Вы находитесь на странице: 1из 20

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Usaha kesehatan sekolah (UKS) adalah bagian dari usaha kesehatan


pokok yang menjadi beban tugas puskesmas yang ditujukan kepada sekolah-
sekolah dengan anak beserta lingkungan hidupnya, dalam rangka mencapai
keadaan kesehatan anak sebaik-baiknya dan sekaligus meningkatkan prestasi
belajar anak sekolah setingi-tingginya (Azwar Nasrul,1998). Usaha kesehatan
sekolah merupakan salah satu usaha kesehatan pokok yang dilaksanakan oleh
puskesmas dan juga usaha kesehatan masyarakat yang dijalankan disekolah-
sekolah dengan anak didik beserta lingkungan sekolahnya sebagai sasaran
utama. Usaha kesehatan sekolah berfungsi sebagai lembaga penerangan agar
anak tahu bagaimana cara menjaga kebersihan diri, menggosok gigi yang
benar, mengobati luka, merawat kuku dan memperoleh pendidikan seks yang
sehat (PrasastiEffendi,2009).
Usaha kesehatan di sekolah juga merupakan wadah untuk
meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik
sedini mungkin. Usaha kesehatan di sekolah merupakan perpaduan antara dua
upaya dasar, yakni upaya pendidikan sekolah dan upaya kesehatan, yang
diharapkan UKS dapat dijadikan sebagai usaha untuk meningkatkan
kesehatan anak usia sekolah pada setiap jalur, jenis, dan jenjang pendidikan.
Unit kesehatan sekolah juga memiliki definsi yaitu upaya membina dan
mengembangkan kebiasaan hidup sehat yang dilakukan secara terpadu
melalui program pendidikan dan pelayanan kesehatan disekolah, perguruan
agama serta usaha-usaha yang dilakukan dalam rangka pembinaan dan
pemeliharaan kesehatan di lingkungan sekolah (Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Nasrul,1998). UKS juga merupakan wahana untuk meningkatkan
kemampuan hidup sehat dan selanjutnya membentuk perilaku yang sehat

1
sehingga menghasilkan derajat kesehatan yang optimal (Departemen
Kesehatan dalam Nasrul, 1998)
Dalam UU. No. 9 Tahun 1960 dijelaskan bahwa kesehatan adalah
keadaan yang meliputi kesehatan badan,rohani (mental) dan sosial, dan b ukan
hanya keadaan yang bebas dari berbagai macam penyakit cacat dan
kelemahan. Sedangkan di UU. No. 23 Tahun 1992 dijelaskan secara
sederhana bahwa kesehatan tersebut meliputi kesejahterahan badan, jiwa dan
sosial yang memungkinkan setiap orang untuk dapat hidup produktif secara
sosial dan ekonomis.Bila disimak secara seksama, maka dalam kata usaha
kesehatan sekolah terdapat tiga suku kata yang memiliki makna tersendiri dan
bersatu menjadi makna yang hakiki dalam rangka mengupayakan kesehatan
bagi siswa di sekolah. Pendidikan kesehatan di jalur formal bisa di mulai
sejak tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).
Siswa diberi pelajaran tentang cara menjaga kebersihan diri dan lingkungan,
mencegah penyebaran penyakit, tindakan pertolongan pertama pada
kecelakaan, dan hal lain yang berkaitan dengan pengetahuan medis dasar.
Kompetensi-kompetensi tersebut tentunya dapat dikuasai siswa dengan
perantaraan UKS.Yang menarik dari ekstrakurikuler UKS adalah, adanya
"staf" UKS yang disebut Dokter cilik (untuk siswa SD). Dokter cilik dipilih
dan diseleksi, kemudian diajari cara pertolongan pertama oleh dokter yang
sengaja dipanggil pihak sekolah untuk membimbing para "dokter" ini. Dengan
adanya UKS diharapkan siswa dapat meningkatkan kesadaran akan kesehatan di
lingkungan sekolah.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian UKS?
2. Apa saja tujuan UKS?
3. Bagaimana ruang lingkup kegiatan UKS?
4. Apa saja sasaran UKS?
5. Apa saja kegiatan UKS?

