Вы находитесь на странице: 1из 21

LINGKUNGAN HIDUP

Disusun oleh :
1. ……………..
2. ……………
3. ……………

SMA NEGERI 3 SRAGEN


TAHUN PELAJARAN 2013/2014
i
KATA PENGANTAR

Assalamualikum Wr. Wb
Syukur Alhamdulillahirabbil’alamin kami panjatkan kepada Allah SWT,
karena dengan ridha-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Lingkungan Hidup”. Adapun makalah Geografi ini bertujuan untuk memenuhi
tagihan tugas Geografi semester genap sebagai bahan diskusi. Makalah kami ini
berisi tentang pembahasan mengenai Lingkungan Hidup.
Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Ibu Dra. Margareta Yunianti selaku Guru Geografi kelas XI IPS SMA N 3
Sragen sekaligus Pembimbing Penyusunan Makalah.
2. Semua pihak yang ikut membantu dalam membuat makalah ini.
Semoga amal kebaikan kita diterima Allah SWT dan mendapatkan
imbalan dari Nya. Dalam penyusunan makalah ini kami penyusun menyadari
masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami mengharap kritik dan saran untuk
perbaikan dimasa mendatang.

DAFTAR ISI

ii
HALAMAN JUDUL.................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................... ii
DAFTAR ISI .............................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1
A. Latar Belakang....................................................................... 1
B. Tujuan.................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................... 3
A. Pengertian Lingkungan Hidup............................................... 3
B. Bentuk-bentuk Kerusakan Lingkungan................................. 6
C. Faktor Penyebab Kerusakan Lingkungan Hidup................... 13
D. Upaya Mengatasi Kerusakan Lingkungan Hidup.................. 14
E. Pengelolaan Lingkungan Hidup Berdasarkan
F. Pada Prinsip Berkelanjutan.................................................... 15
BAB III PENUTUP................................................................................... 18
A. Kesimpulan............................................................................ 18
B. Saran...................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 19

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Lingkungan hidup, menurut UU No. 23 tahun 1997,
didefenisikan sebagai kesatuan ruang dengan semua benda,
daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan
perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk
hidup. Pada dasarnya lingkungan hidup dikenal sebagai
tempat dimana semua makhluk hidup tinggal dan melakukan
kehidupannya sehari-hari.
(http://ghostu9.blogspot.com/2013/11/makalah-lingkungan-hidup.html)
Masalah lingkungan di Indonesia, sekarang sudah merupakan problem
khusus bagi pemerintah dan masyarakat. Masalah lingkungan hidup memang
merupakan masalah yang kompleks dimana lingkungan lebih banyak
bergantung kepada tingkah laku manusia yang semakin lama semakin
menurun, baik dalam kualitas maupun kuantitas dalam menunjang kehidupan
manusia. Ditambah lagi dengan melonjaknya pertambahan penduduk maka
keadaan lingkungan menjadi semakin semrawut. Berbagai usaha penggalian
sumber daya alam dan pembangunan industri-industri untuk memproduksi
barang-barang konsumsi tanpa adanya usaha-usaha perlindungan terhadap
pencemaran lingkungan oleh buangan yang merupakan racun bagi lingkungan
disekitarnya dan tidak mustahil dapat membawa kematian.
(http://makalahmajannaii.blogspot.com/2013/04/makalah-lingkungan-
hidup.html)
Kecenderungan kerusakan lingkungan hidup semakin masif dan
kompleks baik di pedesaan dan perkotaan. Memburuknya kondisi lingkungan
hidup secara terbuka diakui memengaruhi dinamika sosial politik dan sosial
ekonomi masyarakat baik di tingkat komunitas, regional, maupun nasional.
Pada gilirannya krisis lingkungan hidup secara langsung mengancam
kenyamanan dan meningkatkan kerentanan kehidupan setiap warga negara.

