisasi
Menetralisir penggunaan bahan pembersih awal yang mengandung zat asam tinggi
sebelum dilaksanakan pelapisan (terutama untuk coating atau kristalisasi).
3. Perawatan / Pemeliharaan
4. Disinfectant
Pembasmi kuman / bakteri, terutama dalam ruangan toilet sehingga terjamin kesehatan
hygienis.
5. Penyegar / Pengharum
6. Efek Penggunaan
Setiap jenis bahan kimia digunakan harus diperhatikan efek didalam penggunaannya terhadap
obyek yang dibersihkan maupun lingkungan sekitarnya seperti :
1. Quality Control
2. Supervisor
5. Pemelihara Toilet
X. PETUNJUK PELAKSANAAN
a. Membersihkan lantai GRANIT
1. Lobby duster
1. Sapu ijuk
2. Pengki
3. Mop – pel
4. Mop Presser ( castor & bucket ) = Alat pemeras kain pel
Cara kerja
1. Bersihkan permukaan lantai dari debu/ kotoran dengan menggunakan lobby duster / sapu
ijuk.
2. Siapkan campuran air yang telah diberi cairan floor cleaner dan tempatkan pada peralatan
mop pressure.
3. Masukkan mop pel kedalam campuran air tersebut dan peras kain mop pel secukupnya.
4. Pel permukaan lantai dengan menggunkan mop pel tersebut diatas sehingga permukaan
lantai menjadi bersih.
5. Cuci mop pel dengan menggunakan air bersih sampai bersih dan ulangi pengepelan lantai
sampai selesai.
6. Selanjutnya pelihara kebersihan permukaan lantai dari debu atau kototran dengan
menggunakan lobby duster/sapu ijuk dan pengki setiap saat ( monitoring kebersihan )
7. Untuk mengkilapkan permukaan lantai perlu dilakukan pem – buffing an dengan cara sebagai
berikut :
1. 1. Wash Applicator
2. 2. Stick wiper/ Window squeeqe
3. 3. Kain lap kaca / lap Kanebo
4. 4. Botol Sprayer
Cara kerja
1. Basahi permukaan kaca dengan menggunakan wash applicator yang telah dicelupkan
kedalam cairan glass cleaner atau menggunakan alat semprot botol sprayer yang telah
diisi cairan glass cleaner.
2. Bersihkan air yang berada dipermukaan kaca dengan menggunakan window squeeqe.
3. Keringkan permukaan kaca dengan menggunakan lap kanebo sampai permukaan kaca
menjadi bersih dan mengkilap.
o Lap Kanebo
o Kain lap majun
Cara Kerja :
Basahi lap kanebo dengan air yang telah dicampur dengan cairan
pembersih yang khusus untuk stainless steel dan peras secukupnya.
Usapkan lap kanebo ke permukaan stainless steel dengan cara menekan
searah atau tidak digosok.
Selanjutnya pelihara permukaan stainless steel dengan menggunakan
kain majun.
Bahan logam meliputi : railing tangga, railing Void, Box hydrant ,atap enamel, list alluminium
dan tembaga makara
1. 1. Kamoceng
Cara kerja :
6. Apabila diperlukan tembaga dapat dilakukan pembersihan secara total dalam jangka
waktu tertentu dengan menghampelas / menggosok seluruh permukaan hingga warna
bahan dasar tembaga timbul kembali dan kemudian dilakukan penggosokan dengan
metal polish, lalu dilakukan pengcoatingan ulang dengan neutral spray paint.
e. Membersihkan dinding cat tembok , Cat dekoratif SKK dan rolling door
Peralatan yang dipakai
o Kain lap
o Kamoceng
o Rak ball
o Telescopic.
o Sikat ijuk / plastik
Cara kerja :
f. Membersihkan Plafond
o Rak ball
o Telescopic
Cara kerja :
Bersihkan permukaan plafond dari debu atau sarang laba-laba dengan menggunakan rack ball
dan telescopic.