2
C. Tujuan
Tujuan umum :
Mengethaui tentang apa tiu usaha kesehatan sekolah, tujuan diadakannya
usaha kesehatan sekolah hingga kegiatan apa saja yang dapat dilakukan usaha
kesehtan sekolah.
Tujuan khusus:
1. Pembaca dan penulis mampu menerapkan konsep tentang UKS dengan
tepat
2. Pembaca dan penulis mampu mengintegrasikan konsep tentang UKS
pada tatanan pelayanan komunitas
3. Pembaca dan penulis mampu menggunakan konsep tentang UKS pada
tatanan pelayanan komunitas

D. Manfaat
Diharapkan makalah ini dapat menambah wawasan bagi penulis
maupun pembaca mengenai Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) mulai dari
definisi hingga kegiatan UKS. Selain itu, agar makalah ini dapat menjadi
referensi bagi pembaca dalam melakukan pembinaan pada suatu UKS yang
diharapkan pelaksanaannya dapat berjalan sesuai dengan teori yang telah ada.

3
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Definisi UKS

Usaha Kesehatan Sekolah dirintis sejak tahun 1956 melalui pilot project di
Jakarta dan Bekasi yang merupakan kerjasama antara Departemen kesehatan,
Departemen Pendidikan, dan kebudayaan dan Departeman Dalam Negeri. Pada
tahun 1980 ditingkatkan menjadi keputusan bersama antara Depdik-bud dan
Depkes tentang kelompok kerja UKS (Effendi, 2012). Usaha Kesehatan Sekolah
adalah bagian dari usaha kesehatan pokok yang menjadi beban tugas puskesmas
yang ditujukan kepada sekolah-sekolah dengan anak beserta lingkungan
hidupnya, dalam rangka mencapai keadaan kesehatan anak sebaik-baiknya dan
sekaligus meningkatkan prestasi belajar anak sekolah setinggi-tingginya (Azwar,
2012).
Berdasarkan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Usaha Kesehatan
Sekolah adalah upaya membina dan mengembangkan kebiasaan hidup bersih
yang dilakukan secara terpadu melalui program pendidikan dan pelayanan
kesehatan di sekolah, perguruan agama serta usaha-usaha yang dilakukan dalam
rangka pembinaan dan pemeliharaan kesehatan lingkungan sekolah. Sedangkan
menurut Departemen Kesehatan, usaha kesehatan sekolah adalah usaha
kesehatan masyarakat yang dijalankan di sekolah-sekolah dengan anak didik
beserta lingkungan hidupnya sebagai sasaran utama. UKS merupakan wahana
untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat yang pada gilirannya menghasilkan
derajat kesehatan yang optimal (Effendi, 2012).
Program tentang pembinaan dan pengembangan usaha kesehatan sekolah
(UKS) di sekolah /satuan pendidikan luar sekolah dilaksanakan melalui tiga
program pokok yang meliputi : pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan
pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat. Dalam mendukung pelaksanaan
tiga program pokok UKS di sekolah ataupun satuan pendidikan luar sekolah
diperlukan program penduduk yang meliputi; ketenagaan, pendapatan, sarana

4
prasarana, dan penelitian dan pengembangan, pembinaan serta pengembangan
usaha kesehatan sekolah (UKS) dilaksanakan oleh tim UKS yang terdiri atas;
tim pembina UKS pusat, tim pembina UKS propinsi, tim pembina UKS
kabupaten/kota, tim pembina UKS kecamatan, tim pembina UKS di sekolah
(Depkes, 2007).
Dapat disimpulkan bahwa yang di maksud dengan UKS adalah usaha
kesehatan sekolah yang di dalam lingkungan sekolah maupun yang di sekitar
lingkungan sekolah, yang sasaranya adalah peserta didik beserta masyarakat
sekolah yang lainya yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat
peserta didik sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh dan berkembang
secara harmonis serta optimal, menjadi sumber daya manusia yang berkualitas.

