Вы находитесь на странице: 1из 22

MAKALAH

SISTEM ENDOKRINE
HIPERTIROID

KELOMPOK 2

DI SUSUN OLEH :

 JESSHINTA RAMAYANI 1726010067.P


 MEMI RAHMANITA 1726010064.P
 HAFIZ 1726010061.P
 FEBRI AMELIANTA 1726010066.P
 OKTAVIANI MEGAWATI 1726010063.P

SEKOLAH TINGGI ILMUKESEHATAN TRI MANDIRI SAKTI BENGKULU


S1 KONVERSI ILMU KEPERAWATAN
TA 2017/2018

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan

hidayahnya penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “ hipertiroid” makalah ini disusun

sebagai salah satu tugas sistem endokrin.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini jauh dari sempurna, baik dari

segi penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik

dan saran yang sifatnya membangun, khususnya dari guru mata pelajaran guna menjadi acuan

dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik di masa yang akan datang.

Bengkulu, Oktober 2018

Penyusun

2
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang ....................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi Hipertirod ................................................................................ 5


B. Anatomi fisiologi.................................................................................... 6
C. Patofisiologi ........................................................................................... 7
D. Manifestasi klinis ................................................................................... 8
E. Etiologi .................................................................................................. 8
F. Tanda dan Gejala Hipertiroid ............................................................... 9
G. Komplikasi ........................................................................................... 10
H. Penatalaksanaan ................................................................................... 10
I. Pemeriksaan Penunjang ......................................................................... 12
J. WOC ...................................................................................................... 13

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN


A. Pengkajian ............................................................................................. 14
B. Diagnosa keperawatan ............................................................................ 15
C. Intervensi ................................................................................................ 16

BAB IV KESIMPULAN
A. Kesimpulan ............................................................................................. 21
B. Saran ...................................................................................................... 21

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hipertiroidisme dan tirotoksikosis sering dipertukarkan. Tirotoksikosis berhubungan
dengan suatu kompleks fisiologis dan biokimiawi yang ditemukan bila suatu jaringan
memberikan hormon tiroid berlebihan. Sedangkan hipertiroidisme adalah tirotoksikosis
sebagai akibat produksi tiroid itu sendiri. Tirotoksikosis terbagi atas kelainan yang
berhubungan dengan hipertiroidisme dan yang tidak berhubungan dengan hipertiroidisme.
Tiroid sendiri diatur oleh kelenjar lain yang berlokasi di otak, disebut pituitari. Pada
gilirannya, pituitari diatur sebagian oleh hormon tiroid yang beredar dalam darah (suatu efek
umpan balik dari hormon tiroid pada kelenjar pituitari) dan sebagian oleh kelenjar lain yang
disebut hipothalamus, juga suatu bagian dari otak.

Hipothalamus melepaskan suatu hormon yang disebut thyrotropin releasing hormone


(TRH), yang mengirim sebuah sinyal ke pituitari untuk melepaskan thyroid stimulating
hormone (TSH). Pada gilirannya, TSH mengirim sebuah signal ke tiroid untuk melepas
hormon-hormon tiroid. Jika aktivitas yang berlebihan dari yang mana saja dari tiga kelenjar-
kelenjar ini terjadi, suatu jumlah hormon-hormon tiroid yang berlebihan dapat dihasilkan,
dengan demikian berakibat pada hipertiroid. Pengobatan hipertiroidisme adalah membatasi
produksi hormon tiroid yang berlebihan dengan cara menekan produksi (obat antitiroid) atau
merusak jaringan tiroid (yodium radioaktif, tiroidektomi subtotal).

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Hipertirod
Hipertiroid atau Hipertiroidesme adalah suatu keadaan atau gambaran klinis akibat
produksi hormon tiroid yang berlebihan oleh kelenjar tiroid yang terlalu aktif. Karena tiroid
memproduksi hormon tiroksin dari lodium, maka lodium radiaktif dalam dosis kecil dapat
digunakan untuk mengobatinya (mengurangi intensitas fungsinya).
Kelenjar tiroid adalah subtansi kimia yang diproduksi oleh kelenjar tiroid dan dilepaskan
kedalam aliran darah. Hormon tiroid saling berinteraksi dengan hampir seluruh sel tubuh,
yang menyebabkan sel tubuh untuk meningkatkan aktivitas metabolisme mereka. Kelainan
banyaknya hormon tiroid ini yang secara khas mempercepat metabolisme tubuh.
Metabolisme adalah proses kimia dan fisika yang menciptakan unsur dan menghasilkan
energi yang diperlukan untuk fungsi sel, pertumbuhan dan divisi.
Hipertiroid atau Hipertiroidisme biasanya dapat diatasi dengan obat-obatan. Pilihan
lainnya adalah pembedahan untuk mengangkat kelenjar tiroid atau pemberian yodium
radiaktif. Setiap pengobatan memiliki kelebihan dan kekurangan.
Agar bekerja sebagaimana mestinya, kelenjar tiroid memerlukan sejumlah kecil yodium :
Jumlah yodium yang berlebihan bisa menurunkan jumlah hormon yang dibuat dan mencegah
pelepasan hormon tiroid. Karena itu untuk menghentikan pelepasan hormon tiroid yang
berlebihan, bisa diberikan yodium dosis tinggi. Pemberian yodium terutama bermanfaat jika
hipertirodisme harus segera dikendalikan (misalnya jika terjadi badai tiroid atau sebelum
dilakukan tindakan pembedahan). Yodium tidak digunakan pada pengobatan rutin atau
pengobatan jangka panjang. Propiltiourasil atau metimatol merupakan obat yang paling
sering digunakan untuk mengobati hipertiroidisme. Obat ini memperlambat fungsi tiroid
dengan cara mengurangi pembentukan hormon tiroid oleh kelenjar. Kedua obat tersebut
diberikan per-oral (ditelan), dimulai dengan dosis tinggi. Selanjutnya disesuaikan dengan
hasil pemeriksaan darah terhadap hormon tiroid.
Tiroiditis adalah radang kelenjar tiroid yang biasanya diikuti dengan gejala hipertiroid.
Penyakit ini lebih banyak ditemukan pada wanita setelah melahirkan, yang beberapa bulan
kemudian timbul gejala hipotiroid. Sebagian besar akan pulih kembali menjadi normatiroid.
Setelah pengobatan dengan radiasi yodium radiaktif, atau setelah tindakan beda, jaringan

