Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
OSTEOMALASIA
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
MARDI
NOVIA SUHENDRI
RAMA YENI JALIA FITRI
RORO ASTIE RIZQI
SRI RAHAYU NINGSIH
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya,
sehingga penulis telah dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Asuhan
Keperawatan Pada Pasien Osteomalasia” Sebagai Tugas Sistem Musculosceletal .
Dalam penyusunan makalah ini, penulis tentunya tidak dapat melakukan sendiri
tanpa bantuan orang lain. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Semoga dengan adanya makalah ini, akan membawa manfaat terhadap peningkatan
mutu pendidikan dan dapat memotivasi kita semua dalam mencapai cita-cita dan masa
depan.
KATA PENGANTAR….……………………………………………………… i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………..………………………………..…..…….. 1
B. Tujuan……………………………..………………………..………..…… 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi ……………….………..………………...……………..………. 3
B. Etiologi ……………….………..………………...…………………..… 3
D. Anatomi fisiologi ...……….………..………………...………………… 4
E. Manifestasi Klinis…….………..………………...…………………..….. 6
F. Pemeriksaan diagnostik ............................................................................ 6
G. Penatalaksanaan………….…..………………...………………………... 7
H. Rujukan BPJS ........................................................................................... 7
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian..………….………..………………...……………….……… 9
B. Diagnosa Keperawatan..………….………..………………...…..……… 10
C. Intervensi Keperawatan..………….………..……………….....………… 10
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan..………….………..………………...……………………… 12
B. Saran..………….………..………………...………………………..…… 12
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sebagaimana diketahui salah satu mineral utama penyusun tulang adalah kalsium.
Kurangnya konsumsi kalsium akan mengakibatkan berkurangnya kalsium yang terdapat
pada tulang, sehingga lama kelamaan akan terjadi perubahan pada mikroarstektur tulang
dan tulang menjadi lunak Akibatnya tulang menjadi kehilangan kepadatan dan
kekuatannya, sehingga mudah retak/patah.
Osteomalasia ialah perubahan patologik berupa hilangnya mineralisasi tulang yang
disebabkan berkurangnya kadar kalsium fosfat sampai tingkat di bawah kadar yang
diperlukan untuk mineralisasi matriks tulang normal, hasil akhirnya ialah rasio antara
mineral tulang dengan matriks tulang berkurang.
Banyak faktor yang dapat menyebabkan osteomalasia. Kekurangan kalsium dan
vitamin D terutama di masa kecil dan remaja saat di mana terjadi pembentukan massa
tulang yang maksimal, merupakan penyebab utama osteomalasia Konsumsi kalsium
yang rendah atau menurunnya kemampuan tubuh untuk menyerap kalsium yang
umumnya terjadi pada dewasa, dapat menyebabkan osteomalasia ,selain itu ganguan
pada sindroma malabsorbsi usus ,penyakit hati ,gagal ginjal kronis dapat juga menyebab
terjadinya osteomalasia
Terjadinya osteomalasia merupakan rangkaian awal terjadinya osteoporosis. pada
saat sekarang ini angka kejadian tersebut sangat meningkat tajam baik pada anak-anak,
dewasa atau pun orang tua
Berdasarkan hasil penelitian University of Otago, Selandia Baru, bekerja sama
dengan Seameo Tropmed RCCN, Universitas Indonesia dan Universitas Putra Malaysia,
yang dipublikasikan European Journal of Clinical Nutrition tahun 2007, perempuan
Indonesia hanya mengonsumsi 270 miligram kalsium per hari.
Hal tersebut berarti asupan perempuan Indonesia bahkan kurang dari 50%
rekomendasi kalsium harian yang dibutuhkan untuk menjaga kekuatan dan kesehatan
tulang.
Asupan yang kurang dari 50% rekomendasi harian tersebut bahkan juga terjadi di 9
negara Asia, seperti terlihat pada penelitian yang dilakukan Lyengar dan tim pada 2004.
Kebutuhan kalsium yang dianjurkan per harinya adalah 1.000-1.200 mg.