B. Tujuan UKS
Menurut Suliha dkk (2002: 36) tujuan UKS secara umum adalah untuk
meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik sedini
mungkin serta menciptakan lingkungan sekolah yang sehat sehingga
memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan anak yang harmonis dan
optimal dalam rangka pembentukan manusia indonesia yang berkualitas.
Menurut Suliha dkk (2002: 57-58) secara khusus tujuan usaha kesehatan sekolah
adalah untuk memupuk kebiasaan hidup sehat dan mempertinggi derajat
kesehatan peserta didik yang mencakup memiliki pengetahuan, sikap, dan
ketrampilan untuk melaksanakan prinsip hidup sehat, serta berpartisipasi aktif di
dalam usaha peningkatan kesehatan. Sehat fisik, mental, sosial maupun
lingkungan, serta memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh
buruk, penyalahgunaan narkoba, alkohol dan kebiasaan merokok serta hal-hal
yang berkaitan dengan masalah pornografi dan masalah social lainnya. Jadi
tujuan UKS yaitu untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kemampuan hidup
sehat peserta didik agar dapat menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga
memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan prinsip hidup

5
sehat, baik fisik, mental, maupun sosial serta memiliki daya hayat dan daya
tangkal terhadap pengaruh buruk, penyalahgunaan narkoba dan sebagainya.

C. Ruang Lingkup Kegiatan UKS

Ruang lingkup kegiatan usaha kesehatan sekolah yang diselenggarakan untuk


meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan yang
sehat sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara
harmonis, optimal serta menjadi sumber daya manusia yang berkualitas (Depkes,
2007). Ruang lingkup UKS tercermin dalam Tri-program dan dikenal “Trias
UKS” yang meliputi :
1. Pendidikan kesehatan
2. Pelayanan kesehatan
3. Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah yang sehat
Dengan demikian Trias UKS merupakan perpaduan antara upaya pendidikan
dengan upaya pelayanan kesehatan. Pendidikan kesehatan merupakan upaya
pendidikan kesehatan yang dilaksanakan sesuai dengan kurikulum sekolah.
Pelayanan kesehatan merupakan upaya kesehatan untuk meningkatkan derajat
kesehatan peserta didik agar dapat tumbuh dan berkembang secara sehat, yang
pada akhirnya dapat meningkatkan produktivitas belajar dan prestasi belajar.
Sedangkan pembinaan lingkungan sekolah yang sehat merupakan gabungan
antara upaya pendidikan dan upaya kesehatan untuk dapat diterapkan dalam
lingkungan sekolah dan kehidupan sehari-hari peserta didik.
a. Pendidikan kesehatan di sekolah (health education in school)
Pendidikan kesehatan sendiri bertujuan agar peserta didik memiliki
pengetahuan tentang kesehatan, mengembangkan teknologi tepat guna
tentang kesehatan, mampu bertahan hidup dari segala ancaman yang
membahayakan fisik maupun mental melalui pendidikan keterampilan hidup
sehat (PKHS), antara lain tujuan pendidikan kesehatan tersebut adalah murid
mempunyai pengetahuan tentang isu kesehatan yang mampu menciptakan

6
nilai dan sikap yang positif terhadap prinsip hidup sehat sehingga murid
memiliki keterampilan dalam pemeliharaan, pertolongan dan perawatan
kesehatan yang dapat merubah kebiasaan hidup ke arah yang lebih sehat, dan
dapat menularkan perilaku hidup sehat, sehingga murid dapat tumbuh
kembang secara harmonis dan mampu menerapkan prinsip-prinsip
pencegahan penyakit yang membuat murid memiliki daya tangkal terhadap
pengaruh buruk dari luar yang akhirnya murid dapat memiliki kesegaran dan
kesehatan yang optimal (Effendi, 2012).
Hasil analisis kurikulum tahun 2002 menunjukkan bahwa UKS adalah
merupakan bagian dari pendidikan kesehatan yang dalam pembelajarannya
dapat disampaikan terpadu dalam IPA. Oleh karena itu, pada KBK yang akan
datang, UKS merupakan bagian dari sains di SD, Biologi di SLTP dan SMU
(Delawati 2007). Materi pendidikan penyuluhan dilakukan dalam kegiatan
UKS di sekolak dasar meliputi kesehatan anak, gizi, pengendalian penyakit
dan penyehatan lingkungan, promosi kesehatan dan berbagai penyuluhan
yang lainnya. Pada intinya kegiatan pendidikan UKS untuk SD/MI dimulai
dengan membentuk kebiasaan gosok gigi dengan benar, mencuci tangan
membersihkan kuku dan rambut serta pendidikan dokter kecil.
b. Pelayanan Kesehatan (school heath service)
Pelayanan kesehatan dilakukan agar masyarakat sekolah memiliki
kemampuan dan keterampilan dalam melakukan upaya peningkatan hidup
sehat, termasuk keikutsertaan peserta didik dalam program “dokter kecil”
(Sumijatun, 2006). Pelayanan kesehatan meliputi kegiatan peningkatan
(promotif), yaitu latihan keterampilan teknis pemeliharaan kesehatan dan
pembentukan peran serta aktif peserta didik dalam pelajaran kesehatan antara
lain : kader kesehatan sekolah, olahraga, kesenian, berkebun dan lomba.
Kegiatan pencegahan (preventif), memelihara kesehatan yang bersifat umum
dan khusus, penjaringan kesehatan bagi anak, monitoring peserta didik,
melakukan usaha pencegahan penyakit menular. Kegiatan penyembuhan dan
pemulihan (kuratif), dengan mendiagnosa dini terhadap suatu penyakit,