1
Kerusakan lingkungan hidup telah hadir di perumahan, seperti kelangkaan air
bersih, pencemaran air dan udara, banjir dan kekeringan, serta energi yang
semakin mahal. Individu yang bertanggungjawab atas kerusakan lingkungan
hidup sulit dipastikan karena penyebabnya sendiri saling bertautan baik antar-
sektor, antar-aktor, antar-institusi, antar-wilayah dan bahkan antar-negara.
Berdasarkan kondisi dan keadaan di lingkungan
tersebut, penulis menyusun makalah ini agar dapat
memberikan informasi mengenai keadaan lingkungan sekitar
penulis yang sudah banyak tercemar akibat kegiatan
masyarakat sekitar.

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui dampak yang timbulkan dari kerusakan lingkungan
hidup.
2. Dapat mengajak pembaca untuk mengurangi kebiasaan
membuang sampah sembarangan dan menyebabkan
pencemaran lingkungan.
3. Untuk melengkapi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Lingkungan Hidup


Lingkungan hidup (biasa disebut lingkungan saja) merupakan ruang
dengan segala isinya yang mempengaruhi kehidupan dan kesejahteraan
manusia. Manusia secara langsung mampu mengubah lingkungan hidup sesuai
keinginan mereka dengan akal yang dimiliki. Namun lingkungan juga dapat
berpengaruh langsung bagi manusia yang bersangkutan.

Manusia hidup di bumi tidak sendirian, melainkan bersama makhluk


hidup lain yaitu hewan dan tumbuhan dimana antara manusia dan makhluk
hidup lain memiliki kaitan yang erat. Hidup manusia terkait erat dengan
mereka. Selain makhluk hidup, di sekeliling kita juga terdapat benda mati,
seperti tanah, air, udara, dan sebagainya yang menjadi tumpuan hidup kita
semua. Lingkungan hidup adalah kesuluruhan unsure atau komponen yang
berada di sekitar individu yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan
individu yang bersangkutan.
(Sigit : http://pradieta-pelestarianlingkunganhidup.blogspot.com)

3
Menurut Undang Undang No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup
adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk
hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.
Sedangkan ruang lingkup lingkungan hidup Indonesia meliputi ruang, tempat
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berwawasan Nusantara dalam
melaksanakan kedaulatan, hak berdaulat, dan yurisdiksinya.
Dalam lingkungan hidup terdapat ekosistem, yaitu tatanan unsur
lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan saling
mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas
lingkungan hidup.
Merujuk pada definisi di atas, maka lingkungan hidup Indonesia tidak
lain merupakan Wawasan Nusantara, yang menempati posisi silang antara dua
benua dan dua samudera dengan iklim tropis dan cuaca serta musim yang
memberikan kondisi alamiah dan kedudukan dengan peranan strategis yang
tinggi nilainya, tempat bangsa Indonesia menyelenggarakan kehidupan
bernegara dalam segala aspeknya.
Secara hukum maka wawasan dalam menyelenggarakan penegakan
hukum pengelolaan lingkungan hidup Indonesia adalah Wawasan Nusantara
(Fahrul : http://id.wikipedia.org/wiki/Lingkungan_hidup)
Hari Lingkungan Hidup Sedunia ditetapkan dalam sidang umum
PBB tahun 1972 untuk menandai pembukaan Konferensi Lingkungan Hidup
di Stockholm. Hari Lingkungan Hidup Sedunia diperingati setiap tahun pada
tanggal 5 Juni untuk meningkatkan kesadaran global akan kebutuhan untuk
mengambil tindakan lingkungan yang positif. Hari Lingkungan Hidup se-
Dunia merupakan instrumen penting yang digunakan PBB untuk
meningkatkan kesadaran tentang lingkungan dan mendorong perhatian dan
tindakan politik di tingkat dunia. Sebagai milik seluruh masyarakat, hari
peringatan ini memberi kesempatan kepada semua orang untuk menjadi
bagian aksi global dalam menyuarakan proteksi terhadap planet bumi,
pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan serta gaya hidup yang
ramah lingkungan. Hari itu adalah hari di mana Konferensi PBB tentang
Lingkungan Hidup Manusia dimulai. Konferensi PBB tentang Lingkungan