Data kepadatan tulang yang dianalisa oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan
(Puslitbang) Gizi Bogor pada 2005, ditemukan bahwa 2 dari 5 orang Indonesia berisiko
menderita kerapuhan tulang
Dari jumlah kejadian diatas dan kondisi penyakit yang memerlukan pendeteksian
dan penanganan sejak dini, penulis tertarik untuk menulis makalah “ Asuhan
Keperawatanosteomalasia
B. TUJUAN
1) Tujuan Umum
2) Tujuan Khusus
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. DEFINISI
Osteomalasia adalah penyakit metabolisme tulang yang dikarakteristikkan
oleh kurangnya mineral dari tulang (menyerupai penyakit yang menyerang anak-anak
yang disebut rickets) pada orang dewasa, osteomalasia berlangsung kronis dan terjadi
deformitas skeletal, terjadi tidak separah dengan yang menyerang anak-anak karena
pada orang dewasa pertumbuhan tulang sudah lengkap (komplit). ( Smeltzer. 2001:
2339 )
Osteomalasia adalah penyakit pada orang dewasa yang ditandai oleh gagalnya
pendepositan kalsium kedalam tulang yang baru tumbuh. Istilah lain dari osteomalasia
adalah ”soft bone” atau tulang lunak. Penyakit ini mirip dengan rakitis, hanya saja
pada penyakit ini tidak ditemukan kelainan pada lempeng epifisis (tempat
pertumbuhan tulang pada anak) karena pada orang dewasa sudah tidak lagi dijumpai
lempeng epifisis
Osteomalasia ialah perubahan patologik berupa hilangnya
mineralisasi tulang yang disebabkan berkurangnya kadar kalsium fosfat sampai
tingkat di bawah kadar yang diperlukan untuk mineralisasi matriks tulang normal,
hasil akhirnya ialah rasio antara mineral tulang dengan matriks tulang berkurang.
B. ETIOLOGI
Ada beberapa faktor yang menyebabkan osteomalasia yaitu:
a. Menderita gangguan hati seperti sirosis. Hal ini karena organ hatinya tak mampu
memroses vitamin D sehingga fase mineralisasi tidak terjadi.
b. Adanya gangguan fungsi ginjal sehingga proses ekskresi/pembuangan kalsium
akan meningkat. Dengan begitu proses mineralisasi akan terhambat.
c. Pemakaian obat dalam jangka waktu panjang. Pada kasus tertentu, efek pemakaian
obat seperti streroid dalam jangka waktu yang panjang rentan terhadap penyakit
ini.
d. Gangguan malabsorbsi
Patofisiologi
Ada berbagai kasus osteomalasia yang terjadi akibat gangguan umum
metabolisme mineral. Faktor risiko terjadinya osteomalasia meliputi kekurangan
dalan diet, malabsorpsi, gastrektomi, gagal ginjal kronik , terapi antikonvulsan
berkepentingan (fenitoinm fenobarbital) dan kekurangabn vitamin D (diet, sinar
matahari).
Tipe malnutrisi (kekurangan vitamin D) sering berhubungan dengan asupan
kalsium yang jelek) terutama akibat kemiskina, tapi mematang makanan dan
kurangnya pengetahuan mengenai nutrisi juga merupakan salah satu faktor. Pling
sering terjadi di bagian dunia di mana vitamin D tidak ditambahkan dalam makanan
dan dimana terjadi kekurangan dalam diet dan jauh dari sinar matahari.
Osteomalasia dapat terjadi sebagai akibat kegagalan absorpsi kalsium atau kehilangan
kalsium berlebihan dari tubuh. Kelainan gastrointestinal dimana absorpsi lemak tidak
memadai sering menimbulkan osteomalasia melalui kehilangan vitamin D (bersama
dengan vitamin yang larut lemak lainnya) dan kalsium, kalsium diekskresikan melalui
feses dalam kombinasi dengan asam lemak. Kelainan ini meliputi penyakit seliak,
obstruksi traktus biliaris kronik, pankreatitis kronik dan reseksi usus halus.
Gagal ginjal berat mengakibatkan asidosis. Kalsium yang bersedia
dipergunakan untuk menetralkan asidosis, dan hormon paratiroid terus menyebabkan
pelepasan dan hormon paratiroid terus menyebabkan pelepasan klasiun dari kalsium
skelet sebagai usaha untuk mengembalikan pH fisiologis. Selama pelepasan kalsium
skelet terus menerus ini, terjadi fibrosis tulang dan kista tulang. Glomerulonefritis
kronik, uropati obstruksi dan keracunan logam berat mengakibatkan berkurangnya
kadar fosfat serum dan demineralisasi tulang.
Selain itu, penyakit hati dan ginjal dapat mengakibatkan kekurangan vitamin
D, karena keduanya merupakan organ yang melakukan konversi vitamin D ke bentuk
aktif. Akhirnya, hiperparatiroidisme mengakibatkan dekalfisikasi skelet dan artinya
oateomalasia dengan peningkatan eksresi fosfat dalam urine.