7
imunisasi, melaksanakan P3K dan tindakan rujukan ke puskesmas serta
pemberian makanan tambahan anak sekolah (Delawati, 2007).
Pelayanan kesehatan di sekolah atau madrasah adalah upaya
peningkatan (promotif), pencegahan (preventif), pengobatan (kuratif), dan
pemulihan (rehabilitatif) yang dilakukan secara serasi dan terpadu terhadap
peserta didik pada khususnya dan warga sekolah pada umumnya di bawah
koordinator guru pembina UKS dengan bimbingan teknis da pengawasan
puskesmas setempat. Pelayanan kesehatan di sekolah atau madrasah pada
dasarnya dilaksanakan dengan kegiatan yang komprehensif, yaitu kegiatan
peningkatan kesehatan (promotif) berupa penyuluhan kesehatan dan latihan
keterampilan memberikan pelayanan kesehatan, kemudian kegiatan
pencegahan (preventif) berupa kegiatan peningkatan daya tahan tubuh,
kegiatan pemutusan mata rantai penularan penyakit, dan kegiatan
penghentian proses penyakit sedini mungkin, serta selanjutnya adalah
kegiatan penembuhan dan pemulihan (kuratif dan rehabilitatif) berupa
kegiatan mencegah cedera atau kecacatan akibat proses penyakit atau untuk
meningkatkan kemampuan peserta didik yang cedera atau cacat agar dapat
berfungsi optimal (Efendi, dkk, 2009).
c. Pembinaan Lingkungan sekolah sehat
Pembinaan lingkungan sekolah sehat mencakup pembinaan
lingkungan sekolah, lingkungan keluarga, masyarakat sekitar, dan unsur-
unsur penunjang. Program pembinaan lingkungan sekolah :
1. Lingkungan fisik sekolah :
a. Penyediaan dan pemeliharaan tempat penampungan air bersih
b. Pengadaan dan pemeliharaan tempat pembuangan sampah
c. Pengadaan dan pemeliharaan air limbah
d. Pemeliharaan kamar mandi, WC
e. Pemeliharaan kebersihan dan kerapian ruang kelas, ruang
perpustakaan, ruang laboratorium, dan tempat ibadah

8
f. Pemeliharaan kebersihan dan keindahan halaman dan kebun sekolah
(termasuk penghijauan sekolah).
g. Pengadaan dan pemeliharaan warung atau kantin sekolah
h. Pengadaan dan pemeliharaan pagar sekolah
2. Lingkungan mental dan sikap
Program pembinaan lingkungan mental dan sosial yang sehat
dilakukan melalui usaha pemantapan sekolah sebagai lingkungan
pendidikan dengan meningkatkan pelaksanaan konsep ketahanan sekolah,
sehingga tercipta suasana dan hubungan kekeluargaan yang akrab dan erat
antara sesama warga sekolah.
Lingkungan sekolah sehat adalah suatu kondisi lingkungan sekolah yang
dapat mendukung tumbuh kembang peserta didik secara optimal serta
membentuk perilaku hidup sehat dan terhindar dari pengaruh negatif. Dalam
usaha untuk menciptakan kondisi lingkungan sekolah yang sehat tersebut
dapat dilakukan melalui kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler
yang dapat menunjang pembinaan lingkungan sekolah sehat menurut
(Depkes, 2007).
1. Lomba sekolah sehat, lomba kebersihan antar kelas
2. Menggambar/melukis
3. Mengarang
4. Menyanyi
5. Kerja bakti
Upaya pemeliharaan dan pembinaan lingkungan dapat dimasukkan ke
dalam program pendidikan kebersihan, antara lain:
1. Pembersihan dan pemeliharaan kebersihan ruang kelas, yang meliputi
lantai, dinding, perabot, hiasan dinding dan lemari buku
2. Pembersihan dan pemeliharaan kebersihan halaman, selokan, tempat
penampungan sampah, ruang tempat bermain, lapangan olahraga, dan
taman bunga