4
Hidup Manusia adalah pada tanggal 5-16 Juni 1972 yang didirikan oleh
Majelis Umum PBB pada tahun 1972.
(Sigit : http://id.wikipedia.org/wiki/Lingkungan_hidup)
1. Unsur-unsur Lingkungan Hidup
a.Unsur Abiotik (fisik)
Unsur yang terdapat dalam lingkungan fisik antara lain tanah, air,
udara, Klembapan, sinar matahri,dan senyawa kimia. Dan berfungsi
sebagai media berlangsungnya kehidupan.
b. Unsur Bioik (Hayati)
Unsur hayati dalam lingkungan hidup terdiri dari semua makhluk
hidup yang ada dibumi.
c.Unsur Budaya
Merupakan abstraksi yang berwujud nilai, norma, gagasan, dan konsep
dalam memahami dan menginterpretasikan lingkungan.
(Sigit : http://alamendah.org)
2. Manfaat Lingkungan hidup Bagi Kehidupan
Beberapa manfaat lingkungan bagi manusia antara lain :
a. Tempat berpijak dan beraktifitas
b. Tanah digunakan sebagai lahan pertanian
c. Komponen hewan sebagai sumber makanan bagi manusia
d. Jasad renik berperan penting dalam penguraian sisa jasad hidup yang
telah mati
e. Air merupakan kebutuhan penting bagi manusia.
(Sigit : http://alamendah.org)
3. Kualitas Lingkungan Hidup
Kualitas lingkungan hidup dapat dibedakan berdsarkan karakteristik,
antara lain :
a. Lingkungan Biosfik (komponen biotik dan abiotik)
b. Lingkungan Sosial ekonomi (hubungan dengan sesama)
c. Lingkungan Budaya (segala materi atau non materi yang dihasilkan
oleh aktivitas manusia)
(Sigit : http://alamendah.org)
B. Bentuk-Bentuk Kerusakan Lingkungan
1. Kerusakan Lingkungan Akibat Proses Alam
Kerusakan lingkungan hidup oleh alam terjadi karena adanya
gejala atau peristiwa alam yang terjadi secara hebat sehingga
memengaruhi keseimbangan lingkungan hidup. Peristiwa-peristiwa alam
yang dapat memengaruhi kerusakan lingkungan, antara lain meliputi hal-
hal berikut ini.
a. Letusan Gunung Api

5
Letusan gunung api dapat menyemburkan lava, lahar, material-
material padat berbagai bentuk dan ukuran, uap panas, serta debu-debu
vulkanis. Selain itu, letusan gunung api selalu disertai dengan adanya
gempa bumi lokal yang disebut dengan gempa vulkanik. Aliran lava
dan uap panas dapat mematikan semua bentuk kehidupan yang
dilaluinya, sedangkan aliran lahar dingin dapat menghanyutkan lapisan
permukaan tanah dan menimbulkan longsor lahan. Uap belerang yang
keluar dari pori-pori tanah dapat mencemari tanah dan air karena dapat
meningkatkan kadar asam air dan tanah. Debu-debu vulkanis sangat
berbahaya bila terhirup oleh makhluk hidup (khususnya manusia dan
hewan), hal ini dikarenakan debu-debu vulkanis mengandung kadar
silika (Si) yang sangat tinggi, sedangkan debu-debu vulkanis yang
menempel di dedaunan tidak dapat hilang dengan sendirinya. Hal ini
menyebabkan tumbuhan tidak bisa melakukan fotosintesis sehingga
lambat laun akan mati. Dampak letusan gunung memerlukan waktu
bertahun-tahun untuk dapat kembali normal. Lama tidaknya waktu
untuk kembali ke kondisi normal tergantung pada kekuatan ledakan
dan tingkat kerusakan yang ditimbulkan. Akan tetapi, setelah kembali
ke kondisi normal, maka daerah tersebut akan menjadi daerah yang
subur karena mengalami proses peremajaan tanah.