5
tiroid menjadi tidak berdungsi atau terambil semua oleh operasi mata akan timbul gejala
hipotiroid.
Obat-obatan beta bloker (misalnya prapanolol) membantu mengendalikan beberapa
gejala Hipertiroid. Obat ini efektif dalam memperlambat denyut jantung yang cepat,
mengurangi gemetar dan mengendalikan kecemasan. Beta broker terutama bermanfaat dalam
mengatasi badai tiroid dan penderita yang dikendalikan oleh obat lain. Sebagian besar
pemakaian yodium radiaktif pada akhirnya menyebabkan hipotiroidlisme sekitar 25%
penderita mengalamai hipoteroidisme dalam waktu 1 tahun setelah pemberian radioaktif.
Pada riroldektomi, kelenjar tiroid diangkat melalui pembedahan. Pembedahan
merupakan terapi pilihan bagi penderita muda, penderita yang gondoknya sangat besar,
penderita yang alergi, terhadap obat atau mengalami efek samping akibat obat. Setelah
menjalani pembedahan, bisa terjadi hipotiroidisme kepada penderita ini diberikan terapi salih
hormon sepanjang hidupnya.

B. Anatomi fisiologi
Mekanisme yang berjalan di dalam tubuh manusia tersebut diatur oleh dua sistem
pengatur utama, yaitu: sistem saraf dan sistem hormonal atau sistem endokrin (Guyton &
Hall: 1159). Pada umumnya, sistem saraf ini mengatur aktivitas tubuh yang cepat, misalnya
kontraksi otot, perubahan viseral yang berlangsung dengan cepat, dan bahkan juga kecepatan
sekresi beberapa kelenjar endokrin (Guyton & Hall: 703). Sedangkan, sistem hormonal
terutama berkaitan dengan pengaturan berbagai fungsi metabolisme tubuh, seperti pengaturan
kecepatan rekasi kimia di dalam sel atau pengangkutan bahan-bahan melewati membran sel
atau aspek lain dari metabolisme sel seperti pertumbuhan dan sekresi (Guyton & Hall:1159).

Hormon tersebut dikeluarkan oleh sistem kelenjar atau struktur lain yang disebut sistem
endokrin.Salah satu kelenjar yang mensekresi hormon yang sangat berperan dalam
metabolisme tubuh manusia adalah kelenjar tiroid. Dalam pembentukan hormon tiroid
tersebut dibutuhkan persediaan unsur yodium yang cukup dan berkesinambungan. Penurunan
total sekresi tiroid biasanya menyebabkan penurunan kecepatan metabolisme basal kira-kira
40 sampai 50 persen di bawah normal, dan bila kelebihan sekresi hormon tiroid sangat hebat
dapat menyebabkan naiknya kecepatan metabolisme basal sampai setinggi 60 sampai 100
persen di atas normal (Guyton & Hall: 1187). Keadaan ini dapat timbul secara spontan
maupun sebagai akibat pemasukan hormon tiroid yang berlebihan (Price & Wilson:337-338).
Tiroksin dan triiodotironin berfungsi meningkatkan kecepatan reaksi kimia dalam hampir

6
semua sel tubuh, jadi meningkatkan tingkat metabolisme tubuh umum. Kalsitonin berfungsi
memacu pengendapan kalsium di dalam tulang sehingga menurunkan konsentrasi tingkat
metabolisme tubuh umum. Fungsi Hormon-hormon tiroid yang lain:

 Memegang peranan penting dalam peetumbuhan fetus khususnya pertumbuhan saraf


dan tulang
 Mempertahankan sekresi GH dan gonadotropin
 Efek kronotropik dan inotropik terhadap jantung yaitu menambah kekuatan kontraksi
otot dan menambah irama jantung
 Merangsang pembentukan sel darah merah
 Mempengaruhi kekuatan dan ritme pernafasan sebagai kompensasi tubuh terhadap
kebutuhan oksigen akibat metabolism.
 Bereaksi sebagai antagonis kalsium.

C. Patofisiologi
Penyebab hipertiroidisme biasanya adalah penyakit graves, goiter toksika. Pada
kebanyakan penderita hipertiroidisme, kelenjar tiroid membesar dua sampai tiga kali dari
ukuran normal, disertai dengan banyak hiperplasia dan lipatan-lipatan sel-sel folikel ke salam
folikel, sehingga jumlah sel-sel ini lebih meningkat beberapa kali dibandingkan dengan
pembesaran kelenjar. Juga, setiap sel meningkatkan kecepatan 5-15 kali lebih besar dari pada
normal.