9
3. Pembersihan dan pemeliharaan kebersihan kamar mandi, WC, sumber
air bersih (sumur)
4. Pembersihan dan pemeliharaan kebersihan taman dan kebun sekolah
Prinsip-prinsip manajemen seperti perencanaan, pengoganisasian dan
pengawasan seyogyanya diterapkan dalam pemeliharaan dan pengembangan
lingkungan sekolah yang bersih, sehat dan aman. Pembentukan regu-regu
kerja ditiap-tiap kelas untuk pembersihan dan pemeliharaan ruangan kelas
perlu diadakan. Penyelenggaraan gotong royong yang melibatkan seluruh
murid untuk pembersihan dan pemeliharaan halaman, tempat bermain, WC,
kamar mandi perlu pula dilakukan. Cara ini dapat dipandang sebagai upaya
pendidikan, di samping mempunyai nilai praktis ditinjau dari segi kebersihan
lingkungan, juga mempunyai nilai yang tinggi bagi pembentukan rasa
kekeluargaan, kerja sama dan semangat gotong royong.
Menurut Depkes (2007), Pembinaan lingkungan sekolah sehat yang
merupakan salah satu unsur penting dalam membina ketahanan sekolah
harus dilakukan, karena lingkungan kehidupan yang sehat sangat diperlukan
untuk meningkatkan kesehatan murid, guru, dan pegawai sekolah, serta
peningkatan daya serap murid dalam proses belajar mengajar. Maka
pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat dilaksanakan melalui
konsep 5 K, yaitu:
1. Keamanan
2. Keindahan
3. Kebersihan
4. Kekeluargaan
5. Ketertiban

D. Sasaran UKS

UKS ialah upaya pelayanan kesehatan yang terdapat di sekolah yang


bertujuan menangani anak didik yang mengalami kecelakaan ringan, melayani

10
kesehatan dasar bagi anak didik selama sekolah (pemberian imunisasi),
memantau pertumbuhan dan status gizi anak didik (Drajat Martianto, 2005 :
1. Sasaran pembinaan dan pengembangan UKS meliputi peserta didik sebagai
sasaran primer, guru pamong belajar/tutor orang tua, pengelola pendidikan
dan pengelola kesehatan serta TP (Tim Pembina) UKS di setiap jenjang
sebagai sasaran sekunder. Sedangkan sasaran tertier adalah lembaga
pendidikan mulai dari tingkat pra sekolah/TK sampai SLTA, termasuk
satuan pendidikan luar sekolah dan perguruan tinggi agama serta pondok
pesantren beserta lingkungannya (Depkes, 2008).

2. Sasaran lainnya adalah sarana dan prasarana pendidikan kesehatan dan


pelayanan kesehatan. Standard ruang UKS pada umumnya setiap sekolahan
baik sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas
diwajibkan memiliki satu ruangan khusus yang digunakan untuk
melakukan perawatan kesehatan bagi siswa dan siswinya. Ruang kesehatan
ini biasanya disebut dengan ruang UKS (usaha kesehatan sekolah) yang
difungsikan untuk merawat siswa ketika dalam kondisi lemah seperti tiba-
tiba jatuh sakit karna kelelahan saat pelaksanaan upacara atau akibat

11
terluka saat berada disekolah seperti saat melakukan pelajaran olah raga
dan bermain. Ruangan UKS disekolah haruslah memiliki standar yang
telah ditentukan oleh peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan,
tentang program usaha pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan
sekolah sehat demi mewujudkan peserta didik yang sehat dan cerdas.
Pembinaan dan pengembangan UKS dilaksanakan secara terpadu, terarah
dan bertanggung jawab dalam menanamkan, menumbuhkan dan

melaksanakan prinsip hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk pengembangan standard ruang UKS perlu adanya tim pembina UKS
dan tim pelaksana dalam rangka memantapkan pelaksanaan program
tersebut. Tujuan dari UKS sendiri adalah untuk meningkatkan mutu
pendidikan dan prestasi belajar peserta didik dengan meningkatkan
perilaku hidup bersih dan sehat serta derajat kesehatan peserta didik dan
menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga memungkinkan
pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal dalam rangka
pembentukan manusia Indonesia seutuhnya. Demi mewujudkan itu semua
maka perlu adanya standar kelengkapan ruang UKS yang terdiri dari
beberapa sarana dan pra sarana.

