Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
LATAR BELAKANG
1
Melalui Visi dan Misi yang telah dicanangkan oleh Puskesmas Kecamatan
Pademangan diharapkan pencapaian tersebut dapat dilakukan secara optimal.
2
laut, saat air laut pasang ada beberapa daerah di wilayah kecamatan
pademangan tergenang air laut, terlebih pada musim hujan, suhu
udara di wilayah kecamatan Pademangan setiap tahunnya berkisar
27ºC. Bukan hanya itu wilayah Kecamatan Pademangan merupakan
muara dari 4 (empat) sungai yang cukup besar yaitu Sungai Ciliwung
(Gunung Sahari), Sungai Opak, Sungai Ciliwung (Kota), Sungai
Sunter dan Angkasa Pura.
3
penduduk kurang lebih 32.460 jiwa dan jumlah KK kurang lebih
12.773 jiwa.
2. Kelurahan Pademangan Barat
Berdasarkan data statistik wilayah Pademangan Barat
memiliki luas wilayah sebesar 630,8 Ha. Jumlah RT 213 dan
pengurus RW 16. Kelurahan Pademangan Barat memiliki jumlah
penduduk kurang lebih 90.112 jiwa dan jumlah KK kurang lebih
25.998 jiwa.
3. Kelurahan Ancol
Berdasarkan data statistik wilayah Ancol memiliki luas
wilayah sebesar: 186 Ha. Jumlah RT 63 dan RW 7. Kelurahan
Ancol memiliki jumlah penduduk kurang lebih 40.285 jiwa dan
jumlah KK kurang lebih 18.603 jiwa.
4
I.1.1.2 Keadaan Demografi
Wilayah Kecamatan Pademangan adalah wilayah padat
penduduk yang sangat heterogen. Menurut data Biro Pusat Statistik
Jakarta Pusat pada akhir Juni tahun 2010, Kecamatan Pademangan
mempunyai jumlah penduduk sebanyak 130.455 jiwa, dengan
kepadatan penduduk 659,51 per km2.
Kepadatan penduduk per Kelurahan di wilayah Puskesmas
Kecamatan Pademangan Tahun 2010.
5
Tabel 1.2 Jumlah Penduduk, Kepala Keluarga (KK), Rukun Warga (RW),
dan Rukun Tetangga (RT) di wilayah puskesmas kecamatan Pademangan
Periode Maret Tahun 2013
Kelurahan Jumlah RW RT
No. Penduduk
KK
1 Pademangan Barat 90.112 16 213 25.998
2 Pademangan Timur 32.460 10 145 12.773
3 Ancol 40.285 7 66 18.603
Jumlah 162.857 33 423 57.374
(Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Kecamatan Pademangan Tahun 2013)
6
Tabel 1.4 Data Penduduk Menurut Kelamin dan Kelompok Umur
di Wilayah puskesmas kecamatan Pademangan Periode Maret
Tahun 2013
NO UMUR LAKI – PEREMPUAN JUMLAH
LAKI
1 0- 4 Th 5.717 5.233 10.950
2 5-9 Th 7.259 6.479 13.738
3 10-14 Th 6.277 6.018 12.295
4 15-19 Th 6.363 5.912 12.275
5 20-24 Th 7.206 6.930 14.136
6 25-29 Th 9.259 8.944 18.203
7 30-34 Th 9.936 8.754 18.690
8 35-39 Th 7.556 7.213 14.769
9 40-44 Th 7.375 5.875 13.250
10 45-49 Th 5.755 4.972 10.727
11 50 –54 Th 4.502 4.011 8.513
12 55-59 Th 2.940 2.923 5.863
13 60-64 Th 2.043 1.984 4.027
14 65-69 Th 1.272 1.311 2.583
15 70- 74 Th 838 817 1.655
16 > 75 Th 596 587 1.183
JUMLAH 84.894 77.963 162.857
Keterangan :
Berdasarkan tabel 1.5. didapatkan bahwa jumlah penduduk menurut
golongan usia di wilayah Kecamatan Pademangan, penduduk usia
produktif (usia 15-65 tahun) sebanyak 115.453 dan penduduk usia non
produktif 46.404
Persentase usia produktif (usia 15-65 thn) : 115.453 x 100 % = 70,80 %
162.857
7
Dependency ratio : 46.404 = 0,401
115.453
1 PUSKESMAS 5
2 POSYANDU 41
7 RUMAH BERSALIN 1
8 APOTIK 11
9 DUKUN BERANAK 0
10 LABORATORIUM KLINIK 3
JUMLAH 86
(Sumber: Buku Monografi Kecamatan Pademangan Periode Maret Tahun 2013)
8
I.1.2.1 Definisi
Puskesmas ialah suatu unit pelaksana teknis dunia kesehatan
kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. Puskesmas
merupakan suatu unit organisasi yang bergerak dalam bidang
pelayanan kesehatan yang berada di garda terdepan dan mempunyai
misi sebagai penggerak pembangunan berwawasan kesehatan di
wilayah kerjanya yakni satu atau sebagian wilayah kecamatan,
mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di
wilayah kerjanya, memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan
dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang diselenggarakannya,
memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga, dan
masyarakat beserta lingkungannya.