1.
2. Peralatan yang dipergunakan :
1. Scaffolding
2. Helm Pengaman
3. Sabuk Pengaman
4. Wash Aplikator
5. Wiper Kaca
6. Kain Lap
7. Tapas / kain pembersih kaca /kanebo
8. Sikat Nylon
Cara Kerja
Untuk membersihkan ditempat yang tinggi gunakan peralatan scaffolding yang telah
disediakan.
Bersihkan permukaan kaca sesuai dengan petunjuk kerja membersihkan kaca .
Bersihkan debu/kotoran pada permukaan dinding dengan menggunakan sikat nylon dan
lap kembali dengan menggunakan kain bersih.
Apabila kotoran masih tetap menempel pada permukaan dinding maka lakukan sbb:
Apabila kotoran masih juga melekat pada permukaan dinding lakukan pengecatan ulang
pada daerah setempat.
h. Lantai Parkir / Halaman
Cara Kerja
Apabila permukaan lantai parkir ( Paving ) sudah kelihatan banyak debu yang menempel
dan tidak bisa hilang dengan cara disapu, maka permukaan lantai tersebut perlu dipoles
dengan cara sbb:
Untuk membersihkan kotoran / Lumpur yang melekat pada jalan / halaman bersihkan
dengan air dan di “kosrek” / disikat dengan sapu lidi.
i. Pembagian Tugas / ( ZONING )
Tugas Pokok : Menjaga,merawat & memelihara kebersihan seluruh area kerja lantai dasar &
lobby.
Tugas Pokok : Menjaga, merawat & memelihara kebersihan seluruh area Kerja lantai II.
Tugas Pokok : Menjaga, merawat & memelihara kebersihan seluruh area kerja lantai III.
Tugas Pokok : Menjaga, merawat & memelihara kebersihan seluruh area lantai atap, baik
lantai beton, enamel , hingga saluran2 beton
X. INDEX KATA-KATA
NO KATA KETERANGAN
14 Extractor ( Wet & spray ) Karet pendorong air untuk lantai dg tongkat.
49 Wash applicator
50 Wax Stripper
METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN
LANDSCAPE
Adalah : Wajah / karakter lahan / tapak bagian dari muka bumi dengan segala aktifitas
kehidupan dan apa saja yang ada didalamnya sebagai fungsi : Estetis, Hidrologis, Adaptis,
Klimatologis, Protektif, Hygienis, Edukatif, Ekonomis dan Sosial.
TUJUAN LANDSCAPE
Menciptakan suasana yang asri, nyaman, sejuk, sehat, indah dan alami dilingkungan Masjid
Jami Tangkubanperahu, Jakarta Selatan.
CAKUPAN LANDSCAPE
A. Interiorscaping
adalah suatu kegiatan penataan dan pengelolaan tanaman hias ruangan (indoor) untuk
menciptakan ruangan yang nyaman,asri, indah,sejuk, sehat dan alami.
Lingkup interiorscaping
B. Ekteriorscaping
Lingkup eksteriorscaping
Pengadaan/ penggantian tanaman outdoor, pemeliharaan & perawatan kolam hias, sign
system, Plaza Shalat, pembuangan sampah, halaman parkir, septictank.
1. Kesehatan Tanaman
SEHAT
Bebas hama dan penyakit
Pertumbuhan baik
Bebas dari tanaman pengganggu / gulma / benalu.