12
1. Prasarana ruang UKS meliputi :
a. Memiliki luas bangunan minimum 12m2,
b. Terdapat ruang / tempat perawat khusus,
c. Terdapat ruang khusus pasien,
d. Ruangan yang nyaman, ventilasi dan pencahayaan cukup.
2. Sarana standar ruang UKS meliputi :
a. Tempat Tidur, tempat untuk memeriksa dan istirahat bagi pasien
yang sedang sakit
b. Lemari, sebagai media tempat penyimpanan obat-obatan dan alat
medis lainnya
c. Meja, digunakan oleh petugas UKS untuk mencatat riwayat
kesehatan pasien yang masuk
d. Kursi, tempat duduk petugas UKS dan pasien yang melakukan
pendaftaran / pemeriksaan
e. Catatan Kesehatan Peserta Didik, dapat berwujud buku daftar
catatan atau papan daftar yang menerangkan riwayat peserta yang
telah terdaftar di ruang UKS, biasanya digunakan untuk mencatat
nama, kelas, keluhan maupun cara pengobatan
f. Perlengkapan P3K, merupakan 1 set perlengkapan obat-obatan
beserta alatnya
g. Tandu, digunakan pada saat siswa-siswi membutuhkan pertolongan
evakuasi (pemindahan pasien dari tempat kejadian menuju ruang
UKS)
h. Selimut, merupakan kain lembut untuk memberikan rasa hangat
bagi pasien
i. Tensimeter, alat untuk mengukur tekanan darah pasien (bias berupa
manual / digital)
j. Termometer, digunakan untuk mengukur suhu tubuh pasien (bias
berupa manual / digital)

13
k. Timbangan Badan, alat untuk mengukur berat badan siswa (bias
berupa manual / digital)
l. Pengukur Tinggi Badan, alat yang digunakan untuk mengetahui
tinggi siswa
m. Tempat Sampah, berfungsi sebagai tempat pembuangan limbah
medis
n. Tempat Cuci Tangan, biasa disebut juga dengan wastafel tempat
untuk mencuci tangan
o. Jam Dinding, sebagai penunjuk waktu
Prasarana dan sarana diatas merupakan standar untuk ruang UKS yang
harus dilaksanakan pihak sekolah, adapun tambahan prasarana dan sarana
lainnya yang mungkin akan ditambahkan pihak sekolah tidak perlu
mendapat persetujuan dari pihak manapun atau dibebaskan. Standar
ketentuan ruang UKS diatas merupakan persyaratan wajib minimum yang
tertera dalam peraturan menteri pendidikan nasional nomor 24 tahun 2007.
3. Sasaran tertier lainnya adalah lingkungan yang meliputi lingkungan
sekolah, keluarga dan masyarakat sekitar sekolah. Sekolah sebagai lembaga
(institusi) pendidikan merupakan media yang penting untuk menyalurkan
segala bentuk pembaharuan tata cara dan kebiasaan hidup sehat, agar lebih
mudah tertanam pada anak-anak. Dengan demikian, akan dapat
memberikan pengaruh terhadap kehidupan keluarga, masyarakat
sekitarnya, bahkan masyarakat yang lebih luas lagi. Anak didik dikemudian
hari diharapkan akan memiliki sikap dan kebiasaan hidup dangan norma-
norma kesehatan. Pendidikan kesehatan di sekolah dasar melalui program
UKS mempunyai peranan yang sangat efektif sebab Sekolah Dasar, sebagai
lembaga pendidikan yang tersebar luas di daerah pelosok tanah air, dari
pedesaan hingga kota-kota besar. Dipandang dari segi pembiayaan
pemerintah dan harapan untuk masa depan, pelaksanaan UKS di sekolah
dasar adalah ekonomis. Apalagi untuk kepentingan ini masyarakat (orang