(Fahrul : http://anisanisa6.blogspot.com)

6
b. Gempa Bumi

Gempa bumi adalah getaran yang ditimbulkan karena adanya


gerakan endogen. Semakin besar kekuatan gempa, maka akan
menimbulkan kerusakan yang semakin parah di muka bumi. Gempa
bumi menyebabkan bangunan-bangunan retak atau hancur, struktur
batuan rusak, aliran-aliran sungai bawah tanah terputus, jaringan pipa
dan saluran bawah tanah rusak, dan sebagainya. Jika kekuatan gempa
bumi melanda lautan, maka akan menimbulkan tsunami, yaitu arus
gelombang pasang air laut yang menghempas daratan dengan
kecepatan yang sangat tinggi. Masih ingatkah kalian dengan peristiwa
tsunami di Nanggroe Aceh Darussalam di penghujung tahun 2004
yang lalu? Contoh peristiwa gempa bumi yang pernah terjadi di
Indonesia antara lain gempa bumi yang terjadi pada tanggal 26
Desember 2004 di Nanggroe Aceh Darussalam dengan kekuatan 9,0
skala richter. Peristiwa tersebut merupakan gempa paling dasyat yang
menelan korban diperkirakan lebih dari 100.000 jiwa. Gempa bumi
juga pernah melanda Yogyakarta dan Jawa Tengah pada bulan Mei
2006 dengan kekuatan 5,9 skala richter.
(Fahrul : http://anisanisa6.blogspot.com)
c. Banjir

7
Banjir merupakan salah satu bentuk fenomena alam yang unik.
Dikatakan unik karena banjir dapat terjadi karena murni gejala alam
dan dapat juga karena dampak dari ulah manusia sendiri. Banjir
dikatakan sebagai gejala alam murni jika kondisi alam memang
memengaruhi terjadinya banjir, misalnya hujan yang turun terus
menerus, terjadi di daerah basin, dataran rendah, atau di lembah-
lembah sungai. Selain itu, banjir dapat juga disebabkan karena ulah
manusia, misalnya karena penggundulan hutan di kawasan resapan,
timbunan sampah yang menyumbat aliran air, ataupun karena rusaknya
dam atau pintu pengendali aliran air. Kerugian yang ditimbulkan akibat
banjir, antara lain, hilangnya lapisan permukaan tanah yang subur
karena tererosi aliran air, rusaknya tanaman, dan rusaknya berbagai
bangunan hasil budidaya manusia. Bencana banjir merupakan salah
satu bencana alam yang hampir setiap musim penghujan melanda di
beberapa wilayah di Indonesia. Contoh daerah di Indonesia yang
sering dilanda banjir adalah Jakarta. Selain itu beberapa daerah di Jawa
Tengah dan Jawa Timur pada awal tahun 2008 juga dilanda banjir
akibat meluapnya DAS Bengawan Solo.
(Fahrul : http://anisanisa6.blogspot.com)
d. Tanah Longsor

8
Karakteristik tanah longsor hampir sama dengan karakteristik
banjir. Bencana alam ini dapat terjadi karena proses alam ataupun
karena dampak kecerobohan manusia. Bencana alam ini dapat merusak
struktur tanah, merusak lahan pertanian, pemukiman, sarana dan
prasarana penduduk serta berbagai bangunan lainnya. Peristiwa tanah
longsor pada umumnya melanda beberapa wilayah Indonesia yang
memiliki topografi agak miring atau berlereng curam. Sebagai contoh,
peristiwa tanah longsor pernah melanda daerah Karanganyar (Jawa
Tengah) pada bulan Desember 2007
(Fahrul : http://anisanisa6.blogspot.com)
e. Badai/Angin Topan
Angin topan terjadi karena perbedaan tekanan udara yang
sangat mencolok di suatu daerah sehingga menyebabkan angin bertiup
lebih kencang. Di beberapa belahan dunia, bahkan sering terjadi
pusaran angin. Bencana alam ini pada umumnya merusakkan berbagai
tumbuhan, memorakporandakan berbagai bangunan, sarana
infrastruktur dan dapat membahayakan penerbangan. Badai atau angin
topan sering melanda beberapa daerah tropis di dunia termasuk
Indonesia. Beberapa daerah di Indonesia pernah dilanda gejala alam
ini. Salah satu contoh adalah angin topan yang melanda beberapa
daerah di Yogyakarta dan Jawa Tengah.

