Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Defenisi
Epidemiologi
Angka kejadian persalinan preterm pada umumnya adalah sekitar 6 – 10%. Hanya 1,5%
persalinan terjadi pada umur kehamilan kurang dari 32 minggu dan 0,5% pada kehamilan kurang
dari 28 minggu. Namun, kelompok ini merupakan duapertiga dari kematian neonatal. Pada
kehamilan umur 32 minggu dengan berat badan bayi > 1.500 gram keberhasilan hidup sekitar 85%,
sedang pada umur kehamilan sama dengan berat janin <1.500 gram angka keberhasilan sebesar
80%. Pada umur kehamilan < 32 minggu dengan berat lahir <1.500 gram angka keberhasilan hanya
sekitar 59%. Hal ini menunjukkan bahwa keberhasilan persalinan preterm tidak hanya tergantung
pada umur kehamilan, tetapi juga berat bayi lahir. 1
Kesulitan utama dalam persalinan preterm ialah perawatan bayi preterm, yang semakin
muda usia kehamilannya semakin besar morbiditas dan mortalitas. Umur kehamilan dan berat
bayi lahir saling berkaitan dengan risiko kematian perinatal. Persalinan preterm tidak hanya
tergantung umur kehamilan, tetapi juga berat bayi lahir.
Masalah yang terjadi bukan saja pada kematian perinatal, melainkan bayi premature sering
pula disertai dengan kelainan, baik kelainan jangka pendek maupun jangka panjang. Kelainan
jangka pendek yang sering terjadi adalah RDS (Respiratory Distress Syndrome), perdarahan
intra/periventrikular, NEC (Necrotizing Entero Cilitis), displasi bronco-pulmonar, sepsis dan paten
duktus arteriosus. Adapun kelainan jangka panjang sering berupa kelainan neurologic seperti
serebral plasi, retinopati, retardasi mental, juga dapat terjadi disfungsi neurobehavioral dan prestasi
sekolah yang kurang baik. Dengan melihat permasalahan yang dapat terjadi pada bayi preterm,
maka menunda persalinan preterm , bila mungkin, masih tetap member suatu keuntungan. 1