14
tua murid) selalu dilibatkan dalam berbagai bentuk, melalui PGOM
(persatuan guru dan orang tua murid).
Menurut Depkes RI (1982: 7) bahwa peserta didik dari tingkat sekolah
dasar sampai tingkat menengah termasuk perguruan tinggi beserta
lingkungannya merupakan sasaran utama dari pembinaan UKS. Di dalam
pembangunan nasional, perhatian terhadap dunia anak-anak tidak dapat
diabaikan. Anak-anak merupakan penerus dalam bidang tenaga kerja,
sehingga pembinaan terhadap golongan ini perlu dimulai sedini mungkin.
Sehubungan dengan ini bidang pendidikan dan kesehatan mempunyai
peranan yang besar karena secara organisasai sekolah berada dibawah
departemen pendidikan nasional, Secara fungsional departemen kesehatan
bertanggung jawab atas kesehatan anak didik. Mengingat hal tersebut, UKS
dijalankan atas dasar titik tolak pemikiran bahwa :
a. Sekolah merupakan lembaga yang sengaja dihidupkan untuk
mempertinggi derajat bangsa dalam segala aspek.
b. Usaha kesehatan melalui masyarakat sekolah mempunyai kemungkinan
yang lebih efektif diantara beberapa usaha yang ada, untuk mencapai
kebiasaan hidup sehat dari masyarakat pada umumnya, karena
masyarakat sekolah:
1) mempunyai presentase yang tinggi,
2) merupakan masyarakat yang telah terorganisir, sehingga mudah
dicapai dalam rangka pelaksanaan usaha-usaha kesehatan
masyarakat,
3) peka terhadap pendidikan pada umumnya, dapat menyebarkan
modernisasi (sebagai agent of change), karena dalam usia ini anak-
anak sekolah berada dalam taraf perkembangan dan pertumbuhan,
mudah dibimbing dan dibina. Pada masa ini adalah masa yang tepat
untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan hidup sehat dengan harapan
agar mereka dapat meneruskan serta mempengaruhi lingkungannya
sekarang dan dimasa yang akan datang. Masyarakat sehat yang akan

15
datang merupakan salah satu hasil dari sikap dan kebiasaan hidup
sehat yang dimiliki anak-anak pada waktu sekarang. (Soenaryo,
2002: 148).

E. Kegiatan UKS

Adapun kegiatan UKS meliputi upaya preventif, kuratif, promotif, dan


rehabilitatif. Sementara penekanan kegiatan UKS adalah pada upaya promotif
dan preventif (Sina, 2007.). Kegiatan UKS lebih dikenal dengan Trias UKS
untuk tatanan sekolah dasar dimana kegiatanya berupa :

1. Penyelenggaraan Pendidikan Kesehatan,


2. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan,
3. Penyelenggaraan Lingkungan Sekolah Sehat.
Ada beberapa jenis kegiatan UKS dan jenis kegiatan UKS disini
dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu kegiatan yang berkaitan dengan
pengelolaan UKS, dan TRIAS UKS meliputi pendidikan kesehatan,
pelayanan kesehatan dan lingkungan sekolah yang sehat. Bagian-bagian jenis
kegiatan tersebut termasuk dalam program kegiatan UKS sebagai berikut:
Tim Pembina UKS (2008: 43-58).
a. Pengelolaan UKS
1. Pembentukan Tim Pelaksana UKS
2. Terlibatnya unsure guru dan petugas puskesmas
3. Penyusunan program kerja UKS
4. Pengawasan pelaksanaan 7K
5. Laporan pembinaan dari Puskesmas
6. Penyuluhan tentang UKS
7. Pelaksanaan rapat koordinasi dengan Tim Pelaksana Program kerja
8. Penyediaan sarana pelayanan kesehatan
9. Pembuatan laporan pelaksana UKS kepada Tim Pembina UKS