Seiring dengan semangat otonomi daerah maka puskesmas dituntut
untuk mandiri dalam menentukan kegiatan pelayanannya yang akan
dilaksanakan tetapi pembiayaannya tetap didukung oleh pemerintah.
Sebagai organisasi pelayanan mandiri, kewenangan yang dimiliki
puskesmas juga meliputi kewenangan merencanakan kegiatan sesuai
masalah kesehatan di wilayahnya, kewenangan menetukan kegiatan
yang termasuk public goods atau private goods serta kewenangan
menentukan target kegiatan sesuai kondisi geografi puskesmas.
Jumlah kegiatan pokok puskesmas diserahkan pada setiap puskesmas
sesuai kebutuhan masyarakat dan kemampuan sumber daya yang
dimiliki namun puskesmas tetap melaksanakan kegiatan pelayanan
dasar yang menjadi kesepakatan nasional.
Peran puskesmas adalah sebagai ujung tombak dalam mewujudkan
kesehatan nasional secara komphrensif yang meliputi promtif
(peningkatan kesehatan), preventif (pencegahan), kuratif
(pengobatan), rehabilitative (pemulihan kesehatan). Tidak sebatas
pada aspek kuratif dan rehabilatatif saja seperti rumah sakit.
Puskesmas merupakan salah satu jenis organisasi yang sangat
dirasakan oleh masyarakat umum. Seiring dengan semangat
9
reformasi dan otonomi daerah maka banyak terjadi perubahan yang
mendasar dalam sektor kesehatan yaitu terjadinya perubahan
paradigma pembangunan kesehatan menjadi paradigma sehat.
Dengan paradigma baru ini, mendorong terjadi perubahan konsep
yang sangat mendasar dalam pembangunan kesehatan, antara lain :
1. Pembangunan kesehatan yang semula lebih menekankan pada
upaya kuratif dan rehabilitatif menjadi lebih fokus pada upaya
preventif dan promotif tanpa mengabaikan kuratif-rehabilitatif
2. Pelaksanaan upaya kesehatan yang semula lebih bersifat terpilah-
pilah (fragmented) berubah menjadi kegiatan yang terpadu
(integrated)
3. Sumber pembiayaan kesehatan yang semula lebih banyak dari
pemerintah berubah menjadi pembiayaan kesehatan lebih banyak
dari masyarakat
4. Pergeseran pola pembayaran dalam pelayanan kesehatan yang
semula fee for service menjadi pembayaran secara pra-upaya.
5. Pergeseran pemahaman tentang kesehatan dari pandangan
komsutif menjadi investasi
6. Upaya kesehatan yang semula lebih banyak dilakukan oleh
pemerintah akan bergeser lebih banyak dilakukan oleh masyarakat
sebagai mitra pemerintah (partnership)
7. Pembangunan kesehatan yang semula bersifat terpusat
(centralization) menjadi otonomi daerah (decentralization).
8. Pergeseran proses perencanaan dari top down menjadi bottom up
seiring dengan era desentralisasi.
10
pembagian wilayah kerja puskesmas ditetapkan oleh walikota /
bupati dengan saran teknis dari kepala dinas kesehatan kabupaten /
kota. Sasaran penduduk yang dilayani oleh satu puskesmas adalah
sekitar 30.000 – 50.000 penduduk. Untuk jangkuan yang lebih luas
dibantu oleh puskesmas pembantu dan puskesmas keliling.
