Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
1949–1990
Semboyan
Proletarier aller Länder, vereinigt Euch!
Lagu kebangsaan
Auferstanden aus Ruinen
"Bangkit dari kehancuran"
Jerman Timur tahun 1990
Bahasa Jerman
Bentuk Negara
pemerintahan sosialis/komunispartai
tunggal
Sekertaris Jenderal
Kepala Negara
Kepala
Pemerintahan
- Pemberontakan
1953 16 Juni 1953
Luas
Populasi
Awalnya Bendera Jerman Timur (1948) hampir sama dengan bendera Jerman Barat. Tahun
1959, pemerintah DDR mengeluarkan versi baru dengan diberi lambang negara, untuk
membedakan Barat dan Timur.
^c Meskipun .dd dibuat agar sesuai dengan ISO code untuk DDR, namun tidak memasuki
akarnya sebelum negara ini bergabung dengan Jerman Barat.[2]
Jerman dikalahkan: Berdasarkan Konferensi Potsdam , Sekutu bersama-sama menduduki Jerman sebelah
barat perbatasan Oder-Neisse.
Untuk menjelaskan dampak internal pemerintahan Jerman Timur dari sudut pandang
sejarah Jerman jangka panjang, sejarawan Gerhard A. Ritter (2002) berpendapat
bawha Jerman Timur dibentuk oleh dua kekuatan dominan – Komunisme Soviet dan
tradisi Jerman yang dipilah dengan pengalaman komunis Jerman selama dua
perang dunia. Perubahan yang dilakukan oleh pemerintah komunis yang terlihat
jelas adalah mengakhiri kapitalisme dan mentransformasikan industri dan pertanian,
dan mengubah sistem pendidikan dan media massa. Di sisi lain, relatif tidak terdapat
perubahan dalam bidang yang tidak berkaitan dengan sejarah seperti sains, profesi
insinyur, gereja Protestan, dan sebagian besar gaya hidup borjuis. Menurut Ritter,
kebijakan sosial menjadi alat legitimasi penting dalam dekade terakhir. [18]
Asal mulaSunting
Pada Konferensi Yalta selama Perang Dunia II, Blok Sekutu (Amerika Serikat,
Britania Raya, dan Uni Soviet) sepakat untuk membagi Nazi Jerman menjadi
beberapa zona pendudukan,[19] dan membagi Berlin, ibu kota Jerman. Awalnya
akan dibentuk tiga zona pendudukan, Amerika Serikat, Britania Raya, dan Uni
Soviet. Kemudian, zona Perancis dibentuk dari zona Amerika dan Britania.
PembentukanSunting
Partai komunis penguasa, yang dikenal sebagai Partai Persatuan Sosialis
Jerman(SED), terbentuk pada April 1946 dari hasil merger antara Partai Komunis
Jerman (KPD) dan Partai Demokrat Sosial Jerman (SPD) atas mandat dari Josef Stalin.
Dua partai itu sebelumnya merupakan rival ketika aktif sebelum Nazi berhasil
berkuasa dan mengkriminalkan mereka. Penyatuan kedua partai itu melambangkan
persahabatan antara kaum sosialis Jerman dalam mengalahkan musuh
bersamanya; namun, Partai Komunis, yang memegang mayoritas, memiliki kendali
penuh atas kebijakan yang dibuat.[20] SED menjadi partai penguasa selama Jerman
Timur ada sebagai negara. Mereka mempunyai hubungan yang dekat dengan Uni
Soviet, yang menempatkan pasukan militer di Jerman Timur hingga Jerman Timur
bubar pada tahun 1991 (Federasi Rusia tetap mempertahankan keberadaan
pasukannya di wilayah Jerman Timur hingga tahun 1994), dengan alasan untuk
melawan NATO yang memiliki pangkalan di Jerman Barat. Sejarawan
memperdebatkan apakah keputusan untuk membentuk negara terpisah berasal dari
Uni Soviet atau dari SED.[21]
Setelah Jerman Barat memperoleh kemerdekaannya, Republik Demokratik Jerman
didirikan di Jerman Timur pada tahun 1949. Pembentukan dua negara meneguhkan
pemisahan Jerman 1945.[22] Pada 10 Maret 1952, (yang lebih dikenal sebagai "Nota
Stalin") Stalin memberikan usulan untuk menyatukan Jerman dengan kebijakan
netralitas, dengan tanpa kondisi pada kebijakan ekonomi dan dengan jaminan untuk
"hak asasi manusia dan kebebasan dasar, yang meliputi kebebasan berpendapat,
pers, kegiatan keagamaan, dan berserikat", dan kebebasan untuk melakukan
kegiatan partai dan organisasi demokratis.[23] Usulan ini ditolak; reunifikasi bukanlah
prioritas pemerintah Jerman Barat, dan NATO juga menolak ususlan ini, beraasan
bahwa Jerman seharusnya dapat bergabung dengan NATOdan negosiasi semacam
itu dengan Uni Soviet akan dipandang sebagai kapitulasi. Terdapat beberapa
perdebatan apakah kesempatan untuk reunifikasi terlewatkan pada tahun 1952.