2. Penampilan
Bentuk proporsional -
Tanaman & wadah proporsional -
Warna sesuai karakter tanaman -
Daun terlihat bersih –
3. Media Tanam
Bersih
Ringan
Mengandung nutrisi
Porousitas baik
Mampu menyimpan air
4. Aklimatisasi
1. Persiapan
Survei
- Kebutuhan material/bahan
Pengadaan bahan
2. Pelaksanaan
Tindakan / execution
Pengawasan
- Nursery
- Rotasi tanaman
- Seluruh Area
3. Maintenance
Soft Material
Hard Material
F. Penanganan Komplain
Jenis Tanaman : * Hidroponik & media tanah sesuai dengan keadaan mendesign dan
mengatur tata letak tanaman
Jenis Tanaman : Tanaman penutup tanah (rumput), semak / perdu (bunga-daun), pagar,
pohon, tanaman merambat dengan media
tanah subur / tanah berpasir.
* Memberi pupuk
* Penggemburan tanah
* Memberantas hama
* Membersihkan sampah-sampah
Pupuk urea
Pupuk NPK
Antonic
Basudin
Sapu lidi
Pengki
Lap majun
Botol Sprayer
Peralatan Kerja
Gembor / emrat
Grass Mower
C. Perawatan Taman
o Selang air
o Alat penyemprot hama
o Cangkul kecil
o Gunting rumput
o Gunting dahan
Cara kerja
Siram tanaman dua kali sehari, pagi dan sore hari bila tidak turun hujan
dengan menggunakan selang air.
Crew Gardener
Tugas Pokok : Menjaga, merawat & memelihara kebersihan area taman dan halaman parkir
lantai dasar.
RESUME PERAWATAN
AKTIFITAS
Lantai
Toilet
Dinding
Kaca
Tangga
Taman
2. GARDENER
AKTIFITAS
I. Pekerjaan Pengecatan
Sebelum dilakukan pengecatan dinding yang baru, beberapa hal yang harus
diperhatikan
Dinding yang akan di cat baru disarankan untuk pertama kali menggunakan Alkali
primer. Alkali ini berfungsi sebagai media pengikat dan penutup pori-pori antara bidang
plesteran dan cat baru yang akan dipakai, selain itu lapisan ini merupakan cat warna
dasar untuk membantu keaslian warna cat baru. Setelah lapisan alkali ini benar- benar
kering, pengecatan dapat dilakukan secara bertahap (3x) agar karakter warna yang
diinginkan dapat tercapai.
2. Pekerjaan perbaikan kerusakan cat lama.
Pada bagian dinding yang lembab, sehingga menyebabkan lapisan cat melepuh
terlebih dahulu harus ditinjau penyebab kelembaban tsb. Apabila kelembaban
disebabkan oleh faktor-faktor internal ( mis : Muka air tanah yg dangkal, rembesan dari
bak / kamar mandi.), maka dinding yang rusak tsb plesterannya di bongkar dan diganti
menggunakan trasram ( campuran semen pasir 1 : 2 ). Tujuannya adalah menghambat /
menghentikan rembesan kadar air pada dinding. Setelah plesteran diganti, pengecatan
diperlakukan sama seperti halnya dengan cat baru, hanya jenis cat harus disesuaikan
dengan kondisi yang ada ( interior atau exterior ).
Pada kondisi dinding berjamur karena foktor- faktor external / luar, tahap pertama
adalah dengan membuang lapisan berjamur tsb dengan menggunakan ampelas tembok
hingga jamur dan noda noda hitamnya hilang. Bila terdapat kondisi permukaan yang
tidak rata, tidak disarankan untuk menggunakan wall filler / dempul tembok. Bila
kerusakan cukup dalam , hendaknya dilakukan pemelesteran untuk meratakannya, jika
tidak dalam, cukup dengan menghaluskannya dengan ampelas hingga rata.
Bila terdapat kondisi granit popping dalam suatu areal ruang kerja, tahap pertama
adalah melokalisasi areal tersebut, gunanya untuk menghindari pecahnya granit yang
popping tsb karena terinjak.Granit yang popping tsb harus segera dipotong natnya oleh
mesin pemotong granit agar dapat meminimalisir proses pengangkatan granit lain yang
masih baik. Granit yang terangkat dilepaskan seluruhnya dari lantai dan dilakukan
pembersihan semen tersisa pada bagian belakang granit. Demikian pula pada bagian
lantainya, dilakukan pengerokan lapisan semen yang tersisa sehingga dimungkinkan
untuk pemberian perekat baru untuk pemasangan kembali.