D. MANIFESTASI KLINIS
Umumnya gejala yang memperberat dari osteomalasia adalah :
a. Nyeri tulang dan kelemahan. Sebagai akibat dari defisiensi kalsium, biasanya
terdapat kelemahan otot, pasien kemudian nampak terhuyung-huyung atau cara
berjalan loyo/lemah.. Nyeri tulang yang dirasakan menyebar, terutama pada
daerah pinggang dan paha
b. Kemajuan penyakit, kaki terjadi bengkok (karena tinggi badan dan kerapuhan
tulang), vertebra menjadi tertekan, pemendekan batang tubuh pasien dan kelainan
bentuk thoraks (kifosis).
c. Penurunan berat badan
d. Anoreksia
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pada foto X-ray jelas terlihat demineralisasi tulang secara umum. Pemeriksaan
vertebra memperlihatkan adanya patah tulang kompresi tanpa batas vertebra yang
jelas. Sedangkan pada pemeriksaan laboratorium memperlihatkan kadar kalsium
fosfor yang rendah dan peningkatan moderat kadar alkali fosfatase. Kalsium urine dan
ekskresi kreatinin rendah. Sementara pada biopsi tulang menunjukkan peningkatan
jumlah osteoid.
F. PENATALAKSANAAN
a. Penatalaksanaan medik
Jika penyebabnya kekurangan vitamin D, maka dapat disuntikkan vitamin D
200.000 IU per minggu selama 4-6 minggu, yang kemudian dilanjutkan
dengan 1.600 IU setiap hari atau 200.000 IU setiap 4-6 bulan.
Jika terjadi kekurangan fosfat (hipofosfatemia), maka dapat diobati dengan
mengonsumsi 1,25-dihydroxy vitamin D.
b. Penatalaksanan non medic
Jika kekurangan kalsium maka yang harus dilakukan adalah memperbanyak
konsumsi unsur kalsium. Agar sel osteoblas (pembentuk tulang) bisa bekerja
lebih keras lagi. Selain mengkonsumsi sayur-sayuran, buah, tahu, tempe, ikan
teri, daging, yogurt. Konsumsi suplemen kalsium sangatlah disarankan.
Jika kekurangan vitamin D, sangat dianjurkan untuk memperbanyak konsumsi
makanan seperti ikan salmon, kuning telur, minyak ikan, dan susu. Untuk
membantu pembentukan vitamin D dalam tubuh cobalah sering berjemur di
bawah sinar matahari pagi antara pukul 7 - 9 pagi dan sore pada pukul 16 - 17.
H. RUJUKAN (BPJS)
BPJS adalah asuransi kesehatan yang di buat oleh pemerintah. Dengan ada nya
BPJS bisa membantu masyarakat dalam mengurangi beban biaya kesehatan. BPJS
hanya di gunakan di rumah sakit tertentu yang sudah terdaftar BPJS. Sekarang ini
sudah ada kebijakan dari pemerintah, agar setiap perusahaan mendaftarkan karyawan
nya jika perusahaan belum mendaftarkan karyawannya, nanti akan di kena kan sanksi
seperti pencabutan izin usaha atau harus membayar denda. Lewat BPJS, karyawan
bisa mendapatkan asuransi kesehatan dan tidak perlu takut lagi jika terjadi kecelakaan
pada saat kerja.
Biasanya BPJS mempunyai iuran yang berbeda sesuai tingkatan nya. Kelas 1
membayar 59,500/bulan, kelas 2 membayar 42,500/bulan, kelas 3 membayar 25,500/bulan.
Saat mendaftar, kita harus membayar iuran pertama. Untuk membayar iuran perbulan, BPJS
hanya menerima pembayaran melalu ATM.
Saat pengunaan BPJS, kita harus membawa kartu peserta di rumah sakit yang kita
gunakan. Kartu BPJS hanya bisa di gunakan di rumah sakit tempat kita berdomisili. Kartu
BPJS hanya bisa di gunakan di rumah sakit yang sudah terdaftar di BPJS.
BAB III
STUDI KASUS
KASUS
Tn.B 48 Tahun datang kerumah sakit suka cita dengan keluhan nyeri pada pangkal
paha sejak 2 minggu yang lalu,sehingga sulit untuk bekerja dan melakukan aktivitas.
Tn.B tampak di bantu keluarga saat berjalan, dan berjalan seperti pincang. Pasien tampak
lemas dan raut wajah seperti meringis,nyeri,dan sulit tidur.
Hasil TTV :
TD 140/90 mmHg
N 78x/i
S 36,5 C
RR 24x/i
Pada pemeriksaan laboratorium memperlihatkan kadar kalsium dan fosfor yang rendah.
Serta hasil rontgen terlihat demimeralisasi tulang.