Pada tahun 1949, Soviet menyerahkan kekuasaan Jerman Timur kepada Partai
Persatuan Sosialis yang dipimpin oleh Wilhelm Pieck (1876–1960), yang menjadi
presiden RDJ dan memegang jabatan hingga ia meninggal, sementara sebagian
besar kewenangan eksekutif diberikan kepada Sekretaris Jenderal SED Walter
Ulbricht. Pemimpin Sosialis Otto Grotewohl (1894–1964) menjadi perdana menteri
hingga ia meninggal.[24]
Pemerintah Jerman Timur mengecam kegagalan Jerman Barat dalam
melakukan denazifikasi dan memutus keterkaitannya dengan Nazi, memenjarakan
mantan anggota Nazi dan mencegah mereka untuk memegang jabatan di
pemerintahan. SED menetapkan tujuan utama untuk membersihkan Jerman Timur
dari jejak rezim fasis. Platform Partai SED mengklaim akan mendukung pemilihan
demokratis dan melindungi kebebasan inidividu untuk membangun sosialisme.[25]
Peran SovietSunting
Pada tahun 1945, Uni Soviet mendeklarasikan Zona pendudukan Soviet–bagian
tengah Jerman–menjadi negara berdaulat yang akan dinamai Deutsche
Demokratische Republik, sementara Tentara Merah dan pasukan Sekutu Barat tetap
ditempatkan di Jerman sesuai dengan Perjanjian Potsdam (1945) yang
membentuk Zona pendudukan di Jerman.[26]
Republik Demokratik Jerman didirikan di wilayah yang secara historis disebut
"Mitteldeutschland" (Jerman Tengah). Wilayah Jerman terdahulu di timur
Sungai Oder dan Neisse, terutama Provinsi Prusia yaitu Pommern, Prusia
Timur, Prusia Barat, Dataran Tinggi Silesia, Dataran Rendah Silesia,
timur Neumark, Brandenburg, dan bagian kecil Sachsen terpisah dari Jerman.
Sebagai ganti rugi kepada Polandia atas pendudukan Uni Soviet di provinsi timur
Polandia, Sekutu menetapkan perbatasan barat Polandia setelah perang
hingga Perbatasan Oder-Neisse pada Konferensi Yalta (1945). Hasilnya, sebagian
besar wilayah tengah Jerman menjadi Sowjetische Besatzungszone(SBZ, Zona
Pendudukan Soviet). Seluruh wilayah di timur perbatasan Oder–Neisse menjadi
milik Polandia, dengan pengecualianutara Prusia Timur menjadi milik Uni Soviet.[27]
Zona PendudukanSunting
Informasi lebih lanjut: Pendudukan Sekutu di Jerman
Pada Konferensi Yalta dan Potsdam, Sekutu mendirikan zona pendudukan militer
bersama dan administrasi Jerman melalui Dewan Kontrol
Sekutu (ACC), pemerintahan militerempat negara (AS, Britania Raya, Uni Soviet,
Perancis) efektif diberlakukan hingga pengembalian kedaulatan Jerman. Di Jerman
bagian timur, SBZ terdiri dari lima negara bagian (Länder) yaitu Mecklenburg-
Vorpommern, Brandenburg, Sachsen, Sachsen-Anhalt, dan Thüringen. Pertentangan
mengenai kebijakan yang harus diikuti di zona pendudukan dengan cepat
menyebabkkan perpecahan antara empat negara, dan Soviet mengatur zonanya
tanpa mengindahkan kebijakan yang diberlakukan di zona lainnya. Soviet keluar dari
ACC pada tahun 1948; kemudian tiga zona lainnya semakin bersatu dan diberikan
pemerintahan mandiri, administrasi Soviet membentuk pemerintahan sosialis
terpisah di zonanya.