Pada pemasangan kembali, bila terdapat penggantian granit yang baru agar
diperhatikan kesesuaian jenis, corak, dan warna dengan granit existing.
Untuk menghindarkan adanya gelembung udara yang terjebak pada spesi dibawah
granit, dilakukan pemukulan menggunakan palu karet saat pemasangan kembali . Untuk
memastikan kelurusan dan kerataan elevasi, hendaknya menggunakan waterpass agar
pemasangan kembali dapat sesuai dengan kondisi semula.
Pemberian nat granit dilakukan setelah granit terpasang selama minimal 1 x 24 jam,
disarankan menggunakan spesi nat khusus ( am.50 grouting tile , dll ) untuk memastikan
media perekat granit masih dapat “bernafas”.
Kebocoran jenis ini memerlukan penelitian dan pengamatan pada seluruh bagian
atap genting bagian luar karena lapisan genting bagian bawah / dalam tertutup oleh
alluminium foil dan ram kawat . Dari pengamatan secara visual bila ditemukan adanya
keretakan atau genting yang pecah, bagian kerusakan tsb harus diganti dengan yang
baru. Tidak diperbolehkan menambal / menyambung genting yang retak atau pecah tsb
walau dengan alasan ketaktersediaan material yg sejenis. Bila ditemukan kasus seperti
diatas ( ketiadaan corak yang sama ), hendaknya dilakukan penukaran bagian yang
pecah tsb dari material yang terletak dibawahnya ( tidak terlihat ), sehingga bagian yang
tidak terlihat tsb dapat mempergunakan genting sejenis dengan sedikit perbedaan corak
warna.
Perbaikan kebocoran kondisi ini harus melalui pengamatan yang seksama. Jalur air
harus diteliti arah alirannya hingga masuk dalam roof drain yang semestinya.
Kebocoran bisa terjadi karena kotoran yang meghalangi jalan air sehingga air
meluap masuk pada celah bagian terbuka ke plafond. perbaikan cukup dengan
melakukan pembersihan saluran tsb.
Kondsi yang lebih berat disebabkan design struktur atap yang kurang curam
sehingga aliran air mudah lari bila curah hujan besar, ataupun terkena hambatan
seperti angin ataupun kotoran. Hal yang harus diperhatikan apabila alur
pembuangan seng tsb berakhir pd ujung bagian tembok, sehingga kebocoran mu-
dah sekali terjadi. Perbaikan harus dilakukan dengan memindahkan arah aliran air
tsb sehingga dapat langsung menuju arah yang benar. Caranya dengan membu-at
talang dari seng ataupun cor adukan yg diwaterproofing, membentuk sistem talang
menuju jalur yang seharusnya.
3. Kebocoran pada dinding retak non structural.
Penenganan kebocoran akibat dinding yang retak harus dilakukan pengupasan atau
pembobokan pada sisi jalur keretakan dengan kelebaran yang memungkin-kan
dilakukan penambalan, dan dengan kedalaman hingga akhir keretakan. Penambalan
dapat dilakukan dengan zat perkat khusus waterproofing ( Lemkra F-103 atau am-
100 ) atau menggunakan spesi campuran semen dangan bounding agent ( 1 : 1 ) .
spt : Callbound, U-Strobond, Calcibond dll. Campuran dibuat hingga menyerupai
pasta. Dinding yang sudah dibobok dibasahi air secara merata hingga meresap baru
kemudian dilakukan penambalan dengan zat perekat seperti diatas. Penambalan
langsung mengejar elevasi ketebalan pelesteran shg tidak diperlukan pemelesteran
lagi. Pengecatan dilakukan setelah tambalan dinding kering sempurna, dengan
metoda pengecatan seperti diatas.