Pada hipertiroidisme, konsentrasi TSH plasma menurun, karena ada sesuatu yang
“menyerupai” TSH, Biasanya bahan-bahan ini adalah antibody immunoglobulin yang disebut
TSI (Thyroid Stimulating Immunoglobulin), yang berkaitan dengan reseptor yang mengikat
TSH. Bahan-bahan tersebut merangsang aktivasi CAMP dalam sel, dengan hasil akhirnya
adalah hipertiroidisme. Karena itu pada pasien hipertiroidisme konsentrasi TSI meningkat.
Bahan ini mempunyai efek perangsangan yang panjang pada kelenjar tiroid, yakni selama 12
jam, berbeda dengan efek TSH yang hanya berlangsung satu jam. Tingginya sekresi hormon
tiroid yang disebabkan oleh TSI selanjutnya juga menekan pembentukan TSH oleh kelenjar
hipofisis anterior.

Pada hipertiroidisme, kelenjar tiroid “dipaksa” mensekresikan hormon hingga diluar


batas, sehingga untuk memenuhi pesanan tersebut, sel-sel sekretori kelenjar tiroid membesar.
Gejala klinis pasien yang sering berkeringat dan suka hawa dingin termasuk akibat dari sifat
hormon tiroid yang kalorigenik, akibat peningkatan laju metabolisme tubuh yang diatas

7
normal. Bahkan akibat proses metabolisme yang menyimpang ini, terkadang penderita
hipertiroidisme mengalami kesulitan tidur. Efek pada kepekaan sinaps saraf yang
mengandung tonus otot sebagai akibat dari hipertiroidisme ini menyebabkan terjadinya
tremor otot yang halus dengan frekuensi 10-15 kali perdetik, sehingga penderita mengalami
gemetar tangan yang abnormal. Nadi yang takikardia atau diatas normal juga merupakan
salah satu efek hormone tiroid pada system kardiovaskular. Eksopthalamus yang terjadi
merupakan reaksi inflamasi autoimun yang mengenai daerah jaringan periorbital dan otot-
otot ekstraokuler, akibatnya bola mata terdesak keluar.

D. Manifestasi klinis
Hipertiroid pada penyakit graves adalah akibat antibodi reseptor TSH yang merangsng
aktivitas tiroid, sedang pada goiter multimodular toksik berhubungan dengan autonomi tiroid
itu sendiri.
Perjalanan penyakit hipertiroid biaanya perlahan-lahan dalam beberapa bulan sampai
beberapa tahun. Manifestasi klinis yang paling sering adalah penurunan berat badan,
kelelahan, tremor : gugup berkeringat banyak, tidak tahan panas, palpasi dan pembesaran
tiroid.
E. Etiologi
Hipertiroidisme dapat terjadi akibat disfungsi kelenjar tiroid, hipofisis, atau hipotalamus.
Peningkatan TSH akibat malfungsi kelenjar tiroid akan disertai penurunan TSH dan TRF
karena umpan balik negatif TH terhadap pelepasan keduanya. Hipertiroidisme akibat
rnalfungsi hipofisis memberikan gambaran kadar TH dan TSH yang finggi. TRF akan
Tendah karena uinpan balik negatif dari HT dan TSH. Hipertiroidisme akibat malfungsi
hipotalamus akan memperlihatkan HT yang finggi disertai TSH dan TRH yang berlebihan.

Beberapa penyakit yang menyebabkan Hipertiroid yaitu :


1. Penyakit Graves
Penyakit ini disebabkan oleh kelenjar tiroid yang oberaktif dan merupakan penyebab
hipertiroid yang paling sering dijumpai. Penyakit ini biasanya turunan. Wanita 5 kali lebih
sering daripada pria. Di duga penyebabnya adalah penyakit autonoium, dimana antibodi yang
ditemukan dalam peredaran darah yaitu tyroid stimulating.
Immunogirobulin (TSI antibodies), Thyroid peroksidase antibodies (TPO) dan TSH receptor
antibodies (TRAB). Pencetus kelainan ini adalah stres, merokok, radiasi, kelainan mata dan
kulit, penglihatan kabur, sensitif terhadap sinar, terasa seperti ada pasir di mata, mata dapat

8
menonjol keluar hingga double vision. Penyakit mata ini sering berjalan sendiri dan tidak
tergantung pada tinggi rendahnya hormon teorid. Gangguan kulit menyebabkan kulit jadi
merah, kehilangan rasa sakit, serta berkeringat banyak.
2. Toxic Nodular Goiter
Benjolan leher akibat pembesaran tiroid yang berbentuk biji padat, bisa satu atau banyak.
Kata toxic berarti hipertiroid, sedangkan nodule atau biji itu tidak terkontrol oleh TSH
sehingga memproduksi hormon tiroid yang berlebihan.
3. Minum obat Hormon Tiroid berlebihan
Keadaan demikian tidak jarang terjadi, karena periksa laboratorium dan kontrol ke dokter
yang tidak teratur. Sehingga pasien terus minum obat tiroid, ada pula orang yang minum
hormon tiroid dengan tujuan menurunkan badan hingga timbul efek samping.
4. Produksi TSH yang Abnormal
Produksi TSH kelenjar hipofisis dapat memproduksi TSH berlebihan, sehingga
merangsang tiroid mengeluarkan T3 dan T4 yang banyak.
5. Tiroiditis (Radang kelenjar Tiroid)
Tiroiditis sering terjadi pada ibu setelah melahirkan, disebut tiroiditis pasca persalinan,
dimana pada fase awal timbul keluhan hipertiorid, 2-3 bulan kemudian keluar gejala
hpotiroid.
6. Konsumsi Yoidum Berlebihan
Bila konsumsi berlebihan bisa menimbulkan hipertiroid, kelainan ini biasanya timbul
apabila sebelumnya si pasien memang sudah ada kelainan kelenjar tiroid.

