Pasien Laki-laki berusia 63 tahun datang ke Poli Mata RSMP dengan
keluhan kedua mata kabur seperti berkabut seperti melihat asap, perlahan-lahan, semakin lama dirasakan semakin kabur terutama pada mata kiri. Penglihatan kabur dirasakan terus menerus sepanjang hari, saat melihat dekat maupun jauh. Keluhan mata kabur dan seperti melihat asap khas pada Katarak. Kejadian katarak senilis yang disebut juga katarak terkait usia merupakan katarak didapat yang paling sering terjadi pada orang yang berusia lebih dari 50 tahun yang sesuai pada kasus. Keadaan ini biasanya bilateral, namun mata yang satu biasanya dipengaruhi lebih awal daripada mata yang lainnya. Katarak bilateral dapat disebabkan oleh kejadian trauma, penyakit sistemik dan yang paling sering karena adanya proses penuaan yang normal.2 Seiring dengan pertambahan usia, lensa akan mengalami penuaan juga. Keistimewaan lensa adalah terus menerus tumbuh dan membentuk serat lensa dengan arah pertumbuhannya yang konsentris. Tidak ada sel yang mati ataupun terbuang karena lensa tertutupi oleh serat lensa. Akibatnya, serat lensa paling tua berada di pusat lensa (nukleus) dan serat lensa yang paling muda berada tepat di bawah kapsul lensa (korteks). Dengan pertambahan usia, lensa pun bertambah berat, tebal, dan keras terutama bagian nukleus. Selain itu, seiring dengan pertambahan usia, protein lensa pun mengalami perubahan kimia. Fraksi protein lensa yang dahulunya larut air menjadi tidak larut air dan beragregasi membentuk protein dengan berat molekul yang besar. Hal ini menyebabkan transparansi lensa berkurang sehingga lensa tidak lagi meneruskan cahaya tetapi malah mengaburkan cahaya dan lensa menjadi tidak tembus cahaya.6 + 3 bulan yang lalu penglihatan pada mata kiri semakin kabur hingga mengganggu aktivitas. Pasien juga mengeluh mata berair dan gatal. Pasien mengeluh silau jika melihat cahaya, mata merah (-), nyeri (-), belekan (-), melihat ganda (-), melihat pelangi disekitar sumber cahaya (-), sakit kepala (-). Pasien belum mengobati kedua matanya. Oleh karena itu, pasien berobat ke Poliklinik Mata RS Muhammadiyah Palembang. Seorang pasien dengan katarak senilis biasanya datang dengan riwayat kemunduran secara progresif dan gangguan dari penglihatan.1 Berdasarkan teori penderita katarak sering kali mengeluhkan penglihatan yang silau dimana tingkat kesilauannya berbeda-beda mulai dari sensitifitas kontras yang menurun dengan latar belakang yang terang hingga merasa silau di siang hari atau sumber cahaya lain yang mirip pada malam hari. Keluhan yang juga dijumpai pada katarak senilis matur adalah perubahan myopik, diplopia monocular, dan melihat halo pada sumber cahaya.2 Pada pemeriksaan oftalmologis ditemukan visus pada Oculi dextra 6/60 dan visus pada Oculi Sinistra 1/60 dengan menggunakan kacamata. Kekeruhan lensa mengakibatkan penurunan pengelihatan yang progresif atau berangsur- angsur disebabkan karena gangguan masuknya cahaya ke retina.1,2 Pada kedua mata ditemukan juga arkus senilis yang menandakan adanya ada perubahan lipid dalam darah. Cincin putih tersebut berupa tumpukan atau endapan lipid. Pada lensa ditemukan Lensa keruh menyeluruh dan Shadow Test (-) pada Oculi Sinistra yang menandakan katarak telah matur dan Lensa keruh sebagian dengan Shadow Test (+) pada Oculi Dextra yang menandakan katarak imatur. Berdasarkan teori, Pada lensa pasien katarak imatur didapatkan lensa keruh sebagain dengan kesan berwarna putih keabuan tidak merata, sedangkan pada katarak matur warna lensa putih padat merata dan lensa berwarna putih seperti susu cair pada katarak hipermatur.2,5 Pemeriksaan shadow test dilakukan untuk mengetahui derajat kekeruhan lensa. Pada pemeriksaan ini, sentolop disinarkan pada pupil dengan membuat sudut 45° dengan dataran iris. Semakin sedikit lensa keruh pada bagian posterior maka semakin besar bayangan iris pada lensa tersebut. Bila bayangan iris pada lensa terlihat besar dan letaknya jauh terhadap pupil berarti lensa belum keruh selurunya, ini terjadi pada katarak imatur, keadaan ini disbut iris shadow test (+). Bila bayangan iris pada lensa kecil dan dekat terhadap pupil berarti lensa sudah keruh seluruhnya. Keadaan ini terjadi pada katarak matur dengan iris shadow test (-). 2 Penatalaksanaan katarak adalah dengan pembedahan. Ekstraksi adalah cara pembedahan dengan mengangkat lensa yang mengalami kekeruhan. Prosedur yang dipilih pada kasus ini adalah Ektraksi katarak ekstrakapsular. Tindakan pembedahan pada lensa katarak dimana dilakukan pengeluaran isi lensa dengan memecah atau merobek kapsul lensa anterior sehingga massa lensa dan kortek lensa dapat keluar melalui robekan. Pada prosdur ini dalam pembedahan dapat dilakukan implantasi lensa intraocular. Tindakan pembedahan secara defenitif pada katarak senilis dapat memperbaiki ketajaman penglihatan pada lebih dari 90% kasus.8, 10
1. Katarak adalah proses kekeruhan lensa mata karena
terganggunya metabolisme lensa. Pada katarak terjadi perubahan lensa mata yang semula jernih dan tembus cahaya menjadi keruh. 2. Kekeruhan pada lensa dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa, atau karena kedua-duanya 3. Katarak berdasarkan usia dibagi menjadi katarak kongenital, katarak juvenil dan katarak senilis. Lebih dari 90% kejadian katarak merupakan katarak senilis. 4. Manifestasi klinis yang dijumpai pada katarak senilis adalah penurunan visus secara perlahan, seperti melihat asap, fotofobia, perubahan myopik, diplopia monocular, dan melihat halo pada sumber cahaya. 5. Pada pemeriksaan oftalmologi pada katarak senilis dijumpai Lensa tampak keruh, kamera okuli anterior dapat terlihat dangkal atau sedang, shadow test dapat positif atau negatif, dapat dijumpai fundus refleks ataupun tidak tergantung stadium katarak senilis. 6. Penatalaksanaan katarak berupa prosedur operasi ekstraksi katarak yaitu ICCE, ECCE, phacoemulsifikasi dan SICS.1