Kondisi plat lantai / dak beton pada areal yang terexpose / terbuka, akan mengalami
degradasi setelah mencapai umur pemasangan tertentu ( biasanya diatas 5 tahun ).
Hal itu disebabkan karena kondisi muai susut akibat perubahan alam : panas, dingin,
basah, kering yang silih berganti. Penelitian sumber keretakan untuk menentu-kan
lokasi kebocoran cukup sulit dilakukan karena keretakan biasanya terjadi secara
merata di semua permukaan plat. Oleh karenanya penanganan kebocoran pada plat
lantai dilakukan secara keseluruhan.
Satu hal penting yang harus diperhatikan adalah kondisi pemasangan floor drain
harus memperhatikan kecuraman posisi perletakannya. Tidak diperkenan-kan
adanya kerutan dan tonjolan lapisan rubbersheet pada lokasi floordrain, apalagi bila
elevasi floordrain menonjol / lebih tinggi dr plat. sehingga harus dipastikan aliran air
berjalan dengan lancar menuju saluran pembuangan.
Cara ini dipergunakan apabila terindikasikan adanya lapisan plat lantai yang porous
(berpori / tidak padat). Hal ini diketahui dari adanya suara keras pada lantai apabila
terinjak atau dipukul. Kondisi plat yang berpori ini akan menyebabkan terjadinya jalur
rembesan air yang akan menyebabkan timbulnya kebocoran.
Cara penginjeksian beton ini adalah dengan menanam nipple / pentil pada
permukan plat tiap 2 m2 untuk 1 nipple. Pada tiap nipple diinjeksikan larutan semen
air dengan campuran epoxy dengan tekanan tinggi menggunakan compressor.
Campuran ini akan terinfiltrasi kedalam setiap celah porous dan mengisi pori tsb
hingga kondisi plat menjadi padat.
Kebocoran pada struktur rangka bangunan merupakan akibat dari adanya kerusakan
struktur bangunan seperti keretakan kolom atau balok struktur yang disebabkan oleh
adanya factor-faktor internal ( kesalahan perhitungan struktur atau penyimpangan
dalam pelaksanaan konstruksi ) maupun faktor – faktor external ( adanya force
majeur seperti: gempa, longsor, ledakan dll ).
Perbaikan structural dalam hal ini adalah mutlak dilaksanakan untuk mengembalikan
performance structur gedung, oleh karenannya perbaikan kebocoran dapat di
masukkan kedalam satu satuan pekerjaan struktur.
Paving block merupakan salah satu jenis lapisan struktur perkerasan jalan pada
lapisan finishing layer terakhir. Oleh karenanya struktur lapisan fondasi yang
dipersiapkan untuk pekerjaan paving block sama dengan struktur untuk pembuatan
lapisan perkerasan jalan aspal.
Paving block sendiri dibuat dengan suatu tujuan untuk memberikan nilai estetika
dan adanya fungsi resapan air untuk limpasan air hujan pada areal jalan tersebut.
Jalan paving biasanya dipakai untuk kawasan perumahan atau areal parkir suatu
perkantoran.
Pada pekerjaan Grass Block, pemasangan dilakukan pada tahap akhir setelah
penebaran (spreading) lapisan pasir yang sudah diratakan. Pemasangan dilakukan
dengan seksama dengan memperhatikan kerataan dan kelurusan pemasangan.
Setelah terpasang segera dimasukkan jenis tanah yang diperuntukan untuk tanaman
pada seluruh lubang grass blok tsb, tujuannya agar material lain seperti kerikil, pasir
ataupun brangkal tidak menutupi lubang untuk tanah tsb, termasuk tidak diperlukan
adanya penguncian block, karena penguncian sudah terjadi pada lubang tepi grass
block yang berhubungan dengan lubang block lainnya, yang apabila diisi tanah akan
saling mengunci.