F. Tanda dan Gejala Hipertiroid


Hipertiroid mempunyai tanda dan gejala yang bervariasi yaitu :
- Banyak keringat - Denyut nadi cepat, seringkali
- Tidak tahan panas >100x/menit
- Sering BAB, kadang diare - Berat badan turun, meskipun
- Jari tangan gementar (tremor) banyak makan rasa capai
- Nervus, tegang, gelisah, cemas,
- Otot lemas, terutama lengan atas
mudah tersinggung dan paha
- Jantung berdebar cepat - Rambut rontok
- Haid menjadi tidak teratur - Kulit halus dan tipis
- Bola mata menonjol dapat disertai
- Pikiran sukar konsentrasi

9
dengan penglihatan ganda - Kehamilan sering berakhir dengan
- Denyut nadi tidak teratur terutama keguguran
pada usia diatas 60 th - Terjadi perubahan pada mata
- Tekanan darah meningkat bertambahnya pembentukan air
mata, iritasi dan peka terhadap
cahaya

G. Komplikasi
Komplikasi tiroid adalah suatu aktivitas yang sangat berlebihan dari kelenjar tiroid, yang
terjadi secara tiba-tiba. Badai tiroid bisa menyebabkan :
1. Demam, kegelisahan, perubahan suasana hati, kebingungan
2. Kelemahan dan pengisutan otot yang luar biasa
3. Perubahan kesadaran (bahkan sampai terjadi koma)
4. Pembesaran hati disertai penyakit kuning yang ringan
Badal tiroid merupakan suatu keadaan darurat yang sangat berbahaya dan memerlukan
tindakan segera. Tekanan yang berat pada jantung bisa menyebabkan ketidakteraturan irama
jantung yang bisa berakibat fatal (aritmia) dan syok. Badal tiroid biasanya terjadi karena
hipertiroid tidak diobati atau karena pengobatan yang tidak adekuat dan bisa dipicu oleh :
- Infeksi - Diabetes yang kurang terkendali
- Pembedahan - Ketakutan
- Stress - Kehamilan atau persalinan

H. Penatalaksanaan
Tujuan pengobatan hipertiroid adalah produksi hormon (obat anti tiroid) atau merusak
jaringan tiroid (yodium radioaktif, tiroidektomi sub total)
1. Obat antitiroid
Digunakan dengan indikasi :

10
a. Terapi untuk memperpanjang remisi atau mendapatkan remisi yang menetap pada pasien
muda dengan struma ringan sampai sedang dan tirrotoksikosis.
b. Obat untuk mengontrol tirotoksikosis pada fase sebelum pengobatan, atau sesudah
pengobatan pada pasien yang mendapat yodium radioaktif.
c. Persiapan tiroidektomi
d. Pengobatan pasien hamil dan orang lanjut usia
e. Pasien dengan krisis tiroid

Obat antitiroid yang sering digunakan :


Obat Dosis awal (mg/hari) Pemeriksaan (mg/hari)
- Karbimatol 30 – 60 5 – 20
- Metimazol 30 – 60 5 – 20
- Propiltiourasil 300 – 600 50 – 200

Obat-obatan ini umumnya diberikan sekitar 18 – 24 bulan. Pada pasien hamil biasanya
diberikan propil tiourasil dengan dosis serendah mungkin yaitu 200 mg/hari atau lebih lagi.
Pada masa laktasi juga diberikan propiltiourasil karena hanya sedikit sekali yang keluar dari
air susu ibu, oasis yang dipakai 100-500 mg tiap 8 jam.
2. Pengobatan dengan yodium radioaktif
Indikasi pengobatan dengan yodium radiaktif diberikan pada :
a. Pasien umur 35 tahun atau lebih
b. Hipertiroid yang kambuh sesudah di operasi
c. Gagal mencapai remisi sesudah pemberian obat antitiroid
d. Tidak mampu atau tidak mau pengobatan dengan obat antitiroid
e. Adenoma toksik, goiter multinodular toksik
3. Operasi
Tiroidektomi subtotal efektif untuk mengatasi hipertiroid. Indikasi operasi adalah :
a. Pasien umur muda dengan struma besar serta tidak berespons terhadap obat antitiroid
b. Pada wanita hamil (trimester kedua) yang memerlukan obat antitiroid dosis besar
c. Alergi terhadap obat antitiroid, pasien tidak dapat menerima yodium radioaktif.
d. Adenoma toksik atau strauma multinodular toksik
e. Pada penyakit graves yang berhubungan dengan satu atau lebih nodul

11
Sebelum operasi biasanya pasien diberi obat antitiroid sampai eutitiroid sampai eutiroid
kemudian diberi cairan kalium yodida 100-200 mg/hari atau cairan lugol 10-14 tetes/ hari
selama 10 hari sebelum dioperasi untuk mengurangi vaskularisasi pada kelenjar tiroid.
4. Pengobatan tambahan
a. Sekat β-adrenergik
Obat ini diberikan untuk mengurangi gejala dan tanda hipertiroid. Dosis diberikan 40-
200 mg/hari yang dibagi atas 4 dosis. Pada orang lanjut usia diberik 10 mg/6 jam.
b. Yodium
Yodium terutama digunakan untuk persiapan operasi. Sesudah pengobatan dengan
yodium radiaktif dan pada krisis tiroid. Biasanya diberikan pada dosis 100-300 mg/hari.
c. Ipodat
Ipodat kerjanya lebih cepat dan sangat baik digunakan pada keadaan akut seperti krisis
tiroid kerja padat adalah menurunkan konversi T4 menjadi T3 diperifer, mengurangi
sintesis hormon tiroid, serta mengurangi pengeluaran hormon dari tiroid.
d. Litium
Litium mempunyai daya kerja seperti yodium, namun tidak jelas keuntungannya
dibandingkan dengan yodium. Litium dapat digunakan pada pasien dengan krisis tiroid
alergi terhadap yodium.

I. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan yang dilakukan adalah :
1. TSH serum (biasanya menurun)
2. T3, T4 (biasanya meningkat)
3. Test darah hormon tiroid
4. X-ray scan, CAT scan, MRI scan (untuk mendeteksi adanya tumor)

12
J. WOC HIPERTIROIDISME

Penyakit Graves, Kelenjar tiroid Hiperplapsia dan


Goiter Toksikan, membesar 2-3 lipatan sel-sel folikel
dan etiologi lainnya kali dari normal masuk kedalam folikel

TSI Sel Folikel > Kelenjar


TSH Sekresi sel 5-15 kali

cAMP dalam HIPERTIROIDISME Kehilangan pengontrolan


sel teraktivasi normal sekresi hormon

Hipermetabolisme dan peningkatan kerja saraf simpatik

Perubahan Reaksi inflamasi Sel-sel bekerja Peningkatan proses iribilitas


fisiologik dan autoimun yang lebih keras glukoneogene
peningkatan mengenai daerah
stimulasi SSP jaringan orbital Gelisah
Peningkatan Pembentukan
dan otot-otot karena
kebutuhan nutrisi glukosa dari lemak
extramokuler rencana
Percepatan pembedahan
aktivitas Peningkatan Penurunan
Eksopthalamus
mental pengeluaran penyimpanan lemak Ansietas
energi tubuh
Bola mata
Kesulitan terdesak keluar Perubahan nutrisi kurang
tidur Kelelahan dari kebutuhan tubuh

Resti terhadap
Takikardi kerusakan
dan palpitasi integritas
jaringan Sulit Pola nafas
Edema glotis
bernafas tidak efektif
Resti
penurunan Resiko tinggi
curah jantung perubahan proses fikir
Cedera pita suara Kerusakan
komunikasi
Tiroidektomi Hematomi atau cedera
pada saraf laringeus Nyeri akut

Luka insisi anveksi Resiko


Mudah terpapar organisme
infeksi
13
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian

1. Aktivitas atau istirahat


Gejala : Imsomnia, sensitivitas meningkat, Otot lemah,gangguan koordinasi, kelelahan
berat

Tanda : Atrofi otot

2. Sirkulasi
Gejala : Palpitasi, nyeri dada (angina)

Tanda : Distritmia (vibrilasi atrium), irama gallop, murmur, peningkatan tekanan darah
dengan tekanan nada yang berat. Takikardia saat istirahat, sirkulasi kolaps, syok (krisis
tirotoksikosis)

3. Eliminasi
Gejala : Perubahan pola berkemih (poliuria, nocturia), rasa nyeri/terbakar, kesulitan
berkemih (infeksi), infeksi saluran kemih berulang, nyeri tekan abdomen, diare, urine
encer, pucat, kuning, poliuria (dapat berkembang menjadi oliguria atau anuria jika terjadi
hipovolemia berat), urine berkabut, bau busuk (infeksi), bising usus lemah dan menurun,
hiperaktif (diare).

4. Integritas / Ego
Gejala : Stress, tergantung pada orang lain, masalah finansial yang berhubungan dengan
kondisi.

Tanda : Ansietas peka rangsang

5. Makanan / Cairan
Gejala : Hilang nafsu makan, mual atau muntah, tidak mengikuti diet, peningkatan
masukan glukosa atau karbohidrat, penurunan berat badan lebih dari periode beberapa
hari/minggu, haus, penggunaan diuretik (tiazid)

Tanda : Kulit kering atau bersisik, muntah, pembesaran thyroid (peningkatan


kebutuhan metabolisme dengan pengingkatan gula darah), bau halitosis atau
manis, bau buah (napas aseton)

14
6. Neurosensori
Gejala : Pusing atau pening, sakit kepala kesemutan, kelemahan pada otot parasetia,
gangguan penglihatan.

Tanda : Disorientasi, mengantuk, lethargi, stupor atau koma (tahap lanjut), gangguan
memori baru masa lalu ) kacau mental. Refleks tendon dalam (RTD menurun;koma),
aktivitas kejang ( tahap lanjut dari DKA).

7. Nyeri / Kenyamanan
Gejala : Abdomen yang tegang atau nyeri (sedang / berat), wajah meringis dengan
palpitasi, tampak sangat berhati-hati.

8. Pernapasan
Gejala : Merasa kekurangan oksigen, batuk dengan / tanpa sputum purulen (tergantung
adanya infeksi atau tidak)

Tanda : sesak napas, batuk dengan atau tanpa sputum purulen (infeksi), frekuensi
pernapasan meningkat

9. Keamanan
Gejala : Kulit kering, gatal, ulkus kulit

Tanda : Demam, diaforesis, kulit rusak, lesi atau ulserasi, menurunnya kekuatan
umum/rentang gerak, parastesia atau paralysis otot termasuk otot pernapasan (jika kadar
kalium menurun dengan cukup tajam)

10. Seksualitas
Gejala : Rabas wanita ( cenderung infeksi ), masalah impotent pada pria.

Tanda : Glukosa darah meningkat 100-200 mg/ dl atau lebih, aseton plasma positif secara
mencolok, asam lemak bebas kadar lipid dengan kolosterol meningkat.

B. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang lazim terjadi pada klien yang mengalami hipertiroidisme
adalah sebagai berikut :
 Risiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan hipertiroid
tidak terkontrol, keadaan hipermetabolisme, peningkatan beban kerja jantung.

 Kelelahan berhubungan dengan hipermetabolik dengan peningkatan kebutuhan energi.

15
 Risiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
peningkatan metabolisme (peningkatan nafsu makan/pemasukan dengan penurunan berat
badan).

 Risiko tinggi terhadap kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan perubahan


mekanisme perlindungan dari mata: kerusakan penutupan kelopak mata/eksoftalmus.

 Ansietas berhubungan dengan faktor fisiologis: status hipermetabolik.

 Kurang pengetahuan mengenai kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan berhubungan


dengan tidak mengenal sumber informasi.

 Risiko tinggi perubahan proses pikir berhubungan dengan perubahan fisiologik,


peningkatan stimulasi SSP/mempercepat aktifitas mental, perubahan pola tidur.

C. Intervensi keperawatan
1. Risiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan hipertiroid tidak
terkontrol, keadaan hipermetabolisme,peningkatan beban kerja jantung
Tujuan : Klien akan mempertahankan curah jantung yang adekuat sesuai dengan
kebutuhan tubuh, dengan kriteria :
- Nadi perifer dapat teraba normal

- Vital sign dalam batas normal.

- Pengisian kapiler normal

- Status mental baik

- Tidak ada disritmia

Intervensi :

 Pantau tekanan darah pada posisi baring, duduk dan berdiri jika
memungkinkan. Perhatikan besarnya tekanan nadi

Rasional : Hipotensi umum atau ortostatik dapat terjadi sebagai akibat dari
vasodilatasi perifer yang berlebihan dan penurunan volume sirkulasi

 Periksa kemungkinan adanya nyeri dada atau angina yang dikeluhkan


pasien.

Rasional : Merupakan tanda adanya peningkatan kebutuhan oksigen oleh


otot jantung atau iskemia

16
 Auskultasi suara nafas, perhatikan adanya suara yang tidak normal (seperti krekels)

Rasional : Murmur yang menonjol berhubungan dengan curah


jantung meningkat pada keadaan hipermetabolik

 Observasi tanda dan gejala haus yang hebat,mukosa membran kering, nadi
lemah, penurunan produksi urine dan hipotensi

Rasional : Dehidrasi yang cepat dapat terjadi yang akan menurunkan


volume sirkulasi dan menurunkan curah jantung

 Catat masukan dan keluaran

Rasional : Kehilangan cairan yang terlalu banyak dapat menimbulkan


dehidrasi berat

2. Kelelahan berhubungan dengan hipermetabolik dengan peningkatan kebutuhan


energi
Tujuan : Klien akan mengungkapkan secara verbal tentang peningkatan tingkat
energi
Intervensi :

 Pantau tanda vital dan catat nadi baik istirahat maupun saat aktivitas.
Rasional : Nadi secara luas meningkat dan bahkan istirahat, takikardia mungkin
ditemukan

 Ciptakan lingkungan yang tenang

Rasional : Menurunkan stimulasi yang kemungkinan besar dapat menimbulkan


agitasi, hiperaktif dan insomnia

 Sarankan pasien untuk mengurangi aktivitas

Rasional : Membantu melawan pengaruh dari peningkatan metabolism

 Berikan tindakan yang membuat pasien merasa nyaman seperti massase

Rasional : Meningkatkan relaksasi

3. Risiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan


dengan peningkatan metabolisme (peningkatan nafsu makan/pemasukan dengan
penurunan berat badan)
Tujuan : Klien akan menunjukkan berat badan stabil dengan kriteria :

- Nafsu makan baik.

17
- Berat badan normal

- Tidak ada tanda-tanda malnutrisi

Intervensi :

 Catat adanya anoreksia, mual dan muntah

Rasional : Peningkatan aktivitas adrenergic dapat menyebabkan gangguan


sekresi insulin/terjadi resisten yang mengakibatkan hiperglikemia

 Pantau masukan makanan setiap hari, timbang berat badan setiap hari

Rasional : Penurunan berat badan terus menerus dalam keadaan masukan


kalori yang cukup merupakan indikasi kegagalan terhadap terapi antitiroid

 Kolaborasi untuk pemberian diet tinggi kalori, protein, karbohidrat dan vitamin

Rasional : Mungkin memerlukan bantuan untuk menjamin pemasukan zat-zat


makanan yang adekuat dan mengidentifikasi makanan pengganti yang sesuai.

4. Risiko tinggi terhadap kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan


perubahan mekanisme perlindungan dari mata: kerusakan penutupan kelopak
mata/eksoftalmus
Tujuan : Klien akan mempertahankan kelembaban membran mukosa mata, terbebas
dari ulkus

Intervensi :

 Observasi adanya edema periorbital

Rasional : Stimulasi umum dari stimulasi adrenergik yang berlebihan

 Evaluasi ketajaman mata

Rasional : Oftalmopati infiltratif adalah akibat dari peningkatan jaringan retroorbita

 Anjurkan pasien menggunakan kaca mata gelap

Rasional : Melindungi kerusakan kornea

 Bagian kepala tempat tidur ditinggikan

Rasional : Menurunkan edema jaringan bila ada komplikasi

5. Ansietas berhubungan dengan faktor fisiologis: status hipermetabolik

18
Tujuan : Klien akan melaporkan ansietas berkurang sampai tingkat dapat diatasi dengan
kriteria : Pasien tampak rileks

Intervensi :