Jerman 1949: Jerman Barat (biru) terdiri dari zona Sekutu Barat, tidak termasuk Saarland (ungu); zona Soviet,
Jerman Timur (merah) mengelilingi Berlin Barat (kuning)
Namun, tujuh tahun setelah Perjanjian Potsdam dibuat untuk menyatukan Jerman,
usulan pada Nota Stalin (10 Maret 1952) untuk menyatukan kembali Jerman dan
menarik kekuatan adidaya dari Eropa Tengah ditolak oleh Barat (Amerika
Serikat, Perancis, dan Britania Raya). Pemimpin Soviet Josef Stalin, yang merupakan
pendukung reunifikasi, meninggal pada awal Maret 1953. Demikian pula Lavrentiy
Beria, Deputi Pertama Perdana Menteri Uni Soviet, mengejar reunifikasi Jerman,
tetapi ia disingkirikan dari jabatannya pada tahun yang sama sebelum ia dapat
bertindak mengenai hal it. Penerusnya, Nikita Khrushchev, menolak reunifikasi
karena hal itu sama dengan membuat Jerman Timur kembali diduduki oleh Barat;
maka reunfikasi tidak kembali dipertimbangkan hingga tahun 1989.
Pendudukan Jerman setelah perang: Zona pendudukan Britania (hijau), Soviet (merah), AS (oranye), dan
Perancis (biru)
Jerman Timur menganggap Berlin Timur adalah ibu kotanya, dan Uni Soviet serta
seluruh negaraBlok Timur secara diplomatik mengakui Berlin Timur sebagai ibu kota
Jerman Timur. Namun, Barat mempertanyakan klaim tersebut, dengan
pertimbangan bahwa keseluruhan Kota Berlin merupakan wilayah yang
diduduki yang diperintah oleh Dewan Kontrol Sekutu. Menurut Margarete Feinstein,
status Berlin Timur sebagai ibu kota tidak diakui oleh sebagian besar negara Barat
dan Dunia Ketiga.[28] Dalam praktiknya, kewenangan ACC diperdebatkan
selama Perang Dingin, dan status Berlin Timur sebagai wilayah yang diduduki
menjadi fiksi legal, dan yang dulunya sektor Soviet menjadi terintegrasi penuh ke
RDJ.
Konflik Perang Dingin yang semakin memburuk antara Kekuatan Barat dan Uni
Soviet atas status Berlin Barat menyebabkan Blokade Berlin (24 Juni 1948;– 12 Mei
1949). Tentara Soviet memulai blokade dengan menghentikan seluruh lalu lintas
kereta api, jalan, dan pasokan air dari dan ke Berlin Barat. Barat mencoba untuk
memberikan pasokan makanan dan bahan bakar ke Berlin Barat. [29]
PemisahanSunting
Pada 21 April 1946, Partai Komunis Jerman(Kommunistische Partei Deutschlands–
KPD) and the Partai Demokrat Sosial Jerman(Sozialdemokratische Partei Deutschlands–
SPD) bergabung untuk membentuk Partai Persatuan Sosialis Jerman (Sozialistische
Einheitspartei Deutschlands-SED), yang memenangi pemilihan umum tahun 1946,
yang diselenggarakan di bawah pengawasan tentara Soviet. Karena ideologinya
merupakan Marxis–Leninis, pemerintahan SED menasionalisasi infrastruktur dan
pabrik industri.