Puskesmas di kecamatan dengan jumlah penduduk 150.000 jiwa atau
lebih merupakan puskesmas Pembina yang berfungsi sebagai pusat
rujukan bagi puskesmas kelurahan dan juga mempunyai fungsi
koordinasi.
3. Kuratif ( pengobatan )
11
1. Pusat penggerak pembanguan berwawasan kesehatan
Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau
penyelenggaraan pembangunan lintas sektor termasuk oleh
masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya, sehingga
berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan. Di
samping itu puskesmas aktif memantau dan melaporkan
dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap program
pembangunan di wilayah kerjanya. Khusus untuk
pembangunan kesehatan, upaya yang dilakukan puskesmas
adalah mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan
pencegahan penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan
penyakit dan pemulihan kesehatan.
12
Pelayanan yang bersifat pribadi (private goods) dengan
tujuan utama menyembuhkan penyakit dan pemulihan
kesehatan perorangan, tanpa mengabaikan pemeliharan
kesehatan dan pencegahan penyakit. Pelayanan
perorangan tersebut adalah rawat jalan dan untuk
puskesmas tertentu ditambah dengan rawat inap.
Pelayanan kesehatan masyarakat
Pelayanan yang bersifat publik (public goods) dengan
tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan
serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan
penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
Pelayanan kesehatan masyarakat tersebut antara lain
adalah promosi kesehatan, pemberantasan penyakit,
penyehatan lingkungan, perbaikan gizi, peningkatan
kesehatan keluarga, keluarga berencana, kesehatan jiwa
masyarakat serta berbagai program kesehatan masyarakat
lainnya.
13
Untuk melaksanakan fungsinya, Puskesmas menjalankan beberapa
proses. Proses ini dilaksanakan dengan cara :
14
- Promosi kesehatan masyarakat
- Kesehatan lingkungan
- KIA ( Kesehatan Ibu dan Anak )
- KB ( Keluarga Berencana )
- Perbaikan gizi masyarakat
- P2M ( Pengendalian Penyakit Menular )
- Pengobatan dasar
2. Pembangunan kesehatan
Pembangunan kesehatan adalah penyelenggaraan upaya
kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi
15
setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
yang optimal.
4. Wilayah kerja
Secara nasional, standar wilayah kerja puskesmas adalah
satu kecamatan. Tetapi apabila di satu kecamatan terdapat
lebih dari satu puskesmas, maka tanggungjawab wilayah
kerja dibagi antar puskesmas, dengan memperhatikan
kebutuhan konsep wilayah (desa/kelurahan atau RW).
Masing – masing puskesmas tersebut secara operasional
bertanggungjawab langsung kepada dinas kesehatan
kabupaten/kota.
16
3. Meningkatkan kualitas pelayanan dan program sesuai dengan
standart mutu.
4. Mengembangkan system manajemen Puskesmas.
5. Mengembangkan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan.
6. Mengembangkaan upaya kemandirian masyarakat dalam
bidang kesehatan.
17
I.1.2.8 Struktur Organisasi
18
1. Promosi Kesehatan
2. Kesehatan Lingkungan
3. KIA ( Kesehatan ibu dan anak )
4. KB ( Keluarga Berencana )
5. Perbaikan gizi masyarakat
6. P2M ( Pengendalian Penyakit Menular )
7. Pengobatan Dasar
19
Pemberantasan penyakit ISPA Cakupan kasus ISPA
Malaria Cakupan kasus malaria
menular
Cakupan kelambunisasi
Tuberkulosis Cakupan penemuan kasus
Angka penyembuhan
Upaya Kesehatan Wajib Kegiatan Indikator
Gizi Distribusi vit A/ Fe / cap Cakupan vit A /Fe / cap yodium
yodium
PSG % gizi kurang / buruk, SKDN
Promosi Kesehatan % kadar gizi
Pengobatan Medik dasar Cakupan pelayanan
UGD Jumlah kasus yang ditangani
Laboratorium sederhana Jumlah pemeriksaan
20
6. Upaya Kesehatan Jiwa
7. Upaya Kesehatan Mata
8. Upaya Kesehatan Usia lanjut
9. Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional
10. Upaya Kesehatan Remaja
11. Dana Sehat
21
Kegiatan upaya kesehatan dasar dan upaya kesehatan
pengembangan di Puskesmas Kecamatan Pademangan tahun 2013
adalah :
22
a. Menggerakkan pembangunan berbagai sektor tingkat
kecamatan sehingga berwawasan kesehatan.