9
(Sigit : http://rizkyalfandi85.wordpress.com)
f. Kemarau Panjang

Bencana alam ini merupakan kebalikan dari bencana banjir.


Bencana ini terjadi karena adanya penyimpangan iklim yang terjadi di
suatu daerah sehingga musim kemarau terjadi lebih lama dari biasanya.
Bencana ini menimbulkan berbagai kerugian, seperti mengeringnya
sungai dan sumber-sumber air, munculnya titik-titik api penyebab
kebakaran hutan, dan menggagalkan berbagai upaya pertanian yang
diusahakan penduduk.
(Sigit : http://rizkyalfandi85.wordpress.com)
2. Kerusakan Lingkungan Hidup karena Aktivitas Manusia
Dalam memanfaatkan alam, manusia terkadang tidak
memerhatikan dampak yang akan ditimbulkan. Beberapa bentuk

10
kerusakan lingkungan yang dipengaruhi oleh aktivitas manusia, antara
lain, meliputi hal-hal berikut ini.
a. Pencemaran Lingkungan

Pencemaran disebut juga dengan polusi, terjadi karena


masuknya bahan-bahan pencemar (polutan) yang dapat mengganggu
keseimbangan lingkungan. Bahan-bahan pencemar tersebut pada
umumnya merupakan efek samping dari aktivitas manusia dalam
pembangunan. Berdasarkan jenisnya, pencemaran dapat dibagi
menjadi empat, yaitu pencemaran udara, pencemaran tanah,
pencemaran air, dan pencemaran suara. Pencemaran udara yang
ditimbulkan oleh ulah manusia antara lain, disebabkan oleh asap sisa
hasil pembakaran, khususnya bahan bakar fosil (minyak dan batu bara)
yang ditimbulkan oleh kendaraan bermotor, mesin-mesin pabrik, dan
mesin-mesin pesawat terbang atau roket. Dampak yang ditimbulkan
dari pencemaran udara, antara lain, berkurangnya kadar oksigen (O2)
di udara, menipisnya lapisan ozon (O3), dan bila bersenyawa dengan
air hujan akan menimbulkan hujan asam yang dapat merusak dan
mencemari air, tanah, atau tumbuhan. Pencemaran tanah disebabkan
karena sampah plastik ataupun sampah anorganik lain yang tidak dapat
diuraikan di dalam tanah. Pencemaran tanah juga dapat disebabkan
oleh penggunaan pupuk atau obat-obatan kimia yang digunakan secara
berlebihan dalam pertanian, sehingga tanah kelebihan zat-zat tertentu
yang justru dapat menjadi racun bagi tanaman. Dampak rusaknya
ekosistem tanah adalah semakin berkurangnya tingkat kesuburan tanah
sehingga lambat laun tanah tersebut akan menjadi tanah kritis yang
tidak dapat diolah atau dimanfaatkan.

11
Pencemaran air terjadi karena masuknya zat-zat polutan yang
tidak dapat diuraikan dalam air, seperti deterjen, pestisida, minyak, dan
berbagai bahan kimia lainnya, selain itu, tersumbatnya aliran sungai
oleh tumpukan sampah juga dapat menimbulkan polusi atau
pencemaran. Dampak yang ditimbulkan dari pencemaran air adalah
rusaknya ekosistem perairan, seperti sungai, danau atau waduk,
tercemarnya air tanah, air permukaan, dan air laut. Pencemaran suara
adalah tingkat kebisingan yang sangat mengganggu kehidupan
manusia, yaitu suara yang memiliki kekuatan > 80 desibel.
Pencemaran suara dapat ditimbulkan dari suara kendaraan bermotor,
mesin kereta api, mesin jet pesawat, mesin-mesin pabrik, dan
instrumen musik. Dampak pencemaran suara menimbulkan efek
psikologis dan kesehatan bagi manusia, antara lain, meningkatkan
detak jantung, penurunan pendengaran karena kebisingan (noise
induced hearing damaged), susah tidur, meningkatkan tekanan darah,
dan dapat menimbulkan stres.
(Sigit : http://rizkyalfandi85.wordpress.com)
b. Degradasi Lahan
Degradasi lahan adalah proses berkurangnya daya dukung
lahan terhadap kehidupan. Degradasi lahan merupakan bentuk
kerusakan lingkungan akibat pemanfaatan lingkungan oleh manusia
yang tidak memerhatikan keseimbangan lingkungan. Bentuk degradasi
lahan, misalnya lahan kritis, kerusakan ekosistem laut, dan kerusakan
hutan.
1) Lahan kritis dapat terjadi karena praktik ladang berpindah ataupun
karena eksploitasi penambangan yang besar-besaran.
2) Rusaknya ekosistem laut terjadi karena bentuk eksploitasi hasil-
hasil laut secara besar-besaran, misalnya menangkap ikan dengan
menggunakan jala pukat, penggunaan bom, atau menggunakan
racun untuk menangkap ikan atau terumbu karang. Rusaknya
terumbu karang berarti rusaknya habitat ikan, sehingga kekayaan
ikan dan hewan laut lain di suatu daerah dapat berkurang.