Pemimpin RDJ: Presiden Wilhelm Pieck dan Perdana Menteri Otto Grotewohl, 1949
Pada 16 Juni 1953, buruh yang membangun adimarga baru Stalinallee di Berlin
Timurprotes melawan peningkatan kuota sebesar 10%. Awalnya hanya protes buruh,
kemudian protes juga diikuti oleh masyarakat umum, dan pada 17 Juni unjuk rasa
serupa terjadi di beberapa wilayah RDJ, dengan jutaan orang mogok kerja di sekitar 700
kota. Khawatir dengan kontra revolusi antikomunis, pada 18 Juni 1953 pemerintah RDJ
meminta Pasukan Soviet untuk membantu polisi untuk mengakhiri unjuk rasa; sekitar
50 orang tewas dan 10.000 orang dipenjarakan.[33][34] (Lihat Pemberontakan Jerman
Timur 1953.)
Pampasan perang Jerman Timur kepada Uni Soviet membuat perekonomian Jerman
Timur melemah. Selama periode 1945–46, Soviet mengambil sekitar 33% pabrik
industri dan di awal 1950-an telah mengambil hasil produksi pertanian dan industri
setara dengan US$10 miliar untuk ganti rugi perang.[35] Kemiskinan di Jerman Timur
yang disebabkan pampasan perang ini menyebabkan Republikflucht("desersi dari
republik") ke Jerman Barat, yang memperburuk perekonomian Jerman Timur.
Kesempatan di Barat menyebabkan pengurasan keterampilan. Untuk menanggapi hal
tersebut, RDJ menutup Perbatasan Jerman Dalam, dan pada 12 Agustus 1961, tentara
Jerman Timur mulai membangun Tembok Berlin.[36]
Pada tahun 1971, pemimpin Soviet Leonid Brezhnev menyingkirkan Ulbricht dari
jabatannya; Erich Honecker menggantikan Ulbricht. Ketika pemerintahan Ulbricht
mencoba untuk melakukan reformasi, pemerintahan Honecker mencabut kembali
kebijakan reformasi tersebut. Pemerintahan baru mengenalkan Konstitusi Jerman
Timurbaru yang mendefinisikan Republik Demokratik Jerman sebagai "republik buruh
dan petani".[37]
Awalnya, Jerman Timur mengklaim memerintah keseluruhan Jerman, klaim tersebut
didukung oleh negara Blok Timur. Klaim tersebut menyatakan bahwa Jerman Barat
adalah negara boneka ilegal yang dibuat NATO. Namun, sejak 1960-an, Jerman Timur
mulai mengakui dirinya sebagai negara yang terpisah dari Jerman Barat. Hal ini
diformalkan pada tahun 1974, ketika klausul reunifikasi dihilangkan dari konstitusi
Jerman Timur yang telah diamendemen. Berbeda dengan Jerman Timur, Jerman Barat
mempertahankan klaim bahwa ia adalah pemerintahan Jerman yang legal. Dari tahun
1949 sampai awal 1970-an, Jerman Barat memandang bahwa Jerman Timur adalah
negara yang dibuat secara ilegal. Mereka berpendapat bahwa RDJ adalah negara boneka
Soviet, dan sering disebut sebagai "Zona pendudukan Soviet". Sikap ini juga dimilik oleh
sekutu Jerman Barat sampai tahun 1973. Jerman Timur diakui terutama oleh negara
komunis dan blok Arab, bersama dengan beberapa simpatisan.[38] Berdasarkan Doktrin
Hallstein (1955), Jerman Barat juga tidak mengakui negara yang mengakui Jerman
Timur – kecuali Uni Soviet.