 Observasi tingkah laku yang menunjukkan tingkat ansietas

Rasional : Ansietas ringan dapat ditunjukkan dengan peka rangsang dan


insomnia

 Bicara singkat dengan kata yang sederhana

Rasional : Rentang perhatian mungkin menjadi pendek,konsentrasi


berkurang, yang membatasi kemampuan untuk mengasimilasi informasi

 Jelaskan prosedur tindakan

Rasional : Memberikan informasi yang akurat yang dapat menurunkan


kesalahan interpretasi

 Kurangi stimulasi dari luar

Rasional : Menciptakan lingkungan yang terapeutik

6. Kurang pengetahuan mengenai kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan


berhubungan dengan tidak mengenal sumber informasi
Tujuan : Klien akan melaporkan pemahaman tentang penyakitnya dengan kriteria :
Mengungkapkan pemahaman tentang penyakitnya

Intervensi :

 Tinjau ulang proses penyakit dan harapan masa depan

Rasional : Memberikan pengetahuan dasar dimana pasien dapat menentukan pilihan


berdasarkan informasi

 Berikan informasi yang tepat

Rasional : Berat ringannya keadaan, penyebab, usia dan komplikasi yang


muncul akan menentukan tindakan pengobatan

 Identifikasi sumber stress

Rasional : Faktor psikogenik seringkali sangat penting dalam


memunculkan/eksaserbasi dari penyakit ini

 Tekankan pentingnya perencanaan waktu istirahat

19
Rasional : Mencegah munculnya kelelahan

 Berikan informasi tanda dan gejala dari hipotiroid

Rasional : Pasien yang mendapat pengobatan hipertiroid besar kemungkinan


mengalami hipotiroid yang dapat terjadi segera setelah pengobatan selama 5
tahun kedepan

7. Risiko tinggi perubahan proses pikir berhubungan dengan perubahan fisiologik,


peningkatan stimulasi SSP/mempercepat aktifitas mental, perubahan pola tidur
Tujuan : Mempertahankan orientasi realitas umumnya, mengenali perubahan
dalam berpikir/berprilaku dan faktor penyebab.

Intervensi :

 Kaji proses pikir pasien seperti memori, rentang perhatian, orientasi terhadap
tempat, waktu dan orang

Rasional : Menentukan adanya kelainan pada proses sensori

 Catat adanya perubahan tingkah laku

Rasional : Kemungkinan terlalu waspada, tidak dapat beristirahat, sensitifitas


meningkat atau menangis atau mungkin berkembang menjadi psikotik yang
sesungguhnya

 Kaji tingkat ansietas

Rasional : Ansietas dapat merubah proses pikir

 Ciptakan lingkungan yang tenang,turunkan stimulasi lingkungan

Rasional : menurunan stimulasi eksternal dapat menurunkan hiperaktifitas/refleks,


peka rangsang saraf, halusinasi pendengaran

 Orientasikan pasien pada tempat dan waktu

Rasional : Membantu untuk mengembangkan dan mempertahankan kesadaran


pada realita/lingkungan

 Anjurkan keluarga atau orang terdekat lainnya untuk mengunjungi klien.

Rasional : Membantu dalam mempertahankan sosialisasi dan orientasi pasien.

20
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Tiroid sendiri diatur oleh kelenjar lain yang berlokasi di otak, disebut pituitari.Pada
gilirannya,pituitari diatur sebagian oleh hormon tiroid yang beredar dalam darah (suatu efek
umpan balik dari hormon tiroid pada kelenjar pituitari) dan sebagian oleh kelenjar lain yang
disebut hipothalamus,juga suatu bagian dari otak.pengobatan hipertiroidisme adalah
membatasi produksi hormon tiroid yang berlebihan dengan cara menekan produksi (obat
antitiroid) atau merusak jaringan tiroid (yodium radioaktif,tiroidektomi subtotal).

B. Saran
Dari penyakit ini, dapat dihindarkan dengan cara tidak stress, tidak merokok, tidak
mengkonsumsi obat-obatan sembarangan dan tidak mengkonsumsi yodium secara berlebihan
karena dapat terjadi radiasi pada leher dan organism-organisme dapat menyebabkan infeksi
karena ada virus.