16
10. Pelaksanaan rapat koordinasi dengan Tim Pembina UKS
b. Trias UKS
1. Pendidikan kesehatan
a) Pelaksanaan pemeriksaan berkala
b) Pelaksanaan pemeriksaan rutin
c) Pelaksanaan lomba pengetahuan kesehatan sekolah
d) Pelaksanaan pemeriksaan tinggi badan
e) Pengadaan alat peraga
f) Pelaksanaan dokter kecil
g) Pelaksanaan pemeriksaan berat badan
h) Pengadaan alat peraga UKS
i) Pengadaan kegiatan lomba kebersihan badan
j) Pengadaan kegiatan lomba kebersihan ruang kelas
2. Pelayanan kesehatan
a) Kegiatan penjaringan anak sekolah (screening)
b) Pelaksanaan imunisasi
c) Pelaksanaan pemberantasan sarang penyakit
d) Pelaksanaan pemeriksaan kesehatan atau deteksi dini penyakit
e) Pengadaan upaya alih teknologi kesehatan
f) Pengadaan rujukan ke puskesmas
3. Lingkungan sekolah sehat
a) Pengadaan ruang/sudut UKS
b) Pembinaan kantin sekolah
c) Pengadaan sarana air bersih yang memenuhi syarat
d) Pengadaan tempat pembuanagn air limbah yang memenuhi
syarat
e) Pengadaan kamar mandi/WC khusus siswa
Upaya peningkatan kesehatan disekolah melalui kegiatan yang dilaksanakan
melalui masyarakat disekolah dipandang lebih efektif dibanding kegiatan

17
lain yang dilakukan dalam masyarakat umum. Menurut Soenaryo (2002: 2 )
program UKS sangat efektif karena:
1. Sekolah Dasar sebagai masyarakat sekolah, mempunyai komunitas
peserta didik yang sangat besar.
2. Sekolah Dasar sebagai lembaga pendidikan yang tersebar luas seluruh
pelosok tanah air.
3. Anak anak usia SD sangat peka terhadap perubahan dan pembaharuan,
bahkan anak anak mempunyai sifat yang menyampaikan apa yang dia
terima dan diperoleh dari orang lain.
4. Di pandang dari pembiayaan pemerintah dan harapan untuk masa depan
pelaksanaan UKS di sekolah dasar sangat ekonomis.

18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
 Berdasarkan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Usaha Kesehatan
Sekolah adalah upaya membina dan mengembangkan kebiasaan hidup bersih
yang dilakukan secara terpadu melalui program pendidikan dan pelayanan
kesehatan di sekolah, perguruan agama serta usaha-usaha yang dilakukan
dalam rangka pembinaan dan pemeliharaan kesehatan lingkungan sekolah.
 Menurut Suliha dkk (2002: 36) tujuan UKS secara umum adalah untuk
meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik
sedini mungkin serta menciptakan lingkungan sekolah yang sehat sehingga
memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan anak yang harmonis dan
optimal dalam rangka pembentukan manusia indonesia yang berkualitas.
 Ruang lingkup kegiatan usaha kesehatan sekolah yang diselenggarakan untuk
meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan yang
sehat sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara
harmonis, optimal serta menjadi sumber daya manusia yang berkualitas
(Depkes, 2007). Ruang lingkup UKS tercermin dalam Tri-program dan
dikenal “Trias UKS” yang meliputi : pendidikan kesehatan, pelayanan
kesehatan dan pembinaan lingkungan kehidupan sekolah yang sehat
 Menurut Depkes RI (1982: 7) bahwa peserta didik dari tingkat sekolah dasar
sampai tingkat menengah termasuk perguruan tinggi beserta lingkungannya
merupakan sasaran utama dari pembinaan UKS.

B. Saran
Diharapkan makalah ini dapat menambah wawasan bagi penulis maupun
pembaca mengenai Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) mulai dari definisi hingga
kegiatan UKS yang kedepannya dapat mengembangkan program dari UKS.

19
DAFTAR PUSTAKA

http://digilib.unila.ac.id/4282/14/BAB%20II.pdf

http://eprints.uny.ac.id/9297/3/BAB%202%20-%2010604227284.pdf

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/54485/Chapter%20II.pdf?seq
uence=4&isAllowed=y

http://journal.unair.ac.id/filerPDF/jupromkes3ccaa690cffull.pdf

http://download.portalgaruda.org/article.php?article=495980&val=10153&title=GA
MBARAN%20PELAKSANAAN%20UKS%20(USAHA%20KESEHATAN%
20SEKOLAH)%20DALAM%20PEMBERIAN%20INFORMASI%20KESEH
ATAN%20REPRODUKSI%20TERHADAP%20SISWA%20MTsN%201%20
BONJOL%20KABUPATEN%20PASAMAN%20TAHUN%202015

Efendy, Nasrul (1998) Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. (Edisi ke


2). EGC : Jakarta

20

Вам также может понравиться