1. Pengkajian
Nama : Tn.B
Umur : 48 tahun
Jenis kelamin: Laki-laki
Alamat : Seraya
Agama : Islam
Diagnosa medis : Osteomalasia
2. Riwayat Kesehatan
-Riwayat sekarang
Klien mengeluh nyeri pada pangkal paha sejak 2 minggu yang lalu, sehingga sulit
untuk bergerak dan melakukan aktivitas . Pasien tanpak lemas dan raut wajah seperti
meringis, hasil tanda-tanda vital TD: 140/90 mmHg, N: 78x/i, S: 36,5 c ,RR: 24x/i .
3. Pemeriksaan fisik
a. Kesadaran : Composmentis
b. Tanda-tanda vital :
Td : 140/90 mmHg
N : 78 x/i
S : 36,5 c
RR : 24 x/i
c. Ekstermitas
- Deformitas skelet
- Deformitas vertebra
- Deformitas lengkungan tulang panjang
- Otot lemah
d. Sirkulasi
tanda : takikardia (respon stress)
e. Neurosensori
Gejala : hilang gerakan
Tanda : Deformitas local, kelemahan
f. Nyeri/ kenyamanan
Gejala : nyeri tekan
g. Aktivitas
Tanda : keterbatasan fungsi pada bagian yang terkena, nyeri
4. Diagnosa keperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan kelemahan
2. Gangguam mobilitas fisik b/d perlunakan kerangka tubuh
5. Intervensi keperawatan
Diagnose Tujuan & criteria hasil Intervensi
Nyeri berhubungan Rasa nyeri berkurang Kaji status nyeri
dengan kelemahan Klien dapat (lokasi,frekuensi,durasi,
mendemonrasikan dan intensitas nyeri)
Berikan lingkungan yang
teknik relaksasi
nyaman
dengan benar
Ajarkan teknik
Klien dapat
manajemen nyeri seperti
mendemonrasikan
teknik relaksasi napas
teknik relaksasi
dalam,visualisasi,dan
dengan benar
TTV klien normal bimbingan imajinasi
Kolaborasi berikan
analgesic sesuai
Gangguam mobilitas kebutuhan untuk nyeri
fisik b/d perlunakan
Mobilitas fisik teratasi
kerangka tubuh Klien dapat
Kaji tingkat kemampuan
beraktivitas dengan
ROM aktif pasien
baik
Klien dapat berjalan Anjurkan pasien untuk
melakukan body mechanic
dan ambulasi
Ajarkan cara-cara yang
benar dalam melakukan
macam-macam mobilisasi
seperti body mechanic
ROM aktif, dan ambulasi
Kolaborasi dengan
fisioterapi dalam
penanganan traksi yang
boleh digerakkan dan yang
belum boleh digerakkan
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Osteomalasia adalah penyakit metabolisme tulang yang
dikarakteristikkan oleh kurangnya mineral dari tulang(menyerupai penyakit
yang menyerang anak-anak yang disebut rickets) pada orang dewasa,
osteomalasia berlangsung kronis dan terjadi deformitas skeletal, terjadi tidak
separah dengan yang menyerang anak-anak karena pada orang dewasa
pertumbuhan tulang sudah lengkap (komplit). ( Smeltzer. 2001: 2339 )
Osteomalasia terjadi akibat defisiensi vitamin D ataupun akibat
defisiensi kalsium.Penyakit malabsorbsi ,gangguan hati dan gagal ginjal
kronik dapat juga mengakibatkan terjadinya osteomalasia
Adapun tanda dan gejala dari osteomalasia ini adalahnyeri tulang dan
kelemahan. Sebagai akibat dari defisiensi kalsium, biasanya terdapat
kelemahan otot, pasien kemudian nampak terhuyung-huyung atau cara
berjalan loyo/lemah..Nyeri tulang yang dirasakan menyebar, terutama pada
daerah pinggang dan paha .Kemajuan penyakit, kaki terjadi bengkok (karena
tinggi badan dan kerapuhan tulang), vertebra menjadi tertekan, pemendekan
batang tubuh pasien dan kelainan bentuk thoraks (kifosis).dan banyak tanda
dan gejala lainnya
B. SARAN
Makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami
sebagai kelompok mengharapkan kritikan dan saran dari dosen pembimbing
dan teman – teman sesama mahasiswa. Selain itu penyakit osteosarkoma ini
sangat berbahaya dan kita sebagai mahasiswa kesehatan harus bisa
menerapkan pola hidup sehat agar kesehatan kita tetap terjaga.
DAFTAR PUSTAKA