Namun di awal 1970-an, Ostpolitik("Kebijakaan Timur") tentang "Perubahan Melalui
Pendekatan Kembali" dari pemerintahan pragmatis Kanselir Jerman Barat Willy Brandt,
mendirikan hubungan diplomatik dengan negara Blok Timur. Kebijakan ini akhirnya
dapat menghilangkan klaim salah satu dari kedua pemerintahan Jerman berwenang
atas keseluruhan Jerman and mendirikan hubungan diplomatik antara kedua Jerman.
Kedua negara bergabung dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 18 September 1973.
Hal ini juga menambah jumlah negara yang mengakui Jerman Timur menjadi 55 negara,
termasuk AS, Britania Raya, dan Perancis, walau ketiga negara tersebut tetap menolak
untuk mengakui Berlin Timur sebagai ibu kota.[38]
Identitas Jerman TimurSunting
Sejak awal pendiriannya, RDJ berusaha untuk membentuk identitas dirinya yang
terpisah.[39]Karena warisan kekaisaran dan militer Prusia, SED memutus keterkaitan
antara Prusia dan RDJ. SED menghancurkan sejumlah barang peninggalan dari
aristokrasi Prusia beserta dengan rumah milik bangsawan terdahulu. Kemudian SED
berfokus pada warisan progresif dari sejarah Jerman, seperti peran Thomas
Müntzer dalam Perang Petani Jerman dan peran yang dimainkan oleh pahlawan
perjuangan antarkelas selama industrialisasi Prusia.
Terutama setelah Kongres ke-9 Partai pada tahun 1976, Jerman Timur memutuskan
tokoh reformis seperti Karl Freiherr vom Stein, Karl August von Hardenberg, Wilhelm
von Humboldt, dan Gerhard von Scharnhorstmenjadi contoh dan panutan yang harus
ditiru oleh rakyat Jerman Timur.[40]
Pada awal 1980-an, Jerman Barat mengadopsi kebijakan "dua negara Jerman dalam satu
bangsa Jerman".[41] Walau mereka menghargai kemerdekaan Jerman Timur, mereka
tetap mempertahankan pandangan bahwa RDJ merupakan pemerintahan de factodalam
satu bangsa Jerman yang diwakilkan oleh Jerman Barat. Contohnya, mereka tidak
memandang warga Jerman Timur sebagai pendatang asing.[42]
Kadet polisi Jerman Timur Volkspolizei menunggu pembukaan secara resmi dari Gerbang Brandenburg pada
22 Desember 1989.
Pada tahun 1989, setelah kemarahan masyarakat mengenai pemalsuan hasil dari
pemilihan pemerintah daerah di musim semi tahun yang sama, banyak warga
mengajukan visa keluar atau meninggalkan negara dengan cara yang tidak
diperbolehkan oleh hukum RDJ. Pada bulan Agustus 1989 Hongariamenghapus
pembatasan perbatasan dan membuka perbatasannya. Sebanyak 13.000 orang
meninggalkan Jerman Timur melalui perbatasan via Cekoslowakia menuju Hongaria
dan kemudian menuju Austria dan Jerman Barat.[43] Banyak warga lainnya berunjuk
rasa melawan partai penguasa, terutama di Kota Leipzig. Kurt Masur,
konduktor Orkestra Leipzig Gewandhaus, memimpin negosiasi dengan pemerintah dan
mengadakan pertemuan kota di aula.[44] Unjuk rasa tersebut akhirnya membuat Erich
Honecker mengundurkan diri di bulan Oktober, dan ia digantikan oleh tokoh yang
sedikit lebih moderat, Egon Krenz.[45]
Pada tanggal 9 November 1989, beberapa sektor Tembok Berlin dibuka, menyebabkan
ribuan warga Jerman Timur menyeberang secara bebas ke Berlin Barat dan Jerman
Barat untuk pertama kalinya dalam waktu hampir 30 tahun. Krenz mengundurkan diri
beberapa hari kemudian, dan SED meninggalkan kekuasaannya setelah itu. Walau
terdepat beberapa usaha kecil untuk membentuk pemerintahan demokratis permanen
di Jerman Timur, usaha tersebut akhirnya gagal.