12
3) Kerusakan hutan pada umumnya terjadi karena ulah manusia,
antara lain, karena penebangan pohon secara besar-besaran,
kebakaran hutan, dan praktik peladangan berpindah. Kerugian
yang ditimbulkan dari kerusakan hutan, misalnya punahnya habitat
hewan dan tumbuhan, keringnya mata air, serta dapat menimbulkan
bahaya banjir dan tanah longsor.

(Fahrul : http://anisanisa6.blogspot.com)

C. Faktor Penyebab Kerusakan Lingkungan Hidup


Ada beberapa faktor penyebab kerusakan lingkungan, antara lain
1. Pertambahan penduduk yang pesat, sehingga telah menyebabkan tekanan
yang sangat berat terhadap pemanfaatan keanekaragaman hayati. Misalnya,
timbulnya eksploitasi terhadap sumberdaya alam hayati yang berlebihan,
2. Perkembangan teknologi yang pesat, sehingga kemampuan orang untuk
mengeksploitasi keanekaragaman hayati secara berlebihan semakin mudah
dilakukan
3. Makin meningkatnya penduduk lokal terlibat dalam ekonomi pasar
kapitalis, sehingga menyebabkan eksploitasi keanekaragaman hayati secara
berlebihan,
4. Kebijakan dan pengelolaan keanekaragaman hayati yang sangat sentralistik
dan bersifat kapitalis dan tidak tepat guna, dan
5. Berubahnya sistem nilai budaya masyarakat dalam memperlakukan
keanekaragaman hayati sekitarnya. Misalnya, punahnya sifat-sifat kearifan
penduduk local terhadap lingkungan hidup sekitarnya. Oleh karena itu,
pengelolaan keanekaragaman hayati yang holistik, berkelanjutan dan
berkeadilan social bagi segenap warga masyarakat, sungguh diperlukan
untuk mempertahankan kelestarian keanekaragaman hayati.
(Sigit : http://firdawatifirda.blogspot.com)