Pekerjaan Kayu yang diproduksi saat ini, sebagian besar menggunakan bahan kayu
olahan yang mendapat perlakuan khusus ( treatment ) untuk pekerjaan finishingnya .
Bahan- bahan kayu olahan tsb diantaranya adalah: Partikel board, Multiplex, MDF (
Medium density fibre ), teakblock, dll. Bahan bahan kayu olahan ini sudah dilapisi
dengan lapisan kayu asli seperti: lapisan jati, lapisan sungkai, lapis mahoni; lapis
nyatoh dan untuk partikel board sudah terdapat bahan finishing yang ditempel (
takon ) dengan berbagai macam corak dan warna. Penggunaan bahan- bahan kayu
massif / bahan baku mentah ( spt: Kamper, jati, sungkai, nyatoh, mahoni dll )
biasanya dibuat untuk design- design klasik dan khusus.
Untuk Mesjid raya Bani Umar ini seluruh kusen dan daun pintu interior menggunakan
kayu solid /masif dari bahan kayu nyatoh batu Maluku yang diproses menggunakan
oven oleh PT Tobindo Bandung.
Pekerjaan finishing untuk ke 2 jenis bahan tsb ( olahan ataupun solid ) mendapat
perlakuan yang sama. Ada 4 tahap pekerjaan finishing kayu yang dipakai saat ini.
1. Pengampelasan
3. Pewarnaan
4. Sending Sealer
4. Melamik
Bertujuan untuk memberikan hasil pelituran yang rata dan halus. Bersifat
keras, sehingga tahan terhadap goresan dan bahan kimia. Penggunaan cat
melamik harus dengan menggunakan spray, karena bahan- bahan pelarutnya
cepat sekali mengering / Thinner gloss.
Kelemahan dr finishing melamik tidak tahan sinar ultra violet ( UV),
sehingga tidak tepat untuk pemakaian luar ruangan (out door). Melamik ini pun
bersifat keras tetapi getas sehingga bila terkena benturan menjadi retak / pecah.
baikan pekerjaan meubelair harus dilakukan pada satu bidang yang sama. Caranya adalah dengan dilakukan
pengerokan pada bidang tsb dengan pelarut cat. Kemudian dilakukan
pengampelasan sehingga seluruh cat dapat dihilangkan. Proses berikutnya
dilakukan sama dengan pekerjaan baru, dengan tahapan – tahapan seperti
tersebut diatas.
Pengawasan mutu dilakukan melalui metode-metode agar dapat diukur dan sesuai standar
yang diinginkan Jajaran Management Tenaga lapangan di berikan pelatihan-pelatihan untuk
menyamakan persepsi, yakni proses-proses Quality Control Standarisasi formulir-formulir
cheklist yang disetujui Pemberi Tugas/owner.
Mengecek dan memeriksa hasil dari pada pekerjaan pada jam-jam tertentu yang sangat
rawan di lapangan. Melaporkan kerusakan-kerusakan yang ada di lapangan.
Laporan / checklist
Laporan berupa Harian, Mingguan dan Bulanan sesuai standar form yang ada. Membuat
evaluasi dan analisa untuk setiap masalah.
PENUTUP
Demikian penjabaran system pemeliharaan dan perawatan bangunan fisik bangunan dan
taman untuk Masjid Jami Tangkubanperahu, Jakarta Selatan. Diharapkan dengan adanya
panduan pemeliharaan & perawatan gedung yang kami susun ini dapat membantu
mempermudah memberikan acuan kerja kepada pihak-pihak terkait yang mungkin akan
dilibatkan dalam proses perawatan bangunan ini kedepan.
Kami berharap Masjid Jami Tangkubanperahu ini akan mendapat nilai tambah dari seluruh
aktifitas / kegiatan yang akan berlangsung di masjid ini, serta memperoleh predikat yang
baik dari masyarakat umumnya dan Umat Islam pada khususnya, sebagai masjid