b. Memantau dampak berbagai upaya pembangunan terhadap
kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.
c. Membina setiap upaya kesehatan strata pertama yang
diselenggarakan oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah
kerjanya.
d. Menyelenggarakan upaya kesehatan strata pertama (primer)
secara merata dan terjangkau di wilayah kerjanya.
23
i. Pembinaan Pengobatan Tradisional : Tanaman Obat Keluarga
(TOGA), Pembinaan Pengobatan Tradisional (Battra)
3. Azas Keterpaduan
Untuk mengatasi keterbatasan sumber daya serta diperolehnya
hasil yang optimal, penyelenggaraan setiap program puskesmas
harus diselenggarakan secara terpadu.
Ada dua macam keterpaduan yang perlu diperhatikan yakni :
a. Keterpaduan Lintas Program
Upaya memadukan penyelengaraan berbagai upaya kesehatan
yang menjadi tanggung jawab puskesmas. Contoh
keterpaduan lintas program antara lain :
24
- KIA : Keterpaduan sektor kesehatan dengan camat,
lurah/kepala desa, organisasi profesi, organisasi
kemasyarakatan, PKK (Pusat Kesejahteraan Keluarga) &
PLKB (Petugas Lapangan Keluarga Berencana).
- Perbaikan Gizi : Keterpaduan sektor kesehatan dengan
dengan camat, lurah/kepala desa, pendidikan, agama,
pertanian, koperasi, dunia usaha & organisasi
kemsyarakatan.
- Kesehatan Kerja : Keterpaduan sektor kesehatan dengan
dengan camat, lurah/kepala desa, tenaga kerja & dunia
usaha.
4. Azas Rujukan
Sebagai sarana pelayanan kesehatan tingkat pertama,
kemampuan yang dimiliki oleh puskesmas terbatas. Padahal
puskesmas berhadapan langsung dengan masyarakat dengan
berbagai permasalahan kesehatan. Untuk membantu
puskesmas menyelesaikan berbagai masalah kesehatan
tersebut dan juga untuk meningkatkanefisiensi, maka
penyelenggaraan setiap program puskesmas harus ditopang
oleh azas rujukan.
Rujukan adalah pelimpahan wewenang dan tanggung
jawab atas penyakit atau masalah kesehatan yang
diselenggarakan secara timbal balik, baik secara vertikal
dalam arti dari satu strata sarana pelayanan kesehatan ke
strata sarana pelayanan kesehatan lainnya, maupun secara
horizontal dalam arti antar strata sarana pelayanan kesehatan
yang sama
25
merujuk ke sarana pelayanan kesehatan yang lebih mampu
(baik vertikal maupun horizontal). Rujukan upaya kesehatan
perorangan dibedakan atas :
26
- Rujukan operasional, yakni menyerahkan sepenuhnya
kewenangan dan tanggung jawab penyelesaian masalah
kesehatan masyarakat dan atau penyelenggaraan kesehatan
masyarakat kepada dinas kesehatan kabupaten/kota.
Rujukan operasional diselenggarakan apabila puskesmas
tidak mampu.
27
Dari data table 1.20 .s/d table 1.25 didapatkan identifikasi masalah antara lain :
1. Cakupan Program K/S di wilayah kelurahan Ancol bulan Januari – Juli 2014
sebesar 75.71%
28
1. Cakupan Program K/S di wilayah kelurahan Ancol bulan Januari – Juli 2014
sebesar 75.71% dibawah target yaitu 80%
2. Cakupan Partisipasi Masyarakat D/S di wilayah Puskesmas Kecamatan
Pademangan bulan Januari – Juli 2014 sebesar 68.55% dibawah target yaitu 85%
3. Cakupan Partisipasi Masyarakat D/S di wilayah Puskesmas Kelurahan
Pademangan Barat I bulan Januari – Juli 2014 sebesar 81.95% dibawah target yaitu
85%.
29