13
D. Upaya Untuk Mengatasi Kerusakan Lingkungan Hidup
Usaha-usaha pelestarian lingkungan hidup merupakan tanggung jawab
kita sebagai manusia. Dalam hal ini, usaha pelestarian lingkungan hidup tidak
hanya merupakan tanggung jawab pemerintah saja, melainkan tanggung jawab
bersama antara pemerintah dengan masyarakat. Pada pelaksanaannya,
pemerintah telah mengeluarkan beberapa kebijakan yang dapat digunakan
sebagai payung hukum bagi aparat pemerintah dan masyarakat dalam
bertindak untuk melestarikan lingkungan hidup. Beberapa kebijakan yang
telah dikeluarkan pemerintah tersebut, antara lain meliputi hal-hal berikut ini.
1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan- Ketentuan
Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup.
2. Surat Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 148/11/SK/4/1985 tentang
Pengamanan Bahan Beracun dan Berbahaya di Perusahaan Industri.
3. Peraturan Pemerintah (PP) Indonesia Nomor 29 Tahun 1986 tentang
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.
4. Pembentukan Badan Pengendalian Lingkungan Hidup pada tahun 1991.
Selain itu, usaha-usaha pelestarian lingkungan hidup dapat dilakukan
dengan cara-cara berikut ini.
1. Melakukan pengolahan tanah sesuai kondisi dan kemampuan lahan, serta
mengatur sistem irigasi atau drainase sehingga aliran air tidak tergenang.
2. Memberikan perlakuan khusus kepada limbah, seperti diolah terlebih
dahulu sebelum dibuang, agar tidak mencemari lingkungan.
3. Melakukan reboisasi pada lahan-lahan yang kritis, tandus dan gundul,
serta melakukan sistem tebang pilih atau tebang tanam agar kelestarian
hutan, sumber air kawasan pesisir/pantai, dan fauna yang ada di dalamnya
dapat terjaga.
4. Menciptakan dan menggunakan barang-barang hasil industri yang ramah
lingkungan.
5. Melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap perilaku para pemegang
Hak Pengusahaan Hutan (HPH) agar tidak mengeksploitasi hutan secara
besar-besaran.
Sementara itu, sebagai seorang pelajar apa upaya yang dapat kalian
lakukan dalam usaha pelestarian lingkungan hidup. Beberapa hal yang dapat
kalian lakukan sebagai bentuk upaya pelestarian lingkungan hidup, antara lain
sebagai berikut:
1. menghemat penggunaan kertas dan pensil,
2. membuang sampah pada tempatnya,

14
3. memanfaatkan barang-barang hasil daur ulang,
4. menghemat penggunaan listrik, air, dan BBM, serta
5. menanam dan merawat pohon di sekitar lingkungan rumah tinggal
(Fahrul : http://anisanisa6.blogspot.com)

E. Pengelolaan Lingkungan Hidup Berdasarkan Pada Prinsip


Berkelanjutan
1. Pembangunan Berwawasan Lingkungan dan Pembangunan
Berkelanjutan
Adalah pembangunan yang mengoptimalkan manfaat sumber daya
alam dan manusia dengan cara menyerasikan aktivitas manusia dengan
kemampuan sumber daya alam untuk menopangnya.
a. Sumber daya yang mendukung pembangunan :
1) Sumber daya alam : air, tanah, udara, hutan, hewan
2) Sumber daya manusia
3) Ilmu pengetahuan dan teknologi
b. Ciri-ciri Pembangunan Berkelanjutan :
1) Dilakukan dengan perencanaan yang matang
2) Memerhatikan daya dukung lingkungan
3) Meminimalisasi dampak pencemaran
4) Melibatkan pertisipasi warga
(Sigit : http://silumanpisces.blogspot.com)
2. Pembangunan Berkelanjutan
Pembangunan adalah upaya untuk meningkatkan kualitas hidup secara
bertahap dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki secara
bijaksana.
Ciri-ciri Pembangunan berwawasan lingkungan:
a. Menjamin pemerataan dan keadilan
b. Menghargai keanekaragaman hayati
c. Menggunakana pendekatan integritif
d. Menggunakan jangka panjang
(Sigit : http://silumanpisces.blogspot.com)
3. Analisi Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
AMDAL adalah telaah secara cermat dan mendalam tentang dampak
pentingnya suatu lingkungan yang direncanakan.
a. AMDAL dilakukan karena :
1) Dilakukan untuk proyek yang akan dibangun karena undang-
undang pemerintah menghendaki demikian
2) Agar kualitas lingkungan tidak rusak karena proyek pembangunan