21
DAFTAR PUSTAKA

1. Mansjoer Arif,dkk.2001. Kapita Selekta Kedokteran Jilid I.Jakarta : Media


Aesculapius

2. Santosa, Budi. 2005-2006. Diagnosa Keperawatan NANDA. Jakarta : Prima Medikal.

3. Closkey, Mc, et all. 2007. Diagnosa Keperawatan NOC-NIC. St-Louis.

4. Anonim. 2008. Hipertiroidisme. http://www.medica store.com

5. Anonim. 2008. Mengenal Tiroid. http://www.demomedical.com

6. Carpenito, Linda Juall. 2001. Diagnosa Keperawatan. Jakarta : EGC.

22

Вам также может понравиться

  • Intervensi Keperawatan Hipertensi New-1
    Intervensi Keperawatan Hipertensi New-1
    Документ53 страницы
    Intervensi Keperawatan Hipertensi New-1
    Noviani sistiara dewi Nsd
    Оценок пока нет
  • LP Supervisi
    LP Supervisi
    Документ7 страниц
    LP Supervisi
    Noviani sistiara dewi Nsd
    Оценок пока нет
  • Terapi Diit Kanker Kel. 4
    Terapi Diit Kanker Kel. 4
    Документ23 страницы
    Terapi Diit Kanker Kel. 4
    Noviani sistiara dewi Nsd
    Оценок пока нет
  • Kover, Kata Pengantar, Daftar Isi Diit Kanker
    Kover, Kata Pengantar, Daftar Isi Diit Kanker
    Документ3 страницы
    Kover, Kata Pengantar, Daftar Isi Diit Kanker
    Noviani sistiara dewi Nsd
    Оценок пока нет
  • Nisy Keluarga Binaan RT 07
    Nisy Keluarga Binaan RT 07
    Документ61 страница
    Nisy Keluarga Binaan RT 07
    Noviani sistiara dewi Nsd
    Оценок пока нет
  • Intervensi + POA
    Intervensi + POA
    Документ7 страниц
    Intervensi + POA
    Noviani sistiara dewi Nsd
    Оценок пока нет
  • Cover, Kata Pengantar, Daftar Isi
    Cover, Kata Pengantar, Daftar Isi
    Документ4 страницы
    Cover, Kata Pengantar, Daftar Isi
    Noviani sistiara dewi Nsd
    Оценок пока нет
  • 02.1 Surat Suara Sah Dan Tidak Sah
    02.1 Surat Suara Sah Dan Tidak Sah
    Документ29 страниц
    02.1 Surat Suara Sah Dan Tidak Sah
    kurniasakti
    Оценок пока нет
  • Biodata Diri-1
    Biodata Diri-1
    Документ5 страниц
    Biodata Diri-1
    Noviani sistiara dewi Nsd
    Оценок пока нет
  • Asuhan Keperawatan Pada Pasien Herpes Simplex
    Asuhan Keperawatan Pada Pasien Herpes Simplex
    Документ24 страницы
    Asuhan Keperawatan Pada Pasien Herpes Simplex
    Noviani sistiara dewi Nsd
    Оценок пока нет
  • Menkes
    Menkes
    Документ73 страницы
    Menkes
    Rini Tri Subekti
    Оценок пока нет
  • SOP Terapi Insulin
    SOP Terapi Insulin
    Документ1 страница
    SOP Terapi Insulin
    Noviani sistiara dewi Nsd
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan pada Keluarga Ny. R
    Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan pada Keluarga Ny. R
    Документ58 страниц
    Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan pada Keluarga Ny. R
    Noviani sistiara dewi Nsd
    Оценок пока нет
  • Hubungan Sirkumsisi
    Hubungan Sirkumsisi
    Документ6 страниц
    Hubungan Sirkumsisi
    arganata
    Оценок пока нет
  • Leaflet Insomnia
    Leaflet Insomnia
    Документ3 страницы
    Leaflet Insomnia
    Noviani sistiara dewi Nsd
    Оценок пока нет
  • Tugas Makalah Trend Issue Anak (Bu Lin)
    Tugas Makalah Trend Issue Anak (Bu Lin)
    Документ13 страниц
    Tugas Makalah Trend Issue Anak (Bu Lin)
    Amie Rha-Phicezzy
    75% (4)
  • Ganda Perwirah Soal Uas
    Ganda Perwirah Soal Uas
    Документ4 страницы
    Ganda Perwirah Soal Uas
    Noviani sistiara dewi Nsd
    Оценок пока нет
  • SOP Pemasangan Nebulizer
    SOP Pemasangan Nebulizer
    Документ4 страницы
    SOP Pemasangan Nebulizer
    nurul
    100% (1)
  • SOP Terapi Insulin
    SOP Terapi Insulin
    Документ4 страницы
    SOP Terapi Insulin
    Noviani sistiara dewi Nsd
    Оценок пока нет
  • SOP Transfusi Darah
    SOP Transfusi Darah
    Документ3 страницы
    SOP Transfusi Darah
    Noviani sistiara dewi Nsd
    Оценок пока нет
  • Nisy Keluarga Binaan RT 07
    Nisy Keluarga Binaan RT 07
    Документ10 страниц
    Nisy Keluarga Binaan RT 07
    Noviani sistiara dewi Nsd
    Оценок пока нет
  • SOP Terapi Insulin
    SOP Terapi Insulin
    Документ1 страница
    SOP Terapi Insulin
    Noviani sistiara dewi Nsd
    Оценок пока нет
  • Hipertiroid Lengkap
    Hipertiroid Lengkap
    Документ22 страницы
    Hipertiroid Lengkap
    Noviani sistiara dewi Nsd
    Оценок пока нет
  • SOP Terapi Insulin
    SOP Terapi Insulin
    Документ4 страницы
    SOP Terapi Insulin
    Noviani sistiara dewi Nsd
    Оценок пока нет
  • Ovin Susanti, Uas Komunitas
    Ovin Susanti, Uas Komunitas
    Документ4 страницы
    Ovin Susanti, Uas Komunitas
    Noviani sistiara dewi Nsd
    Оценок пока нет
  • Makalah Varicella Kelompok 5
    Makalah Varicella Kelompok 5
    Документ24 страницы
    Makalah Varicella Kelompok 5
    Noviani sistiara dewi Nsd
    Оценок пока нет
  • TKB Kemkes
    TKB Kemkes
    Документ2 страницы
    TKB Kemkes
    Noviani sistiara dewi Nsd
    Оценок пока нет
  • Surat Izin
    Surat Izin
    Документ1 страница
    Surat Izin
    Noviani sistiara dewi Nsd
    Оценок пока нет
  • Materi
    Materi
    Документ26 страниц
    Materi
    Noviani sistiara dewi Nsd
    Оценок пока нет