15
b. Yang bertanggung jawab melaksanakn AMDAL adalah pemilik proyek
atau dapat menyerahkan pelaksanaan kepada konsultan swasta atau
pihak lain atas dasar pemerintah
c. Peran AMDAL dalam pengelolaan lingkungan adalah sebagai
pendugaan dampak lingkungan yang akan terjadi akibat pelaksanaan
proyek pembangunan yang akan dilakukan.
d. Peran AMDAL bagi pengambi keputusan adalah menghindarkan akibat-
akibat yang merugikan dan tidak diinginkan, yaitu terjadinya dampak
negative dari proyek pembangunan pada lingkungan hidup.
e. Kegunaan AMDAL bagi berbagai pihak :
1) Kegunaan bagi pemerintah
2) Kegunaan bagi Pemilik proyek
3) Kegunaan bagi Pemilik modal
4) Kegunaan bagi Masyarakat
5) Kegunaan lainnya.
(Sigit : http://silumanpisces.blogspot.com)
4. Identifikasi Wilayah Yang Dikonservasi
Konserfasi adalah Upaya Pelestarian Lingkungan, dengan tetap
mempertahankankeberadaan setiap komponen lingkungan untuk
pemanfaatan masa depan.
a. Tujuan dari kegiatan Konservasi antara lain :
1) Melindungi dan memilihara tempat yang berharga
2) Penggunaan kembali bangunan lama agar tidak terlantar
3) Melindungi benda-benda cagar budaya
4) Melindungi benda-benda peninggalan sejarah dan purbakala.
b. Fungsi daerah Konservasi antara lain :
1) Cagar alam (tumbuhan)
2) Suaka margasatwa (hewan)
c. Hal-hal yang perlu dikonserfasi dengan baik :
1) Pengawetan jenis hewan dan tumbuhan
2) Pemanfaatan secara lestari
3) Pemanfaatan tumbuhan dan satwa liar
4) Pelestarian kekayaan alam.
(Sigit : http://silumanpisces.blogspot.com)

BAB III

16
PENUTUP

A. Kesimpulan
Lingkungan hidup merupakan bagian yang mutlak dari kehidupan
manusia. Dengan kata lain, lingkungan hidup tidak terlepas dari kehidupan
manusia. Lingkungan hidup memiliki 3 unsur penting yaitu Unsur hayati
(biotik), Unsur Sosial budaya, dan Unsur Fisik (abiotik). Kehidupan manusia
sangat memerlukan lingkungan yaitu sebagai tempat tinggal, sebagai tempat
mencari makan, sebagai tempat beraktivitas dan sebagai tempat hiburan.
Tetapi semuanya itu tidak dapat di lakukan jika lingkungan itu rusak, faktor
yang membuat lingkungan itu menjadi rusak adalah faktor dari alam bahkan
faktor dari manusia sendiri. Untuk itu kita harus melakukan berbagai upaya
agar lingkungan kita bersih dan layak untuk di tempati.

B. Saran
Saran yang penulis dapat berikan adalah ketika pembaca membaca
makalah ini kiranya pembaca dapat ikut serta melestarikan lingkungan sekitar,
agar kita dapat memiliki lingkungan yang bersih dan layak untuk di tempati.

DAFTAR PUSTAKA

(http://ghostu9.blogspot.com/2013/11/makalah-lingkungan-hidup.html)

(http://makalahmajannaii.blogspot.com/2013/04/makalah-lingkungan-hidup.html)

(Fahrul : http://id.wikipedia.org/wiki/Lingkungan_hidup)

17
(Fahrul : http://anisanisa6.blogspot.com)

(Fahrul : http://anisanisa6.blogspot.com)

(Fahrul : http://anisanisa6.blogspot.com)

(Fahrul : http://anisanisa6.blogspot.com)

(Fahrul : http://anisanisa6.blogspot.com)

(Fahrul : http://anisanisa6.blogspot.com)

(Sigit : http://pradieta-pelestarianlingkunganhidup.blogspot.com)

(Sigit : http://id.wikipedia.org/wiki/Lingkungan_hidup)

(Sigit : http://alamendah.org)

(Sigit : http://alamendah.org)

(Sigit : http://rizkyalfandi85.wordpress.com)

(Sigit : http://rizkyalfandi85.wordpress.com)

(Sigit : http://rizkyalfandi85.wordpress.com)

(Sigit : http://firdawatifirda.blogspot.com)

(Sigit : http://silumanpisces.blogspot.com)

(Sigit : http://silumanpisces.blogspot.com)

(Sigit : http://silumanpisces.blogspot.com)

(Sigit : http://silumanpisces.blogspot.com)

18

Вам также может понравиться